16
STRATEGY PENCEGAHAN PENCUCIAN UANG Disampaikan oleh Setiono Winardi,SH.,MBA E. [email protected] M. +62-813-1542-1509

Prevention Strategy for Money Laundering

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prevention Strategy for Money Laundering

STRATEGY PENCEGAHAN

PENCUCIAN UANGDisampaikan oleh

Setiono Winardi,SH.,MBAE. [email protected]. +62-813-1542-1509

Page 2: Prevention Strategy for Money Laundering

Background

1. Pencucian uang (Money Laundering) terjadi karena Penegak Hukum

tidak mendeteksi transaksi keuangan yang dilakukan oleh pelaku

pencucian uang (Money Launders) pada saat melakukan aktifitas

transaksi keuangan, dilakukan secara tunai, transfer bank (transaksi antar

bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri), termasuk

mempergunakan instrument keuangan, sebagaimana di definisikan di

dalam peraturan perundang-undangan.

2. Penegak hukum, bekerja berdasarkan pelaporan dari pihak-pihak tertentu

yang mengetahui adanya transaksi keuangan, yang dilengkapi dengan

dasar hukum peraturan perundang-undangan sehingga kinerja yang

dilakukan hanya bersifat penindakan, dan belum bersifat pencegahan

(prevention).

Page 3: Prevention Strategy for Money Laundering

Pengertian

Pencucian uang adalah suatu upaya perbuatan untuk

menyembunyikan atau menyamarkan asal usul

uang/dana/harta kekayaan yang berasal dari hasil tindak

pidana melalui berbagai transaksi keuangan, sehingga

seolah-olah uang/dana/harta kekayaan berasal dari

kegiatan yang sah/legal.

Page 4: Prevention Strategy for Money Laundering

Tahapan pencucian uang menurut Undang-undang

1. Pertama, uang/dana yang dihasilkan dari suatu kegiatan tindak

pidana/kejahatan diubah ke dalam bentuk yang tidak menimbulkan

kecurigaan melalui penempatan kepada sistem keuangan dengan berbagai

cara (tahap penempatan/placement);

2. Kedua, melakukan transaksi keuangan yang kompleks, berlapis dan anonim

dengan tujuan memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya ke berbagai

rekening sehingga sulit untuk dilacak asal muasalnya (tahap

pelapisan/layering);

3. Ketiga (final) merupakan tahapan di mana pelaku memasukkan kembali

dana yang sudah kabur asal usulnya ke dalam harta kekayaan yang telah

tampak sah baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai

bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai

kegaiatan bisnis yang sah ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak

pidana (tahap integrasi).

Page 5: Prevention Strategy for Money Laundering

Program Strategy Pencegahan Pencucian Uang

1. Transformasi ilmu pengetahuan dan implementasi hasil

penelitian pada perbuatan pencucian uang

2. Di Indonesia, melibatkan lembaga/institusi Notaris,

Perbankan, Konsultan Hukum dan Keuangan

3. Di negara asing, melibatkan lembaga Konsultan Hukum,

Konsultan Keuangan/Pajak, Perbankan dan Chamber of

Commerce

Page 6: Prevention Strategy for Money Laundering

Kriteria Negara Asing

1. Memiliki hubungan diplomatik denganIndonesia

2. Tidak memiliki hubungan diplomatik denganIndonesia

3. System Hukum yang dipergunakan, System Hukum Commenwealth.

Page 7: Prevention Strategy for Money Laundering

Tahapan Program

1. Di Indonesia

2. Di luar negeri, negara yang memiliki hubungandiplomatik dengan Indonesia

3. Di luar negeri, negara yang tidak memiliki hubungandiplomatik dengan Indonesia

4. Di Indonesia

Page 8: Prevention Strategy for Money Laundering

Negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik

1. Konsultan akan mempergunakan “jaringan internasional”

untuk mempermudah kegiatan transformasi ilmu

pengetahuan dan implementasi hasil riset

2. Jaringan internasional yang digunakan, Konsultan

Hukum, Konsultan Keuangan, Biro Perjalanan, Imigrasi,

Ministry Taxes and Finance dan Chamber of Commerce

Page 9: Prevention Strategy for Money Laundering

Objective

1. Mengenal kegiatan bisnis yang dilakukan untuk melakukanpencucian uang

2. Mengidentifikasi adanya rencana kegiatan pencucian uang

3. Mengidentifikasi infrastruktur dan framework yang akandigunakan

4. Mengidentifikasi environment yang memungkinkan untukdigunakan dalam pencucian uang

5. Meningkatkan kerjasama lokal, regional dan international antar institusi jasa keuangan dan penegak hukum sertaperbankan

