26
BAB I MODEL PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK PEMELIHARAAN SISTEM Hanya sekitar 20% dari semua usaha pemeliharaan untuk membetulkan kesalahan dan 80% untuk menyesuaikan sistem terhadap perubahan dalam lingkungan eksternalnya, dengan membuat peningkatan yang dibutuhkan oleh pemakai, dan perekayasaan kembali suatu aplikasi untuk digunakan di masa yang akan datang Apa Yang Dimaksud Dengan Pemeliharaan Sistem ? Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang membuat perubahan ini. Merupakan siklus terakhir dari SDLC. Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem. Proses dimana dilakukan pengembangan minor terhadap sistem yang sedang berjalan. Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang membuat perubahan ini. A. KEPERLUAN PEMELIHARAAN SISTEM Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :

tugas akhir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas akhir

BAB I

MODEL PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK

PEMELIHARAAN SISTEM

Hanya sekitar 20% dari semua usaha pemeliharaan untuk membetulkan kesalahan dan

80% untuk menyesuaikan sistem terhadap perubahan dalam lingkungan eksternalnya, dengan

membuat peningkatan yang dibutuhkan oleh pemakai, dan perekayasaan kembali suatu aplikasi

untuk digunakan di masa yang akan datang

Apa Yang Dimaksud Dengan Pemeliharaan Sistem ?

Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan

yang membuat perubahan ini.

Merupakan siklus terakhir dari SDLC.

Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk

melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem.

Proses dimana dilakukan pengembangan minor terhadap sistem yang sedang berjalan.

Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang

membuat perubahan ini.

A. KEPERLUAN PEMELIHARAAN SISTEM

Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :

1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan

sistem perlu diperbaiki.

2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.

3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).

4. Sistem perlu ditingkatkan.

Biaya pemeliharaan sistem sering diabaikan. Kenyataannya biaya pemeliharaan sistem

merupakan biaya yang cukup besar.

Page 2: tugas akhir

Biaya pemeliharaan perangkat lunak telah terus menerus naik selama 25 tahun terakhir.

Beberapa perusahaan membelanjakan 80% atau lebih dari anggaran sistem mereka pada

pemeliharaan perangkat lunak.

B. JENIS PEMELIHARAAN SISTEM

Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis :

■ Pemeliharaan Korektif

■ Pemeliharaan Adaptif

■ Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)

■ Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan

lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan

pada saat sistem berjalan.

Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan

tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi

dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau

pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus

merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru

mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih.

Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.

Pemeliharaan Penyempurnaan

Page 3: tugas akhir

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk

dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang

sebelumnya tidak dikenal.

Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan

kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa,

memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.

Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau

restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi

laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiens

pengoperasian perangkat.

Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk

mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem bekerja

dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya)

yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat

ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem

maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Memelihara Perangkat Lunak

Perangkat lunak aplikasi mungkin terstruktur mungkin pula tidak, atau mungkin

didokumentasikan mungkin pula tidak. Beberapa perangkat lunak yang tidak terstruktur dan

tidak didokumentasikan mungkin hampir tidak dapat dipelihara.

Sebenarnya salah satu sebab utama mengapa pemeliharaan sistem memerlukan anggaran sistem

yang amat banyak adalah karena kenaikan tenaga yang dibutuhkan untuk mencoba memelihara

perangkat lunak yang didokumentasikan serta distruktur secara acak- acakan.

Di lain pihak program perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak terdokumentasi juga tidak

dapat dipelihara. Seandainya suatu perubahan dalam operasi memaksa program itu untuk

berubah, maka program itu harus disingkirkan dan dikembangkanlah program baru.

Page 4: tugas akhir

Sehinga menyia-nyiakan semua sumber yang dikeluarkan untuk membangun program asli yang

tidak dapat dipelihara tersebut, belum lagi kerugian operasi bisnis bila hari yang ditentukan tiba.

