View
115
Download
23
Category
Preview:
DESCRIPTION
mikro
Citation preview
UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR BERDASARKAN NILAI MOST
PROBABLE NUMBER (MPN) COLIFORM
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi
Yang dibina oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd
Oleh:
Kelompok 1/Offering A
Alfiani Nanda I. 140341605192
Desnaeni Wahyunigtyas 140341606222
Dinar Ajeng Nur Aziza 140341605926
Eka Imbia 140341601648
Evi Kusumawati 140341601274
Fiqih Dewi M. 140341606456
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN BIOLOGI
Maret 2016
A. Topik
Uji Kualitas Mikrobiologi Air Berdasarkan Nilai Most Probable Number
(MPN) Coliform
B. Tanggal
Selasa, 8 Maret 2016
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui nilai MPN Coliform sampel air minum
b. Untuk menentukan kualitas mikrobiologi air minum berdasarkan nilai Most
Probable Number (MPN) Coliform
D. Dasar Teori
Air merupakan kebutuhan esensial bagi seluruh makhluk hidup dan
merupakan habitat yang secara alaminya sangat mudah tercemar oleh faktor biotik
dan abiotik. Kualitas air dapat dilihat dari indikator mikrobiologi, fisik dan kimia
yang terkandung di dalamnya. Kehadiran bakteri coliform merupakan indikator
biologi adanya kontaminasi sampah atau feses terhadap sumber air. Kualitas
mikrobiologi air dapat ditentukan berdasarkan nilai MPN coliform, nilai
MPN coliform fekal (BPOM RI, 2009).
Bakteri coliform adalah suatu bakteri yang berbentuk batang, bersifat gram
negatif, tidak membentuk spora, bersifat aerobik, dan anaerob fakultatif yang
mampu memfermentasikan laktose dengan menghasilkan asam dan gas dalam
waktu 1x24 jam atau 2x24 jam pada suhu 37°C. Bakteri coliform dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu (Dad, 2000):
- Coliform fekal, misalnya E.coli yang merupakan bakteri yang berasal dari
kotoran hewan atau manusia.
- Coliform non fekal, misalnya E. aeroginosa yang biasanya ditemukan pada
hewan atau tumbuhan yang telah mati
Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Semakin sedikit kandungan
coliform, artinya kualitas air semakin baik. Pengujian coliform jauh lebih cepat
jika dibandingkan dengan uji E.coli karena hanya memerlukan uji pendugaan
yang merupakan tahap pertama uji E.coli (Fardiaz, 1996).
Metode MPN (Most Probable Number) merupakan salah satu metode
perhitungan secara tidak langsung. Pada metode perhitungan MPN ini digunakan
bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2, dan 10-3. Metode MPN
terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumptive test), uji penegasan, dan
uji kepastian. Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan
untuk contoh berbentuk padat dengan melakukan pengenceran terlebih dahulu
(Fardiaz, 1996).
Metode MPN (Most Probable Number) yang menggunakan medium cair
dilakukan dalam wadah berupa tabung reaksi. Perhitungan dilakukan berdasarkan
jumlah tabung positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya
baik itu berupa perubahan warna atau terbentuknya gelembung gas di dalam
tabung kecil (tabung Durham). Dalam uji tahap pertama,
keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah (masih dalam
dugaan). Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel (Fardiaz,
1996). Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel
nilai MPN, dan dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Gobel, 2008):
Nilai MPN Coliform = Nilai MPN tabel x 1
Tingkat PengenceranTengah
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan
jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk koloni (colony forming
unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya nilai MPN juga diartikan sebagai
perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL
atau per gram. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95% sehingga pada
setiap nilai MPN terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi
(Dwidjoseputro, 2005).
E. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Botol dengan volume 100 ml
2. LAF (Laminar Air Flow)
3. Tabung reaksi kecil
4. Tabung Durham
5. Vortex
6. Gelas ukur 10 ml
7. Pipet ukur
8. Lampu spiritus
9. Inkubator
10. Rak tabung reaksi
Bahan
1. Sampel air minum
2. Aquades steril
3. Medium KL (Kaldu Laktose)
4. Medium BGLB (Briliant Green Lactose Bile Broth)
5. Medium MCA (Mac Conkey Agar)
6. Alkohol 70%
7. Lisol
8. Sabun cuci
9. Korek api
10. Lap
F. Prosedur Kerja
1. Tes Pendugaan
Menyediaan 100 ml sampel air sumur yang akan diperiksa. Menyiapkan juga 3 buah tabung reaksi berisi 9 ml aquades steril dan 9 buah tabung
reaksi berisi tabung Durham yang telah diisi 3 ml medium Kaldu Laktose
2. Tes Penegasan
Melakukan inokulasi air minum yang menghasilkan gas pada tes pendugaan. Memperlakukan seperti pada tes pendugaan, tetapi medium
yang digunakan ialah BGLB (Briliant Green Lactose Bile Broth) sebanyak 9 tabung reaksi @3ml
Secara aseptik menginokulasikan 1 ml sampel air sumur ke dalam tabung reaksi berisi 9ml aquades steril dan 9 lalu mengocok tabung
tersebut sehingga diperoleh pengenceran sebesar 10-1
Melakukan pengenceran dengan cara yang sama sehingga diperoleh pengenceran 10-2 dan 10-3
Menyiapkan 9 tabung reaksi berisi medium Kaldu Laktose, memberi kode A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, dan C3. Memasukkan 1ml sampel dengan pengenceran 10-1 ke dalam tabung A1, A2, A3.
Memasukkan 1ml sampel dengan pengenceran 10-2 ke dalam tabung B1, B2, B3. Memasukkan 1 ml sampel dengan pengenceran 10-3 ke
dalam tabung C1, C2, dan C3.
Menginkubasikan semua taung reaksi pada suhu 370oC selama 1x24 jam. Jika timbul gas dalam tabung Durham pada bagian dasar, maka melakukan tes penegasan. Jika tidak ada gas, menunggu hingga 1x24
jam berikutnya. Jika tetap tidak ada gas, maka sampel air minum tersebut tidak perlu diperiksa lebih lanjut.
3. Tes Kepastian
Memasukkan semua tabung reaksi tersebut ke dalam inkubator pada suhu 440C selama 1x24 jam. Jika terdapat gas pada bagian dasar tabung Durham, berarti dalam sampel air minum terdapat bakteri Coliform fekal.
Jika tidak ada gas, maka menunggu sampai 2x24 jam. Jika ada gas, berarti sampel air tersebut mengandung bakteri Coliform fekal. Untuk
mengetahui nilai MPN bakeri coliform yang tergantung dalam sampel air minum ini, kita dapat melihat dalam tabel MPN.Menghitung nilai MPN
Coliform berdasarkan rumus.
Menginokulasikan 0,1 ml sampel air minum padamasing-masing tingkat pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 pada medium Mac Conkey Agar (MCA), kemudian inkubasikan pada suhu 370°C selam 1x24 jam atau 2x24 jam.
Lalu mengamati koloni bakteri yang tumbuh pada permukaan medium. Koloni yang berwarna merah merupakan koloni bakteri yang
memfermentasikan laktose, sedang koloni yang tidak berwarna merah merupakan koloni bakteri yang tidak memfermentasikan laktose.
Menghitung jumlah koloni bakteri kedua kelompok bakteri ini, berdasarkan tingkat pengenceran, lalu hitung reratanya.
G. Data Pengamatan
1. Tes Pendugaan
No. Sumber
A B C
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Air kemasan Indomart
330 ml
- - - - - - - - -
∑ 0 0 0
Nilai MPN Coliform = ¿0,03 × 1
10−2
= ¿0,03 × 102 cfu/ml
2. Tes Penegasan
No. Sumber A B C
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Air kemasan Indomart
330 ml
- - - - - - - - -
∑ 0 0 0
Nilai MPN Coliform fekal = ¿0,03 × 1
10−2
= ¿0,03 × 102 cfu/ml
3. Tes Kepastian
Tidak terdapat koloni berwarna merah (tidak ada E. Coli)
H. Analisis Data
- Tes Pendugaan
o Pada tes ini, setelah inkubasi semua tabung reaksi pada suhu 37˚C
selama 1x24 jam, diamati apakah timbul gas dalam tabung durham
pada bagian dasar. Jika terdapat gasmenunjukan hasil yang
positif.
o Berdasarkan hasil pengamatan kami, tidak ditemukan sama sekali
gelembung udara, sehingga menunjukan hasil yang negatif.
o Dikarenakan tidak ada gelembung baik pada seri A, B, maupun C,
sehingga dperoleh nilai MPN Coliform = < 0,03 x 1
10−2 = < 0,03
x 102
- Tes Penegasan
o Pada tes ini, setelah seluruh tabung reaksi berada dalam inkubator
pada suhu 44˚C selama 1x24 jam, diamati apakah timbul gas pada
bagian dasar tabung Durham. Jika terdapat gasmenunjukan hasil
yang positif (terdapat bakteri Coliform fekal).
o Jika tidak ada gas, ditunggu kembali sampai 2x24 jam. Jika
terdapat gasmenunjukan hasil yang positif (terdapat bakteri
Coliform fekal).
