30
PBL (PROBLEM BASED LEARNING) Oleh Kelompok 2 Angkatan 45 Pembimbing: drg. B. Esti Christmawaty, M. Kes, M. DSc GRAFT VERSUS HOST DISEASE

REVISI PBL.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PBL (Problem Based Learning)

PBL (Problem Based Learning)OlehKelompok 2 Angkatan 45Pembimbing: drg. B. Esti Christmawaty, M. Kes, M. DScGraft versus host disease

Lesi pada rongga mulut tidak hanya disebabkan oleh faktor lokal namun dapat juga berupa manifestasi dari penyakit sistemik maupun perawatannya.

Karena itu, menggali informasi mengenai riwayat pasien sangat penting untuk menegakkan diagnosis.IDENTITAS PASIENJenis Kelamin:WanitaUsia: 37 ThVisit 1 : KlinikANAMNESAANAMNESAVisit 1 : KlinikLesi erosif menyeluruh pada area gingiva, mukosa labial atas dan bawah, mukosa bukal bilateral, lateral lidah kanan dan kiri, dan palatum posterior.PEMERIKSAAN OBJEKTIFMetode DDXKlasifikasi Abnormalitas Lesi MerahGambaran Klinis SekunderWanita37 tahunMultipleBilateralPersistenKronisPenggunaan AntibiotikTidak sembuh dengan medikasi konvensionalDiareEfek samping antibiotik(Keseimbangan flora normal mulut terganggu)Metode DDXEtiologi yang mungkinInfeksi oportunistikAutoimunReaksi obatInfeksi bakteriHormonalKelainan status nutrisiEtiologi yang tidak mungkinHormonalDDXErithematous CandidiasisErosive Lichen PlanusDrug Induced Oral LesionMycobacterium TuberculosisAtropik Glositis e.c. anemia

DDxDiagnosis Kerja : Erithematous CandidiasisTreatmentEliminasi faktor penyebab lokal Infeksi jamur AntifungalMengatasi kondisi akut nyeri Laturan kumur yang mengandung anestestikumKontrol 1 minggu kemudianVisit 2 : RSGMSUBJEKTIFSUBJEKTIFOBJEKTIF

TIMELINE2006FebruariJuliDiagnosis Leukimia Myolegen AkutKemoterapi InduksiHLA-Matched BMTInfeksi OportunisGVHDFotoforesis 2007Juli/AgtLeukimia KambuhKemoterapi ulang denganKlofarabinAra-CSeptemberTerapi konsolidasi-Idarubicin-Ara-CNovemberTransplantasi stem cellTerapi fludarabinTotal body irradiationPenyakit dan TerapiEfek Samping dan Manifestasi Rongga MulutLeukimia Myolegen AkutHiperplasi gingiva, Infitrasi tumor pada gingiva/mukosa oral, chemotherapy induced mucocitis, ulserasi herpes simpleks, kandidiasis oral. Kemoterapi InduksiNyeri pada mulut, mudah lebam/berdarah, infeksiHLA-Matched BMTLichenoidGVHDAkut: Lichenoid, ulserasi dan deskuasmasi disertai nyeri pada mulut, cheilitis, xerostomia, infeksi, oral purpura dan bleeding,Kronis: generalized mucosal erythema, hairy leukoplakia, candidiasisFotoforesis HipersensitivitasKlofarabinMukositisAra-CInfeksiIdarubicinInfeksiTransplantasi stem cellInfeksiTerapi fludarabinInfeksiTotal body irradiationMukositisTIMELINE2009JuliInfeksi oportunisCholecystitisPankreatitis sekunderHerpes LabialisTerapi Herpes LabialisInfeksi Saluran KemihTerapi AntibiotikDiareDiet ProbiotikPenyakit dan TerapiManifestasi Rongga MulutCholecystitisErosi gigi geligi, sensasi rasa terbakar, xerostomia, glossitis, lesi erosi pada mukosa oral, atrofi epitel mukosa palatal dan uvulaPankreatitis sekunderErosi gigi geligi, sensasi rasa terbakar, xerostomia, glossitis, lesi erosi pada mukosa oral, atrofi epitel mukosa palatal dan uvulaHerpes LabialisVeikel yang mudah ruptur sehingga berubah bentuk menjadi ulkus dan krustaTerapi AntibiotikNon specifif ulceration dan mucositis, lichen planus-like, erytheme multiforme, pemphigoid-like, dan pemphigus-likeAsessmentDDx:

