oleh:
Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan KebudayaanDirektorat Pendidikan Tinggi dan Iptek
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Disampaikan Seminar Kebijakan Nasional terhadap Bencana TsunamiJakarta, 10 Desember 2020
ARAH KEBIJAKAN IPTEKIN DALAM MITIGASI BENCANA TSUNAMI
Slide - 2
PENGANTAR
Tema RPJMN IV 2020-2024
TEMA, PRIORITAS, PENGARUSUTAMAAN,
DAN KAIDAH RPJMN 2020-2024
Prioritas RPJMN IV 2020-2024“Indonesia Berpenghasilan Menengah-
Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan
Berkesinambungan”
3. Meningkatkan SDM
berkualitas dan berdaya
saing
2. Mengembangkan Wilayah
untuk Mengurangi Kesenjangan
dan Menjamin Pemerataan
4. Revolusi Mental
dan Pembangunan
Kebudayaan
7. Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Publik
1. Memperkuat Ketahanan
Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang
Berkualitas
6. Membangun Lingkunagn
Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
5. Memperkuat Infrastruktur
Mendukung Pengambangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Pengarusutamaan RPJMN IV 2020-2024
Pembangunan
Berkelanjutan
Tata Kelola
(Governance)
Kesetaraan
Gender
Modal Sosial Budaya
Pembangunan
Transformasi Digital
Membangun
Kemandirian
Menjamin
KeadilanMenjaga
Keberlanjutan
Kaidah Pembangunan RPJMN IV 2020-2024
Slide - 3
ARAHAN PRESIDEN
Pembangunan InfrastrukturMenyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan-kawasanproduksi rakyat: kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus,kawasan pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dantambak-tambak perikanan
Pembangunan SDM
Menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah,penurunan stunting-kematian ibu & bayi, peningkatan kualitaspendidikan, vokasi, manajemen talenta, dan dukungan bagi diasporabertalenta tinggi
Mendorong Investasi
Memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnyaRp
Penggunaan APBN
Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran.Rp
*) Disampaikan pada pidato Visi Indonesia di Sentul, Jawa Barat
7 AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untukPertumbuhan yang Berkualitas
Mengembangkan Wilayah untuk MengurangiKesenjangan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Memperkuat Infrastruktur untuk MendukungPengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Membangun Lingkungan Hidup, MeningkatkanKetahanan Bencana dan Perubahan Iklim
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
Reformasi Birokrasi
Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakinsimple, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani,kecepatan memberikan izin, efisiensi lembaga
Pengembangan Research Power
Houseo Peningkatan kuantitas dan kapasitas
(kualifikasi/kompetensi) SDM Iptek
o Infrastruktur litbang strategis
o Penguatan Pusat Unggulan Iptek
o Akreditasi pranata litbang
o Pengelolaan data keanekaragaman hayati
dan kekayaan intelektual
o Penguatan jaringan riset
Peningkatan jumlah dan
kualitas belanja litbango Penataan Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN)
o Optimalisasi pemanfaatan Dana
Abadi Penelitian
o Pengembangan pendanaan
alternative
o Kerja sama pendanaan litbang
dengan pihak di luar pemerintah
Iptekin di bidang prioritas RIRN untuk
pembangunan yang berkelanjutan
o Flagship Prioritas Riset Nasional
o Teknologi untuk keberlanjutan
pemanfaatan SDA
o Teknologi untuk pencegahan & mitigasi
bencana
o Teknologi tepat guna
o Teknologi Garda Depan
o Riset dan inovasi sosial
Penciptaan Ekosistem Inovasi
o Penguatan kerja sama triple-helix
o Perbaikan tata kelola paten/KI
