22
No.13/32/DASP Jakarta, 23 Desember 2011 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Perizinan, Pelaporan, dan Pengawasan Sub-Registry ----------------------------------------------------------------- Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/2/PBI/2008 tentang Bank Indonesia–Scripless Securities Settlement System (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4809) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/12/PBI/2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5146), Bank Indonesia melaksanakan kegiatan Penatausahaan Surat Berharga. Kegiatan Penatausahaan Surat Berharga tersebut mencakup pencatatan kepemilikan, kliring, setelmen dan pembayaran kupon (bunga) atau imbalan dan nilai pokok/nominal Surat Berharga. Pelaksanaan Penatausahaan Surat Berharga dilakukan secara two-tier system, yang terdiri dari Central Registry yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan Sub-Registry yang dilaksanakan oleh Bank dan Kustodian yang memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Central Registry melakukan penatausahaan Rekening Surat Berharga untuk Bank, Sub-Registry dan pihak lain pemilik Rekening Surat Berharga di Bank Indonesia–Scripless Securities Settlement System. Sedangkan Sub-Registry melakukan penatausahaan Rekening Surat Berharga untuk kepentingan nasabah Sub-Registry. Pencatatan ...

SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

No.13/32/DASP Jakarta, 23 Desember 2011

SURAT EDARAN

Kepada

SEMUA BANK UMUM DAN

LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

Perihal : Perizinan, Pelaporan, dan Pengawasan Sub-Registry -----------------------------------------------------------------

Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor

10/2/PBI/2008 tentang Bank Indonesia–Scripless Securities Settlement

System (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 11,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4809)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor

12/12/PBI/2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5146), Bank Indonesia melaksanakan kegiatan Penatausahaan Surat

Berharga. Kegiatan Penatausahaan Surat Berharga tersebut mencakup

pencatatan kepemilikan, kliring, setelmen dan pembayaran kupon

(bunga) atau imbalan dan nilai pokok/nominal Surat Berharga.

Pelaksanaan Penatausahaan Surat Berharga dilakukan secara two-tier

system, yang terdiri dari Central Registry yang dilaksanakan oleh Bank

Indonesia dan Sub-Registry yang dilaksanakan oleh Bank dan

Kustodian yang memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan dari

Bank Indonesia. Central Registry melakukan penatausahaan Rekening

Surat Berharga untuk Bank, Sub-Registry dan pihak lain pemilik

Rekening Surat Berharga di Bank Indonesia–Scripless Securities

Settlement System. Sedangkan Sub-Registry melakukan penatausahaan

Rekening Surat Berharga untuk kepentingan nasabah Sub-Registry.

Pencatatan ...

Page 2: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

2

Pencatatan Rekening Surat Berharga Sub-Registry di Central Registry

bersifat global (omnibus account), sedangkan pencatatan individual

Rekening Surat Berharga nasabah dilakukan oleh Sub-Registry dengan

menggunakan sistem yang dimiliki Sub-Registry.

Untuk mengatur terselenggaranya sistem Penatausahaan Surat

Berharga yang efisien, aman, dan terpercaya, Bank Indonesia sebagai

Central Registry memandang perlu untuk mengatur kembali tata cara

perizinan, pelaporan dan pengawasan Sub-Registry sebagai berikut:

I. KETENTUAN UMUM

Dalam Surat Edaran ini yang dimaksud dengan:

1. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek

dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lainnya,

termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain,

menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang

rekening yang menjadi nasabahnya sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.

2. Bank Kustodian adalah bank umum yang telah memperoleh

persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam-LK) untuk menjalankan usaha sebagai

Kustodian.

3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yang selanjutnya

disebut sebagai LPP, adalah pihak yang menyelenggarakan

kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, perusahaan

efek dan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang tentang Pasar Modal.

4. Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan

usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek,

dan/atau manajer investasi sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang tentang Pasar Modal.

5. Surat Berharga adalah surat berharga yang diterbitkan oleh

Bank Indonesia, pemerintah dan/atau lembaga lain, yang

ditatausahakan ...

Page 3: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

3

ditatausahakan dalam Bank Indonesia–Scripless Securities

Settlement System.

6. Bank Indonesia–Scripless Securities Settlement System, yang

selanjutnya disingkat BI-SSSS, adalah sarana Transaksi

dengan Bank Indonesia termasuk penatausahaannya dan

Penatausahaan Surat Berharga secara elektronik dan

terhubung langsung antara Peserta, Penyelenggara dan

Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement.

