Upload
ambar-rahman
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
1/8
TUGAS SP
SHOCK KARDIOGENIK
KELOMPOK 4 :
LEO HAMANG D. 105070200111038
AMBAR RAHMAN 105070200111014
ALIF YANUR A. 105070200111021
MAHANIKMAH MANGESTI S. 105070207111006
FAHLEVI Y.W.U 105070207111015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
2/8
SHOCK KARDIOGENIK
Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang
mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme. Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel, yang
mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigenke jaringan.
Ventrikel kiri gagal bekerja sebagai pompa dan tidak mampu menyediakan curah jantung
yang memadai untuk mempertahankan perfusi jaringan. Syok kardiogenik dapat didiagnosa
dengan mengetahui adanya tanda-tanda syok dan dijumpai adanya penyakit jantung, seperti
infark miokard yang luas, gangguan irama jantung, rasa nyeri daerah torak, atau adanya
emboli paru, tamponade jantung, kelainan katub atau sekat jantung.Masalah yang ada adalah
kurangnya kemampuan jantung untuk berkontraksi. Tujuan utama pengobatan adalah
meningkatkan curah jantung.
Etiologi shock kardiogenik
Infark miokard akut dengan kerusakan otot jantung Kerusakan katup jantung: stenosis mitral, insufisiensi mitral, stenosis katup aorta,
insufisiensi katup aorta
Gangguan irama jantung: atrial fibrilasi, ventrikular fibrilasi, ventrikular takhikardi Gangguan sistem konduksi hantaran listrik jantung: atrioventrikular blok,
sinoaurikular blok.
Patofisiologi Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan faal pompa jantung yang
mengakibatkan curah jantung menjadi kecil atau berhenti sama sekali. Secara mekanisme
mungkin disebabkan oleh robeknya dinding ventrikel, regurgitasi oleh karena infark juga
mengenai katub jantung, aritmia, atau disfungsi dari ventrikel kiri, kanan ataupun keduanya.
Pada robeknya dinding ventrikel terjadi 3-6 hari sesudah infark diikuti dengan tamponade dan
syok dan peninggian CVP serta tekanan baji pada arteri pulmonalis. Sedangkan regurgitasi
dapat terjadi karena infark mengenai muskulus papilaris. Disfungsi dari ventrikel kanan dapat
dilihat dari meningginya CVP sedangkan pada ventrikel kiri ditandai dengan edema paru.
Kegagalan pompa jantung menyebabkan terjadinya penurunan curah jantung (cardiac output)
dan menyebabkan kegagalan perfusi ke jaringan, akibatnya berbagai organ mengalami
http://nursingbegin.com/penatalaksanaan-syok-kardiogenik/http://nursingbegin.com/penatalaksanaan-syok-kardiogenik/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-akut/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-akut/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-akut/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/penatalaksanaan-syok-kardiogenik/7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
3/8
kekurangan oksigen sementara terjadi kompensasi tubuh untuk mempertahankan pengaliran
darah ke otak.
Gambar Mekanisme Syok Kardiogenik pada Infark Miokard
Mekanisme Syok Kardiogenik pada Infark Miokard
Nekrosis Vetrikel kiri yang luas Asidosis sistemik
Disfungsi Miokardium Hipotensi Aliran koroner menurun
Hipoksia miokardiumAritmia
Cardiac Output Tekanan Atrium Kiri
Tekanan Art. Pulmonalis
Tekanan Darah Arteri Vasokonstriksi
Manifestasi Klinik
Syok kardiogenik dapat dipandang sebagai bentuk yang berat dari kegagalan ventrikel
kiri. Penurunan kontraktilitas jantung mengurangi curah jantung dan meningkatkan volume
dan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri sehingga menyebabkan kongesti paru dan edema.
