Seminar Pajak-Aspek PPh+Pajak Internasional

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1TUGAS SEMINAR PAJAK ASPEK PPH / PAJAK INTERNASIONAL21 September 2013Kelompok : Agato Feby R

    FarizSigit Harnowo

    Fakta/ Gambaran Kasus Permasalahan Dasar Hukum PembahasanTransaksi-transaksi PT. INTANselama tahun 2012 :

    1. Membayar royalty ataspemakaian formulakepada PT. SERUNIsebesar Rp 140 juta danmembayar royalty ataspemakaian merek dagangkepada XYZ CorporationAmerika sebesar Rp 300juta. Dalam kontrakdisebutkan bahwa XYZCorporation akanmenerima bersih royaltytanpa pemotongan pajakapapun.

    Bagaimana aspek PPh /Pajak Internasional atauPPN yang terkait dengantransaksi-transaksi PT.INTAN selama tahun 2012?

    XYZ Corp : TT INDO-USA : Pasal 13

    ayat 3a UU PPh Psl 26 ayat 1c UU PPh Psl 6 ayat 1a no. 3 UU PPN pasal 4 SE-147/PJ/2010

    PT. Seruni : PPh Pasal 23 ayat 1a PPh 6 ayat 1a no. 3 PPN Pasal 4 SE-147/PJ/2010

    Atas transaksi yang terjadi dengan PT SERUNI sesuaidengan pasal 23 (1) maka dikenakan pajak sebesar15 % (15% x 140 juta = 21.000.000) PT INTAN akanmemotong sebesar 21 juta pada saat pembayaranroyalty tsbAtas pembayaran royalty tersebut sesuai denganpasal 6 dapat di jadikan pengurang didalamperhitungan pengahasilan oleh PT INTAN.

  • 22. Membayar jasa konsultanmarketing kepada OrchidCorp, Singapura sebesarRp 120 juta dan LiongCorporation Hongkongsebesar Rp 150 juta. Jasaberlangsung di Indonesiamasing masing selama 30hari dan di Singapuraselama 20 hari.

    Orchid Corp : Tidak Dikenakan Pajak

    karena tidak lolos time-test (TT arct 14 ayat 1)

    Liong Corp : Tidak dikenakan pajak

    karena belum ada taxtreaty hongkong indo

    Sesuai dengan artikel 13 (1) maka indonesia berhakmemajaki atas pendapatan XYZ tersebut. Besarnyapajak yang harus di kenakan sebasar 10 %. Art 13(2)

    Maka pajak yang di bayar kan ialah10% x 100 x 300.000.000 = 33.333.3333.333

    100-10Maka pajak yang terutang 10% x 33.333.3333.333 =33.333.333.333Atas pemakaian jasa Orchid singapura maka tidak dikenakan pajak karena pemberian jasa di lakukan disingapura maka tidak di anggap ada BUT,sedangkan dalam artikel 7 dalam bisnis profit,dapatdikenakan di negara sumber apabila di negarasumber terdapat BUT. Sedangkan dengan Lion CorpHongkong,karena tax treaty baru berlaku pada 1 jan2013 maka atas jasa yang diberikan dikenakansesuai dengan UU domestik yaitu uu no 36 pasal 26dengan tarif 20 %.

    3. Membayar fee ataspemakaian jasa konsultanpajak BERDIKARI ( WPBadan) sebesar Rp 150juta dan konsultan pajakSutoyo (WP Orang Pribadi)sebesar Rp 100 juta.

    - UU 36 tahun 2008 tentangPajak Penghasilan, pasal 23ayat (1) huruf c

    - UU UU 36 tahun 2008tentang Pajak Penghasilanpasal 21

    - UU UU 36 tahun 2008

    Jasa Konsultan merupakanpemberian advice (petunjuk, pertimbangan, ataunasihat) profesional dalam suatu bidang usaha,kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh tenagaahli atau perkumpulan tenaga ahli, yang tidakdisertai dengan keterlibatan langsung para tenaga

  • 3tentang Pajak Penghasilanpasal 17

    - UU No. 42 Tahun 2009tentang Pajak PertambahanNilai Barang Dan Jasa DanPajak Penjualan AtasBarang Mewah

    - PMK No. 244/PMK.03/2008tentang Jenis Jasa LainSebagaimana DimaksudDalam Pasal 23 Ayat (1)Huruf CAngka 2 UU 36 tahun 2008