7. Penatausahaan Surat Berharga adalah kegiatan yang

mencakup pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen serta

pembayaran kupon (bunga) atau imbalan dan nilai pokok

nominal Surat Berharga.

8. Penyelenggara BI-SSSS, yang selanjutnya disebut

Penyelenggara, adalah pihak pengelola BI-SSSS yang

menyelenggarakan kegiatan Transaksi Dengan Bank

Indonesia dan penatausahaannya serta Penatausahaan Surat

Berharga.

9. Peserta BI-SSSS, yang selanjutnya disebut Peserta, adalah

pengguna BI-SSSS yang memenuhi persyaratan dan/atau

disetujui oleh Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan

Transaksi Dengan Bank Indonesia dan/atau Penatausahaan

Surat Berharga.

10. Central Registry adalah Bank Indonesia yang melakukan

fungsi Penatausahaan Surat Berharga untuk kepentingan

Peserta yang memiliki Rekening Surat Berharga di BI-SSSS.

11. Sub-Registry adalah Bank dan lembaga yang melakukan

kegiatan Kustodian yang memenuhi persyaratan dan disetujui

oleh Bank Indonesia melakukan fungsi Penatausahaan Surat

Berharga untuk kepentingan nasabah.

12. Pengurus Sub-Registry adalah Direksi dan Dewan Komisaris

dari Bank dan lembaga yang melakukan kegiatan Sub-

Registry.

13. Pengelola ...

Page 4: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

4

13. Pengelola Sub-Registry adalah pejabat yang bertanggung

jawab dalam pelaksanaan operasional Sub-Registry.

14. Sistem Informasi BI-SSSS yang selanjutnya disingkat SI BI-

SSSS adalah sistem yang disediakan oleh Bank Indonesia

bagi Sub-Registry sebagai sarana pelaporan dan rekonsiliasi

data BI-SSSS terkait penatausahaan individual nasabah.

15. Guest Bank SI BI-SSSS adalah perangkat SI BI-SSSS di Bank

Indonesia yang dapat digunakan oleh Sub-Registry untuk

melakukan download dan upload laporan dalam kondisi SI

BI-SSSS pada Sub-Registry tidak dapat digunakan.

II. PERSYARATAN SUB-REGISTRY

Pihak yang dapat disetujui sebagai Sub-Registry yaitu Bank,

LPP dan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan Kustodian,

yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. berkedudukan di wilayah hukum Indonesia;

2. tidak sedang dalam proses likuidasi atau kepailitan;

3. memiliki izin usaha yang masih berlaku dari Bapepam-LK;

4. telah mempunyai pengalaman paling kurang 3 (tiga) tahun

dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau

paling kurang 3 (tiga) tahun dalam kegiatan penyimpanan

Surat Berharga sejak memperoleh izin usaha dari Bapepam-

LK;

5. memenuhi persyaratan permodalan sebagai berikut :

a. bagi Bank, yang selanjutnya disebut Bank Kustodian

harus memenuhi persyaratan Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum yang selanjutnya disebut KPMM sesuai

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

KPMM;

b. bagi LPP dan Perusahaan Efek yang selanjutnya disebut

lembaga Kustodian bukan Bank, harus memiliki modal

disetor paling sedikit Rp25.000.000.000,00 (dua puluh

lima miliar Rupiah); 6. memiliki ...

Page 5: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

5

6. memiliki sistem penatausahaan surat berharga yang

terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang dimiliki di

dalam negeri;

7. memiliki sistem penatausahaan surat berharga tanpa warkat

(scripless) secara book-entry yang aman, akurat, dan

terpercaya yang paling kurang dapat menatausahakan

transaksi outright, repo, dan pengagunan;

8. Pengurus Sub-Registry tidak termasuk dalam Daftar Hitam

Nasional (DHN), Daftar Kredit Macet dan Daftar Tidak Lulus

Fit and Proper Test;

9. Pengelola Sub-Registry tidak termasuk dalam DHN dan

Daftar Kredit Macet;

10. memiliki unit kerja terpisah yang khusus menangani kegiatan

Kustodian dengan manajemen dan staf yang profesional di

bidang penatausahaan dan/atau penyimpanan Surat

Berharga;

11. Surat Berharga yang dicatat dan/atau disimpan paling sedikit

telah mencapai nilai nominal rata-rata bulanan

Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) dalam 6 (enam)

bulan terakhir, terdiri dari Surat Berharga yang dapat

diperdagangkan di pasar uang dan/atau pasar modal;

12. memenuhi persyaratan sebagai peserta BI-SSSS sesuai

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai BI-SSSS;

13. menyediakan Jaringan Komunikasi berupa leased line atau

dial up untuk mengakses SI BI-SSSS.

