Upload
meriko-d-c-iwanaa
View
555
Download
35
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Review jurnal pembanguna desa melaluii program pnpm mandiri desa
Citation preview
Review Jurnal
“KAJIAN KAPASITAS DAN KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
(PNPM) PERDESAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI UNIT
PENGELOLA KECAMATAN (UPK)”
(Studi Kasus Di Kabupaten Temanggung dan Demak)
Mata Kuliah
Perencanaan Desa Terpadu
Disusun Oleh:
Meriko Dian Candra Iwana
125060600111042
Kelas B
Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 2
2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................................. 3
PERMASALAHAN JURNAL..................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN MATERI (TEORI) .......................................................................................... 4
BAB III ........................................................................................................................................... 7
ANALISIS ISI JURNAL ............................................................................................................... 7
BAB IV ......................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 3
BAB I
PERMASALAHAN JURNAL
Permasalahan kemiskinan selalu menjadi masalah utama pembangunan sejak
dahulu hingga sekarang. Penduduk miskin Indonesia pada tahun 1976 sebesar 40,1%,
kemudian turun drastis menjadi 11,3% pada tahun 1996. Pengaruh krisis moneter,
menjadikan penduduk miskin meningkat menjadi 24,2% tahun 1998. Setelah itu
berangsur turunn menjadi 15,97 di tahun 2005, 17,75% di tahun 2006 dan 16,58% di
tahun 2007. Targetnya ialah menurunkan setengah penduduk miskin yaitu
masyarakat yang berpenghasilan di bawah US$ 2 per hari.
Menurut data Tim Nasional PNPM Mandiri Penduduk miskin di Jawa Tengah
sebesar 4,4 juta KK (52,91% dari penduduk Jawa Tengah) pada tahun 2007. Data
tersebut menunjukkan capaian yang jauh dari harapan, meskipun selama ini
pemerintah terus mengucurkan dana yang cukup besar dan dikelola tiap sektornya,
sehingga dapat disimpulkan cara ini kurang efektif mengurangi angka kemiskinan.
Upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan cara meningkatkan
partisipasi masyarakat melalui kelembagaan yang dibentuk di masyarakat. Namun
permasalahan tetap timbul dari dalam kelembagaan itu sendiri, sehingga proses
penanggulangan kurang berjalan dengan baik.
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 4
BAB II
PEMBAHASAN MATERI (TEORI)
2.1 Pembangunan Pedesaan
Pembangunan pedesaan di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia)
memiliki sebuaha tujan utama, yaitu memperbaiki taraf hidup masyarakat di pedesaan
melalui peningkatan pendapatan penduduk dan produktifitas/hasil karya (output).
Pembangunan pedesaan membutuhkan dukungan dan perhatian yang cukup dari
pemerinah. Peran pemerintah dalam pembangunan pedesaan, yaitu:
1. Mengidentifikasi cara-cara memajukan pertanian dan keadaan dasar yang
dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian tujuan utama.
2. Mengidentifikasi dan merencanakan unsur-unsur dalam mencapai tujuan
utama sehingga membentuk suatu jalinan hubungan yang amat kompleks.
3. Mengalakkan program pemberdayaan masyarakat.
2.2 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan
1. Latar Belakang Program
Indonesia mengalami persoalan kemiskinan dan pengagguran yang sudah
cukup lama. Persoalan pengangguran dipicu oleh sedikitnya kesempatan dan
peluang kerja bagi penduduk angkatan kerja di perdesaan. Penaggulangan
masalah ini harusla menggunakan pendekatan berbagai disiplin ilmu yang
fungsi utamanya melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan yang dimaksud
haruslah dapat memadukan aspek-aspek penyadaran, pendayagunaan, dan
peningkatan kapasitas. PNPM Mandiri dimulai sejak tahun 2007 oleh
pemerintah. PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perkotaan,
PNPM Mandiri Perdesaan, dan PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa
tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk
mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan
(Petunjuk Teknis Operasional PNPMM Perdesaan, 2008). Tata laksana PNPM
Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari cara pendekatan Program
Pengembangan Kecamatan (PPK), yaitu berupa penyediaan pendapatan dan
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 5
lapangan kerja bagi rakyat miskin, penerapan efektivitas dan efisiensi proyek
kegiatan, dan keberhasilan menumbuhkan rsa kebersamaan dan tentunya
partisipasi masyarakat.
