Upload
putra-casmedi
View
102
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
MODEL PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK
PEMELIHARAAN SISTEM
Hanya sekitar 20% dari semua usaha pemeliharaan untuk membetulkan kesalahan dan
80% untuk menyesuaikan sistem terhadap perubahan dalam lingkungan eksternalnya, dengan
membuat peningkatan yang dibutuhkan oleh pemakai, dan perekayasaan kembali suatu aplikasi
untuk digunakan di masa yang akan datang
Apa Yang Dimaksud Dengan Pemeliharaan Sistem ?
Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan
yang membuat perubahan ini.
Merupakan siklus terakhir dari SDLC.
Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk
melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem.
Proses dimana dilakukan pengembangan minor terhadap sistem yang sedang berjalan.
Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang
membuat perubahan ini.
A. KEPERLUAN PEMELIHARAAN SISTEM
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan
sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
4. Sistem perlu ditingkatkan.
Biaya pemeliharaan sistem sering diabaikan. Kenyataannya biaya pemeliharaan sistem
merupakan biaya yang cukup besar.
Biaya pemeliharaan perangkat lunak telah terus menerus naik selama 25 tahun terakhir.
Beberapa perusahaan membelanjakan 80% atau lebih dari anggaran sistem mereka pada
pemeliharaan perangkat lunak.
B. JENIS PEMELIHARAAN SISTEM
Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis :
■ Pemeliharaan Korektif
■ Pemeliharaan Adaptif
■ Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)
■ Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan
lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan
pada saat sistem berjalan.
Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan
tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi
dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.
Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau
pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.
Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus
merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru
mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih.
Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.
Pemeliharaan Penyempurnaan
Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk
dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang
sebelumnya tidak dikenal.
Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan
kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa,
memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.
Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau
restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi
laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiens
pengoperasian perangkat.
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk
mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem bekerja
dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya)
yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat
ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem
maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.
Memelihara Perangkat Lunak
Perangkat lunak aplikasi mungkin terstruktur mungkin pula tidak, atau mungkin
didokumentasikan mungkin pula tidak. Beberapa perangkat lunak yang tidak terstruktur dan
tidak didokumentasikan mungkin hampir tidak dapat dipelihara.
Sebenarnya salah satu sebab utama mengapa pemeliharaan sistem memerlukan anggaran sistem
yang amat banyak adalah karena kenaikan tenaga yang dibutuhkan untuk mencoba memelihara
perangkat lunak yang didokumentasikan serta distruktur secara acak- acakan.
Di lain pihak program perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak terdokumentasi juga tidak
dapat dipelihara. Seandainya suatu perubahan dalam operasi memaksa program itu untuk
berubah, maka program itu harus disingkirkan dan dikembangkanlah program baru.
Sehinga menyia-nyiakan semua sumber yang dikeluarkan untuk membangun program asli yang
tidak dapat dipelihara tersebut, belum lagi kerugian operasi bisnis bila hari yang ditentukan tiba.
Memelihara Perangkat Keras
Pemeliharaan perangkat keras terutama pemeliharaan preventif yang memerlukan reparasi,
penggantian, atau penambahan suku cadang dan komponen untuk merestorasi atau menjaga agar
perangkat keras tetap bekerja dengan baik. Komponen perangkat keras sistem informasi
sebaiknya dicek dan diservis secara periodik.
C. PROSEDUR UNTUK MEMELIHARA SISTEM
System Maintainability (kemampuan pemeliharaan sistem) adalah kapasitas personil
pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adaptif, penyempurnaan, atau preventif.
Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin kecil pula tenaga dan biaya yang harus
dikeluarkan untuk memelihara sistem.
Maintainabilitas (maintainability) sistem bertambah jika sistemnya dirancang agar mudah
diubah. Aspek ini meliputi prosedur-prosedur berikut :
1. SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software Development Life Cycle).
Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik maupun perangkat modeling
yang mendukungnya adalah hal-hal keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorang lakukan
untuk meningkatkan maintainabilitas sistem.
2. Definisi Data Standar.
Trend ke arah sistem manajemen database relasional mendasari dorongan ke normalisasi data
dan definisi data standar.
3. Bahasa Pemrograman Standar.
Penggunaan bahasa pemrograman standar, misalnya C atau COBOL, akan mempermudah
pekerjaan pemeliharaan. Jika perangkat lunak C atau COBOL berisi dokumentasi internal yang
jelas dan lengkap, seorang programmer pemeliharaan pemula atau pemakai dapat memahami apa
yang sedang dikerjakannya. Lagipula C dan COBOL adalah bahasa Universal yang umumnya
diketahui oleh sejumlah besar orang. Dengan demikian penggantian programmer pemeliharaan
tidak begitu berdampak negatif pada kemampuan perusahaan untuk memelihara program C atau
COBOL lama.
