14
ACHILLES TENDINITIS BAGIAN ORTHOPEDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2015 BAB I REFARAT

Tendinitis Archiles.docx

Embed Size (px)

Citation preview

REFARATACHILLES TENDINITIS

BAGIAN ORTHOPEDIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO2015

BAB IPENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. Otot ada yang melekat langsung pada tulang, tetapi dimana bagian terbesarnya mempengaruhi fungsi (mis., pada tangan), tangan yang berhubungan langsung dengan tulang, atau dimana kerjanya perlu dikonsentrasikan, otot dilekatkan dengan tendon fibrosa. Tendon merupakan berkas atau bundel serat kolagen (jaringan ikat yang dihasilkan oleh sel-sel fibroblas) yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. Tendon menyerupai korda, seperti tali, atau bahkan seperti lembaran (mis.,pada bagian depan abdomen). Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh. Ini kira-kira sekitar 15 cm (5,9 inci) panjang dan mulai dekat bagian tengah betis. Tendon ini melekat pada tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki berjinjit (plantar flexi) ketika otot-otot betis berkontraksi. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal. Rasa sakit pada daerah tendo achilles adalah gejala yang sangat sering terjadi pada atlet khususnya pada pelari jarak jauh dan paling sulit untuk menyembuhkannya. Cedera tersebut berkisar dari tendinitis ringan sampai putusnya tendo. Tendinitis adalah peradangan pada tendon yang mengakibatkan timbulnya perasaan nyeri lokal pada insersi tendon. Inflamasi ini dapat terjadi karena penggunaan yang berlebihan.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI TENDON ACHILLES

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh. Ini kira-kira sekitar 15 cm (5,9 inci) panjang dan mulai dekat bagian tengah betis. Hal ini memainkan peran penting dalam biomekanik dari ekstremitas bawah. kontraktor otot betis yang mengangkat tumit oleh tendon yang menghasilkan tindakan kaki yang merupakan dasar untuk berjalan, berlari, melompat, dll dapat menahan kekuatan besar, khususnya selama latihan olahraga dan lebih khusus lagi gerakan yang melibatkan gerakan berputar. Tendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar dalam tubuh manusia yang panjangnya 15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian stukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah belakang tulang calcaneus. Terdiri dari stuktur tendinous ( melekatnya otot ke tulang ) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastronemius dan otot soleus yang terdapat di betis. Tendon ini melekat pada tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki berjinjit (plantar flexi) ketika otot-otot betis berkontraksi. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal (Silvia,dkk. 2005).

Ada dua bursa yang terdapat disekitar tendo achilles yaitu pertama adalah bursa retrocalcaneal yang terletak diantara bagian belakang calcaneus dan selipan dari tendo achilles, kedua adalah bursa tendo achilles yang terletak diantara selipan tendo achilles dan kulit.Tendon achilles diinervasi oleh n. Suralis. Untuk vaskularisasi, bagian proksimal dari tendon ini mendapatkan suplai darah dari percabangan arteri tibialis posterior, sementara untuk bagian distal nya mendapatkan suplai darah dari rete arteriosum calcaneus yang terbentuk dari arteri tibialis posterior, arteri peroneal, dan arteri plantaris.

2.2 PENYEBAB RASA SAKIT PADA TENDO ACHILLES

Pada anak remaja, sangat penting untuk mempertimbangkan diagnosa yang dihubungkan dengan penyakit seperti penarikan apophysitis pada selipan tendo Achilles sampai ke dalam calcaneus. Rasa sakit yang berkenaan dengan hal ini jarang terjadi namun patut diperhitungkan. Gejala yang terjadi kemudian biasanya berhubungan dengan rasa sakit di sekitar bagian belakang talus namun kadang kadang disalah artikan sebagai rasa sakit pada tendo achilles. Brukner, P., dan Khan, K., (1993: 425) seperti yang tercantum dalam Priyonoadi, Bambang (2009) membuat tabel penyebab rasa sakit pada daerah tendo achilles sebagai berikut: Tabel .1 sebab-sebab rasa sakit pada daerah tendo AchillesSering terjadiJarang terjadiPerlu diperhatikan

