Upload
lynhan
View
237
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI KOMUNIKASI MAJELIS TAKLIM TELKOMSEL
JAKARTA DALAM MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN
DAKWAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Siti Mutmainah
1110051000165
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
STRATEGI KOMUNIKASI MAJELIS TAKLIM TELKOMSEL
JAKARTA DALAM MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN
DAKWAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu KomunikasiUntuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Siti MutmainahI I 10051000165
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PEI\YIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436H/2015M
Dibawah Bimbingan
I{. ZAKARIA. MA.NrP. 19720907 200312 1 003
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul n'strategi Komunikasi Majelis Tatlim Telkomsel ,fakarta dalam
Menyampaikan Pesan- pesan Dakwah" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Ilmu Dakwah dan llmu Komurrikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa, 13 Januari
2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi
Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam.
Jakarta, 13 Januari 2015
Panitia Sidang Munaqasyah
Penguji II
Siti Nurbavn. M.SiNIP: 19790823 200912 2 002
Pembim
61129 200911
9601202 199503
fiur: 1gs:o6to'200912 2 oor
all3rn[A
iii
LEMBAR PENYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan seseuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini merupakan hasil
plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Januari 2015
Penulis
Siti Mutmainah
1110051000165
iv
ABSTRAK
Siti Mutmainah
1110051000165
STRATEGI KOMUNIKASI MAJELIS TAKLIM TELKOMSEL DALAM
MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN DAKWAH
Majelis berasal dari bahasa Arab, yaitu Majelis yang berarti tempat duduk.
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Majelis adalah tempat duduk, pengajaran
atau pengajian. Lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pengajian Islam. Majelis Ta'lim Telkomsel adalah organisasi yang berasaskan
Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional,
berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan
Telkom maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas.
Dari uraian diatas Bagaimana perumusan strategi komunikasi Majelis
Ta’lim Telkomsel Jakarta dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah ?Bagaimana
implementasi strategi komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwah ? Bagaimana evaluasi strategi komunikasi
Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah ?
Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif disini menggunakan metode
deskriptif analisis, yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
apa yang dialami oleh subyek penelitian, dengan melakukan observasi,
wawancara, dan dokumentasi di lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan perumusan strategi
komunikasi adalah musyawarah guna mendapatkan ide program yang ingin di
laksanakan serta ide kajian untuk di majelis ta’lim dan setiap info kajian selalu di
sebar melalui brosur, sms, website dan email lalu langkah selanjutnya adalah
pemilihan dai-dai yang akan mengisi pada setiap kajian majelis ta’lim. Proses
implementasinya adalah pelaksanaan jalannya program eksternal yaitu
Membangun sekolah SMK Peternakan Juara, Bantuan donasi terhadap korban
bencana atau yang tidak mampu, gerai siaga MTT, Pengelolaan sampah bersama
MTT, Kapal SimPatik, bantuan untuk Gaza dan program internal yaitu, program
kajian zhuhur, UPZ (Unit Pengelola Zakat) umroh peduli, MTQ (MTT Tebar Al-
qur’an), IFGD (Islamic Focus Group Discussion), BarBaQu (Belajar Baca Al-
qur’an), Program Mabit, Family Day, LKS (Layanan Konsultasi Syariah). Proses
evaluasi strategi adalah melakukan evaluasinya dengan proses pertemuan pada
setiap anggota untuk memberikan laporan-laporan hasil program yang sudah
dilaksanakan dalam beberapa tahap waktu yakni mingguan, bulanan dan tahunan
yang biasa disebut MUNAS (Musyawarah Nasional), dan biasanya dalam
MUNAS diadakan pergantian Pimpinan Ketua majelis ta’lim Telkomsel.
Keywords : Strategi, Komunikasi, Majelis, Dakwah, Telkomsel.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dengan segala kemudahan
dari-Nya penulis bisa menyelesaikan pendidikan sampai tingkat Strata satu (S1).
Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga
akhir zaman. Atas do’a dan usaha, dan perjalanan panjang, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan salah satu tugas penting yang mempertaruhkan segenap keilmuan
yang penulis pelajari selama menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, walaupun jauh dari kesempurnaan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. Dede Rosyada, MA. sebagai Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak DR. H. Arief Subhan, MA. Sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
3. Drs. Rahmat Baihaky, MA. Dan Fita Fathurakhmah, M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
4. Bapak H. Zakaria, MA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya, perahatian, tenaga dan pikiran untuk memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis.
5. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan begitu banyak wawasan, ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
6. Bapak Muhammad Fathoni Yasin, Ketua Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan wawancara dan penelitian
dalam rangka mengumpulkan data-data untuk menyusun skripsi ini.
7. Keluarga Besar Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta, Terimakasih kepada Mas
Mapri Kuncoro yang telah banyak membantu dan selalu direpotkan oleh
penulis dalam penelitian skripsi, Mas Agunk Rahmadi, dan Mas Agung
vi
Adityo selaku HCM Telkomsel yang selalu memberikan support agar penulis
bisa selesai skripsinya dengan baik.
8. Alm. Ayahanda Fadholi Adnan dan Ibunda Ratinah yang telah membesarkan
dengan kasih sayang, mendidik, selalu memberikan do’a dan berjuang
membanting tulang agar penulis bisa menyelesaikan kuliahnya. Pengorbanan
kalian tak akan pernah penulis lupakan. Semoga keberkahan dan kebaikan
senantiasa dilimpahkan kepada kalian serta senantiasa dalam lindungan Allah
SWT, ini ku dedikasikan untuk kalian. Love you mom and dad.
9. Kakak-kakak penulis, Mas Rahyono, Mba Sulastri, Sukaesih, Abankku
tergalak tapi care Mr.Tomzee, Mba Markumi dan Mba Nurul Hidayah
tersayang yang selalu memberikan support, mendidik dengan keras untuk saya
dapat hidup mandiri dan belajar arti dari kerja keras menuju kesuksessan, I
Love you all.
10. Special untuk Abang Warnet “Smile and Zayyan”, Terimakasih banyak atas
support dan pengorbanan yang sudah di berikan kepada penulis yang tak
terhitung, semoga Allah menggantikan pengorbanan itu dengan segala hal
yang terbaik dan semoga segala keinginannya segera terwujud amiin. Tumase
pyara karata hum.
11. Buat sahabat-sahabat, Terimakasih Sulastri Damayanti yang banyak membatu
dalam skripsi dan sharing, Iis Sulastri yang selalu jadi model potret penulis
dengan canda-tawanya, Enong Zahroh yang selalu jadi sahabat yang care dan
kuat, Yeeaay.. Teddy Bear ku Safitri, Ramdhani, Hafizh, Abank Ginda yang
selalu memberikan nasehat dan membuatkan makanan ditengah malam
penulis, you’re the best friend.
12. Kekuarga besar Beksi Tradisional H.Hasbullah, abank bek selaku pelatih
Beksi, kakak hamdi, ocha, ois, ozi yang selalu dalam latihannya memberikan
saya ilmu dan motivasi untuk tetap kuat.
13. Seluruh keluarga besar PMII, Kakak Zakky, Kakak Firman Aulia, Kakak
Faruqi, Kakak Majid, Kakak Deni Muhtarudin, Abank didi, Abank Pacun
terimakasih atas ilmu organisasi yang telah diberikan.
14. Rekan-rekan mahasiswa KPI (F) angkatan 2010, yang telah bersama-sama
berbagi ilmu, berdiskusi, bercanda, jalan-jalan dan saling berbagi rasa. Kalian
vii
luar biasa dan teristimewa. Untuk teman-teman KKN TEAM 87 Cariu, yang
sudah bersama selama sebulan, berbagi suka duka. Dan teman-teman lain
yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Kebersamaan bersama kalian,
tawa canda memecah kejenuhan dalam menyelesaikan skripsi ini, Love you
guys.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis kembalikan semoga semua yang teah
diberikan kepada penulis akan menjadi amal ibadah dan bermanfaat bagi penulis
maupun yang lain.
Jakarta, 15 Januari 2015
Siti Mutmainah
IIIA
LT
9t.sg
ttzt0g
0t8Z
LZ
LZ
SZ
EZ
zz0z8I8I
9I9IVT
ZIZT
TT
6
6
6
8
8
8
8
8
I
t{B,Iule(I {eJg lqu/Ntu(I epotel^J 'e
tlertr>tsQ BIpeN 'p
r{?iqBo IrelsIA[ 'c
n.pBIAtr 'q'l.ucl 'e
q?rlDI?CI Jnsun-rnsun'€""""""' r{uAr{ec uelueSue d,' z
::Ts ::::i"fi::TJ[T:*"j,tull.ul sllo[?]^{ 'g
rs?{runuo) rEo1er15 wrueSued 't"""'rse{runlllo) u?rueEua4'g
:::: :: : : : : : it"'*: wdsqur-rr?deqv7'7
rEelurls rrurgeEuod 'lrsulunruo) 6e1er1g'y
SIJ,IUOflI NVSVONYT
u?srFued ?Iqsruelsrs'D""rrBsrlnuad rruluoped'c
B{e}snd uulfe; 'g"::""""""" """"""""'ul?c wlndum8uod lru)leJ 't
:""""""""' uerlrlaued rse{o'I uup nD1ei11 '€'{a[qo uep 4a,(qng '7' rrsrlrlsued epolantr'luurlrleued rSolopolayq'gu?4rleued l?eJwhtr 'z" rruqrlauad uunfnl '1
uurlrleued lseJuuhtr uep uenfn1 '3
u flvs
q?l?sBl/{ uesntunu 'z
r{ulBssl/{ UBS?lsg 'lI{BIBSBIAI uesnuruad uep ues?lBg'g
qelesul^l 3uu4e1ag :01u1'y
NVO]OHVONtrd I gvg
N\TUIdIAIV-I UYICYOISI UVJdVC
.UVINVCNfld VIVXX\tUJSgV
HVIT I-II YAUVX NVVIVANUfld IVUNSHVSOOVNNI I NVIfN VIIINVd NVHVSggNgd UVflNg-I
ISdIUXS 9NIflWIgWgd NVHVSg)Ngd UVghIg'I
XT
Itn
AI
IIIIII
ISI UVIdVO
XI
s8
t8
.q?/lqec
ure-6or4 uueuss{Bled urelup rse>lruntuo) Fapls rs?nlulg'J
IesuoIIeJJeAIJp uup 'gO ',(lunces {Bue-{uue Fuq e/r\srseeg 'q
I8 """""':""" """"' 'surlselpdezvg rp erseuopul
SU ueluqase{ lBIe ueeperad {nlun uuep uernpfue4 'E
8L ""'lesurolleJ {rludrulg ledu; ue>lqsres ltnt l9L acuplnqtuv uu{rlures vwnd JIIAT 'e
LL """""""'JJIAI uruusrog quduleg ueuloleEua4 'p
SL """" JJI I eSetg PreD 'c
tL 'ndruu61{BplJ Eue.{ nule
euecueg upqro) depeqrel rspuoq usnlueg uernpfue4 'q
ZL ...1?r?g-u^\ul Eueqng lp sllerg )IAIS q€lo{os .P
lL """rl?irqea upsed-rruse4 ue4redurer(uew ruEluceue{uf losuo{leJ tull,s1 sgefuyq r(I luuels{g ue.6or4'g
69 """" JJIAI uEerg lereg .q
69 (SXf) qEIru,{S rset1nsuo) uuue.{u1 '3
89 .{eq.{pureg 3L9 (u,t.4ul rrup uerrJ ?urg tuepl/\i) tlqeyt ruu.for4 .e
99 " """"""'(ue..rn|-1y eceg rufuleg) nlegrug 'p
Zg """"(uorssncslq dnorg sncoC cnuelsl) CDCI 'O
6s
99 rnr{nqzq ue1ley ue-6or4 'e
95 """" : qu^t>Ieq upsad-uusa4 uu4reduu,{ue6l tuEIBq ug?{sf
Iesuo{loJ tull.sl slleleni Irup uuru]n ne]u [etuo]u1uu-6or4 '1
gg q€lll;pp uesed-ussad ue4edruu,{ueu urul€p JII i rsulueureldurl 'glS """6a1e;19 rsulueureldul '7
Ig """""6a1e4s wsnurued 'IIS ""r{U/y\{UO ueSOd-UeSO4 Ue>FUdue,{UO61
uteleq uuuluf lasuro{loJ rull.eJ sllefeyq rsu{runtuo) felerlg'yVIV(I SISI'IYNY NV(I NVNWtrI AI gvg
6v ,r"urll.eJ s11afery) urBI reprnord ueur.lesrued Ip urll.uJ sylefuyq '3
6V """"""""'sup{3f losruolleJtull.el s11efeyrtr Ip leqrueqSua4 uup 8un>ppua4 roDIeC'g
VV ueurdurr4 rsesrueS;g rnpln1s 'tEV ""' Iastuo{leJ turl6uJ sllafu141 uenln1 'g
ZV """""""'lastuollaltutl.elsrlaley41 ISTIAI uup IslA 'Z
6E "JJIAI u,{uFrp;eg qu:efag '1
6E lestuo{leJ tull.eJ s11afery Igord'V
rssr{oxrsr r\rrr.vr sr-rErvr\r t\ronln -*1t"HJ rrr svs
II
II
I
NVUIdHIV'I\rxvlsod uvJ^{v(
68
88uPlndurrse)'v
dNINNgd A flYg
usres'B
IX
i.n1u"-n1oq 'g
€tBCUp,/KU1y\ IrseH 'V
'uerlrleued uu>iepe8ueu ue8uutele>1 lerng 't
uerylouad urzr JsJns ueuoqouuod lerng '7,
' t-S Isdlqs Surqrurqura4 uudeleuad
Suulual rselruntuo) nurll u?p qe^lIsC sellnlpC uuIeC uesnlndal lerng 'l
N\.UIdt\tv-I uvJ_{v(
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Majelis berasal dari bahasa Arab, yaitu Majelis yang berarti tempat
duduk.1 Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Majelis adalah tempat duduk,
pengajaran atau pengajian. Lembaga pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pengajian Islam.2 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Majelis: lembaga organisasi atau sebagai wadah pengajian ibu-ibu
dan bapak-bapak.3 Sedangkan kata ta‟līm (تعليم) dalam bahasa Arab merupakan
masdar dari kata kerja „allama (علم) yang mempunyai arti pengajaran.4
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa majelis ta’lim adalah wadah
atau tempat berlangsungnya kegiatan belajar dan mengajar atau pengajian
pengetahuan agama Islam atau tempat untuk melaksanakan pengajaran atau
pengajian agama Islam.Adanya majelis ta’lim di tengah-tengah masyarakat
bertujuan untuk menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong
pengalaman ajaran agama, sebagai ajang silaturahmi anggota masyarakat, dan
untuk meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan
lingkungan jamaahnya.5
Keberadaan Majelis Ta’lim di kalangan masyarakat juga sangat
berpengaruh dan bisa di katakan sebagai penunjang silahturahmi antar sesama
1Depag RI, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Depag RI, 1987), Cet-2, h.557
2Save M.Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian
Nusantara,1997), Cet-1, h. 586. 3Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet-3 h.699. 4DewanRedaksiEnsiklopediEnsiklopedi Islam. (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve
1994) Cet-4.Jilid 3. 5Alawiyah, Tuti, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim (Bandung: Mizan 1997)
Cet-1 h.78
2
manusia, begitu juga kehadiran majelis ta’lim di kalangan perkantoran atau
organisasi di dalam sebuah perusahaan sehingga bisa mengeratkan tali
persaudaraan satu sama lain antar karyawan, begitu juga yang ada di Majelis
Ta’lim Telkomsel.
Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta atau disingkat dengan nama MTT,
Majelis Ta’lim Telkomsel ini, MTT lahir karena menurut leader-leader di
Telkomsel yang merasa adanya kegersangan di perusahaan tanpa adanya
organisasi atau lembaga dakwah untuk mengisi kerohanian para karyawan di
kantor. Diawali dengan kegiatan dakwah tanpa adanya kepengurusan yang
belum terorganisir secara nasional serta belum dinaungi oleh AD/ART,
sampai akhirnya berdiri dengan lembaga organisasi yang dinaungi oleh
AD/ART dan struktur yang resmi.
Banyaknya masyarakat yang mengikuti majelis-majelis yang ada di
perkotaan, itu membuat banyak juga organisasi-organisasi diperkantoran yang
membentuk sebuah majelis. Salah satunya adalah perusahaan provider
Telkomsel. Telkomsel adalah salah satu perusahaan provider besar yang di
naungi oleh PT. Telkom Indonesia, selain daripada itu fungsi dari Telkomsel
sendiri memiliki sebuah organisasi yaitu Majelis Ta’lim Telkomsel yang
jarang sekali provider lain memiliki majelis juga.
Majelis ta’lim Telkomsel ini dibuat untuk membentuk insan Telkomsel
yang bertaqwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia, dan mampu
menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan telkomsel maupun di
lingkungan yang lebih luas.
Keunggulan dari Majelis Ta’lim Telkomsel ini selain yang Insya Allah
mereka akan launching Sekolah SMK gratis di daerah subang Jawa barat dan
3
kajian-kajian Islaminya, mereka memiliki AD/ART (pengesahan) dan telah
terorganisir secara rasional, beda dengan majelis-majelis kebanyakan di
perkotaan yang tidak memiliki AD/ART.
Menariknya dari Majelis ta’lim Telkomsel ini, selain pengisi
dakwahnya da’i-da’i terkenal ada juga salah satunya ada ustadz yang selaku
beliau juga dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
MTT juga raih Penghargaan IMZ Award 2010, Menutup tahun 2010, Majelis
Ta’lim Telkomsel meraih peringkat ke-3 terbaik pada IMZ Award 2010.
Majelis Taklim Telkomsel meraih penghargaan pada kategori Grant Making
Zakat Organization yang di selenggarakan oleh Indonesia Magnificence of
Zakat (IMZ).6
Selain di Kantor pusat Jakarta, MTT juga ada di beberapa wilayah
Regional yang sama kegiatannya dengan MTT yang ada di Jakarta. Cuma
bedanya MTT Regional harus selalu melaporkan hasil kegiatan masing-
masing Majelis ke MTT Pusat di Jakarta. Kantor Regional MTT adalah:
Regional Sumatra Bagian Utara, Regional Sumatra Bagian Tengah, Regional
Sumatra Bagian Selatan, Regional Jabodetabek dan Cilegon, Regional Jawa
Barat, Regional Jawa Tengah, Regional Jawa Timur, Regional Bali Nusa
Tenggara, Regional Kalimantan, dan Regional Sulawesi Maluku dan Papua.7
Selain unggul dalam kegiatan keagaamaanya yaitu kajian zhuhur,
Majelis Ta’lim Telkomsel ini juga sangat aktif dan memiliki agenda kegiatan
sosial lainnya seperti donasi ke pelosok-pelosok daerah yang terkena bencana
6Diakses melalui website resmi Majelis Ta’lim Telkomsel : www.mtt.or.id pada tanggal
13/06/2014 pukul: 22.30wib 7Data diambil melalui Brosur Resmi Majelis Ta’lim Telkomsel April 2014
4
dan memberi bantuan untuk peradaan alat kesehatan di RS Indonenesi di Gaza
Palestina dan Rumah Zakat Indonesia.
Disisi kesibukan dalam bekerja para karyawan ini menyempatkan
waktu mereka untuk mengikuti kegiatan rutin yang diselenggarakan
perusahaan mereka Telkomsel. Salah satu dari banyaknya kegiatan majelis
ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta yaitu kajian dzhuhur yang diadakan setiap
hari kamis dan jum’at setelah dzhuhur dan sebelum masuknya waktu shalat
jum’at yang diisi oleh Ustadz Dr.Azhami Samiun Jazuli, beliau seorang da’I
terfavorit di majelis ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta dan beliau salah satu
dosen Ushulludin di Universitas Islam Negeri (UIN), dosen di Pasca Sarjana
Universitas Islam Jakarta (UIJ) dan pengasuh Pondok Pesantren Darrul
Hikmah di Bekasi dan masih banyak lagi para da’I lain yang mengisi kegiatan
keagamaan di Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta seperti Aa Gym serta
da’i-da’i terkenal lainnya. Seorang da’I juga dalam menyampaikan materi
dakwah terhadap mad’u harus mempunyai keahlian dalam mengemas pesan
dakwah menjadi menarik dan dapat dipahami oleh mad’u manakala
disampaikan sesuai dengan cara berpikir dan cara merasa mad’u dan seorang
da’I harus mampu melogikakan pesan dakwah dengan bahasa yang mudah
dipahami sehingga mempunyai daya panggil yang sangat beribawa terhadap
seseorang.8
Perusahaan-perusahaan besar jarang sekali memiliki Majelis Ta’lim
yang aktif, salah satu perusahaan besar di Jakarta yang memiliki Majelis
ta’lim yang aktif dan dikelola dengan baik adalah Telkomsel dengan nama
8M. Munir, Metode Dakwah, ( Jakarta: Kencana, 2006) Cet Ke-2, edisi revisi, h.160
5
Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta yang bertempat di Wisma Mulia , Jl.
Jend Gatot Subroto No.42 Jakarta Selatan.
Bermulanya Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta sebagai wadah
untuk pengembangan kegiatan keagamaan insan dikalangan karyawan
Telkomsel. Pengurus dan Jama’ah dari Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT)
Jakarta menyadari bahwa disela kesibukan dalam bekerja mereka masih dapat
mengisi waktu dengan kegiatan keagamaan di kantor.
Kenyataannya yang ada, banyak para karyawan di Telkomsel lebih
antusias dalam mengikuti kajian-kajian keagamaan yang sudah rutin menjadi
kegiatan di Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta untuk mengetahui
tentang agama Islam.