Dengan menurunnya tekanan arteri sistemik, maka terjadi perangsangan baroreseptor pada
aorta dan sinus karotikus. Perangsangan simpatoadrenal menimbulkan reflek vasokonstriksi,
takikardi, dan peningkatan kontraktilitas untuk menambah curah jantung dan menstabilkan
tekanan darah. Kontraktilitas akan terus meningkat melalui hukum starling melalui retensi
natrium dan air. Jadi menurunnya kontraktilitas pada syok kardiogenik akan memulai respon
kompensatorik yang meningkatkan beban akhir dan beban awal. Meskipun mekanisme ini
pada mulanya akan meningkatkan tekanan arteri darah dan perfusi jaringan, namun efeknya
terhadap miokard justru buruk karena meningkatkan beban kerja jantung dan kebutuhan
oksigen miokard. Aliran darah koroner yang tidak memadai (terbukti dengan adanya infark)
menyebabkan meningkatnya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen
terhadap miokardium.Syok kardiogenik dicirikan oleh lingkaran setan (vicious circle) dimana terjadi
penurunan kontraktilitas miokardium (depression of myocardial contractility), biasanya
karena iskemia, menyebabkan pengurangan cardiac output dan tekanan arteri (arterial
pressure), dimana menghasilkan hipoperfusi miokardium dan iskemia lanjutan dan
penurunan cardiac output.
Disfungsi miokardial sistolik mengurangi stroke volume; dan bersama dengan
disfungsi diastolik, memicu peninggian tekanan end-diastolic ventrikel kiri dan pulmonary
capillary wedge pressure/PCWP (> 18 mmHg) seperti pada kongesti paru.
7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
4/8
Penurunan/pengurangan perfusi koroner memacu pemburukan iskemia, disfungsi
miokardium progresif, dan spiral menurun yang cepat (rapid downward spiral), bilamana jika
tidak diputus, seringkali menyebabkan kematian (Anurogo, 2009).
Sindrom respon peradangan sistemik [systemic inflammatory response syndrome
(SIRS)] dapat menyertai infark yang luas dan syok. Sitokin peradangan ( inflammatory
cytokines), inducible nitric oxide synthase (INOS), dan kelebihan nitric oxide dan
peroxynitrite dapat berkontribusi terhadap asal-usul (genesis) syok kardiogenik sebagaimana
yang mereka lakukan terhadap bentuk lain syok. Asidosis laktat dari perfusi jaringan yang
buruk dan hipoksemia dari edem paru (pulmonary edema) dapat sebagai hasil dari kegagalan
pompa dan kemudian berkontribusi terhadap lingkaran setan ini dengan memburuknya
iskemia miokardium dan hipotensi. Asidosis berat (pH < 7,25) mengurangi daya
kemanjuran/efektivitas (efficacy) yang secara endogen dan eksogen telah diberi katekolamin
(catecholamines) (Anurogo, 2009).
Manifestasi klinis
Syok kardiogenik ditandai oleh hal-hal berikut :
Tekanan arteri sistolik < 90 mmHg atau 30-60 mmHg dibawah batas bawahsebelumnya
Adanya bukti penurunan aliran darah ke sistem organ-organ utama :- Keluaran urin < 20 ml/jam, biasanya disertai penurunan kadar natrium dalam urin- Vasokonstriksi perifer yang disertai gejala kulit dingi dan lembab- Gangguan fungsi mental
Indeks jantung < 2,1 L/menit/m2Bukti gagal jantung kiri dengan LVEDP/tekanan baji kapiler paru (PCWP) 18-21 mmHg
Menurut Mubin (2008), diagnosis syok kardiogenik adalah berdasarkan:
Keluhan Utama Syok Kardiogenik- Oliguri (urin < 20 mL/jam).
- Mungkin ada hubungan denganIMA (infark miokard akut).
- Nyeri substernal seperti IMA.
http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-akut/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-akut/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-akut/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-akut/7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
5/8
Tanda Penting Syok Kardiogenik1. Tensi turun < 80-90 mmHg.
2. Takipneu dan dalam.
3. Takikardi.
4.Nadicepat, kecuali ada blok A-V.
5. Tanda-tanda bendungan paru: ronki basah di kedua basal paru.
6. Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar.
7. Sianosis.
8. Diaforesis (mandi keringat).
9. Ekstremitas dingin.
10. Perubahan mental.
Diagnosis
Syok kardiogenik dapat didiagnosa dengan mengetahui adanya tanda-tanda syok dan
dijumpai adanya penyakit jantung, seperti infark miokard yang luas, gangguan irama jantung,
rasa nyeri daerah torak, atau adanya emboli paru, tamponade jantung, kelainan katub atau
sekat jantung.