2. Tujuan
PNPM Mandiri Perdesaan memiliki tujuan utama, yaitu meningkatkan
kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan
mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan
pembangunan. Selain tujuan utama, terdapat tujuan normative yamg ingin
dicapai, yaitu mencipatakan rakyat desa yang sejahtera atas dasar hubungan
dalm masyarakat yang merdeka (mandiri) serta pemulihan kedaulatan rakyat
desa sebagai subyek pembangunan yang mampu mengelola kegiatan sosialanya
secara mandiri. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran dan
kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat
ditumbuhkembangkan sehingga mereka diharapkan bukan sebagai obyek
tetapi subyek penanggulangan kemiskinan (pedoman Umum PNPM Mandiri,
2007).
3. Prinsip
a. Transparansi dan akuntabel
b. Humanis (berlandaskan pada pembangunan manusia)
c. Otonomi (manusia merdeka dan bebas)
d. Berorientasi kepada pembangunan masyarakat miskin
e. Kolaborasi (bermitra dengan masyarakat)
f. Kesetaran dan keadlian gender
g. Prioritas yang tepat
h. Desentralisasi
i. Demokratis
j. Partisipatif
k. Keberlanjutan (ketahanan lembaga sistem sosial)
4. Komponen Program
a. Pengembangan Masyarakat
b. Bantuan Pengembangan dan Pengelolaan Program
c. Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 6
d. Bantuan Kongkret Masyarakat
5. Tata laksanan Proses Pemberdayaan Masyarakat
1) Sosialisasi kepada masyarakat
2) Pertemuan dengan masyarakat
3) Refleksi kemiskinan (mengidentifikasi dan merumuskan masalah
kemiskinan)
4) Pemetaan Swadaya (merumuskan kebutuhan dan potensi)
5) Pengorganisasian masyarakat
6) Penyusunan rencana
7) Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
8) Penerimaan manfaat dari kegiatan tersebut
2.3 Kelompok Sasaran Program Penanggulangan Kemiskinan
berdasarkan Jenis Perlakuan
1. Bantuan dan Perlindungan Sosial (sasaran: Rumah tangga sangat miskin,
miskin dan hampir miskun)
2. Pemberdayaan Masyarakat (sasaran: kelompok masyarakat miskin dan hampir
miskin)
3. Penguatan Usaha Mikro dan Kecil (sasaran: pengusaha mikro dan kecil)
2.4 Bentuk Bantuan Program PNPM Mandiri Perdesaan
a. Fasilitas pemberdayaan masyarakat atau kelembagaan masayrakat setempat
b. Pelatihan
c. Dana Bantuan Langsung untuk masyarakat (1 – 3 Miliar Rupiah per
kecamatan)
Bantuan yang diberikan masyarakat dalam ketiga bentuk di atas merupakan
himpunan dana yang diperoleh dari Alokasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Alokasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dana
hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan, dan pinjaman dari World Bank.
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 7
BAB III
ANALISIS ISI JURNAL
3.1 Kondisi Kelembagaan Program PNPM Mandiri Perdesaan di
Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung
Kelembagaan yang ada telah sesuuai dengan ketentuan program, yaitu dengan
adanya Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK).
Persoalan yang dialami lembaga dalam melakukan tugasnya adalah belum kokohnya
status BKAD dab UPK karena tidak ada payung hukum yang relevan. Solusi yang
dapat diambil adalah penataan kelembagaan program dengan menentukan payung
hukum yang tepat.
Kekurangan SDM pengelola lembaga yang berkualitas juga merupakan
permasalahan lembaga yang ada, sehingga pelaksanaan program PNPM Mandiri
Perdesaan juga terkendala.
UPK sebagai pengelola keuangan PNPM Mandiri Perdesaan menjalankan uang
tersebut melalui kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi
Produktif (UEP). SPP diperuntukan bagi kelompok masyarakat perempuan,
sedangkan UEP diperuntukan bag kelompok masyarakat campuran. SPP dan RTM
menerapkan sistem pinjaman, yaitu menggunakan sistem bunga (1,5% per bulan).
Namun karena rendahnya SDM yang ada, pengelolaan keuangan untuk dua kegiatan
tersebut dilakukan dengan cara sederhana, tanpa kaidah-kaidah akutansi standar yang
berlaku.
Sasaran yang seharusnya terlayani dengan adanya SPP dan UEP, yaitu rumah
tangga miskin, ternyata belum banyak yang ikut berpartisispasi, baik dalam
pemanfaatan dana dan maupun memberikan usulan. Malah, penerima program dalah
orang lain di luar sasaran. Hal ini disebabkan karena mekanisme pengajuan pinjaman
yang mengutamakan kemampuan mengembalikan pinjaman tepat waktu, sehingga
mengurangi akses rumah tangga miskin terhadap dana program yang tersedia.