Dalam hal menggunakan leased line, Sub-Registry dapat

menggunakan jaringan yang digunakan untuk

menyampaikan Laporan Harian Bank Umum (LHBU) atau

Laporan Berkala Bank Umum (LBBU).

III. TATA ...

Page 6: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

6

III. TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN DAN PERSETUJUAN

SEBAGAI SUB-REGISTRY

A. Tata Cara Permohonan

1. Kustodian yang memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam angka II dapat mengajukan surat

permohonan sebagaimana contoh pada Lampiran I yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran

Bank Indonesia ini, kepada :

BANK INDONESIA

Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran

c.q. Bagian Penyelenggaraan Setelmen

Gedung D Lantai 3

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350.

2. Penyampaian Surat permohonan sebagai Sub-Registry

sebagaimana dimaksud dalam angka 1, dilakukan

bersamaan dengan surat permohonan sebagai peserta

BI-SSSS.

3. Surat permohonan sebagai Sub-Registry dan

permohonan akses ke SI BI-SSSS dilengkapi dengan

dokumen sebagai berikut:

a. fotokopi surat persetujuan sebagai Bank Kustodian

atau izin usaha sebagai Kustodian untuk lembaga

Kustodian bukan Bank dari Bapepam-LK;

b. keterangan mengenai posisi KPMM terakhir untuk

Bank Kustodian, atau jumlah modal disetor untuk

lembaga Kustodian bukan Bank;

c. keterangan mengenai fasilitas jaringan usaha

pencatatan dan/atau penyimpanan surat berharga

yang terintegrasi dengan dan antar kantor cabang

yang dimiliki di dalam negeri;

d. fotokopi bukti hasil pemeriksaan oleh auditor

independen mengenai keamanan sistem pencatatan

surat ...

Page 7: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

7

surat berharga secara scripless;

e. riwayat pekerjaan atau keahlian di bidang

Kustodian dari Pengurus dan Pengelola dalam hal

calon Sub-Registry merupakan non bank, atau

riwayat pekerjaan atau keahlian di bidang

Kustodian dari Pengelola dalam hal calon Sub-

Registry merupakan Bank Kustodian;

f. data mengenai jumlah dan nilai nominal transaksi

pencatatan dan/atau penyimpanan surat berharga

dalam 6 (enam) bulan terakhir; dan

g. laporan keuangan tahunan terakhir yang telah

diaudit oleh akuntan publik.

B. Persetujuan Sebagai Sub-Registry

1. Dalam hal dokumen telah diterima lengkap, Bank

Indonesia dapat melakukan peninjauan langsung ke

tempat kedudukan calon Sub-Registry dalam rangka

meneliti kebenaran persyaratan sebagaimana dimaksud

pada angka II.

2. Dalam hal dokumen tidak lengkap, Bank Indonesia

memberitahukan kepada pemohon secara tertulis untuk

melengkapi dokumen yang belum disampaikan.

3. Bank Indonesia memberitahukan persetujuan atau

penolakan untuk menjadi Sub-Registry kepada pemohon

paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah dokumen

sebagaimana dimaksud pada butir A.3 diterima lengkap

oleh Bank Indonesia.

4. Dalam hal pemohon telah disetujui menjadi Sub-Registry,

Bank Indonesia akan memberikan:

a. Surat persetujuan sebagai Sub-Registry dan

pemberian akses ke SI BI-SSSS yang disampaikan

bersamaan dengan surat persetujuan sebagai

peserta BI-SSSS, dengan dilampiri:

1) User-ID ...

Page 8: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

8

1) user-ID dan password untuk login ke jaringan

Bank Indonesia bagi akses yang dilakukan

melalui dial up; dan

2) user-ID dan password administrator lokal SI-BI-

SSSS yang terdiri dari Administrator1 dan

Administrator2;

b. Surat pemberitahuan tanggal efektif kepersertaan

BI-SSSS dengan dilampiri Surat Perjanjian

Penggunaan BI-SSSS sebagaimana diatur dalam

ketentuan Bank Indonesia mengenai BI-SSSS; dan

c. Pelatihan SI BI-SSSS dan BI-SSSS.

