110
SKRIPSI GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA ANAK USIA SEKOLAH LUAR BIASA KARYA TULUS DESA NAMO PENCAWIR PANCUR BATU TAHUN 2019 Oleh : HARDINA BR MANULLANG 032015019 PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2019

SKRIPSI GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA ANAK USIA …€¦ · sudah menjaga hygiene kuku, kaki dan tangan. Persepsi menjaga hygiene kuku, kaki, dan tangan yang dilakukan anak asuh

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • SKRIPSI

    GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA ANAK

    USIA SEKOLAH LUAR BIASA KARYA TULUS DESA NAMO PENCAWIR PANCUR BATU

    TAHUN 2019

    Oleh :

    HARDINA BR MANULLANG 032015019

    PROGRAM STUDI NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN

    2019

  • SKRIPSI

    GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA ANAK

    USIA SEKOLAH LUAR BIASA KARYA TULUS DESA NAMO PENCAWIR PANCUR BATU

    TAHUN 2019

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Dalam Program Studi Ners

    Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth

    Oleh :

    HARDINA BR MANULLANG 032015019

    PROGRAM STUDI NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN

    2019

  • ix

    ABSTRAK

    Hardina Br manullang 032015019

    Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Luar Biasa Di Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019

    Prodi Ners Tahap Akademik Tahun 2019

    Kata kunci : Personal hygiene pada anak usia sekolah luar biasa (SLB)

    ( vii+ 42 + lampiran)

    Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan perorangan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri dan orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Personal hygiene yang baik apabila seseorang yang menjaga kebersihan tubuhnya meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, kuku kaki dan tangan. Personal hygiene yang tidak baik akan menyebabkan seseorang mengalami sakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, cacingan dan penyakit kulit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui gambaran personal hygiene pada anak sekolah luar biasa (SLB) di karya tulus desa namo pencawir pancur batu tahun. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, dinama populasi dan sampel sebanyak 95 orang. Hasil penelitian ditemukan proporsi responden perempuan sebesar 52,6%, usia responden sebesar 38,9%, Agama katolik sebesar 65,3%, Suku batak toba sebesar 61,1%, rambut bersih dan berkilau sebanyak 40 (42,1%), tidak bau sebanyak 42 orang (44,2%), mata jernih dan terang sebanyak 48 (50,5%), tidak terdapat gigi berlubang sebanyak 55 orang (57,9%), dan personal hygiene responden cukup sebanyak 50,5%.

    (Daftar pustaka 2010-2016)

  • x

    ABSTRACT

    Hardina Br manullang 032015019

    Overview of Personal Hygiene in Extraordinary School-Age Children in the

    Village of Namo Pencawir Pancur Batu in 2019.

    Nursing Study Program 2019

    Keywords: Personal hygiene in special school-aged children (SLB)

    (vii + 42 + attachments)

    Personal hygiene is the cleanliness and health of individuals who aim to prevent the occurrence of diseases in themselves and others, both physically and psychologically. Good personal hygiene when someone who keeps his body clean includes cleanliness of the skin, teeth and mouth, hair, eyes, toenails and hands. Poor personal hygiene can cause a person to experience digestive diseases such as diarrhea and other skin diseases. This study aims to determine the description of personal hygiene in special school children (SLB) in Tulus Karya Namo Pencawir Pancur Batu Village in 2019. This study uses a descriptive design, where the sample is equal to a population of 95 people. The results of the study found that the proportion based on the age of male respondents was 37 people (38.9%), the highest sex was 50 people (52.5%). The description of personal hygiene in special school children in the village of Namo Pencawir was found to be as many as 48 people (50.5%). Clean and shiny hair as much as 40 (42.1%), clear and bright eyes as much as 48 (50.5%).

    (Bibliography 2010-2016)

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

    atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

    “Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Di Sekolah Luar

    Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu”. Skripsi ini disusun

    sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan jenjang S1

    Ilmu Keperawatan Program Studi Ners di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

    (STIKes) Santa Elisabeth Medan.

    Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan,

    bimbingan, dukungan dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

    mengucapkan terimakasih banyak kepada :

    1. Mestiana Br.Karo M.Kep., DNSc selaku ketua STIKes Santa Elisabeth

    Medan yang telah memberikan bimbingan, kesempatan, dan fasilitas untuk

    menyelesaikan skripsi ini.

    2. Elfrida Br Sembiring, S.Pd selaku kepala sekolah SLB karya tulus Desa

    Namo pencawir Pancur Batu yang telah memberi izin kepada peneliti untuk

    melaksanakan penelitian di pancur batu.

    3. Samfriati Sinurat, S.Kep., Ns., MAN selaku Program Studi Ners STIKes

    Santa Elisabeth Medan yang telah memberikan bimbingan, kesempatan, dan

    fasilitas untuk menyelesaikan skripsi ini.

  • xii

    4. Mardiati Barus S.Kep., Ns., M.Kep, selaku dosen pembimbing I yang

    senantiasa memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis untuk

    melakukan dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

    5. Agustaria Ginting, SKM selaku dosen pembimbing II yang senantiasa

    memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis untuk

    melakukan dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

    6. Pomarida Simbolon, SKM., M.Kes Selaku dosen penguji III yang senantiasa

    memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis untuk

    melakukan dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

    7. Seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan di STIKes Santa Elisabeth

    Medan yang telah membimbing, mendidik dan membantu penulis selama

    pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan.

    8. Teristimewa kepada keluarga tercinta Bapak K.Manullang dan Ibu

    R.Harianja, atas kasih sayang yang telah diberikannya selama ini, serta

    memberi dorongan dan doa kepada peneliti. Dan keempat saudara saya

    Harianti Manullang, Usi Karundeng Manullang, Rolito Manullang, dan

    Hezekiel Manullang yang telah memberi kasih sayang, dukungan sosial,

    dukungan material dan motivasi selama penulis mengikuti pendidikan.

    9. Seluruh teman-teman Mahasiswa Program Ners STIKes Santa Elisabeth

    Medan Angkatan IX stambuk 2015 yang telah memberikan dukungan dan

    motivasi selama proses dalam pelaksanaan pendidikan dan penyusunan

    skripsi

  • xiii

    Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan baik isi maupun penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan

    kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sehingga menjadi

    bahan masukan penulis untuk masa yang akan datang, khususnya bidang

    pengetahuan ilmu keperawatan.

    Medan, Mei 2019

    Penulis

    Hardina Br Manullang

  • xiv

    DAFTAR ISI

    Halaman sampul depan .................................................................................... I Halaman sampul dalam .................................................................................... Ii Halaman persyaratan gelar ............................................................................... Iii Surat pernyataan .............................................................................................. Iv Lembar persetujuan .......................................................................................... V Penetapan panitia penguji ................................................................................ Vi Lembar pengasahan .......................................................................................... Vii Surat pernyataan publikasi ............................................................................... Viii Abstrak ............................................................................................................. Ix Abstract ............................................................................................................ X Kata pengantar ................................................................................................. Xi Daftar isi ........................................................................................................... Xiv Daftar tabel ....................................................................................................... Xvii Daftar bagan ..................................................................................................... Xviii BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

    1.3.1 Tujuan umum ....................................................................... 4 1.2.2.Tujuan khusus ...................................................................... 4

    1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5 1.4.1 Manfaat teoritis .................................................................... 5 1.4.2 Manfaat praktis ..................................................................... 5

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6 2.1 Personal Hygiene ............................................................................ 6

    2.1.1 Definisi ................................................................................. 6 2.1.2 Tujuan................................................................................... 6 2.1.3 Faktor-faktor personal hygiene ............................................ 7

    2.2 DampakMasalah Personal Hygiene ............................................... 8 2.3 Macam-Macam Personal Hygiene ................................................. 9 2.4 SOP (Standart operasional prosedur) ............................................. 10

    BAB 3 KERANGKA KONSEP..................................................................... 19 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 20

    BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................. 21 4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 21 4.2 Populasi Dan Sampel ..................................................................... 21

    4.2.1 Populasi ................................................................................ 21 4.2.2 Sampel .................................................................................. 22

    4.3 VariabelPenelitian Dan Definisi Operasional ................................ 22 4.3.1 Variabel independen ............................................................. 22

  • xv

    4.3.2 Variabel dependen ................................................................ 22 4.3.2 Definisi operasional.............................................................. 23

    4.4 Tabel Definisi Operasional ............................................................. 23 4.5 Instrumen penelitian ....................................................................... 24 4.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian ......................................................... 24

    4.6.1 Lokasi ................................................................................... 24 4.6.2 Waktu penelitian .................................................................. 24

    4.7 Prosedur Dan Pengumpulan Data .................................................. 25 4.7.1 Pengambilan data ................................................................. 25 4.6.2 Teknik pengumpulan data .................................................... 25

    4.8 Kerangka Operasional .................................................................... 26 4.9 Analisis Data .................................................................................. 27 4.10 Etika Penelitian ............................................................................ 27

    BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 28 5.1 Gambar lokasi Penelitian ............................................................... 28 5.2 Hasil Penelitian .............................................................................. 28

    5.2.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden disekolah Luar biasa karya tulus .......................................................... 29

    5.2.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan personal hygiene pada anak sekolah luar biasa karya tulus ............... 30

