35
Sensibilitas Sensibilitas Somatovisera Somatovisera Oleh: Marwito W. dr.,MS., AIFM Oleh: Marwito W. dr.,MS., AIFM

TAMBAHAN FAAL - Sensibilitas Somatovisera

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lalala

Citation preview

  • Sensibilitas SomatoviseraOleh: Marwito W. dr.,MS., AIFM

  • Pendahuluan:

    Sensibilitas Somatovisera:Adalah modalitas rasa kulit (rasa mekanik, rasa suhu, dan rasa nyeri), bersama dengan rasa dalam (propiosepsi), dan rasa alat dalam (rasa visera).Reseptor modalitas rasa somatovisera berdiri sendiri-sendiri secara terpisah dan tersebar hampir diseluruh bagian tubuh,

  • Sensibilitas Somatovisera:Serat aferennya tidak membentuk serat

    khusus, tersebar dan bergabung dengan banyak berkas saraf tepi (perifer). Tidak membentuk alat indera tertantu yang spesial, tidak seperti alat indera lain (alat indera khusus seperti N.Optikus dan N.Akustikus)

  • Rasa MekanikAdalah salah satu modalitas rasa kulit.Rasa mekanik mempunyai beberapa submodalitas (kualitas),yaitu: -rasa tekan, -rasa raba kasar, -rasa raba halus,-rasa getar, rasa geli. Setiap bagian tubuh mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap rangsang mekanik.Dengan aestesiometer rambut Von Frey dapat diteliti kepekaan kulit terhadap rangsang tekan.

  • Rasa Mekanik

    Kepekaan kulit berbanding langsung dengankepadatan titik-titik rasa tekan di kulit, kepadatan titik rasa tekan di kulit dapat ditunjukkan denganmemetakan titik-titik yang peka terhadap rang-sang tekan dengan aestesiometer Von Frey yangtelah diberi garis-garis berskala.Bagian kulit yang mempunyai kepadatan titik rasatekan tinggi: jari tangan, ujung lidah, dan bibir. Bagian lain tubuh mempunyai kepekaan rasa tekan relatif rendah.

  • Kemampuan membedakan dua titik sebagai dua titik yang terpisah, disebut kemampuan resolusi kulit terhadap rangsang tekan/raba tercermin dari ambang diskriminasi spasial (ADS). Ambang diskriminasi spasial ini merupakan kemampuan se-seorang membedakan dua titik berdekatan sebagai dua titik yang terpisah, di ukur dengan menggunakan semacam jangka. ADS dibagi atas dua yaitu: -ADS suksesif dan -ADS simultan. Rasa Mekanik

  • Rasa MekanikADS suksesif relatif lebih kecil dibanding ADS simultan, ADS suksesif dihantarkan oleh satuserat saraf yang sama, ADS simultan harus oleh dua serat saraf, hubungannya dengan kortekssensorik melalui dua serat yang berbeda.Reseptor rasa tekan: - beradaptasi lambat/tidak ber-adaptasi sama sekali.- frekuensi impuls berbanding langsung dengan kuat rangsang

  • Rasa MekanikDengan demikian Fungsi reseptor tadi:- sebagai pengindera kuat rang dan pengindera lama rangsang.

    Histologis reseptor:Sebagai kompleks lempeng Merkel, tersebar pada kulit tidak berambut, pada kulit berambut, letaknyalebih ke permukaan, pada stuktur badan kubahdengan nama badan taktil Pinkus-Iggo. Terdapatpula reseptor yang beradaptasi lambat, tersebar dikulit berambut dan tidak berambut pada lapisanlebih dalam, Histologis bentuk badan Ruffini

  • Rasa MekanikReseptor pengindera kecepatan (velocity detector)berupa reseptor akar rambut. Bila rambut punggungtangan diraba akan timbul rasa raba bila rambut itubergerak. Intensitas rasa raba berbanding lansungdengan kecepatan gerak rambut, tidak pada amplitudo gerakannya.Histologis reseptornya: badan Meissner. Reseptor raba ini termasuk beradaptasi cepat.

  • Rasa MekanikReseptor Getar:Merupakan pengindera percepatan (acceleration detector), terdapat pada kulit berambut/tidak berambut. Reseptor getar menginderai perubahan kecepatan terjadinya berubahan bentuk reseptor, atau perubahan kecepatan terjadinya indentasi pada reseptor. Impuls yang timbul tidak bergantungtidak bergantung pada besar dan kecepatan terjadinya indentasi, bergantung pada percepatan yangMenimbulkan indentasi. Histologis: korpus Vater Pacini.

  • Rasa MekanikKetiga Reseptor:Rasa tekan, rasa raba, dan rasa getar merupakan ujung serat saraf golongan II atau A diameter 5-10 um, kecepatan hantar 30-70 m/dtk.

  • Rasa MekanikDi klinik:Rasa raba, dan rasa tekan dapat diuji denganmenggunakan kapas, ujung pencil. Rasa getar dengan garputala. Rasa Geli:Dapat diinderai melalui ujung saraf bebas (free nerve ending). Merupakan ujung serat saraf golongan IV (serat C). Ujung serat saraf ini merupa-kan indera ambang rangsang, hanya dapat meng-inderai ada/tidak ada rangsang.