4. Rancangan Moduler.
Programmer pemeliharaan dapat mengganti modul program jauh lebih mudah daripada jika ia
berurusan dengan keseluruhan program.
5. Modul yang Dapat Digunakan Kembali.
Modul biasa dari kode yang dapat digunakan kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang
memerlukannya.
6. Dokumentasi Standar.
Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan dokumentasi operasi yang standar sehingga
semua informasi yang diperlukan untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan
tersedia.
7. Kontrol Sentral.
Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal dalam penyimpanan pusat dari
sistem CASE (Computer-Aided Software Engineering atau Computer-Assisted Software
Engineering).
D. MENGELOLA PEMELIHARAAN SISTEM
Tantangan mengelola pemeliharaan sistem adalah sama dengan tantangan mengelola usaha-
usaha lain. Yaitu tantangan untuk mengelola manusia.
Prioritas utama untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalah mengumpulkan sekelompok
pemelihara yang berkompeten dan termotivasi, serta menyuplai mereka dengan perangkat dan
sumber- sumber untuk melakukan pemeliharaan sistem yang terjadwal maupun tidak terjadwal.
Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram Gantt. Pemeliharaan
tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun juga pihak
manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali, merekam, dan mengevaluasi
aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan pemeliharaan, seorang manajer
akhirnya dapat mengoptimalkan program pemeliharaan sistem secara keseluruhan.
BAB II
MODEL PROSES PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK
1. Inventory Analysis
a.
Persediaan:
atribut dari
aplikasi
(ukuran, usia,
bisnis
kekritisan)
b.
Perubahan
mengunjungi ulang inventaris secara teratur
2. Document Restructuring
a. Tidak ada dokumentasi ulang (relatif statis, tidak banyak lagi digunakan, tidak ada
perubahan yang diharapkan)
b. Memperbarui dokumentasi ketika perubahan dibuat
c. Melengkapi dokumentasi ulang, tetapi disimpan di minimum (business critical
system)
3. Reverse Engineering
a. Menganalisis kode program untuk membuat representasi program pada tingkat lebih
tinggi dari abstraksi (misalnya UML diagram)
b. Desain dan specification recovery
4. Code Restructuring
a. Tipe paling umum
b. Menganalisis kode sumber (alat restrukturisasi)
c. Meninjau dan menguji hasilnya, memperbarui kode dokumentasi
5. Data Restructuring
a. Restrukturisasi dimulai sebagian besar dengan reverse engineering (menentukan /
memeriksa data model dan struktur)
b. restrukturisasi data yang lemah
c. restrukturisasi data memerlukan perubahan dalam arsitektur atau
kode sumber perubahan
6. Forward Engineering
a. Memulihkan informasi desain dari perangkat lunak yang ada dan mengubah /
mengembalikan sistem meningkatkan kualitas secara keseluruhan
b. Melaksanakan fungsi lama kembali, menambahkan yang baru, meningkatkan
keseluruhan kinerja dan kualitas
Reverse Engineering
Reverse engineering dapat mengekstrak desain dari kode sumber, tetapi tingkat abstraksi,
kelengkapan dokumentasi, tingkat dimana peranti dan analis bekerja sama dan direksionalitas
proses sangat bervariasi.
◊ Tingkat abstraksi; proses reserve engineering harus mampu menggunakan:
– Representasi prosedural (tingkat yang rendah)
– Program dan informasi struktur data (tingkat yang lebih tinggi)
– Data dan model aliran kontrol (tingkat yang sangat tinggi)
– Model hubungan entitas (tingkat yang tinggi)
◊ Kelengkapan proses mengacu pada tingkat detail yang diberikan pada suatu tingkat abstraksi.
Kelengkapan meningkat berbanding lurus dengan jumlah analisis yang dilakukan.
◊Direksionalitas; bila satu jalur maka semua informasi yang diekstrak dari kode sumber
diberikan kepada perekayasa yang dapat menggunakannya selama pemeliharaan. Bila dua arah
informasi diisikan ke peranti rekayasa ulang yang akan merestrukturisasi atau memunculkan lagi
program lama.
