Upload
ariesyunanda
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
1/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Tumor atau neoplasma secara umum di artikan sebagai benjolan atau pembengkakan
yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh. Pertumbuhan tumor dapat bersifat
ganas (malignan) atau jinak (benign).⁽²⁾
Tumor jinak mammae ialah lesi jinak yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal
yang dapat terjadi pada payudara. ⁽²⁾
2.2.a. ANATOMI DAN FISIOLOGI
a. Gambaran umum (1,2)
ammae de!tra dan mammae sinistra berisi glandula mammaria dan terdapat dalam
fascia superficialis dinding thora! "entral. Pada #anita dan pria memiliki sepasang mamma,
namun pada pria glandula mamma tersebut tidak berkembang dan mengalami rudimenter.
ammae terletak di bagian anterior dan termasuk bagian dari lateral thoraks. $elenjar
susu yang bentuknya bulat ini terletak di fasia pektoralis. ammae melebar ke arah superior
dari iga dua, inferior dari kartilago kosta enam dan medial dari sternum serta lateral linea
midaksilanis. Pada bagian mammae yang paling menonjol terdapat sebuah papilla, dikelilingi
oleh daerah yang lebih gelap yang disebut areola. Terdapat %anger lines pada kompleks
1
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
2/21
nipple(papilla)&areola yang melebar ke
luar secara sirkumfranse (melingkar).
%anger lines ini signifikan secara
klinis kepada ahli bedah dalam
menentukan area insisi pada biopsi
mammae. Pada bagian lateral atasnya
jaringan kelenjar ini keluar dari
lingkarannya ke arah aksila, disebut
penonjolan 'pence atau ekor
payudara.
ammae berisi 1&2 lobus
glandula mammaria yang tiap lobusnya terdiri dari beberapa lobulus. Tiap&tiap lobulus
memiliki saluran kearah papilla yang disebut ductus laktiferus. *iantara kelenjar susu dan
fasia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak
yang disebut ruang retromamer. *iantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut
ligamentum suspensorium +ooper yang berfungsi sebagai penyangga.
'truktur payudara terdiri atas
& Parenkim epithelial
& %emak, pembuluh darah, syaraf dan saluran getah bening
& -tot dan fasia
2.2.b. VASKULARISASI DAN PERSYARAFAN
1. Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a. ami intercostales arterioles dari anteria thoracica interna, yaitu salah satu cabangdari arteri subcla"ia
2
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
3/21
b. /rteri thoracica lateralis (a. mamania ekstema) dan arteri thoracoacromialis, yaitu
cabang dari arteri a!illanis
c. /rteri intercostales posterior, cabang pars thoracica aortae dalam spatial
intercostales 0, 00. dan 0
2. Vena
Pada payudara terdapat tiga grup "ena
a. +abang&cabang perforantes ". mammaria intema
b. +abang&cabang ". aksilaris
c. ena&"ena kecil yang bermuara pada ". interkostalis
. Li!"e
Penyaluran limfe dan mammae sangat penting peranannya dalam metastase sel
kanker.
a. agian terbesar disalurkan ke nodi lymphoidei a!illares, terutama ke kelompok
pectoral, tetapi ada juga yang disalurkan ke kelompok apical, subskapular, lateral,
dan sentral.
Terdapat enam grup kelenjar getah bening a!illa
3
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
4/21
1. $elenjar getah bening mammaria eksterna, terletak diba#ah tepi lateral m.
pectorals mayor, sepanjang tepi medial aksila.
2. $elenjar getah bening scapula, terletak sepanjang "asa subskapularis dan
thorakodorsalis, mulai dari percabangan ". aksilaris menjadi ".
subskapularis sampai ke tempat masuknya ". thorako&dorsalis ke dalani m.
latissimus dorsi.
3. $eleniar getah bening sentral (+entral node), terletak dalam jaringan
lemak di pusat ketiak. $elenjar getah bening ini relatif mudah diraba dan
merupakan kelenjar getah bening yang terbesar dan terbanyak.
