Upload
sitihardiyanti52
View
320
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL PERKULIAHAN
Manajemen Isu dan Krisis Public RelationsManajemen Isu dan Krisis Manajemen serta Hubungannya dengan Public Relations
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
FIKOM Public Relations 01 MK Radityo Muhammad, SH.,MAAsisten Dosen : Nensi Silviandari, S.Sos
Abstract KompetensiMembahas mengenai definisi isu serta Manajemen isu terhadap reputasi perusahaan serta hubungannya dengan
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan memberikan contoh
bidang PR. isu disebuah organisasi/perusahaan
Daftar IsiManajemen Isu dan Krisis Manajemen serta hubungannya dengan PR................................................2
A. Manajemen isu dan krisis manajemen serta hubungannya dengan bidang PR.........................2
B. Pengertian Issue........................................................................................................................6
C. Pentingnya manajemen isu dan dan hubungannya dengan reputasi organisasi/perusahaan.. .8
Kasus: KPK tetapkan Presiden PKS sebagai tersangka.........................................................................12
PKS : KPK arogan dan sok kuasa.......................................................................................................12
Fahri Hamzah kembali tuding istana jadi dalang kasus Luthfi..........................................................13
6 serangan balik PKS pada KPK dalam kasus Luthfi Hasan Ishaaq....................................................14
1. Pimpinan PKS jadi target operasi...................................................................................14
2. KPK tebang pilih............................................................................................................14
3. Kasus Luthfi Hasan Ishaaq sebuah konspirasi besar..............................................14
4. Luthfi Hasan Ishaaq jadi tersangka agar PKS hancur.................................................15
5. Ada konspirasi Zionis dalam kasus Luthfi..................................................................15
6. Kasus Luthfi janggal......................................................................................................15
Situasi Sekitar/Lingkungan : Pendiri PK ramai ramai serang PKS.....................................................16
Soal dan diskusi...............................................................................................................................17
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................18
2013
2Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen Isu dan Krisis Manajemen serta hubungannya dengan PRA. Manajemen isu dan krisis manajemen serta hubungannya
dengan bidang PR
Setiap perusahaan atau organisasi tidak dapat dilepaskan dari masalah ataupun
konflik yang dapat memicu terjadinya krisis. Sayangnya seringkali pihak manajemen baru
menyadari saat konflik telah berubah menjadi krisis yang kronis. Karena itu sangat penting
bagi sebuah organisasi untuk melakukan tindakan pencegahan.
Saat krisis semakin bergulir, seringkali informasi yang berkembang menjadi simpang
siur dan semakin tak terkendali, bahkan menjadi isu panas yang dapat mempengaruhi opini
publik terhadap organisasi. Karena itu organisasi harus segera melakukan manajemen isu
sehingga krisis yang ada tidak semakin larut dan berkepanjangan.
Istilah manajemen isu atau “issues management” sendiri merupakan salah satu
bagian penting dalam aktivitas public relations. Melihat pada konteks definisi public yang
seringkali digunakan, diantaranya menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom,
“Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara
hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, yang menjadi
sandaran keberhasilan atau kegagalannya”.3 Atau pendekatan oleh The Institute of Public
Relations yang menyebutkan Public Relations sebagai keseluruhan upaya yang
dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.4
Maka dari kedua konsep singkat tersebut Public relations sendiri Sebagai fungsi
manajemen dipandang bertanggung jawab dalam memelihara reputasi positif organisasi
atau perusahaan. Dalam konteks manajemen isu dan manajemen krisi PR mengembangkan
komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik yang dianggap penting untuk
menciptakan dan mempertahankan goodwill dan mutual understanding publik terhadap
tujuan, kebijakan, dan kegiatan perusahaan. Dalam hal ini, PR menggunakan pendekatan
pendekatan komunikasi untuk mengelola berbagai isu yang mengarah pada krisis, dengan
berusaha membangun saling pengertian atau mutual understanding dengan publik.
2013
3Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Sementara itu kebanyakan definisi manajemen isu diorganisir sekitar ide inti bahwa
itu adalah proses perencanaan strategis yang digunakan untuk mendeteksi ,
mengeksplorasi dan menutup kesenjangan antara tindakan organisasi -khususnya
perusahaan - dan harapan stakeholders ( Heath , 1997).
Sebenarnya manajemen isu telah muncul pada tahun 1960 sebagai respon
organisasi untuk lingkungan sosio – politik yang tak menentu, isu-isu manajemen pada
awalnya digambarkan hanya dalam hal pertahanan sebagai sistem peringatan dini atau
proses yang membantu organisasi menghindari hasil kebijakan publik yang tidak diinginkan.
Sedangkan itu bahasan mengenai manajemen isu sendiri pertama kali dipublikasikan
oleh W. Howard Chase pada tanggal 15 April 1976 dalam newsletter-nya “Corporate Public
Issues and Their Management” Volume 1 No. 1.Newsletter. ia menyebutkan bahwa tujuan-
tujuan manajemen issue adalah untuk memperkenalkan dan memvalidasikan suatu
penetrasi dalam desain dan praktek manajemen korporat dengan tujuan untuk setidaknya
mengelola issue publik korporat sebaik atau bahkan lebih baik dibandingkan manajemen
tradisional dari operasional yang hanya memikirkan keuntungan saja. Ia juga mengatakan
bahwa isinewsletter-nya akan menggiring pembacanya pada revisi dasar atas praktek-
praktek yang berbiaya tinggi dan tak sesuai dari jajaran staff manajemen tradisional.
Ditambahkannya bahwa pada masa ini hanya ada satu manajemen dengan satu tujuan:
bertahan hidup dan kembali pada kapital yang cukup untuk memelihara produktivitas,
apapun iklim ekonomi dan politik yang tengah berlangsung. (Caywood, 1997:173).
