Upload
ahmad-shukri
View
24
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/20/2018 Terapi Cairan
1/25
Oleh:
Miftah Nur Andamsari
1010313043
Preseptor:
dr. Nasman Puar, Sp.An
5/20/2018 Terapi Cairan
2/25
Terapi cairan adalah salah satu terapi yang sangat
menentukan keberhasilan penanganan pasien kritis. Terapi
cairan dibutuhkan saat tubuh tidak dapat memasukkan
elektrolit dan zat-zat makanan secara oral, misalnya padakeadaan pasien harus puasa lama, pembedahan saluran
cerna, perdarahan banyak, syok hipovolemik, anoreksi
berat, mual muntah terus menerus, dan sebagainya. Selain
itu, terapi cairan berguna sebagai tambahan untukmemasukkan obat dan zat makanan secara rutin juga
menjaga keseimbangan asam-basa.1,2
5/20/2018 Terapi Cairan
3/25
Tujuan terapi cairan antara lain sebagai pengganti cairan
yang hilang, mencukupi kebutuhan cairan per hari,
mengatasi syok, mengoreksi dehidrasi, dan mengatasi
kelainan akibat terapi lain.1
5/20/2018 Terapi Cairan
4/25
A. Cairan Kristaloid
Merupakan larutan dengan air yang terdiri dari molekul-molekul kecil yang dapat menembus membrane kapiler denganmudah.Biasanya volume pemberian lebih besar, onset lebihcepat, durasinya singkat, efek samping lebih sedikit dan hargalebih murah. Hanya 25% dari jumlah pemberian awal yangtetap berada di intravaskuler, sehingga penggunaannyamembutuhkan volume 3-4 kali dari volume plasma yang
hilang. Cairan kristaloid bersifat mudah keluar dariintravaskuler, terutama pada kasus terjadi peningkatanresistensi kapiler seperti pada sepsis. Pada kondisi tersebut,
penting dipikirkan penggantian cairan yang memiliki molekullebih besar, yaitu jenis koloid.3
5/20/2018 Terapi Cairan
5/25
Ada beberapa macam cairan kristaloid, antara lain:
1. Normal Saline
-Komposisi: Na dan Cl.
-Kemasan 100, 250, 500 dan 1000 ml.
-Indikasi: Resusitasi, Diare, Luka bakar, Gagal ginjal akut.
-Kontraindikasi: hipertonik uterus, hiponatremia, retensi
cairan. Digunakan dengan pengawasan ketat pada CHF,
insufisiensi renal, hipertensi, edema perifer, dan edema paru.
-Adverse Reaction: edema jaringan pada penggunaan volume
besar (biasanya paru-paru), penggunaan dalam jumlah besar
menyebabkan akumulasi natrium.
5/20/2018 Terapi Cairan
6/25
2. Ringer Laktat (RL)
-Komposisi: Na, K, Ca,Cl, dan Basa.
-Kemasan: 500 dan 1000 ml.-Keunggulan: komposisi elektrolit dan konsentrasinya sangatserupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler tubuh.
Natrium merupakan kation utama di plasma darah danmenentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama
di plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting diintraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot.
-Indikasi: dehidrasi, syok hipovolemik.
-Kontraindikasi: hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan selhati, asidosis laktat
-Adverse reaction: edema jaringan pada penggunaan volumeyang besar, biasanya pada paru-paru.
-Peringatan dan perhatian pada: asidosis laktat, edema periferpulmoner, heart failure/impaired renal function dan pre-
eklampsia.
5/20/2018 Terapi Cairan
7/25
3. Dekstrosa
-Komposisi: Glukosa 50gr/l(5%), 100gr/l(10%),200gr/l(20%) .
-Kemasan: 100, 250, dan 500 ml.-Indikasi: sebagai cairan resusitasi pada terapi intravenaserta untuk keperluan hidrasi selama dan sesudahoperasi. Diberikan pada keadaan oliguria ringan sampaisedang (kadar kreatinin
5/20/2018 Terapi Cairan
8/25
4. Ringer Asetat (RA)
-Larutan RA berbeda dengan RL, dimana laktat pada RLterutama dimetabolisme di hati, sementara asetat padaRA dimetabolisme di otot.
-Metabolisme asetat lebih cepat 3-4 kali dibandinglaktat, sehingga lebih bermanfaat pada terapi dehidrasidengan kehilangan bikarbonat massif yang sering terjadi
pada diare.
-Indikasi: resusitasi untuk pasien dengan gangguan hati,ibu eklampsia atau pre-eklampsia (untuk mencegahasidosis laktat pada neonatus).
-Pemberian RA tidak mendorong terjadinyapembengkakan sel, karena itu dapat diberikan padastroke akut, terutama bila ada dugaan terjadinya edemaotak.