Maka keberadaan Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta diharapkan dapat
menjadi salah satu basis yang dapat dijadikan wahana dalam rangka
mengembangkan potensi tentang keagamaan di kalangan karyawan Telkomsel
dengan berlandaskan konsep Islam dalam pemahaman ajaran mengenai
materi-materi dakwah Islam yang telah di berikan.
Majelis ta’lim ditengah arus besar globalisasi yang melanda seluruh
pelosok dunia seperti saat ini, tampak seperti sebuah fenomena. Arti dari
“majelis” adalah pertemuan atau kumpulan orang banyak, sementara itu,
“ta’lim” berarti pengajaran agama Islam atau pengajian. Fenomena tersebut
dapat dilacak pada kegiatan Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) yang
berdiri pada 1 Muharram 1402 H, bertepatan dengan 1 Januari 1981, di
Jakarta. Dimotori oleh mubaligh kondang yang juga menjadi rektor
Universitas Islam As-Syafi’iyah, Dra. Hj. Tutty Alawiyah AS.
6
KH. Abdullah Syafi’ie (1910-1985) orang pertama yang
memperkenalkan istilah majlis ta‟lim (sering ditulis ; majelis taklim). Beliau
mengembangkan pengajian di masjid Al-Barkah yang beliu sebut dengan
majlis ta’lim, baik untuk bapak-bapak maupun yang dikhusukan untuk ibu-
ibu. Akhirnya Istilah majlis ta’lim menjadi trade mark dari pengajian-
pengajian KH. Abdullah Syafi‟ie. Sebelum itu orang kalau mau menghadiri
pengajian tidak pernah menyebutnya pergi ke majlis ta’lim, tetapi lebih suka
menyebutnya mau pergi ke pengajian. 9
Penamaan majlis ta’lim akhirnya melahirkan identitas tersendiri yang
membedakan dengan pengajian umum biasa, yaitu sifatnya yang tetap dan
berkesinambungan. Akhirnya terbukti bahwa kegiatan yang bersifat majlis
ta’lim itu menjadi kebutuhan masyarakat Islam, baik dikota-kota yang sibuk
maupun di desa-desa yang terpencil.10
Salah satu majelis diperkotaan yang banyak diminati adalah Majelis
Rasulullah, merupakan salah satu Majelis Dzikir dan Shalawat pemuda
terbesar di Jakarta pimpinan Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Majelis
Rasulullah telah sering kali mengadakan kegiatan di Monumen
Nasional(Monas), seperti Maulid Nabi SAW dan Tabligh Akbar yang dihadiri
banyak ulama nasional dan internasional, di antara adalah Habib Umar bin
Hafidz, ulama dunia kenamaan Kota Tarim, Yaman yang juga merupakan
Guru dari Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Presiden Republik Indonesia,
Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah menghadiri dan menyampaikan
sambutannya serta sejumlah pesan dalam kegiatan Majelis Rasulullah SAW,
demikian juga tokoh nasional lainnya.
9Tutty Alawiyah AS, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, (Bandung: Penerbit
Mizan, 1997) Cet-1, h. 84 10
Tutty Alawiyah AS, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, h. 85
7
Kegiatan rutin Majelis Rasulullah diadakan pada malam Selasa,
berpusat di Masjid Raya Almunawar Pancoran, Jakarta Selatan.Dakwah Habib
Munzir ialah mengajak umat Islam untuk bertobat dan mencintai Nabi
Muhammad dan sunnahnya, menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola.
Habib Munzir juga senantiasa mengingatkan agar tidak sampai putus aktifitas
untuk mencari ridhanya Allah SWT dan rasa cinta Rasulullah SAW walaupun
Majelis Rasulullah tidak ada sosok seorang guru besar seperti Habib Munzir
Bin Fuad Al-Musawa.
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa dikabarkan meninggal dunia, pada
hari Minggu 15 September 2013, pimpinan Majelis Rasulullah ini
menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, Jakarta. Amanah untuk untuk melanjutkan, ikut menjaga
Majelis Rasulullah SAW dan menjawab di forum majelis rasulullah
diamanahkan oleh Alhabib Umar bin muhammad bin Salim bin Hafizh kepada
Al Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan.11
Sebagai bahan perbandingan saya memasuki tentang majelis ta’lim di
perusahaan provider lain yakni Majelis Ta’lim XL. Dimana majelis tersebut
sama-sama memiliki kegiatan yang hampir sama dengan Majelis Ta’lim
Telkomsel yakni kajian rohani Islam. Tapi di bandingkan dengan Telkomsel,
Telkomsel lebih menarik untuk saya teliti karena Telkomsel lebih banyak
memiliki kegiatan-kegiatan sosial lainnya selain kegiatan kajian dzhuhur
untuk karyawan. Ditambah lagi Majelis Ta’lim Telkomsel tersebar luas di luar
jabodetabek, dan Majelis Ta’lim Telkomsel selalu Update berita atau
kegiatan-kegiatan lainnya di web mereka.
11
Diakses pada website resmi Majelis Rasulullah :http://Majelis_Rasulullah.org# tanggal
13/06/2014 pukul : 21:30wib
8
Oleh sebab itu, saya sebagai penulis ingin mengetahui dakwah di
kalangan karyawan dengan menelaah majelis ta’lim yaitu Majelis Ta’lim
Telkomsel (MTT) Jakarta. Dengan itu saya sebagai penulis melakukan
penelitian judul “STRATEGI KOMUNIKASI MAJELIS TA’LIM
TELKOMSEL JAKARTA DALAM MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN
DAKWAH“
B. Batasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Setelah melakukan observasi, maka penelitian ini dibatasi pada
strategi komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwah.
2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalahnya sebagai berikut :
a. Bagaimana perumusan strategi komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel
Jakarta dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah ?
b. Bagaimana implementasi strategi komunikasi Majelis Ta’lim
Telkomsel Jakarta dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah ?
c. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel
Jakarta dalam pelaksanaan program-program dakwah ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
9
a. Untuk mengetahui perumusan strategi komunikasi di Majelis ta’lim
Telkomsel Jakarta dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.
b. Untuk mengetahui implementasi strategi komunikasi di Majelis ta’lim
Telkomsel Jakarta dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah
c. Untuk mengetahui evaluasi strategi komunikasi di Majelis ta’lim
Telkomsel Jakarta dalam pelaksanaan program-program dakwah.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Secara akademis skripsi ini diharapkan dapat menambah
wawasan yang luas mengenai teknik-teknik dakwah.Agar mahasiswa
pun lebih berkembang dalam wacana keilmuan Islam, terutama seputar
dunia dakwah dan untuk menambah refrensi baru dalam materi
mengenai strategi komunikasi di Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis skripsi ini diharapkan dapat memberikan wawasan
luas dalam perkembangan ilmu dakwah, dan memberikan motivasi
bagi para pelaku dakwah dalam menyebarkan dakwahnya di dalam
dakwah kantor.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif, yaitu penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.12
12
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2007 ), Cet. Ke-33, edisi revisi, h.4
10
Pendekatan kualitatif disini menggunakan metode deskriptif analisis,
yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang
dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.13
Penelitian ini, metode yang digunakan adalah desain kualitatif
dimana desain ini dinilai tepat untuk melihat proses dan keutuhan
fenomena yang terjadi. Pendekatan kualitatif mencoba menerjemahkan
pandangan-pandangan dasar interpretative dan fenomenologis yang antara
lain: (1) realitas sosial adalah sesuatu yang subjektif dan diinterpretasikan,
bukan sesuatu yang lepas di luar individu-individu; (2) manusia tidak
secara sederhana disimpulkan mengikuti hukum-hukum alam di luar diri,
melainkan menciptakan rangkaian makna menjalani hidupnya; (3) ilmu
didasarkan pada pengetahuan sehari-hari, bersifat induktif, idiografis dan
tidak bebas nilai, serta (4) penelitian bertujuan untuk memahami
kehidupan sosial.14
Penelitian Kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif ini dapat menunjukkan
13
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2009 ), h.6.
14
S. Sarantoks, Social Research, (Melbourne, MacMillan Education Australia Pty
Ltd:1993) dalam E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku
Manusia,(Depok, LPSP3 UI: 2005), edisi 3, h.25-26.
11
pada penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, juga
tentang fungsionalisasi organisasi.15
Penelitian kualitatif dilakukan pengumpulan data secara deskriptif,
dimana data-data yang dikumpulkan adalah yang berupa kata-kata dan
gambar, bukan angka-angka. Data tersebut mungkin berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, video rekaman, dokumen pribadi,
maupun dokumen resmi lainnya. Dengan demikian, laporan penelitian
akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian
laporan tersebut.
Pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu
bersifat luwes atau fleksibel, tidak terlalu rinci, tidak lazim
mengidentifikasi suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi
perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar,
menarik dan unik bermakna dilapangan.16
Pertimbangan penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena
penulis bermaksud meneliti secara mendalam, menyajikan data secara
akurat, dan menggambarkan kondisi sebenarnya secara jelas. Selain itu,
melalui pendekatan kualitaif ini penulis berharap dapat menggambarkan
dan menganalisis strategi komunikasi majelis ta’lim Telkomsel Jakarta
dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.
2. Subyek dan Objek
Dalam penelitian ini subyek yang diteliti adalah para dai-dai yang
melaksanakan program dakwah dan subjek pendukung lainnya seperti
15
H.M Djunaidi Ghony, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Surabaya : PT. Bina Ilmu
Surabaya, 2007) Cet ke-2. h.11 16
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, ( Jakarta: PT. Grafindo Persada),
h.39.
12
ketua majelis ta’lim Telkomsel. Sedangkan yang menjadi objek penelitian
ini adalah program-program dakwah dalam majelis ta’lim Telkomsel
(MTT) Jakarta.
3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tempat Majelis Ta’lim Telkomsel yang
bertempat di Wisma Mulia, Jl. Jend Gatot Subroto no.42 Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 05 Oktober - 30 November tahun
2013 dan 1-26 Juni 2014.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
terhadap fenomena yang diselidiki.17
Observasi yang dilakukan oleh
peneliti adalah observasi partisipasi yaitu peneliti melakukan
pengamatan dengan mengikuti pengajian. Dalam hal ini penulis
melakukan penelitian secara langsung selama tiga bulan (Oktober,
November 2013, dan Juni 2014) dengan jumlah tingkat kehadiran dua
belas kali.
Penelitiannya seperti mengamati dengan seksama apa-apa saja
yang dilakukan, dan mengikuti kegiatan-kegiatan dakwah di majelis
ta’lim Telkomsel Jakarta. Sehingga penulis mendapatkan data-data
yang akurat serta dapat dijadikan bahan materi penelitian.
b. Wawancara
Berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data
kualitatif yang paling Independen terhadap semua metode
17
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi offset, 1992 ), Cet Ke-2,
h.129.
13
pengumpulan data dan teknik analisis data adalah metode wawancara
mendalam, observasi, dan dokumenter. Dengan penjelasan sebagai
berikut:
1) Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat
dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian,
keikhlasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam
kehidupan informan.18
2) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Berbentuk
tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.
Pewancara disebut interviewer yaitu yang mengajukan pertanyaan,
sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewer yang
memberikan jawaban atas pertanyaan.19
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Ketua
Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) ( Bapak M.Fathoni Yasin), Ustadz
Selaku pembina dalam materi dakwah di MTT (Ustadz Dr.Azhami
Samiun Jazuli), dan beberapa karyawan selaku Jama’ah di MTT.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui dokumen-
dokumen. Ini dilakukan untuk memperoleh data-data mengenai hal
yang akan diteliti, dan juga berhubungan dengan objek penelitian.
18
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
danIlmu Sosial lainnya, (Jakarta, Kencana: 2010), ed 1, cet 4, h. 208 19
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2002 ), Cet Ke-VI, h.186
14
Adapun dokumen yang peneliti peroleh yaitu dari web profil MTT,
dan foto-foto.20
Dokumenter juga salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodologi penelitian sosial.Pada intinya metode
dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data
historis.Dalam hal ini peneliti mengumpalkan data-data dari berbagai
sumber yang dapat mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
E. Kajian Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini sebelumnya penulis melakukan penelitian
dengan langkah awal yaitu menelaah terlebih dahulu skripsi sebelumnya, yang
memiliki judul hampir sama dengan skripsi yang akan di tulis dan di teliti.
Tujuannya untuk mengetahui bahwa judul-judul sebelumnya, dan menghindari
hal penjiplakan karya orang lain. Ada beberapa skripsi yang masih berkaitan
dengan judul penulis diantaranya :
1. “Strategi Komunikasi Majelis Dhuha Nasional dalam
mensosialisasikan program majelis dhuha” yang ditulis oleh Popy
Oktarini, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjelaskan startegi
komunikasi yag digunakan oleh majelis Dhuha dalam mensosialisasikan
program adalah menggunakan teori Harold D Laswell bahwa komunikasi
adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek, dalam hal ini majelis dhuha menggunakan
20
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 3
15
beberapa media diantaranya adalah brosur, Koran, Televisi, dvd dan
buku.21
2. Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Republika Dalam
Mensosialisasikan Zakat” yang ditulis oleh M. Dzikril Amin, Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Tahun 2007. Berisikan tentang strategi yang diterapkan Dompet Dhuafa
Republika khusunya dalam mensosialisasikan zakat. Sedangkan
persamaan yang peneliti teliti pada kajian ilmunya yaitu strategi
komunikasi, sedangkan perbedaannya adalah objek penelitiannya.
3. “Strategi Komunikasi Program Pembibitan Penghafal Al-QUR’AN
(PPPA)Dalam mensosialisasikan Program Sedekah Produktif. Ditulis
oleh Syarif Fadillah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Tahun 2011. Berisikan tentang strategi
komunikasi PPPA dalam mensosialisasikan program sedekah produktif.
Penelitiannya mengenai aktivitas dakwah dari Dra. Hj. Lutfiah Sungkar.
Meskipun penulis menggunakan tema yang sama dengan skripsi
diatas, snamun penelitian yang dilakukan penulis tetaplah berbeda. Walau
memiliki kesamaan dari aktivitas dakwah tetapi dalam objek kajiannya
berbeda, selain itu penelitian yang membedakan adalah sistem manajemen
yang memiliki AD/ART dan tempat yang dilakukan di dalam perusahaan.
Penulis tidak menemukan judul skripsi yang membahas tentang strategi
komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta dalam menyampaikan pesan-
pesan dakwah.
21
Popy Oktarini, “Strategi Komunikasi Majelis Dhuha Nasional dalam Mensosialisasikan
program Majelis dhuha” s(Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN)2013.
16
F. Pedoman Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku bimbingan
skripsi UIN Jakarta “PEDOMAN AKADEMIK-Program Strata 1 2010/2011”,
(Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan: Jakarta, 2010) serta terikat
dengan peraturan pemakaian bahasa dengan ejaan (EYD). Dengan
pengecualian bahasa asing.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini bersifat teratur dan sistematis, maka dari itu untuk
dapat memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, peneliti membagi skripsi
ini menjadi lima bab, yang pada tiap-tiap bab terbagi dari sub-sub bab.
Isi masing-masing bab secara singkat adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Merupakan bab pendahuluan yang meliputi Latar Belakang
Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teoritis
Merupakan landasan teoritis tentang dakwah yang didalamnya
meliputi pengertian Aktivitas Dakwah, Pengertian Dakwah dan
Unsur dakwah, definisi karyawan serta pengertian tentang Majelis
Ta’lim Telkomsel.
BAB III Sekilas Tentang Profil Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT)
Jakarta
Sekilas tentang profil Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta,
Sejarah berdirinya Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta, Visi
dan Misi, dan Struktur Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta.
17
BAB IV Analisis dan Temuan Data
Dalam bab ini penulis akan membahas hasil temuan data dan
menganalisis data yang di peroleh di lapangan mengenai strategi
komunikasi majelis talim dalam menyampaikan pesan-pesan
dakwah.
BAB V Penutup
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari
penulis mengenai hal-hal yang telah dibahas oleh penulis dalam
penelitian ini.
18
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi
Kata Strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti strategos yang
artinya komandan militer. Kita sering mendengar kata strategi dalam
perang ataupun pertandingan olahraga. Saat ini kata strategi digunakan
dalam berbagai bidang antara lain manajemen, perdagangan, dan olahraga.
Sama halnya dalam perusahaan yang juga membutuhkan manajemen
strategi untuk memenangkan pertandingan di dunia bisnis sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan.
Porter (1996) juga ikut mendefinisikan strategi, strategi menurutnya
adalah penciptaan posisi unik dan berharga yang didapatkan dengan
melakukan serangkaian aktivitas.
Alfred Chandler yaitu strategi merupakan penetapan sasaran dan
tujuan jangka panjang suatu perusahaan atau organisasi dan alokasi
sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan menurut Kenichi
Ohmae, strategi adalah keunggulan bersaing guna mengubah kekuatan
perusahaan atau organisasi sehingga menjadi sebanding atau melebihi
kekuatan pesaing dengan yang paling efisien.1
Strategi lebih bersifat dinamis karena merupakan sebuah proses
sehingga mengikuti perubahan yang terjadi. Strategi pada hakikatnya
1Senja Nilasari, “Manajemen Strategi itu gampang” ( Jakarta: Dunia Cerdas, 2014) Cet.1
hal: 2
19
adalah perencanaan (planning) dan managemen (management) untuk
mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.2
Definisi strategi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.3 Dalam
suatu organisasi, strategi diartikan sebagai kiat, cara dan taktik utama yang
dirancang sebagai sistematik dalam melaksanakan fungsi manajemen yang
terarah pada tujuan strategi organisasi.4
Menurut Onong Uchjana Efendy, strategi adalah perencanaan untuk
mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.5
Menurut Stainer dan Mineer, strategi adalah penempatan misi
perusahaan, penempataan sasaranorganisasi dalam mengikat kekuatan
eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk
mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga
sasaran organisasi akan tercapai.6
Berdasarkan beberapa pengertian strategi menurut para ahli diatas,
maka penulis menarik kesimpulan bahwa strategi yang dipahami oleh
penulis yaitu suatu rumusan terhadap suatu hal untuk mencapai tujuan
2Onong Uchjana Effendy, “Ilmu Komunikasi Teori dan Filsafat Komunikasi”(Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003) Cet.2, hal 300.s 3Hasan Alwi dan Hans Lapoliwa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Jakarta: Balai
pustaka, 2007), h. 1092 4Hadari Nawawi, “Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan”
(Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000), h. 147. 5Onong Uchjana Efendy, “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 32 6George Steiner dan John Mineer,“Manajemen Strategi” (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 20.
20
yang diharapkan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya
yang ada. Strategi umumnya dilakukan oleh suatu organisasi dalam
menjalankan kegiatannya, menentukan dengan cara yang sistematis,
efektif, dan efesien melalui langkah-langkah analisis untuk mencapai
tujuannya. Bagaimana mengimplementasikan langkah-langkah yang akan
dituju sehingga memudahkan dalam proses pelaksaannya. Strategi menjadi
acuan untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh sebuah peruasahaan atau
organisasi.
2. Tahapan-Tahapan Strategi
Menurut Fred R. David strategi tidak hanya sebatas merumuskan
konsep hingga implementasi, melainkan juga harus disertai evaluasi untuk
mengukur sejauh mana strategi itu dicapai.7manajemenstrategi merupakan
sebuah proses yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan tertentu dalam
prosesnya, secara umum manajemen strategi terdiri dari tiga tahapan yaitu
proses formulasi atau perumusan strategi, proses pelaksanaan strategi atau
implementasi strategi dan proses evalusi strategi.8
a. Perumusan Strategi
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi
yang akan dilakukan, dalam tahap ini para pencipta, perumus dan
pengkonsep harus berpikir matang mengenai misi atau pengembangan
tujuan karena misi atau tujuan merupakan dasar dari perumusan
strategi itu sendiri, lalu mengidentifikasikan peluang dan juaga
ancaman lingkungan ekstrernal, dan mengidentifikasikan kekuatan dan
7Fred R. David, “Manajemen Strategi dan Konsep”,(Jakarta: Perhelalindo, 2002) h.3
8 Senja Nilasari, “Manajemen Strategi itu Gampang”, (Jakarta; Dunia Cerdas,2014)h.12.
21
kelemahan lingkungan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
menentukan strategi alternatif dan pemilihan strategi untuk
dilaksanakan.9
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan,
maka langkah berikutnya melaksanakan strategi yang ditetapkan
tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat
membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi
yang tertuang dalam budaya organisasi atau perusahaan, jika tidak
maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian
yang jauh dari kenyataan.Implementasi strategi termasuk
pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan
struktur organisasi yang efektif, mengubah arah, menyiapkan
anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan system informasi yang
masuk.10
Implementasi yang sukses memerlukan dukungan disiplin,
motivasi, dan kerja keras. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah
dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh
unit, tingkat dan organisasi.11
c. Evaluasi Strategi
Setelah tahap strategi dilaksanakan maka yang terakhir
dilakukan dari strategi adalah evaluasi strategi. Evaluasi strategi
merupakan tahap yang paling akhir dalam sebuah manajemen
9Fred R. David, “Manajemen Strategi dan Konsep”,h.3
10Fred R. David, “Manajemen Strategi dan Konsep”,h.5
11Kusnadi, “Pengantar Manajemen Strategi”, (Malang: Universitas Brawijaya, 2001), Cet
Ke-2, h. 215.
22
strategi.evaluasi dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan
evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan
telah dicapai.
Maksudnya adalah dalam tahap evaluasi strategi yakni
melakukan kajian ulang terhadap strategi yang digunakan dalam tahap
implementasi strategi, karena dalam tahap ini kita bisa melihat
bagaimana proses strategi dijalankan apakah sudah sesuai dengan
harapan ataukah diperlukan perubahan dan perbaikan.
3. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi secara etimologis berasal dari
perkataan latin “communication”, istilah ini bersumber dari perkataan
“communis” yang berarti sama, sama disini artinya adalah sama makna
atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna
mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima
oleh komunikan.12
Cara bagaimana kita berkomunikasi, kita bisa mengambil salah satu
dari dua tatanan di bawah ini:13
a. Komunikasi tatap muka, dipergunakan apabila kita mengkendaki efek
perubahan tingkah laku (behavior change) dari komunikan secara
langsung, karena dalam proses komunikasinya dilakukan langsung
kita bisa langsung mendapatkan respon positif atau negatif dari
komunikan sehingga kita siap menggunakan teknik komunikasi jika
responnya tidak sesuai harapan.
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung; PT. Citra
Aditya Bakti, 2003) hal 30. 13
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, teori dan filsafat Komunikasi, (Bandung; PT.Citra
Aditya Bakti, 2003)hal,302-303.
23
b. Komunikasi bermedia, pada umumnya banyak digunakan untuk
komunikasi informatif, karena tidak begitu ampuh untuk mengubah
tingkah laku. Kekurangan komunikasi dalam bentuk ini yakni tidak
persuasif sebaliknya kekuatannya dapat mencapai komunikan dalam
jumlah besar
4. Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan taktik, cara
yang akan dipergunakan guna melancarkan komunikasi dengan
memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.14
Dalam menangani masalah komunikasi, para perencana
dihadapkan pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya dengan
strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Rogers (1982) memberi batasan
pengertian strategi komunikasi sebagai “suatu rancangan yang dibuat
untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar
melalui transfer ide-ide baru”.15
Seorang pakar perencanaan komunikasi Middleton (1980)
membuat defenisi dengan menyatakan bahwa “strategi komunikasi adalah
kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari
komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh
(efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal”.16
14
Arni Muhammad, “Komunikasi Organisasi” (Jakarta; Bumi Aksara, 2004) Hal, 65-66. 15
Hafied Cangara, “Perencanaan dan Strategi Komunikasi”, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2013) hal 33. 16
Hafied Cangara, “Perencanaan dan Strategi Komunikasi”hal 61.
24
Dalam melakukan strategi komunikasi dalam suatu organisasi yang
terpenting adalah peran antara penerima pesan (komunikan) dan pemberi
pesan (komunikator) dan pesan (message), ketiga unsur kecil ini akan
membantu jalannya strategi komunikasi dengan didukung unsur-unsur
lainnya. Dan strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga jika
ada perubahan atau faktor penghambat dalam proses komunikasi
komunikator bisa mengambil langkah atau tindakan yang lain dengan
tepat.
Dalam strategi komunikasi secara keseluruhan, tujuan strategi
komunikasi yang dituturkan oleh R.Wayne Pace, Brent D.Peterson dan
M.Dallas Burnet dalam bukunya, “Techniques For Effective
Communicattions” yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, ada tiga
tujuan utama central strategi komunikasi yakni diantaranya:17
a. To Secure Understanding (memastikan pemahaman):maksudnya
dalam hal ini harus dipastikan bahwa komunikan yang di jadikan
sasaran memahami pesan yang diterimanya.
b. To Estabilsh Accepatnce (membina penerimaan):maksudnya adalah
ketika komunikan sudah dipastikan dapat dipahami, dan dapat
diartikan bahwa ia menerima. Maka selanjutnya penerimaan itu perlu
dibina.
c. To Motivate Action (motivasi kegiatan): maksudnya setelah dibina
pada gilirannya dia di motivasi untuk melakukan suatu kegiatan.
17
Onong Uchjana Effendy, “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”(Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2005) Ed-19, hal 32.
25
B. Majelis Ta’lim
Majlis berasal dari bahasa Arab, yaitu Majelis yang berarti tempat
duduk.18
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Majelis adalah tempat duduk,
pengajaran atau pengajian. Lembaga pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pengajian Islam.19
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Majelis: lembaga organisasi atau sebagai wadah pengajian ibu-ibu
dan bapak-bapak.20
Sedangkan kata ta‟līm (تعليم) dalam bahasa Arab
merupakan masdar dari kata kerja „allama (علم) yang mempunyai arti
pengajaran.21
Dengan demikian majelis ta‟lim dapat dipahami sebagai suatu institusi
dakwah yang menyelenggarakan pendidikan agama yang bercirikan non-
formal, tidak teratur waktu belajarnya, para pesertanya disebut jamaah, dan
bertujuan khusus untuk usaha memasyarakatkan Islam.22
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa majelis ta‟lim adalah wadah atau
tempat berlangsungnya kegiatan belajar dan mengajar atau pengajian
pengetahuan agama Islam atau tempat untuk melaksanakan pengajaran atau
pengajian agama Islam.
Adanya majelis ta‟lim di tengah-tengah masyarakat bertujuan untuk
menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong pengalaman
ajaran agama, sebagai ajang silaturahmi anggota masyarakat, dan untuk
18
Depag RI, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Depag RI, 1987), Cet-2, h.557 19
Save M.Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian
Nusantara,1997), Cet-1, h. 586. 20
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), Cet-3 h.699. 21
DewanRedaksiEnsiklopediEnsiklopedi Islam. (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve
1994) Cet-4.Jilid 3. 22
Siregar, H. Imran dan Moh.Shofiuddin.Pendidikan Agama Luar Sekolah Studi Tentang
Majelis Taklim. (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang Agama
dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI 2003) h. 16
26
meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan
jamaahnya.23
Masih dalam konteks yang sama, majelis ta‟lim juga berguna untuk
membina dan mengembangkan kehidupan beragama dalam rangka
membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT, menjadi taman
rohani, ajang silaturrahim antara sesama muslim, dan menyampaikan gagasan-
gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa.24
Sementara itu, maksud di adakannya majelis ta‟lim menurut M. Habib
Chirzin adalah:
1. Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib.
2. Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia
dan alam semesta.
3. Sebagai inspirasi, motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah
dapat dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan
kegiatan pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan
bersama.
4. Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan
selaras.25
Masih dalam konteks yang sama, tujuan majelis ta‟lim adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran beragama di kalangan masyarakat
Islam, meningkatkan amal ibadah masyarakat, mempererat tali silaturrahmi di
kalangan jamaah, membina kader di kalangan umat Islam, membantu
23
Alawiyah, Tuti, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim (Bandung: Mizan
1997) Cet-1 h.78 24
Djaelani, Bisri M. Ensiklopedi Islam. (Yogyakarta: Panji Pustaka Yogyakarta 2007)
h.237-238 25
Chirzin, M. Habib. Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta: LP3ES 1997)Cet-3, h.77
27
pemerintah dalam upaya membina masyarakat menuju ketakwaan dan
mensukseskan program pemerintah di bidang pembangunan keagamaan.
Majelis ta‟lim merupakan wadah untuk membina dan mengembangkan
kehidupan beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa
kepada Allah SWT. Di samping itu, majelis taklim juga merupakan taman
rekreasi rohaniah, karena penyelenggaraannya dilakukan secara santai.
Faktor lainnya yang membuat majelis ta‟lim cukup diminati masyarakat
adalah karena lembaga pendidikan non-formal ini adalah wadah silaturahmi
yang menghidup suburkan syiar Islam dan sebagai media penyampaian
gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa.
C. Pesan- pesan Dakwah
1. Pengertian pesan- pesan Dakwah
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
penerima.26
Pesan adalah sesuatu yang bisa disampaikan dari seseorang
kepada orang lain, baik secara individu maupun kelompok yang dapat
berupa buah pikiran, keterangan, pernyataan dari sebuah sikap.27
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah didalam
usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat
disampaikan secara panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan
diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi.28
26
Hafied Cangara, “Pengertian Ilmu Komunikasi”, (Jakarta: Raja Grafindo, Persada,
1998), h. 23. 27
Toto Tasmoro, “ Komunikasi Dakwah”, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h. 9. 28
A.W. Widjaja, “Komunikasi dan Hubungan Masyarakat”. (Jakarta: Bina Aksara, 1986),
h. 14.
28
Jadi pesan dakwah adalah al-Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an
dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah, dan
akhlak, dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.
2. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da‟a,
yad‟u, da‟watan, yang diartikan sebagai mengajak atau menyeru,
memanggil, seruan, permohonan dan permintaan. Istilah ini sering diberi
arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma‟ruf, dan nahi
munkar, mau‟idzhoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta‟lim,
dan khotbah. Warson Munawwir, menyebutkan bahwa dakwah artinya
memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summon),
menyeru (to propose), mendorong (to urge) dan memohon (to pray).29
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dakwah:
penyiaran agama dan pengembangannya dikalangan mayrakat, seruan
untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama.30
Secara
etimologi dakwah itu merupakan suatu proses penyampaian atas pesan-
pesan tertentu yang berupa ajakan agar orang lain memenuhi ajakan
tersebut.
Secara terminologi pengertian dakwah dimaknai dari aspek positif
ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia
akhirat. Sementara itu, para ulama memberikan definisi yang bervariasi,
antara lain:
29
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009), h. 1 30
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,2007), Cet-3, h.99
29
a. Quraish Shihab mendefinisikannya sebagai seruan atau ajakan kepada
keinsyafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi
yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun
masyarakat.31
b. Abu Bakar Dzakaria mengatakan bahwa dakwah adalah sebagai
kegiatan para ulama dengan mengajarkan manusia kepada apa yang
baik bagi mereka, yaitu kehidupan dunia akhirat menurut kemampuan
mereka.32
c. Ali Mafudz mengatakan bahwa dakwah yaitu mendorong
(memotivasi) manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti
petunjuk serta memerintah mereka berbuat ma‟ruf dan mencegah
perbuatan mungkar agar mereka memperoleh kebaikan di dunia dan di
akhirat.33
Oleh karena itu, upaya dakwah adalah usaha mengembalikan mereka
kepada kehidupan yang Islami, dengan meluruskan jalan pikiran dan
mengubah perilaku mereka dengan dakwah-dakwah yang bermuatan
rasional.
Dakwah adalah ajakan atau seruan kepada yang baik dan yang lebih
baik. Dakwah dalam prakteknya merupakan kegiatan untuk
mentransformasikan nilai-nilai agama yang mempunyai arti penting dan
berperan langsung dalam pembentukan persepsi umat tentang berbagai
nilai kehidupan.
31
M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media,2009), Cet-2, h.
20. 32
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet-1,
h. 16. 33
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h.16.
30
3. Unsur-unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat
dalam setiap kegiatan dakwah. Berbicara mengenai dakwah tidak terlepas
dengan apa yang disebut dengan unsur-unsur dakwah, unsur-unsur yang
bertautan erat antara satu dengan yang lainnya, sebagai suatu bangunan
yang utuh. Bagian yang saling mengkokohkan bagian yang lain. Unsur-
unsur dakwah itu adalah:
a. Da’i
Da‟i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan,
tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu,
kelompok, atau lewat organisasi atau lembaga. Pada dasarnya, semua
pribadi muslim berperan secara otomatis sebagai juru dakwah. Maka,
yang dikenal sebagai da‟i atau komunikator dakwah itu dapat
dikelompokan menjadi:
1) Secara umum adalah setiap muslim atau muslimat yang mukallaf
(dewasa) dimana bagi mereka kewajiban dakwah merupakan suatu
yang melekat, tidak terpisahkan dari misinya sebagai penganut
Islam, sesuai dengan perintah: “Sampaikan walau satu ayat”.
2) Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus
(mutakhasis) dalam bidang agama Islam, yang dikenal dengan
panggilan ulama.34
Secara garis besar juru dakwah atau Da‟i mengandung dua pengertian:
1) Secara umum setiap muslim atau muslimat yang berdakwah
sebagai kewajiban yang melekat dan tidak terpisahkan dari misinya
34
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h.77.
31
sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah “Ballighu „anni
walaw ayat”.
2) Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus
dalam bidang dakwah Islam, dengan kesungguhan luar biasa dan
dengan qudwah hasanah.35
Dari kedudukannya yang sangat penting di tengah masyarakat,
seorang Da‟i harus mampu menciptakan jalinan komunikasi yang erat
antara dirinya dan masyrakat. Ia harus mampu bertindak dan
bertingkah laku yang semestinya dilakukan oleh seorang pemimpin. Ia
harus mampu berbicara dengan masyarakatnya dengan bahasa yang
dimengerti. Oleh karena itu, seorang Da‟i juga harus mengetahui
dengan pasti tentang latar belakang dan kondisi masyarakat yang
dihadapinya.
Da‟i harus memiliki bekal dan keahlian berupa ilmu pengetahuan
yang memadai dan sesuai sebelum ia melaksanakan dakwahnya.36
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an surat An-Najm Ayat4-5:
إن هو إلا وحى يوحى علمه ۥ شديد ٱلق
Artinya: “Segala yang diperkatakannya itu (samaada Al-Quran atau
hadis) tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. 5-
Wahyuitu (disampaikan dan) diajarkan kepadanya oleh (Malaikat
Jibril) yang amat kuat gagah”.
Ayat disini menjelaskanSelanjutnya Allah SWT menyebutkan
yang mengajarkan Rasulullah Saw, yaitu malaikat Jibril „alaihissalam;
malaikat yang paling utama, paling mulia, paling kuatdan paling
sempurna.
35Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009), h.68
36Ali Abdul Halim Mahmud, Dakwah Fardiyah Metode Membentuk Pribadi Muslim,
(Mesir: Darul Wafa, Al-Manshurah, 1992) Cet-1, h.127
32
Yakni sangat kuat fisik maupun batinnya, kuat melaksanakan
perintah Allah, kuat menyampaikan wahyu kepada Rasulullah Saw dan
kuat menjaganya dari disentuh oleh setan serta dimasukkan oleh setan
sesuatu yang bukan darinya. Hal ini juga termasuk penjagaan Allah
SWT terhadap wahyu-Nya, yaitu dengan mengutus malaikat yang kuat
lagi amanah.
Da‟i bertugas memberikan nasihat dan berbicara kepada penerima
dakwah sesuai dengan kadar kemampuan akal dan pengetahuannya
hendaklah tidak mendustakan Allah dan Rasul-Nya. Selama ia
berkeyakinan bahwa sesuatu yang menjadikan seseorang baik belum
tentu menjadikan baik orang lain, maka ia dituntut untuk
mempersiapkan diri secara memadai dan sesuai dengan keadaan
masing-masing orang.37
b. Mad’u
Mad‟u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau
manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau
dengan kata lain, manusia secara keseluruhan.
Mad‟u adalah objek dan sekaligus subyek dalam dakwah yaitu
seluruh manusia tanpa terkecuali. Siapapun mereka, laki-laki maupun
perempuan, tua maupun muda, seorang bayi yang baru lahir atau orang
tua menjelang ajalnya, semua adalah mad‟u dalam dakwah Islam.
Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang Islam, tetapi orang-orang
37
Ali Abdul Halim Mahmud, Dakwah Fardiyah Metode Membentuk Pribadi Muslim, h.
130.
33
diluar Islam, baik mereka itu atheis, penganut aliran kepercayaan,
pemeluk agama-agama lain, semua adalah mad‟u.38
Hal ini disebabkan oleh karena misi kedatangan Islam adalah
sebagai rahmat bagi alam semesta. Islam tidak akan terealisir sebagai
rahmat bagi semesta alam apabila dakwah dibatasi hanya pada
kalangan tertentu saja. Allah SWT telah berfirman:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam” (Al-Anbiya:21:107)…
Mad‟u adalah manusia yang menjadi mitra dakwah atau menjadi
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara individu,
kelompok, baik yang beragama Islam maupun tidak, dengan kata lain
manusia secara keseluruhan.39
c. Materi Dakwah
Materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan
da‟i kepada mad‟u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi
materi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.40
Materi yang diperlukan untuk suatu kelompok masyarakat belum
tentu cocok untuk kelompok masyarakat yang berbeda. Oleh sebab itu
pemilihan materi haruslah tepat, apakah itu untuk pemuda, mahasiswa,
petani, pekerja kasar, pegawai tinggi, juga apakah pendengar itu
heterogin artinya berbagai tingkat dan mutu pengetahuannya ataukah
sejenis.41
38
Cahyadi Takariawan, Yang Tegar Di Jalan Dakwah, (Yogyakarta: Tiga Lentera Utama, 2002), Cet-3, h.32
39 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h. 20.
40 M. Munir danWahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), Edisi.1
Cet-2, h.24 41
M. Syafa‟at Habib, Buku Pedoman Da‟wah, (Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982), Cet-1, h.99
34
Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi
empat masalah pokok, yaitu:
1) Masalah Akidah (Keimanan)
Akidah adalah pokok kepercayaan dalam agama Islam. Akidah
Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan. Aspek
akidah yang akan membentuk moral (akhlaq) manusia. Oleh
karena yang dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah masalah
akidah atau keimanan.
2) Masalah Syariah (Keislaman)
Syariah adalah seluruh hukum dan perundang-undangan yang
terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia dengan
tuhan, maupun antar manusia sendiri.
3) Masalah Mu‟amalah
Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu‟amalah
lebih besar porsinya daripada urusan Ibadah. Islam lebih banyak
memerhatikan aspek kehidupan sosial daripada aspek kehidupan
ritual.
4) Masalah Akhlaq
Secara etimologis, kata akhlaq berasal dari bahasa arab, jamak
dari “khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah
laku atau tabiat.
Akhlaq dalam aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah)
merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan
keIslaman seseorang. Meskipun akhlaq ini berfungsi sebagai
pelengkap, bukan berarti masalah akhlaq kurang penting dibandingkan
35
dengan masalah keimanan, akan tetapi akhlaq merupakan
penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang. 42
d. Media Dakwah
Media dakwah adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad‟u. Untuk
menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan
berbagai media.
Hamzah Yaqub membagi media dakwah menjadi lima macam,
yaitu : lisan, tulisan, lukisan,audiovisual dan akhlaq.
1) Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang
menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat
berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan
sebagainya.
2) Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat
kabar, surat-menyurat (korespodensi), spanduk dan sebagainya.
3) Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur dan
sebagainya.
4) Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra
pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti televisi, film
slide, OHP, internet dan sebagainya.
5) Akhlak, yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata
yang mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat
dilihat dan didengarkan oleh mad‟u.43
42
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), Edisi.1
Cet-2, h.28 43
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, h. 32
36
e. Metode Dakwah
Metode memiliki pengertian “Suatu cara yang bisa ditempuh
atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan
menjelaskan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia. Metode
dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk
menyampaikan ajaran materi dakwah Islam.
Membahas tentang metode dakwah, maka pada umumnya
merujuk pada surat an-Nahl-125 :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk”
Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga, yaitu : Bi al-hikmah,
mau‟izatul hasanah, dan mujadalah billati hiya ahsan :
1) Bi al-Hikmah, yaitu berdakawah dengan memperhatikan situasi
dan kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada
kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran
Islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau
keberatan.44
2) Mau‟izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-
nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih
sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu
dapat menyentuh hati mereka.
44
Munzier Suparta, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006),h.11.
37
3) Mujadalah yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan
membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak
memberikan tekanan-tekanan dan tidak pula dengan menjelekkan
yang menjadi mitra dakwah.45
f. Efek Dakwah
Aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi. Artinya, jika
dakwah telah dilakukan oleh seorang da‟i dengan materi dakwah,
wasilah, dan thariqah tertentu, maka akan timbul respons dan efek
(atsar) pada mad‟u (penerima dakwah).
Efek sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari proses
dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para
da‟i.
Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah
disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal, efek sangat besar
artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya. Tanpa
menganalisis efek dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi yang
sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah akan terulang kembali.
Sebaliknya, dengan menganalisis efek dakwah secara cermat dan tepat,
maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan
penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya.
Demikian juga strategi dakwah termasuk di dalam penentuan
unsur-unsur dakwah yang dianggap baik dan dapat ditingkatkan.
Menurut Jalaluddin Rahmat efek dapat terjadi pada tataran yaitu:
45
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h.22.
38
1) Efek kognitif, yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang
diketahui, dipahami, dan dipersepsi oleh khalayak. Efek ini
berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, atau informasi.
2) Efek afektif, yaitu timbul jika ada perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak, yang meliputi segala
yang berkaitan dengan emosi, sikap, serta nilai.
3) Efek behavioral, yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat
diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan
tindakan berperilaku.46
46
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h.21.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM MAJELIS TA’LIM TELKOMSEL JAKARTA
A. Profil Majelis Ta’lim Telkomsel
1. Sejarah Berdirinya MTT
Majelis Ta'lim Telkomsel adalah organisasi yang berasaskan Islam
dan mewujudkan insane Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional,
berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di
lingkungan Telkom maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas.
Terbentuknya Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta ini awalnya
spontanitas dari sekelompok orang yaitu senior-senior leader muslim di
Telkomsel ini yang berinisiatif membuat kegiatan pengajian bulanan
karena di dalam perusahaan ada kegersangan-kegersangan secara rohani
maka dengan dibentuknya pengajian Majelis Ta’lim Telkomsel ini agar
ada suatu penyegaran rohani di kalangan karyawan Telkomsel selain itu
juga adanya keinginan pimpinan Telkomsel agar para karyawan Telkomsel
menjadi insan yang bertaqwa, amanah dan profesional.
Pengajian di Majelis Ta’lim Telkomsel ini dilakukan rutin dua kali
dalam tiap minggunya, yaitu Kajian Dzhuhur Kamis dan Jum’at. Selain
Pengajian tiap minggua dan juga kegiatan Mabit yang di lakukan dalam
dua bulan sekali, tujuannya untuk mempererat tali silatuhrahmi para
karyawan. Kegiatan Mabit ini juga bebas untuk kalangan umum bukan
hanya untuk karyawan Telkom saja.
Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) merupakan organisasi kerohanian
Islam di lingkungan Telkomsel yang bersifat terbuka dan independen.
40
Secara de facto, MTT sudah ada sejak tahun 1997 dengan adanya
kegiatan-kegiatan dakwah di kantor-kantor Telkomsel di seluruh
Indonesia. Waktu itu kepengurusnnya selalu ada tapi belum terorganisir
secara nasional serta belum di naungi oleh AD/ART (Pengesahan) dan
struktur yang resmi.
Secara de jure, MTT baru diresmikan melalui Musyawarah Nasional I
(MUNAS) di TMII Jakarta pada hari Sabtu tanggal 11 Muharam 1426 H
bertepatan dengan tanggal 19 Februari 2005 M. Ini di tandai dengan di
sahkannya AD/ART MTT dan terpilihnya dewan pengurus nasional MTT
dengan Ketua Umum Irlamsyah Syam, Wakil Ketua Umum Marfani dan
Sekretaris Jendral M. Bachtijar Aslam. Musyawarah Nasional I MTT
diadakan oleh pengurus MTT Kantor Pusat dan dihadiri oleh perwakilan
MTT Regional serta di buka langsung oleh Direktur Utama PT
TELKOMSEL waktu itu Bapak Bajoe Narbito.
MTT kembali mengadakan Musyawarah Nasional II di Hotel Bumi
Wiyata Depok pada bulan April 2007 yang di buka langsung oleh Direktur
Utama PT Telkomsel waktu itu Bapak Kiskenda Suryaharja. Agenda
MUNAS II MTT ini antara lain laporan pertanggung jawaban Ketua
Umum MTT 2005-2007, pembahasan AD/ART dan program kerja serta
pemilihan KetuaUmum, Sekretaris Jendral, dan anggota Dewan Pembina
yang baru. Pada MUNAZ II MTT ini pengurus MTT Nasional dan MTT
unit Kantor Pusat di gabungkan dengan Ketua Umum Marfani dan
Sekretaris Jendral M.Bachtijar Aslam serta di bantu oleh 3 orang Wakil
ketua. Anggota Dewan pembina yang terpilih adalah Achmad Riza,
Irlamsyah Syam dan Helmi Wahidi.
41
Pada tanggal 26-27 Nopember 2010 Musyawarah Nasional III MTT
kembali di adakan di Hotel Bumi Wiyata Depok. Ada beberapa perubahan
yang di hasilkan dari MUNAS III MTT ini di antaranya adalah perubahan
AD/ART organisasi yang meliputi tafsir lambang MTT, sifat organisasi,
masa kepengurusan, dan tambahan struktur majelis syuro di dalam
organisasi MTT. Selain itu, terpilih juga Chairudin sebagai Ketua Umum
dan M. Fathoni Yasin sebagai Sekretaris Jendral yang baru serta di bantu
oleh 4 orang Wakil Ketua. Anggota Dewan pembina yang baru adalah
Achmad Riza, Helmi Wahidin dan Marfani. Terakhir, Munas III MTT ini
di tutup oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel Ibu
Herfini Haryono.
Mengawali tahun 2014, Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) menggelar
Musyawarah Nasional (Munas) ke-4. Selain sebagai ajang silaturahim,
acara yang mengambiltema “Menjadikan Insan yang Berintegritas,
Cerdas, Inovatif dan Bermanfaat” ini bertujuan untuk regenerasi kader
dengan melakukan pemilihan kepengurusan MTT yang baru. Munas di isi
dengan ceramah agama terkait motivasi dakwah perkantoran. Selain itu, di
tayangkan pula video yang berisiragam kegiatan yang telah di lakukan di
tahun sebelumnya.
Munas IV yang diadakanselama 2 hari, 7-8 Februari 2014, di Taman
Bunga Wiladatika Cibubur Jakarta Timur tersebut menetapkan M. Fathoni
Yasin sebagai KetuaUmum. SementaraWakilKetua I diduduki oleh Faisal
Irwandi, Wakil Ketua II Wawan Budi Setiawan, Sekjen Ade Muzawir, dan
BendaharaWimal Hartiana.
42
Direktur Network Telkomsel, yang juga sebagai Dewan Pembina
MTT Abdus Somad Arief (ASA) hadir dalam Munas MTT ini. Dalam
sambutannya, ASA menyatakan bahwa MTT dapat memberikan sinergi
dan harmoni, karena hakekatnya organisasi ini ingin memberikan manfaat
bagi orang banyak. Selain itu, harapannya MTT juga mampu di
manfaatkan sebagai wadah yang menginspirasi anggotanya untuk bekerja
dengan penuh keimanan.1
Majelis Ta’lim Telkomsel ini sebagai wadah untuk pengembangan
atau mengisi kegiatan keagamaan karyawan Telkomsel. Majelis Ta’lim
Telkomsel ini dia berdiri sendiri, dia salah satu organisasi yang terpisah
atau manejemen Telkomsel hanya sebagai Dewan Pembina saja.
2. Visi dan Misi MajelisTa’limTelkomsel
Majelis Ta’lim Telkomsel berasaskan Islam dengan Visi ingin
mewujudkan insanTelkomsel yang bertaqwa, amanah, profesional,
berakhlaq mulia, dan mampu menyebarkan karakter tersebutbaik di
lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas. Visi
ini di eja wantahkan dalam Misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dakwah yang dapat mengunggah
nurani, keyakinan, pengetahuan, dan peningkatan, amal Islami insan
Telkomsel.
b. Meningkatan kualitas dan kuantitas dakwah di lingkunganTelkomsel.
c. Meningkatkan produktifitas kerja insan Telkomsel.
d. Memperluas dukungan berbagai pihak untuk tumbuhnya syiar Islam
khususnya di lingkunganTelkomsel.
1Wawancara pribadi dengan Ketua Umum Majelis Ta’lim Telkomsel Bapak M. Fathoni
Yasin, Wisma Mulia, Jl. Jend Gatot Subroto No.42 Jakarta Selatan pada tanggal 17 Juni 2014.
43
e. Menyiapkan kader-kader dakwah yang berperan aktif dalam kegiatan
dakwah baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan yang
lebih luas.
f. Membentuk Unit Sosial atau bekerja sama dengan lembaga sosial
Islam yang professional dalam mengumpulkan dan mendistribusikan
Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf kepada umat yang berhak
menerimanya.
Untuk melaksanakan Misi tersebut, di bentuk kepengurusan yang
meliputi Bidang Kaderisasi, Bidang Dakwah, Bidang UPZ (Unit Pengelola
Zakat) dan Bidang Keputrian. Di tingkat Regional juga di bentuk
kepengurusan melalui Musyawarah Regional yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Bendahara dan beberapa bidang yang sekurang-kurangnya
meliputi Bidang Dakwah, Bidang Kaderisasi, dan Unit Pengelola Zakat
(UPZ). Dengan begitu pengurusan di Regional tidak kalah dengan yang
Nasional atau Pusat. Setiap kantor cabang Telkomsel di daerah juga
memiliki Majelis Ta’lim yang aktif dan setiap bulannya mereka
melaporkan data-data kegiatan yang mereka adakan.2
3. Tujuan Majelis Ta’lim Telkomsel
a. Menjadikan wadah organisasi yang memberikan manfaat kepada
masyarakat baik di lingkungan kantor maupun lingkungan luas.
b. Membentuk insan-insan Telkomsel yang Islami.
c. Membentuk karyawan yang berkepribadian sholeh dan sholehah.
d. Menjadikan informasi dan pengajaran tentang Islam kepada kaum
muslimin dan muslimat.
2Data diambil dari Brosur MTT News (April 2014)
44
e. Mendidik insan muslim Telkomsel yang tanggap terhadap setiap
perubahan dan kebutuhan masyarakat terhadap kegiatan dakwah.
4. Stuktur Organisasi Pimpinan
Suatu organisasi yaitu dari adanya kegiatan yang dijalankan dapat
menggambarkan mekanisme pola hubungan, kedudukan tugas, wewenang
yang bertanggung jawab yang berada dalam suatu kepemimpinan.
Setiap orang di dalam struktur organisasi MTT ini telah diatur sesuai
divisinya masing-masing agar setiap program-program MTT dapat
terorganisir dengan baik dan lancar, agar membuat sistem menejemen
MTT Makin baik lagi. Untuk menunjang Visi, Misi, dan Tujuannya
Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta yang menetapkan kepemimpinannya
sebagai berikut:
Gambar 1 Struktur Organisasi MTT Jakarta
45
Tabel 1
Struktur Organisasi Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
Dewan Pembina Hendri Mulya Sjam
Achmad Riza
Chairuddin
Marfani
Sukarni
Achsinanto Risantosa
Pratigno Arief Budiman
Ketua Umum M. Fathoni Yasin
WaKil Ketua Umum 1 Faisal Irwandi
Wakil Ketua Umum 2 Wawan Budi Setiawan
Sekretaris Jenderal Ade Muzawir
Dept. Organisasi Ilham Mulnaim
Joko Rurianto
Febri K. Widiyantoro
Dept. Media, Event dan Kemitraan Yanto Santoso
Malik Djamaluddin
Dedy T. Hudaya
Indra Gustamam
Dept. Kesekretariatan Alek P. Nugraha
Ade Elisa Damanik
Moch. Ardhi Nugraha
Rahadian G. Sudrajat
Dept. Sistem Informasi Eiryk A. Anjana
Albaz Rosada
Muhammad Nurrahman
Albert Kurniawan
Wiwit Hermawan
46
Bendahara Umum Wimal Hartiana
Dept. Operasional Ririn W. Wulaningsih
Gunardi
Saadatun Nafiah
Dept. Pelaporan Maman Suarahman
M. Fuad Qamarul Alam
Tri Wiyanti
Tommi Darmawan
Ketua Divisi Kaderisasi Arief Maulana
Dept. Rekrutment Heru Setiawan
Taofik Haryanto
Ivan Ibnu Alim
Dept. Keanggotaan Bobby Juan Pradana
Nasrul Islam
Furqon Ahkamy
Ketua Divisi Keputrian Hayati
Dept. Kajian Muslimah Arika. D. Maya
Megayanti Kusumaningarum
Melda Noviyanti
Dera Riantiwi
Dept. Pembinaan Keluarga Deby Sandra Putri
Mia Amalia
Vestiyana Rimayumanti
Siska Haryani
Dwi Tuti Supantari
Dept. Sosial Nurani Rahmi Ahadiningrum
Molli. R. Achir
Dewi Asri Tiara Putri
Nunuk Andriastuti
Hesti Dwi Purwanti
47
Ketua Divisi Ekonomi Wiendha Winstar
Dept. Pengembangan Ekonomi Agus Supranowo
Aji Atturmudzi
Imam Yulijanto
Chairul ARief
Arzni Zuchra
Farida Nuraini
Dept. Wirausaha Budiono
Moch. Sholehhudin Nurisma
Tsalasanto
Agus Mifto
Sugeng
Luki Iswara
Ketua Divisi Da'wah Maiyusril
Dept. Kajian Islam Asep E. Lemansyah
Rizki Permana
Yudi Ariawan
Asep Hermawan
Cahyadi
Moh. Abdul Ghafur
Fajar Faturrahman Eko Haryanto
Dept. Pendidikan Trio Wason Rusdiawan
Hujaeri
Faizal Firmansyah
Rony Setyo Hariyono
Sugeng
Sholeh Handiansyah
Akhmad Rahmadi
Feri Adisumarta
Ketua Div. Pembinaan Muhammad Faizal Mahdi
48
Dept. IFGD Arliadinda Danusaputro
Imanuel
Novrizal Syahrul
Lily Meiliza Akbar
Muhammad Fakhri Khairuddin
Noorchaliza Muchlis
Dept. Pelatihan Betha Rakhmat Yulianto
Rakhmad Permana
Aristya A. Sekarini
Nur Hakim Febrianto
Muhamad Ridwan
Ketua Divisi UPZ & SR Yudia Krisnahadi
Dept. UPZ Prabowo
Annisa Meitasari
Edwin Junetra
Muhammad Nurdin
Dept. Social Responsibility Yoso Lukito
Jeffri Lesmana
Muhammad Iqbal
Teni Ginaya
Hendry
Pengembangan Area Sumatera Ahmad Lukman
Bejo Suliyanto
Pengembangan Area Jawa Bali Dedy Achmadi
T. Adil Fahmi
Pengembangan Area Pamasuka Muh. Ridwan
Kardi
Sumber Data: Arsip Pribadi MTT
49
B. Faktor Pendukung dan Penghambat di Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
Kegiatan dimajelis selalu ada kendala dimana setiap organisasi yang
terbentuk di perkantoran tidak semuanya dapat berjalan dengan baik, pastinya
dimana ada faktor penghambat dan juga faktor pendukung. Seperti dalam
penelitian, penulis mewawancarai Ketua MTT, Bapak M. Fathoni Yasin yang
membenarkan bahwa bukan hanya di majelis-majelis lain yang memperoleh
hambatan, tetapi di Majelis Ta’lim Telkomsel Juga ada faktor penghambat dan
pendukung setiap kegiatan, yakni:
1. Faktor penghambat disaat para karyawan sibuk atau susah mengatur
waktu, dan ruang untuk shalat dan kajian shalat Jum’at yang tidak dapat
menampung para karyawan melewati kapasitas lebih dari 3000 orang.
2. Faktor pendukung salah satunya adalah faktor pendidikan yang
mendukung, logis. Dan salah satunya sebagai peluang tampilkan Islam
Modern.
Faktor penghambat dan faktor pendukung inilah yang membuat para
anggota yang menaungi MTT berusaha lebih baik untuk mengatasi segala
kekurangan dan tetap melakukan yang terbaik dari yang sudah baik.3
3Wawancara Pribadi Oleh Bapak M. Fathoni Yasin Selaku Ketua Majelis Ta’lim
Telkomsel pada Tanggal 17-Juni-2014 di lt.10 Gedung Wisma Mulia Jl.Jend.Gatot Subroto
Jakarta-Selatan
50
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Perumusan Strategi Komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
Dalam Menyampaikan Pesan-Pesan Dakwah.
Dalam melaksanakan suatu kegiatan yang akan dilakukan harus
dibutuhkan strategi. Dimana strategi dibutuhkan untuk dapat mencapai tujuan
yang telah direncanakan oleh MTT. Adanya komunikasi juga sangat berperan
besar, karena komunikasi juga menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam
melakukan sosialisasi terhadap para karyawan.
Agar bisa tercapainya komunikasi yang baik dan efektif, diperlukan
strategi dalam menjalankannya. Sesuai dengan pendapat Fred R. David, dalam
bukunya Strategic Management maka strategi memerlukan tahapan-tahapan
dalam proses pelaksanaannya. Tahapan-tahapan tersebut adalah perumusan
strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Ketiga hal ini menjadi
bagian utama dan tidak dapat dipisahkan dalam melaksanakan strategi.
Perumusan strategi salah satu proses dalam manajemen strategi. Strategi
harus mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang dihadapi
oleh Majelis Ta‟lim Telkomsel Jakarta. Perumusan strategi merupakan proses
penyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan untuk membangun
visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi, serta merancang strategi
untuk mencapai tujuan tersebut. Secara rinci tahap perumusan strategi yaitu:
harus mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan menentukan misi
organisasi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut,
melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
51
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh
perushaan dalam menjalankan misinya, merumuskan faktor-faktor ukuran
keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan analisis sebelumnya, menentukan tujuan dan target terukur,
mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dimiliki oleh kondisi eksternal yang dihadapi, memilih strategi
yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.1
Sebelum melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan oleh majelis
ta‟lim Telkomsel Jakarta, Bapak M. Fathoni Yasin selaku ketua dari majelis
ta‟lim Telkomsel mengatakan bahwa dalam mendirikan majelis ini harus
dengan strategi komunikasi yang telah direncanakan sesuai dengan program-
program yang akan mereka yang akan di jalankan.2
Majelis Ta‟lim Telkomsel ini adalah lembaga dakwah yang mewadahi
orang-orang yang peduli terhadap dakwah Islam dan membuat program-
program yang bermanfaat bagi perbaikan individu khususnya bagi perbaikan
keislaman orang-orang yang ada di lingkungannya sehingga dapat
berkonstribusi terhadap lingkungan baik perusahaan maupun di lingkungan
rumah atau di luar dari perusahaan.
Perumusan strategi komunikasi dari majelis ta‟lim Telkomsel Jakarta
ini diambil dari adanya musyawarah dari masing-masing program, agar setiap
karyawan selalu mengetahui kegiatan-kegiatan dan mengetahui laporan
keuangan majelis melalui website majelis ta‟lim Telkomsel, dan para
karyawan juga dapat mengetahui kegiatan dari sms, email dan brosur yang
1 Senja Nilasari, Manajemen Strategi Itu Gampang, (Jakarta: Dunia Cerdas, 2014) Cet-1,
h.8-12. 2 Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ftahoni Yasin, di Gedung Wisma Mulia
Telkomsel Jakarta, pada Tanggal 05 Maret 2015 Pukul: 10.00wib
52
disebar oleh pihak majelis. Selain itu visi dan misi dari majelis ini juga harus
dipikirkan karena dari visi-misi inilah perumusan strategi bisa dibuat,
sedangkan tujuan dari majelis ta‟lim ini juga menjadi dari perumusan strategi,
karena tujuan majelis ini salah satunya membentuk insan yang berkualitas
baik di kantor ataupun bidang kerohaniannya mereka.
Langkah awalnya majelis ini juga menentukan da‟i-da‟i terkenal dan
berkompeten agar para karyawan dalam mengikuti majelis atau program-
program lainnya tidak jenuh dan selalu semangat. Kalau sudah tercapainya
tujuan ini, majelis ta‟lim Telkomsel sudah membuat suatu perumusan strategi
yang akan dijalankan dengan lancar terhadap tahap selanjutnya yaitu
implementasi strategi.
Jadi kesimpulannya perumusan strategi komunikasi Majelis Ta‟lim
Telkomsel Jakarta adalah pertama musyawarah guna mendapatkan ide
program yang ingin di laksanakan serta ide kajian untuk di majelis ta‟lim dan
setiap info kajian selalu di sebar melalui brosur, sms, website dan email lalu
langkah selanjutnya adalah pemilihan dai-dai yang akan mengisi pada setiap
kajian majelis ta‟lim. Langkah selanjutnya adalah implementasi program-
program yang sudah di rencanakan.
53
B. Implementasi Strategi Komunikasi MTT dalam Menyampaikan
Pesan-Pesan Dakwah.
Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan
pilihan yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan perencanaan strategi
yang telah ditetapkan.
Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah di pilih sangat
membutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi yang
tertuang dalam budaya organisasi atau perusahaan. Implementasi strategi
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi
tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari
manajemen strategi.
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan
maka langkah selanjutnya adalah melakanakan strategi melalui program-
program yang sudah dibuat untuk eksternal ataupun internal. Majelis
ta‟lim Telkomsel ini lebih banyak melakukan program internal yaitu
dengan memberikan donasi-donasi kepada masyarakat luar yang donasi
tersebut dianggari dari UPZ (Unit Pengelola Zakat) dari karyawan.
Walaupun program-program MTT tersebut lebih banyak untuk kegiatan di
masyarakat luar, namun kegiatan eksternal mereka tetap berjalan dengan
lanncar.
Program-program didalam perusahaan merupakan kegiatan-
kegiatan dakwah yang dilakukan di dalam perusahaan dengan melibatkan
54
unsur-unsur perusahaan, seperti karyawan, kepala-kepala bagian, dan
pimpinan perusahaan. Program yang telah dibuat dan dilaksanakan diluar
perusahaan merupakan segala bentuk kegiatan atau konstribusi keilmuan
islam dari perusahaan terhadap masyarakat sekitar atau khalayak lain.
program di luar ini berbeda halnya dengan program di dalam perusahaan,
jika program di dalam perusahaan tentunya dilakukan oleh para karyawan
perusahaan akan tetapi program diluar dapat dilakukan oleh orang dalam
perusahaan atau orang luar perusahaan.
Majelis Ta‟lim Telkomsel ini sangat aktif dan baik dalam
pengembangan program-program aktivitas mereka. Sehingga dalam setiap
program-program yang mereka buat selalu menarik minat para karyawan
yang ingin belajar lebih dalam tentang agama.
Aktifnya para karyawan dalam mengikuti kegiatan keagamaan itu
tidak mengurangi tanggung jawab mereka pada saat bekerja, itu salah satu
alasan berdirinya majelis ini agar mereka menjadi insan yang profesional
disela kesibukannya mereka bekerja tetap aktif dalam keagamaan seperti
mengikuti Kajian dzhuhur yang diisi oleh para da‟i yang berkompeten
dalam bidang dakwah sehingga dakwah itu sendiri tidak membuat para
karyawan jenuh.
Para karyawan sangat mendukung adanya Majelis Ta‟lim
Telkomsel (MTT) di lingkungan kerja mereka, karena itu bisa menjadi
salah satu kebanggaan mereka dibanding perusahaan provider-provider
yang tidak aktif majelisnya bahkan mereka yang tidak mempunyai majelis
55
selain kebanggaan akan program-programnya.
Aktifnya para karyawan dalam mengikuti ceramah dan menjadi
anggota dalam Zakat serta menjadi saksi dalam menyalurkan bantuan-
bantuan yang disalurkan adalah salah satu keberhasilan dalam mencapai
seluruh tujuan dari program-program yang diselenggarakan oleh Majelis
Ta‟lim Telkomsel itu sendiri. Berikut adalah pelaksanaan strategi eksternal
dan internal dari majelis ta‟lim Telkomsel Jakarta yang mendukung suatu
program yang telah di tetapkan agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Kegiatan eksternal dan internal di majelis ta‟lim Telkomsel Jakarta,
implementasi strategi yang mereka lakukan adalah melalui program-
program yang sudah direncanakan dengan baik.
