Upload
hana-rahmawati
View
433
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nail anatomy
Citation preview
ANATOMI KUKU
Kuku merupakan lapisan keratin yang keras, yang sedikit cembung jika dilihat secara
membujur maupun melintang. Kuku menancap pada jaringan lunak yang dipisahkan oleh
periungual grooves (proksimal, lateral, dan distal). Batang matriks kuku terletak pada bagian
proksimal kuku. Lepengan kuku dan matriks sebagian tertutupi oleh lipatan kulit yang
dinamakan lipatan kuku proksimal. Pada bagian ini juga terdapat lunula atau half moon, bagian
yang terlihat seperti bulan sabit pada kuku. Pada orang dewasa, lunula terlihat pada kuku ibu jari
tangan dan kaki.lunula menghubungkan lipatan kuku dengan matriks bagian bawah dimana kuku
mulai tumbuh. Kuku tumbuh ke bawah, melewati dasar kuku yang melekat erat dan dipisahkan
oleh hyponychium (André, 2001).
Bagian kuku lainnya adalah kutikula yang merupakan lapisan tanduk transparan yang
melekat pada permukaan kuku dan bertindak sebagai penutup antara lapisan kuku dan lipatan
kuku proksimal. Sedangkan pita onychodermal yang berwarna jingga terletak pada bagian bawah
kuku. Bagian permukaan atas dari lapisan kuku halus, seadngkan permukaan bawahnya berkerut
(André, 2001).
Lapisan kuku terbentuk dari lapisan-lapisan keratin, datar, dan sel-sel yang terdiferensiasi
sempurna dan tanpa inti. Lapisan kuku bisa dibedakan menjadi tiga zona, yaitu lapisan kuku
bagian atas yang membentuk tiga sertiga bagian kuku, lapisan kuku bagian bawah yang
membentuk du pertiga bagian kuku, dan keratin subungual. Lapisan keratin subungual ini
berhubungan dengan lapisan tanduk yang tebal dan keras dari hyponychium (André, 2001).
Dari atas ke bawah, lapisan kuku dibagi menjadi:
a. Lipatan kuku
Bagian belakangnya merupakan lanjutan epidermis, sedangkan bagian depan merupakan
epitel yang datar dan agak tipis dan terkeratinisasi dengan stratum granulosum. Lapisan
kutikula menghubungkan bagian tersebut dengan stratum korneum (André, 2001).
b. Matriks kuku
Terdiri dari multilayer epithelium yang ditandai dengan keratinisasi mendadak tanpa
Epitel dasar kukuinterposisi granula keratohialin. Bagian matriks kuku merupakan tempat
awal pertumbuhan kuku. epithelium matriks mengandung melanosit dan sel-sel
Langerhans. Sel-sel melanosit bersifat dorman dan tidak memproduksi pigmen. Tetapi,
pada masyarakat kulit hitam, pita-pita berpigmen dapat terlihat pada kuku (André, 2001).
c. Dasar kuku
Keratinisasi pada bagian dasar kuku terjadi mendadak. Stratum granulosum hanya
muncul kembali pada hyponchium yang merupakan bagian yang mengalami penebalan.
Melanosit jarang ditemukan pada bagian dasar kuku. kuku melekat erat pada periosteum
tulang jari dengan ikaten kolagen (André, 2001).
PERAWATAN KUKU TRADISIONAL
1. Belimbing wuluh
Belimbing wuluh (Avverhoa bilimbi) atau belimbing
sayur, belimbing buluh atau belimbing dapat
membersihkan kotoran-kotoran disela-sela kuku,
menguatkan kuku, dan mengilapkan kuku.
Belimbing wuluh memilii kandungan asam oksalat,
kalium, flavonoid, fenol, dan pektin (Lathifah, 2008)
2. Lidah buaya
Lidah buaya (Aloe vera) berfungsi membersihkan dan
membuat kuku terlihat bersih dan bening.
Ekstrak etanol lidah buaya mempunyai aktivitas
entifungi secara in vitro terhadap Tricophyton, suatu jenis
jamr yang sering ditemukan di kulit jari, kuku, rambut, dan
kulit (Salim, 2010).
Caranya:
Lidah buaya yang sudah dibersihkan terlebih dahulu lalu
dioleskan ke seluruh kuku secara merata. Diamkan
beberapa saat dan bilas hingga bersih.