    5.2.3 Distribusi frekuensi jumlah pertanyaan berdasarkan Personal hygiene pada anak sekolah luar biasa karya tulus ..................................................................................... 31

    5.2.4 Distribusi frekuensi jumlah pertanyaan usiaberdasarkan personal hygiene pada anak sekolah luar biasa ................... 31

    5.2.5 Distribusi frekuensi kategori responden personalhygiene disekolah luar biasa desa namo pencawir ............................ 32

    5.3 Pembahasan .................................................................................... 32 5.3.1 Gambaran personal hygiene pada anak anak usia Sekolah

    luar biasa desa namo pencawir ............................................ 32

    BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 33 6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 33 6.2 Saran ............................................................................................... 33

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 34

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. flowcart................................................................................................. 34 2. informed consent .................................................................................. 36 3. Lembar observasi ................................................................................. 37 4. Usulan judul skripsi .............................................................................. 40

  • xvi

    5. Pengajuan judul skripsip ...................................................................... 41 6. Surat permohonan izin penelitian ......................................................... 42 7. Surat permohonan izin pengambilan data awal.................................... 43 8. Lembar konsul ...................................................................................... 44 9. Hasil output SPSS ................................................................................ 45 10. Keterangan layak etik .......................................................................... 46

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.3 Defenisi Operasional Hubungan

    Gambaran Personal Hygiene Pada Anak

    Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa

    Namo Pecawir Pancur Batu Tahun 2019

    23

    Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik

    Responden Di sekolah Luar Biasa Desa

    Namo Pencawir Pancur Batu

    27

    Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Personal Hygiene pada Anak

    Sekolah Luar Biasa di Karya Tulus Desa

    Namo Pencawir Kecamatan Pancur Batu

    Tahun 2019

    28

    Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Pertanyaan

    Berdasarkan jenis kelamin Personal

    hygiene pada anak sekolah luar biasa

    30

    Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi kategori Responden

    personal hygiene di sekolah luar biasa di

    desa namo pencawir pancur batu tahun

    31

  • xviii

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Defenisi

    Operasional Gambaran Personal

    Hygiene Pada Anak Sekolah Luar

    Biasa Karya Tulus Desa Namo

    Pencawir Pancur Batu Tahun 2019

    20

    Bagan 4.2 Kerangka Operasional Gambaran

    Personal Hygiene Pada Anak

    Sekolah Luar Biasa Karya Tulus

    Desa Namo Pencawir Pancur Batu

    Tahun 2019

    26

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yakni Personal yang berarti

    perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Personal hygiene merupakan

    perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik

    secara fisik maupun secara fisiologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi

    berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,

    pemenuhan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri upaya

    yang dilakukan individu untuk menjaga kebersihan pribadinya agar terhindar dari

    penyakit. Personal hygiene atau kebersihan perorangan perlu diimplementasikan

    atau diaplikasikan pada diri pribadi serta keluarga agar terhindar dari penyakit dan

    produktivitas diri kita (Kemenkes RI, 2010).

    Hygiene perorangan merupakan upaya untuk menjaga kesehatan yang

    dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan cara menjaga hygiene

    perorangan dan mengendalikan keadaan lingkungan sekitarnya. Hygiene

    perorangan ini meliputi hygiene kulit, kuku, kaki dan tangan, rambut, mulut dan

    gigi, mata, serta telinga dan hidung. Menjaga hygiene kuku, kaki, dan tangan

    sangatlah penting dilakukan untuk menghindari segala penyakit. Kuman penyakit

    dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku, kaki dan tangan yang tidak bersih.

    Kuku yang panjang dan tidak terawat memudahkan telur cacing menempel di

  • 2

    bawah kuku yang dapat mengakibatkan kecacingan (Nursalam, 2013).

    Masyarakat indonesia yang masih rentan dalam melakukan hygiene

    perorangan adalah kelompok anak jalanan, anak terlantar. Menteri Sosial

    menyebutkan bahwa anak terlantar adalah individu yang tidak terpenuhi

    kebutuhan dasarnya dengan wajar secara jasmani, rohani maupun sosial oleh

    orang tuanya karena beberapa alasan. Anak jalanan adalah individu dengan

    rentang usia 6 tahun sampai dengan 18 tahun yang menghabiskan sebagian besar

    waktunya untuk hidup di jalan atau tempat umum. Waktu yang dihabiskan oleh

    anak untuk hidup di jalan adalah lebih dari 4 jam dalam satu hari (Kemenkes RI,

    2010).

    Tindakan personal hygiene pada anak sekolah yang masih perlu

    diperhatikan yaitu mencakup kebersihan kulit, kuku, rambut, mulut, dan gigi,

    hidung, mata, telinga, tangan dan kaki sebelum dan sesudah membuang air kecil

    atau buang air besar Selain itu, tindakan kebersihan diri seseorang juga

    dipengaruhi oleh budaya, sosial, norma keluarga, tingkat pendidikan, status

    ekonomi dan kebiasaan individu (Wahit, 2009).

    Berdasarkan hasil penelitian persentase personal hygiene pada anak menurut

    Rozaaqi, Widati tahun 2017 adalah Mayoritas anak asuh memiliki persepsi bahwa

    sudah menjaga hygiene kuku, kaki dan tangan. Persepsi menjaga hygiene kuku,

    kaki, dan tangan yang dilakukan anak asuh diantaranya adalah memotong kuku

    seminggu sekali menggunakan alat pemotong kuku, mencuci kaki dan tangan

    ketika hendak tidur, dan mencuci tangan sebelum makan. Sedangkan dari

  • 3

    wawancara terhadap hygiene tangan dapat disimpulkan bahwa masih ada anak

    asuh yang tidak mencuci tangan sebelum makan. Kesimpulan dari hasil

    wawancara yang dilakukan menyebutkan bahwa anak asuh memotong kuku dua

    minggu sekali atau 1 minggu sekali. menunjukkan bahwa mayoritas anak asuh

    berpersepsi memiliki hygiene mulut dan gigi yang baik.

    Berdasarkan penelitian survey rumah tangga yang dilakukan dinegara

    berkembang oleh UNICEF dan University of Wisconsin menunjukkan hasil

    pemantauan kondisi kesehatan pada wanita dan anak-anak sebanyak 52,4 % anak

    usia 6-9 tahun yang berada disekolah dan mengalami disability, di Indonesia

    perkirakan sekitar 7-10 % (dikutip dalam jurnal dian, 2010: 90). Badan nasional

    (BPSN) terdapat 82,840.600 jiwa anak dari 231.294.200 jiwa anak dari

    231.294.200 jiwa penduduk indonesia sekitar 8,3 juta jiwa diantaranya adalah

    anak dengan retardasi mental (Kemenkes RI, 2010).

    Berdasarkan Riskesdas (2018), secara nasional sebanyak 33,4% anak usia

    4–6 tahun asupan energinya dibawah kebutuhan minimal dan 24,8% asupan

    protein di bawah kebutuhan minimal. Salah satu bentuk perhatian pemerintah

    terhadap asupan makanan anak sekolah adalah diadakannya program penyediaan

    makanan tambahan anak sekolah. Dan memiliki tuna grahita sebesar 0,14%, tuna

    netra sebesar 0,17%, tuna wicara sebesar 0,14%, Down syndrome sebesar 0,13%,

    tuna daksa (cacat anggota badan) sebesar 0,08%, bibir sumbing sebesar 0,08%,

    dan tuna rungu sebesar 0,07%.

  • 4

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh rahmawati 2011 dari 65 sampel

    didapatkan kemampuan perawatan diri anak rendah dengan hasil 40 responden

    (61,6%), kemudian kemampuan perawatan diri anak tinggi dengan hasil 25

    responden (38,4%). Hasil tersebut menunjukkan kemampuan perawatan diri anak

    tunagrahita terkategorikan rendah.

    Menurut WHO (2016) adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental, dan

    sosial serta terhindar dari penyakit dan kecacatan. Menurut Undang-undang

    Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan sehat adalah

    kondisi sejahtera baik dalam segi fisik, mental, sosial dan spiritual serta

    berkesempatan untuk hidup secara produktif.

    Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah Luar Biasa

    Namo Pecawir adalah menggosok gigi 2 kali dalam sehari dan mengganti sikat

    gigi secara rutin. Wawancara yang telah dilakukan mendapatkan kesimpulan

    bahwa masih ada beberapa anak asuh yang malas menggosok gigi dengan rutin

    karena tidak terbiasa.

    1.2 Perumusan masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang diteliti adalah

    gambaran Personal Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa

    Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan umum

  • 5

    Bagaimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Personal

    Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir

    Pancur Batu Tahun 2019?

    1.3.2 Tujuan khusus

    Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:

    1. Mengidentifikasi umur anak Sekolah Luar Biasa (SLB)

    2. Mengidentifikasi jenis kelamin anak Sekolah Luar Biasa (SLB)

    1.4 Manfaat penelitian

    1.4.1 Manfaat teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu serta informasi

    yang berguna bagi orang tua dalam memberikan kemandirian pada anak usia

    sekolah.

    1.4.2 Manfaat praktis

    1. Bagi orangtua

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bentuk

    untuk mengetahui gambaran Personal Hygiene Pada Anak Sekolah Luar

    Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu

    2. Bagi anak SLB

    Dapat sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan pendidikan anak

    retardasi mental.