5/20/2018 Terapi Cairan
9/25
B. Cairan Koloid
Merupakan larutan yang terdiri dari molekul-
molekul besar yang sulit menembus membran
kapiler, digunakan untuk mengganti cairanintravaskuler. Umumnya pemberian lebih kecil,
onsetnya lambat, durasinya panjang, efek samping
lebih banyak, dan lebih mahal.3
5/20/2018 Terapi Cairan
10/25
Ada beberapa macam cairan koloid, antara lain:
1. Albumin
-Komposisi: Protein 69-kDa yang dimurnikan dari plasmamanusia (contoh: Albumin 5%).
-Produk: Plasbumin 20, Plasbumin 25.
-Merupakan koloid alami dan lebih menguntungkan karenavolume yang dibutuhkan lebih kecil, efek koagulopati lebih
rendah, resiko akumulasi di dalam jaringan pada penggunaanjangka lama yang lebih kecil dibandingkan starches dan resikoterjadinya anafilaksis lebih kecil.
-Indikasi: syok hipovolemia, hipoalbuminemia,hipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary bypass,
hiperbilirubinemia, gagal ginjal akit, pancreatitis, selulitis luas,luka bakar, ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome),Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) yang merupakankomplikasi dari sirosis.
-Kontraindikasi: Gagal jantung, Anemia Berat.
5/20/2018 Terapi Cairan
11/25
2. HES (Hydroxyetyl Starches)
-Komposisi: 2 tipe polimer glukosa (amilosa dan
amilopektin).-Contoh:HAES Steril, Expafusin.
-Indikasi: pada resusitasi post trauma (HES dapatmenurunkan permeabilitas pembuluh darah, sehinggadapat menurunkan resiko kebocoran kapiler).
-Kontraindikasi: Cardiopulmonary bypass (dapatmeningkatkan resiko perdarahan setelah operasi karenaHES berefek antikoagulan pada dosis >20ml/kg), Sepsis(karena dapat meningkatkan Acute Renal Failure.)
-Adverse reaction: HES dapat terakumulasi pada jaringanretikulo endothelial jika digunakan dalam jangka lamasehingga menimbulkan pruritus.
5/20/2018 Terapi Cairan
12/25
3. Dextran
-Komposisi: Polimer glukosa hasil sintesis dari bakteriLeuconostoc mesenteroides yang ditumbuhkan pada mediasukrosa.
-Contoh: Hibiron, Isotic Tearin, Tears Naturale II, Plasmafusin.
-Indikasi: trauma, syok sepsis, iskemia miokard, iskemiacerebral, dan penyakit vaskuler perifer.
-Mempunyai efek antitrombus dengan cara menurunkanviskositas darah dan menghambat agregasi platelet.
-Kontraindikasi: pasien dengan tanda-tanda kerusakanhomeostatik (trombositopenia, hipofibrinogenemia), tanda-tanda gagal jantung, gangguan ginjal dengan oliguria atauanuria yang parah.
-Adverse reaction: syok anafilaksis, gagal ginjal. Pada dosis
tinggi, dapat menimbulkan efek perdarahan yang signifikan.
5/20/2018 Terapi Cairan
13/25
4. Gelatin
-Komposisi: Hidrolisis kolagen bovine.
-Contoh: Haemacel, Gelofusine, Mannitol.
-Indikasi: penambah volume plasma danmempunyai efek antikoagulan.
-Kontraindikasi: Haemacel tersusun dari sejumlahbesar kalsium, sehingga harus dihindari pada
keadaan hiperkalsemia.-Adverse reaction: reaksi anafilaksis (resiko lebihtinggi dibandingkan starches)
5/20/2018 Terapi Cairan
14/25
Terdapat tiga periode yang dialami oleh pasien apabilamengalami tindakan pembedahan, yaitu: 1
Terapi cairan prabedah
-Tujuannya:
a. Untuk mengganti puasa: berikan cairan pemeliharaan.b. Untuk koreksi defisit puasa atau dehidrasi: berikan cairankristaloid.
c. Perdarahan akut: berikan kristaloid + koloid atau transfuse
darah.-Pedoman koreksinya:
Hitung kebutuhan cairan perhari (perjam)
4ml/kgBB/jam untuk berat badan 10 kg pertama
2ml/kgBB/jam untuk berat badan 10 kg kedua
1ml/kgBB/jam untuk sisa berat badan
5/20/2018 Terapi Cairan
15/25
-Hitung defisit puasa (lama puasa) Dewasa: 6-8 jam 6-8 maintenance
Anak: 4-6 jam 4-6 maintenance
Bayi: 2 jam
2 maintenance-Pada jam pertama setelah setelah infuseterpasang, berikan 50% defisit + cairanpemeliharaan/jam
-Pada jam kedua, berikan 25% defisit + cairanpemeliharaan perjam
-Pada jam ketiga, berikan 25% defisit cairan +cairan pemeliharaan perjam
5/20/2018 Terapi Cairan
16/25
Terapi cairan selama pembedahan
-Tujuannya:
a. Fasilitas vena terbuka
b. Koreksi kehilangan cairan melalui luka operasi
c. Mengganti perdarahan
d. Mengganti cairan yang hilang melalui organ ekskresi
-Pedoman koreksinya: Mengikuti pedoman terapi cairan prabedah
Berikan tambahan cairan sesuai jumlah perdarahan + koreksi
cairan sesuai dengan perhitungan cairan yang hilang berdasarkan
jenis operasi yang dilakukan, yaitu: operasi besar (6-8ml/kgBB/jam), operasi sedang (4-6ml/kgBB/jam), dan operasi
kecil (2-4ml/kgBB/jam).