IV. KEGIATAN OPERASIONAL SUB-REGISTRY

A. Tugas dan Kewajiban Sub-Registry

1. Tugas Sub-Registry

a. Memelihara rekening Surat Berharga atas nama

nasabah sesuai Peraturan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai BI-SSSS.

b. Melaksanakan setelmen transaksi Surat Berharga

untuk dan atas nama nasabah.

c. Melakukan pencatatan Surat Berharga pada saat

penerbitan atas nama nasabah.

d. Mencatat kepemilikan dan perubahan kepemilikan

Surat Berharga atas nama nasabah secara terpisah

dari aset Sub-Registry.

e. Menyampaikan bukti pencatatan Surat Berharga

kepada nasabah yang antara lain berisi saldo akhir

Rekening Surat Berharga yang memuat masing-

masing seri Surat Berharga dan perubahan

pencatatan kepemilikan Surat Berharga, termasuk

pencatatan Surat Berharga yang ditransaksikan

secara repo dan diagunkan kepada pihak lain.

f. Menyampaikan bukti pencatatan agunan bagi pihak

penerima ...

Page 9: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

9

penerima agunan.

g. Melakukan pembayaran kupon (bunga) atau

imbalan dan nilai pokok/nominal Surat Berharga

pada saat jatuh waktu kepada nasabah pemilik

Surat Berharga sesuai pencatatan pada sistem

internal Sub-Registry.

h. Melakukan pemotongan dan administrasi pajak atas

diskonto, capital gain dan kupon (bunga) atau

imbalan Surat Berharga atas nama nasabah sesuai

peraturan pajak yang berlaku.

2. Kewajiban Sub-Registry

a. Menjamin kebenaran penatausahaan dan laporan

kepemilikan Surat Berharga atas nama seluruh

nasabah sesuai dengan saldo keseluruhan pada

Rekening Surat Berharga (omnibus account) di

Central Registry.

b. Menyelesaikan masalah perbedaan pencatatan

kepemilikan Surat Berharga antara Sub-Registry

dengan nasabah.

c. Memenuhi jumlah minimum pencatatan

kepemilikan Surat Berharga rata-rata bulanan

paling sedikit sebesar Rp500.000.000.000,00 (lima

ratus miliar Rupiah) dalam 12 (dua belas) bulan

terakhir.

d. Menjaga agar posisi KPMM bagi Bank Kustodian

atau modal disetor bagi lembaga Kustodian bukan

Bank tidak kurang dari posisi KPMM atau modal

disetor sesuai ketentuan yang berlaku selama 3

(tiga) bulan berturut-turut.

e. Menjaga pemenuhan persyaratan sebagai Sub-

Registry sebagaimana dimaksud pada angka II,

kecuali butir II.4 dan II.11.

f. Melaporkan ...

Page 10: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

10

f. Melaporkan data nasabah secara lengkap dan benar

yang meliputi informasi: account identifier data

(AID), nama nasabah, alamat nasabah, status

residensial dan jenis usaha/tipe investor, dengan

tata cara pengisian sebagaimana Lampiran IV yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat

Edaran Bank Indonesia ini.

g. Menjaga keamanan SI BI-SSSS dan kerahasiaan

data termasuk user administrator lokal yang

disampaikan oleh Bank Indonesia.

h. Menyediakan Ketentuan dan Prosedur Tertulis,

minimal mencakup penatausahaan Surat Berharga

dan penggunaan SI BI-SSSS di internal Sub-Registry

antara lain mengenai pemberian akses dan

pengamanan penggunaan aplikasi SI BI-SSSS dari

pihak yang tidak berwenang.

i. Menyampaikan laporan kepada Central Registry

dengan benar dan tepat waktu melalui sarana BI-

SSSS Terminal (ST), SI BI-SSSS dan atau sarana

lain.

j. Melakukan rekonsiliasi secara harian antara data

setelmen yang dilaporkan kepada Central Registry

dengan data setelmen transaksi yang terjadi di Sub-

Registry untuk menjamin kebenaran data laporan

yang disampaikan kepada Central Registry.

k. Melakukan koreksi data pelaporan melalui SI BI-

SSSS, dalam hal terdapat kesalahan laporan :

1) laporan harian;

2) laporan hasil transaksi penerbitan Surat

Berharga dan transaksi buyback/debt

switching; dan/atau

3) laporan bulanan posisi kepemilikan Surat

Berharga ...

Page 11: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

11

Berharga atas nama nasabah individual Sub-

Registry.

