81
GANGGUAN ANXIETAS GANGGUAN ANXIETAS GANGGUAN PANIK DENGAN DAN TANPA AGOROFOBIA GANGGUAN PANIK DENGAN DAN TANPA AGOROFOBIA DEFENISI DEFENISI : : GANGGUAN ANXIETAS GANGGUAN ANXIETAS ANXIETAS ANXIETAS adalah suatu kejadian yang berhubungan dengan perasaan adalah suatu kejadian yang berhubungan dengan perasaan takut yang intensif yang diikuti oleh keluhan-keluhan takut yang intensif yang diikuti oleh keluhan-keluhan somatik yang menunjukan hiperaktif susunan syaraf autonom somatik yang menunjukan hiperaktif susunan syaraf autonom spt palpitasi dan berkeringat. Anxietas mengenai kognisi spt palpitasi dan berkeringat. Anxietas mengenai kognisi dan cenderung menimbulkan distorsi dari persepsi. dan cenderung menimbulkan distorsi dari persepsi. Anxietas harus dibedakan dari “fear”, yang adalah suatu Anxietas harus dibedakan dari “fear”, yang adalah suatu respons yang serasi terhadap ancaman yang diketahui; respons yang serasi terhadap ancaman yang diketahui; Anxietas adalah suatu respons terhadap suatu ancaman yang Anxietas adalah suatu respons terhadap suatu ancaman yang tidak diketahui, kabur/samar, atau atau konfliktual tidak diketahui, kabur/samar, atau atau konfliktual

Kp 3.1.36 gangguan somatoform

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN ANXIETASGANGGUAN ANXIETASGANGGUAN PANIK DENGAN DAN TANPA AGOROFOBIAGANGGUAN PANIK DENGAN DAN TANPA AGOROFOBIADEFENISIDEFENISI : : GANGGUAN ANXIETASGANGGUAN ANXIETASANXIETASANXIETAS adalah suatu kejadian yang berhubungan dengan perasaan takut yang adalah suatu kejadian yang berhubungan dengan perasaan takut yang

intensif yang diikuti oleh keluhan-keluhan somatik yang menunjukan intensif yang diikuti oleh keluhan-keluhan somatik yang menunjukan hiperaktif susunan syaraf autonom spt palpitasi dan berkeringat. hiperaktif susunan syaraf autonom spt palpitasi dan berkeringat. Anxietas mengenai kognisi dan cenderung menimbulkan distorsi dari Anxietas mengenai kognisi dan cenderung menimbulkan distorsi dari persepsi. Anxietas harus dibedakan dari “fear”, yang adalah suatu persepsi. Anxietas harus dibedakan dari “fear”, yang adalah suatu respons yang serasi terhadap ancaman yang diketahui; Anxietas adalah respons yang serasi terhadap ancaman yang diketahui; Anxietas adalah suatu respons terhadap suatu ancaman yang tidak diketahui, suatu respons terhadap suatu ancaman yang tidak diketahui, kabur/samar, atau atau konfliktualkabur/samar, atau atau konfliktual

Page 2: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

SIGNS & SYMPTOM GANGGUAN SIGNS & SYMPTOM GANGGUAN ANXIETASANXIETASTANDA FISIKTANDA FISIK GEMETAR, RENJATAN, RASA GOYAH.GEMETAR, RENJATAN, RASA GOYAH. NYERI PUNGGUNG, KEPALANYERI PUNGGUNG, KEPALA KETEGANGGAN OTOTKETEGANGGAN OTOT NAPAS PENDEK, HIPERVENTILASINAPAS PENDEK, HIPERVENTILASI MUDAH LELAHMUDAH LELAH SERING KAGETSERING KAGET HIPERAKTIVITAS AUTONOM:HIPERAKTIVITAS AUTONOM:

Wajah merah & pucatWajah merah & pucat Tachikardi & palpitasiTachikardi & palpitasi BerkeringatBerkeringat Tangan rasa dingin Tangan rasa dingin

PARAETESIA PARAETESIA SULIT MENELAN SULIT MENELAN DIARE DIARE MULUT KERING MULUT KERING SERING KENCINGSERING KENCING

Page 3: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GEJALA PSIKOLOGIK Rasa takut Sulit konsentrasi Siaga berlebihan/hypervigilance Insomnia Libido turun Rasa mengaganjal ditenggorokan Rasa mual

Page 4: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

KLASSIFIKASIa. Gangguan panik dengan dan tanpa agorofobiab. Agorofobia tanpa riwayat gangguan panikc. Gangguan cemas menyeluruh (GAD)d. Fobia spesifike. Fobia sosialf. Gangguan obsessif konpulsifg. Gangguan stress akut & gangguan stress Pasca

Troumah. Gangguan anxietas OK, Kondisi medik umumi. Gangguan anxietas ok zatj. Gangguan campuran (diinduksi) Anxietas depressik. Gangguan anxietas lain-lain

