Tujuan Sgot

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    1/11

    . Tujuan

    1. Melakukan pemeriksaan fungsi hati melalui pemeriksaanGlutamat Oxaloacetate Transaminase

    (GOT)

    2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh

    II. Prinsip

    Glutamat oxaloasetat transaminase atauaspartat transaminase(ASAT) mengkatalis transfer

    gugus amino dari L-aspartat ke 2-oxoglutarat untuk membentuk oxaloasetat dan L-glutamat.

    Kemudian Laktat dehidrogenase (LDH) mengkonversi oxaloasetat menjadi L-malat dengan

    mengoksidasi NADH menjadi NAD+

    Reaksi :

    III. Teori Dasar

    Hatiadalah organ terbesar di dalam tubuh yang terletak disebelah kanan atas rongga

    perut, tepat dibawah diafragma (sekat yang membatasi daerah dada dan perut). Bentuk hati

    seperti prisma segitiga dengan sudut siku-sikunya membulat, beratnya sekitar 1,25-1,5 kg dengan

    berat jenis 1,05. Ukuran hati pada wanita lebih kecil dibandingkan pria dan semakin kecil pada

    orang tua, tetapi tidak berarti fungsinya berkurang. Hati mempunyai kapasitas cadangan yang

    besar dan kemampuan untuk regenerasi yang besar pula. Jaringan hati dapat diambil sampai tiga

    perempat bagian dan sisanya akan tumbuh kembali sampai ke ukuran dan bentuk yang normal.

    Jika hati yang rusak hanya sebagian kecil, belum menimbulkan gangguan yang berarti

    (Wijayakusuma, 2008).

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://1.bp.blogspot.com/-hzSPvmg6MTA/Ubx_8xyDdpI/AAAAAAAAAYA/S7_UdTxi01Y/s1600/reaksi-SGOT.pnghttp://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    2/11

    Kapiler empedu dan kapiler darah di dalam hati saling terpisah oleh deretan sel-sel hati

    sehingga darah dan empedu tidak pernah tercampur. Namun, jika hati terkena infeksi virus

    seperti hepatitis, sel-sel hati bisa pecah dan akibatnya darah dan empedu bercampur

    (Wijayakusuma, 2008).

    Hati berfungsi sebagai faktor biokimia utama dalam tubuh, tempat metabolisme

    kebanyakan zat antara. Fungsi hati normal harus dikonfirmasi sebelum operasi terencana

    (Sabiston, 1992).

    Fungsi hati

    Seperti ukurannya yang besar, hati juga mempunyai peranan besar dan memiliki lebih

    dari 500 fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi utama hati :

    1. Menampung darah

    2. Membersihkan darah untuk melawan infeksi

    3. Memproduksi dan mengekskresikan empedu

    4. Membantu menjaga keseimbangan glukosa darah (metabolisme karbohidrat)

    5. Membantu metabolisme lemak6. Membantu metabolisme protein

    7. Metabolisme vitamin dan mineral

    8. Menetralisir zat-zat beracun dalam tubuh (detoksifikasi)

    9. Mempertahankan suhu tubuh

    (Wijayakusuma, 2008).

    Enzim-enzim yang mengatalisis pemindahan reversible satu gugus amino antara suatu

    asam amino dan suatu asam alfa-keto disebut aminotransferase, atau transaminase oleh tata nama

    lama yang masih populer (Saucher dan McPherson, 2002).

    Dua aminotransferase yang paling sering diukur adalahalanine aminotransferase(ALT),

    yang dahulu disebut glutamate-piruvat transaminase (GPT), dan aspartate

    aminotransferase (AST), yang dahulu disebut glutamate-oxaloacetate transaminase (GOT).

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    3/11

    Baik ALT maupun AST memerlukan piridoksal fosfat (Vitamin B6) sebagai kofaktor. Zat ini

    sering ditambahkan ke reagen pemeriksaan untuk meningkatkan pengukuran enzim-enzim ini

    seandainya terjadi defisiensi vitamin b6 (missal, hemodialysis, malnutrisi) (Saucher dan

    McPherson, 2002).