B. Pelaporan oleh Sub-Registry

Sehubungan dengan kewajiban pelaporan oleh Sub-Registry

sebagaimana tercantum pada butir A.2.i, maka diatur

mengenai jenis, periode, tata cara pelaporan dan penggunaan

sarana SI BI-SSSS sebagai berikut:

1. Jenis, periode dan tata cara pelaporan

Sub-Registry wajib menyampaikan beberapa jenis

laporan kepada Bank Indonesia - Central Registry,

dengan menggunakan sarana BI-SSSS, SI BI-SSSS, atau

surat yang dapat disampaikan terlebih dahulu melalui

sarana lainnya misalnya faksimili, dengan pengaturan

sebagai berikut :

a. Laporan harian mengenai informasi setelmen

transaksi Surat Berharga yang memuat perubahan

pencatatan kepemilikan Surat Berharga antar

nasabah individual dalam Sub-Registry yang sama

(in house transfer). Laporan ini disampaikan melalui

BI-SSSS pada hari yang sama dengan tanggal

perubahan pencatatan kepemilikan individual

dalam sistem pencatatan Sub-Registry.

b. Laporan hasil transaksi penerbitan surat berharga

negara (SBN) dan transaksi buyback/debt switching

yang lelang atau transaksinya tidak dilakukan

melalui BI-SSSS. Penerbitan SBN yang transaksinya

tidak dilakukan melalui BI-SSSS antara lain

penerbitan obligasi ritel Indonesia (ORI), penerbitan

Sukuk Ritel, penerbitan SBN dalam rangka buyback

debt/switching, penerbitan SBN dalam rangka

transaksi private placement, transaksi SBN secara

langsung ...

Page 12: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

12

langsung dengan Pemerintah, dan transaksi

peminjaman SBN untuk Primary Dealer.

Penyampaian laporan dilakukan pada hari

pelaksanaan setelmen dan Sub-Registry dapat

mengetahui status pelaporan dimaksud melalui SI

BI-SSSS dengan contoh format dan tata cara

penyampaian laporan pada Lampiran IV yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat

Edaran Bank Indonesia ini.

c. Laporan Bulanan Posisi Kepemilikan Surat Berharga

atas nama nasabah individual Sub-Registry

disampaikan melalui SI BI-SSSS paling lambat 2

(dua) hari kerja pada bulan berikutnya sesuai

dengan window time yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia dengan tata cara dan contoh format pada

Lampiran IV yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini.

d. Laporan Tahunan berupa laporan rencana bisnis

(bussiness plan) Sub-Registry pada tahun

berikutnya, yang memuat antara lain :

1) target volume penatausahaan Surat Berharga;

2) rencana program peningkatan pelayanan;

3) rencana pengembangan sistem penatausahaan

internal.

Laporan ini disampaikan paling lama 1 (satu) bulan

setelah berakhir tahun kalender.

e. Laporan perubahan Pengurus Sub-Registry

dan/atau Pengelola Sub-Registry yang disampaikan

paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah terjadi

perubahan.

f. Laporan hasil pemeriksaan auditor independen

mengenai keamanan sistem internal pencatatan

Surat ...

Page 13: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

13

Surat Berharga secara scripless yang disampaikan

paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal laporan.

g. Laporan hasil audit (berupa fotokopi) dari otoritas

pengawas Kustodian mengenai keamanan sistem

pencatatan Surat Berharga secara scripless, dalam

hal tidak terdapat pemeriksaan oleh auditor

independen selama periode tahun yang

bersangkutan disampaikan paling lama 1 (satu)

bulan sejak tanggal laporan; dan

h. Laporan lainnya sesuai permintaan Bank Indonesia

sesuai jangka waktu yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

Laporan sebagaimana huruf d sampai dengan huruf h

disampaikan melalui surat yang dapat disampaikan

terlebih dahulu dengan menggunakan sarana lain

misalnya faksimili, yang ditujukan kepada:

BANK INDONESIA

Bagian Penyelenggaraan Setelmen

Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran

Gedung D Lantai 3

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350

2. Pengiriman Laporan melalui SI BI-SSSS

a. Penggunaan SI BI-SSSS

SI BI-SSSS digunakan oleh Sub-Registry untuk :

1) penyampaian laporan sebagaimana dimaksud

pada butir 1.b dan butir 1.c; dan

2) penyampaian data laporan harian sebagaimana

dimaksud pada butir 1.a dalam hal tidak dapat

dilakukan melalui ST Client.

b. Dalam hal Sub-Registry tidak dapat menyampaikan

Laporan melalui SI BI-SSSS sebagaimana dimaksud

pada huruf a, Sub-Registry dapat menyampaikan

Laporan ...