Page 5: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

A. A. GANGGUAN PANIK DENGAN TANPA AGOROFOBIAGANGGUAN PANIK DENGAN TANPA AGOROFOBIA

Gangguan Panik dikhaskan oleh serangan-serangan panik spontan iaGangguan Panik dikhaskan oleh serangan-serangan panik spontan iadapat terjadi sendirian atau berhubungan dengan agorofobia (takutdapat terjadi sendirian atau berhubungan dengan agorofobia (takutdiruang-ruang terbuka, diluar rumah sendirian atau ditempat ramai)diruang-ruang terbuka, diluar rumah sendirian atau ditempat ramai)panik dapat berkembang dalam beberapa fasepanik dapat berkembang dalam beberapa fase: : Serangan-seranganSerangan-serangansubklinik , serangan panik total, anxietas antisipatoris,subklinik , serangan panik total, anxietas antisipatoris,penghindaran situasi spesifik fobia, dan agorofobiapenghindaran situasi spesifik fobia, dan agorofobiaIa bisa menjurus pada alkohol atau penyalahgunaan zat, depresi, danIa bisa menjurus pada alkohol atau penyalahgunaan zat, depresi, danrestriksiokupasional dan sosial agorofobia bisa terjadi sendiri,restriksiokupasional dan sosial agorofobia bisa terjadi sendiri,walaupun pasien-pasien biasanya mempunyai serangan-seranganwalaupun pasien-pasien biasanya mempunyai serangan-seranganpanikpanikAnxietas antisipatoris dikhaskan oleh ketakutan - ketakutan akan jadiAnxietas antisipatoris dikhaskan oleh ketakutan - ketakutan akan jadipanik dengan ketidakadaan pertolongan atau penghinaanpanik dengan ketidakadaan pertolongan atau penghinaanPasien dengan gangguan panik sering mempunyai keluhan-keluhanPasien dengan gangguan panik sering mempunyai keluhan-keluhansomatikmultiple yang berhubungan dengan disfungsi susunan syarafsomatikmultiple yang berhubungan dengan disfungsi susunan syarafautonom, dengan risiko tinggi pada wanita. autonom, dengan risiko tinggi pada wanita.

Page 6: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

B. B. AGOROFOBIA TANPA RIWAYAT GANGGUAN AGOROFOBIA TANPA RIWAYAT GANGGUAN PANIKPANIK

Anxietas mengenai tempat-tempat atau situasi-situasi Anxietas mengenai tempat-tempat atau situasi-situasi didalam keramaian atau di ruang terbuka, diluar didalam keramaian atau di ruang terbuka, diluar rumah, darimana pelarian atau egdress/exi yang rumah, darimana pelarian atau egdress/exi yang ditakutkan itu tidak dimungkinkan. ditakutkan itu tidak dimungkinkan. Situasi dihindari atau dihadapi dengan penderitaan Situasi dihindari atau dihadapi dengan penderitaan yang nyata, kadang meliputi ketakutan akan serangan yang nyata, kadang meliputi ketakutan akan serangan panik. panik. Pasien agorofobia dapat menjadi terikat dirumah dan Pasien agorofobia dapat menjadi terikat dirumah dan tidak pernah meninggalkan rumah atau keluar rumah tidak pernah meninggalkan rumah atau keluar rumah hanya dengan seorang temanhanya dengan seorang teman

Page 7: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

C. FOBIA SPESIFIKAdalah suatu ketakutan irasional dari suatu

objek( seperti :kuda,ketinggian, jarum,) orang akan mengalami anxietas yang masifBila dihadapkan kepada kepada objek fobia yang menakutkan,Dan mencoba menghindarinya.sampai 25 % pendudukmempunyai fobia spesifik lebih sering pada wanita.

Page 8: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

D. FOBIA SOSIALAdalah suatu ketakutan irasional dari situasi-situasi publik ( seperti: berbicara didepan umum, makan didepan umum, menggunakan kamar mandi umum ( Malu kencing)dapat berhubngan dengan serangan serangan panik ia biasa terjadi selama fase remaja awal, bahkan dapat terjadi selama fase anak-anak, mengenai sampai 13 % populasi Pria + wanita

Page 9: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI Gangguan panik :Gangguan panik :

PrevalensiPrevalensi : : 1,5 -4 % populasi1,5 -4 % populasi Rasio Pria Rasio Pria : wanita: wanita

1 : 1 ( tanpa agorofobia) 1 : 1 ( tanpa agorofobia) 1 : 1 (dengan agorofobia)1 : 1 (dengan agorofobia)OnzetOnzet : Akhir 20 th: Akhir 20 th

Riwayat famil: 20 % keluarga tingkat pertama pasien agorofobia Riwayat famil: 20 % keluarga tingkat pertama pasien agorofobia mempunyai agorofobiamempunyai agorofobia

Lebih tingi pada kembar monozygot pada dizygotLebih tingi pada kembar monozygot pada dizygot Gangguan fobiaGangguan fobia

Prevalensi : 10 % populasiPrevalensi : 10 % populasi Rasio : Pria : Wanita : 1 : 2Rasio : Pria : Wanita : 1 : 2 Onzet : fase anak aklhirOnzet : fase anak aklhir Riwayat familiRiwayat famili

dapat mengenai keluargadapat mengenai keluargakhusus : darah, infeksi, lukakhusus : darah, infeksi, luka

Page 10: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

ETIOLOGIA.Biologik1. Meningkat tonus simpatis2. Pelepasan catecholamine ditingkatkan sehingga

produksi metabolit norepinephrine meningkat.3. Menurunnya rapideyemovement(Rem) latency dan

tidur stadium IV ( Mirip Depressi) dapat berkembang.4. Menurunya level ……amino bufyric acid ( Gaba)

menyebabkan CNS hiperaktif ( Gaba menghambat irritabilitas CNS dan tersebar luas luas diseluruh otak)

5. Perubahan dalam sistem serotonergik dan meningkatnya aktivitas dopaminergik berhubungan dengan anxietas

6. Aktivitas dalam cortex lobus temporalis meningkat.7. Locus seruleus, suatu pusat otak dari neuron-neuron

noradrenergik, hiperaktif dalam status anxietas, khusus pada serangan –serangan panik