o Penguatan Science Techno Park (STP) utama
o Perintisan fungsiTechnology Commercialization
Office dalam kerangka Manajemen Inovasi di
perguruan tinggi
o Perintisan Technology Transfer Office di STP atau
LPNK Iptek
o Pembinaan Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi (PPBT)
Arah Kebijakan dan Strategi: Peningkatan Kapabilitas Iptek dan Penciptaan Inovasi
Sasaran, Target, dan Indikator Pembangunan Manusia Bidang Pendidikan Tinggi dan Iptek (1)
6
No. Indikator BaselineTarget
2024
Pemenuhan Layanan Dasar
1 Angka Partisipasi Kasar
(Persen) Pendidikan Tinggi (PT)
30,19 1) 37,63
2 Rasio Angka Partisipasi Kasar
(APK) Pendidikan Tinggi 20
Persen Termiskin dan 20 Persen
Terkaya
0,16 1) 0,23
Peningkatan Produktivitas
dan Daya Saing
1 Jumlah lulusan pelatihan vokasi 0,78 4) 2,8
2 Persentase Prodi per bidang ilmu
yang dikembangkan di PT
a. Sains keteknikan
b. Sosial humaniora
41,2
58,8
47,5
52,5
3 Persentase lulusan PT yang
langsung bekerja dalam jangka
waktu 1 tahun setelah kelulusan
64,3 5) 66,7 Catatan:
1) Susenas 2017
2) BNSP, 2017
3) Kemristekdikti, 2017
4) 13 K/L, 2018
5) Sakernas, 2019
6) Kemristekdikti, 2018
No. Indikator BaselineTarget
2024
4 Jumlah PT yang Masuk ke dalam
World Class University
a. Top 200
b. Top 300
c. Top 500
-
1
2
1
2
3
5 Jumlah publikasi ilmiah dan sitasi
di jurnal internasional
a. Jumlah Publikasi (Artikel)
Internasional
b. Jumlah Sitasi di Jurnal
Internasional
14,606
38,586 6)
31,159
59,770
6 Jumlah Prototipe dari
Perguruan Tinggi
94 3) 304
7 Jumlah KI yang didaftarkan dari
hasil litbang Perguruan Tinggi
762 3) 1,812
Renstra K/L harus dapat menjabarkan indikator input yang
menjadi tools untuk mencapai sasaran, target, dan indikator
pembangunan manusia di dalam RT RPJMN 2020-2024.
Sasaran, Target, dan Indikator Pembangunan Manusia Bidang Pendidikan Tinggi dan Iptek (2)
7
No. Indikator BaselineTarget
2024
Peningkatan Produktivitas dan
Daya Saing (lanjutan)
8 Jumlah produk inovasi dari tenant
Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi (PPBT) yang dibina
143 1) 700
9 Jumlah inovasi yang dimanfaatkan
industri/ badan usaha
52 1) 210
10 a. Permohonan paten yang
memenuhi syarat administrasi
formalitas KI (domestik)
b. Jumlah Paten granted (domestik)
1,3622)
790 2)
3.000
1.000
11 Persentase SDM Iptek (dosen, peneliti,
perekayasa) Berkualifikasi S3
14.08 3) 20*
12 Pusat Unggulan Iptek yang ditetapkan 81 1) 138*
13 Jumlah pranata litbang yang
terakreditasi (aktif)
48 4) 75*
Catatan:
1) Kemristekdikti, 2018
2) Kemhukham, 2018
3) Kemristekdikti, LIPI, BPPT
4) KNAPP, 2018
No. Indikator BaselineTarget
2024
14 Jumlah infrastruktur Iptek strategis
yang dikembangkan
6 10
15 STP yang ada yang dikembangkan:
a. Berbasis PerguruanTinggi
b. Berbasis Non PerguruanTinggi
45
17
28
8
5
3
16 Produk inovasi dan produk riset
Prioritas Riset Nasional yang
dihasilkan
N/A 40*
17 Penerapan teknologi untuk
mendukung pembangunan yang
berkelanjutan:
a. Penerapan teknologi untuk
keberlanjutan pemanfaatan
sumber daya alam
b. Penerapan teknologi untuk
pencegahan dan mitigasi
pascabencana
12
35
24
35
18 Proporsi anggaran litbang terhadap
PDB
0,25 0,42
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020
PN 1: Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan
PN 1 Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan
Pembangunan Budaya, Karakter, dan Prestasi Bangsa
Pengentasan Kemiskinan
Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
PP
1PP
2
PP
4PP
5
1. Meningkatkan keterjangkauan perlindungan sosial bagi kelompok rentan dan penduduk yang terkendala dokumen kependudukan.
