19
Page | 1 NAMA : LINA MUSTIKAWATI NIM : D2C009012 MANAJEMEN KRISIS PENDAHULUAN Sebuah perusahaan ataupun organisasi, dalam menjalankan tugas dan peranannya, tidak sepenuhnya akan berjalan mulus terus menerus. Sejalan dengan perkembangan waktu, suatu organisasi akan mengalami sebuah konflik yang tidak jarang akan berujung pada sebuah krisis yang sewaktu-waktu dapat mengancam keeksistensian perusahaan tersebut. Krisis dalam sebuah perusahaan dapat berasal dari internal maupun eksternal. Dari internal sendiri, berasal dari sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya, dan dari eksternal sendiri dapat dari stakeholder-stakeholder perusahaan seperti pemerintah, masyarakat, ataupun organisasi/perusahaan pesaing. Dalam perusahaan atau organisasi pasti memiliki manajemen untuk menjalankan perusahaannya. Pengertian manajemen menurut james A.F. Stoner, adalah sebuah proses terjadinya tahapan- tahapan mengelola sesuatu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, serta  pengendalian upaya organisasi. Manajemen ini harus dikelola dengan baik, untuk melakukan pencegahan dan pengelolaan jika sewaktu-waktu perusahaan mengalami kasus , hingga memungkinkan terjadinya krisis. Pengertian krisis sendiri, menurut Fearn-Banks (1996:1) adalah Kejadian besar yang berupa hal negatif, yang dapat mempengaruhi sebuah organisasi, perusahaan atau industri, masyarakatnya, produk, jasa atau nama baik. Dalam menanggulangi krisis ini, suatu manajemen akan diuji bagaimana suatu perusahaan menanggulangi sebuah kasus melalui suatu manajemen yang dinamakan manajemen krisis.

130953792 Tugas Manajemen Krisis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mari belajar untuk dunia

Citation preview

NAMA: LINA MUSTIKAWATINIM: D2C009012MANAJEMEN KRISIS

PENDAHULUAN

Sebuah perusahaan ataupun organisasi, dalam menjalankan tugas dan peranannya, tidak sepenuhnya akan berjalan mulus terus menerus. Sejalan dengan perkembangan waktu, suatu organisasi akan mengalami sebuah konflik yang tidak jarang akan berujung pada sebuah krisis yang sewaktu-waktu dapat mengancam keeksistensian perusahaan tersebut. Krisis dalam sebuah perusahaan dapat berasal dari internal maupun eksternal. Dari internal sendiri, berasal dari sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya, dan dari eksternal sendiri dapat dari stakeholder-stakeholder perusahaan seperti pemerintah, masyarakat, ataupun organisasi/perusahaan pesaing.Dalam perusahaan atau organisasi pasti memiliki manajemen untuk menjalankan perusahaannya. Pengertian manajemen menurut james A.F. Stoner, adalah sebuah proses terjadinya tahapan-tahapan mengelola sesuatu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, serta pengendalian upaya organisasi. Manajemen ini harus dikelola dengan baik, untuk melakukan pencegahan dan pengelolaan jika sewaktu-waktu perusahaan mengalami kasus , hingga memungkinkan terjadinya krisis. Pengertian krisis sendiri, menurut Fearn-Banks (1996:1) adalah Kejadianbesar yang berupa hal negatif, yang dapat mempengaruhisebuah organisasi, perusahaanatau industri, masyarakatnya,produk, jasa ataunama baik.Dalam menanggulangi krisis ini, suatu manajemen akan diuji bagaimana suatu perusahaan menanggulangi sebuah kasus melalui suatu manajemen yang dinamakan manajemen krisis. Menurut The Jakarta Consulting Group, manajemen krisis dinobatkan sebagainew corporate discipline. Dapat didefinisikan sebagai respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Hal ini harus dikelola dengan baik, dalam rangka meyakinkan para stakeholder hingga melewati masa krisis.Dalam makalah ini, akan dibahas beberapa kasus yang dialami oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia dan di dunia. Melalui kasus-kasus tersebut, akan diketahui bagaimana mereka menyikapi sebuah krisis perusahaan dan bagaimana pengaruhnya pasca kasus tersebut terjadi.