Bersama rekannya, Barry Jones, Chase mendefinisikan “Manajemen Issue” sebagai
‘sebuah alat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisa
dan mengelola berbagai issue yang muncul ke permukaan (dalam suatu masyarakat populis
yang mengalami perubahan tanpa henti) serta bereaksi terhadap berbagai issue tersebut
SEBELUM issue-issue tersebut diketahui oleh masyarakat luas.’ (Regester & Larkin,
2003:38).
Pada 1990-an , praktisi dan akademisi mulai memberikan pengakuan eksplisit untuk
peran penting harapan stakeholders , namun penekanannya terus berada di peran reaktif
dan defensif yang dimainkan oleh manajer masalah dalam kaitannya dengan " menutup
celah" dan menghindari masalah. Saat ini , manajemen isu diterapkan baik secara oportunis
dan ofensif , terus berkembang dari sebagai alat pencegahan krisis reaktif hingga
pemeliharaan disiplin manajemen strategis (Jacques , 2002 sebagaimana dikutip Dougall) .
Selain itu, manajemen isu-isu kontemporer bisa jauh lebih dari sebuah proses defensif yang
hanya berguna untuk perusahaan . perhatian dari para stakeholders dan organisasi publik -
advokasi lain yang berkepentingan , organisasi non - pemerintah, departemen dan instansi
pemerintah , media berita dan pemimpin opini - membawa isu-isu ke dalam agenda publik. 2013
4Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Strategi dan taktik manajemen isu telah lama menjadi alat buruh yang terorganisir ,
pemerintah dan bahkan aktivis , tidak hanya perusahaan ( Heath , 2006 ).
Lebih lanjut Dougall mengutip dari Ewing bahwa manajemen isu sendiri berkaitan
dengan " 'rencana' lingkungan sosial politik - proses kebijakan publik- yang akan dibuat
untuk lembaga " ( Ewing , 1980, hal. 14 ) . Sebagai praktek , manajemen isu menuntut
keahlian penelitian ( pengumpulan data, analisis dan interpretasi ) , kesadaran , pemahaman
yang kaya mengenai lingkungan sosio-politik dari organisasi , industri dan mungkin yang
paling penting , kemampuan untuk melakukan advokasi dengan manajemen senior dan
melintasi batas-batas organisasi (http://www.instituteforpr.org/topics/issues-management/ #
sthash.EKkeP5ob.dpuf)
Sementara itu Heath mendefinisikan manajemen isu sebagai sebuah antisipasi,
proses manajemen strategis yang membantu organisasi mendeteksi dan merespons dengan
tepat terhadap tren atau perubahan dalam lingkungan sosio-politik. tren atau perubahan ini
kemudian dapat mengkristal menjadi "masalah," yang merupakan situasi yang
membangkitkan perhatian dan kepedulian publik organisasi berpengaruh dan para
stakeholders. Yang terbaik, manajemen isu adalah pelayanan untuk membangun,
memelihara dan memperbaiki hubungan dengan stakeholders dan stakeseekers (Heath,
2002).
Di tahun 1992 pada acara “Public Relations Colloquium” yang disponsori oleh firma
public relations dari Nuffer, Smith, Tucker, Inc. San Diego State University dan Northwestern
University’s Medill Scholl of Journalism, sekelompok praktisi PR mengembangkan sebuah
definisi yang beorientasi pada tujuan: “Manajemen issue adalah proses manajemen yang
tujuannya membantu melindungi pasar, mengurangi resiko, menciptakan kesempatan-
kesempatan serta mengelola imej sebagai sebuah aset organisasi bagi manfaat keduanya,
organisasi itu sendiri serta stakeholder utamanya, yakni pelanggan/konsumen, karyawan,
masyarakat dan para pemegang saham”. (Caywood, 1997:173)
Sementara itu pakar pakar PR di Indonesia mendefinisikan
manajemen issue sebagai “fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, baik
internal maupun eksternal, mengidentifikasi hal-hal atau masalah yang patut dikhawatirkan
dan melakukan usaha-usaha ke arah perbaikan”. Selain itu, mereka juga mengartikannya
sebagai “suatu usaha aktif untuk ikut serta mempengaruhi dan membentuk
persepsi/pandangan/opini dan sikap masyarakat yang mempunyai dampak terhadap
perusahaan”. (Wongsonagoro, 1995)
Organisasi terlibat dalam isu-isu manajemen jika pengambil keputusan secara aktif
mencari, mengantisipasi, dan menanggapi pergeseran harapan stakeholders dan persepsi
cenderung memiliki konsekuensi penting bagi organisasi . 2013
5Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Karena itu bisa dikatakan bahwa manajemen isu adalah identifikasi isu yang dapat
berdampak pada organisasi, selanjutnya menetukan tindakan tindakan strategis ataupun
melakukan tindakan komunikasi untuk meminimalkan dampak dari ketidakpuasan
stakeholders.
Chase ( 1984) berpendapat bahwa manajemen isu erat kaitannya dengan aktivitas
kerja PR dan berbagai disiplin ilmu yang termasuk public affairs, komunikasi dan hubungan
pemerintah atau government relations. Heath dan Cousino ( 1990 ) berpendapat bahwa
praktisi PR memahami dan dapat memainkan peran penting dalam lingkungan yang
semakin kompleks, termasuk mempromosikan kepentingan bottom line dari organisasi dan
membangun hubungan. Isu komunikasi merupakan komponen strategis yang penting dari
manajemen isu, tapi keputusan yang baik tentang strategi dan taktik komunikasi lebih
cenderung dilakukan oleh praktisi yang memahami ruang lingkup penuh masalah
manajemen, memiliki pengetahuan yang luas tentang organisasi dan lingkungannya , dan
kolaborator terampil yang lengkap untuk bernegosiasi melintasi batas-batas organisasi.