2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
3. Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas untuk semua penduduk.
4. Meningkatkan daya tahan ekonomi bagi kelompok miskin dan rentan.
5. Memajukan kebudayaan dan penguatan karakter untuk mewujudkan bangsa berprestasi.
Kebijakan:PP
3Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas dan Pengembangan Iptek-Inovasi
PN 4: Ketahanan Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan Hidup
Stagnasi produktivitas pangan di dalam menjamin stabilitas
ketersediaan pangan berkualitas
1Penurunan kuantitas, kualitas,
dan aksesibilitas air untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga, pertanian, dan industri
2
Rendahnya pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
3
Penurunan daya dukung, daya tampung serta peningkatan dampak
dan bahaya perubahan iklim
4Belum optimalnya pembangunan
berketahanan bencana dan meningkatnya kejadian bencana
geologi dan hidrometeorologi
5
ISU STRATEGIS
Sasaran Umum : PN 4: Ketahanan Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan Hidup
5Menurunkan Indeks Resiko
Bencana Indonesia
Mencukupi Kebutuhan
Konsumsi Pangan 1
Meningkatnya kualitas, kuantitas dan aksesibilitas sumber daya air untuk kebutuhan
masyarakat dan perekonomian2
Terpenuhinya Kebutuhan Energi
Nasional3
Meningkatnya Kualitas Lingkungan
Hidup4
INDIKATOR SATUAN 2020
Pola Pangan Harapan Nilai 93,23
Angka Kecukupan Energi Kkal/kap/hari 2100
Angka Kecukupan Protein Gram/kap/hari 57
INDIKATOR SATUAN 2020
Luas tutupan hutan dengan indeks jasa
ekosistem tinggijuta hektare 65
Kapasitas tampungan air miliar m3 >20
Koefisien limpasan Nilai 0,4
INDIKATOR SATUAN 2020
Penyediaan energi nasional MTOE 192
INDIKATOR SATUAN 2020
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Nilai 69,25-71,25
Luas Kawasan konservasi perairan juta hektare 22,27
INDIKATOR SATUAN 2020
Penurunan Indeks Resiko
Bencana IndonesiaNilai
Penurunan rata-rata 5%
Kegiatan Prioritas dan Proyek Prioritas pada Program Prioritas 5 : Penguatan Ketahanan Bencana
1
2
3
4
Penguatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Penguatan Perencanaan Dini Bencana
Penguatan Manajemen Kedaruratan
Percepatan Pemulihan Pasca Bencana
Pengembangan Sistem Mitigasi Multi Ancaman Bencana
Kenaikan indeks kesiapsiagaan daerah 10persen
Pengembangan dan Penguatan Multi-Hazard Early Warning System
Sistem peringatan dini terpadu 1 sistem
Persentase waktu respon kejadian bencana kurang dari
24 jam 100 persen
Peningkatan dan Pemulihan Ekonomi Daerah Pasca Bencana
Kenaikan ketahanan di daerah pascabencana (Indeks Pemulihan
Pascabencana) 5 persen
13
“Mempercepat Pemulihan Ekonomidan Reformasi Sosial”
FOKUS PEMBANGUNAN
TEMA RKP 2021
Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana
PRIORITAS NASIONAL (PN)
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untukPertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Mengembangkan Wilayah untuk MengurangiKesenjangan dan Menjamin Pemerataan
PN 1
PN 2
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Memperkuat Infrastruktur untuk MendukungPengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Membangun Lingkungan Hidup, MeningkatkanKetahanan Bencana, dan Perubahan Iklim