4. $elenlar getah bening interpectoral (otter5s node), terletak diantara m.
pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis ".
thorakoakromialis.
. $elenjar getah bening ". aksilaris, terletak sepanjang ". aksilaris bagian
lateral, mulai dari #hite tendon m. lattisimus dorsi sampai ke medial dan
percabangan ". aksilanis 6 ". thorako&akromalis.
7. $elenjar getah bening subkla"ikula, mulai dari medial percabangan ".aksilanis 6 ". thorako&akromialis sampai dimana ". aksilanis menghilang
diba#ah tendon m. subkla"ius. $elenjar ini merupakan kelenjar a!ial yang
tertinggi dan termedial letaknya. 'emua getah bening yang berasal dan
kelenjar&kelenjar getah bening aksila masuk ke dalam kelenjar ini.
b. 'isanya disalurkan ke nodi limphoidei infracla"iculares, supracla"iculares, dan
parasternales.
c. Persyarafan (3)
Persarafan kulit mammae diurus oleh cabang pleksus ser"ikalis dan ner"us
interkostalis. 8aringan kelenjar mammae sendiri dipersarafi oleh saraf simpatik.
/da beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubung dengan penyulit
paralisis dan mati rasa pasca bedah, yakni ner"us interkostobrakialis, ner"us
kutaneus brakialis medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian
medial lengan atas. Pada diseksi aksila, saraf ini sukar disingkirkan sehingga
4
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
5/21
sering terjadi mati rasa pada daerah tersebut. 4 syaraf ner"us pektoralis yang
menginer"asi muskulus pektoralis mayor dan minor, ner"us torakodorsalis yang
menginer"asi muskulus latissimus dorsi, dan ner"us torakalis longus yang
menginer"asi muskulus serratus anterior sedapat mungkin dipertahankan pada
mastektomi dengan diseksi aksila.
2.2.#. FISIOLOGI
Perkembangan dan fungsi payudara dimulai oleh berbagai hormon. 9strogen
diketahui merangsang perkembangan duktus mamilaris. Progesterone memulai
perkembangan lobules&lobulus payudara juga deferensiasi sd epitel. Prolaktin merangsang
laktogenesis.
1. Pubertas terjadi pembesaran payudara yang diakibatkan karena bertambahnya jaringan
kelenjar dan deposit jaringan lemak.
2. 'iklus menstruasi pada fase premestruasi akan terjadi pembesaran "ascular dan
pembesaran kelenjar, kemudian akan terjadi regresi kelenjar pada fase pasca menstruasi.
3. $ehamilan dan laktasi pada kehamilan tua dan setelah melahirkan, payudara kolostrum
sampai sekitar 3&4 han postpartum, kemudian sekresi susu dimulai sebagai respon
terhadap rangsang penghisapan dan bayi (sucking refleks).
4. onopouse %obulus bein"olusi. %emak menggantikan
2.. JENIS$JENIS TUMOR JINAK PAYUDARA
5
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
6/21
A. Fibr%a&en%!a Ma!!ae
:ibroadenoma adalah lesi yang sering terjadi pada mammae. 'etelah menopause,
tumor tersebut tidak lagi ditemukan. :ibroadenoma sering membesar mencapai ukuran 1 atau
2 cm. $adang fibroadenoma tumbuh multiple (lebih lesi pada satu mammae), tetapi sangat
jarang. Pada masa adolesens, fibroadenoma tumbuh dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan
bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat ransangan
estrogen meningkat. ;odul :ibroadenoma sering soliter, mudah digerakkan dengan diameter
1 hingga 1 cm. 8arang terjadinya tumor yang multiple dan diameternya melebihi 1 cm
(giantfibroadenoma).
INSIDENS :ibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada #anita
muda berusia 1&2 tahun. fibroadenoma terjadi secara asimptomatik pada 2< #anita.