    Aminotransferase tersebar luas di tubuh, tetapi terutama banyak dijumpai di hati, karena

    peran penting organ ini dalam sintesis protein dan dalam menyalurkan asam-asam amino ke jalur

    jalur biokimiawi lai. Hepatosit pada dasarnyaa adalah satu-satunya sel dengan konsentrasiALT

    yang tinggi, sedangkan ginjal, jantung, dan otot rangka mengandung kadar sedang. ALT dalam

    jumlah yang lebih sedikit dijumpai di pancreas, paru, lima, dan eritrosit. Dengan demikian, ALT

    serum memiliki spesifitas yang relative tinggi untuk kerusakan hati. Sejumlah besar AST

    terdapat di hati, miokardium, dan otot rangka; eritrosit juga memilikiAST dalam jumlah sedang.

    Hepatosit mengandung AST tiga sampai empat kali lebih banyak daripada ALT (Saucher dan

    McPherson, 2002).

    Aminotransferase merupakan indikator yang baik untuk kerusakan hati apabila keduanya

    meningkat. Cedera akut pada hati, seperti karena hepatitis, dapat menyebabkan peningkatan baik

    AST maupun ALT menjadi ribuan IU/Liter. Pngukuran aminotransferase setiap minggu mungkin

    sangat bermanfaat untuk memantau perkembangan dan pemulihan hepatitis atau cedera hati lain

    (Saucher dan McPherson, 2002).

    IV. Alat Bahan

    A. Alat:

    1. Beaker Glass

    2. Kuvet

    3. Mikropipet

    4. Sentrifugasi

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    4/11

    5. Spektrofotometer

    6. Syringe 3ml

    7. Tabung Reaksi

    B. Bahan:

    1. 2-Oxoglutarate 65 mmol/L

    2. L-Aspartate 320mmol/L

    3. LDH (Lactate Dehydrogenase) >1,200 U/L

    4. MDH (Malate Dehydrogenase) >800 U/L

    5. NADH 1 mmol/L

    6. TRIS pH 7.65 110 mmol/L

    C. Gambar Alat

    Beaker Glass Spektrofotometer

    http://1.bp.blogspot.com/-OG3xZjYxXJ8/Ua4Z_Ba1pjI/AAAAAAAAANc/Ds9uswMXEn0/s1600/spektrofotometer-uv-vis.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-WzzjYLSn658/Ua4Z70wgXKI/AAAAAAAAAL4/xPs98e-idFE/s1600/beaker-glass.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-OG3xZjYxXJ8/Ua4Z_Ba1pjI/AAAAAAAAANc/Ds9uswMXEn0/s1600/spektrofotometer-uv-vis.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-WzzjYLSn658/Ua4Z70wgXKI/AAAAAAAAAL4/xPs98e-idFE/s1600/beaker-glass.jpg
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    5/11

    Kuvet Mikro pipet Syringe 3 ml

    Sentrifuga Tabung Reaksi

    V. Prosedur

    Dipipetkan sample 100 uL kedalam Kuvet, kemudian ditambahkan 1,000 uL Reagen 1.

    Campuran diinkubasi 5 menit lalu ditambahkan Reagen 2 sebanyak 250 uL. Kemudian

    diinkubasikan selama 1 menit, lalu diukur absorbansi. Setelah ukuran absorbansi pertama