8. Hiperaktivitas dan disregulasi dalam amygdala dapat berhubungan dengan anxietas sosial.

9. Peran dari neuropestisida ( Substance P CRF dan Cholecystokinin) penting

Page 11: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

B. B. PSIKOANALITIKPSIKOANALITIKMenurut freud. Impuls Unconscius ( seperti sex &Menurut freud. Impuls Unconscius ( seperti sex &agressi) mengancam meledak kedalamagressi) mengancam meledak kedalamconcicusness dan menghasilkan anxietas.concicusness dan menghasilkan anxietas.Anxietas berdasarkan perkembangan berhuibungan Anxietas berdasarkan perkembangan berhuibungan dengan ketakutan (fear) anak terhadap “loss of dengan ketakutan (fear) anak terhadap “loss of loveobject’ sebenarnyaatau khayalan atau ketakutan loveobject’ sebenarnyaatau khayalan atau ketakutan dari kerusakan tubuh( castration) freud menggunakan dari kerusakan tubuh( castration) freud menggunakan istilah ” Signal anxietas” untuk melukiskan anxietas istilah ” Signal anxietas” untuk melukiskan anxietas yang tidak dialami secara sadar tetapi yang yang tidak dialami secara sadar tetapi yang merangsang mekanisme defensif dipergunakan oleh merangsang mekanisme defensif dipergunakan oleh seseorang untuk menangani suatu situasi seseorang untuk menangani suatu situasi mengancam potensialmengancam potensial

Page 12: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

FobiaFobia :: Displacement & ZymbolizationDisplacement & Zymbolization AgorofobiaAgorofobia :: Projection & DisplecmentProjection & Displecment OCDOCD :: Undoing, Issolation, Reaction Undoing, Issolation, Reaction

FormationFormation AnxietasAnxietas :: RegressionRegression PanicPanic :: RegressionRegression PTSDPTSD :: Regression, Repression, Denial, Regression, Repression, Denial,

UndoingUndoing

Page 13: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

C. TEORI BELAJAR1. Anxietas dihasilkan oleh frustasi & stress

berkepanjangan & keras anxietas KMD menjadi suatu respons terkondisi pada situasi- situasi lain yang frustrasi & stressnya kurang keras.

2. Ia dapat dipelajari melalui identifikas dan imitasi pola anxietas orang tua ( social learning therapy)

3. Anxietas berhubugan dengan stimulus stimulus alamiah menakutkan (seperti accident). Displecement atau transperensi berikutnya terhadap stimulus lain melalui kondisioning menghasilkan fobia terhadap objek dan situasi yang baru dan berbeda.

4. Gangguan anxietas menyebabkan pola pikir kognitif salah, distorsi dan counterproduktif

Page 14: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

D. STUDI GENETIK1. Separuh ( 50 %) pasien dengan gangguan

panik mempunyai satu kelaurga yang terkena.

2. Kira-kira 5 % orang dengan level tinggi dari anxietas mempunyai suatu polymorphic variant dari gangguan yang berhubungan dengan metabolisme transporter serotonin.

Page 15: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TEST PSIKOLOGITEST PSIKOLOGI

A.A. RORSCHCH TESTRORSCHCH TEST1.1. Respons anxietas meliputi gerakan-gerakan binatang, Respons anxietas meliputi gerakan-gerakan binatang,

bentuk-bentuk tidak terstruktur & warna-warna keras.bentuk-bentuk tidak terstruktur & warna-warna keras.2.2. Respons fobia meliputi bentuk-bentuk anatomi atau Respons fobia meliputi bentuk-bentuk anatomi atau

kerusakan tubuh.kerusakan tubuh.3.3. Respons Obsesif Konvulsive meliputi over attensi pada Respons Obsesif Konvulsive meliputi over attensi pada

detaildetail

Page 16: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

B. THEMATIC APPERCEPTION TEST1. Produksi Fantasi Meningkat adanya 2. Thema Aggresi & Sensualitas Dapat Prominent3. Perasaan Tension dapat terjadi

C. Bender Geltalt1. Tidak Perubahan menunjukan brain damage nyata2. Menggunakan area kecil dapat dimanivestasikan pada

gangguan obsessif convulsive3. Produksi dapat menyebar pada halaman dalam

keadaan anxietas

D. Draw A Person1. Perhatian pada kepala dan Detail umum/menyuluruh

dapat dicapai pada gangguan obsessif convulsive2. Distorsi Body Image dapat ada pada Fobia3. Menggaris cepat dapat terjadi pada gangguan anxietas

E. MMPI-2( Minnesota Multipassic Personality Infentory-Inventory ,

Hipchondriasis Pschastania, ………………………………

Page 17: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

LOBORATORY TESTa. Tak ada test labor spesifik pada anxietasb. Infus laktat eksperiment meningkatkan level

norepinephrine dan menghasilkan anxietas pada pasien dengan gangguan panik

Page 18: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

PATHOFISOLOGI ( BRAIN IMAGING STUDIES )a. Tak ada perubahan pathoghomonik konsistenb. Pada gangguan obskonpulsif positron emissiion tomography

(PET) menqampakan penurunan metodolisme dalam Gyrosophtal, nuleicandatus & Gyruscingulus

c. Pada gangguan anxietas menyeluruh dan keadaan panik d. Pada gangguan anxietas menyeluruh dan keadaan panik PET

memperlihatkan peningkatan aliran darah di parahippocampus kanan di Lobusforntalis

e. Magnetic resonance Imaging ( MRI) telah menunjukan peningkatan besarnya Venrikular dalam beberapa kasus tapi tidak konsisten.

f. Atrepi temporal kanan tampak dalam beberapa pasien gangguan panik Vaso Kontriksi serebral sering ada pada gangguan anxietas

g. Protap Katup Mitral apa pada 50 % pasien gangguan panik, tapi signifikans klinis tak diketahui perubahan

h. EEG Non Spesifik bisa dicatati. Test Supresidexamethason tidak mensuures cortisol pada

beberapa pasien obsesive kompulsij. Zat yang menginduksi panik meliputi CO2, sodium lactat,

Metahilchlorophenylpperazine (mcpp)k. Carboline,gaba, receptor, Antagonists, Coffein, Isoproterenol &

Yohimbine ( Yacon)

Page 19: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIFFERENTIAL DIAGNOSISa. Gangguan depressifb. Skizopreniac. Ganggaun bipolard. Psikosis atipike. Gangguan penyesuaian dengan anxietasf. Kondisi medis & neurologisg. Gangguan berhubungan zath. Gangguan kognitif