A. Reverse Engineering untuk Memahami Pemrosesan
Aktivitas reverse engineering real pertama-tama dimulai dengan usaha memahami kemudian
mengekstrak abstraksi prosedural yang direpresentasikan oleh kode sumber.
• Fungsionalitas keseluruhan dari sistem harus dipahami sebelum kerja reverse engineering yang
lebih detail dilakukan.
• Teknik segmentasi program sebagai cara untuk mengidentifikasi pola prosedural dengan
sebuah model dan kemudian mengemas lagi pola-pola itu ke dalam sebuah fungsi yang penting.
B. Reverse engineering untuk memahami data. Pada tingkat sistem, stuktur data global ( misal
file, database )sering direkayasa ulang untuk mengakomodasi paradigma manajemen
database baru ( misal gerakan dari flat file ke sistem database relasional atau OO ).
• Struktur Data Internal
Pendekatan untuk kelas reverse engineering:
1. Identifikasi flag dan struktur data lokal pada program yang merekam informasi penting
mengenai struktur data global.
2. Tetapkan hubungan antara flag dan struktur data lokal dan global.
3. Untuk setiap variabel yang merepresentasikan array atau file, daftarlah semua variabel lain
yang memiliki hubungan logis dengannya.
• Struktur database
Langkah-langkah mendefinisikan model data yang ada ke model database baru.
1. Bangun model obyek awal.
2. Tentukan kunci calon.
3. Saring kelas-kelas tentatif
4. Definisikan generalsisasi.
5. Temukan hubungan.
Interface Pemakai Reverse Engineering
Untuk memahami secara penuh interface ( UI ) yang sudah ada, struktur
dan tingkah laku interface harus ditentukan. Tiga pertanyaan mendasar yang harus dijawab pada
saat reverse engineering suatu UI dimulai:
1. Apakah aksi dasar yang harus diproses interface?
2. Apa deskripsi respon perilaku sistem terhadap aksi?
3. Konsep ekivalensi apa yang relevan di sini?
Aljabar proses dapat digunakan untuk merepresentasikan tingkah laku suatu interface dalam cara
yang formal.
Restrukturisasi
Manfaat yang dapat diperoleh bila perangkat lunak direstrukturisasi:
– Membuat program memiliki kualitas lebih tinggi.
– Meningkatkan produktivitas dan membuat proses belajar menjadi lebih mudah.
– Mengurangi usaha yang diperlukan untuk pemeliharaan.
– Membuat perangkat lunak menjadi lebih mudah diuji dan debug.
A. Restrukturisasi kode
Dilakukan untuk menghasilkan desain yang menghasilkan fungsi sama tetapi dengan kualitas
yang lebih tinggi daripada program semula.
B. Restrukturisasi data
Tujuannya adalah mengekstrak item dan obyek data, untuk memperoleh informasi aliran data,
dan memahami struktur data yang ada yang telah diimplementasikan. Aktivitas ini disebut juga
analisis data.
Forward Engineering
Proses ini menerapkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak, konsep dan metode untuk
membuat ulang suatu aplikasi yang sudah ada. Tidak hanya membuat ekivalen modern dari
program lama, tetapi lebih mengintegrasikan pemakai baru dan persyaratan teknologi ke usaha
rekayasa ulang.
Forward Engineering untuk Arsitektur Client/Server
Rekayasa ulang untuk aplikasi C/S dimulai dengan analisis yang mendalam terhadap lingkungan
bisnis yang mencakup main frame yang ada.
Forward Engineerung untuk Arsitektur Berorientasi Obyek.
Bila sistem yang direkayasa ulang meluaskan fungsionalitas atau tingkah laku aplikasi semula,
maka use case diciptakan. Model data yang dibuat selama reverse engineering kemudian
digunakan dalam hubungannya dengan pemodelan CRC ( Pemodelan kelas – tanggung jawab –
kolaborator ) untuk membangun basis bagi definisi kelas. Hirarki kelas, model hubungan obyek,
model tingkah laku obyek dan subsistem didefinisikan dan desain OO dimulai.
Interface Pemakai Forward Engineering
Model untuk merekayasa ulang interface pemakai:
1. Memahami interface original dan data yang bergerak di antaranya serta sisa aplikasi.
2. Modelkan lagi tingkah laku yang diimplikasikan oleh interface yang ada ke dalam sederetan
abstraksi yang memiliki arti konteks GUI.