Manajemen isu sendiri meliputi berbagai aspek, diantaranya (Craig, 2012) :
• mengantisipasi keputusan bisnis
• memahami dampak potensial keputusan 'pada reputasi dan hubungan
• memberikan saran dan perencanaan PR strategis
• menempatkan tindakan membangun reputasi yang proaktif
• merencanakan dan menyiapkan proses khususnya untuk manajemen krisis.
Dalam suatu organisasi tidak ada yang lebih kompeten dalam menentukan strategi
dan kebijakan komunikasi kecuali PR. Eksekutive PR adalah orang yang dapat memberikan
saran mengenai kebijakan komunikasi organisasi dan proses yang akan berdampak positif
atau negatif terhadap hubungan dengan stakeholders dan apa organisasi harus lakukan.
Public relations sendiri seringkali diciptakan oleh organisasi pada saat suatu isu
muncul ke permukaan dan dianggap membahayakan organisasi. Dougall mengutip dari
Griffin bahwa Fungsi corporate public affairs, dimana inisiatif manajemen isu muncul, yang
paling sering dibuat sebagai respon perusahaan terhadap krisis (Griffin, 2005). Bekerja
dengan sumber daya yang terbatas di lingkungan sulit dan sering melapor langsung kepada
CEO, " eksekutif publik affairs bekerja dengan legislator dan regulator pemerintah, dan
menciptakan strategi yang sering mencerminkan tahap yang terlambat, resistensi / reaktif,
atau gaya 'pemadam kebakaran'." (Hal. 466 ). Pada saat eksekutif publik affairs melangkah
ke perdebatan, isu kebijakan publik pada umumnya menjauh dari siklus hidup isu (Mahon,
1989). Upaya untuk menentukan ruang lingkup dan tanggung jawab manajemen isu dalam
2013
6Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
mode proaktif dibandingkan saat pertama kali muncul pada 1990-an yang cenderung reaktif
(Heath,hal. 210).
B. Pengertian Issue
Sebelum melanjutkan pada tahapan mengenai isu, tentunya yang pertama kali
harus kita pahami adalah apa yang menjadi batasan dari isu itu sendiri. Isu sendiri tidak
dapat dengan sederhana dipahami sebagai gossip/ rumour sebagaimana seringkali
diterjemahkan secara bebas.
Dalam konteks manajemen isu perusahaan (corporate issues management), isu
merupakan inkonsistensi kontroversial yang disebabkan oleh kesenjangan antara harapan
perusahaan dan orang-orang dari publik mereka. Kesenjangan ini menyebabkan titik
perbedaan yang diperdebatkan, resolusi yang dapat memiliki konsekuensi penting bagi
suatu organisasi (Heath, 1997; Wartick & Mahon, 1994). Sementara organisasi, stakeholder
dan konstituen lain mungkin prihatin dengan masalah yang sama, perspektif mereka jarang
memeiliki titik temu. Peran proses manajemen isu adalah menentukan keberadaan dan
kemungkinan dampak dari titik-titik perbedaan yang menjadi permasalahan.
Sementara itu dua pakar di AS, Hainsworth dan Meng, menyebutkan bahwa
sebuah issue muncul “sebagai suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan,
atau diusulkan untuk dilakukan, oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan
negosiasi dan penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal, atau dapat
menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislative atau perundangan.” Chase &
Jones menggambarkan “issue” sebagai ‘sebuah masalah yang belum terpecahkan yang
siap diambil keputusannya’ (‘an unsettled matter which is ready for decision’). Pakar lain
mengatakan bahwa dalam bentuk dasarnya, sebuah “issue“ dapat didefinisikan sebagai
‘sebuah titik konflik antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih publiknya’ (‘a point of
conflict between an organization and one or more of its audicences’). (Regester & Larkin,
2003:42).
Sedangkan Heath & Nelson (1986) mendefinisikan “issue” sebagai ‘suatu
pertanyaan tentang fakta, nilai atau kebijakan yang dapat diperdebatkan’ (‘a contestable
question of fact, value or policy’).
Definisi sederhana lainnya menurut Regester & Larkin (2003:42) bahwa sebuah
“issue“ merepresentasikan ‘suatu kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan-
harapan para stakeholder’ (‘a gap between corporate practice and stakeholder
expectations’). Dengan kata lain, sebuah issue yang timbul ke permukaan adalah suatu
kondisi atau peristiwa, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan
2013
7Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada
target-target organisasi tersebut di masa mendatang.
Dari berbagai definisi dan uraian singkat di atas, kita dapat menarik benang merah
dari apa yang disebut dengan “issue”, yang mana menunjuk pada adanya masalah atau
bahkan konflik dalam suatu organisasi yang disebabkan adanya perbedaan nilai, harapan
dan faktor faktor perbedaan lainnya, dan oleh karena itu perlu untuk segera diselesaikan.
Pendekatan ataupun strategi yang digunakan dalam mengelola dan
menangani issue tersebut yang pada akhirnya memunculkan teori dan proses
“manajemen issue”.
C. Pentingnya manajemen isu dan dan hubungannya dengan reputasi organisasi/perusahaan
Setiap perusahaan atau organisasi tentunya selalu berharap memiliki reputasi yang
baik dan positif. Memiliki reputasi positif berarti peluang perusahaan untuk memenangkan
hati publik akan semakin besar. Di mata konsumen misalnya, produk atau jasa dari
perusahaan dengan reputasi baik cenderung akan lebih dipilih dibandingkan perusahaan
dengan reputasi sebaliknya. Kita mungkin masih teringat beberapa tahun silam ketika salah
satu anak perusahaan Bakrie, PT Lapindo, yang beroperasi di lapangan pengeboran
minyak dan gas di Sidoarjo dianggap dengan ceroboh melakukan pencemaran dan
perusakan lingkungan, hingga sekarang sebagian besar publik memandang Lapindo
sebagai salah satu perusahaan dengan track record yang tidak etis, tidak memiliki
tanggungjawab moral dan sosial. Yang dihadapi perusahaan tak kurang setidaknya boikot
dari organisasi pecinta lingkungan dan terutama dari komunitas setempat serta yang
terburuk adalah ekpose media massa yang demikian gencar yang semakin memperburuk
reputasi Lapindo.bahkan Grup Bakrie sebagai induk Lapindo juga ikut menanggung akibat
dengan semakin buruknya citra perusahaan keluarga ini di benak publik.
