34
MIKROTEKNIK “METODE IRISAN” Nama Kelompok : 1. Nova Lela Sureny W 1101145048 2. Rani Ramulya Jamil 1101145097 3. Roni Budi Prasetyo 1101145064 4. Risca Gusti Ningrum 1101145061 5. Siti Aisyah 1101145071 6. Wiwi Robi Adawiyah 1101145084 Pendidikan Biologi V –D Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta Timur 2013-2014

Kelompok 5 metode irisan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok 5   metode irisan

MIKROTEKNIK“METODE IRISAN”

Nama Kelompok : 1. Nova Lela Sureny W 1101145048 2. Rani Ramulya Jamil 1101145097

3. Roni Budi Prasetyo 1101145064 4. Risca Gusti Ningrum 1101145061 5. Siti Aisyah 1101145071 6. Wiwi Robi Adawiyah 1101145084

Pendidikan Biologi V –D

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Jakarta Timur2013-2014

Page 2: Kelompok 5   metode irisan

PEMBAHASAN

Page 3: Kelompok 5   metode irisan

1. Pengertian Metode Irisan

• Metode irisan adalah suatu metode pembuatan sediaan dengan jalan membuat suatu irisan dengan tebal tertentu, sehingga dapat diamati dibawah mikroskop.

• Tebal sayatan yang umum berkisar antara 6-15 mikron (1 mikron = 0,001 mm)..

Page 4: Kelompok 5   metode irisan

2. Macam-macam metode irisan

Page 5: Kelompok 5   metode irisan

A. Metode irisan dengan tangan

• Sepotong jaringan dipegang diantara ibu jari penunjuk dengan sebuah pisau yang tajam jaringan ini dipotong melintang beberapa kali dengan cepat,paralel dan sedekat supaya mendapat irisan yang setipis mungkin.

Page 6: Kelompok 5   metode irisan

B. Pengertian Mikrotom

• Mikrotom adalah jenis mesin khusus dirancang dan dipasarkan untuk tujuan mikroteknik. Mesin tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga mampu untuk melakukan penyayatan sesuatu spesimen dengan ketebalan yang sama atau paling kurang mendekati sama

Page 7: Kelompok 5   metode irisan

Macam – macam Mikrotom :

Page 8: Kelompok 5   metode irisan

1. Mikrotom Geser (sliding microtome)

• Pada alat ini, jaringan tetap berada pada tempatnya, sedang pisaunya yang bergerak.

• Jaringan yang akan dipotong dengan mikrotom geser adalah jaringan yang tanpa penanaman (embedding) terlebih dulu.

• Jaringan yang akan diiris sebelumnya dapat diwarnai dengan pewarnaan tunggal, ataupun tanpa pewarnaan terlebih dulu.

Page 9: Kelompok 5   metode irisan
Page 10: Kelompok 5   metode irisan

2. Mikrotom Beku(frezing microtome)

• Dihubungkan dengan tabung yang berisi CO2 dingin, melalui suatu pipa karet

• Keadaannya sama dengan mikrotom geser yaitu jaringan tetap berada pada tempatnya, sedang pisau mikrotomnya yang bergerak ke muka dan ke belakang.

Page 11: Kelompok 5   metode irisan
Page 12: Kelompok 5   metode irisan

3. Mikrotom Putar(rotary microtome)

• Berbeda dengan 2 jenis mikrotom di atas, mikrotom ini pisau tetap pada tempatnya sedang jaringannya yang bergerak ke atas dan ke bawah.

• Biasanya digunakan untuk pembuatan sediaan irisan dengan metode parafin.Metode Parafin termasuk ke dalam metode irisan

Page 13: Kelompok 5   metode irisan

1. Pisau pengatur balok untuk memeringkan sudut

2. penggeser dudukan pisau

3. tombol pengatur pegangan

4. Balok pengunci pegangan

5. Tombol untuk memperbaiki pisau

6. Tombol pengatur parafin blok transversal

7. Batang/balok penguncin tetap parafin blok

8. Sekrup untuk memperbaiki parafin blok

9. Tombol pengatur parafin blok vertikal

10. Roda pemutar

11. Tombol pengatur ketebalan irisan

12. Batang pengunci roda pemutar

Page 14: Kelompok 5   metode irisan

3. Pengertian Metode Parafin

Suatu cara pembutan sediaan baik itu

tumbuhan ataupun hewan dengan

menggunakan parafin.

Metode Parafin

Page 15: Kelompok 5   metode irisan

4. Tahapan tahapan parafin

Page 16: Kelompok 5   metode irisan
Page 17: Kelompok 5   metode irisan
Page 18: Kelompok 5   metode irisan
Page 19: Kelompok 5   metode irisan

1.Pembiusan (narcose)

• Bertujuan agar lebih mudah dalam melakukan pembedahan dan pengambilan jaringan hewan.