o Berdasarkan hasil pengamatan kami, tidak ditemukan sama sekali
gelembung udara, sehingga menunjukan hasil yang negatif
(tidak terdapat bakteri Coliform fekal).
o Dikarenakan tidak ada gelembung baik pada seri A, B, maupun C,
sehingga dperoleh nilai MPN Coliform = < 0,03 x 1
10−2 = < 0,03
x 102
- Tes Kepastian
o Pada tes ini, setelah seluruh tabung reaksi diinkubasi pada suhu
37˚C selama 1x24 jam atau 2x24 jam, diamati koloni bakteri yang
tumbuh pada permukaan medium (Mac Conkey Agar). Apabila
terdapat koloni berwarna merah merupakan koloni bakteri yang
memfermentasikan lactose. Sedangkan koloni bakteri yang tidak
berwarna merah merupakan koloni bakteri yang tidak
memfermentasikan lactose.
o Berdasarkan hasil pengamatan kami, tidak ditemukan sama sekali
koloni bakteri yang berwarna merah maupun koloni bakteri yang
tidak berwarna merah (warna lain), sehingga tidak terdapat
E.coli.
I. Pembahasan
Uji kualitas air dilakukan melalui tiga tahap pengujian yang meliputi uji
pendugaan, uji penegasan dan diakhiri dengan uji kepastian. Uji pendugaan
dilakukan menggunakan medium kaldu laktose. Uji pendugaan dikatakan positif
ketika timbul gas dalam tabung durham pada bagian dasar. Tahap kedua yaitu uji
penegasan menggunakan medium BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth).
Hasil uji dikatakan positif jika terdapat gelembung atau gas pada dasar tabung
Durham. Uji selanjutnya yaitu uji kepastian menggunakan medium Mac Conkey
Agar (MCA). Uji kualitas ini bernilai positif jika terdapat koloni bakteri berwarna
merah yang mampu memfermentasikan lactose, dan bakteri yang tidak berwarna
merah yang tidak mampu memfermentasikan lactose (Fardiaz, 1992). Uji kualitas
air ini bertujuan untuk mengetahui nilai Most Probable Number (MPN) Coliform
dan untuk mengetahui kualitas mikrobiologi air minum berdasarkan nilai Most
Probable Number (MPN) Coliform.
Output dari metode MPN adalah nilai MPN yang merupakan perkiraaan
jumlah unit tumbuh atau unit pembentukan koloni dalam sampel. Namun, nalai
MPN juga dapat diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri. Makin kecil
nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak minum.
Metode ini memiliki nilai limit kepercayaan 95% sehingga pada setiap nilai MPN,
terdapat jangkauan nialai MPN terendah dan nialai MPN tertinggi (Fardiaz,1992).
Sesuai dengan teori yang dirujuk disebutkan bahwa bakteri yang termasuk
Coliform merupakan salah satu floranormal usus manusia. Bakteri ini seringkali
terdapat dalam faeces. Keberadaan bakteri Coliform di dalam air minum dijadikan
sebagai indikator terjadinya pencemaran pada air minum yang dijadikan sampel
(Hastuti, 2012).
Bakteri Coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air
minum. Kelompok bakteri Coliform diantaranya yaitu Eschericia coli,
enterobacter aerogenes, Citrobacter fruendii, dan bakteri yang lain. Meskipun
keberadaannya tidak menimbulkan gejala penyakit secara langsung, namun
keberadaannya menunjjukkan tingkat sanitasi yang rendah. Oleh karena itu, air
yang layak diminum adalah air yang terhindar dari Coliform. Semakin tinggi
tingkat kontaminasi bakteri ini maka semakin tinggi pula resiko kehadiran bakteri
patogen lain yang bisa hidup dalam kotoran hewan dan manusia. Salah satu
bakteri patogen yang kemungkinan terdapat dalam air yang terkontaminasi
kotoran manusia ialah Shigella penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan
muntah-muntah (Fardiaz,1992).
Air tanah mengandung zat anorganik maupun zat organik yang merupakan
tempat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. Temperatur air juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan organisme di dalamnya.
Pada suhu 30oC merupakan temperatur yang sangat baik digunakan untuk
perkembangbiakan bakteri. Sehingga salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mematikan bakteri Coliform jika air terkontaminasi bakteri Coliform yaitu
memanaskan air tersebut sampai mendidih (80-100oC) (Dwijoseputro, 2005).