    http://3.bp.blogspot.com/-G5zqeadPibs/Ubjjm_c7A9I/AAAAAAAAAVg/TwflhPlaHcs/s1600/tabung-reaksi.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-5Y5Uzh_xISg/Ubjjmjw--7I/AAAAAAAAAVc/MjRDK3_GV5A/s1600/sentrifugator.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Kp_avcX3xqc/Ubx_86KjXVI/AAAAAAAAAX8/6uQcGp0QSgA/s1600/syringe.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-xGsCZmi1mIs/UbjXw9xMKWI/AAAAAAAAATY/3ozLGggTquo/s1600/pipet-piston-mikropipet.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-lpl321PkhlQ/Ua4Z9CITpsI/AAAAAAAAAMk/hceOErjQQVg/s1600/kuvet.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-G5zqeadPibs/Ubjjm_c7A9I/AAAAAAAAAVg/TwflhPlaHcs/s1600/tabung-reaksi.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-5Y5Uzh_xISg/Ubjjmjw--7I/AAAAAAAAAVc/MjRDK3_GV5A/s1600/sentrifugator.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Kp_avcX3xqc/Ubx_86KjXVI/AAAAAAAAAX8/6uQcGp0QSgA/s1600/syringe.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-xGsCZmi1mIs/UbjXw9xMKWI/AAAAAAAAATY/3ozLGggTquo/s1600/pipet-piston-mikropipet.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-lpl321PkhlQ/Ua4Z9CITpsI/AAAAAAAAAMk/hceOErjQQVg/s1600/kuvet.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-G5zqeadPibs/Ubjjm_c7A9I/AAAAAAAAAVg/TwflhPlaHcs/s1600/tabung-reaksi.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-5Y5Uzh_xISg/Ubjjmjw--7I/AAAAAAAAAVc/MjRDK3_GV5A/s1600/sentrifugator.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Kp_avcX3xqc/Ubx_86KjXVI/AAAAAAAAAX8/6uQcGp0QSgA/s1600/syringe.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-xGsCZmi1mIs/UbjXw9xMKWI/AAAAAAAAATY/3ozLGggTquo/s1600/pipet-piston-mikropipet.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-lpl321PkhlQ/Ua4Z9CITpsI/AAAAAAAAAMk/hceOErjQQVg/s1600/kuvet.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-G5zqeadPibs/Ubjjm_c7A9I/AAAAAAAAAVg/TwflhPlaHcs/s1600/tabung-reaksi.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-5Y5Uzh_xISg/Ubjjmjw--7I/AAAAAAAAAVc/MjRDK3_GV5A/s1600/sentrifugator.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Kp_avcX3xqc/Ubx_86KjXVI/AAAAAAAAAX8/6uQcGp0QSgA/s1600/syringe.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-xGsCZmi1mIs/UbjXw9xMKWI/AAAAAAAAATY/3ozLGggTquo/s1600/pipet-piston-mikropipet.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-lpl321PkhlQ/Ua4Z9CITpsI/AAAAAAAAAMk/hceOErjQQVg/s1600/kuvet.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-G5zqeadPibs/Ubjjm_c7A9I/AAAAAAAAAVg/TwflhPlaHcs/s1600/tabung-reaksi.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-5Y5Uzh_xISg/Ubjjmjw--7I/AAAAAAAAAVc/MjRDK3_GV5A/s1600/sentrifugator.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Kp_avcX3xqc/Ubx_86KjXVI/AAAAAAAAAX8/6uQcGp0QSgA/s1600/syringe.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-xGsCZmi1mIs/UbjXw9xMKWI/AAAAAAAAATY/3ozLGggTquo/s1600/pipet-piston-mikropipet.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-lpl321PkhlQ/Ua4Z9CITpsI/AAAAAAAAAMk/hceOErjQQVg/s1600/kuvet.jpg
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    6/11

    ditunggu 1 menit dan diukur absorbansinya lagi, kemudian ditunggu 1 menit lagi lagi dan

    diukurkan absorbansi terakhir. Selanjutnya dihitung aktivitasGOT danGPTpada sampel.

    VI. Data Pengamatan

    Kelompok A1 A2 A3 A1 A2 A3

    1 0,575 0,153 0,789 0,422 0,636 0,529

    0,372 0,670 0,346 0,298 0,324 0,311

    2 0,254 0,484 0,714 0,23 0,23 0,23

    0,567 0,675 0,705 0,03 0,108 0,069

    3 0,640 0,707 0,660 0,047 0,067 0,057

    0,281 0,6220 0,394 0,228 0,341 0,2845

    4 0,127 0,130 0,321 0,195 0,003 -0,097

    0,966 0,965 0,962 0,003 0,001 0,002

    VII. Perhitungan

    Sampel 1

    A1 = | A2 - A3| A2 = | A1 - A2|

    = | 0,130-0,321 | = | 0,127-0,130 |

    = 0,0191 = 0,003

    A = = 0,097 U/l

    Aktivitas GOT = Ax 3971

    = 0,097 x 3971

    = 385 U/l

    Sampel 2

    A1 = | A2 - A3| A2 = | A1 - A2|

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    7/11

    = | 0,965-0,962 | = | 0,966-0,965 |

    = 0,003 = 0,001

    A = = 0,002

    Aktivitas GOT = Ax 3971

    = 0,002 x 3971

    = 7,942 U/l

    Rata-rata aktivitas GOT = = 196,471 U/l

    VIII. Pembahasan

    Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian pemeriksaan Glutamat Oxaloacetate