  • Rasa SuhuObyektif maupun subyektif: Mempunyai dua modalitas, rasa dingin dan rasa panas. Reseptor dingin/panas selain menginderai rasa dingin dan panas, juga berfungsi pada refleks pengaturan suhu tubuh. Dalam hal ini reseptor suhu dikulit dibantu oleh reseptor suhu di sistem sarafpusat. Kecepatan hantar rasa dingin lebih cepatdibanding rasa panas. Juga dengan anestasi rasadingin dan panas dapat diblok. Dengan demikianbaik obyektif/subyektif rasa dingin dan panas memang berbeda dan terpisah.

  • Rasa SuhuRasa Suhu kulit yang tetap (Rasa suhu statik)Bila seseorang berendam di air hangat mula-mulaakan merasakan rasa hangat, bila berendamnyalama, rasa hangat tidak dirasakan lagi. Bila ia keluar dari air hangat beberapa saat kemudian masuk kembali ia akan merasakan hangat lagi.Demikian juga bila masuk ke air dingin juga demikian. Hal ini disebabkan tubuh beradaptasi secara penuh terhadap suhun kulit yang baru, sehingga suhu dingin dan panas tidak dirasakanlagi.

  • Rasa SuhuAdaptasi hanya dapat terjadi pada suhu netral/suhu nyaman. Ukuran suhu nyaman bergantungpada luas bagian tubuh yang terpapar dan kelem-baban udara. Dari percobaan diketahui rasa suhu nyaman 33 0C 35 0C, rasa hangat dirasakan pada suhu diatas 36 oC. Pada suhu 43 oC -44 oCMenjadi rasa panas nyeri. Bila kulit didinginkan Pada 300C rasa dingin menetap akan dirasakan.Suhu 25 memberikan kesan rasa dingin dan tidakmenyenangkan.

  • Rasa SuhuMakin dingin suhunya rasa dingin makin kuat. Rasa dingin-nyeri baru dirasakan bila suhu men-capai 17 0C atau lebih rendah.Penelitian terakhir mendapati telapak tangan tidakberadaptasi terhadap suhu. Diatas 34 0C dirasakanpanas dibawah 34 0C dirasakan dingin. Pada suhu 37 orang merasakan hangat dan nyaman.

  • Rasa SuhuRasa Suhu pada suhu kulit yang berubah (rasa suhu dinamik).Mempunyai tiga faktor penentu: suhu awal kulit,Kecepatan perubahan suhu, luas kulit yang terpapar.Suhu kulit randah, misal 28 oC ambang untuk rasahangat tinggi, sedang ambang untuk rasa dinginrendah. Sebaliknya kulit yang ber suhu 38oC diNaikkan 0,2 oC lebih panas, sedang untuk menjadiLebih dingin diturunkan 0,8 oC.

  • Rasa SuhuMula-mula tangan kanan dimasukkan ke air ber suhu dingin, tangan kiri dimasukkan ke suhu panas. Dan kemudian secara bersama-sama ke dua tangan dimasukkan ke dalam air hangat, maka dalam saat yang sama tangan kanan merasa hangat dan tangan kiri merasa dingin. Luas daerah yang terpapar juga berpengaruh terhadap timbulnyarasa panas ataudingin (sumasi ruang)

  • Rasa SuhuTitik-titik rasa dingin dan panas (rasa suhu) lebih rendah dibandingkan titik rasa tekan dan rasa raba.Titik rasa dingin lebih rendah dibanding titik rasa panas.Histologis: reseptor rasa suhu ini kemungkinan berupa ujung saraf bebas (free nerve ending).Serat aferen terutama rasa panas serat saraf golong-an IV (serat C). Untuk rasa dingin kecuali serat C juga serat saraf golongan III (A-).

  • Propioseptif(Rasa Dalam)Propius: artinya sendiriPropiosepsi: merupakan rasa yang diperlukan otot untuk memonitor gerakan yang disebabkan olehkontraksi otot juga berasal dari otot itu sendiri dan juga dari persendian yang berdekatan dengan origo dan insertio otot yang berkontraksi. Dengan demi-kian disebut propiosepsi (rasa dalam).

  • Propioseptif(Rasa Dalam)Propiosepsi mempunyai tiga modalitas:Rasa posisi, rasa gerak, dan rasa kekuatan.Rasa posisi tidak beradaptasi.Reseptor untuk rasa propiosepsi terutama kumparanotot (muscle spindle) dan alat tendon golgi, juga Reseptor di kapsul sendi. Didalam kapsul senditerdapat badan Ruffini.

  • Integrasi SentralModalitas rasa mekanik, rasa suhu, dan rasa propiosepsi dalam kehidupan sehari-hari dalam menginderai sesuatu bekerja secara terpadu, sehingga kita memperoleh persepsi (kesimpulan) tentang rasa yang dialami.