Memelihara Perangkat Keras

Pemeliharaan perangkat keras terutama pemeliharaan preventif yang memerlukan reparasi,

penggantian, atau penambahan suku cadang dan komponen untuk merestorasi atau menjaga agar

perangkat keras tetap bekerja dengan baik. Komponen perangkat keras sistem informasi

sebaiknya dicek dan diservis secara periodik.

C. PROSEDUR UNTUK MEMELIHARA SISTEM

System Maintainability (kemampuan pemeliharaan sistem) adalah kapasitas personil

pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adaptif, penyempurnaan, atau preventif.

Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin kecil pula tenaga dan biaya yang harus

dikeluarkan untuk memelihara sistem.

Maintainabilitas (maintainability) sistem bertambah jika sistemnya dirancang agar mudah

diubah. Aspek ini meliputi prosedur-prosedur berikut :

1. SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software Development Life Cycle).

Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik maupun perangkat modeling

yang mendukungnya adalah hal-hal keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorang lakukan

untuk meningkatkan maintainabilitas sistem.

2. Definisi Data Standar.

Trend ke arah sistem manajemen database relasional mendasari dorongan ke normalisasi data

dan definisi data standar.

3. Bahasa Pemrograman Standar.

Penggunaan bahasa pemrograman standar, misalnya C atau COBOL, akan mempermudah

pekerjaan pemeliharaan. Jika perangkat lunak C atau COBOL berisi dokumentasi internal yang

jelas dan lengkap, seorang programmer pemeliharaan pemula atau pemakai dapat memahami apa

Page 5: tugas akhir

yang sedang dikerjakannya. Lagipula C dan COBOL adalah bahasa Universal yang umumnya

diketahui oleh sejumlah besar orang. Dengan demikian penggantian programmer pemeliharaan

tidak begitu berdampak negatif pada kemampuan perusahaan untuk memelihara program C atau

COBOL lama.

4. Rancangan Moduler.

Programmer pemeliharaan dapat mengganti modul program jauh lebih mudah daripada jika ia

berurusan dengan keseluruhan program.

5. Modul yang Dapat Digunakan Kembali.

Modul biasa dari kode yang dapat digunakan kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang

memerlukannya.

6. Dokumentasi Standar.

Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan dokumentasi operasi yang standar sehingga

semua informasi yang diperlukan untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan

tersedia.

7. Kontrol Sentral.

Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal dalam penyimpanan pusat dari

sistem CASE (Computer-Aided Software Engineering atau Computer-Assisted Software

Engineering).

D. MENGELOLA PEMELIHARAAN SISTEM

Tantangan mengelola pemeliharaan sistem adalah sama dengan tantangan mengelola usaha-

usaha lain. Yaitu tantangan untuk mengelola manusia.

Prioritas utama untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalah mengumpulkan sekelompok

pemelihara yang berkompeten dan termotivasi, serta menyuplai mereka dengan perangkat dan

sumber- sumber untuk melakukan pemeliharaan sistem yang terjadwal maupun tidak terjadwal.

Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram Gantt. Pemeliharaan

Page 6: tugas akhir

tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun juga pihak

manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali, merekam, dan mengevaluasi

aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan pemeliharaan, seorang manajer

akhirnya dapat mengoptimalkan program pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

BAB II

MODEL PROSES PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK

1. Inventory Analysis

a.

Persediaan:

atribut dari

aplikasi

(ukuran, usia,

bisnis

kekritisan)

b.