PEMBAHASAN

1. Omni International Hospital vs Prita Mulyasari (2009-2010)Kasus ini terjadi sekitar pertengahan tahun 2008 hingga akhir 2009. Melibatkan 2 pihak yaitu Omni International Hospital dan pasiennya bernama Prita Mulyasari. Kasus ini diawali dengan kesalahan diagnosis yang dialami oleh seorang pasien rumah sakit tersebut, Prita Mulyasari yang mengirimkan keluhannya ke costumer service rumah sakit, hingga emailnya tersebar ke beberapa milis dan forum online. Dan malangnya, keluhan tersebut justru mengantarkan Prita ke penjara karena pencemaran nama baik di media online.Kita tahu, sirkulasi pesan atau berita di media online begitu cepat, ditambah dengan maraknya social media seperti twitter, facebook dan portal berita , milis yang dapat langsung diakses oleh orang banyak. Kasus ini langsung menjadi perhatian banyak orang. Masyarakat justru merasa iba dengan ketidakadilan yang justru dialami oleh ibu dua orang anak ini. Yang disayangkan di sini pihak Omni bukannya menanggapi keluhan pasiennya dengan baik, justru melaporkan dengan gugatan pelanggaran UU ITE menyangkut pencemaran nama baik. Hal ini mendapat kecaman dari masyarakat yang mayoritas mendukung Prita menyesalkan sikap yang diambil oleh pihak rumah sakit tersebut.Ketika itu, Prita dikenai denda sebesar 204 juta rupiah. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah yang dialami Prita. Denda itu dirasa berat oleh prita ditambah dengan ketidakadilan yang diterimanya. Masyarakat pun tidak tinggal diam dengan sosial media, mereka berhasil menggerakkan orang-orang dengan gerakan koin untuk Prita yang akhirnya terkumpul sebesar 277 juta rupiah. Itulah krisis yang dialami oleh OMNI International Hospital, keputusan yang diambil oleh pihak rumah sakit itu justru menjadi bumerang bagi perusahaannya sendiri. PR rumah sakit di sini terkesan menjadikan Prita sebagai orang jahat yang mencemarkan nama baik perusahaan. Pihak OMNI menjadi terkesan arogan karena segala klarifikasi menunjukkan bahwa dirinya paling benar, dengan ditambah implementasinya melalui jalur hukum dengan melupakan reputasi perusahaan di hadapan publik.Tentu saja dalam segi reputasi, sehubungan dengan perusahaan pelayanan publik, publik menjadi pihak yang lebih kuat dalam kelangsungan hidup OMNI. Apa yang dipikirkan oleh publik, berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan. Pesatnya perkembangan sosial media dan sorotan media membuat citra OMNI menjadi rusak, dengan label rumah sakit jahat maupun arogan. Hal ini menimbulkan publik menjadi anti terhadap rumah sakit tersebut. Terbukti dengan postingan-postingan di media yang semuanya negatif terhadap OMNI International Hospital.

2. Teh Botol Sosro (2009)Kasus yang menimpa Teh Botol Sosro ini adalah mengenai hoax yang menyebar di masyarakat, yang diawali dari media digital internet. Diawali pada tanggal 8 April 2009, salah satu pengguna blogger Hariadhi, ketika itu sedang mendiskusikan mengenai hoax marketing. Dia mengumpamakan Teh Botol Sosro untuk menjadi bahan diskusi dengan judul tulisan Waspada! Teh Botol Sosro Beracun dengan maksud untuk menjadikan perbincangan menarik pada forum mailing list tersebut. Forum tersebut sebenarnya tertutup, dengan tidak boleh menyebarkan konten yang diperbincangkan ke khalayak umum. Namun sayangnya ada pihak nakal yang sengaja menyebarkan ke khalayak umum melalui internet hingga menciptakan persepsi beragam mengenai produk tersebut. Seketika itu search engine blog dengan keyword hoax Teh Botol Sosro, Hydroxylic Acid, dan Hariadhi melonjak tajam. Para netters bermacam-macam mengomentari dengan komentar yang negatif atas tulisan Hariadhi tersebut. Berkembangnya hal ini, membuat pihak Teh Botol Sosro memutar otak untuk menyelamatkan reputasi produknya di mata konsumen. Ketika hoax itu menyebar, manajemen Sosro langsung menindak lanjuti dengan klarifikasi di media online namun. Meskipun demikian, kasus ini berhasil teratasi dengan membuktikan bahwa pesan tersebut hanya hoax belaka dengan surat bukti bahwa Teh Botol Sosro itu aman dikonsumsi dari BPOM, dan nama Hidroxylic Acid itu adalah nama lain dari zat Air. Kasus di atas menunjukkan bagaimana internet memiliki kekuatan tersendiri dalam menyebarkan sebuah isu secara cepat. Dalam hal ini, Sosro dianggap telah melakukan sikap yang benar, karena tidak membawa kasus ke ranah hukum sebagaimana yang pernah dilakukan oleh OMNI International Hospital. Salah satu kuncinya di sini adalah kecepatan menindaklanjuti sebuah isu mengenai produknya tersebut. Penanganan dilakukan lewat internal dan eksternal. Menurut salah satu komunitas virtual konsulting di Indonesia, penanganan lewat internal adalah memberikan pengetahuan terhadap para sumber daya internal mengenai kasus tersebut, sehingga masing-masing lini dapat memberikan klarifikasinya dengan baik kepada dunia luar.Sedangkan untuk eksternal, adalah dengan membuat pernyataan resmi pada situs Sosro dengan link situs referensi/wikipedia dan situs berita detikinet.com. Dan yang menarik di sini bahkan pembuat tulisan sendiri, Hariadhi berhasil menyampaikan klarifikasinya mengenai tulisan tersebut melalui blognya, http://hariadhi.wordpress.com/2009/05/07/permintaan-maaf-untuk-teh-botol-sosro/, http://hariadhi.wordpress.com/2009/05/08/kronologis-hoax-teh-botol-sosro/. Dengan seketika kasus ini berhasil ditutup dengan cara proses perdamaian, Teh Botol Sosro sendiri hingga sekarang masih memiliki tempatnya di hati konsumennya.