Page 20: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

PERJALANAN & PRONOGSISA. GANGGUAN PANIK

1. Koronik dengan remisi & exacerbasi2. Serangan panik cenderung berulang 2 atau 3 kali

seminggu3. Pasien dengan gangguan panik risiko sucide

meningkat.4. Prognose baik dengan kombinasi psikioterapi &

farmakoterapi

Page 21: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

B. GANGGUAN FOBIA1. Perjalanan cenderung khronis2. Fobia dapat lebih buruk atau menyebar bila tak diterapi3. Agorofobia paling resisten dari semua fobia4. Prognosis good sampai exellent denganterapi

Page 22: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TERAPIA. FARMAKOTERAPI

1. Benzodiazepin• Xanax ( Alprazolam)• Clnazepam• Diazepam• Lorazepam( Atvan)

2. SSRIS ( selektive Serotonin Reutake Inhibitors)• Paroxetine• Sertraline• Venlafaxine ( Effexor)

3. Tricyclic• Imipramin ( tofranil)• Nortryptiline• Clomipramine ( anafranil)

4. MAOIS ( Monoamine oxydase inhibitors)5. Lain-lain

Page 23: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

1. Lain-laina. Adrenergic receptor antagonits ( beta blockers)

• Tenormine/atenolol• Proponolol (inderal)

b. Buspirone ( Buspar)c. Venlafaxine ( Effexor)

• Anti anxietas• Anti depressant

d. Anticonvulsan anxiolytic• Gabapentine• Tiagabin• Valproate

Page 24: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

B. PSIKOTERAPI1. Psikoterapi supportif2. Psikoterapi berorientasi insight3. Terapi behavioral ( cbt)4. Terapi kognitf (CBT)5. Terapi kelompok ( group therapy)

Page 25: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

KRITERIA DIAGNOSIS SERANGAN PANIKSuatu periode ketakutan intesif atau rasa tidak nyaman

tersendiri dalamnana 4(lebih) gejala berkembang tiba dan mencapai puncak

berikutberkembang tiba-tiba dan mencapai puncak dalam 10 menit.1. Palpitasi, jantung koroner, detak jantung dipercepat2. Berkeringat3. Bergetar & bergoncang4. Sensasi bernafas pendek atau tercekik5. Perasaan tercekik6. Sakit dada atau rasa tidak menyenangkan7. Mual atau abdominal distress8. Rasa pusing, goyah, keoala ringan, atau pingsan9. Derelisasi, depersonalisasi10. Takut kehilangan kontrol, atau takut jadi gila11. Takut mati12. Paraesthesia13. Mengigil atau rasa panas ( kedinginan)

Page 26: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

KRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN PANIK DENGANKRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN PANIK DENGANATAU TANPA AGOROFOBIAATAU TANPA AGOROFOBIAA.A. KEDUA-DUANYA ( 1) & (2)KEDUA-DUANYA ( 1) & (2)

1.1. Serangan serangan panik berulangyang spontan Serangan serangan panik berulangyang spontan 2.2. Sedikitnya satu dari serangan telah diikuti oleh 1 bulan lebih Sedikitnya satu dari serangan telah diikuti oleh 1 bulan lebih

dari satu (lebih)yang berikut :dari satu (lebih)yang berikut :a)a) Khawatir tentang akibat implikasi dari serangan atau Khawatir tentang akibat implikasi dari serangan atau

konsekw2ensinya (kehilangan kontrol, serangan jantung, jadi gila)konsekw2ensinya (kehilangan kontrol, serangan jantung, jadi gila)b)b) Khawatir persisten mengenai serangan tambahan.Khawatir persisten mengenai serangan tambahan.c)c) Suatu perubahan signifikans dalam perilaku yang berhubungan Suatu perubahan signifikans dalam perilaku yang berhubungan

dengan serangan dengan serangan

Page 27: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

B. ADA ATAU ABSENNYA AGOROFOBIAC. SERANGAN PANIK TIDAK DISEBABKAN OLEH

EFEK FISIOLOGIS LANGSUNG DARI SUATU ZAT 9 YAITU PENYALAHGUNAAN OBAT, MEDIKASI) ATAU KONDISI MEDIK UMUM( SEPERTI HYPERTHYREOIDISME)

D. SERANGAN PANIK TIDAK DAPAT DITERANGKAN LEBIH BAIK OLEH GANGGUAN MENTAL LAINNYA SEPERTI FOBIASOSIAL, FOBIA SPESIFIK , OCD, GANGGUAN ANXIETAS PERPISAHAN.

Page 28: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

KRITERIA DIAGNOSTIK AGOROFOBIAA. ANXIETAS BERADA DITEMPAT TEMPAT ATAU SITUASI DARIMANA

MELARIKAN DIRI JADI SULIT (MEMALUKAN) ATAU DALAM MANA PERTOLONGAN TIDAK TERSEDIA. DIDALAM KEJADIAN-KEJADIAN SERANGAN PANIK ATAU GEJALA SEPERTI PANIK YANG TAK DIDUGA. KETAKUTAN AGOROFOBIA MENYANGKUT KELOMPOK SITUASI YANG TIPIKAL SEPERTI DI LUAR RUMAH SENDIRI, DIKERAMAIAN ATAU BERDIRI DIBARISAN, DIATAS JEMBATAN, BEPERGIAN DENGAN BUS, KERETA, MOBIL

B. SITUASI DIHINDARI ATAU DIHADAPI DENGAN STRESS YANG HEBAT ATAU DENGAN KECMASAN MENGENAI TIMBULNYA SERANGAN PANIK ATAU GEJALA SEPERTI PANIK, ATAU MENGHENDAKI ADANYA TEMAN.