    - PMK No. 80/PMK.03/2010tentang PenentuanTanggalJatuh TempoPembayaran DanPenyetoran Pajak ,Penentuan TempatPembayaran Pajak, DanTata Cara Pembayaran,Penyetoran Dan PelaporanPajak, Serta Tata CaraPengangsuran DanPenundaan PembayaranPajak

    - PMK No. 252/PMK.03/2008tentang PetunjukPelaksanaan PemotonganPajak Atas

    ahli tersebut dalam pelaksanaannya (SE-35/PJ/2010tanggal 9 Maret 2010

    Pemberian jasa konsultan dapat dilakukan oleh WPBadan maupun WP Orang Pribadi (OP). Antara WPBadan dan WP OP berbeda pengenaan pajaknya.Untuk WP Badan diatur di dalam pasal 23 ayat (1)huruf c UU no. 36 tahun 2008 tentang PajakPenghasilan sedangkan untuk WP OP pengenaanpajaknya diatur di dalam pasal 21 UU no. 36 tahun2008 tentang Pajak Penghasilan.

    Pasal 23 ayat 1 huruf c UU no. 36 tahun 2008:Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasamanajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, danjasa lain selain jasa yang telah dipotong PajakPenghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal21.

    BERDIKARI merupakan Wajib Pajak Badan dimana didalam penetapan tarif pajaknya dikenakan sebesar2% dari jumlah bruto. Yang dimaksud jumlah brutoadalah jumlah bruto seluruh jumlah penghasilandengan nama dan dalam bentuk apa pun yangdibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telahjatuh tempo pembayarannya oleh badan

  • 4PenghasilanSehubunganDengan Pekerjaan, Jasa,Dan Kegiatan Orang Pribadi

    - PER - 31/PJ/2012 tentangPedoman Teknis Tata CaraPemotongan, PenyetoranDan Pelaporan PajakPenghasilan Pasal 21Dan/Atau PajakPenghasilan Pasal 26Sehubungan DenganPekerjaan, Jasa, DanKegiatan Orang PribadiPasal 9 ayat 1(c)

    - SE-35/PJ/2010 tanggal 9Maret 2010 tentangPengertian Sewa DanPenghasilan LainSehubungan DenganPenggunaan Harta, JasaTeknik, Jasa Manajemen,Dan Jasa KonsultanSebagaimana DimaksudDalam Pasal 23 Ayat (1)Huruf C

    - SE-53/PJ/2009 tanggal 25Mei 2009 tentang JumlahBruto SebagaimanaDimaksud Dalam Pasal 23

    pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri,penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atauperwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepadaWajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap,tidak termasuk:

    - pembayaran gaji, upah, honorarium,tunjangan dan pembayaran lain sebagaiimbalan sehubungan dengan pekerjaanyang dibayarkan oleh Wajib Pajakpenyedia tenaga kerja kepada tenagakerja yang melakukan pekerjaan,berdasarkan kontrak dengan penggunaJasa;

    - pembayaran atas pengadaan/pembelianbarang atau material;

    - pembayaran kepada pihak kedua (sebagaiperantara) untuk selanjutnya dibayarkankepada pihak ketiga;

    - pembayaran penggantian biaya(reimbursement) Yaitu penggantianpembayaran sebesar jumlah yang nyata-nyata telah dibayarkan oleh pihak keduakepada pihak ketiga. (SE-53/PJ/2009tanggal 25 Mei 2009)

    Subjek PPh Pasal 23Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan,

  • 5Ayat (1) Huruf C Angka 2 Penyelenggara Kegiatan, Bentuk Usaha Tetap sertaWajib Pajak Badan Dalam Negeri lainnya.

    Saat Terutang, Penyetoran, dan PelaporanPPh Pasal 23

    1. PPh Pasal 23 terutang pada akhir bulandilakukannya pembayaran, disediakanuntuk dibayar, atau telah jatuh tempopembayarannya, tergantung peristiwayang terjadi terlebih dahulu.

    2. PPh Pasal 23 disetor oleh PemotongPajak paling lambat tanggal sepuluhbulan takwim berikutnya setelah bulansaat terutang pajak.