  • 6

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Personal hgiene

    2.1.1 Definisi

    Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti perorangan dan

    hygiene berati sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang

    dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk

    kesejahtraan fisik dan psikis (Rozaaqi, 2017). Personal hygiene merupakan

    perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik

    secara fisik maupun psikologis (Wahit, 2012). Definisi-definisi diatas dapat

    disimpulkan bahwa Personal hygiene merupakan kegiatan atau tindakan

    kebersihan anggota tubuh yang bertujuan untuk memelihara kebersihan seseorang.

    2.1.2 Tujuan

    Tujuan dari personal hygiene (Wahit, 2012) adalah:

    1. Memelihara kebersihan diri

    2. Pencegahan penyakit

    3. Meningkatkan percaya diri

    4. Menciptakan keindahan

  • 7

    2.1.3 Faktor-faktor personal hygiene

    Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan

    dalam kehidupan sehari-hari karena kebersihan akan dipengaruhi kesehatan dan

    psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi

    oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal yang sangat berpengaruhi itu diantaranya

    kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan dan persepsi orang terhadap kesehatan,

    serta tingkat perkembangan.

    1. Citra tubuh

    Penampilan umum seseorang dapat menggambarkan pentingnya hygiene

    pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang

    penampilan fisiknya (Potter & Perry, 2013). Gambaran individu terhadap dirinya

    sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena ada perubahan fisik

    sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya (Tarwoto dan Watonah,

    2004).

    2. Praktik sosial

    Kelompok-kelompok sosial dapat mempengaruhi praktek hygiene pribadi.

    Selama masih kanak-kanak, anak-anak mendapatkan praktek hygiene dari orang

    tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang rumah, dan ketersediaan air panas

    atau air mengalir merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan

    kebersihan (Potter & Perry, 2013).

    3. Status sosial ekonomi

    Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik

    kebersihan yang digunakan (Potter & Perry, 2013). Personal hygiene memerlukan

  • 8

    alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, alat-alat mandi yang semuanya

    memerlukan uang untuk menyediakannya (Sunarti, 2016).

    4. Pengetahuan dan motivasi kesehatan

    Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang

    baik dapat meningkatkan kesehatan. Pengetahuan tentang hygiene akan

    mempengaruhi praktik hygiene namun, hal ini saja tidak cukup, karena motivasi

    merupakan kunci penting pelaksanaan hygiene individu dengan pengetahuan

    tentang pentingnya personal hygiene akan selalu menjaga kebersihan dirinya

    untuk mencegah dari kondisi atau keadaan sakit (Natoatmodjo, 2017).

    5. Variabel kebudayaan

    Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan

    hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan

    diri yang berbeda (Natoatmodjo, 2015).

    2.2 Dampak masalah personal hygiene

    Menurut (Sunarti, 2016) dampak yang sering timbul pada personal hygiene

    adalah:

    1. Dampak fisik

    Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak

    terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang

    sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan mukosa kulit,

    infeksi mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

  • 9

    2. Dampak psikososial

    Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah

    gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,

    kebutuhan harga diri, aktualisasi dan gangguan interaksi sosial.

    2.3 Macam-macam personal hygiene menurut (Polit, 2012)

    1. Perawatan kulit

    Kulit merupakan organ yang aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari

    berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperatur, dan

    sensasi sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam

    mempertahankan fungsinya.

    Tujuan perawatan kulit adalah bebas dari bau badan, memberi rasa

    nyaman.

    2. Mandi

    Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau teraupetik.

    Tujuan mandi adalah untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi

    akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran darah. Mandi dapat

    menghilangkan bau tidak enak dan membuat lebih segar.

    3. Kebersihan mulut

    untuk melakukan perawatan mulut. Tujuan perawatan mulut untuk

    mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut.

    4. Perawatan mata, hidung dan telinga

    Tujuan Perawatan mata, hidung dan telinga adalah supaya terbebas dari

    infeksi.

  • 10

    5. Perawatan rambut

    penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara

    penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Tujuan perawatan untuk

    memberi rasa nyaman.

    6. Perawatan kuku tangan dan kaki

    Untuk mencegah infeksi, bau dan cidera pada jaringan. Tujuan perawatan

    kuku tangan dan kaki untuk memberi rasa nyaman dan bersih.

    2.4 SOP (Standart operasional prosedur) menurut (Who, 2012)

    1. Kebersihan kulit kepala dan rambut

    A. Definisi

    Keramas adalah perawatan terhadap rambut dengan melakukan

    aktivitas mencuci rambut dan kulit kepala menggunakan sampo atau

    produk pembersih lain dengan mencampurnya dengan air dengan

    meremas-remas kulit kepala untuk seterusnya dibilas menggunakan air

    sehingga bersih.

    B. Tujuan

    1. Memberikan perasaan senang

    2. Rambut tetap bersih

    3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala

    4. Membersihkan ketombe

    C. Persiapan alat

    1. Sisir

  • 11

    2. Handuk

    3. Shampo

    4. Ember

    5. Gayung

    D. Pelaksanaan

    1. Siapkan air dingin/ hangat kedalam ember

    2. Siram kepala

    3. Tuangkan shampo ke telapak tangan dan gosok dari pangkal

    rambut dengan menggunakan ujung jari secara lembut

    4. Kemudian bilas sampai bersih

    5. Lalu keringkan dengan handuk

    2. Cuci tangan

    A. Definisi

    Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan

    membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air.

    B. Tujuan

    1. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan.

    2. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau

    tangan

    C. Waktu yang Diharuskan untuk Mencuci Tangan

    1. Sebelum dan sesudah makan Untuk menghindari masuknya kuman

    kedalam tubuh saat kita makan

    2. Setelah buang air besar dan air kecil

  • 12

    3. Setelah bermain Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat

    yang kotor seperti tanah, dan lain-lain. Dimana kita tahu bahwa

    banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus

    mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak

    menempel ditangan.

    4. Sebelum dan sesudah beraktivitas. Bagi adik-adik mencuci tangan

    ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan

    sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain

    5. Setelah batuk, bersin atau membersihkan hidung, kuman dan

    kotoran yang mungkin keluar dapat kembali masuk akibatdari

    tangan yang tidak bersih.

    6. Setelah memegang benda-benda kotor, berdebu dan berkarat.

    7. Setelah memegang keyboard computer ataupun handphone

    D. Akibat Tidak Mencuci Tangan 1. Demam Typoid

    2. Diare

    3. ISPA

    4. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit

    5. Hepatitis A

    E. Cara mencuci tangan

    1. Basahi kedua tangan dengan air mengalir

    2. beri sabun secukupnya

    3. Gosok kedua telapak tangan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Cacingan

  • 13

    4. punggung tangan

    5. Gosok sela-sela jari kedua tangan

    6. Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan

    7. Gosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri,

    dan sebaliknya

    8. Jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan,

    tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya

    9. Basuh dengan air

    10. Keringkan dengan handuk/ tisu (Who, 2014)

    3. Kebersihan mata

    A. Definisi

    Mata merupakan organ tubuh yang sangat kompleks dan dilengkapi

    dengan bagian-bagian yang tercipta.

    B. Tujuan

    untuk melindunginya dari paparan debu, kotoran, atau benda asing

    lainnya

    C. Persiapan alat

    1. Sabun

    2. Air

    D. Pelaksanaan

    1. cuci tangan dengan sabun dan air. Sebelum membersihkan mata,

    pastikan anda sudah melepaskan, kaca mata atau lensa kontak

    bila menggunakannya.

    https://www.alodokter.com/langkah-mudah-mencuci-tangan-dengan-benarhttps://www.alodokter.com/pengguna-lensa-kontak-harus-tahu-risikonya

  • 14

    2. Kemudian, bersihkan debu, kotoran, atau benda asing lain yang

    masuk ke mata dengan mengalirkan air bersih yang diteteskan

    secara perlahan ke mata.

    3. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu merendam mata anda

    menggunakan eye bath cup, gelas, atau wadah kecil berisi air.

    Kemudian, tundukkan wajah anda dan arahkan eye bath cup berisi

    air itu ke mata yang bermasalah. Saat mata terendam, lakukan

    gerakan S dan menutup mata secara berulang untuk mengeluarkan

    kotoran atau benda asing yang terjebak di dalam mata.

    4. Kebersihan hidung

    A. Definisi

    Hidung merupakan garis pertahanan pertama dalam dalam sistem

    pernapasan, dimana keduanya terdiri dari beberapa jaringan seperti

    membran mukosa.

    B. Tujuan

    1. Lindungi hidung dari debu

    2. Meningkatkan kualitas udara

    3. Menjaga kelembapan udara

    C. Prosedur

    1. Hindari membersihkan lubang hidung dengan jari

    2. Bersihkan lubang hidung dengan kain atau cotton but

    3. Setelah bersih lap dengan handuk

  • 15

    5. Kebersihan telinga

    A. Definisi

    Mencuci dan membersihkan rongga telinga agar telinga tetap bersih

    telinga tetap bersih dan terhindar dari infeksi dan terhindar dari infeksi

    B. Tujuan

    1. Mengeluarkan nanah

    2. Mengeluarkan kotoran

    3. Mencegah infeksi

    4. Memberi rasa nyaman

    C. Persiapan alat

    1. Baby oil

    2. Cotton but

    3. Obat tetes telinga

    D. Prosedur

    1. Gunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek atau toko

    obat. Obat ini dapat melunakkan gumpalan sehingga mudah

    dikeluarkan. Bisa juga menggunakan minyak bayi (baby oil) .