3. Lemon
Lemon dapat menghilangkan warna kuning pada kuku
tangan dan kuku kaki.
Perasan kulit jeruk mempunyai efek antifungi terhadap
Tricophyton mentagrophytes yang sering hidup pada kuku
(Rahmawati, 2011).
Cara:
Campuran lemon dengan pasta gigi (pasta gigi yang
berguna untuk memutihkan gigi). Gosokan larutan tersebut
pada kuku secara merata. Tunggu hingga mongering dan
dibasuh menggunakan air hangat.
4. Kunyit
Kunyit dapat berfungsi menghilangkan bau yang tidak
ssedap di sekitar kuku dan tangan. Caranya adalah dengan
parutan kunyit yang dicampur dengan beberapa tetes minyak
zaitun kemudian dioleskan pada kuku dan tangan.
5. Bawang putih
Bawang Putih berguna untuk menguatkan kuku anda
agar tidak mudah rapuh. Zat yang terkandung dalam
bawang putih sangat baik untuk menjaga kuku supaya kuat.
Bawang putih mengandung minyak atsiri yang berfungsi
sebagai antibakteri dan kalsium yang dapat menguatkan
kuku.
Cara dengan memarut bawang putih dan
mengoleskannya pada kuku. Diamkan beberapa saat dan
bilas dengan air bersih. Atau dengan menggosok-gosokan
langsung bawang putih ke kuku anda.
6. Minyak zaitun
Untuk mengeraskan kuku yang lunak, rendam kuku
dalam minyak zaitun hangat setiap dua hari sekali selama
sekitar 15 menit.
Untuk mendapatkan kuku yang terlihat lebih segar
dan lembut, oleskan minyak zaitun di bagian kuku dan
kutikulanya. Cara lain bisa dengan merendam kuku dalam
mangkuk berisi minyak zaitun selama 10-15 menit.
Kutikula yang mati dan mengering akan terangkat secara
alami dan kuku pun terjaga kelembabannya serta tidak
rapuh.
7. Getah papaya
Baik untuk membersihkan kulit di luar kuku agar
tidak mudah pecah dan mengelupas.
PERAWATAN KUKU MODERN
Terdapat berbagai macam perawatan kuku modern, diantaranya adalah sebagai berikut :
Nail strengthener (penguat kuku)
Nail strengthener merupakan salah satu jenis perawatan kuku yang bertujuan untuk
mencegah keretakan dan pengelupasan kuku.
Kuku normal dan kuku rapuh Contoh produk nail strengthener
Bahan yang biasa digunakan pada formula produk nail strengthener adalah formaldehid.
Formaldehid dapat berfungsi sebagai nail strengthener karena dapat memicu polimerisasi
keratin melalui cross-linking effect. Formaldehid telah digunakan setidaknya selama 35 tahun
sebagai nail strengthener. Akan tetapi, saat ini mulai terjadi pergeseran penggunaan
formaldehid sebagai nail strengthener. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan
formaldehid bersifat karsinogenik, sehingga akan lebih baik jika diminimalkan
penggunaannya.
Bahan yang berpotensi menggantikan formaldehid sebagai nail strengthener adalah
fluorida. Fluorida dapat meningkatkan rigiditas kuku karena adanya ikatan disulfida antara
fluorida dengan keratin yang ada pada kuku. Selain itu, fluorida yang dikombinasikan dengan
kalsium yang ada pada kuku dapat membentuk permukaan yang keras.
Berikut adalah contoh formula nail strengthener :
1) Anhydrous ethyl alcohol SDA 40B 98,3%
Diethylene glycol monomethyl ether 1,0%
Ammonium hexafluorophosphate 0,7%
* Ammonium hexafluorophosphate mampu membentuk jaringan cross-linked yang lebih
baik dengan rendahnya tingkat kalsium dalam kuku.
Decorative nail coatings (cat kuku)
Cat kuku pertama kali di buat dengan merek CUTEX pada tahun 1917. Fungsi dari cat
kuku adalah sebagai dekoratif; pelindung kuku dari berbagai elemen di lingkungan, termasuk
paparan air dan bahan kimia; dan sebagai perlindungan fisik pada kuku dari paparan yang
dapat merusak kuku.