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam danTransformasi Pelayanan Publik
PN 3
PN 4
PN 6
PN 5
PN 7
PN yang memperoleh penekanan di tahun 2021
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021
Fokus Pembangunan : Reformasi Sistem Perlindungan Sosial & Reformasi Sistem Ketahanan Bencana
Penyederhanaan Sistem PembayaranPemanfaatan platform digital dan teknologi finansial
Konsolidasi Bantuan dan Jaminan SosialPenyederhanaan skema dan peningkatan manfaat
Akurasi dan Kelengkapan DataSistem pendataan dan pemutakhiran terintegrasi
01
02
03
Harmonisasi RegulasiHarmonisasi peraturan perundang-undangan terkait program perlindungan sosial
Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial AdaptifPerlindungan dari guncangan ekonomi, sosial, akibat bencana alam, permasalahan kesehatan, dan perubahan iklim
06
05
04
Monitoring dan Evaluasi
Pemanfataan Big Data
REFORMASI SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL REFORMASI SISTEM KETAHANAN BENCANA
01
02
Peningkatan kesiapsiagaan di masa pra-bencana
1. Memperkuat Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat
2. Meningkatkan investasi pengurangan risiko bencana
3. Menyusun Rencana Kontijensi, Rencana Operasi, dan strategi lainnya sebagai SOP penanganan bersama kejadian bencana
Penguatan sistem operasi tanggap darurat
1.Memperkuat manajemen krisis terpadu dan multisektor
2.Memperkuat sistem data bencana terpadu dan satu referensi
3.Memperkuat sistem logistik (terutama pangan) dan jaring pengaman sosial
Kegiatan Prioritas Inovasi Sistem danTeknologi Ina-TEWS
15
Latar Belakang Tujuan penguatan dan Pengembangan InaTEWS
▪ Pembangunan dan pengoperasian peralatan observasi muka air laut untuk deteksi dini tsunami
▪ Penyediaan data muka air laut untuk peringatan dini tsunami kepada BMKG
▪ Pemeliharaan peralatan untuk observasi tsunami ▪ Penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta inovasi
untuk kemandirian teknologi bidang peringatan dini tsunami.
Sasaran Kegiatan penguatan dan Pengembangan InaTEWS
▪ Terbangun dan beroperasinya peralatan observasi untuk deteksi dini tsunami berbasis platform buoy, kabel serat optik (Ina-CBT), dan Sistem Akustik Tomografi Tsunami (Tsunami Coastal Acoustic Tomography);
▪ Tersedianya dan tersampaikannya dataperingatan dini tsunami kepada BMKG melalui Pusat Penerimaan Data (Read Down Station – RDS) InaTEWS BPPT;
▪ Terpeliharanya peralatan observasi muka air laut BPPT untuk deteksi dini tsunami yang terdiri dari sistem buoy, Ina-CBT, dan Sistem Akustik Tomografi Tsunami, serta RDS; dan
▪ Terwujudnya kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta inovasi untuk kemandirian teknologi bidang peringatan dini tsunami.
4
2
1
3
Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena di kelilingi oleh cincin api (ring of fire) Pasifik
Indonesia berada di atas tiga tumbukan lempeng benua : Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik
Dampak Tsunami yang masif, perlunya pengurangan resiko melalui peringatan dini.
Kondisi geografis menjadikan Indonesia wilayah yang rawan bencana gempa tektonik, letusan gunung api, dan longsoran bawah laut yang memicu terjadinya tsunami.