    2. Dua sampai tiga hari setelah menggunakan pelunak kotoran

    telinga, miringkan kepala dan teteskan air hangat ke dalam saluran

    telinga yang bermasalah, kemudian miringkan kepala ke sisi lain

    untuk mengeluarkan kotoran telinga. Keringkan air dari saluran

    telinga, lalu lap dengan handuk pelan-pelan.

  • 16

    3. Anda mungkin perlu mengulang proses ini beberapa kali hingga

    seluruh kotoran telinga keluar. Meski demikian, jangan gunakan

    cara ini jika telinga anda infeksi atau Anda pernah menjalani

    operasi telinga. Metode ini pun juga berisiko membuat kotoran

    telinga yang melunak menjadi masuk lebih dalam ke saluran

    telinga. Oleh karenanya, jika kotoran telinga tidak berkurang,

    segera periksakan telinga anda ke dokter.

    4. Pergi ke dokter, biasanya dokter dapat mengeluarkan kotoran

    telinga dengan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga

    atau memakai alat sedot (suction). Langkah lain, dokter mungkin

    akan merekomendasikan irigasi telinga, yaitu pengaliran air

    bertekanan untuk mengeluarkan kotoran telinga.

    5. Jika penumpukan kotoran telinga terus berulang, dokter bisa

    merekomendasikan cara membersihkan telinga menggunakan obat-

    obatan, seperti peroksida karbamida yang pemakaiannya harus

    sesuai anjuran dokter, karena dapat menyebabkan iritasi gendang

    telinga dan kulit pada saluran telinga.

    6. Kebersihan gigi dan mulut

    A. Definisi

    Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan

    gigi dan mulut.

  • 17

    B. Tujuan

    1. Memberi napas segar

    2. Memberi rasa nyaman

    C. Persiapan alat

    1. Gelas kumur

    2. Pasta gigi

    3. Sikat gigi

    D. Prosedur

    1. Pertama-tama sikat gigi dengan bersih dari atas ke bawah

    2. Lalu bersihkan dengan air bersih

    3. Setelah itu gunakan air untuk kumur-kumur

    4. Bersihkan kembali

    7. Kebersihan kaki, tangan dan kuku

    A. Definisi

    Membersihkan kuku tangan dan kaki yang meliputi perendaman,

    pemotongan untuk mempertahankan kesehatan kuku tangan maupun

    kaki.

    B. Tujuan

    1. Mencegah infeksi

    2. Mencegah bau kaki

    3. Mencegah cidera pada jaringan lunak

  • 18

    C. Alat

    1. Gunting kuku

    2. Handuk

    3. Sabun

    D. Prosedur

    1. Gunting kuku dengan hati-hati

    2. Kemudian cuci tangan pakai sabun

    3. Lalu lap tangan dengan handuk

  • 19

    BAB 3

    KERANGKA KONSEP

    3.1 Kerangka konseptual

    Kerangka konsep adalah Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar

    dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu realitas agar dapat dikomunikasikan

    dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel (baik

    variabel yang diteliti maupun tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu

    peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2013).

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Adanya Gambaran personal hygiene

    pada anak usia Sekolah luar biasa karya Tulus Desa Namo Pecawir Pancur Batu

    tahun 2019.

    Variabel merupakan simbol lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan

    dari konsep yang bisa bervariasi. Pada penelitian konsep yang diukur adalah

    variabel perawatan diri anak yang dinilai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

    fisiologis seperti udara, air, makan, eliminasi, aktivitas, istirahat (Meleis, 2017),

    kemandirian anak dalam melakukan dan memenuhi kebutuhannya (Steinberg,

    2010).

  • 20

    Kerangka konsep

    3.1 Kerangka konseptual Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Sekolah

    Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pecawir Pancur Batu Tahun 2019

    Keterangan:

    : Variabel yang di teliti

    Karakteristik:

    1. Umur 2. Jenis kelamin

    Personal hygiene

    1. Kebersihan berpakaian 2. Kebersihan rambut 3. Kebersihan hidung 4. Kebersihan kulit 5. Kebersihan mata 6. Kebersihan gigi 7. Kebersihan kuku

  • 21

    BAB 4

    METODE PENELITIAN

    4.1 Rancangan penelitian

    Rancangan penelitian adalah keseluruhan rencana untuk mendapatkan

    jawaban atas kepercayaan yang sedang dipelajari dan untuk menangani berbagai

    tantangan terhadap bukti penelitian yang layak. Dalam rancangan penelitian ini,

    peneliti memutuskan nama yang spesifik yang akan diadopsi dan apa yang akan

    mereka lakukan untuk meminimalkan dan meningkatkan interpretabilitas hasil

    (Creswell, 2009).

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif.

    Penelitian deskriptif adalah penelitian mengamati, menggambarkan, dan

    mendokumentasikan aspek situasi seperti yang terjadi secara dan kadang untuk

    dijadiakan titik awal untuk hipotesis generasi atau teori pembangunan penelitian

    (Polit, 2012). Rancangan dalam proposal ini untuk melihat gambaran personal

    hygiene pada anak usia sekolah luar biasa karya tulus Desa Namo Pencawir

    Pancur Batu Tahun 2019.

    4.2 Populasi dan sampel penelitian

    4.2.1 Populasi

    Populasi adalah keseluruhan kumpulan kasus dimana seeorang penulis

    tertarik, populasi tidak terbatas pada subjek manusia (Creswell, 2009). Populasi

    dalam penelitian ini sebanyak 95 orang di Sekolah Luar Biasa Karya Tulus

  • 22

    4.2.2 Sampel

    Sampel adalah bagian dari objek yang diteliti dan dianggap mewakili

    keseluruhan populasi. Dalam pengambilan sampel penelitian ini digunakan

    dengan teknik tertentu, sehingga sampel dapat mewakili populasinya yang disebut

    dengan tekniksampling (Notoatmodjo, 2012).

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling, di

    mana seluruh populasi di jadikan sampel. Sampel penelitian ini adalah Anak

    Usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu,

    sebanyak 95 orang.

    4.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional

    4.3.1 Variabel independen

    Variabel independen adalah faktor yang (mungkin) menyebabkan, atau

    mempengaruhi hasil (Creswell, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti tidak ada

    variabel independen.

    4.3.2 Variabel dependen

    Variabel dependen merupakan variabel terikat dalam penelitian (Creswell,

    2009). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah gambaran personal hygiene

    pada anak usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur

    Batu Tahun 2019.

  • 23

    4.3.3 Definisi operasional

    Definisi operasional adalah sebuah konsep menentukan operasi yang harus

    dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Definisi operasional

    harus sesuai dengan definisi konseptual (Polit, 2012).

    Tabel Defenisi Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Luar

    Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019

    Variabel Definisi Indikator Alat Ukur skala Skor

    Personal

    hygiene

    Personal

    hygiene

    merupakan

    perawatan

    diri sendiri

    yang di

    lakukan

    untuk

    mempertahan

    kan

    kesehatan,

    baik secara

    fisik maupun

    secara

    fisiologis.

    1.Menerima

    2.merespon

    3.menghargai

    4.bertanggung

    jawab

    Menggunakan

    lembar

    observasi dan

    memberikan

    pertanyaan

    sebanyak

    28 item

    Ordin

    al

    Baik :

    59-84%

    Cukup:

    39-58%

    Buruk:

    19-38%

    Rumus:

    Nilai tertinggi – Nilai terendah

    Rentan kelas

  • 24

    28x3 = 84

    28x1 = 28

    84-28 =56

    56:3 =18,6

    =19

    4.4 Instrumen penelitian

    Instrumen yang digunakandalam penelitian ini adalah berupa lembar

    observasi. lembar observasi merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner

    dengan beberapa pertanyaan, alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya

    besar dan tidak buta huruf (Hidayat, 2009). Sedangkan observasi merupakan cara

    pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada

    responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti

    (Hidayat, 2009).

    4.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

    4.5.1 Lokasi

    Tempat penelitian dilaksanakan DiSLB karya Tulus Desa Namo Pecawir

    Pancur Batu, peneliti tertarik meneliti di tempat tersebut karena lokasi penelitian,

    belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dan bekerja sama dengan

    pendidikan.

    4.5.2 Waktu penelitian

  • 25

    Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapat surat izin penelitian dari ketua

    STIKes dan dilaksanakan pada bulan Maret 2019 di SLB karya Tulus Desa Namo

    Pencawir Pancur Batu

    4.6 Prosedur Pengambilan Dan Pengumpulan Data

    4.6.1 Pengambilan data

    Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner responden

    pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    1. Mendapatkan izin penelitian dari Kepala sekolah

    2. Meminta kesediaan sampel menjadi calon responden

    3. Peneliti menjelaskan cara pengisian responden

    4. Peneliti membagikan kuesioner penelitian kepada responden untuk

    mengetahui pola asuh orang tua.

    4.6.2 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

    mendapatkan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

    lembar observasi, Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Pemilihan responden

    dilakukan pada saat penentuan sampel, sampel ditentukan berdasarkan kriteria

    inklusi dan kriteria eksklusi.

    Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu alat pada

    waktu yang berlainan secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Polit,

    2012).

  • 26

    4.7 Kerangka operasional Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019

    Pengajuan judul proposal

    Prosedur izin penelitian

    Pengambilan data awal

    SLB Karya Tulus Desa

    Namo Pencawir Pancur

    Batu

    Informend consent

    Evaluasi

    Pengelolaan data

    Analisa data

    Hasil

  • 27

    4.8 Analisis data

    Analisis data dilakukan dengan makna agar data yang didapat berguna

    untuk pemecahan masalah penelitian. Analisis data yang akan dilakukan dalam

    penelitian ini meliputi analisis univariat.

    Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variabel,

    distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti hanya satu variabel. Dalam

    penelitian responden menggunakan Nama, Usia, Jenis kelamin, Agama, Suku

    (Nursalam, 2015)

    4.9 Etika penelitian

    Dalam melakukan Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan

    masalah – masalah etika penelitian yang meliputi :

    1. Informed concent (informasi untuk responden)

    Sebelum melakukan tindakan, orang tua diberi tahu cara – cara mengisi

    kuisioner dan dijelaskan pula tentang maksud, tujuan, manfaat, dan dampak dari

    tindakan yang akan dilakukan.

    2. Anonimity (tanpa nama)

    Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh

    peneliti dan hanya digunakan semata – mata untuk kepentingan penelitian.

    Kerahasiaan dalam penelian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan

    nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan.

  • 28

    3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)

    Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi

    semua data yang di kumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden

    dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan

    penelitian dan kelompok tertentu saja yangdisajikan dan dilaporkan sebagai hasil

    penelitian, dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data akan

    dimusnahkan.

  • 29

    BAB 5

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    5.1 Gambar lokasi penelitian

    Pada BAB ini, akan diuraikan hasil penelitian tentang personal

    hygiene pada anak usia sekolah luar biasa di desa namo pencawir pancur batu,

    sebelum dan sesudah dilakukan penelitian dan akan dijelaskan bagaimana

    gambaran personal hygiene pada anak anak usia sekolah luar biasa di desa

    namo pencawir pancur batu. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini

    yaitu 95 orang.

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2019 di sekolah luar biasa

    desa namo pencawir pancur batu. Sekolah luar biasa desa namo pencawir

    pancur batu merupakan sekolah swasta milik yayasan. Sekolah tersebut

    memiliki Siswa bejumlah 95 orang, jumlah siswa laki-laki 45 orang dan

    perempuan berjumlah 50 orang. dan memiliki 8 ruang kelas, setiap kelas

    memiliki 7-8 siswa. SLB desa namo pencawir pancur batu ini beralamat

    Jl.Namo pencawir, RT/RW. Dusun III Tuntungan II, kel Tuntungan II, Kec.

    Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera utara 20353.

    5.2 Hasil penelitian

    Hasil penelitian tentang Gambaran personal hygiene pada anak anak

    usia sekolah luar biasa di desa namo pencawir pancur batu yang dilaksanakan

    pada bulan maret-april 2019 meliputi nama, jenis kelamin, umur, agama, suk

  • 30

    Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Di sekolah luar

    biasa desa namo pencair Pancur Batu tahun 2019

    Karakteristik Frekuensi Persentase

    Jenis kelamin

    45 47,4

    50 52,6

    Tota 95 100

    Usia

    3 3,2

    18 18,9

    9 tahun 25 26,3

    10 tahun 37 38,9

    12,6

    Total 95 100

    Agama

    Katolik 62 65,3

    Kristen protestan 33 34,7

    Total 95 100

    Suku

    61,1

    Karo 30 31,6

    Cina 4 4,2

    Simalungun 2 4,1

    1,1

    95 100

  • 31

    Hasil penelitian karakteristik yang diperoleh bahwa responden berjenis

    kelamin perempuan sebanyak 50 orang (52,6%) dan laki-laki sebanyak 45

    orang (47,4%). Responden berumur 7 tahun sebanyak 3 orang (3,2%),

    berumur 8 tahun sebanyak 18 orang (18,9%), berumur 9 tahun sebanyak

    25orang (26,3%), berumur 10 tahun sebanyak 37 orang (38,9%), berumur 11

    tahun sebanyak 12 orang (12,6%). Responden beragama katolik sebanyak 62

    (65,3%), Responden beragama kristen protestan sebanyak 33 (34,7%),

    responden yang bersuku batak toba sebanyak 58 orang (61,1%), responden

    yang bersuku karo sebanyak 30 orang (31,6%), responden yang bersuku cina

    sebanyak 4 orang (4,2%), responden yang bersuku simalungun sebanyak

    2orang (2,1%), responden yang bersuku mandailing sebanyak 1 orang (1,1%).

    Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Personal

    Hygiene pada Anak Sekolah Luar Biasa di Karya Tulus Desa Namo

    Pencawir Kecamatan Pancur Batu Tahun 2019.

    Pertanyaan

    Personal Hygiene

    Baik Cukup Kurang

    n % n % n %

    Rambut bersih dan

    berkilau 21 21,1 34 35,8 40 42,1

    Tidak ada ketombe

    dan kutu 38 40,0 41 43,2 16 16,8

    Tidak bau 30 31,6 42 44,2 23 24,2

    Mata jernih dan

    terang 28 29,5 48 50,5 19 20,0

    Tidak terdapat

    kantung mata 38 40,0 44 46,3 13 13,7

    Mata bersih atau

    tidak terdapat

    kotoran mata

    37 38,9 46 48,4 12 12,6

    Hidung bersih atau 44 46,3 32 33,7 19 20,0

  • 32

    tidak terdapat

    kotoran

    Tidak tersumbat 55 57,9 31 32,6 9 9,5

    Daun dan lubang

    telinga bersih atau

    tidak terdapat

    kotoran

    28 29,5 55 57,9 12 12,6

    Gigi bersih 9 9,5 54 56,8 32 33,7

    Tidak terdapat plak 17 17,9 52 54,7 26 27,4

    Tidak terdapat

    sariawan atau

    masalah mulut

    lainnya

    31 32,6 44 46,3 20 21,1

    Napas segar 5 5,3 49 51,6 41 43,2

    Lidah bewarna

    merah muda terang 17 17,9 60 63,2 18 18,9

    Bibir lembab atau

    tidak pecah-

    pecah/kering

    18 18,9 60 63,2 17 17,9

    Tidak terdapat gigi

    berlubang 29 30,5 55 57,9 11 11,6

    Gusi bewarna

    merah 11 11,6 62 65,3 22 23,2

    Kuku pendek dan

    bersih 61 64,2 23 24,2 11 11,6

    Kuku bewarna

    merah 54 56,8 28 29,5 13 13,7

    Kuku tidak pecah-

    pecah 64 67,4 23 24,2 8 8,4

    Kulit halus,

    lembut, fleksibel,

    dan tidak kering

    28 29,5 41 43,2 26 27,4

    Kulit terasa hangat

    saat dipalpasi 24 25,3 42 44,2 29 30,5

    Tidak terdapat

    panu, gatal-gatal,

    ruam, memar atau

    penyakit kulit

    lainnya

    50 52,6 34 35,8 11 11,6

    Kulit bersih atau 31 32,6 46 48,4 18 18,9

  • 33

    tidak terdapat

    kotoran menempel

    Tubuh tidak bau

    karena keringat 16 16,8 39 41,1 40 42,1

    Rapi 11 11,6 25 26,3 59 62,1

    Pakaian bersih 21 22,1 48 50,5 26 27,4

    Tidak bau 28 29,5 51 53,7 16 16,8

    Berdasarkan tabel 5.2 didapakan bahwa yang menjadi Rambut bersih dan

    berkilau sebanyak 21 orang (21,1%), Tidak ada ketombe dan kutu sebanyak

    38 (40,0%), Tidak bau sebanyak 30 (31,6%), Mata jernih dan terang sebanyak

    28 orang (29,5%), Tidak terdapat kantung mata sebanyak 38 orang (40,0%),

    Mata bersih atau tidak terdapat kotoran mata sebanyak 37 orang (38,9%),

    Hidung bersih atau tidak terdapat kotoran sebanyak 44 orang (46,3%), Tidak

    tersumbat sebanyak 55 orang (57,9%).

    Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Pertanyaan Berdasarkan Personal

    Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa (SLB)

    Jenis

    kelamin

    Pertanyaan Total

    Baik Cukup

    F % F % F %

    Perempua

    n

    3

    4

    68,0

    %

    1

    6

    32,0

    %

    5

    0

    100

    %

    Laki-laki 1

    3

    28,9

    %

    3

    2

    71,1

    %

    4

    5

    100

    %

    Berdasarkan tabel 5.3 dapat dikatakan bahwa dari 95 responden ditemukan

    jenis kelamin perempuan dari 50 orang, personal hygiene baik sebanyak 34

    orang (68,0%) sedangkan personal hygiene cukup sebanyak 16 orang

    (32,0%).