6
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
7/21
ETIOPATOGENESIS 9tiologi dari fibroadenoma masih belum diketahui pasti tetapi
dikatakan bah#a hipersensiti"itas terhadap estrogen pada lobul dianggap menjadi
penyebabnya. =sia menarche, usia menopause dan terapi hormonal termasuklah kontrasepsi
oral tidak merubah risiko terjadinya lesi ini. :aktor genetik juga dikatakan tidak berpengaruh
tetapi adanya ri#ayat keluarga (first°ree) dengan karsinoma mammae dikatakan
meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. :ibroadenoma mammae dianggap me#akili
sekelompok lobus hiperplastik dari mammae yang dikenal sebagai >kelainan dari
pertumbuhan normal dan in"olusi?. :ibroadenoma sering terbentuk se#aktu menarche (1&2
tahun), #aktu dimana struktur lobul ditambahkan ke dalam sistem duktus pada mammae.
%obul hiperplastik sering terjadi pada #aktu ini dan dianggap merupakan bagian dari
perkembangan mammae.
GAMBARAN KLINIS iasanya #anita muda menyadari terdapatnya benjolan pada
payudara ketika sedang mandi atau berpakaian. $ebanyakan benjolan berdiameter 2&3 cm,
namun :/ dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar ( giant fibroadenoma). Pada
pemeriksaan, benjolan :/ kenyal dan halus. enjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi
radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan
kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk). enjolan tersebut berlobus&lobus.
Tumor ini tidak melekat pada jaringan sekitarnya sehingga mudah untuk digerakkan dan$adang&kadang fibroadenoma tumbuh multipel. ayoritas tumor ini terdapat pada kuadran
lateral superior dari mammae. iasanya fibroadenoma tidak nyeri, namun kadang nyeri jika
ditekan.
DIAGNOSIS ' *iagnosa bisa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik #alaupun dianjurkan
juga untuk dilakukan aspirasi sitologi. :ine&needle aspiration (:;/) sitologi merupakan
metode diagnosa yang akurat. *iagnosa fibroadenoma bisa ditegakkan melalui gambaran
klinik pada pasien usia muda dan karena itu, mammografi tidak rutin dikerjakan.
:ibroadenoma dapat dengan mudah didiagnosa melalui iopsi /spirasi 8arum @alus (/8/@) atau
biopsi jarum dengan diameter yang lebih besar (core needle biopsi).
7
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
8/21
GAMBARAN (ISTOPATOLOGIS enunjukkan stroma fibroblastik longgar yang terdiri
dari ruang seperti saluran (ductlike) dilapisi epithelium yang terdiri dari berbagai ukuran dan
bentuk. *uctlike atau ruang glandular ini dilapisi dengan lapisan sel tunggal atau multiple
yang regular dan berbatas tegas serta membran basalis yang intak
PENATALAKSANAAN ' Pada fibroadenoma dilakukan eksisi diba#ah pengaruh anestesi
lokal atau general. :ibroadenoma residif setelah pengangkatan jarang terjadi. 'ekiranya
berlaku rekurensi, terdapat beberapa faktor yang diduga berpengaruh. Pertama, pembentukan
dari trulymetachronous fibroadenoma. $edua, asal dari tumor tidak diangkat secara
menyeluruh se#aktu operasi dan mungkin karena presentasi dari tumor phyllodes yang
tidak terdiagnosa
B. Ki)ta Ma!!ae
$ista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel&sel glandular. $ista terbentuk dari
cairan yang berasal dari kelenjar payudara. ikrokista terlalu kecil untuk dapat diraba, $ista
tidak dapat dibedakan dengan massa lain pada mammae dengan mammografi atau
pemeriksaan fisis dan ditemukan hanya bila jaringan tersebut dilihat di ba#ah mikroskop.
8ika cairan terus berkembang akan terbentuk makrokista. akrokista ini dapat dengan mudah
diraba dan diameternya dapat mencapai 1 sampai 2 inchi.
8
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
9/21
INSIDENS ' *ikatakan bah#a kista ditemukan pada 1A3 dari #anita berusia antara 3
sampai tahun. 'ecara klasik, kista dialami #anita perimenopausal antara usia 4 dan 2
tahun, #alaupun terdapat juga insidens yang diluar batas usia ini terutamanya pada indi"idu
yang menggunakan terapi pengganti hormon.