3. Indomie Indofood (2010)Kasus ini dialami oleh salah satu brand makanan Indonesia yaitu Indomie. Kasusnya adalah mengenai penarikkan produk Indomie di Taiwan. Akar permasalahan bermula ketika tanggal 9 Juni 2010 Food and Drugs Administration (FDA) melayangkan surat teguran kepada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia mengenai produk Indomie yang tidak sesuai dengan persyaratan FDA. Hal ini didasarkan pemeriksaan dari januari-20 mei 2010 terdapat bahan pengawet yang tidak diizinkan di Taiwan di bumbu Indomie goreng dan saus barbeque. Perusahaan melalui salah satu direktur Indofood Franciscus Welirang kala itu merespon dengan menyatakan bahwa kandungan produk tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku di Taiwan.Hal ini terasa janggal karena menurut Franciscus Welirang sejak juli hingga oktober 2010 ia tidak pernah mendengar masalah apapun tentang Indomie di Taiwan, namun tiba-tiba tanggal 8 oktober tiba-tiba mendengar pengumuman media Taiwan dan Hongkong bahwa di kecap Indomie terdapat pengawet yang tidak sesuai. Untungnya pada kasus ini pihak Indomie bertindak cepat dengan mencari tahu fakta yang terjadi, melakukan klarifikasi tentang adanya dua standar yang berbeda dalam produk Indomie namun keduanya diakui secara Internasional.Selain itu, rilis dari Badan POM sendiri dalam hal ini membuktikan bahwa produk Indomie memang aman untuk dikonsumsi serta sesuai dengan standar CODEX Alimentarius Commission (CAC) yang diakui secara Internasional. Di sinilah benturan terjadi hingga menyebabkan kasus tersebut, ternyata Taiwan bukan anggota CAC , sehingga Taiwan memiliki standar sendiri untuk produk makanannya.Beruntungnya, banyak pihak yang simpati terhadap kasus ini, terutama masyarakat Indonesia. Mereka seringkali berkomentar positif bahwa Indomie adalah produk yang aman dikonsumsi. Penanganan yang terstruktur dan cepat yang dilakukan manajemen perusahaan adalah kunci keberhasilan. Tentu saja cara utama yaitu dengan berbagai fact finding dan melakukan klarifikasi langsung dari perusahaan. Meskipun sempat menjalani proses hukum karena melibatkan pihak resmi eksternal, kasus berhasil ditutup dan produk Indomie tetap beredar di pasaran.

4. Oreo- PT. Kraft Indonesia (2008)Kasus ini terjadi pada tahun 20 September 2008, bermula ketika badan POM memeriksa beberapa makanan yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri yang beredar di Indonesia. Setelah diperiksa, hasilnya menunjukkan ada beberapa makanan yang terindikasi tercemar melamin mayoritas adalah produk impor dari Cina. Salah satunya adalah Oreo yang digandrungi oleh anak-anak. Semenjak itu seruan untuk menarik dan memusnahkan produk ini dari pasaranpun semakin gencar. Selanjutnya BP POM mengupdate pernyataannya pada 25 September 2008 bahwa produk yang ditarik adalah hanya produk yang dari luar. Mengenai kasus melamin ini, masyarakat identik dengan produk Cina. Dan mengira, Oreo tersebut adalah produk Cina yang tercemar melamin.Pihak perusahaanpun tidak tinggal diam. Langkah yang diambil oleh perusahaan cukup signifikan. Langkah pertama adalah menarik semua oreo yang beredar di pasaran untuk selanjutnya mengganti kemasan oreo dengan mencantumkan komposisi yang jelas. Dan seperti perusahaan yang mengalami krisis kebanyakan, PT. Kraft Indonesia mengklarifikasi ke berbagai media secara resmi, bahwa produk-produknya aman untuk dikonsumsi dengan membeberkan kandungan yang dimilikinya. Dan salah satu hal yang paling menarik di sini, Oreo langsung mengubah iklannya dengan salah satu endorser , yaitu Ferdi Hasan sebagai seorang ayah dengan memperlihatkan proses pembuatan produk Oreo. Hal ini untuk menunjukkan bahwa produk Oreo higienis dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, untuk menangkal anggapan mengenai produk Cina, dalam pesan diselipkan pernyataan Bangga Buatan Indonesia.Untuk soft campaign , di pusat-pusat perbelanjaan mereka mengadakan event promosi dengan target anak-anak. Dan hingga sekarang, Oreo berhasil mengembalikan citranya sebagai produk makanan yang aman dikonsumsi untuk anak-anak.