K k i d h l i
5/20/2018 Terapi Cairan
17/25
Koreksi perdarahan selama operasi:
Dewasa
-perdarahan >20% dari perkiraan volume darah: transfusi
darah-perdarahan 10% dari perkiraan volume darah: transfuse
darah.-perdarahan
5/20/2018 Terapi Cairan
18/25
Jumlah perdarahan selama operasi dihitung berdasarkan:
-Jumlah darah yang tertampung dalam botol
penampung.
-Tambahan berat kasa yang digunakan (1gram=1ml
darah).
-Ditambah dengan faktor koreksi sebesar 25%x jumlahyang terukur + terhitung (jumlah darah yang tercecer
dan melekat pada kain penutup lapangan operasi).
3 i i b d h
5/20/2018 Terapi Cairan
19/25
3. Terapi cairan pasca bedah
-Tujuannya:
a. Fasilitas vena terbuka
b. Pemberian cairan pemeliharaanc. Nutrisi parenteral
d. Koreksi terhadap kelainan akibat terapi yang lain
-Prinsip terapi cairan pasca bedah adalah:
Dewasa
Pasien yang boleh makan/minum pasca bedah: berikan cairan
pemeliharaan sebagai jalur vena terbuka.
Pasien puasa pasca bedah:
Diperkirakan puasa 3 hari: berikan cairan nutrisi yang
mengandung air + elektrolit + karbohidrat dosis dinaikkan + asam
P i b d h
5/20/2018 Terapi Cairan
20/25
-Pasien puasa pasca bedah:
Diperkirakan puasa 3 hari: berikan cairan nutrisi yang
mengandung air + elektrolit + karbohidrat dosis dinaikkan +
asam amino dan pada hari kelima ditambahkan dengan emulsi
lemak
Keadaan tertentu: misalnya pada status nutrisi pra bedah yang
buruk, segera diberikan nutrisi parenteral total.
Bayi dan Anak
Prinsipnya sama, hanya komposisinya sedikit berbeda.
Keadaan tertentu
Misalnya pada penderita syok atau anemia, penatalaksanaannyadisesuaikan den an etiolo in a.
5/20/2018 Terapi Cairan
21/25
Telah disepakati bahwa pemberian terapi cairan dilakukanmelalui jalur vena, baik vena perifer maupun vena sentral.
Untuk pemberian terapi cairan dalam waktu singkat dapat
digunakan vena-vena di punggung tangan, sekita daerah
pergelangan tangan, lengan bawah atau daerah kubiti. Padaanak kecil dan bayi sering digunakan daerah punggung
kaki, depan mata kaki dalam atau di kepala. Bayi baru
lahir dapat digunakan vena umbilikalis.1,2
5/20/2018 Terapi Cairan
22/25
Penggunaan jarum pada vena perifer biasanya perlu
diganti setiap 1-3 hari untuk menghindari infeksi
dan macetnya tetesan. Pemberian cairan infus lebih
lama dari tiga hari, sebaiknya menggunakan kateterbesar dan panjang yang ditusukkan pada vena
femoralis, vena kubiti, vena subklavia, vena
jugularis eksterna atau interna yang ujungnya
sedekat mungkin dengan atrium kanan atau di venacava inferior atau superior.2
5/20/2018 Terapi Cairan
23/25
Gangguan keseimbangan cairanPada umumnya akan terjadi kelebihan cairan sehingga bisa
menimbulkan payah jantung dan udem baik di otak, paru
dan jaringan lainnya. Hal ini terjadi karena pemantauannya
tidak adekuat.1
Gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa
Hal ini terjadi apabila pilihan cairan tidak tepat.1
5/20/2018 Terapi Cairan
24/25
Komplikasi akibat kanulasi
Terutama pada kanulasi vena sentral. Bisa terjadihematom, emboli udara, pneumo-hidro-hematotoraks,dan reflex vagal.1
Infeksi
Infeksi lokal pada jalur vena yang dilalui sehinggamenimbulkan rasa nyeri yang hebat. Kemungkinan bisaterjadi sepsis bila keadaan asepsis kurang diperhatikan,terutama pada kanulasi vena sentral yang digunakanuntuk memasukkan obat suntik berulang.1
5/20/2018 Terapi Cairan
25/25
1. Mangku G, Tjokorda G.2010. Buku Ajar IlmuAnestesia dan Reanimasi. PT Indeks: Jakarta
2. Alif S, Kartini A, Ruswan D. 2009. Petunjuk
Praktis Anestesiologi. FKUI: Jakarta3. Manajemen Dasar Cairan [computer program].