ETIOPATOGENESIS ' $ista ammae seperti fibroadenoma, kista mammae merupakan
suatu kelainan dari fisiologi normal lobular. Penyebab utama terjadinya kelainan ini masih
belum diketahui pasti #alaupun terdapat bukti yang mengaitkan pembentukan kista ini
dengan hiperestrogenism akibat penggunaan terapi pengganti hormon. Patogenesis dari kistamammae ini masih belum jelas. Penelitian a#al menyatakan bah#a kista mammae terjadi
karena distensi duktus atau in"olusi lobus. 'e#aktu proses ini terjadi, lobus membentuk
mikrokista yang akan bergabung menjadi kista yang lebih besarB perubahan ini terjadi karena
adanya obstruksi dari aliran lobus dan jaringan fibrous yang menggantikan stroma.
GAMBARAN KLINIS ' $arekteristik kista mammae adalah licin dan teraba kenyal
pada palpasi. $ista ini dapat juga mobile namun tidak seperti fibroadenoma. Gambaran
klasik dari kista ini bisa menghilang jika kista terletak pada bagian dalam mammae. 8aringannormal dari nodular mammae yang meliputi kista bisa menyembunyikan gambaran
klasik dari lesi yakni licin semasa dipalpasi. 'elama perkembangannya, pelebaran yang
terjadi pada jaringan payudara menimbulkan rasa nyeri. enjolan bulat yang dapat
digerakkan dan terutama nyeri bila disentuh, mengarah pada kista.
DIAGNOSIS ' *iagnosis kista mammae ditegakkan melalui pemeriksaan klinis dan aspirasi
sitologi. 8umlah cairan yang diaspirasi biasanya antara 7 atau C ml. +airan dari kista bisa
9
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
10/21
berbeda #arnanya, mulai dari kuning pudar sampai hitam, kadang terlihat translusen dan bisa
juga kelihatan tebal dan bengkak. ammografi dan ultrasonografi juga membantu dalam
penegakkan diagnosis tetapi pemeriksaan ini tidak begitu penting bagi pasien yang
simptomatik.
PENATALAKSANAAN ' 9ksisi merupakan tatalaksana bagi kista mammae. ;amun terapi
ini sudah tidak dilakukan karena simple aspiration sudah memadai. 'etelah diaspirasi, kista
akan menjadi lembek dan tidak teraba tetapi masih bisa dideteksi dengan mammografi. Dalau
bagaimanapun, bukti klinis perlu bah#a tidak terdapat massa setelah dilakukan aspirasi.
Terdapat dua cardinal rules bagi menunjukkan aspirasi kista berhasil yakni (1) massa
menghilang secara keseluruhan setelah diaspirasi dan (2) cairan yang diaspirasi tidak
mengandungi darah. 'ekiranya kondisi ini tidak terpenuhi, ultrasonografi, needle biopsy dan
eksisi direkomendasikan. Terdapat dua indikasi untuk dilakukan eksisi pada kista. 0ndikasi
pertama adalah sekiranya cairan aspirasi mengandungi darah ( selagi tidak disebabkan oleh
trauma dari jarum ), kemungkinan terjadinya intrakistik karsinoma yang sangat jarang
ditemukan. 0ndikasi kedua adalah rekurensi dari kista. @al ini bisa terjadi karena aspirasi
yang tidak adekuat dan terapi lanjut perlu diberikan sebelum dilakukan eksisi.
*. Pa+i,,%!a Intra&-t-)
Papilloma 0ntraduktus merupakan tumor benigna pada epithelium duktus mammae
dimana terjadinya hipertrofi pada epithelium dan mioepithelial. Tumor ini bisa terjadi
disepanjang sistem duktus dan predileksinya adalah pada ujung dari sistem duktus yakni
sinus lactiferous dan duktus terminalis.