    Transaminase (GOT). Praktikum ini bertujuan untuk memeriksa fungsi hati dan

    menginterpretasikan hasi pemeriksaan yang diperoleh. Berbagai penyakit dan infeksi dapat

    menyebabkan kerusakan akut maupun kronis pada hati, menyebabkan peradangan, luka, sum-

    batan saluran empedu, kelainan pembekuan darah, dan disfungsi hati. Selain itu, alkohol, obat-

    obatan, dan beberapa suplemen herbal, serta racun juga bisa memberikan ancaman. Jika besarnya

    kerusakan cukup bermakna, maka akan menimbulkan gejala-gejala sepertijaundice,urine gelap,

    tinja berwarna keabuan terang, pruritus, mual, kelelahan, diare, dan berat badan yang bisa ber-

    kurang atau bertambah secara tiba-tiba. Deteksi dini penting dengan diagnosis lebih awal guna

    meminimalisir kerusakan dan menyelamatkan fungsi hati.

    Salah satu cara untuk mendeteksi adanya kerusakan hati adalah dengan memeriksa

    aktivitas enzim Glutamat Oxaloacetate Transaminase (GOT) atau Aspartat Aminotransferase

    (AST) dalam serum. Enzim ini terdapat dalam sitoplasma dan mitokondria sel hati. Bila terjadi

    kerusakan hati akan terjadi peningkatan permeabilitas membran sel sehingga komponen-

    komponen sitoplasma akan keluar dari sel, dan apabila membran intraseluler seperti mitokondria

    rusak maka enzim-enzim yang terdapat di dalamnya juga mengalami peningkatan aktivitas

    dalam serum. Berdasarkan hal tersebut, maka peningkatan aktivitas enzim GOT atau AST dalam

    serum dapat diukur dan dijadikan salah satu parameter kerusakan fungsi hati.

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    8/11

    Namun enzim Glutamat Oxaloacetate Transaminase (GOT) atau Aspartat

    Aminotransferase (AST) tidak hanya terdapat dalam sel hati, tetapi juga terdapat dalam otot

    jantung, otot rangka, pankreas, ginjal, paru-paru, dan otak. Sehingga, jika terjadi peningkatan

    aktivitas enzim GOT tidak hanya mengindikasikan adanya kerusakan hati, tetapi akan

    berhubungan dengan adanya kerusakan pada organ lain. Hal itu yang menyebabkan pemeriksaan

    SGOT kurang spesifik untuk mendeteksi kerusakan hati. Lebih baik menggunakan pemeriksaan

    Serum Glutamat Pyruvat Transaminase (SGPT) karena enzim GPT hanya terdapat dalam

    sitoplasma sel hati.

    Tahap pertama dalam melakukan pemeriksaan GOT adalah memipet sampel serum

    sebanyak 100 l dan reagen 1 sebanyak 1000 l ke dalam kuvet menggunakan mikropipet

    dengan skala yang sudah diatur sebelumnya. Pemipetan menggunakan mikropipet bertujuan

    supaya diperoleh volume yang lebih akurat karena akurasi mikropipet ini sangat tinggi. Tip yang

    digunakan pun harus diperhatikan kebersihannya unuk meminimalisir kontaminasi yang

    mempengaruhi absorbansi sampel. Keduanya zat dicampur dan diinkubasi selama 5 menit dalam

    suhu ruang. Inkubasi ini dilakukan agar serum dan reagen bereaksi. Reagen I yang digunakan

    berisi Tris pH 7,65 110 mmol/liter, L-Aspartat 320 mmol/liter, MDH (Malat Dehidrogenase) 800