9
8 Pembangunan berkelajutan melalui kesepakatan SDGs PBB
Peraturan Presiden RI nomor 59 tahun 2017 tentang pengurangan dampak kematian akibat bencana dan mengurangi kerugian ekonomi
RINCIAN OUTPUT KEGIATAN Inovasi Sistem dan Teknologi Ina-TEWS
Meningkatkan SDM
Berkualitas dan Berdaya
Saing
Prioritas Nasional
PeningkatanKapabilitas Iptekdan Penciptaan
Inovasi
Kegiatan Prioritas
Peningkatan Produktivitas
dan Daya Saing
Program Prioritas Pemanfaatan Iptek
dan penciptaan Inovasi di Bidang-
bidang Fokus Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045
untuk pembangunan yang berkelanjutan
Proyek Prioritas
Teknologi untuk
pencegahan dan mitigasi
pasca bencana
Proyek
Krisna Renja BPPT tahun 2021
Inovasi Sistem dan Teknologi Ina-TEWS1. Kajian model operasional InaTEWS2. Hasil Pengujian Kekuatan Komponen Material model buoy 3. Hasil Pengujian Hidrodinamika Model Buoy 4. Hasil Pengujian Aerodinamic Model Buoy 5. Hasil Pengujian Material Polimer Model Buoy 6. Hasil Pengujian Catu Daya (Power) Model Buoy 7. Ina-Buoy Gen 3 yang terpasang dan beroperasi di Gunung
Anak Krakatau, Barat Bengkulu, Perairan Flores, Selat Sunda, Cilacap, Selatan Malang, dan Selatan Bali
8. Infrastruktur CBT Labuhan Bajo, Rokatenda dan SelatMakassar
9. Hasil Integrasi Sistem Ina-CBT, Ina-Buoy dan data Ina-TEWS 10.Hasil Rancang Bangun prototipe Ina-Buoy Gen 3 11.Aplikasi dan Infrastruktur RDS 12.Aplikasi InaTOC13.Sistem Terintegrasi Berbasis Teknologi Akustik Tomografi
untuk Peringatan Dini Tsunami 14. Ina-NODC (Indonesian National Oceanographic Data Center) 15. Infrastruktur AI RDS 16.Prototipe Material Canister untuk CBT 17.Prototype Canister kedalaman 6000m18.Model Jalur Kabel Ina-CBT hasil survey di Selat Makasar,
Labuhan Bajo, dan Roka tenda19.Fasilitas Simulasi Gelombang Tsunami 20.Sistem Informasi dan Komunikasi Data Muka Air Laut untuk
Tsunami21.Desain Sistem Elektronika dan Komunikasi Buoy Gen. 3 22.Desain Material Floater Buoy Ina-TEWS23.DED Terintegrasi CBT Selat Makasar24.Desain sistem Elektronik, Komunikasi dan Catu daya CBT25.Modelling Tsunami dan Analisa Data untuk sistem RDS 26.Desain Integrasi Platform Buoy dan OBU
Rincian Output
Target Kinerja Output Strategis 2021 BPPT
17
2020 2021 2022 2023 2024
1. Deployment Ina Buoy di 7 lokasi (GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG dan DPS)
2. Operasional Buoy di 7 lokasi (GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG dan DPS)
3. Produksi 4 Buoy Gen. 3.1 (Industri danPTN) untuk pengganti buoy hilang
4. Refurbish 1 Buoy produksi 2019 dari lokasi SUN (Selat Sunda)
1. Deployment Ina Buoy di 9 lokasi (GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO dan KPG
2. Operasional Buoy di 9 lokasi (GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO dan KPG
3. Produksi 4 Produk Buoy Gen. 3.2 (Industri dan PTN)
4. Refurbish 7 Buoy dari lokasi GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG dan DPS
ROAD MAP 2020-2024
Target Anggaran
▪ Pemasangan Tomografi
▪ Deployment Buoy
▪ Laying Ina-cbt
▪ FS Dan DED Advance CBT
728,69
1. Operasional Buoy di 2 lokasi (GAK dan SUN)
2. Produksi 11 Produk Buoy Gen.3.1 (Industri)
3. Refurbish 2 Buoy (1 Buoy produksi 2016, 1 produksi2019)
Pemeliharaan dan operasionalIna Buoy di 2 lokasi dan
Produksi 11 InaBuoy baru
Pemeliharaan dan operasional Ina Buoy di 9 lokasi dan Produksi 4 InaBuoy baru