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi produk cat kuku, yaitu harus memiliki
kemampuan untuk melekat; lapisan berwarna/berkilau; mudah dipakai dan mudah merata
ketika digunakan; homogen; cepat kering; memiliki kemampuan menutupi kuku; plastisitas,
flexibilitas, dan kekerasan tertentu untuk encegah keretakan.
Berikut ini adalah bahan-bahan yang terdapat pada formula cat kuku :
Berikut adalah contoh formula cat kuku :
Contoh produk cat kuku
Base coats
Base coats salah satu jenis nail polish yang berwarna jernih atau seperti susu, digunakan
sebelum memakai nail polish. Berguna untuk menguatkan kuku, mengembalikan kelembaban
kuku, dan atau melekatkan cat kuku.
Fungsi utama dari base coats adalah untuk meningkatkan adhesi antara kuku dan cat
yang menempel diatasnya. Karena kontaknya dengan kuku terjadi secara langsung, base coats
Bahan Jumlah Fungsi
Nitrocellulose RS '5 sec.
(dry)
15% Film former
Santolite resin ( 1) 12% Resin
Dibutyl phthalate 3% Plasticizer
Butyl Acetate 31,5% Solvent
Ethyl Acetate 9% Solvent (to speed dry)
Ethyl Alcohol 6,4% Diluent-(coupling
agent)
Butyl Alcohol 1,1% Diluent-(coupling
agent)
Toluene 21% Diluent
Colorant 1% Coloring agent
juga menunjukkan kemungkinan besar mempengaruhi struktur kuku. Fungsi yang lain
diantaranya:
1. Adhesi antar layer kuku yang tidak terlapisi.
Selain fungsi utamanya sebagai pelekat antara kuku dan enamel berwarna yang
menempel diatasnya, juga dapat berfungsi unuk meningkatkan perlekatan antar
lapisan kuku yang terpisah. Bagian dorsal kuku kadang terpisah dari lapisan
intermediate, menyebabkan rasa tidak nyaman dan terlihat tidak terawat. Bila
pemisahan ini ditempelkan, maka kuku dapat tumbuh dalam kondisi yang lebih
nyaman.
2. Menjaga kelenturan kuku dengan menyeimbangkan kelembaban
Base coats juga dapat menyeimbangkan permeabilitas dari cat yang melapisi agar
moisture content kuku tetap terjaga. Sehingga kuku juga terhindar dari kekeringan
dan menjadi tidak rata. Kita ketahui bahwa kuku menjadi lentur saat ia dalam keadaan
basah. Setelah mandi adalah kondisi yang ideal untuk memotong kuku, terutama kuku
kaki, karena kuku yang lembab lebih mudah dibentuk. Sebaliknya kuku yang kering
akan menjadi brittle. Kelembaban kuku kira-kira 1,5 mg air/cm2/jam. Jika
kelembaban ini tidak bisa keluar, memberi cat kuku sama seperti menhecat tembok
basah dengan cat minyak. Sehingga formulasi base coats biasanya ditambah juga
nitroselulosa sebagai pembentuk lapisan utama dan menjaga kelenturan, yang akan
memberikan efek transfer kelembaban yang bagus.
3. Memberkan bantalan ekstra untuk melindungi kuku dari tekanan.
Dalam formulasinya, meningkatkan polimer-polimer padat dapat dijadikan strategi
untuk menigkatkan ketahanan dari tekanan.
Top coats
Fungsi utama top coats adalah untuk memberikan lapisan berkilau pada saat manicure.
Biasanya tidak berwaran, ia juga berfungsi memberi lapisan kekuatan pada tiga lapisan
dibawahnya. Baik untuk selalu menggunakan nitroselulosa dalam formulasi sebagai pelapis
utama untuk tiap lapisan caat, namun untuk top coats kadang juga digunakan asetat butirat
selulosa karena dapat melekat baik pada lapisan nitroselulosa, memiliki kilau yang bagus dan
terutama tidak menguning. Selain itu dapat membentuk lapisan keras yang mencegah
“chipping’”, goresan, mengelupas. Biasanya sangat cepat kering.
Nail polish remover (penghapus cat kuku)
Nail polish remover merupakan salah satu jenis perawatan kuku yang bertujuan untuk
menghapus cat kuku secara cepat dan efisien. Bahan yang biasa digunakan sebagai nail polish
remover ada dua, yaitu aseton dan aseton free (biasanya digunakan etil asetat). Akan tetapi,
kedua bahan tersebut mampu mengeluarkan air dan beberapa minyak alami dari kuku dan
kutikula sehingga menyebabkan kuku rapuh dan kutikula di sekitar kuku kering dan iritasi.