  • 34

    Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Pertanyaan Berdasarkan Personal

    Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa (SLB)

    Usia

    Kategori personal hygiene

    Baik (59-84) Cukup (39-

    58) Total

    n % n % n %

    7 Tahun 1 33,3% 2 66,7 3 100

    8 Tahun 8 44,4 10 55,6 18 100

    9Tahun 7 28,0 18 72,0 25 100

    10 Tahun 23 62,2 14 37,8 37 100

    11 Tahun 8 66,7 4 33,3 12 100

    Berdasarkan tabel 5.4 Didapatkan bahwa dari 95 responden ditemukan usia 7

    tahun sebanyak 1 orang (33,3%), umur 8 tahun sebanyak 8 orang (44,4%),

    umur 9 tahun sebanyak 7 orang (28,0%), umur 10 tahun sebanyak 23 (62,2%),

    umur 11 tahun sebanyak 8 orang (66,7%).

    Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi kategori Responden personal hygiene di

    sekolah luar biasa di desa namo pencawir pancur batu tahun 2019

    Kategori personal hygiene Frekuensi Persentase

    Baik 47 49,5

    Cukup 48 50,5

    Buruk - -

    Total 95 100

    Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan bahwa semua yang menjadi responden

    memiliki baik dengan jumlah 47 orang (49,5%), dan cukup dengan jumlah 48

    orang (50,5%).

  • 35

    5.3 Pembahasan

    5.3.1 Gambaran personal hygiene pada anak anak usia sekolah luar

    biasa di desa namo pencawir pancur batu

    Gambaran personal hygiene pada anak anak usia sekolah luar biasa di

    desa namo pencawir pancur batu tahun 2019 Dari jumlah responden 95 orang

    maka didapatkan bahwa baik 47 orang (49,5%) dan cukup 48 orang (50,5%),

    dan kategori buruk tidak ada.

    Menurut penelitian yang dilakukan Saryono (2010), bahwa personal

    hygiene merupakan pintu masuk (portal of entry) bagi bibit penyakit karena

    bila personal hygiene baik, maka mikroorganisme yang masuk dapat

    diminimalkan. Sebaliknya, bila personal hygiene tidak baik, maka akan

    memudahkan mikroorganisme masuk dan menyebabkan seseorang menjadi

    sakit.

    Penelitian Rini (2012) tentang hubungan antara tingkat pendidikan

    orang tua dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental dalam personal

    hygiene di SLB Negeri Colomadu menunjukkan bahwa orang tua dengan

    pendidikan rendah tidak menghambat orang tua dalam mendidik dan

    membimbing anaknya dapat mandiri dalam personal hygiene mengingat

    bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan

    formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal.

    Survey Rumah Tangga yang dilakukan UNICEF dan University of

    Wisconsin (2013) untuk memantau kondisi kesehatan dinegara berkembang

    memperoleh data bahwa terdapat 52,4% anak usia 6-9 tahun yang berada di

  • 36

    sekolah serta mengalami cacat/disabilitas atau ketidakmampuan melakukan

    aktivitas secara mandiri.

    Menurut data Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)

    2010, persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria Perilaku Hidup Bersih

    dan Sehat (PHBS) dengan katergori baik rata-rata secara nasional hanya 35,88

    persen. Empat faktor pencetus seseorang menderita sakit yaitu sekitar 40%

    karena perilaku, 30% lingkungan, 20% kelainan bawaan dan sisanya 10%

    karena minimnya akses ke tempat kesehatan. Adapun yang dapat diintervensi

    dengan perubahan pola hidup adalah karena perilaku dan lingkungan.

  • 38

    BAB 6

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah sampel 95 responden

    gambaran personal hygiene pada anak usia sekolah luar biasa desa namo

    pencawir pancur batu tahun 2019. Maka dapat disimpulkan:

    1. Gambaran personal hygiene pada anak usia sekolah luar biasa karya

    tulus desa namo pencawir pancur batu tahun 2019 didapatkan cukup

    sebanyak 48 orang (50,5%).

    2. mengidentifikasi umur 7 tahun sebanyak 3 orang (3,2%), umur 8

    tahun sebanyak 18 orang (18,9%), umur 9 tahun sebanyak 25orang

    (26,3%), umur 10 tahun sebanyak 37 orang (38,9%), umur 11 tahun

    sebanyak 12 orang (12,6%), dan Jenis kelamin Jenis kelamin

    perempuan sebanyak 50 orang (52,6%) Laki-laki sebanyak 45 orang

    (47,4%)

    6.2 Saran

    6.2.1 Sekolah luar biasa desa namo pencawir untuk meningkatkan pengetahuan

    sekaligus memberikan informasi tentang personal hygiene pada anak SLB

    dengan metode dan media yang berbeda. Sehingga memberikan

    kemudahan kepada penelitian selanjutnya dan memberikan hasil yang

    lebih baik.

    6.2.2 Bagi ilmu keperawatan diharapkan dapat memberikan informasi bagi ilmu

    Keperawatan sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi ketika

    meneliti tentang personal hygiene pada anak SLB.

  • 39

    DAFTAR PUSTAKA

    Adawiah. (2017). Pola asuh orang tua dan implikasinya terhadap pendidikan

    anak. Jurnal pendidikan kewarganegaraan.

    Alimul, A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan

    Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Apriliyanti, dkk (2016). Hubungan pola asuh orangtua dengan tingkat

    kemandirian personal hygiene pada anak tunagrahita di slbn 1

    palangka raya. Dinamika kesehatan.

    Ghorbanizadeh, F., Afshar, M., &Soleymani, M. R. (2016).Personal Hygiene

    Components in Iranian Children and Adolescent Magazines. International

    Journal ofSchool Health, 3(4).

    Hastono (2007).Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba

    Medika.

    Hayati, L., Panghiyangani, R., & Rosida, L. (2018). Gambaran Tingkat

    Pengetahuan Orang Tua Siswa Slb Darma Praja Banjarmasin Tentang

    Gejala dan Penularan Infeksi Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis).

    Jurnal Berkala Kesehatan, 3(2), 93-98.

    Hidayat. (2009). Metodologi penelitian bidang kesehatan.

    Imron. (2010). Metodologi penelitian bidang kesehatan. Jakarta : Cv Sagung Seto.

    Karim, Z., Arsin, A. A., &Ansar, J. (2015).Hubungan Personal Hygiene Dengan

    Kejadian DemamTifoidPadaAnak Di Puskesmas Galut. Departemen

    Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

    Karn, R. R., Bhandari, B., &Jha, N. (2011). A study on personal hygiene and

    sanitary practices in a rural village of Mornag District of Nepal. Journal of

    Nobel Medical College, 1(2), 39-44.

  • 40

    Lal, B. S., &Kavitha, G. (2016). Assessment of personal hygiene knowledge and

    practices: an empirical study of schooling children in Warangal.

    International Journal of Science and Research (IJSR), 5(8), 1521-1524.

    Mansur. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan.

    NovaPratiwi. (2016). Gambaran Kemampuan Perawatan Diri (Self Care Agency)

    Pada Anak Disabilitas (Tuna Grahita Dan Tuna Netra) di SLB Negeri 1

    Bantul. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan universitas jogyakarta.

    Noviyanti, R. D., &Sugihartiningsih, S. (2018). Gambaran Status Gizidan

    Personal Hygiene Anak di TK AisyiyahKadipiro Surakarta. Proceeding of

    The URECOL, 549-557.

    Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis

    Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

    Polit. (2012). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba

    Medika.

    Potter & Perry, (2002). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. EGC

    RozaaqiBintang. (2017) Gambaran Higiene Perorangan Berdasarkan Persepsi

    Pola Asuh Anak Di Uptd Kampung Anak Negeri Kota Surabaya. The

    Indonesian Journal of Public Health

    Rozaaqi, R. B. (2018). Gambaran Higiene Perorangan Berdasarkan Persepsi Pola

    Asuh Anak Di Uptd Kampung Anak Negeri Kota Surabaya. The

    Indonesian Journal Of Public Health, 12(2), 224-236.

    Sari, O. A. S. A., &Santy, W. H. (2017).HubunganDukunganKeluargadengan

    Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Anak Tunagrahita di SLB Tunas

    Mulya Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo.Journal of Health

    Sciences, 10(2).

  • 41

    Sarkar, M. (2013).Personal hygiene among primary school children living in a

    slum of Kolkata, India.Journal of preventive medicine and hygiene, 54(3),

    153

    Seran, E. R., Palandeng, H., &Kallo, V. (2015).Hubungan Personal Hygiene

    dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Tumaratas.

    JURNAL KEPERAWATAN, 3(2).

    Silalahi, V., &Putri, R. M. (2018).Personal hygiene pada anak SD Negeri

    Merjosari 3.JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 2(2), 15-23.

    Sunarty. (2016). Hubungan pola asuh orangtua dan kemandirian anak. journal of

    est.

    Tarwoto dan Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

    Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Umi mardliyah, dkk (2013). Pola asuh orang tua sebagai faktor penentu kualitas

    pemenuhan kebutuhan dasar per]sonal hygiene anak usia 6-12 tahun.

    journal nersand midwifery indonesia.

    Vidya h. (2018). Hubungan pola asuh orangtua dengan kemandirian personal

    hygiene anak usia prasekolah di tkit permata mulia desa banjaragung

    kecamatan puri kabupaten mojokerto. Jurnal nurse and health.

    Zhen, A. J. L. Y., Murhandarwati, E. E. H., &Umniyati, S. R. (2014). Head lice

    infestation and its relationship with hygiene and knowledge among urban

    school children in Yogyakarta.Tropical Medicine Journal, 1(1).