C. KECEMASAN DARI KECEMASAN FOBIK TIDAK DAPAT LEBIH BAIK DITERANGKAN OLEH GANGGUAN MENTAL LAINNYA SEPERTI FOBIASOSIAL, FOBIA SPESIFIK, OCD, PTSD, GANGGUAN ANXIETAS SEPARASI

Page 29: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

KRITERIA DIAGNOSTIK FOBIA SPESIFIKA. Suatu perasaan takut (Fear) yang mencolok dan persisten yang

berlebihan dan tidak beralasan , diisyaratkan oleh adanya atau antisipasi dari suatu objek atau situasi spesifik seperti naik pesawat, ketinggian binatang, suntikan, melihat darah

B. Perasaaan terhadap stimulus fobik hampir selalu memprovokasi suatu respons anxietas segera yang dapat mengambil bentuk dari suatu loncatan batas secara situasional serangan panik disposisi pada anak-anak anxietas dinyatkan sebagai nangis, tentram beku/tak berdaya dan lengket dengan ibupenderita fobia.

C. Orang mengenal bahwa rasa takut (fear) berlebihandan tak beralasan pada anak yang gambarannya absent

D. Situasi fobik dihindari atau diterima dengan anxietas atau distress yang intens.

E. Avoidance anxietas antisipatorik, atau distress dalam situasi rasa takut bercampur secara signifikans dengan rutinitas normal , fungsi pekerjaan /fungsi akademik , aktivitas sosial atau hubungan sosial atau terdapat distress yang nyata mengenai

F. Pada individu dibawah umur 18 durasinya sekurang-kurangnya 6 bulan

G. Anxietas serangan panik Fobik avoidance yang berhubungan dengan objek atau situasi spesifik tidak lebih baik dapat diberi keterangan yang memuaskan oleh gangguan kental yang lain seperti gangguan obsessikonpulsif, gangguan stress pasca trouma, gangguan anxietas separasi , fobia sosial , gangguan panikdengan gangguan agorofobia, agorofobia tanpa riwayat gangguan panik

Page 30: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

FASE SPESIFIK, o Tipe binatango Tipe lingkungan alam ( ketinggian , petir, air )o Tipe situasional ( pesawat terbang, elevator,

tempat tertutup)o Tipe Lainnya( menghindari situasi fobik yang

menyebabkan rentan kontraksi, tercekik pada penyakit ada anak-anak menghindari suara keras

Page 31: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

KRITERIA DIAGNOSTIK FOBIA SOSIALA. Perasaan takut (Fear) yang mencolok dan persisten dari

satu atau lebih situasi sosial atau situasi performans dimana seseorang dipaparkan kepada orang yang tidak familiar atau penelitian cermat yang mungkin oleh orang lain . Ketakutan-ketakutan individu yang ia akan perbuat dengan satu cara (atau mempertunjukan gejala anxietas ) yang akan menghina atau memalukan. Pada anak-anak ada suatu kejadian dari kemampuan/kekuatan untuk hubungan fobia sosial situasi umur dengan orang-rang familiar dan anxietas harus terjadi dalam setting teman sebaya, tidak dalam hubungan dengan orang dewasa.

B. Pemaparan kepada situasi sosial yang menakutkan hampir selalu memprovokasi anxietas, yang dapat mengambil bentuk suatu loncatan /batas secara situasional atau secara situasional serangan panik terdisposisi pada anak anxietas dinyatakan dengan nangis , tentram, beku atau bersembunyai dari situasi sosial dengan orang yang tidak familiar.

Page 32: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

C. Orang mengenal bahwa rasa takut (Fear) berlebihan atau tidak berlebihan pada anak-anak gambaran tidak ada (Absent)

D. Situasi sosial atau situasi peformance yang ditakuti itu dihindari atau diterima dengan anxietas yang intens atau disintens(Penderitaan ) yang intens.

E. Avoidanceanxietas antisipatorik, atau distress didalam stuasi sosial atau situasi performance yang ditakuti bercampur secara significan dengan rutinitas normalorang. Fungsi pekerjaan ( akademik) atau aktivitas atau hubungan sosial, atau ada distrss yang berat tentang mempunyai fobia.

F. Pada individu di bawah 18 tahun, durasinya sekurang-kurangnya 6 bulan

G. Fear atau avoidance tidak disebabkan efek psikologis langsung dari suatu zat (penyalahgunaan obat atau medikasi) atau suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental linnya. Seperti gangguan panik dengan atau tanpa agofobia ganggunan anxietas separasi, gangguan dismorfik tubuh, gangguan perkembangan pervasif, atau gangguan kepribadian skizofrenia.

H. Bila suatu kondisi medis umum atau gangguan mentalnya adarasa takut( far) dari kriteria A tidak berhibungan dengannya(seperti Deartidaklah daristuttering, tremblingdalam penyakit parkinson , atau memperyunjukan perilaku makanabnormal dalam andrexia nervosa bulimia nervosa. Spesifikkasi bila : Generalized: apabila fear meliputi kebanyakan situasi soial ( juga mempertimbangkan diagnosistambahandari gangguan kepribadian avoidance)

Page 33: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN SOMATOFORMDefinisi

Suatu gangguan yang menjadi terkenal karena gejaladan keluhan somati/fisik yang memneri kesan suatukondisi medik; akan tetapidalam pemeriksaan , tidak bisa sepenuhnya diterangkan olehsesuatu penyakitmedik yang dikenal gejala/keluhannya cukup keras untuk menyebabkan pasien mengalami penderitaaan yang signifikan atau gangguan fungsi sosial (distress) & pekerjaan.