Page 14: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

14

Laporan dimaksud melalui Guest Bank SI BI-SSSS

di Bank Indonesia – Central Registry dengan

pemberitahuan secara tertulis kepada Bank

Indonesia. Pemberitahuan secara tertulis tersebut

disampaikan sebelumnya melalui faksimili dan/atau

sarana lainnya dengan menjelaskan alasan yang

menyebabkan laporan tidak dapat disampaikan

melalui SI BI-SSSS.

c. Pengelolaan dan kewenangan Pengguna SI BI-SSSS

1) Pengelolaan user-ID dan password akses ke

jaringan Bank Indonesia dan akses aplikasi SI

BI-SSSS level Administrator lokal Sub-Registry

dilakukan oleh Bank Indonesia.

2) Administrator Lokal merupakan pengguna SI

BI-SSSS pada masing-masing Sub-Registry

yang berwenang untuk:

a) Membuat user setingkat Administrator

Lokal (cloning); dan

b) Melakukan kegiatan menambah (insert),

menghapus (delete), reset password untuk

user dan user group.

3) Pengelolaan user ID dan password user untuk

akses ke aplikasi SI BI-SSSS dilakukan oleh

masing-masing Sub-Registry.

4) Dalam hal Sub-Registry tidak dapat melakukan

akses ke jaringan Bank Indonesia atau

Administrator Lokal Sub-Registry tidak dapat

melakukan akses ke aplikasi SI BI-SSSS yang

diakibatkan karena kesalahan password, Sub-

Registry dapat menyampaikan permintaan reset

password kepada Bank Indonesia. Permintaan

reset password sebagaimana dimaksud pada

butir ...

Page 15: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

15

butir 1), disampaikan Sub-Registry secara

tertulis yang ditandatangani oleh Pengelola

Sub-Registry dan dapat didahului melalui

faksimili kepada:

BANK INDONESIA

Bagian Penyelenggaraan Setelmen

Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran

Gedung D Lantai 3

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350,

d. Waktu pelaporan pada SI BI-SSSS

1) Waktu penyampaian laporan melalui SI BI-

SSSS dengan ketentuan sebagai berikut :

WINDOW TIME

PELAPORAN SUB-REGISTRY

JENIS LAPORAN DARI SAMPAI

Distribusi Allotment Perdana 10.00 14.00

Transaksi

buyback/debtswitching

10.00 12.00

Transaksi Koreksi 08.00 12.00

Laporan Bulanan 07.00 20.00

Transaksi secara batch

Permintaan Sub-

Registry

2) Dalam hal Sub-Registry tidak dapat

menyampaikan laporan Distribusi Allotment

Perdana dan Laporan Transaksi

buyback/debtswitching pada window time yang

ditentukan pada angka 1), maka Sub-Registry

dapat mengajukan perpanjangan waktu melalui

surat kepada Central Registry dan menjelaskan

penyebab laporan tidak dapat disampaikan

pada waktu yang ditentukan. Surat dimaksud

dapat disampaikan terlebih dahulu melalui

sarana ...

Page 16: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

16

sarana lainnya misalnya faksimili kepada :

BANK INDONESIA

Bagian Penyelenggaraan Setelmen

Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran

Gedung D Lantai 3

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350

e. Status laporan pada SI BI-SSSS

Dalam penyampaian laporan melalui SI BI-SSSS,

Sub-Registry perlu memperhatikan status hasil

upload laporan bulanan pada Aplikasi SI BI-SSSS,

serta melakukan tindak lanjut yang diperlukan

sesuai dengan waktu yang ditentukan. Status hasil

upload laporan bulanan pada SI BI-SSSS adalah

sebagai berikut :

1) Status “Diterima” yaitu pengiriman laporan

dalam batas waktu yang ditentukan dan

kebenaran isi laporan diterima dengan benar.

2) Status “Koreksi” yaitu pengiriman laporan

dalam batas waktu yang ditentukan dan

kebenaran isi laporan tidak benar.

3) Status “Diterima Terlambat” yaitu pengiriman

laporan melewati batas waktu yang ditentukan

dan kebenaran isi laporan diterima dengan

benar.

4) Status “Koreksi Terlambat” yaitu pengiriman

laporan melewati batas waktu yang ditentukan

dan kebenaran isi laporan tidak benar.

Tindak lanjut yang harus dilakukan oleh Sub-

Registry pada status angka 2) atau 4), mengacu

pada Lampiran II yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini.