5. Lion Air (2011-2012) Pilot NarkobaPeristiwa ini terjadi awal tahun ini, dan langsung menggemparkan dunia transportasi Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 3 orang pilot yang ditangkap diduga positif menggunakan Narkoba. Pilot pertama yaitu Muhammad Nasri di tangkap pada tahun 2011, Hanum Adhyaksa ditangkap di Makassar Januari 2012, dan yang terakhir Pilot Saiful Salam pada Februari 2012.Hal ini memperburuk citra sumber daya perhubungan Indonesia, terutama dalam hal ini adalah maskapai Penerbangan Lion Air. Kasus ini dikecam berbagai kalangan, mulai dari Federasi Pilot Indonesia, BNN, kementrian perhubungan hingga komisi V DPR. Dalam kasus ini, Perusahaan lebih banyak menyerahkan kepada pihak-pihak yang berwajib untuk menangani pilot-pilot yang bermasalah tersebut, serta tidak lupa mengadakan konferensi pers terkait kasus. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengaku akan memperbaiki manajemen pembinaan dan perekrutan calon pilot. Dia juga berterimakasih kepada aparat yang telah membongkar kasus ini. . Selain itu menyatakan bahwa perusahaan menjamin tidak akan ada lagi pilotnya yang mengkonsumsi narkoba. Perusahaan tersebut akan meningkatkan intensitas pemantauan kepada para pilot dan kru pesawat yang akan terbang, sehingga seluruhnya harus bersih dari narkoba..Sementara itu, untuk 3 pilot yang menjadi tersangka konsumsi narkoba Edward menyampaikan bahwa mereka dipecat. Untuk manajemennya, Lion Air dibantu dengan BNN melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan cara rehabilitasi, tes urine, dan sosialisasi bahaya narkoba kepada penumpang dan kru maskapai. Dan hingga saat ini, kasus masih dalam penanganan pihak-pihak yang berwajib. Meskipun demikian, Edward juga menyampaikan kejadian memalukan tersebut tidak sampai mempengaruhi jumlah penumpang Lion Air. Selama perjalanannya, Hampir setiap tahun Lion Air mengalami peristiwa yang berujung pada krisis perusahaan, mulai dari kecelakaan pesawat, kebakaran pesawat, hingga kasus narkoba yang terjadi baru-baru ini. Lion Air seolah sudah banyak makan asam garam dalam menangani krisis-krisisnya tersebut. Jika dianalisa, untuk penanganan kasus, Lion Air cukup tenang menghadapinya. Perusahaan cenderung mengikuti alur pihak berwajib untuk menyelesaikan kasusnya dengan tidak meninggalkan hubungan dengan media. Namun meskipun demikian, Lion Air terkesan kurang dalam usaha mengembalikan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Dengan kasus yang beruntun, memperlihatkan bahwa manajemen Lion Air masih cenderung berantakan dengan tidak diikuti kegiatan dalam rangka mengembalikan reputasi produk. Jika hal ini tidak segera diperbaharui, maka posisi Lion Air dalam maskapai penerbangan Indonesia akan stagnan, bahkan cenderung kalah dengan pesaing-pesaingnya.

6. Garuda Indonesia(2007)

GA-200 rute Jakarta-Yogyakarta meledak ketika terperosok saat melakukan pendaratan pada 7 Maret 2007 pukul 06.55 WIB di Bandar Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.Pesawat yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 06.00 WIB memuat 133 penumpang, 1 pilot, 1 kopilot, dan 5 awak kabin. Jumlah korban tewas adalah 22 orang, yang terdiri dari 21 penumpang pesawat dan 1 awak kabin.Yang menarik di sini adalah beberapa tokoh Indonesia ikut dalam penerbangan ini, antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin, kriminolog Adrianus Meliala, dan mantan rektor UGM Yogyakarta Prof Dr Kusnadi Hardjosumantri yang meninggal dunia.Pesawat juga membawa 19 warga negara asing, antara lain dari Jepang, Brunei Darussalam, dan Australia. Saksi mata mengatakan api dipicu dari meledaknya ban depan saat mendarat hingga menjalar ke badan pesawat. Badan pesawat terbelah memanjang dari bagian kabin hingga ekor pesawat.Salah satu sayap pesawat juga terbelah. Pesawat yang nahas tersebut dibuat pada 19 Oktober 1992. Pesawat ini memiliki total jam terbang 34.112 per 31 Oktober 2006. Sebelum dipakai Garuda pada 7 Oktober, pesawat itu dipakai beberapa maskapai penerbangan lain.Dalam hal ini, penyelesaian dilakukan secara cepat, yang lebih menariknya, Pimpinan Garuda Indonesia ketika itu terjun langsung untuk mengevakuasi korban. Kasus ini sempat menjadi perhatian banyak kalangan, namun dengan penanganan secara cepat, kasus ini dengan cepat terselesaikan pula.Sama seperti Lion Air, kejadian Garuda Indonesia Ini adalah kasus kesekian yang dialami perusahaan tersebut. Tahun 2010, Garuda Indonesia mengalami krisis dengan sistem penerbangan yang semrawut hingga merugikan pelanggan namun selesai dengan pernyataan maaf di media. Kesamaan dari perusahaan penerbangan Lion Air, adalah media relations yang kuat ketika terjadinya krisis. Namun yang berbeda di sini, Garuda Indonesia sering melakukan pencitraan dengan berbagai produknya. Sehingga meskipun krisis-krisis terjadi, Garuda hingga sekarang masih menjadi maskapai penerbangan nomor 1 di Indonesia.