Sebaliknya perusahaan dengan reputasi positif akan senantiasa memperoleh
tempat yang baik di benak publik. Untuk membangun, dan sekaligus memelihara serta
mempertahankan reputasi positif sendiri bukan sesuatu yang mudah. Terlebih jika suatu isu
telah berkembang menjadi semakin liar dan tak terkendali. Taruhlah misalnya kejadian
kecelakaan yang menimpa pesawat Garuda di Yogyakarta beberapa tahun silam. Tindakan
manajemen Garuda dinilai cukup cepat, dan tepat sehingga dapat membatasi isu publik
untuk tidak berkembang menjadi bola panas yang dapat merusak reputasi Garuda yang saat
itu sedang berusaha membangun citra positif menyusul larangan terbang ke beberapa
negara di Eropa.2013
8Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Singkatnya dengan adanya reputasi positif, suatu organisasi dapat dengan mudah
mencapai apa yang menjadi tujuannya, entah yang berorientasi profit atau non profit.
Kepercayaan publik terhadap suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh reputasi yang
dimiliki organisasi tersebut.
Pada dasarnya reputasi adalah nama baik yang dinilai dari pihak eksternal dan
internal. Menurut Gaotsi dan Wilson (2001), reputasi adalah evaluasi semua stakeholder
terhadap organisasi sepanjang waktu yang didasarkan atas pengalaman stakeholder
tersebut dengan organisasi.
Reputasi sendiri dapat dikatakan sebagai suatu harapan nilai yang dimiliki
stakeholder mengenai suatu organisasi vis-a-vis rekan-rekan dan pesaing. Kebanyakan
definisi reputasi fokus pada pengalaman. Untuk itu kita harus terlebih dahulu memahami dan
mengelola ekspektasi dari stakeholders.
Stakeholder pertama menilai organisasi mengenai apakah relevan atau tidak
dengan harapan nilai mereka dibandingkan dengan orang lain di kelompok yang sama atau
kompetitif. Sementara stakeholder yang dipandang penting bagi organisasi biasanya
memiliki potensi untuk menciptakan, meningkatkan atau merusak nilai, baik secara langsung
atau dengan orang lain.
Reputasi dengan demikian bisa dikatakan sebagai nilai kompetitif yang dirasakan
merupakan kesenjangan antara perusahaan dalam memenuhi harapan stakeholder.
Kesenjangan itu diyakini dapat membantu menentukan plafon harga, variasi nilai pasar
antara pesaing, atau bahkan kemampuan satu perusahaan untuk menarik dan
mempertahankan potensi terbaik, dan liputan media yang lebih baik, dll. Nilai yang
dirasakan bersifat kompetitif dan karena itu tidak terbatas.
Sementara itu terdapat tiga faktor yang dapat memperkuat reputasi, diantaranya
adalah :
1. kemampuan berkomunikasi
2. inovasi
3. nilai sumber daya manusia
Pengelolaan reputasi atau Manajemen reputasi, oleh karena itu merupakan
pengelolaan harapan stakeholders dalam rangka memaksimalkan nilai kompetitif yang
dirasakan organisasi. Kemampuan dan keahlian komunikasi sendiri merupakan salah satu
faktor penting yang dapat mempengaruhi reputasi. Jika strategi komunikasi yang digunakan
tepat maka reputasi dapat semakin kuat dan positif.
2013
9Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Ada beberapa pendekatan dalam manajemen reputasi. Salah satunya mencangkup
aspek-aspek berikut :
1. Analisis reputasi, dilakukan untuk memahami stakeholder organisasi. Mengkaji
stakeholder, mana yang mendukung dan mana yang mengkritik organisasi
2. Perencanaan strategis, melihat lingkungan eksternal dan internal organisasi sehingga
dapat mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman pada organisasi
(SWOT)
3. Stakeholder Relations, menyusun rencana komunikasi dan relasi dalam konteks PR
umumnya dan media relations khususnya
4. Pemantauan media, kegiatan mengikuti berita di media, khususnya pemberitaan yang
positif dan negatif bagi organisasi
5. Pelatihan media, pelatihan staf PR agar para staf mengetahui apa yang dibutuhkan
media massa dan bagaimana cara bekerja sama dengan media
6. Materi komunikasi, pesan yang disampaikan pada media atau publik organisasi. Pesan
itu dibuat dalam bentuk brosur, leaflet, situs web, media internal, teks pidato atau materi
presentasi
7. Media relations, ada dua sisi wujud relasi antara reputasi dan media relation, sisi
pertama media relations yang baik akan menjadi sarana unuk menjaga dan
meningkatkan reputasi. Sisi lain, reputasi akan mempermudah membangun media
relations yang baik
8. Government relations, pentingnya membangun relasi dengan pemerintah untuk menjaga
reputasi organisasi
9. Manajemen isu dan manajemen krisis, sebuah organisasi harus siap menghadapi isu
dan krisis yang bisa datang sewaktu-waktu
Manajemen isu tampak jelas merupakan salah satu aspek penting dalam
manajemen reputasi. Munculnya isu yang dapat mengancam reputasi organisasi pada
dasarnya merupakan early warning atau peringatan dini bagi PR untuk segera mengelola isu
(manajemen isu).