    3. SPT Masa disampaikan ke KantorPelayanan Pajak setempat, palinglambat 20 hari setelah Masa Pajakberakhir.

    Dalam hal jatuh tempo penyetoran ataubatas akhir pelaporan PPh Pasal 23bertepatan dengan hari libur termasukhari sabtu atau hari libur nasional,penyetoran atau pelaporan dapatdilakukan pada hari kerja berikutnya.

    Bukti Pemotong PPh Pasal 23Pemotong Pajak harus memberikan Bukti

  • 6Pemotongan PPh Pasal 23 kepada Wajib PajakOrang Pribadi atau badan yang telah dipotong PPhPasal 23.

    PT. INTAN memotong pajak penghasilan atas jasakonsultan yang diberikan BERDIKARI sebesar 2%dari jumlah Brutonya (120 juta); perhitungannnya:

    PPh pasal 23 = tarif (2%) x Jumlah Bruto= 2% x 120.000.000= 2.400.000

    Saat terutangnya PPh pasal 23 atas jasa konsultanpajak adalah pada saat yang ditentukan dalamkontrak atau perjanjian atau faktur. Yang bertindaksebagai pemotong PPh pasal 23 adalah PT. Intan.PT. Intan memiliki kewajiban melakukanpenyetoran PPh Pasal 23 ke kas negara atas PPhPasal 23 yang dipotongnya. Kemudian bukti potongtersebut diberikan ke BERDIKARI. Atas pemotonganyang telah dilakukan PT. Intan untuk suatu masapajak, PT. Intan sebagai pemotong pajak wajibmelakukan pelaporan pemotongan PPh Pasal 23yang telah dilakukan. Pelaporan dilakukan denganmenyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) MasaPPh Pasal 23 paling lambat 20 hari setelah masapajak berakhir

  • 7Jasa yang diberikan oleh BERDIKARI termasuk kedalam penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam DaerahPabean yang dilakukan oleh pengusaha (UU no. 49tahun 2009 Pasal 4 ayat 1(c) sehingga dikenakanPPN sebesar 10% atas penyerahannya.

    Pemotongan PPh Pasal 21 terkait dengan ketentuandalam Pasal 21 UU PPh yang mengatur tentangpemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak ataspenghasilan sehubungan dengan :

    - pekerjaan,- jasa, atau- kegiatan dengan nama dan dalam bentukapa pun yang diterima (cash basis) ataudiperoleh (accrual basis) Wajib Pajak orangpribadi dalam negeri.

    Sutoyo merupakan WP OP yang memperolehpenghasilan dari jasa konsultan pajak, dimana ataspenghasilannya terkait dengan ketentuan pasal 21UU PPh dan tidak dikenakan PPN. PPN akandikenakan kepada konsultan bila penghasilannyamencapai Rp. 600 juta rupiah.

    Dasar Pengenaan Pajak PPh pasal 21 Tenaga Ahliadalah Jumlah bruto. Tarif pemotongan PPh pasal

  • 821 atas tenaga ahli profesional dihitun berdasarkanjulah penghasilan bruto yng diterima oleh wajibpajak

    Ketentuan dalam Peraturan Dirjen Pajak No. PER-31/PJ/2009. DPP untuk tenaga ahli adalah sebesar50% dari jumlah penghasilan bruto.

    DPP Sutoyo = 100 juta x 50%= 50 juta

    PPh 21:5% x 50 juta = 2.500.000PPh yang harus dipotong PT. Intan sebesarRp. 2.500.000

    PT. Intan selaku pemotong PPh Pasal 21 harusmemberikan bukti pemotongan PPh Pasal 21 ataspenghasilan yang diterima oleh Sutoyo paling lama1 (satu) bulan setelah tahun kalender berakhir. PhPasal 21 yang dipotong untuk setiap Masa Pajakwajib disetor ke Kantor Pos atau Bank yang ditunjukoleh Menteri Keuangan, paling lama 10 (sepuluh)hari setelah Masa Pajak berakhir.PT. Intan wajibmelaporkan pemotongan dan penyetoran PPh Pasal21/26 untuk setiap Masa Pajak yang dilakukanmelalui penyampaian SPT Masa PPh Pasal 21/26 keKPP tempat Pemotong terdaftar, paling lama 20

  • 9(dua puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir

    4. Membayar fee kepadarumah sakit Mitra untukperawatan kesehatankaryawan-karyawanperusahaan sebesar Rp l20juta. ( menurut kebijakanperusahaan, semuakaryawan level menengahke bawah yang sakit harusberobat ke rumah sakittersebut). Untuk karyawanlevel atas perushaanmemberikan pengobatandengan system reimburse(penggantian). Besarnyareimburse yang dibayaroleh perusahaan dalamtahun 2012 adalah Rp 200juta.