Operasional Ina Buoy di 13 lokasi danTidak ada produksi InaBuoy baru
Pemeliharaan dan operasional Ina Buoy di 7 lokasi dan Produksi 4 InaBuoy baru Pemeliharaan dan operasional Ina Buoy
di 9 lokasi dan Produksi 4 InaBuoy baru
1. Deployment Ina Buoy di 11 lokasi (GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO, KPG, TAL dan AMB)
2. Operasional Buoy di 11 lokasi (GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO, KPG, TAL dan AMB)
3. Produksi 5 Produk Buoy Gen. 3.3 (Industri danPTN)
4. Refurbish 8 Buoy dari lokasi SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO dan KPG
1. Deployment Ina Buoy di 13 lokasi(GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO, KPG, TAL, AMB, DJJ dan SON
2. Operasional Buoy di 13 lokasi (GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO, KPG, TAL, AMB,DJJ, dan SON
3. Refurbish 11 Buoy dari lokasi GAK, SUN, GNS, BKG, CXP, MLG, DPS, GTO, KPG, TAL, AMB
Dasar hukum : Perpres No. 93 Tahun 2019 tentang Penguatan dan PengembanganSistem Informasi Gempa Bumi danPeringatan Dini Tsunami
18
Pemeliharaan InaBuoy di Selat Sunda dan Gunung Anak Krakatau, dengan target 2 Buoys
Operasi
Pemeliharaan
Renovasi Ruang monitoring RDS dan Finalisasi Website InaTOC dan monitoring Buoy, CBT & Tomoacustic
Monitoring RDS dan Buoy
Buoy di Selat Sunda sedang dalam perbaikan/refurbish; Pengujian komponen Sitomo; Penyempurnaan tampilan
Read Down Station (RDS); Tsunami detection algoritm dalam proses perhitungan.
Perbaikan Buoy
Survei pemasangan kabel optik bawah laut Ina-CBT di perairan Siberut dengan KR Baruna Jaya III telah
selesai
Pemasangan
Progres Pelaksanaan Kegiatan Ina-TEWS
Produksi Buoy Baru sebanyak 11 unit meliputi (Buoy, Sistem electronik, Sistem Komunikasi,
Managemen Power, Mooring line, dan Pelampung, OBU, dll) Telah diselesaikan 75,3% Progress
Pelaksanaan Rancang Bangun Buoy dan OBU
Produksi BuoyPengujian serta reformulasi dan reverse engineering untuk material floater, rubberseal dan logam untuk canister CBTtelah dilakukan dan Persiapan Pengujian Mooring OBU di
Terowongan Angin
Penyelesaian dokumen Desktop Study InaCBT Selat Makassar, Labuan Bajo, dan Rokatenda; Persiapan
nearshore dan soil investigation/geoteknik Pasangkayu, Labuan Bajo, dan Rokatenda.
Survei offshore Labuan Bajo dan Rokatenda, persiapan survei offshore Selat Makassar; Desain
tipikal BMH, power house, tower; Desain canister kedalaman 3000 m; Desain kelistrikan, power, dan
telekomunikasi OBU dan power house
Survey Offshore
Pengujian
Sumber : Presentasi Monev TW III BPPT 2020
Desktop Study Ina CBT
Tantangan dan Hambatan Implementasi INATEWS: Pandemi Covid-19
Mobilitas Aktivitas Terbatas
Penyesuaian Penganggaran
Supply Chain dan Logistik
Kebutuhan Tindak Lanjut ke Depan
Antisipasi Dinamisme Perubahan Alokasi Anggaran
Perlu ditetapkan beberapa Skenario Dalam Skema Pesimis-Moderate-Optimis
Disiapkan Skema KebermanfaatanKhsusnya Untuk Pengembangan Kapasitas Litbang
Harapan Pembelajaran dari Program INATEWS
Peningkatan Kemampuan dan Kapasitas Kelitbangan (Teknologi, Inovasi, Rancang Bangun, Sistem, Proses Produksi Komponen, dll)
Peningkatan Kapasitas dan Kemampuan Operasional, Maintenance, dan Safety dari Perangkat Peralatan dan Sistem INATEWS
Pemetaan industri Pendukung Untuk Komponen-komponen Sekaligus Peningkatan Kemampuan TeknologiProses Produksinya, Termasuk Pengembangan Sistem => TKDN Makin Meningkat
Slide - 22
TERIMA KASIH