Karena itu manajemen issu sudah semestinya menjadi perhatian penting dari para
pengambil keputusan berkaitan dengan strategi komunikasi. Jika reputasi sendiri berkaitan
dengan penilaian dan harapan stakeholders terhadap organisasi. Maka manajemen
isu_yang dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap hadirnya masalah atau konflik_dapat
menjadi salah satu tindakan strategis untuk mengatasi kemungkinan terjadinya penurunan
reputasi yang diakibatkan adanya konflik yang mempengaruhi penilaian dan harapan publik
terhadap organisasi.
Berkaitan dengan reputasi, terdapat dua elemen mendasar dari PR berkaitan
dengan manajemen isu:2013
10Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
• membangun reputasi dan hubungan
• Melindungi reputasi dan hubungan.
Disadari atau tidak, manajemen isu yang kurang baik dapat berdampak terhadap
reputasi perusahaan. Memelihara hubungan positif dengan stakeholder mungkin lebih
penting daripada strategi krisis individu. Jelas bahwa hubungan yang negatif berdampak
pada persepsi terhadap suatu organisasi selama krisis (Coombs & Holliday, 2001). Unsur-
unsur seperti kepercayaan, keterbukaan, investasi dan komitmen telah diidentifikasi oleh
para sarjana (Bruning & Ledringham, 1999; Bruning & Galloway, 2003) sebagai penting
untuk membangun hubungan organisasi-stakeholder.
Manajemen isu dan resiko bersifat proaktif, dalam rangka membangun,
mempertahankan, dan menjaga reputasi yang baik. Perusahaan ataupun organisasi
memerlukan serangkaian kompetensi dasar yang saling berkaitan untuk mengelola sejumlah
resiko reputasi, diantaranya :
manajemen isu dan risiko strategis
komunikasi pemasaran/ merek yang efektif dan pengembangan pesan.
Pengembangan citra dan identitas korporat
perencanaan manajemen krisis.
Inovasi dan komunikasi perubahan.
Keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Etika dan peraturan / kepatuhan
Focus Group DiscussionBerikut ini adalah beberapa pemberitaan yang bergulir di media massa berkaitan dengan
kasus korupsi impor sapi yang menimpa Partai Keadilan Sejahtera. Beberapa potongan
berita ini hanya merupakan bagian kecil saja dari banyak pemberitaan media. Namun dari
beberapa pemberitaan mengenai sikap PKS berikut ini ada beberapa hal menarik yang
layak menjadi bahan diskusi dalam manajemen isu. Coba Anda simak baik baik !!
Kasus: KPK tetapkan Presiden PKS sebagai tersangkaJakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaaq (LHI) sebagai tersangka dalam kasus impor daging.
2013
11Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
"Dari hasil gelar perkara kita temukan alat bukti yang cukup kepada anggota DPR atas nama LHI," ujar Juru bicara KPK, Johan Budi, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu.
Lutfi, kata Johan, diduga akan menerima suap dari importir daging PT Indoguna Utama.
Penetapan Luthfi sebagai tersangka terkait dengan tertangkapnya empat orang dalamOperasi Tangkap Tangan (OTT) dini hari tadi. Keempat orang itu adalah Direktur Utama PT IU JE dan AAE. AF salah seorang pegawai swasta dan M seorang perempuan.
"Ini terkait dengan impor daging," ujar Johan.
Luthfi dijerat dengan pasal pasal 12 huruf a atau pasal 5 ayat 2 ata pasal 11. Dari bukti yang bukti yang didapatkan KPK Luthfi diduga akan menerima uang sebesar Rp1 miliar dari PT IU lewat perantara AF. (zul) sumber http://www.antaranews.com/berita/355832/kpk-tetapkan-presiden-pks-sebagai-tersangka
PKS : KPK arogan dan sok kuasa
Rapat Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dilakukan sejak Sabtu (11/5) hingga Minggu (12/5) ini, membahas cara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita mobil yang diduga barang hasil tindak pidana pencucian uang mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq .
Selain itu, rapat juga membahas beragam permasalahan yang aktual belakangan ini. Seperti rencana kenaikan BBM, masalah ikatan sosial di tengah masyarakat yang makin rapuh, hingga soal pilkada.
"Tidak hanya soal tindakan KPK yang membesar-besarkan soal penyitaan mobil, tapi juga soal rencana kenaikan BBM dan soal keretakan sosial yang melanda Indonesia belakangan ini," kata Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (12/5).
Soal penyitaan mobil, DPP PKS telah berulang-ulang mempersilakan menyita mobil yang menurut KPK akan dijadikan barang bukti. "Tentunya dengan berkoordinasi dengan kuasa hukum dan juga pengurus DPP PKS. Karena kebetulan mobil tersebut ada di sana, dan disertai surat penyitaan yang sah," tutur Mardani.
Dia menyesalkan sikap juru bicara KPK Johan Budi yang melempar keterangan bahwa terjadi penolakan oleh PKS. Dinilai hal tersebut akan menimbulkan polemik hukum yang lebih panjang, bila ternyata mobil yang disita bukanlah mobil tersangka yang dimaksud.
PKS meminta KPK untuk menjalankan fungsi pemberantasan korupsi secara lebih komprehensif dengan tata cara yang legal dan santun. "Kekuasaan yang besar tidak mesti diikuti dengan arogansi dan sok kuasa," ujar Mardani.
Sumber :Merdeka.com (http://www.merdeka.com/politik/pks-kpk-arogansi-dan-sok-kuasa.html)
2013
12Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Fahri Hamzah kembali tuding istana jadi dalang kasus Luthfi
Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah tidak terima dengan pernyataan Mensesneg Sudi Silalahi yang menyebutnya menyebar fitnah. Fahri malah balik menuding banyak orang menjadi korban akibat intervensi Istana terhadap penegakan hukum.