Majelis Ta‟lim Telkomsel banyak mengadakan berbagai program
yang semuanya bertujuan kepada dakwah Islam. Selama dalam penelitian
penulis menemukan ada banyak sekali pelaksaanaan kegiatan dakwah di
Majelis Ta‟lim Telkomsel, namun penulis hanya mengambil beberapa
program unggulan di majelis tersebut.
Majelis MTT dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah ini
tertuang pada beberapa tahapan di antaranya adalah program-program
eksternal dan internal, berikut penjelasannya:
1. Program Internal atau Utama dari Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
Dalam Menyampaikan Pesan-Pesan Dakwah :
a. Program Kajian Dzhuhur
Program kajian dzhuhur ini dilakukan setiap hari kamis, yang
56
dilakukan setelah dzhuhur disaat para karyawan istirahat siang mereka
mengisi dengan mengikuti kajian dzhuhur yang diisi dengan tausiyah-
tausiyah dari para da‟i yang terkenal dan berkompeten dalam
menyampaikan materi.
Banyak para da‟i yang mengisi materi di MTT ini mereka selalu
memberikan materi-materi yang menarik sehingga karyawan tidak
jenuh, seperti Aa Gym, Arifin ilham, Dr. Azhami Samiun Jazuli dan
masih banyak lagi para da‟I yang lain.
Salah satunya da‟i terfavorit yang sering mengisi di MTT ini yaitu
Dr. Azhami Samiun Jazuli, beliau juga salah satu Dosen di Universitas
Islam Negeri Jakarta, Da‟I di acara Tafsir Kehidupan TvOne dan salah
satu pimpinan pondok pesantren Al-Hikmah di Bekasi.
Kajian dzhuhur ini dilakukan setiap kamis dalam seminggu agar
para karyawan lebih memahami tentang agama Islam dan
menjadikannya sebagai ibadah yang diselingi di waktu kesibukan
mereka bekerja. Jadi mereka bisa sambil bekerja serta mengisi
kegiatan kerohanian agar menjadi insan Telkomsel yang Islami.
Ustadz Dr. Azhami Samiun Jazuli dalam menyampaikan
dakwahnya ia menggunakan metode talaqqi, yaitu dengan Al-hiwal,
dialog yang argumentatif, tanya jawab, selalu mengaitkan metode
dakwah dengan realitas, dan menjadikan Islam sebagai solusi dalam
menghadapi problematika kehidupan.
Dakwahnya ia mendidik mental dan pemantapan isi materinya,
serta penanaman jiwa keikhlasan itu bagian dari dakwah. Kegiatan
57
dakwah yang ia jalani semata-mata hanya untuk berdakwah dan syiar
Islam untuk kemaslahatan umat. Dalam dakwahnya ustadz Dr.azhami
samiun jazuli memiliki selera humoris yang baik, sehingga para
karyawan yang mengikuti tausiyah yang ia berikan cukup membuat
mereka tertarik tidak bosan sehingga ruangan dalam Majelis selalu
terisi penuh.3
Nasehat (Mauidzatul Hasanah) merupakan penyampaian-
penyampaiannya sewaktu berdakwah yang dapat memberikan arahan
dan motivasi kepada para karyawan Telkomsel. Nasehat memberikan
arahan yang baik dan positif yang langsung menancap ke hati para
karyawan yang mendengarkan tausiyah darinya sehingga para
karyawan tergugah akan nasehat yang diutarakan atau disampaikannya
dalam berdakwah.
Da‟i juga harus mempunyai retorika atau seni berpidato itu
sangatlah efektif untuk mempengaruhi publik dan sasaran dakwah.
Melalui kata-kata yang penuh seni dihadapan publik atau pendengar,
seorang da‟I mampu mempengaruhi dan merubah sikap ribuan orang
menuju ajaran Islam.
Kegiatan pengajian ini termasuk program penyampaian dalam
pesan-pesan dakwah di dalam majelis ta‟lim Telkomsel di kalangan
karyawan atau internal.
Kegiatan internal ini dilakukan setiap hari kamis dalam seminggu
agar tidak adanya kegersangan di dalam kantor dengan adanya
3 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Dr. Azhami Samiun Jazuli salah satu Ustadz yang
mengisi MTT, Jakarta Selatan, (07 November 2013, pukul 13.30)
58
kegiatan dakwah yang berlangsung. Penyampaian pesan-pesan dakwah
ini disampaikan oleh da‟i-da‟i terkenal dan pintar dalam berdakwah
sehingga tidak ada kejenuhan dalam kegiatan yang dibuat sehingga
dapat tercapainya suatu program sesuai yang diharapkan.
Tabel 2
Jadwal Kajian Zhuhur Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
Tanggal Ustadz atau da’i Tema Jumlah
Mad’u
10 Oktober 2013 Ustadz Dr.Azhami
Samiun Jazuli
Optimisme dalam
pandangan Islam
70 Orang
17 Oktober 2013 Ustadz Kardita Kinta
Buwana, Lc, MA.
Indahnya Berbagi 85 Orang
24 Oktober 2013 Ustadz Syahroni
Mardani
Sujud Syukur 68 Orang
31 Oktober 2013 Ustadz Farid
Nu‟man
Bukti Cinta Kepada
Rasulullah
83 Orang
07 November 2013 Ustadz Dr.Azhami
Samiun Jazuli
Perbaikan Diri di
Tahun Baru Hijriah
90 Orang
14 November 2013 Ustadz Wisnu
Wardhani
Renungan Hidup
untuk Meraih
Amalan Tertinggi
87 Orang
21 November 2013 Ustadz Muhammad
Arifin Ilham
Hijrah untuk
Perbaikan dan
Kemajuan Islam
115 Orang
28 November 2013 Ustadz Budi Ashari,
LC
24 Jam Bersama
Nabi
98 Orang
05 Juni 2014 Ustadz Dr. Erwandi
Tarmizi
Perbedaan Akad
Syar‟i dan Non
Syar‟i
75 Orang
12 Juni 2014 Ustadz Dr.Azhami
Samiun Jazuli
Al-Qur‟an Berbicara
Tentang Ibu
110 Orang
59
19 Juni 2014 Ustadz Abdul Hakim Indahnya Sabar 95 Orang
26 Juni 2014 Ustadz Ahmad
Sarwat, LC
Pelanggaran
Terhadap Hukum
Waris
68 Orang
Sumber: Data Pengajian Pekanan Majelis Ta‟lim Telkomsel
b. Bidang UPZ (Unit Pengelola Zakat)
Unit Pengelola Zakat (UPZ) ini adalah program yang
menyalurkan zakat para karyawan yang telah disetujui untuk dipotong
gaji dari karyawan sebesar 2.5% agar membantu para karyawan yang
tidak sempat dalam menyalurkan zakat mereka karena kesibukan para
karyawan di kantor. Zakat ini diberikan oleh donatur kepada beberapa
kegiatan sosial diluar sana yang membutuhkan bantuan, seperti Rumah
anak yatim, bantuan bencana di Jayapura, Guru ngaji di daerah. Dan
salah satu program unggulan dari UPZ ini adalah Umroh Peduli dan
program Haji.
Selama berdirinya program UPZ ini para muzakki telah
berjumlah sekitar 1.229 muzakki yang bergabung dan menyalurkan
zakat mereka lewat UPZ MTT.
1) Umroh Peduli
Suatu program apresiasi kepada para karyawan outsource
yang bertugas sebagai OB/OG, driver, security dan pengawas
catering serta karyawan sekretariat MTT dan memberikan
kesempatan kepada mereka untuk menjadi tamu Allah SWT dalam
ibadah UMROH.Selama dua tahun berdirinya program umroh
peduli ini awal tahun 2012-2014 telahmemberikankepada dua
orang yang beruntung Umroh ke tanah suci. Salah satu program
60
unggulan dari Majelis Ta‟lim Telkomsel adalah Umroh Peduli,
yang di khususkan untuk para karyawan.4
2) MTQ (MTT Tebar Qur’an)
Kondisi masyarakat muslim di Indonesia yang
mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar masih sangat
memprihatinkan. Dari 187 juta penduduk Muslim di Indonesia,
saat ini baru 36% yang sudah mampu membaca Al-Qur‟an
(berbagai sumber).
Kondisi tersebut membuat miris para pengurus Majelis Ta‟lim
Telkomsel.Maka sejak tahun 2007 di buatlah program Wakaf Al-
Qur‟an yang pemberiannya disalurkan ke berbagai lembaga atau
yayasan.
Saat ini sudah 8.429 Al-Qur‟an sudah di salurkan ke berbagai
Yayasan, Sekolah, Masjid, Mushola, Lembaha Sosial dan beberapa
Instansi yang membutuhkan dan memang layak di bantu terhadap
pengadaan Al-Qur‟an.
Program ini awalnya di gagas oleh pengurus kala itu hanya
sebatas untuk karyawan Telkomsel saja, tetapi selanjutnya
berkembang dengan mengajak para muslim jema‟ah sholat Jum‟at
yang diselenggarakan rutin oleh MTT yang bergulir sampai dengan
saat ini.
Selain MTT Pusat, MTT Regional Jawa Barat juga
menggandeng Rumah Wakaf Indonesia untuk menyalurkan wakaf
4 Wawancara pribadi dengan Ketua MTT bapak M. Fathoni Yasin, di Gedung Wisma
Mulia Telkomsel lt.10 Jl.Jend.Gatot Subroto Jakarta selatan, pada tanggal (17 Juni 2014)
pukul:10.00wib
61
Al-Qur‟an sebanyak 500. Program ini yang diberi tajuk „Berjuang
Bersama Membumikan Al-Qur‟an ini untuk membebaskan orang-
orang dari buta huruf membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Penyaluran wakaf ini secara simbolis diserahkan kepada 36
lembaga sosial di daerah Jawa Barat dan sekitarnya, yang
penyerahannya dilakukan oleh Isteri Gubernur Jawa Barat, Netty
Heryawan di kantor Regional Jawa Barat Jl. Soekarno Hatta No.
707 – Bandung.
Penyerahan Wakaf secara simbolis diberikan kepada 3
lembaga perwakilan yaitu dari Yayasan Daarul Aulad, Daarul
Quduah Madani, serta Majelis Ta‟lim Sekolah Ibu.
Program wakaf ini merupakan inisiatif dari para karyawan dan
salah satu program MTT dengan cara mendonasikan sebagian
hartanya sebesar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu selama tiga bulan.
Ketua Majelis Ta‟lim Telkomsel Regional Jabar Muhammad
Yusron Amriadi mengatakan “ Bahwa pemberian Al-Qur‟an ini
nantinya akan disalurkan melalui program tebar Al-Qur‟an ke
daerah–daerah dan komunitas yang membutuhkan”.
“Allhamdulillah untuk proses cetak Al-Qur‟an wakaf sudah
selesai sebanyak 500 dan launching penyalurannya dilakukan hari
ini (31/7), bertepatan dengan kajian rutin Dzuhur Ramadhan di
kantor Regional Jabar dan langsung disalurkan oleh Ibu Gubernur
Jawa Barat,” ungkap Yusron”.
Berbeda dengan kebanyakan program wakaf lainya, program
62
ini disertai dengan monitoring dan pembinaan penyaluran Al-
Qur‟an wakaf, sehingga diharapkan program ini bisa tepat guna
serta tepat sasaran.
Sementara di tempat terpisah mantan ketua Majelis Ta‟lim
Telkomsel Chairuddin menambahkan “kami sangat mendukung
dengan apa yang dilakukan oleh saudara-saudara kami MTT Jabar,
semoga program tersebut dapat di contoh oleh Regional lain dan
membuat program program yang bermanfaat untuk umat”.
c. IFGD (Islamic Focus Group Discussion)
IFGD dirancang dengan menggabungkan aspek ruhiyyah
(ruhani), fikriyyah (pemikiran/wawasan) dan penugasan. Islamic
Focus Group Discussion (IFGD) adalah forum khusus bagi mereka
yang ingin memahami Islam lebih mendalam dan ingin melatih diri
mereka menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga akhirnya menjadi karakter dalam kehidupannya. Forum ini
berbentuk klasikal atau grup. Setiap kelas atau grup terdiri dari
maksimal 15 orang peserta, tidak boleh lebih dari itu, karena tidak
akan berjalan efektif.
Peserta laki-laki dan perempuan harus dipisahkan grupnya
mengingat pendekatan muatan materi dan pelatihannya akan berbeda.
Di samping itu pengelompokan kelas juga harus mempertimbangkan
sisi psikologis lainnya, seperti jabatan, usia dan lainnya untuk menjaga
efektivitas dalam pelaksanaannya. Di sebuah perusahaan di Jakarta,
kelompok IFGD ini didasarkan pada level jabatan, sehingga ada kelas
63
staf, kelas manager, kelas general manager dan kelas vice president.
Setiap kelas atau grup dibimbing oleh satu pembina yang
memiliki bidang spesialisasi syariah dan telah mengikuti pelatihan
khusus pembinaan (mentoring skill) dari lembaga yang kredibel.
Tugas utama pembina adalah menyampaikan materi yang telah
ditetapkan dalam silabus, memimpin dan mengarahkan diskusi,
memberikan pelatihan pembiasaan pelaksanaan nilai-nilai Islam,
menjadi mentor dan konselor sekaligus konsultan syariah atas setiap
persoalan peserta IFGD dalam kehidupan sehari-hari.
Group IFGD dipimpin oleh seorang ketua kelas atau ketua group
yang dipilih dari salah satu peserta yang telah disepakati bersama.
Tugas utama dari ketua grup ini adalah memastikan terselenggaranya
forum IFGD ini sesuai dengan jadwal, agenda, dan waktu yang telah
ditentukan.Selain itu ketua grup ini juga memastikan kehadiran peserta
dalam setiap pertemuan.
Pelaksanaan IFGD ini disesuaikan dengan kondisi waktu di
masing-masing kantor, mana yang paling memungkinkan. Idealnya
IFGD ini menggunakan waktu setelah pulang kantor antara jam 17.00
sd 19.00, namun jika tidak memungkinkan dapat menggunakan waktu
istirahat antara jam 12.00 sd 13.00 yang diselenggarakan setiap pekan
sekali.
Agenda setiap pertemuan di antaranya adalah tilawah al-Quran,
yaitu setiap peserta diminta membaca beberapa ayat al-Quran secara
bergantian dan berurutan, dilanjutkan dengan tadabbur atas beberapa
64
ayat al-Quran yang telah dibaca oleh peserta disertai dengan diskusi
kecil atas ayat tersebut. Selanjutnya diisi dengan penyampaian materi
dari Pembina. Kemudian diteruskan dengan diskusi atas materi
tersebut disertai konsultasi peserta atas suatu persoalan yang dihadapi
yang memerlukan solusi. Setelah itu ditutup dengan kesepakatan
penugasan latihan mengamalkan nilai-nilai Islam tertentu dalam
kehidupan masing-masing peserta.
Muatan IFGD dirancang dengan menggabungkan aspek ruhiyyah
(ruhani), fikriyyah (pemikiran/wawasan) dan penugasan. Aspek
ruhiyyah dibangun melalui penyampaian materi tentang keimanan
disertai pelatihan pembiasaan ibadah, baik ibadah wajib maupun
ibadah sunnah. Aspek fikriyyah dibentuk dengan penyampaian materi
tentang wawasan Islam secara terstruktur dan berkelanjutan dengan
metode interaktif diskusi.Sedangkan aspek jasadiyyah dibangun
dengan pendekatan penugasan menjaga kebugaran dan olah raga
dengan sekali waktu diadakan acara bersama yang disesuaiakan
dengan kondisi peserta.
Grup IFGD sangat ditekankan pembangunan persaudaraan
(ukhuwwah) di antara pesertanya yang dimulai dari proses pengenalan
lebih mendalam terhadap saudaranya (ta’aruf), saling memahami
(tafahum), dan saling membantu menyelesaikan kesulitan saudaranya
(takaful). Para peserta senantiasa dididik dan dilatih untuk saling
mengingatkan sesama saudaranya untuk senantiasa berjalan pada rel
kebaikan dan menghindarkan diri dari keburukan. Selanjutnya, seiring
65
dengan proses pembinaan persaudaraan ini, peserta juga diarahkan
untuk menciptakan persaudaraan antar keluarga mereka, sehingga
semakin hari semakin erat dan solid hubungan antar mereka.
Setahun sekali diselenggrakan Islamic Motivation Training (IMT)
dengan peserta gabungan seluruh peserta IFGD semua kelas atau grup.
IMT ini diselenggarakan selama 2 hari 2 malam dimulai dari hari
Jumat sore pulang kerja sampai hari Ahad siang. Dalam IMT ini
diberikan materi-materi pengayaan wawasan keislaman, materi taujih
ruhiyyah, diskusi, game-game persaudaraan, qiyammul lail bersama,
dan olah raga bersama di pagi harinya.Sasaran utama dalam IMT ini
adalah memompa semangat keislaman peserta, melatih menekan ego
individu dan menumbuhkan ukhuwwah islamiyyah di antara peserta.
IMT tersebut, setidaknya setahun sekali juga diselenggarakan
rihlah bersama, yaitu semacam perjalanan wisata yang disertai dengan
muatan acara yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan
dan persaudaraan di antara mereka.
Semakin intensifnya pelaksanaan IFGD dan seluruh rangkaian
kegiatannya sepanjang tahun, diaharapkan dapat menghasilkan sebuah
komunitas besar yang terdiri dari individu-individu masyarakat kantor
yang semakin komitmen terhadap Islam dan seluruh nilai-nilainya
yang tinggi yang secara perlahan akan menjadi karakter mereka.
Inilah muara akhir dari dakwah kantor. Selanjutnya individu-
individu yang berkarakter tersebut dapat menebarkan kebaikan di
lingkungannya, baik di lingkungan kantor maupun di lingkungan
rumahnya. Ya, individu yang shalih secara pribadi dan shalih secara
sosial, sehingga diharapkan memperoleh kemuliaan baik di dunia dan
66
di akhirat kelak. Maka sangat tepatlah moto dakwah kantor ini,
“Berkarakter, bermanfaat, dan mulia”.5
d. BarBaQu (Belajar Baca Al-Qur’an)
Program BarBaQu ini dilakukan melalui kelas yang lebih intensif
yang telah dibagi dalam group masing-masing untuk para karyawan
yang ingin belajar membaca Al-qur‟an atau memperdalam bacaan dan
makna dari isi Al-qur‟an.
Program ini sangat di dukung penuh oleh Ketua MTT bapak M.
Fathoni Yasin dan Direktur Network Telkomsel Abdus Somad Arief.
Program ini sangat menunjang para karyawan dalam menambah
ilmu atau mengetahui cara membaca al-qur‟an lebih baik lagi. MTT
selalu dalam program-programnya memberikan hal yang positif bukan
hanya untuk karyawan tapi untuk membantu masyarakat di luar
lingkungan kantor.
Tabel 3
Group Belajar Baca Al-Qur’an (BARBAQU)
Barbaqu Fase Pertama Barbaqu Fase Kedua
Pra Tahsin Tahsin
Mengenal dan Melafalkan
Huruf Hijaiyah dengan Benar,
serta Lancar saat
Membacanya
Memperbaiki serta
Mempelancar Bacaan Al-
qur‟an sesuai dengan Tajwid
Sumber: Data Pribadi Majelis Ta‟lim Telkomsel Jakarta
e. Program Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa)
5Diakses pada tanggal 06 april 2014 pukul 14.00 www.http//.mtt.or.id//
67
Mabit adalah salah satu sarana tarbiyah (Wasa‟ilut tarbiyah).
Secara bahasa, mabit berarti bermalam.Istilah yang sangat mahsyur
kita dapati pada salah satu rangkaian ibadah haji yaitu mabit di
Mina.Tetapi mabit yang dilaksanakan oleh para pengurus MTT pusat
ini, yaitu berkemah di mushola tepatnya di Gedung Wisma Mulia
Kantor Telkomsel Jakarta Selatan.
Acara ini diadakan untuk pendekatan para karyawan, dan memberi
bimbingan kepada karyawan tentang pengertian MABIT (Malam Bina
Iman dan Takwa) ini, tidak hanya sekedar kemah seperti yang
diadakan oleh organisasi lain seperti ROHIS disekolah, disini dibekali
untuk belajar shalat tahajjud, dhuha, tausiyah dan berzikir sekaligus
mempererat tali silaturahim antara karyawan-karyawan Telkomsel.
MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) diadakan dua bulan sekali.
Acara Mabit Dilaksanakn pada hari Jum‟at, 28/02/2014 sangat meriah,
semua karyawan diberi materi berupa wawasan islami maupun ilmu
pengetahuan lainnya, tak kalah hebohnya pemateri yang sangat lucu
dalam penyampaian materinya membuat parakaryawan tertawa dan
sangat berkesan, tak bisa dilupakan sepanjang perjalanan hidup,
indahnya kebersamaan MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa ).6
Tabel 4
Jadwal Mabit
Program Bulanan MTT yang berisikan rangkaian kegiatan
kajian, qiyamul lail, muhasabah, tilawah, pemutaran Film
Islami.
6Wawancara pribadi dengan Ketua MTT bapak M. Fathoni Yasin, Telkomsel Jakarta
selatan, 5 november 2013
68
Mengusung tema-tema Tematik dan Kontemporer
Bertempat di Ball Room Tsel Lt. 18 Wisma Mulia
Waktu : 17.00 – 06.00 (Jum‟at –Sabtu menginap )
2011 4 Mabit , 2012 5 Mabit , 2013 6 Mabit
Sumber: Data Pribadi Majelis Ta‟lim Telkomsel Jakarta
f. Family Day
Family day adalah merupakan rangkaian acara yang dilakukan
oleh Majelis Ta‟lim Telkomsel, sebelumnya mereka sudah menggelar
acara serupa di tahun 2011.Alhamdulillah animo peserta tahun ini
sangat banyak peminatnya.