3. Lakukan peningkatan yang membuat mode interaksi lebih efisisen.
4. Bangun dan integrasikan GUI yang baru.
Rekayasa Ulang Sistem atau Reengineering adalah suatu proses yang kerap disamakan dengan
me-maintenance sistem (dalam hal ini yang kita bicarakan adalah sistem berbasis komputer).
Menurut om Pressman Reengineering adalah proses membangun kembali sistem dimana produk
yang dihasilkan diharapkan bertambah fungsionalitasnya, semakin baik performa &
keandalannya, serta meningkatkan kemampuan maintainability-nya.
Dalam bukunya pak Ian Sommerville menerangkan bahwa kenapa suatu sistem harus di
reengineering, alasanya diantaranya :
1. Requirement baru terbentuk selaman sistem tersebut digunakan
2. lingkungan bisnis sistem tersebut berubah
3. terdapat eror yang harus segera diperbaiki
4. ada komputer atau hardware baru yang ditambahkan ke sistem
5. Performa dan keandalan sistem harus segera ditingkatkan.
Dalam buku nya pak Sommerville lebih menitikberatkan pada Software Evolution dimana
software-software kuno yang vital harus di-rekayasa ulang agar dapat menjawab tantangan di
masa kini dan masa depan.
Lain hal nya dengan Pak Sommerville, Om Pressman membagi proses Reenginering kedalam 2
tahap yaitu Business Process reengineering dan Software Reenginering. Kedua hal tersebut
memang berbeda dan harus dibedakan, jika business process Reenginering dilakukan oleh
business analyst maka software Reenginering dilakukan oleh programer dan tim2nya. Om
Pressman dengan gamblang menerangkan masing-masing tahap kedua proses tersebut, dimana
business process Reenginering terdiri dari :
Business definition -> Process Identification -> Process Evaluation -> Process specification &
deign -> Prototyping -> Refinement & Instalation.
Sedang software Reenginering terdiri atas :
Inventory Analysis -> Document Restructuring -> Reverse Engineering -> Code Restructuring ->
Data Restructuring -> Forward Engineering.
Jika kedua pakar diatas lebih banyak menerangkan secara teoritis mengenai Reenginering maka
mas Joseph Fong dalam bukunya Information System Reenginering and Integration , lebih
banyak menerangkan secara praktis bagaimana proses-proses Reenginering itu dilalui. Mas
Joseph Fong banyak menerangkan bagaimana merubah basis data misal dari skema Entity
Relationship Diagram ke skema Object Oriented & ke skema XML. Sungguh suatu teknik rumit
tapi posible untuk dicoba dan berharga untuk dimiliki.
Soal jawab:
Pertanyaan untuk BAB I
1. Apa itu pemeliharaan sistem menurut anda ?
Jawab : menurut saya pemeliharaan sistem adalah Tahap yang ada setelah tahap implementasi.
Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa
hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau
jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah
diperbaiki tersebut
2. Difase manakah pemeliharaan sistem berada ? sertakan gambar atau bukti !
Jawab : pemelihraan / perawan berada pada backend fase
3. Berapa banyak biaya yang perlukan suatu perusahaan untuk pemeliharaan perangkat
lunak aplikasi / sistemnya ?
Jawab : biasanya 80 %(persen) dari anggaran belanjanya
4. Bagaimana cara kerja sistem pemeliharaan kortektif ?
Jawab : yaitu pemeliharaan pada saat sistem masih tetap berjalan, dan menyesuaikan setelah
kesalahan kesalahan diperbaiki
5. Bagaimana cara kerja sistem pemeliharaan adaptif ?
Jawab : yaitu pemeliharaan yang menyesuaikan perangkat lunak yang kita miliki dengan
lingkungan luar atau peraturan – peraturan pada saat itu, misalnya pengguna baru yang
mempunyai cara lain untuk menggunakan aplikasi harus disesuaikan dengan aplikasinya atau
juga ada undang – undang tentang perhitungan gaji buruh / karyawan maka perusahaan harus
menyesuaikan aplikasi perhitungan gajinya/
6. Adakah aplikasi perangkat lunak yang tidak dapat di maintenance ?
Jawab : ada, yaitu Beberapa perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak
didokumentasikan mungkin hampir tidak dapat dipelihara.
7. Bagaimana itu pemeriksaan secara periodik pada pemeliharaan perfentif ?
Jawab : Pemeliharaan perangkat lunak terutama pemeliharaan preventif yang memerlukan
reparasi, penggantian, atau penambahan komponen untuk merestorasi atau menjaga agar
perangkat lunka tetap bekerja dengan baik. Komponen perangkat lunak sistem informasi
sebaiknya dicek dan diservis secara periodik.