Akibatnya, banyak kuku yang rusak akibat efek dari nail polish remover. Oleh karena itu, saat
ini dikembangkan nail polish remover yang mengandung kondisioner yang dapat
memperbaiki struktur kuku dan melembabkan kondisi kutikula di sekitar kuku.
Berikut adalah contoh nail polish remover :
Bahan Jumlah Fungsi
Acetone 70.0% Color - Optional
Water 29.3% MAL/ML
Hydrolyzed Soy Protein 0.25% Polish Removal - Good
Surfactant 0.25% Whitening of Nails –
None
Perfume 0.20% Drying of Skin - None
Bahan Jumlah Fungsi
Ethyl Acetate 60.0% Color - Optional
Water 10.0% Qpacity/Clarity
Ethanol/isopropanol 26.0% Polish Removal - Good
Hydrolyzed Soy Protein 0.05% Whitening of Nails –
None
Surfactant 0.25% Drying of Skin - None
Perfume 0.40% Odoris
Menicure & pedicure
Perawatan khusus kuku tangan dan kaki yang tidak hanya bertujuan merawat keindahan
kuku, tapi juga menjaga kesehatan serta kebersihan kaki dan tangan.
a. Menicure : Perawatan kecantikan untuk kuku tangan disertai pijat lengan. Membuang
kutikula yang ada pada pinggir kuku dan membentuk kuku lebih indah. Kuku
direndam pada air hangat yang sudah ditetesi minyak esensial dan bunga-bungaan
yang wangi. Kemudian lengan dipijat memakai krim yang melembutkan.
b. Pedicure : Perawatan kecantikan kosmetik untuk kuku kaki. Berfungsi untuk
menghindarkan kaki dari penyakit kuku. Granualar pada kaki dikelupas, dipijat, dan
membentuk kuku menjadi lebih indah. Kaki direndam dengan air sabun hangat. Kulit
kaki yang mengeras digosok dengan batu apung. Kemudian kaki dipijat untuk
melancarkan sirkulasi darah.
Uji efisiensi penghapus cat kuku
Alat : - Stopwatch
- Microliter syringe (10 µL)
- Filter membran nitroselulosa (0,45 µm)
Cara :
Dengan pelarut aktif yang tidak diencerkan sebagai kontrol, isi syringe dengan 2 µL pelarut.
Posisikan filter membran pada permukaan rata lalu keluarkan 2 µL cairan tadi. Akan
terakumulasi tetesan kecil diujung jarum syringe. Pindahkan tetesan yang terukur ke permukaan
membran sambil menjalankan stopwatch. Akan terbentuk lingkaran di membran nitroselulosa,
yang biasanya berwarna opaque. Ulangi uji sebanyak tiga kali. Catat waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai bentuk akhir lingkaran yang jelas (end point). Rata-rata dari waktu yang
dibutuhkan tersebut adalh waktu yang dibutuhkan formula percobaan untuk melaurutkan sampel
nitroselulosa.
Bila dilakukan sesuai prosedur diatas, aseton akan mengasilkan waktu mencapai end point dalam
11 detik. Etil asetat membutuhkan waktu 7 detik untuk mencapai end point yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Andre, Josette. 2001. The Normal Nail in Handbook of Cosmetics and Technology, Andre,
Barel (Eds.). USA: Marcel Dekker Inc. p. 29-34.
Lathifah, Qurrotu A’yunin. 2008. Uji Efektivitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada
Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut. Universitas Islam
Negeri Malang.
Rahmawati, Esti Setyaningrum. 2011. Efek Antfungi Perasan Kult Jeruk Purut (Citrus hystrix)
terhadap Pertumbuhan Trichophyton mentagrophytes secara in vitro. Universitas
Sebelas msret Surakarta.
Salim, Fajar Solahudin. 2010. Efek Antifungi Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera
L.) terhadap Pertumbuhan Trichophyton rubrum secara in vitro. Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas msret Surakarta.
Schueller, R., Romanowski, P., 2001. Multifunctional cosmetics. Cosmetic Science and
Technology Series, Vol. 26, p. 99-114.
www.bawangputih.org diakses pada 23 November 2013