  • 42

  • 43

  • 44

  • 45

  • 46

  • 47

    INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)

    Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut berpartisipasi

    sebagai responden setelah mendapat penjelasan dari saudari Hardina Br

    Manullang dalam penelitian yang berjudul “Gambaran Personal Hygiene

    Pada Anak Usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir

    Pancur Batu”

    Saya menyatakan bahwa keikut sertaan saya dalam penelitian ini saya

    lakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun.

    Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk mengambil data-

    data saya untuk digunakan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian. Sebagai

    responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk bertemu dan

    melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang telah di sepakati antara

    peneliti dan responden maka dengan ini saya menyatakan bersedia untuk

    menjadi responden dalam penelitian ini, dengan catatan bila sewaktu-waktu

    saya dirugikan dalam bentuk apapun, saya berhak membatalkan persetujuan

    ini.

    Medan, Mei 2019

    (Responden)

  • 48

    Lembar observasi Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah

    Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019

    PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR OBSERVASI

    1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, pilihlah salah satu jawaban

    yang benar

    2. Beri tanda ceklis (√) pada salah satu jawaban

    A. Identitas Responden

    1. Nama :

    2. Usia : tahun

    3. Jenis kelamin : ( ) :laki-laki ( ): Perempuan

    4. Agama :

    5. Suku :

  • 49

    1 : Kurang bersih 2 : Cukup bersih 3 : Bersih

    No Personal hygiene Skor

    Siswa 1 2 3

    1 Kebersihan kulit kepala dan rambut

    a. Rambut bersih dan berkilau b. Tidak ada ketombe atau kutu c. Tidak bau

    2 Kebersihan mata

    a. Mata jernih dan terang b. Tidak terdapat kantung mata c. Mata bersih atau tidak terdapat kotoran

    mata

    3 Kebersihan hidung

    a. Hidung bersih atau tidak terdapat kotoran hidung

    b. Tidak tersumbat

    4 Kebersihan telinga

    a. Daun dan lubang telinga bersih atau tidak terdapat kotoran

    5 Kebersihan gigi dan mulut

    a. Gigi bersih b. Tidak terdapat plak c. Tidak terdapat sariawan atau masalah

    mulut lainnya d. Napas segar e. Lidah bewarna merah muda terang f. Bibir lembab atau tidak pecah-

    pecah/kering g. Tidak terdapat gigi berlubang h. Gusi bewarna merah

    6 Kebersihan kaki, tangan dan kuku

    a. Kuku pendek dan bersih b. Kuku bewarna merah c. Kuku tidak pecah-pecah

  • 50

    Dikutip Dalam Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol. 2 No. 2 2017, Verarica

    Silalahi, Ronasari Mahaji Putri Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

    7 Kebersihan kulit

    a. Kulit halus, lembut, fleksibel, dan tidak kering

    b. Kulit terasa hangat ketika dipalpasi c. Tidak terdapat panu, gatal-gatal, ruam,

    memar atau penyakit kulit lainnya d. Kulit bersih atau tidak terdapat kotoran

    menempel e. Tubuh tidak bau karena keringat

    8 Kebersihan pakaian

    a. Rapi b. Pakaian bersih c. Tidak bau

  • 51

  • 52

  • 53

  • 54

  • 55

    Frequencies

    Notes

    Output Created 08-MAY-2019 13:49:06

    Comments

    Input

    Data D:\File hardina\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases

    with valid data.

    Syntax

    FREQUENCIES VARIABLES=Usia

    JK Agama suku

    /STATISTICS=STDDEV RANGE

    MINIMUM MAXIMUM MEAN

    MEDIAN

    /ORDER=ANALYSIS.

    Resources Processor Time 00:00:00,02

    Elapsed Time 00:00:00,02

    Statistics

    Usia JK Agama suku

    N Valid 95 95 95 95

    Missing 0 0 0 0

    Mean 3,39 1,47 1,35 1,51

    Median 4,00 1,00 1,00 1,00

    Std. Deviation 1,034 ,502 ,479 ,770

    Range 4 1 1 4

    Minimum 1 1 1 1

    Maximum 5 2 2 5

  • 56

    Frequency Table

    Usia

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    7 Tahun 3 3,2 3,2 3,2

    8 Tahun 18 18,9 18,9 22,1

    9 tahun 25 26,3 26,3 48,4

    10 Tahun 37 38,9 38,9 87,4

    11 Tahun 12 12,6 12,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    JK

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Perempuan 50 52,6 52,6 52,6

    laki-laki 45 47,4 47,4 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Agama

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Katolik 62 65,3 65,3 65,3

    kristen protestan 33 34,7 34,7 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    suku

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Batak toba 58 61,1 61,1 61,1

    Karo 30 31,6 31,6 92,6

    Cina 4 4,2 4,2 96,8

    Simalungun 2 2,1 2,1 98,9

    Mandailing 1 1,1 1,1 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 57

    Frequencies

    Notes

    Output Created 08-MAY-2019 13:49:46

    Comments

    Input

    Data D:\File hardina\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases

    with valid data.

    Syntax

    FREQUENCIES

    VARIABLES=soal_1 soal_2 soal_3

    soal_4 soal_5 soal_6 soal_7 soal_8

    soal_9 soal_10 soal_11 soal_12

    soal_13 soal_14 soal_15 soal_16

    soal_17 soal_18 soal_19 soal_20

    soal_21 soal_22 soal_23 soal_24

    soal_25 soal_26 soal_27 soal_28

    /STATISTICS=STDDEV RANGE

    MINIMUM MAXIMUM MEAN

    MEDIAN

    /ORDER=ANALYSIS.

    Resources Processor Time 00:00:00,06

    Elapsed Time 00:00:00,22

  • 58

    [ Rambut bersih dan

    berkilau

    Tidak ada ketombe

    dan kutu

    Tidak bau Mata jernih dan

    terang

    Tidak terdapat

    kantung mata

  • 59

    N Valid 95 95 95 95

    Missing 0 0 0 0

    Mean 1,80 2,23 2,07 2,09

    Median 2,00 2,00 2,00 2,00

    Std. Deviation ,780 ,721 ,747 ,701

    Range 2 2 2 2

    Minimum 1 1 1 1

    Maximum 3 3 3 3

    Frequency Table

    Rambut bersih dan berkilau

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1

    Cukup bersih 34 35,8 35,8 77,9

    Bersih 21 22,1 22,1 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tidak ada ketombe dan kutu

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid Kurang bersih 16 16,8 16,8 16,8

    Cukup bersih 41 43,2 43,2 60,0

  • 60

    Bersih 38 40,0 40,0 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tidak bau

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Kurang bersih 23 24,2 24,2 24,2

    Cukup bersih 42 44,2 44,2 68,4

    Bersih 30 31,6 31,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Mata jernih dan terang

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Kurang bersih 19 20,0 20,0 20,0

    Cukup bersih 48 50,5 50,5 70,5

    Bersih 28 29,5 29,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tidak terdapat kantung mata

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 13 13,7 13,7 13,7

    cukup bersih 44 46,3 46,3 60,0

    bersih 38 40,0 40,0 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Mata bersih atau tidak terdapat kotoran mata

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 12 12,6 12,6 12,6

    cukup bersih 46 48,4 48,4 61,1

    bersih 37 38,9 38,9 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 61

    Hidung bersih atau tidak terdapat kotoran hidung

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 19 20,0 20,0 20,0

    cukup bersih 32 33,7 33,7 53,7

    bersih 44 46,3 46,3 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tidak tersumbat

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 9 9,5 9,5 9,5

    Cukup bersih 31 32,6 32,6 42,1

    bersih 55 57,9 57,9 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Daun dan lubang telinga bersih atau tidak terdapat kotoran

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 12 12,6 12,6 12,6

    cukup bersih 55 57,9 57,9 70,5

    bersih 28 29,5 29,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Gigi bersih

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 32 33,7 33,7 33,7

    cukup bersih 54 56,8 56,8 90,5

    bersih 9 9,5 9,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 62

    Tidak terdapat plak

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersh 26 27,4 27,4 27,4

    cukup bersih 52 54,7 54,7 82,1

    bersih 17 17,9 17,9 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tidak terdapat sariawan atau masalah mulut lainnya

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 20 21,1 21,1 21,1

    cukup bersih 44 46,3 46,3 67,4

    bersih 31 32,6 32,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Napas segar

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 41 43,2 43,2 43,2

    cukup bersih 49 51,6 51,6 94,7

    bersih 5 5,3 5,3 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Lidah bewarna merah muda terang

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 18 18,9 18,9 18,9

    cukup bersih 60 63,2 63,2 82,1

    bersih 17 17,9 17,9 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Bibir lembab atau tidak pecah-pecah/kering

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

  • 63

    Valid

    kurang bersih 17 17,9 17,9 17,9

    cukup bersih 60 63,2 63,2 81,1

    bersih 18 18,9 18,9 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tidak terdapat gigi berlubang

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6

    cukup bersih 55 57,9 57,9 69,5

    bersih 29 30,5 30,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Gusi bewarna merah

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 22 23,2 23,2 23,2

    cukup bersih 62 65,3 65,3 88,4

    bersih 11 11,6 11,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Kuku pendek dan bersih

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6

    cukup bersih 23 24,2 24,2 35,8

    bersih 61 64,2 64,2 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Kuku bewarna merah