Perubahan

mengunjungi ulang inventaris secara teratur

2. Document Restructuring

a. Tidak ada dokumentasi ulang (relatif statis, tidak banyak lagi digunakan, tidak ada

perubahan yang diharapkan)

b. Memperbarui dokumentasi ketika perubahan dibuat

Page 7: tugas akhir

c. Melengkapi dokumentasi ulang, tetapi disimpan di minimum (business critical

system)

3. Reverse Engineering

a. Menganalisis kode program untuk membuat representasi program pada tingkat lebih

tinggi dari abstraksi (misalnya UML diagram)

b. Desain dan specification recovery

4. Code Restructuring

a. Tipe paling umum

b. Menganalisis kode sumber (alat restrukturisasi)

c. Meninjau dan menguji hasilnya, memperbarui kode dokumentasi

5. Data Restructuring

a. Restrukturisasi dimulai sebagian besar dengan reverse engineering (menentukan /

memeriksa data model dan struktur)

b. restrukturisasi data yang lemah

c. restrukturisasi data memerlukan perubahan dalam arsitektur atau

kode sumber perubahan

6. Forward Engineering

a. Memulihkan informasi desain dari perangkat lunak yang ada dan mengubah /

mengembalikan sistem meningkatkan kualitas secara keseluruhan

b. Melaksanakan fungsi lama kembali, menambahkan yang baru, meningkatkan

keseluruhan kinerja dan kualitas

Reverse Engineering

Reverse engineering dapat mengekstrak desain dari kode sumber, tetapi tingkat abstraksi,

kelengkapan dokumentasi, tingkat dimana peranti dan analis bekerja sama dan direksionalitas

proses sangat bervariasi.

◊ Tingkat abstraksi; proses reserve engineering harus mampu menggunakan:

– Representasi prosedural (tingkat yang rendah)

– Program dan informasi struktur data (tingkat yang lebih tinggi)

– Data dan model aliran kontrol (tingkat yang sangat tinggi)

– Model hubungan entitas (tingkat yang tinggi)

Page 8: tugas akhir

◊ Kelengkapan proses mengacu pada tingkat detail yang diberikan pada suatu tingkat abstraksi.

Kelengkapan meningkat berbanding lurus dengan jumlah analisis yang dilakukan.

◊Direksionalitas; bila satu jalur maka semua informasi yang diekstrak dari kode sumber

diberikan kepada perekayasa yang dapat menggunakannya selama pemeliharaan. Bila dua arah

informasi diisikan ke peranti rekayasa ulang yang akan merestrukturisasi atau memunculkan lagi

program lama.

A. Reverse Engineering untuk Memahami Pemrosesan

Aktivitas reverse engineering real pertama-tama dimulai dengan usaha memahami kemudian

mengekstrak abstraksi prosedural yang direpresentasikan oleh kode sumber.

• Fungsionalitas keseluruhan dari sistem harus dipahami sebelum kerja reverse engineering yang

lebih detail dilakukan.

• Teknik segmentasi program sebagai cara untuk mengidentifikasi pola prosedural dengan

sebuah model dan kemudian mengemas lagi pola-pola itu ke dalam sebuah fungsi yang penting.

B. Reverse engineering untuk memahami data. Pada tingkat sistem, stuktur data global ( misal

file, database )sering direkayasa ulang untuk mengakomodasi paradigma manajemen

Page 9: tugas akhir

database baru ( misal gerakan dari flat file ke sistem database relasional atau OO ).

• Struktur Data Internal

Pendekatan untuk kelas reverse engineering:

1. Identifikasi flag dan struktur data lokal pada program yang merekam informasi penting

mengenai struktur data global.

2. Tetapkan hubungan antara flag dan struktur data lokal dan global.

3. Untuk setiap variabel yang merepresentasikan array atau file, daftarlah semua variabel lain

yang memiliki hubungan logis dengannya.

• Struktur database

Langkah-langkah mendefinisikan model data yang ada ke model database baru.

1. Bangun model obyek awal.

2. Tentukan kunci calon.

3. Saring kelas-kelas tentatif

4. Definisikan generalsisasi.

5. Temukan hubungan.

Interface Pemakai Reverse Engineering

Untuk memahami secara penuh interface ( UI ) yang sudah ada, struktur

dan tingkah laku interface harus ditentukan. Tiga pertanyaan mendasar yang harus dijawab pada

saat reverse engineering suatu UI dimulai:

1. Apakah aksi dasar yang harus diproses interface?

2. Apa deskripsi respon perilaku sistem terhadap aksi?

3. Konsep ekivalensi apa yang relevan di sini?

Aljabar proses dapat digunakan untuk merepresentasikan tingkah laku suatu interface dalam cara

yang formal.