Page 34: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

5 GANGGUAN SOMATOFORM SPESIFIK

1. GANGGUAN SOMATISASI2. GANGGUAN CONVERSI

3. GANGGUAN HYPOCHONDRIASIS4. GANGGUAN DYSMORPHIS TUBUH

5. GANGGUAN NYERI

Page 35: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

I. GANGGUAN SOMATISASIII. Epidemiologi

a. Prevalensi seumur hidup 0,1- 0,5 % populasi umum.b. Wanita/pria ; 5/1c. Prevalensi seumur hidup dari seluruh wanita 1-2 %d. Lebih sering pada orang yang kurang pendidikan &

orang dengan sosioekonomi lemah.e. ONZET : adolescent dengan dewasa muda

III. Etiologia. Psikososial

supressi atau reprssi rasa mara kearah oranglain, dan mengarahkan rasa marah pada dirisendiri, seperti dapat mempertanggung-jawabkan gejala-gejala harga diri rendah sering. Identifikasi dengan orang tua yang jadi peran SMATBeberapa dinamikanya seperti dinamika depressi

b. GenetikRiwayat keluarga positif terdapat dalam 10-20 % dan saudara perempuan dari pasien, kembar, angka perasesuaian 29 % pada monozygote dan 10 % pada kembar dyzygot

Page 36: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

3. TEST LABOR & TEST PSIKOLOGISPada beberapa pasien terdapat

abnormalitas neuropsycologis minor ( seperti penilaian salah dari input somatormsensorik)

4. PATHOPHYSIOLOGIPenggunaan medikasi yang lama dapat menyebabkan efek samping yang tidak berhubungan dengan keluhan

somatisasi. Beberapa data menunjuknan bahwa regulasi abnormal dari cytokinine- mesenger yang mengenai sistem

immun dapat terkena.

Page 37: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

5. DIAGNOSIS, SIGNS AND SYMPTOMSa. Banyak keluhan somatik dengan riwayat medis yang

menyulitkanb. Keluhan paling sering adalah nyeri gastrointestinal,

sexual dan neurologis( sperti Dizziness, amnesia)c. Ide-ide suicide sering ada, tapi suicide jarang.d. Deprssi atau anxietas yang terikat dengan keluhan-

keluhan dapat terjadi problem interpersonal sering.

Page 38: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

6. Differential diagnosisa. Multiple sclerosisb. Sindrom kelelahan kronisc. Porphyriad. Skizofreniae. Serangan panikf. Gangguan konversig. Gangguan facttioush. Gangguan nyeri

Page 39: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

7. PERJALANAN & PROGNOSISKhronis dengan sedikit remissi kekerasan gejala fluaktif komplikasi meliputi tindakan bedah yang tidak perlu, ketergantungan zat dll depressi sering

Page 40: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

8. Terapya. Farmakoterapi

Hindari psikotropik, kecuali selama periode anxietas akut atau deprssi ok. .Kecenderungan depenndensi, antidepressant berguna untuk deprssi sekunder.

b. Psikoterapio Psikoterapi berorientasi insighto Psikoterapi supportif

9. Riwayat kelurga : lebih sering dalam anggota keluarga.

10. Sering pada status sosio-ekonomi rendah status pendidikan rendah

Page 41: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

2. Gangguan konversi1. Definisi

Khas adalah perubahan atau limitasi fungsi fisik secara tak sadar sebagai suatu hasil dari konflik psikologik atau kebuthan (dulu disebut hysteria)

2. Epidemiologia. Insidensi & prevalensi : 10 % dari pasien rawat jalan

psikiatrikb. Umur : pada fase anak awal, tapi dapat terjadi pada

umur tua atau umur pertengahanc. Wanita/laki-laki = 2/1

Page 42: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

ETIOLOGIA. BIOLOGIK

1. Gejala tegantung pada aktivitas dari mekanisme otak inhibitoris

2. Cetusan-cetusan kartikal yang banyak menhambat mekanisme CNS pada synapsis, batang otak sistemaktivasi retikuler yang dapat bertanggung jawab untuk defisit sensorik.

3. Meningkat kelemahan pada pasien bagaian troumalobus frontaklis atau defisit Neurologis.

B. PSIKOLOGIK1. Ekpresi konlik psikologik tak sadar di repressi2. Gangguan psersonality premorbid ; avoidant, hysterionec.3. Impuls ( sex & agressi) yang tidak dapat diterima ego dan

disamarkan /disembunyikan melalui gejala gejala.4. Identifikasi dengan anggota keluarga yang mempunyai

gejala yang sama disebabkan oleh penyakit yang sebenarnya, dipelajari masa kanak-kanak.

Page 43: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

C. PSIKODINAMIK1. La Belle Indifference :

Suatu kehilangan perhatian mengenai penyakit , ada pada beberapa pasien.

2. Primary Gain : Berhubungan dengan reduksi anxietas oleh reprssi impuls yang tidak diterima simbolisasi dari impuls kepa gejala ( seperti Paralis lengan mencegah ekxspresi impuls agressi

Page 44: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

3. Secondary Gain. Berhubungan dengan keuntungan dari sakit ( seperti. Kompensasi dari perkara hukum, ( Neurosis Kompensasi). Menghindari kerja, Ketergantungan pada keluarga). Pasien Biasanya kehilangan insight mengenai dinamika ini .

4. Defense mekanisme yang alin : reaction- formation, denial, dispplacement

Page 45: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

4. TEST LABOR & TEST PSIKOLOGISa. Evoiced potential menunujukan persepsi

somatosensorris tangguang, berkurang atau absen pada sisi defect

b. Gangguan kognitif ringan , defisit attensi, perobahan visio perceptual pada halstead-restan batery

c. MMP 1.2 test rerschach menunjukan peningkatan dorongan instintual, represi sexual hambatan agressi

d. Amital intravenous ( 100 – 500 mg) dengan infus lamoat sering menyebabkan gejala conversi merteda/ berkurang, contoh, pasien dengan aphonia hysterical akan mulai bicara

Page 46: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

PATHOFISIOLOGITidak ada berubahan : Beberapa studi pencitraan otak menunjukan hypometabolisme pada hen in Fear dominan.

Page 47: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIAGNOSIS, SIGNS & SYMPTOMSa. Abnormal motorik ; peralysis, ataxia, dysfagia,muntah,

afoniab. Gejala kejang : pseudosetzure, unconsciousness.c. Gangguan sensorik : buta, tuli, insomnia, anesthesia

analgesisia, diplopia, anesthesia sarung tangan /kaos kaki ( tidak mengikuti jalur sensorik)

d. Hubungan temporal yang erat antara gejala dan stress atau emosi yang intens.

e. Gejala sisis kiri lebih sering daripada gejala sisi kanan.