7. Kebun Binatang Surabaya (2011-2012)Kebun Binatang Surabaya adalah salah satu Kebun Binatang yang terkenal di Indonesia. Berbanding terbalik dengan gelar yang disandangnya, sayangnya hal ini justru sangat miris apabila melihat kasus-kasus yang menimpa kebun binatang ini. Kasus satwa mati adalah yang menjadi sorotan media, dalam lima tahun terakhir, ada sebanyak1.919 satwa mati. Kasus yang paling baru adalah satu-satunya jerapah yang dimiliki oleh KB ini mati pada tanggal 1 Maret 2012. Dan yang paling mengejutkan adalah ditemukannya sampah plastik sebanyak 20 kg di perut jerapah tersebut. Pada akhir Januari lalu, seekor celeng ditemukan mati dengan tanda-tanda keracunan di lambungnya. Kematian binatang ini mendapat kecaman dari masyarakat dan pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa timur, bahkan mengancam akan mengevakuasi satwa-satwa KBS. Sayangnya dalam menghadapi berbagai kasus ini pihak manajemen Kebun Binatang Surabaya (KBS) terkesan lambat, bahkan untuk sekedar menjawab pertanyaan dari pers. Salah satu contoh adalah pada saat kematian salah satu rusa nya pada Desember 2011, pihak manajemen terkesan bingung bahkan tidak tahu akan kasus tersebut hingga membuat pers kecewa. Hingga saat ini, usaha yang dilakukan terkait dengan kasus tersebut yakni memperketat sampah plastik dengan sosialisasi penggunaan plastik di area kebun binatang.

8. KAI 2010Tragedi KAI ini merupakan salah satu tragedi yang paling buruk sepanjang sejarah perkeretaapian Indonesia. Peristiwa terjadi ketika kereta Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya ini menabrak KA Senja Utama jurusan Jakarta Semarang pada tanggal 2 Oktober 2010. Tragedi ini menewaskan kurang lebih 33 penumpang. Ironisnya, kecelakaan ini bukan satu-satunya kecelakaan yang terjadi pada tahun itu. Kereta api terbakar, dan kecelakaan kereta api Logawa jurusan Purwokerto-Jember terjadi pada 29 Juni 2010 dan berhasil menewaskan sebanyak 6 orang dan sisanya luka-luka.Dalam kasus ini, PT Kereta Api benar-benar berada dalam kondisi krisis kepercayaan masyarakatnya. Dalam menghadapi kasus ini, Humas PT KAI memang bertidak cepat dalam mengkonfirmasi seputar kecelakaan tersebut terhadap wartawan. Namun, untuk penanganan lebih lanjut seputar permasalahan internal PT KAI kurang terbuka terhadap publik. Sejauh ini PT KAI hanya mengadakan perubahan-perubahan kebijakan terhadap pihak eksternal yakni masyarakat seperti pemesanan tiket jauh-jauh hari, peniadaan peron, dan reservasi online.

9. Bank Central Asia- Pembobolan Besar-besaran di Indonesia (2010)

Kala itu, BCA menjadi bank yang menderita kerugian. Bukan kerugian karena korupsi seperti yang terjadi di bank-bank tanah air, namun karena dikarenakan oleh pembobolan ATM yang terjadi secara massal di beberapa daerah di Indonesia. Ketika itu, pulau Bali menjadi salah satu pulau yang paling banyak mengalami kerugian dalam kasus ini. Kerugian di kasus ini mencapai 5 millyar dari kurang lebih 200 nasabah yang menjadi korban. Dalam menanggulangi kasus ini, BCA melakukan beberapa hal, seperti fact finding hingga ditemukan otak pelaku pembobolan adalah dari supervisor BCA sendiri. Selain itu, hal lain yang dilakukan adalah konferensi pers yang dilakukan oleh Wakil Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmaja tentang tindakan yang akan dilakukan sehubungan dengan kasus tersebut, yaitu mengganti kerugian para korban, dan meyakinkan nasabah bahwa atm sudah aman dengan memasang alat anti skimming pada setiap ATM di tanah air.Hubungan yang terjalin dengan media juga sangat erat, sehingga pemberitaan mengenai BCA tentang kasus ini adalah positif.

