Upload
anita-ibrahim-anitaibrahim
View
266
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sang Kancil dan Sang Buaya
Sang Kancil dan Sang Buaya
Pada suatu pagi sedang Sang Kancil berjalan-jalan, ia ternampak sebatang sungai. Di seberang sungai terdapat buah-buahan yang masak ranum. Sang Kancil terasa ingin memakan buah-buahan itu, tetapi ia tidak boleh berenang.
Sang Kancil pun berfikir. Tiba-tiba ia mendapat satu akal. Ia pun memanggil buaya-buaya yang terdapat di dalam sungai itu. Wahai Sang Buaya, aku diperintahkan untuk mengira bilangan buaya di sini. Kamu semua berbaris hingga ke seberang sana, kata Sang Kancil.
Buaya-buaya itu pun berbarislah. Sang Kancil terus melompat dari seekor buaya sambil mengira. Akhirnya ia sampai ke seberang. Sang Kancil pun ketawa berdekah-dekah. Sekarang aku dapat makan buah-buah ini.
Sang Kancil dan Sang Buaya
Pada suatu pagi sedang Sang Kancil berjalan-jalan, ia ternampak sebatang sungai. Di seberang sana terdapat buah-buahan yang masak ranum. Sang Kancil terasa ingin memakan buah-buahan itu, tetapi ia tidak boleh berenang.Sang Kancil pun berfikir. Tiba-tiba ia mendapat satu akal. Ia pun memanggil buaya-buaya yang terdapat di dalam sungai itu. Wahai Sang Buaya, aku diperintahkan untuk mengira bilangan buaya di sini. Kamu semua berbaris hingga ke seberang sana, kata Sang Kancil.Buaya-buaya itu pun berbaris. Sang Kancil terus melompat dari seekor buaya sambil mengira. Akhirnya ia sampai ke seberang. Sang Kancil pun ketawa berdekah-dekah. Sekarang aku dapat makan buah-buah ini.
Sang Kancil dan Sang Buaya
Pada suatu pagi sedang Sang Kancil berjalan-jalan, ia ternampak sebatang sungai. Di seberang sana terdapat buah-buahan yang masak ranum. Sang Kancil terasa ingin memakan buah-buahan itu, tetapi ia tidak boleh berenang.Sang Kancil pun berfikir. Tiba-tiba ia mendapat satu akal. Ia pun memanggil buaya-buaya yang terdapat di dalam sungai itu. Wahai Sang Buaya, aku diperintahkan untuk mengira bilangan buaya di sini. Kamu semua berbaris hingga ke seberang sana, kata Sang Kancil.Buaya-buaya itu pun berbaris. Sang Kancil terus melompat dari seekor buaya sambil mengira. Akhirnya ia sampai ke seberang. Sang Kancil pun ketawa berdekah-dekah. Sekarang aku dapat makan buah-buah ini.