Fahri mengatakan, sudah menjadi tugas dan kewajibannya sebagai anggota Komisi III DPR untuk mengkritisi penegakan hukum yang berjalan di negeri ini. Dia menilai, selama ini penegakan hukum yang terjadi syarat dengan intervensi.
"Kalau saya katakan sesuatu dalam kapasitas saya sebagai pengawas yang dikasih mandat oleh konstitusi untuk awasi cara kerja lembaga negara, saya anggota komisi III, awasi penegak hukum. Saya harus kritis atas pola-pola penegakan hukum yang mengintervensi. Ada lagi kutipan yang lebih seram lagi karena saya terus lakukan investigasi," jelas Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/7).
Dia menjelaskan, sudah banyak korban dari intervensi penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak Istana. Salah satunya adalah mantan politisi PKS Misbhakun yang pada akhirnya dinyatakan bebas murni.
"Pak Sudi harus waspada, Istana ini sudah banyak korbannya. Saya ingatkan saudara Misbakhun, hanya satu tahun lebih dikit jadi anggota DPR gara-gara dilaporkan dan sekarang dia bebas murni, tapi jabatannya sudah hilang. Ini kan korban Istana," tegas dia.Tak hanya itu, Fahri juga kembali menuding Istana menjadi dalang dibalik kasus suap impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Salah satu contohnya adalah Yudi Setiawan diketahui pernah menggunakan narkoba bersama orang dalam Istana.
"Anda suka atau tidak. Elemen-elemen ini masih bekerja. Tapi sebagai note yang diketahui, bukankah saudara YS pada tanggal 19 November 2012 ditangkap bersama seorang pejabat Istana, dan diduga sedang main sabu di Apartemen Semanggi?" jelas dia.Yudi Setiawan adalah bos PT Cipta Terang Abadi yang mengaku menggelontorkan dana miliaran rupiah ke Ahmad Fathanah orang dekat Luthfi Hasan Ishaaq. Fahri meminta Sudi introspeksi diri jika melakukan pembelaan terhadap tudingan yang selama ini Fahri tujukan ke Istana.
"Yudi waktu ditangkap pejabat tersangka ini buron di BJT, BJB, dan Kalsel. Bagaimana buron bisa tidur dengan orang Istana? Sudi harus introspeksi dan jangan salahi kita terus. Ini investigasi," terang dia.
Namun demikian, terkait permintaan maaf yang diminta oleh Sudi akan tudingan itu, Fahri pun mau meminta maaf kepada Sudi.
"Kalau soal minta maaf sesama manusia jelang puasa saya minta maaf," tandasnya.Diketahui, Mensesneg Sudi Silalahi tidak terima dengan tudingan Fahri yang menyebutkan bahwa di balik kasus impor daging sapi adalah ulah Istana. Sudi pun meminta agar Fahri meminta maaf.
[dan]
sumber http://www.merdeka.com/peristiwa/fahri-hamzah-kembali-tuding-istana-jadi-dalang-kasus-luthfi.html
2013
13Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
6 serangan balik PKS pada KPK dalam kasus Luthfi Hasan Ishaaq
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging. Kader PKS pun geram dan menuding ada kepentingan politik yang dilakukan oleh KPK terhadap PKS.Tidak tanggung-tanggung, PKS menuding ada konspirasi besar yang dilakukan oleh KPK dengan pihak-pihak yang menginginkan PKS hancur di Pemilu 2014. Selain itu, PKS juga menyatakan KPK tebang pilih dalam menegakkan hukum. Apa saja serangan PKS kepada KPK setelah ditetapkannya Luthfi sebagai tersangka?
1. Pimpinan PKS jadi target operasiWakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) PKS Mahfudz Siddiq menilai penetapan tersangka terhadap Luthfi Hasan Ishaaq memang sudah direncanakan oleh KPK sejak beberapa bulan lalu. Dia juga beranggapan kasus tersebut sengaja dihembuskan sebagai bagian dari pertarungan politik yang tidak sehat menjelang Pemilu 2014. "Sejak beberapa bulan lalu PKS menerima informasi bahwa beberapa pimpinan dan pejabat publiknya menjadi target operasi," kata Wasekjen DPP PKS, Mahfudz Siddiq, lewat keterangan tertulis, Jumat (1/2). Ketua Komisi I DPR ini menilai nuansa politik penetapan tersangka Luthfi sangat terlihat. "Penetapan sebagai tersangka dan penahanan yang begitu cepat. Juga tuduhan pasal menerima suap meski LHI tidak pernah menerima uang yang katanya Rp 1 miliar," kata Mahfudz. Dia memaparkan pada saat Ahmad Fathanah (AF), staf Lutfhi yang diciduk KPK, Luthfi sedang memimpin rapat di kantor DPP PKS. "Uang Rp 1 miliar pun ternyata ada di mobil AF Rp 980 juta, Rp 10 juta di kantong AF dan Rp 10 juta di teman perempuan AF," tegas dia
2. KPK tebang pilihKetua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Hidayat Nur Wahid mengatakan penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Luthfi Hasan Ishaaq, merupakan aksi tebang pilih. Sebab banyak kasus yang diduga menyeret sejumlah elite politik, namun KPK sulit menetapkan tersangkanya."Ada yang disebut luar biasa oleh banyak saksi, tapi tidak dijadikan tersangka. Beragam hal pokoknya, tapi kita tetap menghormati jalur hukum yang ada," kata Hidayat di Lembang, Bandung, Kamis (31/1).Dirinya berharap KPK dapat menegakkan hukum sepenuhnya dengan nilai dan menjunjung tinggi rasa keadilan.
