11
Review Jurnal “KAJIAN KAPASITAS DAN KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM) PERDESAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI UNIT PENGELOLA KECAMATAN (UPK)” (Studi Kasus Di Kabupaten Temanggung dan Demak) Mata Kuliah Perencanaan Desa Terpadu Disusun Oleh: Meriko Dian Candra Iwana 125060600111042 Kelas B Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Review Jurnal Pembangunan Desa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Review jurnal pembanguna desa melaluii program pnpm mandiri desa

Citation preview

Page 1: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

“KAJIAN KAPASITAS DAN KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

(PNPM) PERDESAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI UNIT

PENGELOLA KECAMATAN (UPK)”

(Studi Kasus Di Kabupaten Temanggung dan Demak)

Mata Kuliah

Perencanaan Desa Terpadu

Disusun Oleh:

Meriko Dian Candra Iwana

125060600111042

Kelas B

Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

Page 2: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 2

2013

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 2

BAB I ............................................................................................................................................. 3

PERMASALAHAN JURNAL..................................................................................................... 3

BAB II ............................................................................................................................................ 4

PEMBAHASAN MATERI (TEORI) .......................................................................................... 4

BAB III ........................................................................................................................................... 7

ANALISIS ISI JURNAL ............................................................................................................... 7

BAB IV ......................................................................................................................................... 10

KESIMPULAN............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 3

BAB I

PERMASALAHAN JURNAL

Permasalahan kemiskinan selalu menjadi masalah utama pembangunan sejak

dahulu hingga sekarang. Penduduk miskin Indonesia pada tahun 1976 sebesar 40,1%,

kemudian turun drastis menjadi 11,3% pada tahun 1996. Pengaruh krisis moneter,

menjadikan penduduk miskin meningkat menjadi 24,2% tahun 1998. Setelah itu

berangsur turunn menjadi 15,97 di tahun 2005, 17,75% di tahun 2006 dan 16,58% di

tahun 2007. Targetnya ialah menurunkan setengah penduduk miskin yaitu

masyarakat yang berpenghasilan di bawah US$ 2 per hari.

Menurut data Tim Nasional PNPM Mandiri Penduduk miskin di Jawa Tengah

sebesar 4,4 juta KK (52,91% dari penduduk Jawa Tengah) pada tahun 2007. Data

tersebut menunjukkan capaian yang jauh dari harapan, meskipun selama ini

pemerintah terus mengucurkan dana yang cukup besar dan dikelola tiap sektornya,

sehingga dapat disimpulkan cara ini kurang efektif mengurangi angka kemiskinan.

Upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan cara meningkatkan

partisipasi masyarakat melalui kelembagaan yang dibentuk di masyarakat. Namun

permasalahan tetap timbul dari dalam kelembagaan itu sendiri, sehingga proses

penanggulangan kurang berjalan dengan baik.

Page 4: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 4

BAB II

PEMBAHASAN MATERI (TEORI)

2.1 Pembangunan Pedesaan

Pembangunan pedesaan di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia)

memiliki sebuaha tujan utama, yaitu memperbaiki taraf hidup masyarakat di pedesaan

melalui peningkatan pendapatan penduduk dan produktifitas/hasil karya (output).

Pembangunan pedesaan membutuhkan dukungan dan perhatian yang cukup dari

pemerinah. Peran pemerintah dalam pembangunan pedesaan, yaitu:

1. Mengidentifikasi cara-cara memajukan pertanian dan keadaan dasar yang

dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian tujuan utama.

2. Mengidentifikasi dan merencanakan unsur-unsur dalam mencapai tujuan

utama sehingga membentuk suatu jalinan hubungan yang amat kompleks.

3. Mengalakkan program pemberdayaan masyarakat.

2.2 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perdesaan

1. Latar Belakang Program

Indonesia mengalami persoalan kemiskinan dan pengagguran yang sudah

cukup lama. Persoalan pengangguran dipicu oleh sedikitnya kesempatan dan

peluang kerja bagi penduduk angkatan kerja di perdesaan. Penaggulangan

masalah ini harusla menggunakan pendekatan berbagai disiplin ilmu yang

fungsi utamanya melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan yang dimaksud

haruslah dapat memadukan aspek-aspek penyadaran, pendayagunaan, dan

peningkatan kapasitas. PNPM Mandiri dimulai sejak tahun 2007 oleh

pemerintah. PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perkotaan,

PNPM Mandiri Perdesaan, dan PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa

tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk

mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan

(Petunjuk Teknis Operasional PNPMM Perdesaan, 2008). Tata laksana PNPM

Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari cara pendekatan Program

Pengembangan Kecamatan (PPK), yaitu berupa penyediaan pendapatan dan

Page 5: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 5

lapangan kerja bagi rakyat miskin, penerapan efektivitas dan efisiensi proyek

kegiatan, dan keberhasilan menumbuhkan rsa kebersamaan dan tentunya

partisipasi masyarakat.