Tujuan digelarnya acara ini adalah memberi masukan arahan yang
baik dan benar ketika menjalani biduk rumah tangga. Disini peserta
saling memberi masukan dan bertukar pemikiran mengenai masalah
yang menerpa rumah tangga mereka dan mencari solusinya.
Ajang ini dapat dimanfaatkan untuk memberi masukan dan
arahan dalam pernikahan.Karena biasanya salah satu pasangan kita
mempunyai saran untuk pasangannya tetapi sulit untuk diutarakan,
Insya Allah dengan acara ini hal tersebut bisa diatasi dan dibantu oleh
pakar yang mengerti.
Acara tersebut dibagi ke dalam dua bagian yaitu training “Anak
Baik Indonesia” yang terbagi ke dalam dua golongan pendidikan Aqil
Baligh serta pendidikan membangun kreatifitas anak. Dalam bagian ini
anak-anak di beri arahan tentang menyalurkan bakatnya dengan baik
serta penyuluhan tentang langkah-langkah apa yang dilakukan ketika
sudah beranjak dewasa.
Bagian kedua parenting session, peserta mendapatkan arahan
yang berarti dari Asma Nadia ųang juga merupakan penulis nasional,
69
serta pencerahan dari Ustadz Muhsinin Fauzi dengan tema “Sakinah
Bersamamu”. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 250 peserta di
lingkungan keluarga besar perusahaan.7
g. Layanan Konsultasi Syariah (LKS)
Berkonsultasi, bertanya, dan berdiskusi panjang seputar syariah,
kehidupan, fiqih, keluarga, ibadah, bahasa arab dan masalah lainnya,
kini MTT Jakarta membuat layanan ini agar siapa saja yang ingin
bertanya bisa langsung datang ke gedung Wisma Mulia Telkomsel atau
melalui web MTT, Ustadz Ahmad Sarwat, Lc Insya Allah akan
memberikan masukan-masukannya kepada semua yang bertanya di
LKS ini. Layanan ini buka setiap hari selasa pukul 10.00-12.00,
layanan ini mempermudah agar kita dapat sharing dan berbagi ilmu.
h. Gerai Siaga MTT
Gerai Siaga yang telah berdiri sejak tahun 2007 kini beroperasi
secara mandiri. Setelah berakhirnya kerjasama pengelolaan dan
kegiatan monitoring serta evaluasi dari mitra sebelumnya
PKPU.Menurut keterangan dari salah satu sumber sebagai PIC Gerai
siaga di daerah Depok yaitu Rusmin, Gerai Siaga sudah tidak lagi
terkelola dengan baik sejak tahun 2009. “Kerjasama dalam
pengelolaan Gerai Siaga hanya berlangsung 2 tahun dari tahun 2007-
2008, dan saat ini kamilah yang mengelola” ujar Rusmin saat tim dari
Majelis Ta‟lim Telkomsel berkunjung.
Untuk mengaktifkan dan megelola keberadaan Gerai Siaga yang
di bangun oleh Telkomsel ini, MajelisTa‟limTelkomsel berinisiatif
7Data diambil melalui Arsip Pribadi MTT (Jakarta Selatan, 05 November 2013)
70
menghidupkan kembali keberadaannya. Dengan menggandeng Rumah
Zakat, kini Gerai Siaga kembali dihidupkan dengan melakukan
program pemberdayaan, kesehatan, posyandu dan dokter siaga, serta
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Berbagai program pemberdayaan masyarakat ini akan di bantu
oleh beberapa mitra. Kedepan dengan bertambahnya dana zakat yang
terkumpul melalui UPZ MTT tentunya dapat mengaktifkan kembali
Gerai Siaga Telkomsel yang tersebar di beberapa kota
seperti Padang, Semarang, Surabaya, dan Ambon.
Pada tanggal 13 September 2014 tepatnya di Jl.H. Suleman Rt
05/05 Kp. Perigi Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan – Depok,
Gerai Siaga Majelis Ta‟lim Telkomse di resmikan. Peresmian
dilakukan oleh Wakil Walikota Depok KH.M.Idris Abdus Shommad
dan Ketua Unit Pelayanan Zakat & CSR Majelis Ta‟lim Telkomsel
Prabowo.
Gerai Siaga ini merupakan wujud kepedulian dari Majelis
Ta‟limTelkomsel kepada warga Bedahan khususnya dalam upaya
memperbaiki kehidupannya yang lebih baik dari berbagai sisi baik
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Gerai Siaga MTT Sawangan
memiliki 4 program yang didedikasikan untuk kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat. Diantaranya pelayanan yang di lakukan
adalah PAUD, Posyandu dan Dokter Siaga yang bekerja sama dengan
Lembaga Amil Zakat Sukses, sedangkan Pemberdayaan masyarakat
bekerjasama dengan LAZ Rumah Zakat.
Gerai Siaga MTT ini diharapkan dapat menjadi stimulus untuk
71
warga menjadikannya lebih sejahtera, sehat, dan berpendidikan
dimulai sejak usia dini. Masih ada 4 Gerai Siaga MTT yang
memerlukan dukungan dari sobat Muzaki Telkomsel.8
2. Implementasi MTT dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah
Majelis mtt dalam mnyampaikan pesa-pesa dakwah ini tertuang
pada beberapa tahapan di antaranya adalah program-program ekdternal
dan internal, berikut penjelasannya.
a. Program Unggulan Eksternal Di Majelis Ta’lim Telkomsel
Jakarta Dalam Menyampaikan Pesan-Pesan Dakwah.
1) Sekolah SMK Gratis di Subang Jawa-Barat
Insya Allah bulan ramadhan ini MTT akan Launching salah
satu program unggulan mereka yaitu sekolah SMK Gratis khusus
untuk membantu keluarga yang tidak mampu di subang. jadi anak-
anak yang ingin bersekolah tapi tidak mampu dengan biaya mereka
dapat melanjutkan impian mereka tanpa memikirkan biaya
sekolah.9
Suksesnya program pembangunan sekolah gratis ini untuk
meningkatkan segi peternakan di subang agar para keahlian siswa
dalam peternakan bisa meningkatkan pendapatan di daerah subang
itu sendiri.
Pada hari Sabtu (12/07) di Subang, Hari ini Sekolah
8Diakses pada tanggal (25 November 2014) , pukul: 02.15wib melalui web pribadi
www.mtt.or.id, 9Wawancara Pribadi Ketua Umum MTT, M. Yasin Fathoni, di Gedung wisma mulia,
lt.10, pada tanggal 17- Juni 2014, pukul. 10. 15 wib
72
Menengah Kejuruan (SMK) yang berlokasi di Jalan Pasir Bilik,
Kampung Nyalindung, Desa Tenjolaya Kecamatan Kasomalang,
Subang telah diresmikan. SMK Juara Peternakan hasil sinergi RZ
bersama MT Telkomsel ini di hadiri oleh Direktur Network
Telkomsel yang juga Ketua Dewan Penasehat MTT Abdus Somad
Arief, Ketua umum MT Telkomsel M. Fahoni Yasin, Bupati
Subang Ojang Sohandi dan rencananya akan hadir pula Menteri
Pertanian Ir. H. Suswono, MMA.
Sekolah yang dinamakan SMK Peternakan Juara ini adalah
sekolah menengah kejuruan GRATIS Berkualitas yang dikelola
oleh RZ (Rumah Zakat) bersama MT Telkomsel diperuntukan bagi
para mustahik (penerima) zakat, infak dan shadaqah. SMK ini
Lahir sebagai usaha membantu pemerintah dalam rangka mencetak
Sumber Daya Manusia yang kompeten khususnya di bidang
peternakan.
Sekolah ini di bangun melalui dana Zakat Karyawan Muslim
Telkomsel dengan cara melakukan penyaluran zakat terhadap
Operasional Kegiatan Belajar Mengajar SMK. Majelis Ta‟lim
Telkomsel yang bekerjasama dengan RZ, berkomitmen untuk
membentuk karakter pribadi-pribadi yang sholeh sebagai bagian
dari mencetak siswa yang tangguh baik secara skill (ketrampilan)
dan Keagamaan.
Para siswa SMK akan mendapatkan pembinaan intensif
selama mereka berada di asrama (pesantren). “Sangatlah penting,
73
dimana kegiatan kepesantrenan di SMK Peternakan Juara MTT
meliputi Mabit, Kajian Keislaman, Mentoring, Halaqoh Quran dan
Kegiatan Kebersamaan lainnya,” ungkap M. Fahoni Yasin.
Bapak Fahoni menambahkan, Semoga keberadaan SMK ini
nantinya menjadikan nilai tambah dalam dunia pendidikan Islam
khususnya di Subang, Jawa Barat umumnya untuk kaum Muslim di
Indonesia.10
2) Penyaluran Bantuan Donasi Terhadap Korban Bencana atau
yang Tidak Mampu.
Kesehatan Merupakan hal sangat penting bagi setiap
manusia,dan merupakan nikmat yang di berikan ALLAH SWT
yang begitu besar kepada kita. Kewajiban kita mensyukuri atas
nikmat ini. Namun ketika sakit datang bisa menimpa siapa saja
baik itu miskin ataupun kaya, tua atau muda. Salah satu
program Majelis Ta‟lim Telkomsel berupaya untuk membantu
saudara-saudara kita yang kurang mampu dalam program
kesehatan.
Alhamdulillah bulan Maret 2014 MTT kita melakukan
Bantuan Kesehatan kepada 3 Penerima Manfaat Yaitu Krisnanto
yang mengalami patah tulang di bagian pantat dan sampai sekarang
masih dalam pengobatan di wilayah Purwokerto, Sudaryo Abdul
Halim yang menderita penyakit Anemia Gravis karena banyak
darah yang keluar dari seni dan ada seperti batu di dalam prostat di
10
Diakses Pada tanggal (3-Agustus-2014) Pukul:12:29wib melalui Website Pribadi
http://upz.mtt.or.id.
74
wilayah Pemalang. Selanjutnya Pak Mingad yang menerima
bantuan Biaya Kesehatan di wilayah Purbalingga. Semoga
memberikan manfaat bagi penerima dan memberikan keberkahan
bagi para muzaki Telkomsel.
Selain MTT pusat MTT JAYAPURA bersama RZ bantu
korban banjir bandang Hujan deras yang mengguyur kawasan Kota
Jayapura, Papua pada 22 Februari 2014 lalu telah menyebabkan
bencana banjir dan longsor. Akibatnya ada 11 warga meninggal
tertimbun longsoran dan 2 orang lainnya dilaporkan hilang. Selain
menyebabkan korban tewas, kejadian ini juga membuat 55 rumah
mengalami kerusakan. Antara lain, 15 rumah rusak berat dan 40
rumah rusak ringan.
Bencana Longsor sendiri terjadi di 3 lokasi yaitu di Distrik
Jayapura Utara, Distrik Abepura, dan Distrik Jayapura Selatan.
Kejadian bermula dari hujan deras yang berlangsung sejak pukul
18.30 WIT, Sabtu (22/2) lalu yang menyebabkan banjir bandang
di Sungai ATO, Sungai Anapri dan Sungai STM. Arus air deras
ditambah material berat yang dibawanya langsung menghantam
rumah penduduk yang dekat lairan sungai.
Majelis Ta‟lim Telkomsel Jakarta yang bekerjasama
dengan MTT Regional Papua Maluku dan RZ berinisiatif dan
langsung melakukan aksi untuk membantu para korban banjir
bandang Jayapura di wilayah Apo Bengkel dan Apo Pantai
Belakang. Bantuan Yang di berikan berupa pemeriksaan kesehatan,
alat-alat sanitasi serta perlengkapan sekolah yang dilakukan mulai
75
tanggal 28 Februari hingga 2 Maret 2014.11
3) Gerai Siaga MTT
Gerai Siaga yang telah berdiri sejak tahun 2007 kini
beroperasi secara mandiri. Setelah berakhirnya kerjasama
pengelolaan dan kegiatan monitoring serta evaluasi dari mitra
sebelumnya PKPU. Menurut keterangan dari salah satu sumber
sebagai PIC Gerai siaga di daerah Depok yaitu Rusmin, Gerai
Siaga sudah tidak lagi terkelola dengan baik sejak tahun 2009.
“Kerjasama dalam pengelolaan Gerai Siaga hanya berlangsung 2
tahun dari tahun 2007-2008, dan saat ini kamilah yang mengelola”
ujar Rusmin saat tim dari Majelis Ta‟lim Telkomsel berkunjung.
Untuk mengaktifkan dan megelola keberadaan Gerai Siaga
yang di bangun oleh Telkomsel ini, MajelisTa‟limTelkomsel
berinisiatif menghidupkan kembali keberadaannya. Dengan
menggandeng Rumah Zakat, kini Gerai Siaga kembali dihidupkan
dengan melakukan program pemberdayaan, kesehatan, posyandu
dan dokter siaga, serta PAUD (PendidikanAnakUsiaDini).
Berbagai program pemberdayaan masyarakat ini akan di
bantu oleh beberapa mitra. Kedepan dengan bertambahnya
11
Diakses Melalui Arsip Pribadi web www.mtt.or.id pukul: 20.35wib (Jakarta, 17-Juni-
2014)
76
dana zakat yang terkumpul melalui UPZ MTT tentunya dapat
mengaktifkan kembali Gerai Siaga Telkomsel yang tersebar di
beberapa kota seperti Padang, Semarang, Surabaya, dan Ambon.
Pada tanggal 13 September 2014 tepatnya di Jl.H. Suleman Rt
05/05 Kp. Perigi Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan –
Depok, Gerai Siaga Majelis Ta‟lim Telkomse di resmikan.
Peresmian dilakukan oleh Wakil Walikota Depok KH.M.Idris
Abdus Shommad dan Ketua Unit Pelayanan Zakat & CSR Majelis
Ta‟lim Telkomsel Prabowo.
Gerai Siaga ini merupakan wujud kepedulian dari Majelis
Ta‟limTelkomsel kepada warga Bedahan khususnya dalam upaya
memperbaiki kehidupannya yang lebih baik dari berbagai sisi baik
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Gerai Siaga MTT Sawangan
memiliki 4 program yang didedikasikan untuk kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat. Diantaranya pelayanan yang di lakukan
adalah PAUD, Posyandu dan Dokter Siaga yang bekerja sama
dengan Lembaga Amil Zakat Sukses, sedangkan Pemberdayaan
masyarakat bekerjasama dengan LAZ Rumah Zakat.
Gerai Siaga MTT ini diharapkan dapat menjadi stimulus
untuk warga menjadikannya lebih sejahtera, sehat, dan
berpendidikan dimulai sejak usia dini. Masih ada 4 Gerai Siaga
MTT yang memerlukan dukungan dari sobat Muzaki Telkomsel.12
4) Pengelolaan Sampah Bersama MTT
12
Diakses pada tanggal (25 November 2014) , pukul: 02.15wib melalui web pribadi
www.mtt.or.id,
77
Program ini dibuat oleh MTT karena kesadaran masyarakat
akan sampah dewasa ini bertambah semakin membaik. Terbukti
dengan adanya warga masyarakat yang sudah mulai mengenal
sebuah sistem pengelolaan sampah. Salah satunya bukti telah
dilakukan oleh warga Perum, Rajeg Asri-Rajeg, kabupaten
Tangerang. Program pengelolaan sampah ini hasil dari kerjasama
antara Majelis Ta‟lim Telkomsel, Lazis NU, dan warga yang
menamakan kelompok mereka LP3M “Berkah Asri”, animo
masyarakat dengan program ini penuh semangat dengan
membangun bank sampah sebagai support dalam pengelolaan
sampah. Warga tersebut berinisiatif untuk mendirikan tempat
pengelolaan sampah tersebut, bergerak secara bersam-sama.
Menariknya terdapat title “syariah” di bank sampah ini.
Bank sampah yang memiliki visi “Terciptanya masyarakat
mandiri dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai keIslaman dan
ketaqwaan kepada Allah SWT” telah berhasil mengaktualisasikan
eksistensinya, sehingga menepis anggapan bahwa tidak semua
orang memiliki budaya “buang sampah sembarangan” khususnya
untuk warga Tangerang.13
5) MTT PUMA serahkan Ambulance
Kantor Telkomsel Regional Papua Maluku Base G Jayapura
pada tanggal Senin (24/3) yang silam, menyerahkan Ambulance
Aksi Cepat Siaga resmi diserah terimakan dari Malejis
13
Data diambil melalui Brosur MTT News, (Jakarta, April 2014)
78
Ta‟limTelkomsel Papua Maluku kepada Dompet Sosial As Salaam
(DSA) – Jayapura.
Serah terima dilakukan oleh GM Sales & Customer Care Reg.
Maluku dan Papua Division Djony Heru Suprijatno langsung
kepada Direktur DSA Mohamad Huri. Djony Heru dalam
sambutannya mengatakan, sinergi ini sangat baik dan perlu terus
dilakukan. Dengan hadirnya Ambulance ini disamping syiar dan
dakwah Islam, pastinya dapat memberikan manfaat yang besar
bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selain acara serah terima Ambulance Aksi Cepat Siaga, MTT
juga melakukan napak tilas dakwah Islam di perbatasan RI PNG
Skow dan penyerahan bantuan berupa 100 Al-Quran, 100 Iqro, dan
50 buah selimut kepada Muallaf yang bertempat di Mushola
Firdaus Asso Angkasa Jayapura. Jadi bukan hanya MTT Pusat saja
yang aktif dengan program-programnya MTT Regional di
beberapa daerah juga tetap aktif dan melaporkan beberapa program
ke MTT Pusat di Jakarta.
6) MTT serahkan Kapal SimPatik Telkomsel
MTT di Makassar pada hari Minggu, 2 Maret 2014
merupakan hari bersejarah karena telah menyerahkan“Kapal
SimPATIK” begitu dinamakan berlayar untuk pertama kalinya ke
pulau-pulau guna memberikan pelayanan kesehatan GRATIS
untuk masyarakat marginal di Makasar. Kapal buatan asli
Makassar ini merupakan bantuan dari MTT Makasar hasil dana
79
zakat karyawan Telkomsel. Berikut sekilas cerita keberadaan
Kapal SimPATIK Telkomsel, semoga bermanfaat.
“Matahari pagi belum lagi menunjukkan wajahnya diufuk
kota Makassar, namun tim Majelis Ta‟lim Telkomsel sudah
bergegas menuju ke dermaga dimana Kapal SimPATIK telah
menunggu dengan anggun nya untuk bersama-sama memecah
ombak menuju salah satu pulau indah di Makassar. Ikut bersama
kami perwakilan dari Portal Infaq mitra MTT dalam menjalankan
program pemeriksaan kesehatan keliling. Inilah sejarah pertama
Kapal SimPATIK berpetualang ke Pulau Langkai dan Pulau
Kodingareng”.
Kapal SimPATIK Didesain dengan panjang 9 m dan lebar
2.3 m, kapal ini mampu membawa sekitar 20 orang dan
perlengkapan tools kesehatan, meja pasien dan alat kedokteran.
Digerakkan dengan mesin berkapasitas 2×85 PK, kapal ini mampu
mencapai pulau-pulau sekitar Makassar hanya dengan ½ dari
waktu normal kapal penumpang atau nelayan biasa.
Pulau Langkai adalah salah satu pulau terluar yang berjarak
sekitar 36 km dari Makassar. Memiliki luas 27 ha dengan rataan
terumbu yang mengelilingi seluas 142 ha dan dihuni oleh sekitar
1000 penduduk. Gugusan pasir putih mengelilingi pulau ini
bagaikan pagar ayu yang siap menyapa hangat para pelancong
yang datang kepulau itu. Ikan-ikan yang menari-nari dibibir pantai,
rimbunan pohon kelapa yang menghiasi pesisir pantai serta
80
keramahan masyarakat pulau langkai semakin menguatkan kesan
akan kecantikan dan keindahan pulau ini.
Setelah berlayar sekitar 1.5 jam, akhirnya kami tiba dipulau
Langkai. Puluhan anak-anak menyambutnya dengan penuh suka
cita. Berbagai amunisi berupa obat-obatan dan tools dokter
langsung diangkut kedarat oleh anak-anak itu tanpa kami
kamondo. setelah berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan pemuka
agama, disepakati bahwa “Lapak” akan dibuka di PUSTU
(Puskesmas Pembantu) yang kebetulan ada dipulau itu. singkat
cerita “Lapak” kami mendadak disesaki dengan massa mulai dari
anak bayi hingga orang tua untuk mendaftarkan untuk diperiksa.
Antusiasme masyarakat pulau ini sangat jauh dari yang kami
perkirakan, mungkin karena jarangnya kegiatan seperti ini.
Bersama tim, kami pun berbagi tugas mulai dari mengatur pasien,
mengatur jadwal pemeriksaan, menyiapkan sarana pemeriksaan
untuk dokter dan management obat-obatan agar dapat melayani
masyarakat dengan baik dan cepat.
Alhamdulillah sebanyak 87 pasien telah terlayani di “Lapak”
pada pukul 17.00. Selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan kerumah-
rumah warga yang sakit parah dan tidak mampu berjalan ke
PUSTU. Ada 8 orang warga yang kami kunjungi untuk dilakukan
pemeriksaan dan pengobatan. Akhirnya sekitar pukul 18.00 kami
menyelesaikan misi pemeriksaan kesehatan hari itu.