Page 48: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIFFERNTIAL DIAGNOSISa. Paralysisb. Ataxiac. Butad. Tulie. Sensorisf. Hystericalg. Pseuduzetzureh. Skizofreniai. Gangguan moodj. Malingering & gangguan factitous

Page 49: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TARAPIa. Farmakoterapy :

AntianxietasAntidepressant

b. Psikoterapi1. Terapi berorientasi insight2. Behavior therapy3. Hipnosis4. Narkoanalisis

Page 50: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN NYERIDEFINISI

Preokupasi dengan nyeri dengan absennya penyakit fisik untuk mempertanggung-jawabkan intensitasnya. Ia tidak mengikuti distribusi neuroanatomi, stress dan konflik dapat berhubungan erat dengan inisiasi atau exacesbasi rasa nyeri

Page 51: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

EPIDEMIOLOGIA. BEHAVIORAL

PERILAKU SAKIT/NYERI DIPERKUAT APABILA DIBERI REWARD ( CONTOH : GEJALA NYERI MENJADI INTENSIF APABILA DIIKUTI

PERILAKU ATTENSI DIRI ORANG LAIN ATAU AVOIDANCE AKTIVITAS YANG TAK DISUKAI )

Page 52: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

INTERPERSONALNyeri adalah suatu cara untuk memanipulasi dan mengambil keuntungan dalam suatu hubungan (contoh : untuk menstabilkan perkawinan yang rapuh)

Page 53: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

BIOLOGIKDisebabkan struktural sensorik dan limbik atau abnormalitas kimiawi yang predisposisi mereka untuk nyeri

Page 54: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

D. PSIKODINAMIKPernyataan simbolk suatu konflik intraskik melalui tubuh orang dapat secara tak sadar memandang nyeri emosional sebagai kelemahan dan menggesernya ketubuh. Nyeri bisa menjadi suatu metode untuk mendapatkan cinta atau bisa dipergunakan sebagai suatu punisment defence mekanisme yang terlibat meliputi displacement substitusi dan repressi

Page 55: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIAGNOSIS1. Secara klinis sejumlah keluhan nyeri yang

signifikan yang merupakan distress emosional dan sosial; atau gangguan okupasinal

2. Faktor biologis memainkan peranan besar dalam onzet dan kekeasan gejala.

Page 56: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIFFERENTIAL DIAGNOSISa. Nyeri fisik ok kondisi medikb. Hyphochondriasisc. Gangguan conversi

Perjalanan & Prognosisa. Bervariasi, cenderung khronisb. Pasien dengan comormoditas depressi mempunyai

prognose jelek sebagainya pada pasien-pasien dengan secondary gain ( seperti : proses perkara)

Page 57: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TERAPIFARMAKOTERAPY1. Antidepressant (SSRIS)2. Amphetamine ( sebagai tambahan , dosis kecil)3. Hindari opioid

Page 58: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

PSIKOTERAPI1. Terapi psikodinamik2. Terapi kognitif3. Lain pendekatan, hypnosis, biofeedback4. Acupuncture, massage

Page 59: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

III. HYPOCHONDRIASISDEFINISI

Ketakutan abnormal/tak wajar atau kepercayaan bahwa seseorang mempunyai penyakit serius sungguhpun tidak exsis.

Page 60: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

EPIDEMIOLOGIa. Prevalensi 10 % dari semua pasien medisb. Wanita =priac. Terjadi pada semua umur , puncaknya 30 tahun

pada pria/40 tahun pada wanitad. Tampak pada kembar monozygot dan saudara

derajat pertama

Page 61: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

ETIOLOGIa. Beberapa pasien dapat mempunyai hypersensitvitas

kongenstal terhadap fungsi tubuh dan sensasi tubuh dan ambang batas rendah untuk nyeri atau ketidak nyamanan fisik

b. Ketakutan penyakit spesifik dapat mempunyai arti simbolis penting

c. Psikogenik ; refressi rasa marah terhdap orang lain displacement rasa marah kearah diri sendiri dengan perkembangan gejala-gejala / keluhan-keluhan fisik rasa nyeri dan penderitaan sebagai punisment untuk pengguna impuls rasa bersalah yang tak dapat diterima.

Page 62: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TEST LABOR & TEST PSIKOLOGIKa. Hasil pemeriksaan fisik yangberulang menyatakan

tidak terdapat penyakit medis.b. MMPI menunjukan peningkatan skala hystericalc. Respons banyak warna pada rerschach test

menunjukan labilitas emosional.

Page 63: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIAGNOSIS, SIGNS & SYMPTOMSa. Suatu organ atau sistem fungsional bisa terkena yang

paling sering : sistem gastrointestinal dan cardiovaskuler

b. Pasien percaya bahwa penyakit atau malfungsi ada.

c. Pemeriksaan fisik negatif atau hasil test labor menyerahkan pasien tapi hanya sebentar, gejala kemudian kembali ( dalam delusi somatik pasien tak bisa ditentramkan)

d. Gangguan berlangsung sedikitnya 6 bulan

e. Keyakinan tidak seintensif delusi

Page 64: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIFFERENTIAL DIAGNOSISa. Depressib. Gangguan anxietasc. Gangguan somatisasid. Gangguan nyerie. Malingering & ganngguan factitousf. Dysfungsi sexual

Page 65: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

PERJALANAN & PROGNOSISKhronis dengan remisi Eksaserbasi biasanya berhubungan dengan stress kehidupan yang dapat dihentikan fikasi. Prognosis baik bila kepribadian premorbid minimal , Prognosis jelek bila didahului atau tercampur dengan gangguan fisik.