3.2 Analisis Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Demak
dan Kabupaten Temanggung
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 8
Secarah umum keberlangsungan program PNPM Mandiri Perdesaan di
Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung telah berjalan dengan baik
dan dapat dikatakan sesuai rencana jika dilihat dari perputaran dana simpan
pinjam yang digulirkan ke masyarakat. Tetapi permasalahan yang ada dapat
menyebabkan keberlangsungan lembaga tidak dapat berjalan seterusnya.
Berbagai macam masalah yang ada, yaitu 1) kulitas SDM pengelola lembaga
yang belum memadai, 2) Kelembagaan program terkendala tidak adanya
hukum yang relevan yang memayungi, 3) Pengelolaan keuangan seperti
pembukuan dan administrasi dilakukan dengan cara yang sederhana tanpa
kaidah-kaidah akutansi standar, dan 4) terdapat sasaran program yang tidak
sesuai.
Disinilah letak pemerintah dan pihak terkait harus bisa bekerjasama
dengan masyarakat untuk menegakkan prinsip dan tujuan yang terkandung
dalam PNPM Mandiri bisa terlaksana dan melancarkan pembangunan
berasaskan partisipasi masyarakat. Jika dilihat dari masalah yang ada program
terlalu diserahkan kepada masyarakat yang diketahui kualitas SDM
masyarakat desa belumlah sepenuhnya cukup. Seharusnya perlu perencanaan
dan tahapan yang harus dilakukan sebelum sepenuhnya diserahkan kepada
masyarakat. Kondisi yang ada bisa disiasati dengan penerapan tata laksana
program dengan sedikit modifikasi. Misal:
1. Sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat sasaran (rumah tangga
miskin) bahwa program atau dana yang ada diperuntukkan bagi mereka.
2. Refleksi kemiskinan (mengidentifikasi dan merumuskan masalah
kemiskinan)
3. Pemetaan Swadaya (merumuskan kebutuhan dan potensi SDM di wilayah
tersebut). Penginformasian kebutuhan SDM kepada masyarakat, dan jika
terdapat warga yang SDM-nya memenuhi, diajak untuk menjadi pengurus
atau sebagai pegawai tetap.
4. Pengorganisasian masyarakat, dilakukan dengan cara melakukan training
atau pelatihan kepada masyarakat pengelola kelembagaan agar mampu
menghidupkan dan mempertahankan lembaga sesuai aturan dan kaidah
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 9
yang berlaku serta mencapai tujuan program dan lembag itu sendiri. Hal
ini dirasa sangat perlu karena dapat meningkatkan SDM pengelola.
5. Penyusunan rencana, bukan lagi rencana untuk memulai tetapi
menindaklanjuti evaluasi program dan kelembagaan yang sudah berjalan.
6. Pelaksanaan kegiatan secara nyata yang sudah direncanakan mulai tahap
1.
7. Pemantaun penerimaan manfaat dari kegiatan tersebut (sasaran). Hal ini
dapat menjadi tolak ukur keberhasilan rencana yang telah disusun.
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 10
BAB IV
KESIMPULAN
Tingkat keberhasilan program PNPM Mandiri tidak dapat dilihat dari
berjalnya suatu program tetapi keberlanjutan dari program tersebut jika dilihat dari
internal pengelola program dan ketepatan sasaran penerima program. Pada studi
kasus ini disebutkan program telah berjalan dengan baik namun jika ditelusuri lebih
lanjut, program terancam berhenti karena masalah yang ada, yaitu 1) kulitas SDM
pengelola lembaga yang belum memadai, 2) Kelembagaan program terkendala tidak
adanya hukum yang relevan yang memayungi, 3) Pengelolaan keuangan seperti
pembukuan dan administrasi dilakukan dengan cara yang sederhana tanpa kaidah-
kaidah akutansi standar, dan 4) terdapat sasaran program yang tidak sesuai.
Diperlukan suatu cara bagaimana mengatasi hal tersebut dimana masyarakatlah yang
berperan aktif, tanpa mengurangi pemerintah juga. Salah satunya adalah bantuan
berupa pelatihan maupun keterbukaan pemerintah dalam menanggapi masalah atau
keluhan masayarakat pengelola program.
Review Jurnal
Perencanaan Desa Terpadu 2013
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FT UB 11
DAFTAR PUSTAKA
Sofianto, Arif. dkk. 2009. Kajian Kapasitas dan Keberlanjutan Kelembagaan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Perdesaan dan
Pengelolaan Keuangan di Unit Pengelola Kecamatan (UPK) (Studi Kasus Di
Kabupaten Temanggung dan Demak). Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. v.
7 No. 2.
Dinanti, Dian. 2012. Materi kuliah Perencanaan Desa Terpadu: Program Pembangunan
Desa. Malang: Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Tim Koordinasi PNPM Perdesaan. 2008. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM
Mandiri Perdesaan. Jakarta