Cedera pada tendo Achilles Tendinitis Paratendinitis

Kemunduran FocalSobekan sebagian(partial tear)Retrocalanaceal bursitis(radang kandung lendir)Gejala yang berhubungandengan posteriorPenyakit Severs/putusnyatendo (remaja)Rasa sakit yang berkenaandengan: Susunanneuromeningeal lumbarspinePutusnya tendo Achilles

Cedera atau sobekan di sebagian tendo akan mengakibatkan sedikit rasa sakit di pagi hari namun rasa sakit akan terus meningkat dengan mencolok seiring dengan aktivitas yang dilakukan. Jika luka atau sobekan di bagian tendo tersebut berlangsung lama dibiarkan biasanya dihubungkan dengan tendinitis dimana akan sangat sulit membedakan antara keduanya. Adanya rasa sakit yang sangat hebat dan datang secara tiba-tiba pada tendo Achilles yang mengakibatkan cacat adalah indikasi dari putusnya tendo tersebut

2.3 TENDINITIS ACHILLES Cedera pada tendo achilles timbul karena beban yang diterima tendo, baik hanya sekali-kali maupun berkali-kali dalam waktu yang relatif lama melampaui kemampuan tendo untuk menahan beban tersebut. Tendinits adalah suatu jenis peradangan yang terjadi pada tendo Achilles. Diagnosa yang akurat dalam tahapan cedera tendo sangat penting untuk mulai perawatan. Secara umum gejala pertama dari peradangan yang terjadi pada lapisan vaskular yang mengelilingi tendon Achilles tendinitis erat kaitannya dengan perkembangan edema lokal dan gangguan pada otot bagian dasar dengan gangguan yang lebih kecil pada jaringan-jaringan otot. Hal ini dapat mengakibatkan pemisahan jaringan-jaringan tendo dan nantinya akan mengakibatkan kemerosotan dan penurunan fungsi pusat (degenerasi focal). 2.3.1. PatologiKondisi ini biasanya mempengaruhi daerah sekitar 4 cm di atas penyisipan tendon, daerah di mana suplai darah ke tendon lebih kurang dari tempat lain. selubung tendon atau jaringan tipis sekitarnya bisa menjadi meradang.2.3.2. Etiologi a. Meningkatnya aktivitas (jarak, kecepatan, tinggi/curam tanjakan). b. Berkurangnya waktu relaksasi di antara sesi latihan. c. Kondisi alas kaki yang buruk (ukuran tumit yang tidak sesuai, pelebaran sisi sepatu, berkurangnya fleksibilitas kaki). d. Berkurangnya ruang gerak sendi (dorsifleksi yang terbatas). e. Trauma dan dorsofleksi yang tiba-tiba. f. inflamasi (ankylosing spondylitis, reiter syndrome, gout, RA).

2.3.3. Gejala Klinis

Adapun beberapa gejala klinis yang dapat timbul akibat tendinitis achilles yaitu sebagai berikut. a. Rasa sakit dan kaku segera saat bangun dari tidur di pagi hari. b. Rasa nyeri di sekitar tumit dan disepanjang tendon achilles ketika berjalan maupun berlari. c. Pada keadaan lanjut bisa menimbulkan kesukaran untuk menapakkan kaki.

Tabel 2. Tingkatan Achilles tendinitis secara klinisTingkat Hubungan antara gejala dan kegiatan

I Rasa sakit setelah berlari

II Rasa sakit sebelum dan sesudah berlari Rasa sakit berkurang sedikit demi sedikit saat berlari

III Rasa sakit yang semakin berkurang selama aktifitas

IV Rasa sakit selama aktifitas sehari-hari (rasa sakit semakin parah atau meningkat)

2.3.4. Pemeriksaan Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan pembengkakan pada tendon achilles, nyeri tekan dan nyeri pada saat dorsofleksi, serta teraba krepitasi pada daerah tepat di atas kalkaneus. Selain dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik, dapat dilakukan pula pemeriksaan penunjang seperti berikut ini. a. Pemeriksaan X-ray, dapat digunakan untuk mendiagnosa jika terdapat masalah pada tulangnya. b. Pemeriksaan ultrasound, dapat lakukan pada kasus-kasus yang bersifat kronik. c. Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), diperlukan jika dicurigai adanya robekan pada tendon achilles, retrocalcaneal bursitis atau fraktur.