3. Kasus Luthfi Hasan Ishaaq sebuah konspirasi besarBukan hanya seorang Hidayat Nur Wahid yang merasa geram dengan penetapan tersangka Luthfi Hasan Ishaaq. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru Anis Matta pun menuding dalam kasus yang menjerat Luthfi tercium aroma konspirasi untuk membuat PKS terpuruk di 2014."Yang dihadapi PKS adalah sebuah konspirasi besar yang ingin bertujuan hancurkan partai ini," jelas Anis usai dikukuhkan sebagai presiden PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2).Namun demikian Anis beranggapan, bahwa peristiwa justru akan menjadi hentakan sejarah yang membuat PKS bangkit. "Ini adalah hentakan sejarah yang membangunkan macan tidur PKS," imbuhnya.
2013
14Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
4. Luthfi Hasan Ishaaq jadi tersangka agar PKS hancurPresiden PKS Anis Matta menilai ditetapkannya Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap impor daging sapi merupakan sebuah konspirasi tirani yang sengaja dilakukan untuk menghancurkan PKS yang disebut-sebut sebagai partai paling ngotot memberantas korupsi."Yang dihadapi PKS hari ini adalah sebuah konspirasi besar yang bertujuan ingin menghancurkan partai. Peristiwa besar ini Insya Allah yang menjadi dan merupakan sejarah yang membangunkan macan tidur PKS," kata Anis usai ditetapkan sebagai presiden PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat(01/02).Anis berpendapat, suatu hal yang tidak mungkin jika Luthfi terjerat kasus suap seperti yang dituduhkan KPK. Karena, Luthfi memiliki integritas yang baik."Saya juga ingin menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada saudaraku Luthfi Hasan Ishaaq, kalau dia menonton acara ini saya ingin menyampaikan kepadanya saya mencintainya. Dan seluruh pengurus, pimpinan, dan kader mencintai beliau. Kita juga percaya akan integritas beliau," imbuhnya
5. Ada konspirasi Zionis dalam kasus LuthfiPernyataan mengejutkan datang dari mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid. Dia menyebut munculnya kasus penyuapan yang mengaitkan rekan separtainya Luthfi Hasan Ishaaq diduga kuat terkait strategi memperburuk citra partai PKS di pemilu 2014. Dia meyakini banyak pihak yang tidak menginginkan PKS menjadi besar dan menang di pemilu mendatang."Terkait konspirasi itu masih spekulatif. Mungkin ada yang tidak ingin PKS menjadi partai besar di Pemilu 2014," jelas Hidayat, di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (01/02).Hidayat menambahkan, adanya dugaan konspirasi zionis di balik kasus ini bukan semata-mata muncul begitu saja. Dia membeberkan,indikasi ini diperkuat dengan kehadiran Duta Besar Amerika Scot Marciel sebelum terjadi penangkapan oleh KPK.Hidayat menduga, hal ini dilakukan Amerika Serikat (AS) karena peran PKS yang besar dalam membantu dan mengkampanyekan kemerdekaan Palestina, sehingga diyakini menimbulkan kebencian kaum zionis internasional. "Mungkin juga ada konspirasi kelompok zionis yang ingin menjatuhkan PKS," tandasnya
6. Kasus Luthfi janggalTidak hanya kader yang mencium kejanggalan atas ditetapkannya mantan orang nomor satu PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka oleh KPK. Salah satu pengacara Luthfi, Muhammad Assegaf juga menduga ada konspirasi dan kejanggalan yang terjadi atas kasus kliennya itu.Menurutnya cara KPK memperlakukan kliennya berbeda dari tersangka korupsi lainnya. "Kenapa KPK memperlakukan berbeda. Ada yang sudah jadi tersangka tapi sampai saat ini belum ditahan," ujar pengacara senior ini, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (31/1).Assegaf mengatakan, perlakuan penyidik KPK terhadap kliennya seperti tangkap tangan. Padahal, lanjut Assegaf, Luthfi tidak tertangkap tangan dan tidak terbukti telah menerima uang."Kenapa penahanannya dilakukan seperti orang tertangkap tangan. Kenapa KPK tidak bisa gunakan cara-cara yang lebih terhormat. Kenapa terhadap mantan menteri olahraga sudah tersangka sudah awal tapi tidak ditangkap. Lalu apa bedanya. Ini sikap KPK yang wajar dipertanyakan," tegas dia
Sumber merdeka online http://www.merdeka.com/politik/6-serangan-balik-pks-pada-kpk-dalam-kasus-luthfi-hasan-ishaaq.html
Situasi Sekitar/Lingkungan : Pendiri PK ramai ramai serang PKS2013
15Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Partai Keadilan Sejahtera terus dirundung masalah. Kasus korupsi impor daging sapi yang mencatut mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terus menjadi pemberitaan media. Berbagai kritikan pun mengarah kepada partai dakwah tersebut, termasuk dari para pendirinya.
Ustaz Mashadi, yang merupakan salah seorang pendiri Partai Keadilan (PK), cikal bakal PKS kemarin dengan lantang meminta PKS dibubarkan.
"Sebaiknya PKS ini dibubarkan saja, karena sudah sangat parah penyimpangan yang terjadi dan tidak bisa ditolerir lagi," ujar Mashadi kepada merdeka.com, Senin (20/5).
Mashadi mengatakan, apa yang terjadi di PKS adalah sebuah fenomena gunung es. Hal ini terjadi karena dampak perubahan nilai yang terjadi di internal PKS khususnya di kalangan elitenya.
"Kasus suap sogok, korupsi, relasi dengan perempuan itu ekses dari perubahan di internal PKS. Dan itu adalah sebuah penyimpangan yang mendasar yang dilakukan elite PKS," terangnya.
"Bubarkan saja PKS, jual asetnya dan bagikan ke warga untuk minta maaf. Kembali lagi kita ke jalur dakwah," imbuh Mashadi.