    U/liter, LDH (Laktat Dehidrogenase) 1200 U/liter. Tris pH 7,65 dalam reagen I berfungsi

    sebagai dapar yang menjaga pH serum selama reaksi pemeriksaan ini supaya menjaga kestabilan

    aktivitas GPT karena enzim sangat sensitif terhadap perubahan pH. L-Aspartat berfungsi sebagaiasam amino yang akan diubah menjadi L-glutamat dengan dikatalisis oleh enzim Glutamat

    Oxaloacetat Transaminase (GOT). MDH (Malat Dehidrogenase) dan LDH (Laktat

    Dehidrogenase) juga merupakan enzim yang akan mengkatalisis reaksi selanjutnya dari produk

    yang dihasilkan dari reaksi dengan katalisator GPT tadi.

    Setelah diinkubasi selama 5 menit, campuran dalam kuvet ditambahkan reagen II

    sebanyak 250 l. Reagen II yang digunakan ini berisi 2-oxoglutarat 65 mmol/liter dan NADH 1

    mmol/liter. 2-oxoglutarat akan bereaksi dengan L-Aspartat membentuk L-glutamat dan

    oxaloasetat dengan dikatalisis oleh enzim GOT. Enzim GOT ini akan mengkatalisis pemindahan

    gugus amino pada L-aspartat ke gugus keto dari alfa-ketoglutarat membentuk glutamat dan

    oksalat. Selanjutnya oksaloasetat direduksi menjadi malat.

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    9/11

    Reaksi tersebut dikatalisis olehMalat Dehidrogenase(MDH) yang membutuhkan NADH

    dan H+. NADH akan mengalami oksidasi menjadi NAD+. Banyaknya NADH yang dioksidasi

    menjadi NAD+ sebanding dengan banyaknya enzim GOT. Hal itulah yang akan diukur secara

    fotometri.

    Campuran yang telah berisi reagen II diinkubasi selama 3 menit agar seluruh reagen

    bereaksi sempurna dengan sampel. Pada setiap menitnya diukur absorbansinya menggunakan

    spektrofotometer UV/Vis pada panjang gelombang 365 nm karena pada panjang gelombang

    tersebut, sampel akan memberikan serapan maksimum. Dilakukan pengukuran dengan

    menggunakan spektrofotometer UV/Vis karena mempunyai sensitivitas yang relatif tinggi,pengerjaanya mudah sehingga pengukuran yang dilakukan cepat, dan mempunyai spesifisitas

    yang baik.

    Kuvet dimasukkan ke dalam Spektrofotometer UV/Vis untuk diukur absorbansinya.

    Namun sebelumnya dilakukan blanko terlebih dahulu. Pembuatan larutan blanko sama dengan

    pembuatan larutan sampel yang akan diuji, tetapi hanya berisi reagen I dan II tanpa adanya

    sampel. Blanko ini berfungsi supaya alat spektrofotometer UV/Vis mengenal matriks selain

    sampel sebagai pengotor. Kemudian setting blank sehingga ketika pengukuran hanya sampel

    yang diukur absorbansinya. Setelah itu, kuvet yang berisi sampel dimasukkan ke tempat kuvet

    dan diihat absorbansinya pada layar readout. Kuvet diambil dan diukur lagi setelah interval

    waktu 1 menit selama 3 menit. Sebelum pengukuran sampel, selalu dilakukan blanko.

    Pemeriksaan GOT ini dilakukan duplo untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

    Selama proses pemeriksaan ini, bagian bening kuvet tidak boleh disentuh oleh tangan

    karena sumber sinar akan diteruskan melalui bagian bening kuvet. Jika bagian bening kuvet

    terkontaminasi oleh tangan, maka akan mempengaruhi nilai absorbansi. Hal ini akan

    memungkinkan kesalahan dalam menginterpretasikan data yang diperoleh. Pada prinsipnya,

    suatu molekul yang dikenai suatu radiasi elektromagnetik pada frekuensi yang sesuai akan

    menyerap energy dan energi molekul tersebut ditingkatkan ke level yang lebih tinggi, sehingga

    terjadi peristiwa penyerapan (absorpsi) energi oleh molekul. Banyaknya sinar yang diabsorpsi

    pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi,

    dan jumlah cahaya yang diabsorpsi berbanding lurus dengan konsentrasinya sesuai hukum

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://1.bp.blogspot.com/-hzSPvmg6MTA/Ubx_8xyDdpI/AAAAAAAAAYA/S7_UdTxi01Y/s1600/reaksi-SGOT.pnghttp://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    10/11

    lambert-beer. Setelah dilakukan pengukuan aborbansi, data dicatat untuk dihitung dan

    diinterpretasikan.