Restrukturisasi

Manfaat yang dapat diperoleh bila perangkat lunak direstrukturisasi:

– Membuat program memiliki kualitas lebih tinggi.

– Meningkatkan produktivitas dan membuat proses belajar menjadi lebih mudah.

Page 10: tugas akhir

– Mengurangi usaha yang diperlukan untuk pemeliharaan.

– Membuat perangkat lunak menjadi lebih mudah diuji dan debug.

A. Restrukturisasi kode

Dilakukan untuk menghasilkan desain yang menghasilkan fungsi sama tetapi dengan kualitas

yang lebih tinggi daripada program semula.

B. Restrukturisasi data

Tujuannya adalah mengekstrak item dan obyek data, untuk memperoleh informasi aliran data,

dan memahami struktur data yang ada yang telah diimplementasikan. Aktivitas ini disebut juga

analisis data.

Forward Engineering

Proses ini menerapkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak, konsep dan metode untuk

membuat ulang suatu aplikasi yang sudah ada. Tidak hanya membuat ekivalen modern dari

program lama, tetapi lebih mengintegrasikan pemakai baru dan persyaratan teknologi ke usaha

rekayasa ulang.

Forward Engineering untuk Arsitektur Client/Server

Rekayasa ulang untuk aplikasi C/S dimulai dengan analisis yang mendalam terhadap lingkungan

bisnis yang mencakup main frame yang ada.

Page 11: tugas akhir

Forward Engineerung untuk Arsitektur Berorientasi Obyek.

Bila sistem yang direkayasa ulang meluaskan fungsionalitas atau tingkah laku aplikasi semula,

maka use case diciptakan. Model data yang dibuat selama reverse engineering kemudian

digunakan dalam hubungannya dengan pemodelan CRC ( Pemodelan kelas – tanggung jawab –

kolaborator ) untuk membangun basis bagi definisi kelas. Hirarki kelas, model hubungan obyek,

model tingkah laku obyek dan subsistem didefinisikan dan desain OO dimulai.

Interface Pemakai Forward Engineering

Model untuk merekayasa ulang interface pemakai:

1. Memahami interface original dan data yang bergerak di antaranya serta sisa aplikasi.

2. Modelkan lagi tingkah laku yang diimplikasikan oleh interface yang ada ke dalam sederetan

abstraksi yang memiliki arti konteks GUI.

3. Lakukan peningkatan yang membuat mode interaksi lebih efisisen.

4. Bangun dan integrasikan GUI yang baru.

Rekayasa Ulang Sistem atau Reengineering adalah suatu proses yang kerap disamakan dengan

me-maintenance sistem (dalam hal ini yang kita bicarakan adalah sistem berbasis komputer).

Menurut om Pressman Reengineering adalah proses membangun kembali sistem dimana produk

yang dihasilkan diharapkan bertambah fungsionalitasnya, semakin baik performa &

keandalannya, serta meningkatkan kemampuan maintainability-nya.

Dalam bukunya pak Ian Sommerville menerangkan bahwa kenapa suatu sistem harus di

reengineering, alasanya diantaranya :

1. Requirement baru terbentuk selaman sistem tersebut digunakan

2. lingkungan bisnis sistem tersebut berubah

3. terdapat eror yang harus segera diperbaiki

4. ada komputer atau hardware baru yang ditambahkan ke sistem

5. Performa dan keandalan sistem harus segera ditingkatkan.

Page 12: tugas akhir

Dalam buku nya pak Sommerville lebih menitikberatkan pada Software Evolution dimana

software-software kuno yang vital harus di-rekayasa ulang agar dapat menjawab tantangan di

masa kini dan masa depan.

