14
Kelompok 3 Dita Julia S Mahardika Azie N Nita Kurniasih Rd. Julian Aditya Risma Aryanti Rohadatul ‘Aisyi

Laporan Hasil Praktikum Koloid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Kelompok 3

Dita Julia S

Mahardika Azie N

Nita Kurniasih

Rd. Julian Aditya

Risma Aryanti

Rohadatul ‘Aisyi

Page 2: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Untuk mengamati dan membedakan koloid dari tampilan fisik

(kenampakkannya), serta beberapa sifatnya secara umum.

Untuk mengamati dan membedakan peristiwa penghamburan

berkas cahaya oleh beberapa macam partikel.

Membuat dan mengamati pembuatan sol Fe(OH)3dan agar-

agar.

Page 3: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Koloid, merupakan campuran dari dispersi kasar dengan dispersi halus dengan ukuran

partikel-partikelnya antara 10-7 dan 10-5 cm. Dalam sistem koloid, terdapat dua fase, yaitu

fase terdispersi dan fase pendispersi.

Larutan, merupakan sistem dispersi halus yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil

(10-7 cm), sehingga tidak dapat diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel

terdispersi meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra.Larutan adalah campuran

antara fase terdispersi berupa zat padat, gas, maupun cair dengan fase pendisperinya yaitu

zat cair.

Suspensi atau dispersi kasar, merupakan sistem dispersi dengan ukuran relatif besar (10-

5 cm) yang tersebar merata dalam medium pendispersinya.Suspensi yaitu campuran

heterogen antar fase terdispersi dengan medium pendispersinya. Fasa terdispersi biasanya

berupa zat padat yang ukurannya lebih besar sehingga akan membentuk endapan jika

didiamkan dalam beberapa saat.

Efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel dalam

sistem koloid berupa molekul atau ion yang berukuran cukup besar dapat menghamburkan

cahaya ke segala arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak. Sebaliknya, jika ukuran

partikel terlalu kecil maka tidak mampu memantulkan cahaya

Page 4: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Pembuatan Koloid dapat dilakukan dengan cara:

a. Cara Dispersi

Secara prinsip cara dispersi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih kasar.

1) Dispersi mekanik: partikel besar digerus menjadi partikel koloid.

2) Dispersi elektrolitik: sol platina emas atau perak dibuat dengan cara mencelupkan dua kawat

ke dalam air, dan diberi potensial tinggi. Suhu yang tinggi menyebabkan uap logam

mengkondensasi dan membentuk partikel koloid.

3) Peptisasi: partikel kasar diubah menjadi partikel koloid dengan penambahan zat seperti air

atau zat lain yang disebut zat untuk peptisasi.

b. Cara Kondensasi

Secara prinsip, cara kondensasi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih halus

(larutan).

Dengan reaksi kimia :

Cara reduksi (pembuatan sol emas)

Cara oksidasi (pembuatan sol belerang)

Cara hidrolisis (pembuatan sol feri hidroksida)

Dekomposisi rangkap (koloid As2S3)

Page 5: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Alat :

3 buah gelas

kimia 100 mL

1 buah lampu

senter

1 buah kertas jilid

warna gelap

1 buah batang

pengaduk kaca

1 buah kaki tiga dan

kasa kawat serta

pembakar spritus

1 buah rak tabung

reaksi2 buah tabung

reaksi

1 buah pipet tetes

1 buah sendok

makan

2 buah gelas air

mineral

Page 6: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Bahan :

Air mineral

Gula pasir

Spritus Agar-agarKopi

Susu bubuk

Minyak tanah

Sabun colek Detergen Larutan FeCl3

jenuh

Page 7: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Percobaan pertama :

1. Siapkan 1 buah gelas kimia dan 2 buah gelas air mineral, isilah dengan air 50 mL

2. Larutkan 1 sdm gula pasir ke dalam gelas kimia , setengah sdm susu bubuk ke dalam gelas air

mineral 1, dan setengah sdm kopi ke dalam gelas mineral 2.

3. Gulungkan kertas jilid dan lubangi bagian bawah untuk jalan masuknya sinar lampu senter.

4. Selimuti tiap gelas dengan kertas jilid dan sorotlah dengan lampu senter secara bergantian.

5. Kemudian amati jalannya sinar dari atas gelas.

Page 8: Laporan Hasil Praktikum Koloid

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Isi kedua tabung dengan minyak tanah dan air seukuran 2 jari.