2. Tujuan

PNPM Mandiri Perdesaan memiliki tujuan utama, yaitu meningkatkan

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan

mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan

pembangunan. Selain tujuan utama, terdapat tujuan normative yamg ingin

dicapai, yaitu mencipatakan rakyat desa yang sejahtera atas dasar hubungan

dalm masyarakat yang merdeka (mandiri) serta pemulihan kedaulatan rakyat

desa sebagai subyek pembangunan yang mampu mengelola kegiatan sosialanya

secara mandiri. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran dan

kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat

ditumbuhkembangkan sehingga mereka diharapkan bukan sebagai obyek

tetapi subyek penanggulangan kemiskinan (pedoman Umum PNPM Mandiri,

2007).

3. Prinsip

a. Transparansi dan akuntabel

b. Humanis (berlandaskan pada pembangunan manusia)

c. Otonomi (manusia merdeka dan bebas)

d. Berorientasi kepada pembangunan masyarakat miskin

e. Kolaborasi (bermitra dengan masyarakat)

f. Kesetaran dan keadlian gender

g. Prioritas yang tepat

h. Desentralisasi

i. Demokratis

j. Partisipatif

k. Keberlanjutan (ketahanan lembaga sistem sosial)

4. Komponen Program

a. Pengembangan Masyarakat

b. Bantuan Pengembangan dan Pengelolaan Program

c. Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku

Page 6: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 6

d. Bantuan Kongkret Masyarakat

5. Tata laksanan Proses Pemberdayaan Masyarakat

1) Sosialisasi kepada masyarakat

2) Pertemuan dengan masyarakat

3) Refleksi kemiskinan (mengidentifikasi dan merumuskan masalah

kemiskinan)

4) Pemetaan Swadaya (merumuskan kebutuhan dan potensi)

5) Pengorganisasian masyarakat

6) Penyusunan rencana

7) Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

8) Penerimaan manfaat dari kegiatan tersebut

2.3 Kelompok Sasaran Program Penanggulangan Kemiskinan

berdasarkan Jenis Perlakuan

1. Bantuan dan Perlindungan Sosial (sasaran: Rumah tangga sangat miskin,

miskin dan hampir miskun)

2. Pemberdayaan Masyarakat (sasaran: kelompok masyarakat miskin dan hampir

miskin)

3. Penguatan Usaha Mikro dan Kecil (sasaran: pengusaha mikro dan kecil)

2.4 Bentuk Bantuan Program PNPM Mandiri Perdesaan

a. Fasilitas pemberdayaan masyarakat atau kelembagaan masayrakat setempat

b. Pelatihan

c. Dana Bantuan Langsung untuk masyarakat (1 – 3 Miliar Rupiah per

kecamatan)

Bantuan yang diberikan masyarakat dalam ketiga bentuk di atas merupakan

himpunan dana yang diperoleh dari Alokasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), Alokasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dana

hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan, dan pinjaman dari World Bank.

Page 7: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 7

BAB III

ANALISIS ISI JURNAL

3.1 Kondisi Kelembagaan Program PNPM Mandiri Perdesaan di

Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung

Kelembagaan yang ada telah sesuuai dengan ketentuan program, yaitu dengan

adanya Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK).

Persoalan yang dialami lembaga dalam melakukan tugasnya adalah belum kokohnya

status BKAD dab UPK karena tidak ada payung hukum yang relevan. Solusi yang

dapat diambil adalah penataan kelembagaan program dengan menentukan payung

hukum yang tepat.

Kekurangan SDM pengelola lembaga yang berkualitas juga merupakan

permasalahan lembaga yang ada, sehingga pelaksanaan program PNPM Mandiri

Perdesaan juga terkendala.

UPK sebagai pengelola keuangan PNPM Mandiri Perdesaan menjalankan uang

tersebut melalui kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi

Produktif (UEP). SPP diperuntukan bagi kelompok masyarakat perempuan,

sedangkan UEP diperuntukan bag kelompok masyarakat campuran. SPP dan RTM

menerapkan sistem pinjaman, yaitu menggunakan sistem bunga (1,5% per bulan).

Namun karena rendahnya SDM yang ada, pengelolaan keuangan untuk dua kegiatan

tersebut dilakukan dengan cara sederhana, tanpa kaidah-kaidah akutansi standar yang

berlaku.

Sasaran yang seharusnya terlayani dengan adanya SPP dan UEP, yaitu rumah

tangga miskin, ternyata belum banyak yang ikut berpartisispasi, baik dalam

pemanfaatan dana dan maupun memberikan usulan. Malah, penerima program dalah

orang lain di luar sasaran. Hal ini disebabkan karena mekanisme pengajuan pinjaman

yang mengutamakan kemampuan mengembalikan pinjaman tepat waktu, sehingga

mengurangi akses rumah tangga miskin terhadap dana program yang tersedia.