Sungguh perjalanan ini adalah petualangan yang sangat
81
menyenangkan bagi kami. Perjalanan yang menyenangkan. Puas
diri ini bisa melayani masyarakat pesisir, mengenal mereka dan
juga mengetahui lebih jauh keadaan dan kebutuhan masyarakat
disana.
Hasil evaluasi Dokter menunjukka hypertensi, penyakit kulit
dan THT merupakan penyakit yang paling banyak diidap oleh
masyarakat Pulau Langkai. Bisa jadi ini disebabkan pola hidup,
pola makan dan kesadaran akan kebersihan lingkungan yang masih
kurang. Catatan menarik lain nya adalah tingginya populasi anak
balita, yang mana perlu perhatian dari semua pihak, mulai dari
kesehatan hingga pendidikan mereka. “Kami pun bertekad akan
kembali lagi kepulau ini untuk melayani mereka, memberikan
penyuluhan kesehatan dan InsyaALLAH akan mengadakan
program sunatan massal untuk anak-anak tersebut”.
Program Kesehatan dengan Kapal simpatik merupakan
program yang terbuka untuk kita semua. Program-program lain
yang bermanfaat untuk umat dapat kita sisipkan, aktivitas sales &
promosi produk “bisa” disinergikan bersama guna memperkuat
brand image sebagai perusahaan yang selalu dekat dengan
pelanggannya, dengan catatan perusahaan perlu memperbaiki
infrastruktur Telekomunikasi di pulau-pulau yang belum ada
jaringannya.
Rencananya sekitar 10 pulau di sekitar Makassar secara rutin
akan kami kunjungi dalam program sosial ini. Saat ini sarana
82
Kapal Simpatik sudah tersedia, sama-sama kita manfaatkan dan
perkuat amunisinya. Bantuan dari semua pihak, apapun itu sangat
bermanfaat untuk masyarakat kecil disana.
7) Penyaluran dana untuk peradaan alat kesehatan RS Indonesia
di Gaza Palestina.
Majelis Ta‟lim Telkomsel (MTT) yang memberikan
donasinya untuk pengadaan alat kesehatan dan interior Ruang
Farmasi RS Indonesia. Donasi sebesar Rp 650 juta yang
dikumpulkan dari zakat, infaq dan shodaqoh karyawan ini
diserahkan secara simbolis oleh ketua MTT Chairuddin kepada dr.
Sarbini Abdul Murad (Ketua Presidium MER-C). Acara
penyerahan dilakukan pada Kamis, 5 September 2013 di Kantor
Pusat Telkomsel, Gedung Wisma Mulia lantai 18 di hadapan
jamaah kajian dzuhur rutin yang dilaksanakan MTT.
Ketua MTT, Chairuddin menyampaikan “terima kasih kepada
para karyawan yang telah memberikan zakat, infaq dan
shodaqohnya dimana sebagian ZIS karyawan disalurkan untuk
program pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina yang
sedang dilakukan oleh MER-C.”
Sesuai akad yang telah ditandatangani bersama, donasi dari
Majelis Ta‟lim Telkomsel khusus diperuntukkan bagi pemenuhan
alat kesehatan dan interior Ruang Farmasi RS Indonesia yang
terletak di lantai 1.
Majelis Ta‟lim Telkomsel telah mengawali gerakan ini
dengan berdonasi untuk Ruang Poliklinik dan Ruang Farmasi.
83
MER-C masih membuka dan mengajak lembaga atau perusahaan
lainnya untuk menjadi bagian dari program bersejarah berupa
pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina dengan
berpartisipasi untuk pengadaan alat kesehatan ruangan RSI lainnya,
diantaranya Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat), Ruang Operasi,
Ruang ICU (Intensive Care Unit), Ruang Rawat Inap Laki-laki,
Ruang Rawat Inap Perempuan, Laboratorium, Ruang CT Scan,
Ruang X-Ray, Ruang Rehabilitasi Medik dan lainnya.Selain itu
MTT Serahkan Bantuan Bagi Rakyat Palestina Rp. 286.596.154.
Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) menyerahkan bantuan senilai Rp
286.596.154,- untuk rakyat Palestina melalui 3 lembaga sosial
yaitu Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Komite Nasional Rakyat
Palestina (KNRP) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Penyerahan
bantuan dilakukan langsung oleh Pembina MTT Hendry Mulya
Syam yang di damping oleh ketua umum MTT M. Fathoni Yasin.
Bantuan yang terkumpul merupakan hasil penggalangan dana
melalui “MTT Peduli Gaza”, baik yang terkumpul melalui kotak
amal saat kajian dzuhur Ramadhan, Sholat Jum‟at, penjualan Mug
dan transfer melalui rekening langsung.
Fathoni menyatakan, “ini adalah bukti yang real kepedulian
dari kita untuk saudara-saudara kita yang sampai saat ini sangat
membutuhkan uluran bantuan baik berupa do’a maupun dana.
Semoga bantuan ini sedikitnya dapat meringankan beban buat
warga Palestina di Gaza”
Disaat yang bersamaan, DR. Muqoddam Cholil sebagai ketua
84
KNRP (Komite Nasional Rakyat Palestina) yang merupakan salah
satu lembaga penerima bantuan yang akan menyalurkan langsung
ke warga Palestina menyatakan, “saat ini zionis Israel masih terus
melancarkan serangan dengan menggunakan bom yang
mengandung gas beracun. Sedikitnya 600 orang meninggal syahid
dan ribuan orang luka-luka. Kondisi inilah bagi kami akan terus
berusaha membantu dengan berbagai hal, salah satunya dengan
dana bantuan dari MTT yang akan segera kami salurkan.
InsyaALLAH sedikit apapun bantuan yang di berikan, akan sangat
membantu”, jelasnya.14
8) Beasiswa bagi anak-anak security, OB, dan driver Telkomsel.
Majelis Ta‟lim Telkomsel dalam melakukan pemberdayaan
zakatnya melalui 3 sisi bidang yaitu Pendidikan, Kesehatan dan
Ekonomi yang pemberiannya biasanhya dilakukan setelah melalui
proses survey dan kelayakan dalam kategori asnaf zakat.
Maret 2014 beasiswa untuk anak-anak security,OB dan Driver
Telkomsel mulai bergulir kembali untuk wilayah Jabodetabek dan
Cilegon. ,Semoga dengan bergulirnya program ini akan terus
meningkatkan semangat belajar anak-anaknyaserta meningkatkan
kinerja orangtuanya di Telkomsel.Program ini rencananya tidak
hanya di lakukan di Jabodetabek saja,tetapi regional atau daerah
lainnya.15
Jadi kesimpulannya Implementasi strategi komunikasi majelis
14
Data diambil melalui website pribadi htttp// www.mtt.or.id pukul: 02.15wib (Tanggal
25 November 2014) 15
Data diambil melalui Brosur MTT News (April 2014)
85
ta‟lim Telkomsel dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah
adalah pelaksanaan jalannya prosgram eksternal dan internal.
C. Evaluasi Strategi Komunikasi MTT Dalam Pelaksanaan Program-
Program Dakwah.
Setelah tahap strategi dilaksanakan maka yang terakhir dilakukan dari
strategi adalah evaluasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena
keberhasilan yang dapat dicapai dapat diukur untuk menetapkan tujuan
berikutnya, evaluasi menjadi tolak ukur strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu strategi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan
sasaran yang dinyatakan telah dicapai.
Tahap evaluasi strategi ini harus melakukan kajian ulang terhadap
strategi yang digunakan yang digunakan dalam tahap implementasi strategi,
karena dalam tahap ini kita bisa melihat bagaimana proses strategi dijalankan
apakah sudah sesuai dengan harapan ataukah diperlukan perubahan dan
perbaikan.
Perumusan strategi yang dilakukan oleh Majelis Ta‟lim Telkomsel
Jakarta sudah cukup untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi lingkungan
diwilayah yang menjadi tujuan dari program tersebut. Strategi faktor internal
yang dilakukan oleh Majelis ta‟lim Telkomsel sudah dikatakan berhasil,
86
karena dari hasil penelitian penulis di majelis ta‟lim Telkomsel ini selalu
penuh karyawan yang mengikuti pengajian tiap minggunya, dengan jumlah
mad‟u nya yang banyak hingga kadang setiap hari jum‟at saja ruangan majelis
untuk ceramah dan shalat jum‟at karyawan tak tercukupi. Seperti dari
pernyataan Bapak M. Fathoni Yasin.
“.....kami mempunyai dua tempat dalam majelis, satu untuk kajian dzhuhur
setiap hari kamis yang selalu terisi penuh dengan karyawan dan satu lagi untuk
khusus shalat jum’at baerjamaah yang mencakup bisa sampai 3000 orang, itu yang
selalu membuat tahap evaluasi”.16
Strategi faktor eksternal dari program yang dilakukan sudah dibilang
berhasil karena dari beberapa kegiatan untuk masyarakat sudah tercapai tahap
yang diinginkan. Seperti dari launching Kapal SimPATIK yang dikhususkan
untuk layanan kesehatan masyarakat yang berlayar dari makasar lalu ke pulau-
pulau didaerah pedalaman lainnya. Lalu MTT juga telah berhasil dengan
program mereka yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya dalam
pembangunan sekolah SMK Peternakan Juara di daerah Subang Jawa-Barat
gratis untuk anak-anak daerah yang tidak memiliki biaya untuk melanjutkan
sekolah, dan telah banyak menyalurkan donasi-donasi kepada masyarakat
yang tidak mampu, serta korban bencana alam lainnya.
“....Sekolah SMK Peternakan Juara ini memang sengaja dibangun agar pendidikan
didaerah bisa maju dan membantu untuk keluarga yang tidak mampu menyekolahkan
anaknya sampai tamat SMK”.17
16
Wawancara Pribadi Bapak M. Fathoni Yasin Selaku Ketua Majelis Ta‟lim Telkomsel
Jakarta di Gedung Wisma Mulia Pada Tanggal 16 Juni 2014 Pukul: 10.00wib 17
Wawancara Pribadi dengan Ketua MTT Bapak M. Fathoni Yasin 17 Juni 2014 Pukul:
10.15wib
87
Strategi komunikasi internal dan eksternal dari kegiatan majelis ta‟lim
Telkomsel Jakarta ini sudah berjalan dengan lancar, sesuai target yang
diharapkan dari program-program mereka. Cuma bedanya dari program kajian
dzhuhur ini masyarakat tidak banyak yang mengikuti karena letaknya majelis
ini dilaksnanakan di dalam kantor. Tetapi kajian ini juga akhirnya difokuskan
untuk para karyawan, walaupun sebenarnya masyarakat juga boleh
mengikuti.
Tapi program internal ini sukses dengan antusiasnya minat mereka
yang mengikuti majelis.
Kesimpulannya dalam tahap evaluasi strategi komunikasi Majelis
ta‟lim Telkomsel melakukan evaluasinya dengan proses pertemuan pada
setiap anggota untuk memberikan laporan-laporan hasil program yang sudah
dilaksanakan dalam beberapa tahap waktu yakni mingguan, bulanan dan
tahunan yang biasa disebut MUNAS (Musyawarah Nasional), dan biasanya
dalam MUNAS diadakan pergantian Pimpinan Ketua majelis ta‟lim
Telkomsel.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan yang berkenaan
dengan Strategi Komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Jakarta Dalam
Menyampaikan Pesan-Pesan Dakwah, yakni:
1. Proses Perumusan Strategi Komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
adalah pertama musyawarah guna mendapatkan ide program yang ingin di
laksanakan serta ide kajian untuk di majelis ta’lim dan setiap info kajian
selalu di sebar melalui brosur, sms, website dan email lalu langkah
selanjutnya adalah pemilihan dai-dai yang akan mengisi pada setiap kajian
majelis ta’lim. Langkah selanjutnya adalah implementasi program-
program yang sudah di rencanakan.
2. Proses Implementasi Strategi Komunikasi Majelis Ta’lim Telkomsel
Jakarta adalah Jadi kesimpulannya Implementasi strategi komunikasi
majelis ta’lim Telkomsel dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah
adalah pelaksanaan jalannya program eksternal yaitu Membangun sekolah
SMK Peternakan Juara, Bantuan donasi terhadap korban bencana atau
yang tidak mampu, gerai siaga MTT, Pengelolaan sampah bersama MTT,
Kapal SimPatik, bantuan untuk Gaza dan program internal yaitu, program
kajian zhuhur, UPZ (Unit Pengelola Zakat) umroh peduli, MTQ (MTT
Tebar Al-qur’an), IFGD (Islamic Focus Group Discussion), BarBaQu
(Belajar Baca Al-qur’an), Program Mabit, Family Day, LKS (Layanan
Konsultasi Syariah).
89
3. Proses evaluasi strategi Komunikasi Majelis ta’lim Telkomsel melakukan
evaluasinya dengan proses pertemuan pada setiap anggota untuk
memberikan laporan-laporan hasil program yang sudah dilaksanakan
dalam beberapa tahap waktu yakni mingguan, bulanan dan tahunan yang
biasa disebut MUNAS (Musyawarah Nasional), dan biasanya dalam
MUNAS diadakan pergantian Pimpinan Ketua majelis ta’lim Telkomsel.
B. Saran-Saran
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan, maka penulis menyarankan :
1. Majelis ini sudah sangat bagus dalam memberikan kajian-kajian rohani
Islam kepada para karyawan, hanya saja walau ini tidak khusus untuk
karyawan bias juga untuk umum, tapi pengajian ini lebih di dominan oleh
kalangan para karyawan karena lokasi majelis yang ada di dalam ruang
lingkup kantor karyawan.
2. Pengajian yang dilakukan hendakanya lebih ditingkatkan lagi, baik dari
segi materi maupun waktu yang digunakan, sehingga penerimaan oleh
karyawan akan semakin mengena, serta peningkatan mad’u karena
pengajian ini lebih banyak di dominan jamaahnya laki-laki ketimbang
yang wanita.
DAFTAR PUSTAKA
A.W. Widjaja, “Komunikasi dan Hubungan Masyarakat”. Jakarta: Bina Aksara,
1986.
Alawiyah, Tuti, AS., Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim Bandung:
Mizan 1997
Amin, Samsul, Munir, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.
Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2003.
_________, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial lainnya, ed 1, cet 4. Jakarta, Kencana: 2010.
Cangara, Hafied, “Pengertian Ilmu Komunikasi”, Jakarta: Raja Grafindo, Persada,
1998.
_________, “Perencanaan dan Strategi Komunikasi”, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2013.
Chirzin, M. Habib. Pesantren dan Pembaharuan, Cet-3. Jakarta: LP3ES 1997.
Dagun, Save M., Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Cet-1. Jakarta: Lembaga
Pengkajian Nusantara, 1997.
Depag RI, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Depag RI, 1987.
Dewan Redaksi Ensiklopedi, Ensiklopedi Islam, Cet-4.Jilid 3. Jakarta: PT. Ichtiar
Baru Van Hoeve 1994
Djaelani, Bisri M. Ensiklopedi Islam. Yogyakarta: Panji Pustaka Yogyakarta
2007.
Efendy, Onong, Uchjana, “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007.
_________, “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2005.
_________, “Ilmu Komunikasi Teori dan Filsafat Komunikasi” Cet.2. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003.
Fred R. David, “Manajemen Strategi dan Konsep”, Jakarta: Perhelalindo, 2002.
Ghony, M Djunaidi, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Cet ke-2. Surabaya : PT.
Bina Ilmu Surabaya, 2007.
Habib, M. Syafa’at, Buku Pedoman Da’wah, Cet-1. Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Cet Ke-2. Yogyakarta : Andi offset, 1992.
Halim, Mahmud, Ali, Abdul, Dakwah Fardiyah Metode Membentuk Pribadi
Muslim, Cet-1. Mesir: Darul Wafa, Al-Manshurah, 1992.
Hasan Alwi dan Hans Lapoliwa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Jakarta: Balai
pustaka, 2007.
Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010
Kusnadi, “Pengantar Manajemen Strategi”, Cet Ke-2. Malang: Universitas
Brawijaya, 2001.
Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-33. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2007.
Muhammad, Arni, “Komunikasi Organisasi” Jakarta; Bumi Aksara, 2004.
Munir, M., dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Edisi.1 Cet-2Jakarta:
Kencana, 2009.
Munir, M., Metode Dakwah, Cet Ke-2, edisi revisi. Jakarta: Kencana, 2006.
Nawawi, Hadari, “Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan” Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000.
Nilasari, Senja, “Manajemen Strategi itu gampang” Cet.1. Jakarta: Dunia Cerdas,
2014
Oktarini, Popy, “Strategi Komunikasi Majelis Dhuha Nasional dalam
Mensosialisasikan program Majelis dhuha” Jakarta: Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, UIN 2013.
Poerwandari, E. Kristi, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia,
edisi 3. Depok, LPSP3 UI: 2005.
Sarantoks,S., Social Research, Melbourne, MacMillan Education Australia Pty
Ltd:1993
Siregar, H. Imran dan Moh.Shofiuddin.Pendidikan Agama Luar Sekolah Studi
Tentang Majelis Taklim. Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen
Agama RI 2003
Steiner, George, dan Mineer, John,“Manajemen Strategi” Jakarta: Erlangga,
1999.
Suparta, Munzier, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006.
Takariawan, Cahyadi, Yang Tegar Di Jalan Dakwah, Cet-3, Yogyakarta: Tiga
Lentera Utama, 2002.
Tasmoro, Toto, “ Komunikasi Dakwah”, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Cet-3. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Website, Koran dan Wawancara
Wawancara Pribadi Bapak M. Fathoni Yasin Selaku Ketua Majelis Ta’lim
Telkomsel Jakarta
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Dr. Azhami Samiun Jazuli salah satu Ustadz
yang mengisi MTT.
Brosur MTT News April 2014
Arsip Pribadi MTT Jakarta Selatan, 05 November 2013
www.mtt.or.id
http://MTXL.or.id//.
http://upz.mtt.or.id.
http://Majelis_Rasulullah.org#
Jl. Ir. I{. Juanda No. 95 CiputatWebsile : y'.yl1,-ft lg.truaLillnilc-.ld
KEMENTERIAN AGAN{AUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU D.A.KWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
15412 Indonesia Telepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580E-mail : drt\y,d@[dk. rri11al11!11aq]d
{ffi WWiWkz"
wffiww'ffi
Nomor : Un.01/F5 lPP.00.9l7AI / tzottLamp :l(satu)bundelHal : Bimbingan Shripsi
Jal<arta,L/ Desember 2013
NamaNomor PokokJurusanSemesterTelp.Judul Skripsi
Tembusan:l. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyialan Islam (KPi)
Kepada Yth.H. Zakaria, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarla
A s.c alantu' alaikum tl r. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh urahasisrva
Fakultas Ilmu Dakwah dan IImu Kornurrikasi UIN Syarif I{idayatuliah Jakarta sebagai berikut,
: Siti Mutmainah: I 1 10051000165: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI): VII (Tujuh): 087773323762: Aktivitas Dakwah di Majelis Ta'iinr Telkomsel (MTT) Jakarta.
Kami mohon kesediaannya untuk rnembirnbing tnahasislva tersebut dalarn
penyllsunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu ),ang tidak terlalu lama,
Dernikian, atas perhatian dan kesediaannya karni sampaikau terima kasih.
I4/as s al amu' al aikum lItr. Wb.
an. Dekan, 'Wakil Dekan Bidang Akademik
o, M.Ed.0330 199803 I 004
KEMENTERTAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIIl. Ir. H. Juanda No. 95 Cipurar 154 I2 Indonesia
Tetepon/Far : (021) 7432728 / 74j03580Website: www.l'dkuiniakarla.ac.id, E-rnail :dakrvah(0ldk.uiniakarta.ac.id
NonrorLatnpiranIlal
: rrrr.0 1 ff5 lPP.00.9 t 7Sl& Dova:
: Izin Pcnelitirn (Skripsi)
Kepada Yth.Pirnpinan Majelis Taklinr TelkonrselJakartadi
Tenrpat
,4.s,s' a I ant u' crl cri kunt Wr. lY h.
.lakafta, z0I4
Dekan FakultasJakarta nlenerangkan
irlanraNomor PokokTernpat/Tanggal LalrirSemester.l Lnusan/KorlsentrasiAlarnatTelp.
Dakwah cian llmu Kontunikasi UINbahr.va
Syarif Hiclayatullah
Siti Mut Mainah1 1 10051000165Pemalang, l9.luni l99lViil (Delapan)KomLurikasi clan Penviaran IslarnJl. Molek Ciputat087773323762
adalah betrar nrathasisrva Fakultas Dakwah darr llmu Ko:nunikasi IJIN Syaril.Hidayatullah Jakarta 1'ang akan nreJaksanakan penelitian/nrencari data clalanr rapgkaperrulisan skripsi berjudul Aktivittt,s Dahtah cli A.[uieli.r Tuklim Telkom,yel Jukar.ttr.
Sehttbungan densan itu. dirnohon kilanya Bapak/lbuiSdr. dapatntetrerinla/nrengizinkan tnaliasiswa kami tersebut dalanr pelaksanaan kegiatandirnaksuci.
Demikian, atas keriasanra dan bantuannya kami rnengucapkan tcrirna kasih.