    SGOT/AST serum umumnya diperiksa secara fotometri atau spektrofotometri, secara

    semi otomatis atau otomatis. Nilai rujukan untuk SGOT/AST adalah :

    Laki-laki : 0 - 37 U/L (suhu inkubasi 37oC) dan 0-18 U/L (suhu inkubasi 25

    oC)

    Perempuan : 0 - 31 U/L (suhu inkubasi 37oC) dan 0-15 U/L (suhu inkubasi 25

    oC)

    Kemudian, dilihat dari hasil data yang didapat, menunjukan bahwa aktivitas GOT yang

    didapat adalah 196,471 U/L. Bila sampel yang didapat dari pasien wanita ataupun pria, angka

    aktivitas GOT yang didapat > 5 kali nilai rujukan normal. Hal tersebut menunjukan bahwa ada

    kemungkinan pasien mengalami kerusakan hepatoseluler akut, infark miokard,kolaps sirkulasi,

    pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa.

    Selain itu, setelah dibandingkan dengan nilai GPT yang didapat dari sampel yang sama,

    didapat bahwa nila aktivitas GPT>GOT. Dapat diketahui bahwa pasien kemungkinan mengalami

    hepatitis akut.

    Namun, hasil yang didapat tidak begitu baik karena hasil pengukuran sampel yang

    pertama dengan yang kedua berbeda jauh. Hal ini dapat disebabkan pengukuran absorbansi yang

    tidak benar karena kuvet yang seharusnya terisi hingga volumenya hanya terisi sekitar

    nya dan itu menyebabkan pengukuran menjadi lebih sulit, kurang akurat, dan kurang

    merata/sama.Dalam pemerikaan fungsi hati, pada dasarnya tidak ada tes tunggal untuk menegakkan

    diagnosis. Terkadang beberapa kali tes berselang diperlukan untuk menentukan penyebab

    kerusakan hati. Ketika penyakit hati sudah dideteksi, tes fungsi hati biasanya tetap berlanjut

    secara berkala untuk memantau tingkat keberhasilan terapi atau perjalanan penyakit. Ada

    beberapa tes tambahan yang mungkin diperlukan untuk melengkapi seperti GGT (gamma-

    glutamyl transferase),LDH (lactic acid dehydrogenase) dan PT (prothrombine time).

    IX. Kesimpulan

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 5/26/2018 Tujuan Sgot

    11/11

    1. Pemeriksaan fungsi hati dapat dilakukan dengan Glutamat Oxaloacetate Transaminase(GOT)

    dimana sampel direaksikan dengan reagen dari kit, lalu diukur absorbansi hasil reaksi

    menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 365 nm

    2. Dari hasil pemeriksaan diperoleh nilai GOT 196,5645 sedangkan nilai GPT 867,6635, dimana

    nilai GPT lebih tinggi dibandingkan GOT sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari pasien

    dengan hepatitis kronis

    DAFTAR PUSTAKA

    Sabiston. 1992.Buku Ajar Bedah.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

    Sacher,Ronald A. dan McPherson, Richard A. 2002. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium

    Edisi 11. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    Wijayakusuma,Hembing. 2008. Tumpas Hepatitis dengan Ramuan Herbal. Pustaka Bunda. Jakarta.

    Read more:http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/sa_7186.html#ixzz31yJMAJJS

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/sa_7186.html#ixzz31yJMAJJShttp://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/sa_7186.html#ixzz31yJMAJJShttp://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/sa_7186.html#ixzz31yJMAJJShttp://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/sa_7186.html#ixzz31yJMAJJShttp://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/