• Pembiusan dilakukan agar hewan dalam keadaan pingsan, bukan mati, sehingga jaringan yang diambil sebagai objek masih dalam keadaan segar.

• Pembiusan dilxakukan menggunakan senyawa kimia antara lain: Eter, Kloroform, DLL

Page 20: Kelompok 5   metode irisan

2. Pengambilan Objek (colleting)

• Pengambilan objek dilakukan dengan cara pembedahan

• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan jaringan: objek masih dalam keadaan segar, menggunakan pisau yang tajam agar tidak merusak jaringan, dan hindari terjadinya luka.

Page 21: Kelompok 5   metode irisan

3. Pencucian (Washing)

• Pencucian dilakukan karena jaringan yang diambil pada hewan seringkali dalam kaedaan kotor oleh darah

Page 22: Kelompok 5   metode irisan

4. Fiksasi (Fixation)

• Bertujuan untuk mencegah proses autolisis dan serangan bakteri, mencegah perubahan bentuk atau volume jaringan yang difiksasi selama tahapan proses selanjutnya

Page 23: Kelompok 5   metode irisan

5. Dehidrasi (Dehydration)

• Bertujuan untuk mengeluarkan air dari jaringan yang telah difiksasi. Air yang ditarik dari dalam jaringan akan digantikan oleh larutan yang nantinya dapat bercampur atau larut dalam parafin.

Page 24: Kelompok 5   metode irisan

6. Penjernihan (Clearing)

• Bertujuan untuk membuat jaringan menjadi transparan dan menggantikan tempat dehidran dalam jaringan dengan medium penjernih sebelum dilakukan proses penanaman pada parafin.

Page 25: Kelompok 5   metode irisan

7. Infiltrasi (Infiltration)

• Proses ini bertujuan untuk menyusupkan parafin ke dalam jaringan. Dengan menggunakan hard parafin dan bertahap sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1 jam di dalam oven. Dilakukan di dalam oven adalah untuk mempertahankan titik lebur hard parafin yang berkisar antara 560C-580C.

Page 26: Kelompok 5   metode irisan

8. Penanaman (Embedding)

• Penanaman adalah proses penanaman material ke dalam cetakan berisi parafin cair, yang bila dingin akan mengeras sehingga memudahkan penyayatan dengan mikrotom.

Page 27: Kelompok 5   metode irisan

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Tidak boleh ada gelembung udara yang menyebabkan tidak terbentuknya pita saat dipotong dengan mikrotom

- Parafin harus murni dan bersih dari kotoran

- Peralatan seperti pinset harus bersih

- Sebaiknya diberikan label

2. Penanaman sebaiknya dilakukan di dekat oven atau bunsen.

Page 28: Kelompok 5   metode irisan

9.      Penyayatan (Sectioning)

• Penyayatan bertujuan untuk membentuk pita parafin yang berisi jaringan.

• Menggunakan mikrotom putar.

Page 29: Kelompok 5   metode irisan

10. Penempelan atau Afiksasi (Afixing)

• Afiksasi adalah proses pelekatan atau penempelan sayatan jaringan pada kaca objek dengan bantuan media pelekat tertentu.

• Tujuan dari pelekatan ini adalah untuk menempelkan pita parafin yang sudah berisi sayatan jaringan pada kaca objek.

Page 30: Kelompok 5   metode irisan

11. Deparafinasi dan Pewarnaan

• Deparafinasi adalah suatu tapan menjelang proses pewarnaan dengan menggunakan xilol untuk membersihkan parafin dari jaringan dan kaca objek.

• Pewarnaan adalah suatu tahap untuk mempertajam atau memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama sel-selnya sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop.

Page 31: Kelompok 5   metode irisan

5. Kelebihan metode Parafin

• Irisan jauh lebih tipis dengan ketebalan mencapai rata-rata 6 mikron.

• Irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah bila menggunakan metode ini.

Page 32: Kelompok 5   metode irisan

Kelemahan Metode ini

• Jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah. 

• Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakaan

• Sebagian besar enzim-enzim yang terdapat pada jaringan akan larut dengan menggunakan metode ini 

Page 33: Kelompok 5   metode irisan

• Gambar disamping adalah preparat hasil dari metode irisan parafin. Foto ini adalah potongan melintang irisan batang kangkung dengan Pewarnaan Ganda (Fast Green dan Safranin). Terlihat Berkas Pembuluh terwarnai Safranin (warna merah) dan Bagian Epidermis dan Korteks terwarnai Fast Green (warna hijau).

Page 34: Kelompok 5   metode irisan

Kesimpulan

• Metode Parafin merupakan bagian metode Irisan karena metode ini merupakan pembuatan sediaan baik berupa tumbuhan ataupun hewan dengan jalan membuat suatu irisan dengan tebal tertentu.