3. Tambahkan detergan secukupnya ke dalam tabung pertama, dan

tambahkan sabun colek secukupnya ke dalam tabung kedua.

Page 9: Laporan Hasil Praktikum Koloid

4. Kocok kedua tabung dan diamkan di dalam rak.

5. Sorot kedua tabung dengan lampu senter secara bergantian.

6. Kemudian amati jalannya sinar dari atas tabung.

Page 10: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Percobaan kedua :

1. Tuangkan 25 mL air mineral ke dalam gelas kimia dan panaskan sampai mendidih.

2. Tambahkan 20 tetes larutan FeCl3 jenuh. Panaskan campuran tersebut sambil diaduk

perlahan-lahan hingga terbentuk larutan berwarna cokelat merah. Amati hasilnya.

3. Selimuti gelas kimia dengan kertas jilid dan sorotlah dengan lampu senter secara bergantian.

4. Kemudian amati jalannya sinar dari atas gelas.

Page 11: Laporan Hasil Praktikum Koloid

1. Masukkan 50 mL air mineral kedalam tabung reaksi kemudian masukkan

2 gram (± sdm) serbuk agar-agar kedalam tabung reaksi tersebut.

2. Panaskan campuran sambil diaduk dan dinginkan.

3. Selimuti gelas kimia dengan kertas jilid dan sorotlah dengan lampu senter

secara bergantian.

4. Kemudian amati jalannya sinar dari atas gelas.

Page 12: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Percobaan pertama :

No SampelBerkas sinar terlihat/tidak

terlihat

Termasuk dalam

larutan/koloid/suspensi

1 Air + gula Tidak terlihat Larutan

2 Air + susu bubuk Terlihat Koloid

3 Air + kopi Terlihat Suspensi

4 Air + minyak tanah + detergen Terlihat koloid

5 Air + minyak tanah + sabun colek Tidak terlihat Larutan

Percobaan kedua :

No. Percobaan Pengamatan

1. Pembuatan sol Fe(OH)3 Warna: merah kecokelatan

Ketika disorot cahaya lampu senter terlihat seperti terdapat debu pada

cairan

2. Pembuatan agar-agar Warna: gelap

Sifat: padat, terlihat seperti jelly agar-agar dan mengental

Berkas cahaya terlihat ketka disorot cahaya

Page 13: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Percobaan pertama:

1. Bagaimana keadaan larutan tersebut sebelum dikenai cahaya?

Air + gula: bening, tidak terlihat endapan

Air + susu bubuk: keruh, tidak terlihat endapan

Air + kopi: keruh, terlihat endapan

Air + minyak tanah + detergen: keruh, terlihat ada endapan

Air + minyak tanah + sabun colek: keruh, terlihat ada endapan

2. Campuran manakah yang merupakan koloid?

Campuran Air + susu bubuk dan campuran air + minyak tanah + detergen

3. Mengapa kita dapat mengamati berkas cahaya pada larutan susu?

Karena larutan susu merupakan koloid yang partikel-partikelnya cukup besar, sehingga dapat

menghamburkan cahaya dan akhirnya berkas cahaya dapat terlihat.

Percobaan kedua:

1. Percobaan apakah yang termasuk pembuatan koloid dengan cara dispersi dan kondensasi?

Pembuatan agar-agar termasuk pembuatan koloid dengan cara dispersi (cara peptisasi)

Pembuatan sol Fe(OH)3 termasuk pembuatan koloid dengan cara kondensasi (reaksi hidrolisis)

2. Tuliskan persamaan reaksi pada percobaan di atas!

FeCl3 + H2OFe(OH)3 + HCl

3. Apa yang terjadi saat akuades yang dipanasi ditetesi FeCl3 jenuh?

Berubah warna menjadi merah kecokelatan

Page 14: Laporan Hasil Praktikum Koloid

Koloid berukuran lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil daripada

suspensi. Dengan ukuran partikel antara 1nm-100nm.

Jika dilihat tegak lurus dari arah datangnya cahaya, jejak lintasan

cahaya akan terlihat jelas pada suspensi dan koloid, sedangkan pada

larutan tidak. Dikarenakan partikel-partikel pada suspensi dan koloid

dapat menghamburkan cahaya.

Pembuatan agar-agar termasuk pembuatan koloid dengan cara

dispersi (cara peptisasi), sedangkan pembuatan sol Fe(OH)3

termasuk pembuatan koloid dengan cara kondensasi (reaksi

hidrolisis).