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid kurang bersih 13 13,7 13,7 13,7

    cukup bersih 28 29,5 29,5 43,2

  • 64

    bersih 54 56,8 56,8 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Kuku tidak pecah-pecah

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 8 8,4 8,4 8,4

    cukup bersih 23 24,2 24,2 32,6

    bersih 64 67,4 67,4 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Kulit halus, lembut, fleksibel, dan tidak kering

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 26 27,4 27,4 27,4

    cukup bersih 41 43,2 43,2 70,5

    bersih 28 29,5 29,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Kulit terasa hangat saat dipalpasi

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 29 30,5 30,5 30,5

    cukup bersih 42 44,2 44,2 74,7

    bersih 24 25,3 25,3 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tidak terdapat panu, gatal-gatal, ruam, memar atau penyakit kulit lainnya

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6

    cukup bersih 34 35,8 35,8 47,4

    bersih 50 52,6 52,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 65

    Kulit bersih atau tidak terdapat kotoran menempel

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 18 18,9 18,9 18,9

    cukup bersih 46 48,4 48,4 67,4

    bersih 31 32,6 32,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Tubuh tidak bau karena keringat

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1

    cukup bersih 39 41,1 41,1 83,2

    bersih 16 16,8 16,8 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Rapi

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 59 62,1 62,1 62,1

    cukup bersih 25 26,3 26,3 88,4

    bersih 11 11,6 11,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Pakaian bersih

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 26 27,4 27,4 27,4

    cukup bersih 48 50,5 50,5 77,9

    bersih 21 22,1 22,1 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 66

    Tidak bau

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    kurang bersih 16 16,8 16,8 16,8

    cukup bersih 51 53,7 53,7 70,5

    bersih 28 29,5 29,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    FREQUENCIES VARIABLES=kaSoal /STATISTICS=STDDEV RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN /ORDER=ANALYSIS.

    Frequencies

    Notes

    Output Created 08-MAY-2019 13:50:14

    Comments

    Input

    Data D:\File hardina\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases

    with valid data.

    Syntax

    FREQUENCIES

    VARIABLES=kaSoal

    /STATISTICS=STDDEV RANGE

    MINIMUM MAXIMUM MEAN

    MEDIAN

    /ORDER=ANALYSIS.

    Resources Processor Time 00:00:00,03

    Elapsed Time 00:00:00,03

    [DataSet1] D:\File hardina\spss dinaaaa.sav

  • 67

    Statistics

    katergori personal hygiene

    N Valid 95

    Missing 0

    Mean 1,51

    Median 2,00

    Std. Deviation ,503

    Range 1

    Minimum 1

    Maximum 2

    katergori personal hygiene

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    baik (59-84) 47 49,5 49,5 49,5

    cukup (39-58) 48 50,5 50,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    FREQUENCIES VARIABLES=kaSoal /BARCHART PERCENT /ORDER=ANALYSIS.

    Frequencies

    Notes

    Output Created 08-MAY-2019 18:05:10

    Comments

    Input

    Data D:\File hardina\proposal

    asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

  • 68

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases

    with valid data.

    Syntax

    FREQUENCIES

    VARIABLES=kaSoal

    /BARCHART PERCENT

    /ORDER=ANALYSIS.

    Resources Processor Time 00:00:02,44

    Elapsed Time 00:00:04,51

    [DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Statistics

    katergori personal hygiene

    N Valid 95

    Missing 0

    katergori personal hygiene

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    baik (59-84) 47 49,5 49,5 49,5

    cukup (39-58) 48 50,5 50,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 69

    FREQUENCIES VARIABLES=kaSoal Usia JK Agama suku /BARCHART PERCENT /ORDER=ANALYSIS.

    Frequencies

    Notes

    Output Created 08-MAY-2019 18:06:04

    Comments

    Input

    Data D:\File hardina\proposal

    asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

  • 70

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases

    with valid data.

    Syntax

    FREQUENCIES

    VARIABLES=kaSoal Usia JK

    Agama suku

    /BARCHART PERCENT

    /ORDER=ANALYSIS.

    Resources Processor Time 00:00:02,88

    Elapsed Time 00:00:02,97

    [DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Statistics

    katergori personal

    hygiene

    Usia JK Agama suku

    N Valid 95 95 95 95 95

    Missing 0 0 0 0 0

    Frequency Table

    katergori personal hygiene

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    baik (59-84) 47 49,5 49,5 49,5

    cukup (39-58) 48 50,5 50,5 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 71

    Usia

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    7 Tahun 3 3,2 3,2 3,2

    8 Tahun 18 18,9 18,9 22,1

    9 tahun 25 26,3 26,3 48,4

    10 Tahun 37 38,9 38,9 87,4

    11 Tahun 12 12,6 12,6 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    JK

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    perempuan 50 52,6 52,6 52,6

    laki-laki 45 47,4 47,4 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    Agama

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    katolik 62 65,3 65,3 65,3

    kristen protestan 33 34,7 34,7 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    suku

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Batak toba 58 61,1 61,1 61,1

    karo 30 31,6 31,6 92,6

    cina 4 4,2 4,2 96,8

    simalungun 2 2,1 2,1 98,9

    mandailing 1 1,1 1,1 100,0

    Total 95 100,0 100,0

  • 72

    Bar Chart

  • 73

  • 74

  • 75

  • 76

    FREQUENCIES VARIABLES=soal_1 /ORDER=ANALYSIS.

    Frequencies

    Notes

    Output Created 21-MAY-2019 19:01:39

    Comments

  • 77

    Input

    Data D:\File hardina\proposal

    asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases

    with valid data.

    Syntax

    FREQUENCIES

    VARIABLES=soal_1

    /ORDER=ANALYSIS.

    Resources Processor Time 00:00:00,00

    Elapsed Time 00:00:00,02

    [DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Statistics

    Rambut bersih dan berkilau

    N Valid 95

    Missing 0

    Rambut bersih dan berkilau

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

    Valid

    Kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1

    Cukup bersih 34 35,8 35,8 77,9

    Bersih 21 22,1 22,1 100,0

    Total 95 100,0 100,0

    CROSSTABS /TABLES=Usia JK BY kaSoal /FORMAT=AVALUE TABLES

  • 78

    /CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL /COUNT ROUND CELL.

    Crosstabs

    Notes

    Output Created 21-MAY-2019 19:08:52

    Comments

    Input

    Data D:\File hardina\proposal

    asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used

    Statistics for each table are based

    on all the cases with valid data in the

    specified range(s) for all variables in

    each table.

    Syntax

    CROSSTABS

    /TABLES=Usia JK BY kaSoal

    /FORMAT=AVALUE TABLES

    /CELLS=COUNT ROW COLUMN

    TOTAL

    /COUNT ROUND CELL.

    Resources

    Processor Time 00:00:00,03

    Elapsed Time 00:00:00,06

    Dimensions Requested 2

    Cells Available 174762

    [DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav

  • 79

    Case Processing Summary

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    Usia * katergori personal hygiene 95 100,0% 0 0,0% 95

    JK * katergori personal hygiene 95 100,0% 0 0,0% 95

    Usia * katergori personal hygiene Crosstabulation

    katergori personal hygiene Total

    baik (59-84) cukup (39-58)

    Usia

    7 Tahun

    Count 1 2

    % within Usia 33,3% 66,7% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 2,1% 4,2% 3,2%

    % of Total 1,1% 2,1% 3,2%

    8 Tahun

    Count 8 10 18

    % within Usia 44,4% 55,6% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 17,0% 20,8% 18,9%

    % of Total 8,4% 10,5% 18,9%

    9 tahun

    Count 7 18 25

    % within Usia 28,0% 72,0% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 14,9% 37,5% 26,3%

    % of Total 7,4% 18,9% 26,3%

    10 Tahun

    Count 23 14 37

    % within Usia 62,2% 37,8% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 48,9% 29,2% 38,9%

    % of Total 24,2% 14,7% 38,9%

    11 Tahun

    Count 8 4 12

    % within Usia 66,7% 33,3% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 17,0% 8,3% 12,6%

    % of Total 8,4% 4,2% 12,6%

    Total

    Count 47 48 95

    % within Usia 49,5% 50,5% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 100,0% 100,0% 100,0%

  • 80

    % of Total 49,5% 50,5% 100,0%

    JK * katergori personal hygiene Crosstabulation

    katergori personal hygiene Total

    baik (59-84) cukup (39-58)

    JK

    perempuan

    Count 34 16

    % within JK 68,0% 32,0% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 72,3% 33,3% 52,6%

    % of Total 35,8% 16,8% 52,6%

    laki-laki

    Count 13 32

    % within JK 28,9% 71,1% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 27,7% 66,7% 47,4%

    % of Total 13,7% 33,7% 47,4%

    Total

    Count 47 48

    % within JK 49,5% 50,5% 100,0%

    % within katergori personal hygiene 100,0% 100,0% 100,0%

    % of Total 49,5% 50,5% 100,0%

    GET FILE='D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. CROSSTABS /TABLES=Agama BY suku /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT /COUNT ROUND CELL.

    Notes

    Output Created 22-MAY-2019 10:21:39

    Comments

    Input

    Data D:\File hardina\proposal

    asli\spss\spss dinaaaa.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

  • 81

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 95

    Missing Value Handling

    Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used

    Statistics f