3.2 Analisis Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Demak

dan Kabupaten Temanggung

Page 8: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 8

Secarah umum keberlangsungan program PNPM Mandiri Perdesaan di

Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung telah berjalan dengan baik

dan dapat dikatakan sesuai rencana jika dilihat dari perputaran dana simpan

pinjam yang digulirkan ke masyarakat. Tetapi permasalahan yang ada dapat

menyebabkan keberlangsungan lembaga tidak dapat berjalan seterusnya.

Berbagai macam masalah yang ada, yaitu 1) kulitas SDM pengelola lembaga

yang belum memadai, 2) Kelembagaan program terkendala tidak adanya

hukum yang relevan yang memayungi, 3) Pengelolaan keuangan seperti

pembukuan dan administrasi dilakukan dengan cara yang sederhana tanpa

kaidah-kaidah akutansi standar, dan 4) terdapat sasaran program yang tidak

sesuai.

Disinilah letak pemerintah dan pihak terkait harus bisa bekerjasama

dengan masyarakat untuk menegakkan prinsip dan tujuan yang terkandung

dalam PNPM Mandiri bisa terlaksana dan melancarkan pembangunan

berasaskan partisipasi masyarakat. Jika dilihat dari masalah yang ada program

terlalu diserahkan kepada masyarakat yang diketahui kualitas SDM

masyarakat desa belumlah sepenuhnya cukup. Seharusnya perlu perencanaan

dan tahapan yang harus dilakukan sebelum sepenuhnya diserahkan kepada

masyarakat. Kondisi yang ada bisa disiasati dengan penerapan tata laksana

program dengan sedikit modifikasi. Misal:

1. Sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat sasaran (rumah tangga

miskin) bahwa program atau dana yang ada diperuntukkan bagi mereka.

2. Refleksi kemiskinan (mengidentifikasi dan merumuskan masalah

kemiskinan)

3. Pemetaan Swadaya (merumuskan kebutuhan dan potensi SDM di wilayah

tersebut). Penginformasian kebutuhan SDM kepada masyarakat, dan jika

terdapat warga yang SDM-nya memenuhi, diajak untuk menjadi pengurus

atau sebagai pegawai tetap.

4. Pengorganisasian masyarakat, dilakukan dengan cara melakukan training

atau pelatihan kepada masyarakat pengelola kelembagaan agar mampu

menghidupkan dan mempertahankan lembaga sesuai aturan dan kaidah

Page 9: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 9

yang berlaku serta mencapai tujuan program dan lembag itu sendiri. Hal

ini dirasa sangat perlu karena dapat meningkatkan SDM pengelola.

5. Penyusunan rencana, bukan lagi rencana untuk memulai tetapi

menindaklanjuti evaluasi program dan kelembagaan yang sudah berjalan.

6. Pelaksanaan kegiatan secara nyata yang sudah direncanakan mulai tahap

1.

7. Pemantaun penerimaan manfaat dari kegiatan tersebut (sasaran). Hal ini

dapat menjadi tolak ukur keberhasilan rencana yang telah disusun.

Page 10: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 10

BAB IV

KESIMPULAN

Tingkat keberhasilan program PNPM Mandiri tidak dapat dilihat dari

berjalnya suatu program tetapi keberlanjutan dari program tersebut jika dilihat dari

internal pengelola program dan ketepatan sasaran penerima program. Pada studi

kasus ini disebutkan program telah berjalan dengan baik namun jika ditelusuri lebih

lanjut, program terancam berhenti karena masalah yang ada, yaitu 1) kulitas SDM

pengelola lembaga yang belum memadai, 2) Kelembagaan program terkendala tidak

adanya hukum yang relevan yang memayungi, 3) Pengelolaan keuangan seperti

pembukuan dan administrasi dilakukan dengan cara yang sederhana tanpa kaidah-

kaidah akutansi standar, dan 4) terdapat sasaran program yang tidak sesuai.

Diperlukan suatu cara bagaimana mengatasi hal tersebut dimana masyarakatlah yang

berperan aktif, tanpa mengurangi pemerintah juga. Salah satunya adalah bantuan

berupa pelatihan maupun keterbukaan pemerintah dalam menanggapi masalah atau

keluhan masayarakat pengelola program.

Page 11: Review Jurnal Pembangunan Desa

Review Jurnal

Perencanaan Desa Terpadu 2013

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

FT UB 11

DAFTAR PUSTAKA

Sofianto, Arif. dkk. 2009. Kajian Kapasitas dan Keberlanjutan Kelembagaan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Perdesaan dan

Pengelolaan Keuangan di Unit Pengelola Kecamatan (UPK) (Studi Kasus Di

Kabupaten Temanggung dan Demak). Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. v.

7 No. 2.

Dinanti, Dian. 2012. Materi kuliah Perencanaan Desa Terpadu: Program Pembangunan

Desa. Malang: Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya

Tim Koordinasi PNPM Perdesaan. 2008. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM

Mandiri Perdesaan. Jakarta