Mashadi bercerita, saat PKS masih jadi PK, partai tersebut benar-benar menjadi partai dakwah. Bahkan saat itu semua elitenya masih miskin, termasuk Hilmi Aminuddin yang kini menjadi Ketua Majelis Syuro dan Anis Matta yang kini jadi presiden PKS.
"Dulu mereka itu miskin, Anis, Hilmi dulu itu miskin, tetapi sekarang Anis mobilnya mewah, Hilmi punya 'kerajaan' di Bandung. Dari mana itu," ujarnya.
"Sekarang ini elitenya semakin makmur, sikap rela berkorban pun sudah tidak pernah seperti dulu lagi," terangnya.
Tak cuma Mashadi, sebelumnya mantan pendiri PK yang lain, Yusuf Supendi telah lama berteriak lantang menyerang PKS. Supendi mengkritisi banyaknya kader PKS yang poligami.
"Siapa pun mau berpoligami harus melengkapi dua hal, sesuai syariat (memakai wali yang sah) dan melengkapi peraturan negara," kata Yusuf saat ditemui merdeka.com Selasa pekan lalu di rumah mertuanya, kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Islam memang tidak mewajibkan suami meminta izin dari istri kalau ingin menikah lagi. Namun, kata, Yusuf, untuk melengkapi aturan negara, maka perlu izin istri pertama sehingga tidak terjadi nikah siri.
Untuk menghindari nikah siri ini penting untuk mengantisipasi terjadinya sengketa warisan. "Sengketa warisan perlu fatwa dari pengadilan agama. Jika tidak ada akta nikah, pengadilan agama tidak akan memproses hal itu," ujarnya.[war]
sumber : http://www.merdeka.com/politik/pendiri-pk-ramai-ramai-serang-pks.html
2013
16Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Soal dan diskusi
Dari sejumlah pemberitaan dan di atas coba Anda diskusikan dengan kelompok Anda, hal
hal apa yang menarik disimak berkaitan dengan manajemen isu.
1.
2013
17Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Daftar PustakaCaywood, Clarke L., Ph.d, Ed. The Handbook of Strategic Public Relations & Integrated
Communications. U.S.A: McGraw-Hill, 1997.Chase, W. Howard. Issue Management: origins of the future. U.S.A.: Issue Actions
Publications Inc., 1984.Crable, R.E., Vibert, S.L., ‘Managing Issues & Influencing Public Policy’, Public relations
Review, Summer 1985.Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations. Terjemahan
Dewi Damayanti, S.S., M.Sc. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.Harrison, Kim. Strategic Public Relations: A Practical Guide to Success – 2nd Edition.
Vineyard Publishing, 2001.Heath, R.L., Nelson, R.A., Issue Management. Newbury Park: 1986.Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: PT. Pusaka Utama Grafiti, 2003.Putra, I Gusti Ngurah. Manajemen Hubungan Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, 1999.Regester, Michael, Judy Larkin. Risk Issues and Crisis Management in Public
Relations. New Delhi: Crest Publishing House, 2003.White, John, Laura Mazur. Strategic Communications Management: Making Public Relations
Work. Great Britain: Addison-Wesley Publishers Ltd., 1995.Wongsonagoro, Maria. “Crisis Management & Issues Management” (The Basics of Public
Relations). Jakarta: IPM Public Relations, 24 Juni 1995.The Journal of Public Relations Research article on which this post is based, and from which
quotes are pulled, is Organization-Public Relationships and Crisis Response Strategies: Impact on Attribution of Responsibility, Brown K.A. and White C.L., Volume 23 (1) 2011.
Arum, Cindy Christy, Media Relations, Rangkuman Manajamen Reputasi dan Kode Etik, http://cindychristyarum.wordpress.com
Dalton, John. Reputation and Strategic Issue management, London School of PR, UKhttp://www.proto.pl/PR/Pdf/J.Dalton_v1.pdfDougall, Elizabeth Issue Management, http://www.instituteforpr.org/topics/issues-
management/#sthash.WQV5PTDw.dpuf
http://www.instituteforpr.org/topics/issues-management/ # sthash.EKkeP5ob.dpuf)
Pearce, Craig, PR changing organisational leopard spots for better reputations, May 31, 2012, Public
Relations and Managing Reputation,
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:PQvxxeEEAqsJ:craigpearce.info/
public-relations/pr-changing-organisational-leopard-spots-reputations/+&cd=2&hl=id&ct=clnk
Pearce, Craig Issues Management = effective public relations, Public Relations Institute of
Australia, http://www.pria.com.au/blog/id/1198
Schreiber, Elliot, If PR Wants To Manage Reputation, It Needs To Become More Than Messengers,
PRSAY, http://prsay.prsa.org/index.php/2011/03/01/pr-role-in-reputation-management/
2013
18Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id
Media online
Antara news.com http://www.antaranews.com/berita/355832/kpk-tetapkan-presiden-pks-
sebagai-tersangka
Kompas.com
http://nasional.kompas.com/read/2013/05/20/19323838/KPK.Telusuri.Aliran.Dana.Kasus.Im
por.Daging.Sapi.ke.PKS
Merdeka online,
1. http://www.merdeka.com/politik/pks-kpk-arogansi-dan-sok-kuasa.html
2. http://www.merdeka.com/politik/pendiri-pk-ramai-ramai-serang-pks.html
3. http://www.merdeka.com/peristiwa/fahri-hamzah-kembali-tuding-istana-jadi-
dalang-kasus-luthfi.html
4. http://www.merdeka.com/politik/6-serangan-balik-pks-pada-kpk-dalam-kasus-
luthfi-hasan-ishaaq.html
2013
19Teknik Lobi, Negosiasi dan Diplomasi Pusat Bahan Ajar dan eLearningRadityo Muhammad, SH.,MA http://www.mercubuana.ac.id