['I/u.l.s u I u nt u' al u ikt rn ltr'r tr['h
Ternbusan :
1. Wakil Dekarr Bidang Akademik2. Ketua.lur:usan/Prodi. Kornunikasi dan penyiaran Islam
Dekan.
ubhan, MA1 r0 199303
TIASIL WAWANCARA DENGAN KETUA MAJELIS TA'LIM TELKOMSEL (MTT)Judul Penelitian
Nama
Jabatan
No.Hp
Tanggal
Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'Iim Telkomsel Jakarta
M. Fathoni Yasin
Ketua Majelis Ta'lim Telkomsel Jakarta
081 1-159-160
1l-Novemb er-2013
===== = == = == = == = == == = = == = = === === == === = = === = === = = ===== = === === == = = == ====== = == === = == = =
^. Pengertian dari Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Majelis Ta'lim Telkomsel ialah organisasi perkantoran yang dibuat sebagai
wadah untuk pengembangan kegiatan keagamaan karyawan Telkomsel.
b. Latar belakang sejarah berdirinya Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawatr: Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) merupakan prganisasi kerohanian Islam di
lingkungan Telkomsel yang bersifat terbuka dan independen. Secara de facto, MTT
sudah ada sejak tahun 1997 dengan adanya kegiatan-kegiatan dakwah di kantor-
kantor Telkomsel di seluruh Indonesia. Waktu itu kepengurusnnya selalu ada tapi
belum terorganisir secara nasional serta belum di naungi oleh AD/ART (pengesahan)
dan struktur yang resmi.
Secara de jure, MTT baru diresmikan rnelalui Musyawarah Nasional I
(M[INAS) di TMII Jakarta pada hari Sabtu tanggal l1 Muharam 1426 H bertepatan
dengan tanggal 19 Februari 2005 M. Ini di tandai dengzur di sahkannya AD/ART
MTT dan terpilihnya dewan pengurus nasional MTT dengan Ketua Umum Irlamsyah
Syam, Wakil Ketua Umum Marfani dan Sekretaris Jendral M. Bachtijar Aslam.
Musyawarah Nasional I MTT diadakan oleh pengurus MTT Kantor Pusat dan dihadiri
oleh perwakilan MTT Regional serla di buka langsung oleh Direktur Utama pT
TELKOMSEL waktu itu Bapak Bajoe Narbito.
MTT kembali mengadakan Musyawarah Nasional II di Hotel Bumi Wiyata
Depok pada bulan April 2007 yang di buka langsung oleh Direktur Utama pT
Telkomsel waktu itu Bapak Kiskenda Suryaharja. Agenda MTINAS II MTT ini antara
lain laporan pertanggungjawaban Ketua Umum MTT 2005-2007, pembahasan
AD/ART dan program kerja serta pemilihan Ketua Umum, Sekretaris Jendral, dan
anggota Dewan Pembina yang baru. Pada MUNAZ II MTT ini pengurus MTT
Nasional dan MTT unit Kantor Pusat digabungkan dengan Ketua Umum Marfani dan
Sekretaris Jendral M.Bachtijar Aslam serta dibantu oleh 3 orang Wakil ketua.
Anggota Dewan pembina yang terpilih adalah Achmad Riza, Irlamsyah Syam dan
Helmi Wahidi.
Pada tanggal26-27 Nopember 2010 Musyawarah Nasional III MTT kembali
diadakan di Hotel Bumi Wiyata Depok. Ada beberapa perubahan yang di hasilkan
dari MUNAS Iil MTT ini diantaranya adalah perubahan AD/ART organisasi yang
meliputi tafsir lambang MTT, sifat organisasi, masa kepengurusan, dan tambahan
struktur majelis syuro di dalam organisasi MTT. Selain itu, terpilih juga Chairudin
sebagai Ketua Umum dan M. Fathoni Yasin sebagai Sekretaris Jendral yang baru
serta dibantu oleh 4 orang Wakil Ketua. Anggota Dewan pembina yang baru adalah
Achmad Riza, Helmi Wahidi dan Marfani. Terakhir, Munas III MTT ini ditutup oleh
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel Ibu Herfini Haryono.
Mengawali tahun 2014, Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) menggelar
Musyawarah Nasional (Munas) ke-4. Selain sebagai ajang silafurahim, acara yang
mengambil tema 'Menjadikan Insan yang Berintegritas, Cerdas, Inovatif dan
Bermanfaat' ini bertujuan untuk regenerasi kader dengan melakukan pemilihan
kepengurusan MTT yang baru. Munas diisi dengan ceramah agama terkait motivasi
dakwah perkantoran. Selain itu, ditayangkan pula video yang berisi ragam kegiatan
yang telah dilakukan di tahun sebelumnya.
Munas IV yang diadakan selama 2 hai,7-8 Februari 2014, di Taman Bunga
Wiladatika Cibubur Jakarta Timur tersebut menetapkan M. Fathoni yasin sebagai
Ketua Umum. Sementara Wakil Ketua I diduduki oleh Faisal lrwandi, Wakil Ketua II
Wawan Budi Setiawan, Sekjen Ade Muzawir, dan Bendahara Wimal Hartiana.
Visi, Misi, dan Motto Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Majelis Ta'lim Telkomsel berasaskan Islam dengan Visi ingin mewujudkal
insan Telkomsel yang bertaqwa, alnanah, profesional, berakhlaq mulia, dan mampu
menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan
lainnya yang lebih luas. Visi ini diejawantahkan dalam Misi sebagai berikut :
o Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dakwah yang dapat mengunggah nurani,
keyakinan, pengetahuan, dan peningkatan, amal Islami insan Telkomsel.
o Meningkatan kualitas dan kuantitas dakwah di lingkungan Telkomsel.
o Meningkatkan produktifitas kerja insan Telkomsel.
o Memperluas dukungan berbagai pihak untuk tumbuhnya syiar Islam khususnya di
lingkungan Telkomsel.
o Menyiapkan kader-kader dakwah yang berperan aktif dalam kegiatan dakwah baik
di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan yang lebih luas.
o Membentuk Unit Sosial dan atau beke4'a sama dengan lembaga sosial Islam yang
profesional dalam mengumpulkan dan mendistribusikan Zakat, Infaq, Shodaqoh
dan Wakaf kepada umat yang berhak menerimanya.
Untuk melaksanakan Misi tersebut, dibentuk kepengurus an yaang meliputi
Bidang Kaderisasi, Bidang Dakwah, Bidang UPZ (Unit Pengelola Zakat) dan Bidang
Keputrian. Di tingkat Regional juga dibentuk kepengurusan melalui Musyawarah
Regional yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan beberapa bidang yang
sekurang-kurangnya meliputi Bidang Dakwah, Bidang Kaderisasi, dan Unit Pengelola
d.
Zakat (UPZ). Dengan begitu pengurusan di Regional tidak kalah dengan yang
Nasional atau Pusat. Setiap kantor cabang Telkomsel di daerah juga memiliki Majelis
Ta'lim yang aktif dan setiap bulannya mereka melaporkan data-data kegiatan yang
mereka adakan. Motto MTT, berkarakter, bermanfaat, Mulia.
Apa saja program-program Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Kajian Zhuhur, IFGD (Islamic Focus Group Discussion), Barbaqu (Belajar
Baca Qur'an), UPZ (Unit Pengelola Zakat), Umroh Peduli, Gerobak Berkah, MTQ
(MTT Tebar Qur'an), Family Day, Fathering Skill, dan Program Mabit, selain itu juga
ada aktivitas pemberian bantuan dana kesehatan, dan sumbangan sosial lainnya.
Bagaimana strategi komunikasi dalam mengembangkan Majelis Ta'lim
Telkomsel (MTT)?
Jawab: Berbasis pada web, moeslim english atau forum chat (wadah diskusi),
boadcast melalui sms atau email.
Apa saja faktor penghambat dan pendukung Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Faktor penghambat adalah disaat para karyawan sibuk atau susah mengatur
waktu, dan ruang untuk shalat dan kajian shalat Jum'at yang tidak dapat menampung
para karyawan melewati kapasitas lebih dari 3000 orang.
Faktor pendukung adalah salah satunya adalah. faktor pendidikan yang
mendukung, logis. Dan salah satunya sebagai peluang tampilkan Islam Modem.
Apa tujuan adanya Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Membentuk insan-insan Telkomsel yang Islami, sholeh dan sholehah, bisa
memberikan dampak positif di lingkungan baik di dalam Telkomsel maupun di Luar
lingkungan Telkomsel, serta meneb arkan kelslamannya.
Struktur Organisasi Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab:
ffi*K o*,nun i
ffi Pembina j.*r*w_ff x**,
i
$ Umum i
h.
ffi,ffi rendahara
I
&,*r'5._1.,ffiffir
L:::::5 UY:J
I xennti*sr I
I xu*ni Ilns.d
i#rcreI ll ftd. II 0:ot Frhnmnt ll . ,! Il reilgcBil |II
fm fffi*l mmmrni---- : : -_-f_wffimffiffiffimffimffi
Narasumtrer,Pewawancara,
(Siti MutMainah) (M, Fathoni Yasin)
HASIL WAWANCARA UST ADZMAJELIS TA'LIM TELKOMSEL (MTT)
Judul Penelitian : Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'lim Telkomsel Jakarta
Nama Ustadz : Dr. Azhami Samiun Jazuli
No.HP :0812-931-7243
L. Profil Ustadz Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Dr. Azhami adalah salah satu Dosen Ushulludin dan Pasca Sarjana di
UIN Jakarta serta Dosen di UIJ.
b. Bagaimana Penerapan Metode atau Strategi Dakwah yang Ustadz gunakan
di lMajelis Ta'lim Telkomsel (MTT) Jakarta ?
Jawab : Beliau dalam mengisi materi dakwah dengan menggunakan metode
Talaqi yaitu : Al-Hiwal yaitu dialo g yang argumentatif, Tanya Jawab, Selalu
mengaitkan materi dakwah dengan realitas, Menjadikan Islam sebagai solusi
dalam menghadapi problematika kehidupan.
c. Apa kunci sukses ustadz dalam berdakwah di Majelis Ta'lim Telkomsel
o{Tr)?Jawab : Sukses dari Allah, logikanya kita semua harus mendekatkan diri
kepada Allah SWT, Ittibal yaitu mengikuti ajaran yang benar, dan mengambil dari
mazhab yang benar.
d. Bagairnana caranya ustadz dalam menanggulangi hambatan berdakwah
yang ada di Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) Jakarta ?
Jawab : Hambatan Internal yaitu hambatanyang ada dalam diri kita sendiri
yaitu Kita merasakan yang kita sampaikan kurang tepat, banyak membaca lagi.
Hambatan Eksternal yaitu Komunikasi, menyakinkan dakwah itu fun, komunikasi
yang bijak itu dapat mengatasi perbedaan, toleran, komitmen dengan kebenaran,
berpegang teguh dengan mazhab.
Pewawancara, Narasumber,
(Siti Mutmainah) (Ustadz Dr. Azhami Samiun Jazuli)
HASIL WAWANCARA DENGAN KARYAWAN MAJELIS TA'LIM TELKOMSEL
(Mrr)
Judul Penelitian
Nama
Jabatan
No.Hp
Tanggal
Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'lim Telkomsel Jakarta
Mapri Kuncoro
Staff
0813-9984-8387
07-Novemb er-2013
^. Bagaimana pendapat anda mengenai Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab :Bagus, Karena Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) Jakarta bias menjadi
sebagai wadah kerohanian Islam di kantor.
b. Apa yang menarik menurut anda tentang Majelis Ta'lim Terkmsel (MTT) ?
Jawab :Banyak aktivitas atau program-program yang diadakan oleh MTT, seperti
Kajian Zhuhur, seminar, Mabit, dan lain-lain.
Apa manfaat yang anda dapat dari mengikuti Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT)?
Jawab :Mendapat Ilmu pengetahuan tentang Islam serta menambah keimanan,
mempererat silatuhrahmi sesame karyawan walaupun di dalam kesibukan bekerja.
lvlenurut anda Majelis Ta'lim Telkomsel CIwTT) ini sudah baik atau belum
dalam menyampaikan materi-materi dakwah? Jelaskan !
Jawab :Sudah sangat baik, karena Ustadz atau Da'i yang memberikan dakwah
mempunyai wawasan dan pengalaman luas dalam menyampaikan dakwah-dakwahnya
sehingga para karyawan atau mad'u tertarik dan tidak jenuh.
Pewawancara, Narasumber,
c.
d.
IMaielis Ta'lir6r.xonrsg
(SitiMutmainah) (MapriKuncoro)
HASIL WAWANCARA DENGAN KARYAWAN MAJELIS TA'LIM TELKOMSEL
(Mrr)Judul Penelitian
Nama
Jabatan
No.Hp
Tanggal
Narasumber,
ffir(Agung Y Rahmadi)
Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'lim Telkomsel Jakarta
Agung Y Rahmadi
HCM
08lt-9702-147
07-November-2013
:::::::::::::::: :::::::::::::::::::::::::
a. Bagaimana pendapat anda mengenai Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Baik, Karena Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) Jakarta bisa menjadi wadah
kerohanian Islam di kantor.
b. Apa yang menarik menurut anda tentang Majelis Ta'lim Telkmsel (MTT) ?
Jawab : Banyak aktivitas atau program-program yang diadakan oleh MTT, seperti
Kajian Zhuhur, Seminar, Mabit, Kegiatan Sosial dan lain-lain.
c. Apa manfaat yang anda dapat dari mengikuti Majelis Ta'lim Telkomsel (MTTX
Jawab : Mendapat Ilmu pengetahuan tentang Islam serta menambah keimanan,
mempererat silatuhrahmi sesama karyawan walaupun di dalam kesibukan bekerja.
d. Menurut anda N{ajelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ini sudah baik atau belum
dalam menyampaikan materi-materi dakwah? Jelaskan !
Jawab : Sudah sangat baik, karena Ustadz atau Da'i yang berkompeten dalam
memberikan dakwah dan mempunyai wawasan dan pengalaman luas dalam
menyampaikan materi-materi dakwahnya sehingga para karyawan atau mad'u tertarik
dan tidak jenuh.
Pewawancara,
(Siti Mutmainah)
IIASIL WAWANCARA DENGAN KARYAWAN MAJELIS TA'LIM TELKOMSEL
(Mrr)Judul Penelitian
Nama
Jabatan
No.Hp
Tanggal
Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'lim Telkomsel Jakarta
Agung Adityo
HCM
0813-1790-0s19
07-November-2013
=::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::a. Bagaimana pendapat anda mengenai Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : MTT sudah cukup bagus dan bermanfaat bagi kerohanian para karyawan di
kantor.
b. Apa yang menarik menurut anda tentang Majelis Ta'lim Telkmsel (MTT) ?
Jawab : Aktivitas atau program-program yang diadakan oleh MTT, seperti Kajian
Zhuhur, BarbaQu, Kegiatan Sosial dan lain-lain.
c. Apa manfaat yang anda dapat dari mengikuti Majelis Ta'lim Telkomsel (MTTX
Jawab : Mendapat Ilmu pengetahuan tentang Islam, mempererat silatuhrahmi sesama
karyawan lainnya.
d. Menurut anda Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ini sudah baik atau belum
dalam menyampaikan materi-materi dakwah? Jelaskan !
Jawab : Sudah sangat baik, karena Ustadz atau Da'i yang diundang sangat
berkompeten dalam memberikan materi dakwah.
Pewawancara, Narasumber,
(Siti Mutmainah)
TIASIL WAWANCARA DENGAN KARYAWAN MAJELIS TA'LIM TELKOMSEL
Judul Penelitian
Nama
Jabatan
No.Hp
Tanggal
(Mrr)Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'lim Telkomsel Jakarta
Nur Hakim F
CNQ
081-119-381
07-November-2013
a. Bagaimana pendapat anda mengenai Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : Sudah baik, semoga di pertahankan lagi dan menambah kegiatan yang
bermanfaat lainnya.
b. Apa yang menarik menurut anda tentang Majelis Ta'lim Telkmsel (MTT) ?
Jawab : Kajian dakwahnya, IFGD, Kajian terjemah dan tafsir, dan lJpz ( unit
Pengelola Zakat)
c. Apa manfaat yang anda dapat dari mengikuti Majelis Ta'lim Telkomsel (MTTX
Jawab : Manfaat yang di dapat yaitu bisa menambah ilmu kelslaman, aqidah,
menj alin silatuhrahmi antar karyawan.
d. Menurut anda Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ini sudah baik atau belum
dalam menyampaikan materi-materi dakwah? Jelaskan !
Jawab : Sudah sangat baik dalam semua kegiatan, pemateri dan lain-lain.
Pewawancara, Narasumber,
(Nur Hakim(Siti Mutmainah)
HASIL WAWANCARA DENGAN KARYAWAN MAJELIS TA'LIM TELKOMSEL
(MTr)
Judul Penelitian
Nama
Jabatan
No.Hp
Tanggal
^. Bagaimana pendapat anda mengenai Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : MTT oke banget.
b. Apa yang menarik menurut anda tentang Majelis Ta'lim Telkmsel (MTT) ?
Jawab : MTT banyak mengadakan acara-acara berbagi kepada yang membutuhkan,
dan jarang sekali perusahaan besar memiliki majelis ilmu seperti MTT.
c. Apa manfaat yang anda dapat dari mengikuti Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT)?
Jawab : Manfaat yang di dapat yaitu tetap bisa menambah ilmu agama meski sibuk
dalam bekerja.
d. Menurut anda Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ini sudah baik atau belum
dalam menyampaikan materi-materi dakwah? Jelaskan !
Jawab : Baik, dakwah yang diberikan bagus-bagus dan penceramah atau da'i nya
juga sangat variatif..
Pewawancara, Narasumber,
Qw(-
Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'lim Telkomsel Jakarta
Qisthi Ajeng Sukma Putri
Admin
0813-8985-8580
07-November-2013
(Siti Mutmainah) (Qisthi Ajeng Sukma Putri)
HASIL WAWANCARA DENGAN KARYAWAN MAJELIS TA'LIM TELKOMSEL
(Mrr)Judul Penelitian : Aktivitas Dakwah Di Majelis Ta'lim Telkomsel JakartaNama : Aristya Ayu Sekarini
Jabatan : Financial policy
Tanggal :07-November-2013
a. Bagaimana pendapat anda mengenai Majelis Taolim Telkomsel (MTT) ?
Jawab : MTT konsisten dalam pembinaan umat, baik pembinaan keagamaan,
keluarga dan sosial. Pendekatannya menarik dan syarat makna MTT mudah diikuti.
b. Apa yang menarik menurut anda tentang Majelis Ta'lim Telkmsel (MTT) ?
Jawab : Kebebasan dalam mengikuti program, programnya menarik, kajian
dilakukan oleh pemateri yang kompeten.
c. Apa manfaat yang anda dapat dari mengikuti Majelis Ta'lim Telkomsel (MTTX
Jawab : Manfaat keilmuan dari program kajian, manfaat kesatuan dari program
mabit, dan manfaat silatuhrahmi dari kegiatan-kegiatan sosial.
d. Menurut anda Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) ini sudah baik atau belum
dalam menyampaikan materi-materi dakwah? Jelaskan !
Jawab : Baik, dari segi pemateri, kurikulum kajian dakwah , dan program kegiatan
sosial.
Pewawancara, Narasumber,
MA'(Siti Mutmainah) (Aristya Ayu Sekarini)
Foto Bersama Bapak M.Fathoni Yasin Selaku Ketua Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta di
Gedung Wisma Mulia Lt.10 Jl. Jend.Gatot Subroto.
Foto Bersama Mas Mapri Kuncoro Selaku Staff Sekretariat Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
Foto Bersama Mba Marcellina Ceria dan Mas Agung Adityo Selaku HCM Telkomsel di
Gedung Wisma Mulia lt.8 Jl. Jend.Gatot Subroto Jakarta
Foto Sketsa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peternakan Juara di Subang Jawa-Barat
yang didirikan Oleh MTT dan Kerjasama dengan RZ
Foto Peresmian SMK Peternakan Juara MTT yang dihadiri Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H Suswono MMA,
Bupati Subang H. Ojang Sohandi., S.S.T.P., M.Si. , Direktur Network Telkomsel Abdus Somad Arief , Ketua
MT Telkomsel M.Fathoni Yasin dan CEO RZ Nur Efendi.
Foto Jadwal Kajian Zhuhur yang diambil melalui Arsip Pribadi MTT
Foto Kegiatan Kajian Zhuhur oleh Ustadz Dr.Azhami Samiun Jazuli
Foto Kegiatan Kajian Zhuhur oleh Ustadz Farid Nu’man
Pembina MTT sekalgus Direktur HCM Herdy Harman, memberikan mock up 4 program unggulan
kepada ketua MTT Chairudiin, sebagai simbolisasi resminya program dilaunching salah satunya
program Umroh Peduli.
Foto MTT Jakarta Wakafkan Al-Qur’an (MTQ)
Foto Launching Program IFGD oleh Ketua MTT Bapak M. Fathoni Yasin
Foto BARBAQU yang diperoleh melalui Arsip Pribadi di Sekretariat MTT
Jadwal Program MABIT MTT
Jadwal Program MABIT pada Tahun 2013
Peserta Seminar Parenting Session 2 “Islamic Family Day” bersama Asma Nadia dan Ustad
Lili Chumedi S.Ag dihadiri Ketua MTT Chairuddin.
PARA
Foto Para Peserta Seminar Parenting Family Day
Wakil Wali kota Depok KH.M.Idris Abdus Shommad (berpeci) dan Ketua Unit Pelayanan
Zakat & CSR MTT Telkomsel Prabowo menggunting pita tanda diresmikannya Gerai Siaga
MTT – Sawangan.
Foto Gerai Siaga yang ada di Sawangan Depok dan Dokter Siaga merupakan salah satu
program layanan di Gerai Siaga MTT Sawangan
Foto diambil dari Arsip Pribadi MTT
MTT PUMA Serahkan Mobil Ambulance untuk Jayapura dan Memberikan Al-Qur’an dan
Iqro Pada Salah Satu Mualaf di Jayapura.
Kapal Simpatik yang memberikan pelayanan kesehatan gratis di daerah makasar
Bantuan dana untuk pasien yang tidak mampu dari Majelis Ta’lim Telkomsel Jakarta
Foto-foto kegiatan di bulan Ramadhan yang diperoleh dari Arsip Pribadi MTT Jakarta