    - UU PPh No. 36 tahun2008 pasal 4, 6 dan 9

    - PMK 83/PMK.03/2009pasal 4 ayat 1b

    Pembayaran fee kepada rumah sakit yang diberikanoleh PT. Intan untuk perawatan kesehatankaryawannya merupakan suatu bentuk natura(benefit in kind). Natura termasuk ke dalam Nondeductible tidak boleh dikurangkan dalamperhitungan pajak.Maka biaya fee yang diberikan ke rumah sakitsebesar 120 juta tersebut tidak dapat dibiayakanharus dikoreksi fiskal yang menimbulkan pajaktambahan sebesar 25% x 120 juta = 30 jutaSedangkan pemberian reimbursment kepadakaryawan level atas termasuk ke dalam benefit incash, dimana imbalan dalam bentuk uang dapatmenjadi pengurang dalam perhitungan fiskal (pasal4 ayat 1 UU PPh). Sehingga tidak ada koreksi fiskal,dan PT. Intan dapat menghemat pengeluaransebesar 25% x 200 juta = 50 juta

    5. Membayar imbalansehubungan denganpenggunaan formulapembuatan produkkepada Queen

    - Tax Treaty Indonesia Singapura Article 5 paragraph 2

    tentang Permanent

    Membayar imbalan sehubungan denganpenggunaan formula pembuatan produk kepadaQueen Corporation Amerika Serikat.Berdasar pada article 12 paragraph 3 mengenai

  • 10

    Corporation AmerikaSerikat, sebesar Rp 240juta . Untuk dapatmenerapkan formulatersebut PT. INTAN jugameminta QueenCorporation untukmemberikan technicalassistant kepada PT.IBdengan fee sebesar Rp 150juta. Untuk itu Queen Corpmengirimkan tenagaahlinya ke Indonesiaselama 30 hari.

    Establishment Article 7 paragraph 1

    tentang Business Profit Article 12 paragraph

    1,2 dan 3 tentangroyalty

    Article 14 paragraph 2tentang DependentPersonal Services

    - UU Nomor 36 Tahun 2008tentang Pajak Penghasilan(PPh) PPh Pasal 23 PPh Pasal 26

    - UU Nomor 42 Tahun 2009tentang Pajak PertambahanNilai Barang dan Jasa danPajak Penjualan atas BarangMewah (PPN & PPnBM)

    PPN Pasal 4 (1) huruf c dan e

    royalty, atas penggunaan formula pembuatanproduk Queen Corporation.

    Berikutnya, berdasarkan article 12 paragraph 1, ataspembayaran royalty tersebut Indonesia berhakmemajaki

    Maka, teutang pajak PPh Pasal 26 dengan reducedrate berdasarkan article 12 paragraph 2, yaitudengan tariff sebesar 15%. Perhitungan pajakterutangnya yaitu sebesar: 15% x Rp 240.000.000 =Rp 36.000.000. Dipotong oleh PT. INTAN.

    Untuk technical assistant yang dikirimkan olehQueen Corporation, perlakuan pajaknya:

    Berdasarkan article 14 paragraph 2 mengenaiDependent Personal Services tax treaty Indonesia-Singapura, syarat kumulatif agar tidak dipajaki diIndonesia adalah sebagai berikut:

    1.Penerima hadir di Indonesia tidak melebihi183 hari

    2.Gaji yang dibayarkan dibebankan padaperusahaan di Singapura

    3.Gaji yang dibayarkan tidak dibebankan padaBUT di Indonesia

  • 11

    Oleh karena itu, atas fee sebesar Rp 150.000.000atas technical assistant yang diberikan Queen Corpkepada PT. IB, Indonesia tidak berhak memajakikarena tidak memenuhi syarat kumulatif No.1,karena Queen Corp mengirimkan tenaga ahlinya keIndonesia selama 30 hari.

    6. Membayar fee ataspemakaian jasa legal dariLee Lee Corporation Hongkong dan dari Orchidcorporation Singapura,masing-masing sebesar Rpl50 juta dan Rp 220 juta.Jasa dilakukan di Negaramasing2 dan hasil advismasalah2 legal dikirim viaemail kepada PT. INTAN.