INSIDENS ' Papilloma 0ntraduktus soliter sering terjadi pada #anita paramenopausal
atau postmenopausal dengan insidens tertinggi pada dekade ke enam.
ETIOPATOGENESIS ' 9tiologi dan patogenesis dari penyakit ini masih belum jelas. *ari
kepustakaan dikatakan bah#a, Papilloma 0ntraduktus ini terkait dengan proliferasi dari epitel
fibrokistik yang hiperplasia.
GAMBARAN KLINIS ' @ampir E< dari papilloma intraduktus adalah dari tipe soliter.Papilloma 0ntraduktus soliter sering timbul pada duktus laktiferus dan hampir F< dari
10
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
11/21
pasien datang dengan nipple discharge yang serous dan bercampur darah. /da juga pasien
yang datang dengan keluhan massa pada area subareola #alaupun massa ini lebih sering
ditemukan pada pemeriksaan fisis. assa yang teraba sebenarnya adalah duktus yang
berdilatasi.
GAMBARAN (ISTOLOGI ' 'ecara histologi, tumor ini terdiri dari papilla multipel yang
masing&masing terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi sel epitel kuboidal atau silinder yang
biasanya terdiri dari dua lapisan terluar epitel menutupi lapisan mioepitel.
PENATALAKSANAAN ' =mumnya, pasien diterapi secara konser"atif dan papilloma serta
nipple discharge dapat menghilang secara spontan dalam #aktu beberapa minggu. /pabila
hal ini tidak berlaku, eksisi lokal duktus yang terkait bisa dilakukan. 9ksisi duktus terminal
merupakan prosedur bedah pilihan sebagai penatalaksanan nipple discharge. Pada prosedur
ini,digunakan anestesi lokal dengan atau tanpa sedasi. Tujuannnya adalah untuk eksisi dari
duktus yang terkait dengan nipple discharge dengan pengangkatan jaringan sekitar seminimal
mungkin. /pabila lesi benigna ini dicurigai mengalami perubahan kearah maligna, terapi
yang diberikan adalah eksisi luas disertai radiasi.
D. Ke,ainan Fibr%i)ti
Penyakit fibrokistik atau dikenal juga sebagai mammary displasia adalah benjolan
payudara yang sering dialami oleh sebagian besar #anita. enjolan ini harus dibedakan
dengan keganasan. $elainan fibrokistik pada payudara adalah kondisi yang ditandai
penambahan jaringan fibrous dan glandular.
INSIDENS ' Penyakit fibrokistik pada umumnya terjadi pada #anita berusia 2& tahun
(
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
12/21
menstruasi. Gejala tersebut menghilang seminggu setelah menstruasi selesai. enjolan
biasanya menghilang setelah #anita memasuki fase menopause. Pembengkakan payudara
biasanya berkurang setelah menstruasi berhenti.
DIAGNOSIS ' $elainan fibrokistik dapat diketahui dari pemeriksaan fisik, mammogram,
atau biopsi. iopsi dilakukan terutama untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis kanker.
Perubahan fibrokistik biasanya ditemukan pada kedua payudara baik di kuadran atas maupun
ba#ah.
9"aluasi pada #anita dengan penyakit fibrokistik harus dilakukan dengan seksama
untuk membedakannya dengan keganasan. /pabila melalui pemeriksaan fisik didapatkan
benjolan difus (tidak memiliki batas jelas), terutama berada di bagian atas&luar payudara
tanpa ada benjolan yang dominan, maka diperlukan pemeriksaan mammogram dan
pemeriksaan ulangan setelah periode menstruasi berikutnya. /pabila keluar cairan dari
puting, baik bening, cair, atau kehijauan, sebaiknya diperiksakan tes hemoccult untuk
pemeriksaan sel keganasan. /pabila cairan yang keluar dari puting bukanlah darah dan
berasal dari beberapa kelenjar, maka kemungkinan benjolan tersebut jinak.
PENATALAKSANAAN ' edikamentosa simptomatis, operasi apabila medikamentosa
tidak menghilangkan keluhannya dan ditemukan pada usia pertengahan sampai usia lanjut.