V. PENGAWASAN ...

Page 17: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

17

V. PENGAWASAN SUB-REGISTRY

1. Bank Indonesia – Central Registry berwenang melakukan

pengawasan terhadap Sub-Registry dengan ruang lingkup

pengawasan, yaitu:

a. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban

sebagaimana dimaksud dalam butir IV.A; dan

b. pengawasan terhadap pelaporan oleh Sub-Registry

sebagaimana dimaksud dalam butir IV.B.

2. Metode pengawasan sebagaimana dimaksud pada angka 1

dapat dilakukan dengan cara:

a. Pengawasan tidak langsung melalui laporan yang

disampaikan kepada Bank Indonesia. Dalam hal

diperlukan, Bank Indonesia dapat meminta

data/informasi kepada Sub-Registry.

b. Pengawasan langsung dengan melakukan pemeriksaan

terhadap Sub-Registry.

3. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam butir 2.b

dilakukan sewaktu-waktu oleh Bank Indonesia.

4. Dalam rangka pengawasan terhadap Sub-Registry, Bank

Indonesia dapat berkoordinasi dengan otoritas pengawas

Kustodian.

5. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan, Sub-Registry wajib

memberikan informasi yang lengkap dan benar sesuai

permintaan Bank Indonesia.

6. Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan terdapat hasil

temuan yang wajib ditindaklanjuti oleh Sub-Registry, Bank

Indonesia menyampaikan hasil temuan dimaksud melalui

surat dan/atau melalui sarana lainnya.

7. Berdasarkan hasil pengawasan, Sub-Registry wajib

melakukan tindak lanjut terhadap hasil temuan sebagai

berikut :

a. Sub-Registry ...

Page 18: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

18

a. Sub-Registry yang belum memenuhi kewajiban dan/atau

melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas

dan/atau pelaporan sebagaimana dimaksud dalam butir

IV.A dan/atau IV.B, wajib :

1) memenuhi kewajiban pelaporan dengan data yang

benar atau melakukan koreksi kesalahan dengan

data yang benar terhadap Laporan Harian

sebagaimana dimaksud dalam butir IV.B.1.a dan

laporan hasil transaksi penerbitan Surat Berharga

dan transaksi buyback/debt switching yang

transaksinya tidak dilakukan melalui BI-SSSS

sebagaimana dimaksud dalam butir IV.B.1.b, paling

lama 2 (dua) hari kerja sejak tanggal pemberitahuan

hasil temuan oleh Bank Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam angka 6;

2) memenuhi kewajiban pelaksanaan tugas

sebagaimana dimaksud dalam butir IV.A.1, atau

memenuhi kewajiban pelaporan dengan data yang

benar sebagaimana dimaksud dalam butir IV.B.1;

3) melakukan koreksi kesalahan atas laporan harian

paling lama 2 (dua) hari kerja sejak tanggal

pemberitahuan hasil temuan oleh Bank Indonesia;

4) melakukan koreksi kesalahan atas laporan

dimaksud dalam butir IV.B.1.b, butir IV.B.1.d dan

butir IV.B.1.h paling lama 5 (lima) hari kerja sejak

tanggal pemberitahuan hasil temuan oleh Bank

Indonesia; dan/atau

5) melakukan koreksi kesalahan atas laporan dengan

data yang benar terhadap Laporan Bulanan dengan

status ”koreksi” atau ”koreksi terlambat” dengan

mekanisme sebagai berikut :

a) Apabila Sub-Registry menyampaikan laporan

dalam ...

Page 19: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

19

dalam periode waktu yang ditetapkan

sebagaimana dimaksud pada butir IV.B.1.c,

maka koreksi kesalahan laporan dilakukan

paling lama 1(satu) hari kerja sejak batas

waktu yang ditetapkan.

b) Apabila Sub-Registry menyampaikan laporan

melewati batas waktu yang ditetapkan

sebagaimana dimaksud pada butir IV.B.1.c,

maka koreksi kesalahan laporan dilakukan

paling lama 1 (satu) hari kerja sejak laporan

tersebut disampaikan.

b. Sub-Registry yang tidak memenuhi persyaratan

pemenuhan jumlah minimum pencatatan kepemilikan

Surat Berharga rata-rata bulanan paling sedikit

Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) dalam

12 (dua belas) bulan terakhir sebagaimana dimaksud

dalam butir IV.A.2.c wajib membuat rencana tindakan

(action plan) dalam rangka memenuhi kewajiban

dimaksud, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Rencana tindakan disampaikan kepada Bank

Indonesia-Central Registry paling lama 10 (sepuluh)

hari kerja sejak tanggal surat pemberitahuan hasil

temuan oleh Bank Indonesia.