Dari hasil analisis data pada uji penegasan dapat diketahui nilai MPN <0,03 x
102 cfu/ml. Dari hasil tersebut setelah dibandingkan dengan nilai MPN tabel
diketahui bahwa air sampel menunjukan hasil yang negatif terhadap uji
pendugaan. Untuk uji penegasan diperoleh nilai MPN sebesar MPN <0,03 x 102
cfu/ml. Hasil tersebut menunjukkan bahwa air sampel negatif terhadap uji
penegasan. Sedangkan untuk uji kepastian diketahui bahwa tidak terdapat bakteri
berwarna merah maupun bakteri yang tidak berwarna merah, sehingga tidak
terdapat bakteri yang dapat menfermentasikan laktose maupun yang dapat
menfermentasikan laktose.
Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan
makin layak minum. Metode ini memiliki nilai limit kepercayaan 95% sehingga
pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN
tertinggi (Fardiaz,1992). Sesuai dasar teori yang dirujuk dapat disimpulkan bahwa
air sampel yang diuji memiliki tingkat kualitas yang tinggi yang diketahui dari
nilai MPN yang sangat kecil. Sehingga sampel air yang digunakan layak untuk
dikonsumsi. Hal ini karena air sampel yang digunakan adalah air indomaret yang
diambil dari sumbut mata air dan sudah melalui beberapa proses sterilisasi.
I. Simpulan
1. Cara mengetahui nilai MPN Coliform sampel air minum dapat dilakukan
dengan tes pendugaan dan tes penegasan. Pada sampel yang mengandung
gelembung dianggap positif dan diberi angka 1 setiap tabungnya, sampel yang
tidak mengandung gelembung dianggap negatif dan diberi nilai nol. Setelah itu
dicocokkan dengan tabel nilai MPN untuk 3 seri tabung. Kemudian
dimasukkan rumus perhitungan nilai MPN.
2. Pada uji penegasan dapat diketahui nilai MPN <0,03 x 102 cfu/ml. Dari hasil
tersebut setelah dibandingkan dengan nilai MPN tabel diketahui bahwa air
sampel menunjukan hasil yang negatif terhadap uji pendugaan. Untuk uji
penegasan diperoleh nilai MPN sebesar MPN <0,03 x 102 cfu/ml. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa air sampel negatif terhadap uji penegasan.
Sedangkan untuk uji kepastian diketahui bahwa tidak terdapat bakteri berwarna
merah maupun bakteri yang tidak berwarna merah, sehingga tidak terdapat
bakteri yang dapat menfermentasikan laktose maupun yang dapat
menfermentasikan laktose.
J. Diskusi
1. Bandingkan nilai MPN dari sampel air minum, kemudian jelaskan kualitas
biologi air minum itu!
Jawab: Pada uji penegasan dapat diketahui nilai MPN <0,03 x 102 cfu/ml.
Dari hasil tersebut setelah dibandingkan dengan nilai MPN tabel diketahui
bahwa air sampel menunjukan hasil yang negatif terhadap uji pendugaan.
Untuk uji penegasan diperoleh nilai MPN sebesar MPN <0,03 x 102
cfu/ml. Hasil tersebut menunjukkan bahwa air sampel negatif terhadap uji
penegasan. Sedangkan untuk uji kepastian diketahui bahwa tidak terdapat
bakteri berwarna merah maupun bakteri yang tidak berwarna merah,
sehingga tidak terdapat bakteri yang dapat menfermentasikan laktose
maupun yang dapat menfermentasikan laktose. Hal ini karena air sampel
yang digunakan adalah air indomaret yang diambil dari sumbut mata air
dan sudah melalui beberapa proses sterilisasi.
2. Mengapa digunakan medium Mac Conkey Agar ?
Jawab:
Karena medium Mac Conkey Agar merupakan medium yang bersifat
selektif dan diferensial artinya medium ini mampu menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif sehingga hanya bakteri tertentu saja
(bakteri gram negatif) yang akan tumbuh cepat. Dalam praktikum ini
untuk media tumbuh bakteri coliform (bakteri E.coli) yang terdapat
pada sampel air yang diteliti pada tahap tes Kepastian.
.
Daftar Rujukan
BPOM RI. 2009. Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia
dalam Makanan. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011. Jakarta: BPOM.
Dad. 2000. Bacterial Chemistry and Physiology. p 426. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Fardiaz. 1992. Analisis Mikrobiologi pangan. Bogor : IPB
Fardiaz, S. 1996. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT Radja Grafindo
Persada.
Gobel, R. B. 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Hastuti, Utami, Sri. 2012. Petunjuk praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM-
Press.
LAMPIRAN
Uji Pendugaan
Uji Penegasan
Uji Kepastian
Recommended