10. Pertamina Bom 3kgKasus ini bermula ketika adanya kebijakan konversi minyak tanah ke gas pada tahun 2007. Namun malangnya, hal ini justru menjadi bumerang bagi Pertamina. Banyak masyarakat enggan menggunakan gas 3kg ini karena maraknya kasus gas meledak seperti yang dilansir tempo pada Juli 2010, kasus yang terjadi di DIY dan Jateng sudah memakan 20 korban. Untuk menyelesaikan kasus ini, Pertamina mengandalkan divisi-divisi yang tersebar di wilayah tanah air. Pertamina melakukan kerjasama memberikan bantuan tali asih berupa uang dan biaya perawatan rumah sakit korban bom 3kg. Selanjutnya melakukan kerjasama dengan kepala-kepala daerah untuk melakukan resosialisasi cara aman menggunakan gas elpiji secara langsung kepada masyarakat. Dan hal terakhir yang dilakukan adalah menyampaikan kepada masyarakat mengenai penyelesaian kasus tersebut melalui media. Hasilnya adalah pengetahuan masyarakat bertambah dari sosialisasi yang dilakukan oleh Pertamina tentang penggunaan gas yang baik dan benar, sehingga kini kasus tersebut memang masih terjadi, tetapi intensitas tidak terlalu tinggi seperti kala itu.

Asing

1. Toyota (2009)Krisis Toyota ini adalah ditariknya lebih dari 3,8 juta unit mobilToyota di Amerika Serikat pada bulan September 2009 yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian pedal rem, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan pada penggunanya. Selain itu Toyota menarik sejumlah mobil di negara-negara lain. Di Cina, Toyota menarik 680.000 unit mobil, dan180.000 unit mobil di negara-negara Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika.Sayangnya, dalam penanganan krisis ini, Toyota tidak menanggapinya dengan baik, mereka tidak menjawab keluhan pelanggan. Padahal masyarakat ingin melihat perusahaan bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian seperti ini, dan juga berharap CEO yang akan mengklarifikasi semuanyaSementara itu, dalam siaran pers tanggapan yang dikeluarkan oleh Toyota, justru terkesan seolah Toyota melemparkan tanggung jawab kepada dealer dalam menanggapi pertanyaan konsumen. Karena respon yang tidak sigap dan tidak suportif dari Toyota, akhirnya konsumen yang menjadi korban penarikan ini memutuskan untuk mengambil tindakan yang dinamakan ToyotaRecall.org.Situs ini mengundang para korban untuk berbagi pengalaman dengan sesama karena informasi dari Toyota tidak komprehensif.

2. Fed Ex (2011)Krisis ini bermula pada Desember 2011 lalu. Saat itu seorang kurir FedEx melemparkan paket berupa monitor komputer ke pekarangan sebuah rumah dan tidak dikemas dalam kemasan FedEx. Diduga si kurir tahu persis apa isi paket tersebut, tetapi tidak memperlakukannya dengan hati-hati, dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan.Sialnya si empunya rumah memasang kamera pengawas di gerbang rumahnya. Dan menguploadnya ke Youtube dengan lima juta orang yang menonton dalam waktu 5 hari. Untungnya FedEx menanganinya dengan cukup baik. FedEx membalasnya dengan membuat video permintaan maaf dan mengunggahnya di YouTube. Video yang di-uploadFedEx menampilkan Matthew Thornton III, Senior VP FedEx Express US Operation. Dalam videonya Thornton mengungkapkan permohonan maafnya dan kekecewaannya atas kejadian yang tidak menyenangkan tersebut.Dalam video tersebut, Thornton menjelaskan apa yang telah dilakukan perusahaan kepada pelanggan yang dirugikan tersebut. Ia juga menjelaskan bagaimana video konsumennya tersebut digunakan dalam pelatihan pegawai agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Hal ini mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan

3. Barbie 50th anniversary (2009)Dalam perjalanannya, Barbie mengalami banyak pemberitaan buruk yang merugikan citra Barbie sebagai icon fashion mainan anak. Ulang tahun Barbie kelima puluh dimanfaatkan untuk membangun kembali positioning Barbie sebagai icon fashion anak-anak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kembali sales Barbie dan meningkatkan awareness target audiensnya.Untuk menanggulangi kasus ini, barbie mengadakan kampanye dengan stakeholder media bisnis hiburan, komunitas fashion, selebriti. Kampanye ini menghasilkan sebesar 18% peningkatan penjualan di Amerika, Q1 2009, 100% penjualan Barbie edisi baru dalam seminggu pertama, 67% awareness terhadap perayaan hari ulang tahun Barbie. Kerjasama dengan perusahaan-perusahaan fashion. Dan di dunia online sendiri dengan perkembangan signifikan 130,000 fans di Barbies facebook page, 220,000 blog post, 4,000+ twitter follower.4. Visit Florida(2010)Pada bulan April 2010 ladang pengeboran minyak lepas pantai milik British Petroleum (BP) di Teluk Meksiko meledak dan tenggelam, menyebabkan bencana tumpahan minyak lepas pantai terburuk di sepanjang sejarah Amerika Serikat. Dalam beberapa bulan sesudah ledakan tersebut, berita tumpahan minyak jadi topik terhangat di seluruh media Amerika. Sebuah survey menyatakan, 99 persen masyarakat Amerika mengikuti berita tersebut dan 54 persen diantaranya, mengikuti secara terus menerus. Hal ini berdampak pada pembatalan kunjungan dan sepinya reservasi kunjungan wisata. Untuk menghadapi hal ini, dibentuk tim manajemen krisis untuk mengelola krisis yang sedang terjadi untuk memberikan informasi terpercaya mengenai keadaan Florida agar masyarakat terutama wisatawan tidak salah persepsi dan bingung dengan berita tumpahan minyak di media yang berasal dari kawasan teluk Meksiko.Strategi :30 April, memonitor dan merespon secepatnya pata perubahan perilaku konsumen. 3 Mei, mengaktivasi halaman Travel Update pada website. 11 Mei, Florida Live pada VisitFlorida.Com , meluncurkan foto-foto, bersamaan dengan twitter dan tayangan webcam dari berbagai destinasi wisata di Florida.Tidak hanyaitu, tim krisis melakukan pertemuan harian, untuk mengantisipasi, memonitor dan merespon dengan cepat segala perubahan yang terjadi bekerjasama dengan Departemen Pelestarian Lingkungan dan berbagai lembaga negara bagian lainnya, agar aspek pariwisata tetap mendapat perhatian dan prioritas dalam berbagai pembahasan.Strategi yang ditetapkan dalam penangangan krisis ini adalah dengan membangun kepercayaan, sebagai pendorong utama dalam memutuskan untuk berwisata ke Florida dalam masa-masa krisis ini. Hal ini dilakukan dengan membangun kesatuan industri, menetapkan contoh promosi dan komunikasi bagi seluruh elemen industri untuk turut memberikan informasi secara transparan, agar para wisatawan dapat melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi di Florida, dan tertarik untuk datang. Kesatuan pesan dari seluruh elemen industri dijaga dengan mendorong platform komunikasi agar setiap elemen dan relawan dalam industri pariwisata di Florida berkomunikasi secara seragam dan searah.Hasil dari kampanye ini cukup signifikan dan dianggap berhasil. Dengan tingkatan kunjungan yang cukup tinggi, dan respon media online yang tidak kalah tinggi pula, karena kampanye memang sebagian besar dilakukan di media onlineDalam hal ini, yang patut ditiru adalah bagaimana Florida berhasil menangani kasus secara cepat dengan memanfaatkan berbagai media yang ada dengan baik. Media Internet misalnya yang memiliki kecepatan yang cukup tinggi berperan besar dalam hal ini dalam kecepatan informasi kepada masyarakat.5. BlackBerry BlackBerry setengah hargaKasus ini terjadi pada November 2011, ketika itu BlackBerry mengeluarkan produk barunya di Indonesia. Acara ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia yang memang merupakan salah satu pengguna terbanyak blackberry, ditambah lagi dengan promo setengah harga produk tersebut. Peristiwa ini terjadi di salah satu pusat perbelanjaan Pasific Place di Jakarta. Membludaknya calon pembeli, event ini justru menimbulkan kericuhan, dengan korban yang terluka dan pingsan, bahka 3 orang patah tulang. Peristiwa ini mengundang perhatian masyarakat hingga beberapa orang yang terlibat pengadaan tersebut dijadikan tersangka, bahkan termasuk Direktur Research In Motion Andy Cobham ikut terseret menjadi tersangka kasus ini.Kasus ini cepat ditangani oleh perusahaan melalui Senior Public Relations untuk Asia Tenggara, Oliver Pilgerstorfer. Melalui email kepada media (3 Desember 2011), Ia menegaskan bahwa perusahaan akan kooperatif dengan pihak berwajib, dan melakukan fact finding dalam internal