    Terkait pemanfaat jasa,dilakukan di negara asal,Singapura dan Hongkong ;maka : Berdasarkan Tax TreatyIndonesia Singapura: Dalampasal 14 ayat 2Tidak ada tax treaty denganHongkongAspek Pajak : UU PPh 36 tahun2008PER-35/PJ/2010Tax Treaty Pasal 14UU PPh 36 th 2008 pasal 6PER-38/PJ/2009KMK 624/KMK.04/1994,

    Tidak dikenakan treatment perpajakan di indonesiakarena jasa diakukan di luar negeri dan tidakdilakuan di indonesia

  • 12

    7. Membayar fee sebesar Rp300 juta atas pemakaianjasa teknik kepada LimCorp, Singapura. Jasaberlangsung di Indonesidari tgl 15 Mei sd 30 Juli2011. ( Pada awal tahun2010 Lim Corp mendirikancabang perusahaan yangbergerak dalam bidangmaintenance peralatankantor.

    - Tax Treaty Indonesia Singapura Article 5 paragraph 2

    tentang PermanentEstablishment

    Article 7 paragraph 1tentang Business Profit

    Article 12 paragraph1,2 dan 3 tentangroyalty

    Article 14 paragraph 2tentang DependentPersonal Services

    - UU Nomor 36 Tahun 2008tentang Pajak Penghasilan(PPh) PPh Pasal 23 PPh Pasal 26

    - UU Nomor 42 Tahun 2009tentang Pajak PertambahanNilai Barang dan Jasa danPajak Penjualan atas BarangMewah (PPN & PPnBM)

    PPN Pasal 4 (1) huruf c dan e

    Membayar fee atas pemakaian jasa teknik kepadaLim Corp, Singapura.

    - Karena pada awal tahun 2010 Lim Corpmendirikan cabang perusahaan yangbergerak dalam bidang maintenanceperalatan kantor, maka Lim Corp dianggapmempunyai BUT di Indonesia.

    - Berdasarkan article 7 paragraph 1 tax treatyIndonesia Singapura tentang Business Profitatas penghasilan Lim Corp, Indonesia berhakmemajaki karena terdapat BUT Lim diIndonesia, yaitu dikenakan PPh pasal 23sebesar 2%. Dengan perhitungan sebagaiberikut:2% x Rp 300.000.000 = Rp6.000.000Dipotong oleh PT. INTAN.

    - Dari segi PPN berdasarkan pasal 4 ayat 1huruf e, Undang-undang PPN. Pemanfaatanjasa tekhnik di dalam daerah pabean,terutang PPN yaitu dengan tariff sebesar 10%.

    - Jadi, PPN yang terutang adalah sebesar:10% x Rp 300.000.000 = Rp30.000.000

  • 13

    8. Membayar biaya cateringkepada PT. Kulinarisebesar Rp 150 juta,dengan peruntukan sbb:catering untuk makanminum seluruh karyawanRp 100 juta, cateringuntuk acara syukurankantor Rp 50 juta

    UU PPh 36 tahun 2008 Pasal23PMK 244/PMK,03/200PP no.94 Tahun 2010PMK no.184/PMK.03/2007UU PPN no.42 tahun 2009UU PDRD no.28 tahun 2009KUP no.16 tahun 2009

    1. PPh atas Jasa Katering kepada PT. Kulinari

    Sesuai dengan UU PPh 36 tahun 2008 Pasal23 ayat 1 huruf c

    - dikenakan sebesar 2% dari jumlah brutoatas : Jasa teknik, jasa manajemen, jasakonstruksi, jasa konsultan, dan jasa lainayat 1A ; dalam hal wajib pajak tidakmemiliki NPWP, besar nya tarifpemotongan adalah lebih tinggi dari 100%daripada tarif pada pasal 1 huruf cAngka 2 ; ketentuan lebih lanjut mengenaijasa lain sebagaimana dimaksud dalamayat 1 huruf c diatur oleh PMKno.244/PMK,03/2008, penjelasanmengenai Jenis lain sebagaimanadimaksud dalam pasal 23 ayat 1 huruf cangka 2 "Pasal 1 ayat 2 ; jenis lain diantaranyaterdapat jasa katering

    Jadi, PT. Kulinari dikenakan PPh pasal 23atas Jasa katering sebesar 2% (asumsimempunyai NPWP)