2) Rencana tindakan sebagaimana dimaksud dalam

butir 1) wajib dipenuhi sesuai dengan batas waktu

pemenuhan yang diusulkan Sub-Registry paling

lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat penyampaian

rencana tindakan Sub-Registry, termasuk apabila

terdapat perubahan.

VI. SANKSI TERHADAP SUB-REGISTRY

A. Teguran tertulis

Dalam hal Sub-Registry tidak melakukan kewajiban pelaporan

sebagaimana ...

Page 20: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

20

sebagaimana dimaksud pada butir IV.B dan V.7 maka

pengenaan sanksi dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut:

1. teguran tertulis pertama;

2. teguran tertulis kedua, dilakukan 7 (tujuh) hari kerja

sejak tanggal teguran tertulis pertama dalam hal Sub-

Registry tidak memenuhi kewajibannya;

3. teguran tertulis ketiga, dilakukan 6 (enam) hari kerja

sejak tanggal teguran tertulis kedua dalam hal Sub-

Registry tidak memenuhi kewajibannya.

B. Pencabutan Persetujuan Sebagai Sub-Registry

1. Persetujuan Bank Kustodian dan lembaga Kustodian

bukan Bank sebagai Sub-Registry dapat dicabut oleh

Bank Indonesia apabila:

a. izin usaha sebagai Kustodian dicabut oleh

Bapepam-LK;

b. posisi KPMM Bank Kustodian atau modal disetor

lembaga Kustodian bukan Bank kurang dari

persyaratan yang ditentukan sesuai ketentuan yang

berlaku selama 3 (tiga) bulan berturut-turut;

c. Sub-Registry tetap tidak dapat memenuhi

kewajibannya dalam jangka waktu 5 (lima) hari

kerja setelah teguran tertulis ketiga;

d. terdapat keputusan atau surat permintaan dari

otoritas pengawas terkait untuk mencabut

persetujuan Bank Kustodian dan lembaga

Kustodian bukan Bank sebagai Sub-Registry;

e. terdapat putusan pailit dari pengadilan niaga yang

telah berkekuatan hukum tetap atas lembaga

Kustodian bukan Bank;

f. status Sub-Registry sebagai Peserta dicabut oleh

Penyelenggara;

g. terdapat ...

Page 21: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

21

g. terdapat permohonan tertulis dari Sub-Registry yang

bersangkutan sepanjang Sub-Registry tersebut telah

menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait

dengan Penatausahaan Surat Berharga kepada

nasabah, dengan menggunakan contoh surat

sebagaimana Lampiran III.

2. Bank Indonesia menyampaikan surat pemberitahuan

mengenai pencabutan sebagai Sub-Registry kepada Sub-

Registry.

3. Sub-Registry yang dicabut persetujuannya sebagai Sub-

Registry sebagaimana dimaksud dalam butir 1.a sampai

dengan butir 1.f, harus menyelesaikan pencatatan

perpindahan kepemilikan Surat Berharga individual

nasabah kepada Sub-Registry lainnya yang ditunjuk oleh

nasabah paling lama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal

pemberitahuan pencabutan sebagai Sub-Registry.

4. Bank Indonesia mengumumkan pencabutan persetujuan

Sub-Registry melalui sarana BI-SSSS dan/atau sarana

informasi lainnya.

VII. KETENTUAN PENUTUP

Pada saat Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku :

1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/29/DPM tanggal 2

September 2008 perihal Tata Cara Pengajuan, Pelaporan dan

Pengawasan Sub-Registry;

2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/14/DPM tanggal 18

Mei 2009 perihal perubahan atas Surat Edaran Bank

Indonesia No.10/29/DPM tanggal 2 September 2008 perihal

Tata cara pengajuan, Pelaporan dan Pengawasan Sub-

Registry; dan

3. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/5/DASP tanggal 1

Februari 2010 perihal Perubahan Kedua atas Surat Edaran

Bank ...

Page 22: SURAT EDARAN SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA … · dalam kegiatan penatausahaan Surat Berharga dan/atau ... terintegrasi dengan dan antar kantor cabang yang ... dokumen sebagai berikut:

22

Bank Indonesia No. 10/29/DPM tanggal 2 September 2008

perihal Tata Cara Pengajuan, Pelaporan dan Pengawasan Sub-

Registry, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada

tanggal 23 Desember 2011.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Demikian agar Saudara maklum.

BANK INDONESIA,

RONALD WAAS

DIREKTUR AKUNTING DAN

SISTEM PEMBAYARAN