Upload
wimalapermatasari
View
1.430
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi.
Citation preview
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALAISIS INSTRUMENT
PERCOBAAN 1
ANALISIS AMOXICILLIN DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET ( UV )
Oleh:
Sani Zakkia Alawiyah G1 F010009
Nevia Putri Sekti G G1F010029
Rizki Puspitasari G1F010031
Wimala Permatasari G1F010032
Dedy Iskandar G1F010034
Eka Wulandari G1F010035
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2012
PERCOBAAN 1
ANALISIS AMOXICILLIN
DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)
I. Tujuan
Memahami serta mampu melakukan analisis kuantitatif senyawa obat dengan
metode spektrofotometri UV.
II. Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah spektrofotometer UV,
kuvet, beaker glass, corong, spatula, labu ukur, timbangan analitik, kertas saring,
mortir, stemper, pipet ukur, ruber bulb, pipet tetes, dan gelas ukur, tissue.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah akuades, serbuk
amoxicillin trihidrat, tablet amoxicillin, dan larutan NaOH 0,1 N.
III. Data dan Perhitungan
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 247,5 nm dengan
absorbansi 0,720
Penentuan Kurva Baku
Kurva Baku
Konsentrasi (M) Absorbansi
0,02 0,369
0,03 0,498
0,04 0,720
Dengan regresi linier didapatkan persamaan garis lurusy= -8,5 x 10-3 + 17,85xdengana= -8,5 x 10-3
b= 17,85r= 0,99
00.30.6
Kurva Baku Amoxicillin
Kurva Baku Amoxicillin
Perhitungan kadar tablet amoxicillin
Perhitungan kadar sampel
Replikasi ke- Absorbansi
1 0,533
2 0,669
3 0,517
Replikasi 1 :
% Kadar = y−a
bx
f . pengenceran x vol . sampelberat sampel x1000
x100 %=¿
% Kadar = 0,533+8,5 x10−3
17,85x
50 x1020 x1000
x100 %=0,075
Replikasi 2:
% Kadar = 0,669+8,5 x10−3
17,85x
50 x1020 x1000
x 100 %=0,095
Replikasi 3:
% Kadar = 0,517+8,5 x10−3
17,85x
50 x1020 x1000
x100 %=0,074
X= 0,075+0,095+0,074
3=0,081
SD = 0,012
∴ % Kadar sampel adalah 0,081 ± 0,01
IV. Pembahasan
Spektroskopi adalah metode penelitian yang didasarkan pada interaksi antara
materi dengan cahaya. Bila materi disinari cahaya, maka ada kemungkinan bahwa
cahaya akan diserap, dihamburkan, dipantulkan, dibelokkan, atau diubah sudut
getarnya. Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dari
penilikan visual dimana studi yang lebih terinci mengenai pengabsorpsian energi
cahaya oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam
pencirian dan pengukuran kuantitatif (Underwood, 2002).
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi. Jadi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak
yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan
suatu alat untuk perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding
(Khopkar, 1990). Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada
absorpsi radiasi elektromagnet (Anonim, 1979). Spektrofotometri ini hanya terjadi bila
terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini
dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 1990).
Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm,
sementara sinar tampak mempunyai panjang gelombang 400-750 nm. Penyerapan
(absorbsi) sinar UV dan sinar tampak pada umumnya dihasilkan oleh eksitasi elektron-
elektron ikatan, akibatnya panjang gelombang pita yang mengabsorbsi dapat
dihubungkan dengan ikatan yang mungkin ada dalam suatu molekul (Rohman, 2007).
Penilaian spektroskopi UV-Vis didasarkan pada suatu persamaan matematis
yang disebut hukum Lambert-Beer, yaitu absorbansi (A) adalah hasil perkalian antara
absorptivitas (a) atau absorptivitas molar (ε) dengan tebal kuvet (b), dan konsentrasi
larutan (c). Namun, dalam hukum Lambert-Beer ini ada beberapa pembatasan, yaitu :
a. sinar yang digunakan dianggap monokromatis
b. penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang luas yang
sama
c. senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang
lain dalam larutan tersebut
d. tidak terjadi peristiwa fluoresensi atau fosforesensi
e. indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan (Rohman, 2007).
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Amoksisilin
Asam (2S,5R,6R)-6-[(R)-(-)-2-amino-2-(p-hidroksifenil)asetamido]-3,3-dimetil-7-
okso-4-tio-1-azabisiklo[3,2,0]-heptana-2-karboksillat trihidrat [61336-07-7]
C16H19N3O5S.3H2O BM 419,45
Anhidrat BM 365,40
Amoksisilin mengandung tidak kurang dari 90,0% C16H19N3O5S, dihitung
terhadap zat anhidrat. Mempunya potensi setara dengan tidak kurang dari 900 µg dan
tidak lebih dari 1050 µg per mg C16H19N3O5S, dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.
Kelarutan Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzene, dalam
karbon tetraklorida, dan dalam kloroform. Secara komersial, sediaan amoksisilin
tersedia dalam bentuk trihidrat, serbuk hablur, dan larut dalam air. Ketika dilarutkan
dalam air secara langsung, akan berbentuk amoksisislin suspensi oral dengan pH
antara 5-7,5 (Anonim, 1995).
Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram negatif (Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella).
Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh
bakteri positif (seperti; Streptococcus pneumoniae, enterococci, nonpenicilinase-
producing staphylococci, Listeria) tetapi walaupun demikian, aminophenisilin,
amoksisilin secara umum tidak dapat digunakan secara sendirian untuk pengobatan
yang disebabkan oleh infeksi Streprococcus dan Staphylococcal (Anonim, 2010).
2. Aquades
BM 18,02
Air murni adalah air yang dimurnikan yang di peroleh dengan
destilasi.perlakuan dengan menggunakan penukar ion,osmosis yang baik,atau proses
lain yang sesuai.Dibuat dari air yang memenuhi persyaratan air minum,dan tibak
mengandung zat tambahan yang lain.Pemerian cairan jernih,tidak berwarna,dan tidak
berbau.Aquadest digunakan untuk pembuatan sediaan-sediaan.Bila digunakan untuk
seediaan steril air harus memenuhi uji sterilitas(Anonim,1995)
3. NaOH 0,1 N
(Na OH ), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah
sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium
Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang
kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri,
kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas,
tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling
umum digunakan dalam laboratorium kimia.Natrium hidroksida murni berbentuk
putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh
50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara
bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga
larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini
lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-
polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain
dan kertas.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengukur kadar tablet amoxicillin,
yaitu :
Penetapan panjang gelombang maksimum
Tablet amoxicilin digerus sampai halus, kemudian diambil sebanyak 20 mg
diadd dengan 10 ml NaOH. Dalam larutan tersebut diambil 1 ml diadd 50 ml
NaOH, kemudian dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 200-380 nm. Dari hasil pengukuran tersebut didapatkan
panjang gelombang maksimal 247,5 nm.
Pembuatan Kurva Baku Kadar Amoxicillin
Larutan amoxicillin dalam NaOH 0,1 N diambil 2 ml di add NaOH 0,1 N
sampai 10 ml; 2 ml di add NaOH 0,1 N sampai 50 ml, 5 ml di add NaOH 0,1 N
sampai 250 ml, 2 ml di add NaOH 0,1 N sampai 25 ml kemudian dibaca
absorbansinya pada gelombang maksimum yang telah didapat. Dari hasil
pengukuran didapat absorbansinya berturut – turut adalah 0,369 ; 0,498 ;
0,720. Kemudian ditentukan kurva kalibrasi regresi linear antara absorbansi
larutan yang didapat dengan konsentrasi amoxicillin dalam larutan NaOH 0,1
N, dan didapatkan nilai
a = -8,5 x 10-3
b= 17,85r= 0,99
Dari hasil tersebut didapatkan persamaan kurva baku, y = -8,5 x 10-3 + 17,85 x
Pengukuran Kadar Amoxicillin
Tablet Amoxicilin digerus dalam mortir hingga halus. Tablet amoxicillin
yang telah menjadi serbuk ditimbang sebanyak 20 mg. Serbuk tersebut di add
dengan 10 ml NaOH 0,1 N. Sebanyak 0,2 mL diambil untuk diencerkan
sampai 10 mL dengan NaOH 0,1 N (50 x pengenceran). Dilakukan sebanyak 3
kali replikasi pengukuran kadar sampel. Didapatkan hasil kadar berturut-turut
adalah 0,075 ; 0,095 ; 0,074. Rata-rata kadarnya adalah 0,081 dan SDnya
adalah 0,012. Sehingga didapatkan persen kadar amoxicillin, yaitu 0,081 ±
0,012 mg/ml.
Penentuan kadar amoxicillin masuk dalam spektrofotometri UV, karena
panjang gelombang maksimum yang digunakan adalah 247,5 nm dan masih dalam
rentang panjang gelombang untuk sinar UV, yaitu 190-350 nm.
Penentuan panjang gelombang maksimum pada pengukuran dengan
mmenggunakan spektrofotometri adalah langkah kerja yang sangat penting.Ada
beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu :
a. Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada
panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap
satuan konsentrasi adalah yang paling besar
b. Di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan
pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi.
c. Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh
pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan
panjang gelombang maksimal (Rohman, 2007).
Menentukan operating time dengan tujuan untuk mengetahui waktu
operasional yang stabil (Rohman, 2007). Spektrofotometri dalam ilmu kefarmasiaan
digunakan untuk menganalisis kadar obat. Spektrofotometri dapat mengindikasikan
bahwa setiap obat harus dapat bekerja secara maksimal dalam tubuh terutama dalam
hal penyerapannya. Prinsip yang digunakan adalah suatu molekul obat dapat
menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan kemungkinan bahwa elektron
molekul obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi (Khopkar, 1990).
Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri bahwa metode ini
memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat
kecil (Anonim, 1979). Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya
penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari
panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri
pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood, 2002).
V. Kesimpulan
Kadar amoxicillin ditetapkan dengan metode spektrofotometri berdasarkan
interaksi radiasi dengan obat (amoxicillin) yang berupa proses absorbsi.
Penentuan kadar amoxicillin masuk dalam spektrofotometri UV, karena
panjang gelombang yang digunakan adalah 248 nm.
Kadar tablet amoxicillin yang diperoleh adalah 83,331 mg / ml
Daftar Pustaka
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2010. Informasi Obat http://diskes.jabarprov.go.id/index.php?
mod=pubInformasiObat&idMenuKiri=45&idSelected=1&idObat=9&page
Khopkar, S., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Underwood, A. & Day, 2001, Analisis Kimia Kuantitatif, Penerbit Erlangga,
Jakarta.