Syokkardiogenik ditandai dengan tekanan sistolik rendah (kurang dari 90mHg), diikuti
menurunnya aliran darah ke organ vital :
1. Produksi urin kurang dari 20 ml/jam2. Gangguan mental, gelisah, sopourus3. Akral dingin4. Aritmia yang serius, berkurangnya aliran darah koroner, meningkatnya laktat kardial.5. Meningkatnya adrenalin, glucose,free fatty acid cortisol, rennin, angiotensin plasma serta
menurunnya kadar insulin plasma.
Pada keadaan lanjut akan diikuti hipoksemia primer ataupun sekunder, terjadi karena
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, hipovolemia, dan asidosis metabolic. Hipovolemia
merupakan komplikasi yang sering terjadi pada syok kardiogenik, disebabkan oleh
meningkatnya redistribusi cairan dari intravaskular keinterstitiel, stres akut, ataupun
penggunaan diuretika.
http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
6/8
Kriteria hemodiamik syok kardiogenik adalah hipotensi terus menerus (tekanan darah
sistolik < 90 mmHg lebih dari 90 menit) dan bekurangnya cardiac index (15 mmHg).
Diagnosis dapat juga ditegakkan sebagai berikut:
1. Tensi turun : sistolis < 90 mmHg atau menurun lebih dari 30-60 mmHg dari semula,sedangkan tekanan nadi < 30 mmHg.
2. Curah jantung, indeks jantung < 2,1 liter/menit/m2.3. Tekanan di atrium kanan (tekanan vena sentral) biasanya tidak turun, normal, rendah
sampai meninggi.
4. Tekanan diatrium kiri (tekanan kapiler baji paru) rendah sampai meninggi.5. Resistensi sistemis.6. Asidosis.Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang segera dilakukan :
- Serum elektrolit, fungsi ginjal dan fungsi hepar.-
Jumlah sel darah merah, leukosit (infeksi), trombosit (koagulopati)- Enzim Jantung (Creatinine Kinase, troponin, myoglobin, LDH)- Analisa gas darah arteri, dapat menggambarkan keseimbangan asam-basa dan kadar oksigen.
Defisit basa penting, menggambarkan kejadian dan derajat renjatan, harus dipantau terus
selama resusitasi.
- Pemeriksaan serial kadar laktat, menggambarkan hipoperfusi dan prognosis.Pemeriksaan yang harus direncanakan
- EKG, ekokardiografi. foto polos dada
Komplikasi Syok Kardiogenik
1. Cardiopulmonary arrest
2. Disritmi
3. Gagal multisistem organ
7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
7/8
4.Stroke
5. Tromboemboli
Penatalaksanaan Medis Syok Kardiogenik :
Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan intubasi. Berikanoksigen8 - 15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk
mempertahankan PO2 70 - 120 mmHg
Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada harus diatasidengan pemberian morfin.
Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang terjadi. Bila mungkin pasang CVP. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.
Medikamentosa :
1. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri.
2. Anti ansietas, bila cemas.
3. Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi.
4. Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50x/menit.
5. Dopamin dan dobutamin (inotropik dan kronotropik), bila perfusi jantung tidak adekuat.
Dosis dopamin 2-15 mikrogram/kg/m.
6. Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m: bila ada dapat juga diberikan amrinon IV.
7. Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m.
8. Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti paru dan oksigenasi jaringan.
9. Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi supraventrikel.
http://nursingbegin.com/askep-stroke-hemorrhagic/http://nursingbegin.com/askep-stroke-hemorrhagic/http://nursingbegin.com/askep-stroke-hemorrhagic/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/askep-stroke-hemorrhagic/7/29/2019 SHOCK Kardiogenic
8/8
DAFTAR PUSTAKA
1. Anurogo, Dito. 2009. Segala hal tentang Syok Jantung dalamhttp://www.medicastore.com, diakses tanggal 13 Juli 2011.
2. Guyton AC, Hall JE. 2006. Syok Sirkulasi dan Fisiologi Pengobatan in: Buku AjarFisiologi Kedokteran. Edisi 11. EGC. Jakarta. pp. 359-372.
3. http://nursingbegin.com/penatalaksanaan-syok-kardiogenik, diakses 13 Juli 2011.
http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/http://nursingbegin.com/penatalaksanaan-syok-kardiogenikhttp://nursingbegin.com/penatalaksanaan-syok-kardiogenikhttp://nursingbegin.com/penatalaksanaan-syok-kardiogenikhttp://www.medicastore.com/