8. Ada berapa jenis pemeliharaan sistem yang anda ketahui ?
Jawab : Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram Gantt.
Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator.
Bagaimanapun juga pihak manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali,
merekam, dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan
pemeliharaan, seorang manajer akhirnya dapat mengoptimalkan program pemeliharaan
sistem secara keseluruhan.
9. Berikan contoh pemeliharaan perfektif !
Jawab : kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi
perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan,
penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiens pengoperasian
perangkat.
10. Apa itu system maintainability?
Jawab : System Maintainability (kemampuan pemeliharaan sistem) adalah kapasitas personil
pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adaptif, penyempurnaan, atau
preventif. Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin kecil pula tenaga dan biaya yang
harus dikeluarkan untuk memelihara sistem.
Pertanyaan unutk BAB II
11. Sebutkan tahapan – tahapan proses model pemeliharan perangkat lunak !
Jawab : Inventory Analysis -> Document Restructuring -> Reverse Engineering -> Code
Restructuring -> Data Restructuring -> Forward Engineering.
12. Apa saja yang ada apada tingkat abstraksi pada proses reserve enginering ?
Jawab : – Representasi prosedural (tingkat yang rendah)
– Program dan informasi struktur data (tingkat yang lebih tinggi)
– Data dan model aliran kontrol (tingkat yang sangat tinggi)
– Model hubungan entitas (tingkat yang tinggi)
13. Apa ada manfaat ketika perangkat lunak di restrukturisasi ?
Jawab : ada manfaatnya , yaitu
– Membuat program memiliki kualitas lebih tinggi.
– Meningkatkan produktivitas dan membuat proses belajar menjadi lebih mudah.
– Mengurangi usaha yang diperlukan untuk pemeliharaan.
– Membuat perangkat lunak menjadi lebih mudah diuji dan debug.
14. Ada berapa jenis restrukturisasi ?
Jawab : A. Restrukturisasi kode
Dilakukan untuk menghasilkan desain yang menghasilkan fungsi sama tetapi dengan kualitas
yang lebih tinggi daripada program semula.
B. Restrukturisasi data
Tujuannya adalah mengekstrak item dan obyek data, untuk memperoleh informasi aliran
data, dan memahami struktur data yang ada yang telah diimplementasikan. Aktivitas ini
disebut juga analisis data.
15. Apa saja langkah – langkah membuat database baru ?
Jawab : 1. Bangun model obyek awal.
2. Tentukan kunci calon.
3. Saring kelas-kelas tentatif
4. Definisikan generalsisasi.
5. Temukan hubungan.
16.apa tahapan pada reverse enginering?
Jawab : a. Menganalisis kode program untuk membuat representasi program pada tingkat
lebih tinggi dari abstraksi (misalnya UML diagram)
b. Desain dan specification recovery
17.apa itu forward eginering?
Jawab : Proses ini menerapkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak, konsep dan metode
untuk membuat ulang suatu aplikasi yang sudah ada. Tidak hanya membuat ekivalen modern
dari program lama, tetapi lebih mengintegrasikan pemakai baru dan persyaratan teknologi ke
usaha rekayasa ulang.
18. apa itu direksionalitas ?
Jawab : bila satu jalur maka semua informasi yang diekstrak dari kode sumber diberikan
kepada perekayasa yang dapat menggunakannya selama pemeliharaan. Bila dua arah
informasi diisikan ke peranti rekayasa ulang yang akan merestrukturisasi atau memunculkan
lagi program lama.
19.Apakah maintenance system sama dengan reenginering software ?
Jawab : tidak , berbeda
Rekayasa Ulang Sistem atau Reengineering adalah suatu proses yang kerap disamakan
dengan me-maintenance sistem (dalam hal ini yang kita bicarakan adalah sistem berbasis
komputer), namun keduanya adalah hal yang berbeda
20. Dimakah perbedaan dari kedua diatas ??
Jawab : reenginering adalah merekayasa kembali atau membuat kembali perangkat lunak dan
tidak memakai perangkat lunak yang lama, sedangkan perawatan software (maintenance)
adalah merawat dan memperbaiki perangkat lunak tanpa meninggalkan perangkat lunak
tersebut
TUGAS REKAYASA ULANG PERANGKAT LUNAK
NAMA : ABDUL AZIZ ZAPUTRA
092129
KELAS : B
STMIK DIPANEGARA MAKASSAR
2011