  • 14

    => Rp.150.000.000 x 2% = 3.000.000

    Saat Terutang PPh Pasal 23PPh Pasal 23 harus dipungut pada bulanpembayaran atau bulan diakuinya utang dan biaya,mana yang lebih dahulu, jika misa nya pada bulanapril 2013 imbalan atas jasa tersebut sudah diakuisebagai biaya , maka PPh pasal 23nya sudahdinyatakan terutang pada bulan april 2013meskipun pada bulan itu belum ada pembayaran,maka PPh pasal 23 dipotong paling lambat tanggal

    30 April 2013 (tanggal yang tercantumdalam bukti potong, maksimal tanggal 30 April2013) sesuai dengan PP no.94 Tahun 2010 Pasal 15

    Kewajiban WP (PT. Intan)Sebagai salah satu subjek Pemotong Pajak PT. Intanwajib melaksanakan pemotongan, penyetoran, danpelaporan PPh psl 23Sesuai dengan ketentuan pasal 1 angka 3 UU KUPno 16 tahun 2009, yang dimaksud dengan subjekpajak badan dalam negeri adalah PT, CV, BUMN,BUMD, Firma, Koperasi, dana pensiun, yayasan,lembaga, BUT, dsb. Subjek pemotong PPh (PT.Intan) dapat melaksanakan pemotongan pajak jika

  • 15

    pemotong sudah terdaftar mempunyai NPWP.Kewajiban lainnya adalah menyetorkan PPh pasal23 terutang tersebutsebesar 3,000,000 ke kasnegara melalui bank Persepsi dgn menggunakanSurat Setoran Pajak paling lambat tanggal 10 bulanberikut setelah masa pajak berakhir danmelaporkan PPh 23 terutang tersebut ke KantorPajak dengan membuat Laporan SPT PPh masa 23paling lambat tanggal 20 bulan berikut setelah masapajak berakhir (Pasal 3 dan Pasal 8 ayat 2 dan ayat3 PMK no.184/PMK.03/2007) dan memberikanbukti pemotongan pph pasal 23 tersebut kepada PT.Kulinari untuk digunakan sebagai pengurang pajakpenghasilan Badan pada akhir tahun.

    Biaya atas Jasa Katering kepada PT. Kulinari.Terhadap Katering makan dan minum yangdiperuntukan bagi karyawan sebesar 150juta danbiaya katering untuk syukuran kantor sebesar 100juta, maka perlakuan pajaknya. Sesuai dengan Pasal9 ayat 1 huruf e bahwa yang tidak bolehdikurangkan dalam pajak penghasilan adalahpenggantian sehubungan dengan pekerjaan ataujasa yang diberikan dalam bentuk natura dankenikmatan, kecuali penyediaan makanan danminuman bagi seluruh karyawan serta penggantian

  • 16

    atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatandi daerah tertentu dan yang berkaitan denganpelaksanaan pekerjaan yang diatur oleh peraturanmenteri keuangan. Jika berada di daerah terpencil,maka biaya atas karyawan tersebut bisa dibebankanantara lain seperti ; pemberian natura dankenikmatan yang berkaitan dengan keselamatankerja seperti pakaian seragam petugas keamanan,antar jemput karyawan, dan penginapan untukawak kapal.

    => Biaya Makan dan Minum untuk karyawanRp.150 juta dapat dibebankan sebagai biaya(deductible expense)=> Biaya Syukuran Kantor Rp.100 juta dapatdibebankan sebagai biaya (undeductibleexpense)

    Perlakuan PPN atas Jasa Katering kepada PT.Kuliner. Berdasarkan Pasal 4 ayat 3 huruf q UU PPN42 tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM Jasa Bogaatau katering termasuk dalam jasa tertentu yangtidak dikenakan pajak pertambahan nilai.

    Makanan dan minuman yang disajikan dihotel, restoran, rumah makan, warung dansejenisnya meliputi makan dan minuman baik yang

  • 17

    dikonsumsi ditempat maupun tidak, termasukmakanan dan minuman yang diserahkan oleh usahajasa boga atau katering.

    Setelah UU PDRD yang terbaru UU no.28 tahun2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.Jasa Katering masuk dalam Pajak Daerah. Salah satuPajak dari empat pajak baru yaitu PBB Pedesaandan Perkotaan dan BPHTB, Pajak Sarang Burungwalet, serta Pajak Rokok.