Page 10: Prevention Strategy for Money Laundering

Benefits

1. Menarik uang yang berasal dari Indonesia, tapi beredar di luar negeri

2. Membangun kerjasama lokal, regional dan internasionaldalam pemberantasan perbuatan pencucian uang

3. Meningkatkan pencegahan pencucian uang melalui strategy terbaru (modern), dengan strategy yang belum pernahdigunakan

4. Meningkatkan pengetahuan terhadap perbuatan pencucianuang diluar perhatian lembaga penegak hukum.

5. Mencegah terjadinya transaksi keuangan pada uang yang berasal dari Indonesia yang dilakukan di luar negeri

Page 11: Prevention Strategy for Money Laundering

Content Program

1. Pengertian tentang pencucian uang berdasarkan undang-

undang dan diluar undang-undang

2. Infrastruktur institusi jasa keuangan yang dipergunakan

sebagai pencucian uang

3. Institusi yang terlibat dalam proses pencucian uang

4. Framework yang dipergunakan sebagai pencucian uang

5. Environment yang memungkinkan terjadinya pencucian

uang

6. Business Form yang dipergunakan untuk pencucian uang

Page 12: Prevention Strategy for Money Laundering

7. Mode of Transaction yang berada diluar jangkauan undang-undang pencucian uang

8. Mode of Transaction yang tidak menarik perhatian penegakhukum

9. Mode of Transaction pencucian uang yang disamarkansebagai perbuatan yang sah/legal

10. Hirarki transaksi keuangan yang tidak dicurigai (terdefinisi) oleh undang-undang pencucian uang

11. Identifikasi pihak-pihak yang terlibat di dalam pencucianuang yang disamarkan

12. Membangun business model sebagai sarana pencucian uang

Page 13: Prevention Strategy for Money Laundering

Run Down Tahap Pertama

Di Indonesia

1. Transformasi ilmu pengetahuan dan diskusi hasil

penelitian

2. Pengenalan system hukum Negara Commenwealth

3. Pengenalan kegiatan yang dipergunakan sebagai

pencucian uang

4. Siklus pencucian uang

Page 14: Prevention Strategy for Money Laundering

Run Down Tahap Kedua/Ketiga

Dilakukan pada negara yang “memiliki/tidak memiliki

hubungan diplomatik dengan Indonesia:

1. Penjelasan tentang bentuk hukum kegiatan usaha

2. Penjelasan tentang kegiatan transaksi keuangan

3. Simulasi program melalui proses imitasi, “seolah-olah”

sedang melakukan bagian dari kegiatan pencucian uang

Page 15: Prevention Strategy for Money Laundering

Tahap Ke empat

Di Indonesia1. Mengambil kesimpulan atas kegiatan studi banding dan

pengembangan wawasan yang dilakukan2. Membuktikan bahwa transaksi (proses imitasi) yang

dilakukan “seolah-olah” sedang melakukan pencucian uang, terdeteksi atau tidak?

3. Membangun strategy untuk dapat mengetahui kegiatanpencucian uang yang tidak terdeteksi

4. Mencegah terjadinya pencucian uang5. Menarik dan mengembalikan uang yang berasal dari

Indonesia namun beredar di luar negeri, sebagai uang yang dimiliki dari kegiatan ilegal/tidak sah

6. Membuatpelaku pencucian uang (koruptor atau pihak yang terafiliasi), untuk menyerahkan

Page 16: Prevention Strategy for Money Laundering

Profile Konsultan (Associate)

International (Overseas) Indonesia (Local)

1. Alue Asia, Siingapore and Jakarta

2. Synedriom, Singapore and

Germany

3. Learn the Corp, New Delhi India

4. Safal Management Inc, Banglaroe

India

5. United Pillars and Development,

Oman

6. Cross Border Talent, Lisbon

Portugal

1. Value Consult Training, Jakarta

2. RBS International Training, Banten

3. And Learning and Coaching,

Bandung

4. MGM Consulting, Bandung

5. Integra Solusi Dinamika, Surabaya

6. Edu Talents, Balikpapan

7. Target Dimensi Solusi, Jakarta

8. Qone Consulting, Bekasi

9. Premysis Consulting, Surabaya

10. Markshare, Jakarta

11. Seventhgrace, Jakarta