Lain hal nya dengan Pak Sommerville, Om Pressman membagi proses Reenginering kedalam 2

tahap yaitu Business Process reengineering dan Software Reenginering. Kedua hal tersebut

memang berbeda dan harus dibedakan, jika business process Reenginering dilakukan oleh

business analyst maka software Reenginering dilakukan oleh programer dan tim2nya. Om

Pressman dengan gamblang menerangkan masing-masing tahap kedua proses tersebut, dimana

business process Reenginering terdiri dari :

Business definition -> Process Identification -> Process Evaluation -> Process specification &

deign -> Prototyping -> Refinement & Instalation.

Sedang software Reenginering terdiri atas :

Inventory Analysis -> Document Restructuring -> Reverse Engineering -> Code Restructuring ->

Data Restructuring -> Forward Engineering.

Jika kedua pakar diatas lebih banyak menerangkan secara teoritis mengenai Reenginering maka

mas Joseph Fong dalam bukunya Information System Reenginering and Integration , lebih

banyak menerangkan secara praktis bagaimana proses-proses Reenginering itu dilalui. Mas

Joseph Fong banyak menerangkan bagaimana merubah basis data misal dari skema Entity

Relationship Diagram ke skema Object Oriented & ke skema XML. Sungguh suatu teknik rumit

tapi posible untuk dicoba dan berharga untuk dimiliki.

Soal jawab:

Page 13: tugas akhir

Pertanyaan untuk BAB I

1. Apa itu pemeliharaan sistem menurut anda ?

Jawab : menurut saya pemeliharaan sistem adalah Tahap yang ada setelah tahap implementasi.

Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa

hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau

jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah

diperbaiki tersebut

2. Difase manakah pemeliharaan sistem berada ? sertakan gambar atau bukti !

Jawab : pemelihraan / perawan berada pada backend fase

3. Berapa banyak biaya yang perlukan suatu perusahaan untuk pemeliharaan perangkat

lunak aplikasi / sistemnya ?

Jawab : biasanya 80 %(persen) dari anggaran belanjanya

4. Bagaimana cara kerja sistem pemeliharaan kortektif ?

Page 14: tugas akhir

Jawab : yaitu pemeliharaan pada saat sistem masih tetap berjalan, dan menyesuaikan setelah

kesalahan kesalahan diperbaiki

5. Bagaimana cara kerja sistem pemeliharaan adaptif ?

Jawab : yaitu pemeliharaan yang menyesuaikan perangkat lunak yang kita miliki dengan

lingkungan luar atau peraturan – peraturan pada saat itu, misalnya pengguna baru yang

mempunyai cara lain untuk menggunakan aplikasi harus disesuaikan dengan aplikasinya atau

juga ada undang – undang tentang perhitungan gaji buruh / karyawan maka perusahaan harus

menyesuaikan aplikasi perhitungan gajinya/

6. Adakah aplikasi perangkat lunak yang tidak dapat di maintenance ?

Jawab : ada, yaitu Beberapa perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak

didokumentasikan mungkin hampir tidak dapat dipelihara.

7. Bagaimana itu pemeriksaan secara periodik pada pemeliharaan perfentif ?

Jawab : Pemeliharaan perangkat lunak terutama pemeliharaan preventif yang memerlukan

reparasi, penggantian, atau penambahan komponen untuk merestorasi atau menjaga agar

perangkat lunka tetap bekerja dengan baik. Komponen perangkat lunak sistem informasi

sebaiknya dicek dan diservis secara periodik.

8. Ada berapa jenis pemeliharaan sistem yang anda ketahui ?

Jawab : Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram Gantt.

Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator.

Bagaimanapun juga pihak manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali,

merekam, dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan

pemeliharaan, seorang manajer akhirnya dapat mengoptimalkan program pemeliharaan

sistem secara keseluruhan.

9. Berikan contoh pemeliharaan perfektif !

Page 15: tugas akhir

Jawab : kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi

perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan,

penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiens pengoperasian

perangkat.