PENUTUPDalam kasus-kasus di atas, ada beberapa hal yang dapat dikatakan penting dalam penanganan manajemen krisis. Diantaranya adalah menemukan fact finding mengapa kasus tersebut terjadi. Melalui fact finding tersebut, perusahaan akan menemukan hal-hal yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Dari hal ini, tidak jarang perusahaan akan menemukan bukti-bukti baru yang selanjutnya dapat digunakan untuk membela perusahaan ketika menghadapi publik. Selanjutnya adalah melakukan klarifikasi. Klarifikasi ini dilakukan melalui media, oleh karena itu, perusahaan harus membina hubungan yang erat dengan media. Ketika krisis, mereka akan membantu dalam usaha pemulihan nama baik perusahaan.Kunci yang paling penting dalam kasus ini adalah kecepatan terhadap kasus. Artinya ketika krisis terjadi, manajemen harus cepat memutar otak bertindak hal-hal yang harus dilakukan selanjutnya. Kasus yang bersifat kekeluargaan sehendaknya jangan cepat-cepat mengambil keputusan mengambil jalan hukum. Seperti yang dilakukan Omni International Hospital, hal ini justru berbuntut bad reputation bagi pihak Omni karena masyarakat yang justru memihak Prita.Maraknya pengguna media digital, menyebabkan isu cepat berkembang. Hal ini sempat membuat perusahaan seperti Sosro, FedEx memutar otak untuk menanggulangi kasus. Dalam kasus tersebut, mereka memutuskan untuk membalas melalui dunia online juga. Hal ini dapat menjadi suatu inovasi, dimana suatu perusahaan memaksimalkan dunia digital dalam hal ini sosial media. Karena perkembangan semakin cepat.Selanjutnya adalah pemanfaatan spokesperson. Spokesperson di sini hendaknya adalah orang yang memiliki jabatan tinggi dalam sebuah perusahaan. Hal ini adalah untuk menunjukkan suatu wibawa dan tanggung jawab perusahaan di mata masyarakat. Sehingga perusahaan tidak akan di judge arogan, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan simpati masyarakat.

SUMBER-SUMBER

Wasesa, Silih Agung, Jim Macnamara. 2010. Strategi Public Relations. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.http://www.jakartaconsulting.com/art-11-02.htm. Diunduh tanggal 11 Maret 2012 pukul 21.40http://sosro.com/Klarifikasi-Tehbotol-Sosro-Mengenai-HOAX-Hydroxilic-Acid.php. Diunduh tanggal 11 Maret 2012 pukul 21.25http://www.sosro.com/berita-terkini.php?id_news=95&from=detail&lang=_id. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul 17.15http://www.virtual.co.id/blog/marketing-communication/online-crisis-management-di-indonesia-belajar-dari-beberapa-kasus/ . Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul 17.13http://news.detik.com/read/2012/02/08/175650/1837716/10/lion-air-kasus-narkoba-tidak-pengaruhi-jumlah-penumpang?nd992203605. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul 17.25http://www.tempo.co/read/news/2011/12/03/064369752/RIM-Investigasi-Insiden-Blackberry-Bellagio. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul17.50http://www.tribunnews.com/2011/11/27/seorang-panitia-penjulan-blackberry-murah-jadi-tersangka. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul18.25http://www.haluankepri.com/tajuk/5712-kasus-garuda-indonesia-memalukan.html. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul118.45http://www.fortunepr.com/headline-unit/405-visit-florida-atasi-krisis-pariwisata-florida.html. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul118.45

Luhukay, Marsefio S. 2008. Jurnal Komunikasi : Penerapan Manajemen Krisis di Indonesia : Memotret Krisis dalam Kacamata Public Relations. http://www.ogilvypr.com/en/case-study/barbies-50th-anniversary. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul119.05http://pr.marketing.co.id/2012/01/12/gaya-fedex-atasi-krisis/. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul119.30http://www.maverick.co.id/pr-communications/2010/02/toyota-crisis-management-not-a-good-example/. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul119.53http://lintasindonesia.com/ekonomi/1883-bantuan-merupakan-bentuk-tali-asih-dari-pertamina-diharapkan-bermanfaat-bagi-masyarakat. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 pukul 20.45http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/21/19193019/Pembobolan.ATM..BCA.Rugi.Rp.5.Miliar. Diunduh tanggal 4 Maret 2012 pukul 21.25http://fokus.vivanews.com/news/read/180909-tragedi-pemalang--kecelakaan-katerparah-2010. Diunduh tanggal 4 Maret 2012 pukul 21.50http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=4e989ec7421d54f4742f623c661de6dd&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c Diunduh tanggal 4 Maret 2012 pukul 22.20http://nasional.vivanews.com/news/read/292507-jerapah-kbs-ditemukan-pingsan. Diunduh tanggal 7 Maret 2012 pukul 16.25http://nasional.vivanews.com/news/read/182865-kronologis-penarikan-indomie-di-taiwan. Diunduh tanggal 7 Maret 2012 pukul 17.45http://news.detik.com/read/2008/09/26/135916/1012958/10/kraft-klaim-oreo-bebas-melamin. Diunduh tanggal 7 Mareet 2012 pukul 17.50http://berita.liputan6.com/read/253843/prita-rs-omni-dan-sanksi-publik. Diunduh tanggal 4 Maret 2012 pukul 18.05

Page | 1