E. T-!%r Fi,%i&e) /Ki)t%)ar%!a "i,%i&e)0
Tumor filodes atau dikenal dengan kistosarkoma filodes adalah tumor fibroepitelial
yang ditandai dengan hiperselular stroma dikombinasikan dengan komponen epitel. Tumor
filodes umum terjadi pada dekade atau 7. enjolan ini jarang bilateral (terdapat pada kedua
payudara), dan biasanya muncul sebagai benjolan yang terisolasi dan sulit dibedakan dengan
:/. =kuran ber"ariasi, meskipun tumor filodes biasanya lebih besar dari :/, mungkin
karena pertumbuhannya yang cepat. Tumor filoides merupakan suatu neoplasma jinak yang
bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (1&1
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
13/21
dengan ukuran yang lebih besar dari fibroadenoma. enjolan ini jarang bilateral (terdapat
pada kedua payudara), dan biasanya muncul sebagai benjolan yang terisolasi dan sulit
dibedakan dengan :/. =kuran ber"ariasi, meskipun tumor filodes biasanya lebih besar dari
:/, mungkin karena pertumbuhannya yang cepat.
PENATALAKSANAAN ' Tumor filoides jinak diterapi dengan cara melakukan
pengangkatan tumor disertai 2 cm (atau sekitar 1 inchi) jaringan payudara sekitar yang
normal. 'edangkan tumor filoides yang ganas dengan batas infiltratif mungkin membutuhkan
mastektomi (pengambilan jaringan payudara). astektomi sebaiknya dihindari apabila
memungkinkan. /pabila pemeriksaan patologi memberikan hasil tumor filodes ganas, maka
re&eksisi komplit dari seluruh area harus dilakukan agar tidak ada sel keganasan yang tersisa.
F. A&en%)i) S,er%)i)
/denosis adalah temuan yang sering didapat pada #anita dengan kelainan fibrokistik.
/denosis adalah pembesaran lobulus payudara, yang mencakup kelenjar&kelenjar yang lebih
banyak dari biasanya. /pabila pembesaran lobulus saling berdekatan satu sama lain, maka
kumpulan lobulus dengan adenosis ini kemungkinan dapat diraba. /denosis sklerotik adalah
tipe khusus dari adenosis dimana pembesaran lobulus disertai dengan parut seperti jaringan
fibrous.
anyak istilah lain yang digunakan untuk kondisi ini, diantaranya adenosis agregasi,
atau tumor adenosis. 'angat penting untuk digarisba#ahi #alaupun merupakan tumor, namun
kondisi ini termasuk jinak dan bukanlah kanker.
GAMBARAN KLINIS ' /pabila adenosis dan adenosis sklerotik cukup luas sehingga dapat
diraba, dokter akan sulit membedakan tumor ini dengan kanker melalui pemeriksaan fisik
payudara. Perubahan histologis berupa proliferasi (proliferasi duktus) dan in"olusi (stromal
fibrosis, regresi epitel). /denosis sklerosis dengan karakteristik lobus payudara yang
terdistorsi dan biasanya muncul pada mikrokista multipel, tetapi biasanya muncul berupa
massa yang dapat terpalpasi. $alsifikasi dapat terbentuk pada adenosis, adenosis sklerotik,
dan kanker, sehingga makin membingungkan diagnosis.
13
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
14/21
PENATALAKSANAAN ' iopsi melalui aspirasi jarum halus biasanya dapat menunjukkan
apakah tumor ini jinak atau tidak. ;amun dengan biopsi melalui pembedahan dianjurkan
untuk memastikan tidak terjadinya kanker.
G. Ga,at%e,
Galaktokel adalah kista berisi susu yang terjadi pada #anita yang sedang hamil atau
menyusui atau dengan kata lain merupakan dilatasi kistik suatu duktus yang tersumbat yang
terbentuk selama masa laktasi. Galaktokel merupakan lesi benigna yang luar biasa pada
payudara dan merupakan timbunan air susu yang dilapisi oleh epitel kuboid. 'eperti kista
lainnya, galaktokel tidak bersifat seperti kanker.