2.3.5. Penatalaksanaan

Terapi untuk tendinitis achilles dapat dilakukakn dengan : a. Istirahat dan imobilisasi. b. Pemberian OAINS, seperti aspirin dan ibuprofen dapat membantu untuk menghilangkan nyeri. c. Koreksi keadaan dan ukuran sepatu. d. Meninggikan tungkai bawah waktu tidur. e. Fisioterapi, kompres dengan air dingin atau air hangat. f. Injeksi kortikosteroid dapat memperburuk keadaan berupa ruptur tendon achilles.

g. Jika terapi sudah dilakukan, tetapi masih belum ada perubahan dilakukan pembedahan untuk membuang jaringan inflamasi dan jaringan abnormal di daerah sekitar tendon achilles.

Tabel 3. Tingkatan Achilles tendinitis secara klinis dan petunjuk kegiatanTingkat Hubungan antara gejala dan kegiatan Petunjuk kegiatan

I Rasa sakit setelah berlari Teruskan aktifitas selama perawatan Berikan es setelah aktifitas

II Rasa sakit sebelum dan sesudah berlari Rasa sakit berkurang sedikit demi sedikit saat berlari Lakukan perawatan Ubah aktifitas (seperti: mengurangi jarak, jangan melewati tanjakan, dan mengurangi kecepatan)

III Rasa sakit yang semakin berkurang selama aktifitas Lakukan perawatan Istirahat dari aktifitas yang memperburuk keadaan Cross training

IV Rasa sakit selama aktifitas sehari-hari (rasa sakit semakin parah atau meningkat) Istirahat selama periode tertentu Program rehabilitasi yang cukup panjang (minimal 3 bulan) Operasi mungkin perlu dilakukan jika tidak ada perubahan pasca rehabilitasi

2.3.6. Komplikasi Tendinitis achilles dapat menyebabkan ruptur tendon jika tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi nyeri yang sangat tajam. Pada kondisi ini dapat dilakukan pembedahan, tapi sangat susah karena kondisi tendon yang sudah tidak normal lagi.

2.3.7. Prognosis Gaya hidup dapat mengurangi gejala, namun gejala dapat timbul kembali jika melakukan aktifitas yang berlebihan yang akan menimbulkan nyeri datang kembali.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendinitis achilles adalah peradangan yang terjadi pada tendon achilles. Biasanya akibat trauma, aktifitas berlebihan pada atlit, penekanan sepatu yang terlalu sempit, dorsofleksi yang tiba-tiba dan inflamasi (ankylosing spondylitis, reiter syndrome, gout, RA). Pada pemeriksaan tendon achilles, tampak pembengkakan, nyeri tekan, dan nyeri gerakan dorso fleksi serta teraba krepitasi tepat di atas kalkaneus. Nyeri terasa pada pergerakan aktif dan pasif. Terapi dengan istirahat, OAINS, koreksi keadaan dan ukuran sepatu, meninggikan tungkai bawah waktu tidur, fisioterapi, injeksi kortikosteroid dapat memperburuk keadaan berupa ruptur tendon achilles.

Daftar Pustaka

1. Solomon S, Warwick D, Nayagam S. Apleys system of orthopaedics and fracture 9 th ed. The ankle and foot. p614-615 2. Sjamsuhidajat, de Jong. Buku ajar ilmu bedah. EGC. 20023. William and Wilkins. Clinical examination of themusculosceletal system. Ankle and foot. P85