Page 66: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TERAPIA. FARMAKOTERAPI

• ANTIANXIETAS• ANTIDEPRSSANT

B. PSIKOTERAPI• PSIKOTERAI BERORIENTASI INSIGHT• HYPNOSIS• BEHAVIOR THERAPY RELAKSASI

Page 67: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TERAPIA. FARMAKOTERAPI

• ANTI ANXIETAS• ANTI DEPRESSANT

B. PSIKOTERAPI• PSIKOTERAPI BERORIENTASI INSIGHT• HYPNOSIS• BEHAVIOR THERAPY RELAKSASI

Page 68: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

4. GANGGUAN DISMORFIK TUBUHDEFINISI

Keyakinan iomajinatif ( bukan delusi) bahwa satu defek/cacat dalam penampilan seluruh atau sebagian tubuh ada

Page 69: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

EPIDEMIOLOGIOnzet dari remaja sampai dewasa awal wanita =Pria

Page 70: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

ETIOLOGIa. BIOLOGIK

Rospensiveness terhadap agen serotonergik memberi kesan keterlibatan serotonin atau kawan-kawannya terhadap gangguan mental lainnya

b. PSIKOLOGIKMencari konflik tak sadar yang berhubungan dengan bagian tubuh yang alami distorsi

c. PSIKODINAMIKDefense mekanisme meliputi represi ( dari konflik tak sadar), distorsi dan simbiolisasi ( bagian tubuh) dan proyeksi ( keyakinan bahwa orang lain juga melihat deformitas imaginatif

Page 71: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TEST LABOR & TEST PSIKOLOGISDraw A Person test menunjukan pernyataan yang dilebih-lebihkan, pengurangan, atau absennya bagian tubuh yang terkena

Page 72: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

PATHOFISIOLOGIAbnormalitas patologis tidak diketahui defisit tubuh minor dapat ada diatas mana berkembang meyakinkan imaginer

Page 73: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

Diagnosis, signs & SymptomsKeluhan-keluhan cacat pasien ( seperti, kerutan kulit, kehilangan rambut, dada & penis kecil. Bintik ketuaan, badan tinggi) keluhan diluar proporsi terhadap abnormalitas yang objektifBila ada anomali fisik ringan, perhatian pasien sangat besar/berlebihan, tetapi keyakinan bukan intensitas delusional. Pasien dapat mengakui kemungkinan bahwa ia dapat membesar-besarkan kelanjutan defect/cacat atau bahwa dimana perluasan mungkin tidak ada cacat sama sekali . Pada gangguan delusional keyakinan sudah terfixir dan tidak Performance terhadap reality testing.

Page 74: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

DIFFERENTIAL DIAGNOSISa. Skizofreniab. Gangguan Moodc. Gangguan medisd. Anorexia nervosae. Bulimiaf. Gangguan obsessif konpulsifg. Gangguan identitas genderh. koro

Page 75: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

PERJALANAN & PROGNOSA

Khronis,sering mengujungi dokter, operasi plastik atau dermatologist. Depressi sekunder dapat terjadi dalam beberapa kasus distorsi body-image berlanjut jadi keyakinan delusional

Page 76: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

TERAPIA. FARMAKOTERAPI

• Serotoninergic drug ( Fluoretine)• Clomipramine ( anafranil}• Terapi dengan bedah, dermatologist jarang

sukses.B. PSIKOLOGIS

• Psikoterapi

Page 77: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN SOMATOFORM UNDIFFERENTIATEDTerdiri dari gejala dan keluhan yang tidak bisa diterangkan, tidak dapat dimasukan dalam salah satu gangguan somatoform diatas berlangsung sekurang-kurangnya 6 bulan. Tidak dapat diterangkan dengan kondisi medik yang diketahui. Keluhan-keluhan berhubungan dengan sistem saraf otonom:Gejala-gejala : Kardiovaskuler, gastrointestinal,

respiratoris, predominant, kelelahanDD. : gangguan anxietasgangguan depressi

Page 78: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN SOMATOFORM ( NOT OTHERWISE SPECIFIED (NOS)Categori ResidualContoh : Pseudocyesis ( hamil palsu)

1. Petunjuk Umum Therapy gangguan Somatoform.2. Waspada terhadap perkembangan gangguan fisik yang

over dari suatu ganggaun fisik yang covert dalam perjalanan terapi psikosomatik .

3. Kebanyakan pasien somatoform mempunyai gangguan fisik bersama

4. Perlu konsultasi psikiatrik untuk merumuskan rencana terapi penyakit medisa dan bedah.

5. Pasien somatoform sering mempunyai gangguan psikiatrik comorbid gejalanya mirip

Page 79: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUHMeliputi kecemasan/ kekawatiran berlebihan mengenai lingkungan . kejadian atau konflik dll. Gejala dapat berfluktuasi dan overlapping dengan gangguan medis dan gangguan psikiatrik yang lain ( depressi atau gangguan anxietas lainnya)Anxietas sulit dikontrol, adalah penderitaan subjektif, dan menyebabkan gangguan dalam area-area penting dari kehidupan sesorangTerjadi pada anak-anak dan dewasa bagian angka Prevalensi seumur hidup 45 % rasio : wanita : pria = 2 : 1

Page 80: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN OBSESSIF KONPULSIFMeliputi idea image renungan impulse dan pikiran-pikiran yang mengganggu dan berulang ( Obsessi) atau Pola-pola perilaku atau aksi yang berulang ( konpulsi) Obsessi & Konpulsi tesebut adalah Ego-alien menyebabkan anxietas apabila ditentang Prevalensi seumumr Hidup 2-3 % Wanita & Pria 1 : 1 Umur ONZET rata-rata 22 th.

Page 81: Kp 3.1.36 gangguan somatoform

GANGGUAN STRESS PASCA TROUMA &GANGGUAN STRESS AKUT

Anxietas disebabkan oleh kejadian penuh stress yang luar biasa. Kejadian dihidupkan / dialami lagi dalam mimpi atau pikiran waktu bangun flashbacks)