GAMBARAN KLINIS ' iasanya galaktokel tampak rata, $ista menimbulkan benjolan
yang nyeri dan mungkin pecah sehingga memicu reaksi peradangan lokal serta dapat
menyebabkan terbentuknya fokus indurasi persisten. enjolan dapat digerakkan, #alaupun
dapat juga keras dan susah digerakkan
DIAGNOSIS ' =ntuk menegakkan diagnosa dilakukan skrining sonografi, dimana akan
terlihat penyebaran dan kepadatan tumor tersebut.
PENATALAKSANAAN ' Penatalaksanaan galaktokel dilakukan dengan aspirasi jarum
halus untuk mengeluarkan sekret susu. Pembedahan dilakukan jika kista terlalu kental dan
sulit di aspirasi
(. Ma)titi)
14
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
15/21
astitis adalah infeksi yang sering menyerang #anita yang sedang menyusui atau pada #anita yang mengalami kerusakan atau keretakan pada kulit sekitar puting.
ETIOPATOGENESIS ' $erusakan pada kulit sekitar puting tersebut akan memudahkan
bakteri dari permukaan kulit untuk memasuki duktus yang menjadi tempat berkembangnya
bakteri dan menarik sel&sel inflamasi. 'el&sel inflamasi melepaskan substansi untuk mela#an
infeksi, namun juga menyebabkan pembengkakan jaringan dan peningkatan aliran darah.
GAMBARAN KLINIS ' Pada mastitis menyebabkan payudara menjadi merah, nyeri, dan
terasa hangat saat perabaan. Terkadang sukar dibedakan dengan karsinoma, yaitu adanya
massa berkonsistensi keras, bisa melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu
akibat fibrosis periduktal, dan bisa terdapat pembesaran kelenjar getah bening aksila.
PENATALAKSANAAN ' Pada mastitis dengan kondisi ini diterapi dengan antibiotik. Pada
beberapa kasus, mastitis berkembang menjadi abses atau kumpulan pus yang harus
dikeluarkan melalui pembedahan.
I. D-#t-) E#ta)ia
9ktasia duktus merupakan lesi benigna yang ditandai adanya pelebaran dan
pengerasan dari duktus.
15
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
16/21
INSIDENS ' 9ktasia duktus adalah kondisi yang biasanya menyerang #anita usia sekitar 4
sampai tahun dan di anggap sebagai "ariasi normal proses payudara #anita usia lanjut.
GAMBARAN KLINIS ' /danya massa berupa ductus yang membesar dicirikan dengan
sekresi puting yang ber#arna hijau atau hitam pekat, dan lengket. Pada puting serta daerah
disekitarnya akan terasa sakit serta tampak kemerahan.
PENATALAKSANAAN ' $ondisi ini umumnya tidak memerlukan tindakan apapun, atau
dapat membaik dengan melakukan pengkompresan dengan air hangat dan obat&obat
antibiotik. /pabila keluhan tidak membaik, duktus yang abnormal dapat diangkat melalui
pembedahan dengan cara insisi pada tepi areola.
J. Ner%)i) Le!a
;ekrosis lemak terjadi bila jaringan payudara yang berlemak rusak, bisa terjadi
spontan atau akibat dari cedera yang mengenai payudara. $etika tubuh berusaha
memperbaiki jaringan payudara yang rusak, daerah yang mengalami kerusakan tergantikan
menjadi jaringan parut.
GAMBARAN KLINIS ' ;ekrosis lemak berupa massa keras yang sering agak nyeri tetapi
tidak membesar. $adang terdapat retraksi kulit dan batasnya tidak rata.
DIAGNOSIS ' $arena kebanyakan kanker payudara berkonsistensi keras, daerah yang
mengalami nekrosis lemak dengan jaringan parut sulit untuk dibedakan dengan kanker jika
hanya dari pemeriksaan fisik ataupun mammogram sekalipun.