10. Apa itu system maintainability?

Jawab : System Maintainability (kemampuan pemeliharaan sistem) adalah kapasitas personil

pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adaptif, penyempurnaan, atau

preventif. Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin kecil pula tenaga dan biaya yang

harus dikeluarkan untuk memelihara sistem.

Pertanyaan unutk BAB II

11. Sebutkan tahapan – tahapan proses model pemeliharan perangkat lunak !

Jawab : Inventory Analysis -> Document Restructuring -> Reverse Engineering -> Code

Restructuring -> Data Restructuring -> Forward Engineering.

12. Apa saja yang ada apada tingkat abstraksi pada proses reserve enginering ?

Jawab : – Representasi prosedural (tingkat yang rendah)

– Program dan informasi struktur data (tingkat yang lebih tinggi)

– Data dan model aliran kontrol (tingkat yang sangat tinggi)

– Model hubungan entitas (tingkat yang tinggi)

13. Apa ada manfaat ketika perangkat lunak di restrukturisasi ?

Jawab : ada manfaatnya , yaitu

– Membuat program memiliki kualitas lebih tinggi.

– Meningkatkan produktivitas dan membuat proses belajar menjadi lebih mudah.

– Mengurangi usaha yang diperlukan untuk pemeliharaan.

– Membuat perangkat lunak menjadi lebih mudah diuji dan debug.

14. Ada berapa jenis restrukturisasi ?

Jawab : A. Restrukturisasi kode

Page 16: tugas akhir

Dilakukan untuk menghasilkan desain yang menghasilkan fungsi sama tetapi dengan kualitas

yang lebih tinggi daripada program semula.

B. Restrukturisasi data

Tujuannya adalah mengekstrak item dan obyek data, untuk memperoleh informasi aliran

data, dan memahami struktur data yang ada yang telah diimplementasikan. Aktivitas ini

disebut juga analisis data.

15. Apa saja langkah – langkah membuat database baru ?

Jawab : 1. Bangun model obyek awal.

2. Tentukan kunci calon.

3. Saring kelas-kelas tentatif

4. Definisikan generalsisasi.

5. Temukan hubungan.

16.apa tahapan pada reverse enginering?

Jawab : a. Menganalisis kode program untuk membuat representasi program pada tingkat

lebih tinggi dari abstraksi (misalnya UML diagram)

b. Desain dan specification recovery

17.apa itu forward eginering?

Jawab : Proses ini menerapkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak, konsep dan metode

untuk membuat ulang suatu aplikasi yang sudah ada. Tidak hanya membuat ekivalen modern

dari program lama, tetapi lebih mengintegrasikan pemakai baru dan persyaratan teknologi ke

usaha rekayasa ulang.

18. apa itu direksionalitas ?

Page 17: tugas akhir

Jawab : bila satu jalur maka semua informasi yang diekstrak dari kode sumber diberikan

kepada perekayasa yang dapat menggunakannya selama pemeliharaan. Bila dua arah

informasi diisikan ke peranti rekayasa ulang yang akan merestrukturisasi atau memunculkan

lagi program lama.

19.Apakah maintenance system sama dengan reenginering software ?

Jawab : tidak , berbeda

Rekayasa Ulang Sistem atau Reengineering adalah suatu proses yang kerap disamakan

dengan me-maintenance sistem (dalam hal ini yang kita bicarakan adalah sistem berbasis

komputer), namun keduanya adalah hal yang berbeda

20. Dimakah perbedaan dari kedua diatas ??

Jawab : reenginering adalah merekayasa kembali atau membuat kembali perangkat lunak dan

tidak memakai perangkat lunak yang lama, sedangkan perawatan software (maintenance)

adalah merawat dan memperbaiki perangkat lunak tanpa meninggalkan perangkat lunak

tersebut

Page 18: tugas akhir

TUGAS REKAYASA ULANG PERANGKAT LUNAK

NAMA : ABDUL AZIZ ZAPUTRA

092129

KELAS : B

STMIK DIPANEGARA MAKASSAR

2011