Oral Lichenoid Drug reaction disertai Pseudomembran CandidiasisGVHDMukositis e.c. KlofarabinKarakteristikOLDRPseudo-membran CandidiasisGVHDMukositisLichenoidVXVXRetikulerVVVXPersistenXVVXBilateralXXVXNyeriXVVVErosifVXVVGingivaVVVXMukosa LabialVVVVMukosa BukalVVVVLateral lidahVVXPalatum PosteriorVVVXBerhubungan dg terapi/obat yang diterimaVVVVPLANPEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANGPermukaan lidah : parakeratosis namun inkonklusif (tidak mengandung lamina propia)Mukosa labial bawah : keratosis ringan disertai mukositis paucicellular interface dengan epitheliotropism yang nyata, Sel apoptotik pada lapisan basal epithelial. Lamina propia menyokong pola infiltrasi sel inflamasi mononuklear termasuk makrofagPemeriksaan biopsiKarakteristikOLDRGVHDMukositisPara-keratosisVVVEpithelio-tropismVVVApoptotic bodies in basal layerVVVPaucicellular interface mucocitisVXSel inflamasi mononuklearVVOral manifestation ofGraft-versus-host disease kronisBerdasarkan temuan klinis, pemeriksaan sitologi, mikologi, biopsi pada mukosa labial bawah, dan latar belakang medis pasien yang pernah menerima transplantasi, dapat ditegakkan diagnosis definitif yaituGVHDPenyakit yang disebabkan oleh penolakan HLA donor terhadap HLA penerima, sehingga sistem kekebalan organ/stem cell yang didonorkan merukan organ vital tubuh dari penerima.Komplikasi yang paling sering terjadi setelah dilakukan BMT allogenik. GVHD dibagi menjadi 2 (berdasarkan waktu terjadinya):Akut GVHDKronis GVHD

Akut gvhdTerjadi dalam 100 hari setelah BMTDimulai dengan adanya rash pada telapak tangan dan kaki, mata, atau wajah. Rash tersebut terasa gatal dan nyeri.Dapat pula menyerang mulut, sistem digesti, dan liver. Dapat menyebabkan diare, hilangnya nafsu makan, penyakit kuning.

Prevalensi35-50% dari penerima transplan sel punca hematopetik akan mengalami GVHD akut.Faktor risikonya tergantung dari asal sel punca, usia pasien, dan profilaksis sebelum terjadinya GVHD. Sekitar 5500 pasien per tahun akan mengalami GVHD akut. Manifestasi di Rongga MulutUlceratif dan deskuamasiCheilitisXerostomiaInfeksi: candidiasis, GMV, HSVOral purpura dan bleedingTreatment Planning GVHD AkutPengelolaan OHIAnalgesikTopikal Azathioprine/cyclosporineNistatin mouthwash/fluconazolePilocarpineXylitol chewing gumArtificial salivaGrowth factorkronis gvhdTerjadi setelah 100 hari BMTDapat terjadi meskipun tidak mengalami GVHD akut, tetapi lebih sering terjadi jika pernah alami GVHD akut.Dapat menyerang kulit, digesti, liver, mulut, seperti pada GVHD akut. Namun juga dapat menyerang bagian tubuh yang lainnya. Prevalensi - GVHD kronis terobservasi pada 33% transplantasi HLA-identical sibling, 49% transplantasi HLA-identical related, dan 64% pada transplantasi matched-unrelated donor. Prevalensinya bisa meningkat hingga 80% pada transplantasi 1-antigen HLA nonidentical unrelated.

Manifestasi di Rongga MulutGeneralized mucosal erythemaUlcerationXerostomiaInfeksi: candidiasisLesi lichenoidHairy leukoplakiaSindroma ScleroedemaTreatment Planning GVHD Kronis Edukasi mengenai dampak GVHD Kronis terhadap oral dan sistemikPengelolaan OHIBerkumur dengan 2% viscous lidocainePenggunaan anestesi topikalPerawatan kortikosteroid topikal

Penatalaksanaan manifestasi oral gvhd kronisThankyou