GAMBARAN (ISTOPATOLOGIS ' Terdapat nekrosis jaringan lemak yang kemudian
menjadi fibrosis.
PENATALAKSANAAN ' *engan biopsi jarum atau dengan tindakan pembedahan eksisi
16
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
17/21
2. DIAGNOSIS
2..a Pe!eri)aan Fi)i
1. SADARI /Pe!eri)aan +a-&ara )en&iri0
Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat
benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka
kematian. eskipun angka kejadian kanker payudara rendah pada #anita muda, namun
sangat penting untuk diajarkan '/*/0 semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala
tua. Danita premenopause (belum memasuki masa menopause) sebaiknya melakukan
'/*/0 setiap bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya selesai.
*ara !e,a-an SADARI a&a,a3 '
1. Danita sebaiknya melakukan '/*/0 pada posisi duduk atau berdiri menghadap
cermin.
2. Pertama kali dicari asimetris dari kedua payudara, kerutan pada kulit payudara, dan
puting yang masuk.
3. /ngkat lengannya lurus mele#ati kepala atau lakukan gerakan bertolak pinggang
untuk mengkontraksikan otot pektoralis (otot dada) untuk memperjelas kerutan pada
kulit payudara.
4. 'embari duduk A berdiri, rabalah payudara dengan tangan sebelahnya.
. 'elanjutnya sembari tidur, dan kembali meraba payudara dan ketiak.
7. Terakhir tekan puting untuk melihat apakah ada cairan.
17
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
18/21
2..b Pe!eri)aan Pen-n4an5
*ua jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi dini benjolan pada payudara adalah
mammografi dan ultrasonografi (='G). Teknik yang baru adalah menggunakan agnetic
esonance 0maging (0) dan ;uklear skintigrafi.
1. Ma!!%5ra"i
ammografi dapat mendeteksi tumor&tumor yang secara palpasi tidak terabaB jadi sangat baik
untuk diagnosis dini dan screening . $etepatan C3 H E
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
19/21
2. U,tra)%n%5ra"i
*engan pemeriksaan ini dapat dibedakan lesi solid dan kistik.
. S#inti!a!!%5ra"i
/dalah teknik pemeriksaan radionuklir dengan menggunakan radiosotop Tc EE
sestamibi. Pemeriksaan ini mempunyai sensitifitas tinggi untuk menilai akti"itas sel kanker
pada payudara. 'elain itu dapat pula mendeteksi lesi multipel dan keterlibatan $G regional.
. Dia5n%)i) Pa)ti (3)
*iagnosa pasti hanya dapat ditegakan dengan pemeriksaan histopatologis. ahan
pemeriksaan dapat diambil dengan beberapa cara, yaitu
& iopsi aspirasi (fine needle biopsy)
& ;eedle core biopsi dengan jarum 'il"erman
& 9!cisional biopsy dan pemeriksaan froIen section (potong beku) #aktu operasi
Pemeriksaan potong beku (froIen section) #aktu operasi banyak dilakukan di senter&
senter pendidikan. $etepatan cukup tinggi EF,7 < dengan tidak ada false positif dan hanya
,7 < false negatif.
19
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
20/21
BAB III
KESIMPULAN
1. Tumor jinak mamma ialah lesi jinak yang berasal dari dari parenkim, stroma, areola
dan papilla mammae.
2. @ampir semua etiologi tumor jinak payudara belum secara pasti. ;amun, berbagai
penelitian beranggapan pengaruh hormonal merupakan pemicu terjadinya tumor jinak
payudara yang ada.
3. 8enis&jenis tumor jinak payudara antara lain
a. :ibroadenoma mammae
b. $ista mammae
c. Papilloma intraduktus
d. $elainan fibrokistik
e. Tumor filoides
f. /denosis sklerosis
g. Galaktokel
h. astitis
i. *uctus ektasia j. ;ekrosis lemak
DAFTAR PUSTAKA
20
8/15/2019 222referat tumor jinak pada payudara.docx
21/21