  • Integrasi SentralMisal: dengan mengenali benda dengan meraba (Stereognosis), dalam menginderai kain basahyang kita pegang, rasa raba, rasa suhu, dan rasa propiosepsi secara bersamaan terangsang, se-hingga otak kita dapat terangsang, dan kita dapatmengambil kesimpulan.Untuk dapat berfungsinya alat indera tadi diperlukanfungsi sistem saraf pusat yang utuh.

  • Rasa NyeriRasa nyeri: timbul oleh rangsang noksius (merusak)atau rangsang nosiseptif. rasa nyeri terutama ber-fungsi untuk melindungi tubuh dari ancaman keru-sakan.Modalitas rasa nyeri dibagi atas: submodalitas nyeri somatik dan nyeri visera. Nyeri somatik dibagiatas submodalitas nyeri permukaan dan nyeri dalam. Reseptor rasa nyeri adalah ujung saraf be-bas & impulsnya dihantarkan oleh dua serat saraf.

  • Rasa NyeriSerat saraf A (serat bermielin) dan serat C(tak bermielin) dengan demikian rasa nyeri dapat dirasakan dua kali, rasa nyeri awal (initial pain)Oleh A dan rasa nyeri belakangan (delayed pain)dihantarkanoleh sarat saraf C.Rasa nyeri juga dapat dibagi atas: nyeri tusuk, nyerisayat, nyeri berdenyut, nyeri seperti tertekan, nyeriseperti terbakar, dll. Nyeri disayat dan tusuk dirasa-kan lokasinya jelas, mungkin melalui serat A.

  • Rasa NyeriNyeri seperti ditekan, nyeri dalam, dan nyeri seperti terbakar dirasakan lokalisasinya tidak jelas,Mungkin impuls di bawa ke SSP dengan konver-gensi yang besar (daerah reseptifnya luas). Atau serat yang membawanya serat C.Contoh nyeri dalam: nyeri kepala, nyeri otot, nyeritulang. Gejala nyeri dalam lain adanya komponenAfektif dan respon autonom yang menyertainya.Misal: muntah, keringat dingin, tekanan darah naik,dll.

  • Nyeri visera (nyeri alat dalam) juga cenderungberlokasi kurang jelas dan menyebar, juga disertai komponen otonom. Agaknya proses adaptasi tidak terjadi pada rasa nyeri, bahkan daerah yang mendapatkan rangsang nyeri cenderung menjadi lebih peka.Teori timbulnya rasa nyeri ada tiga macam:Teori intensitas, teori pola, dan teori spesifisitas.Rasa Nyeri

  • Rasa NyeriTeori intensitas dan teori pola: menyatakan tidakadanya reseptor khusus.Teori spesifisitas: menyatakan adanya reseptor khusus terhadap rangsang yang merusak; nosiseptor atau reseptor nyeri.Zat kimia yang pada kadar tertentun dapat menimbulkan rasa nyeri; asetilkolin, serotonin, histamin jugamenimbulkan rasa gatal, ion H dari pH 6, ion K, danbeberapa plasmakinin.

  • Rasa NyeriPada otot jantung yang mengalami iskemia, nosiseptornya terangsang, menimbulkan nyeridisebut angina pektoris.Alat dalam lain; usus, ureter, saluran empedu, adareseptor nyeri peka terhadap regangan, menimbul-kan nyeri kolik.Nyeri proyeksi: nyeri timbul bila rangsang tidak padareseptornya, tetapi lasung pada serat saraf sensorikNyeri alih: terjadi bila rangsang nyeri pada alat dalam, rasa nyeri dirasakan di permukaan kulit.

  • Rasa NyeriTeori intensitas dan teori pola: menyatakan tidakadanya reseptor khusus.Teori spesifisitas: menyatakan adanya reseptor khusus terhadap rangsang yang merusak; nosiseptor atau reseptor nyeri.Zat kimia yang pada kadar tertentun dapat menimbulkan rasa nyeri; asetilkolin, serotonin, histamin jugamenimbulkan rasa gatal, ion H dari pH 6, ion K, danbeberapa plasmakinin.

  • Hiperalgesia:Bentuk rasa nyeri khusus, biasanya dialamioleh penderita yang kulitnya telah terkenarangsang nosiseptif. Bagian yang luka akan mengalami nyeri dan vasodilatasi.

    Hipoalgesia:Menurunnya daya merasakan rasa nyeri atau Analgesia: hilangnya rasa nyeri. Rasa Nyeri

  • Rasa NyeriPhantom limb: Penderita salah satu anggota tubuhnya diamputasi tetapi dapat merasakan rasa nyeri seperti dari bagian tubuh yang telah di amputasi.Timbulnya rasa nyeri ini proses sentral yang belum dapat diterangkan.Neuralgia: nyeri sepanjang perjalanan saraf, ke-mungkinan juga ada gangguan sentral.

  • Rasa GatalMerupakan salah satu bentuk khusus rasa nyeriyang timbul pada kondisi perangsangan tertentu.Tetapi ada dugaan rasa gatal merupakan rasa yangtidak bergantung pada rasa nyeri.Mungkin reseptor rasa gatal lebih dipermukaan kulitsedang rasa nyeri terletak lebih dalam.Penelitian dengan histamin menunjukkan tidak adahubungan dengan rasa nyeri.