8. SKRIPSI BAB 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    1/29

    BAB II

    LANDASAN TEORETIS

    A. Landasan Teoretis

    1. Hakekat Hasil Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Proses belajar memegang peranan yang penting. Guru harus

     benar-benar memahami tentang proses belajar peserta didik agar ia

    dapat memberikan bimbingan dengan tepat kepada peserta didik,

    sehingga nantinya terbentuk perubahan pada diri peserta didik sesuai

    dengan yang diharapkan.

    Menurut Slameto (20102! " #elajar ialah suatu proses usaha

    yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

    laku yang baru se$ara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

    sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya%. 

    Menurut &ogers (dalam 'imyati Mudjiono 200)1)!, bah*a

    "#elajar yang optimal akan terjadi, bila peserta didik berpartisipasi

    se$ara bertanggung ja*ab dalam proses belajar%. +ompleksitas dalam

     belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari peserta didik dan

    guru. 'ari segi peserta didik, belajar dialami sebagai suatu proses dan

     peserta didik mengalami proses mental dalam menghadapi bahan

     belajar.

    amalik, emar (20112! berpendapat bah*a

    #elajar adalah modi/ikasi atau memperteguh kelakuan

    melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar 

    merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu

    tujuan. #elajar bukan hanya mengingat, akan tetapi

    mengalami. #elajar bukan merupakan suatu penguasaan hasillatihan melainkan kelakuan.

    10

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    2/29

    11

    Menurut Gagne dalam 'imyati dan Mudjiono (201010!

    "#elajar adalah seperangkat proses kogniti/ yang mengubah si/at

    stimulasi lingkungan, mele*ati pengolahan in/ormasi, menjadi

    kapabilitas baru%.

    Menurut athurrohman, Pupuh dan M.Sobry Sutikono

    (2010! dalam bukunya menuju pendidikan bermutu (200!,

    mengartikan belajar adalah

    Suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil

     pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya. +aki seseorang patah karena terkena benda

    yang berat yang terjatuh dari atas loteng, ini tidak bisa

    disebut perubahan hasil belajar. 3adi perubahan yang

     bagaimana yang dapat disebut belajar4 Perubahan yang

    dimaksud di sini adalah perubahan yang terjadi se$ara sadar 

    (disengaja! dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih

     baik dari sebelumnya.

    #erdasarkan beberapa de/inisi yang telah diuraikan di atas

    maka dapat disimpulkan bah*a belajar adalah suatu proses

     perubahan tingkah laku yang baru se$ara keseluruhan melalui

    interaksi dengan lingkungannya sehingga diperoleh kapabilitas baru.

    b. Pengertian Mengajar

    Mengajar adalah akti5itas mengorganisasi atau mengatur 

    lingkungan sebaik-baiknya sehingga men$iptakan kesempatan bagi

    anak untuk melakukan proses belajar se$ara e/ekti/. 6saha

    men$iptakan lingkungan belajar tersebut menjadi tanggung ja*ab

    guru. Pendapat lain menyatakan bah*a proses belajar itu harus

    tumbuh dan berkembang dari diri anak sendiri. 'engan kata lain,

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    3/29

    12

    anak-anak yang harus akti/ belajar, sedangkan guru bertindak 

    sebagai pembimbing.amalik, emar (2011! menyatakan bah*a mengajar 

    memiliki pengertian sebagai berikut

    1! mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada

    anak didik atau murid7

    2! mengajar adalah me*ariskan kebudayaan kepada

    generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah7

    8! mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan

    sehingga men$iptakan kondisi belajar bagi sis*a7

    ! mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan kepada murid7

    ! mengajar adalah kegiatan mempersiapkan sis*a untuk 

    menjadi *arga 9egara yang baik sesuai dengan tuntutan

    masyarakat7 dan

    )! mengajar adalah suatu proses membantu sis*a

    menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

    3ohn &. Pan$ella (dalam Slameto. 201088! menyatakan

     bah*a "Mengajar dapat dilukiskan sebagai membuat keputusan

    (decision making ! dalam interaksi, dan hasil dari keputusan guru

    adalah ja*aban sis*a atau sekelompok sis*a, kepada siapa guru

     berinteraksi%.

    Menurut :l5in ;. o*ard (dalam Slameto. 201082!

    "Mengajar adalah suatu akti5itas untuk men$oba menolong,

    membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau

    mengembangkan  skill , attitude ideals  ($ita-$ita!, appreciations

    (penghargaan! dan knowledge”.

    'ari beberapa de/inisi di atas dapat disimpulkan bah*a

    mengajar adalah suatu akti5itas membimbing, mengarahkan dan

    mengembangkan  skill   peserta didik dengan $ara mengorganisasi

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    4/29

    13

    lingkungan sehingga ter$ipta kondisi belajar yang nyaman bagi

     peserta didik, dan nantinya peserta didik tersebut menjadi *arga

    negara yang baik sesuai dengan tuntunan masyarakat.

    . Pengertian Hasil Belajar

    Gagne (dalam Suprijono, :gus. 2011-)! menyatakan hasil

     belajar berupa

    1! in/ormasi 5erbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

     pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun

    tertulis. +emampuan merespons se$ara spesi/ik terhadap

    rangsangan spesi/ik. +emampuan tersebut tidak 

    memerlukan manipulasi simbol, peme$ahan masalahmaupun penerapan aturan7

    2! keterampilan intelektual yaitu kemampuan

    mempersentasikan konsep dan lambang. +eterampilan

    intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,

    kemampuan analitis-sintesis /akta-konsep dan

    mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. +eterampilan

    intelektual merupakan kemampuan melakukan akti5itas

    kogniti/ bersi/at khas7

    8! strategi kogniti/ yaitu ke$akapan menyalurkan dan

    mengarahkan akti5itas kogniti/nya sendiri. +emampuan

    ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam

    meme$ahkan masalah7

    ! keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

    serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,

    sehingga ter*ujud otomatisme gerak jasmani7 dan

    ! sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek 

     berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap

    merupakan kemampuan menginternalisasi dan

    eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan

    menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

    Menurut 'imyati dan Mudjiono (20108! "asil belajar 

    merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak 

    mengajar%.

    Sedangkan menurut amalik, emar (201180! "asil

     belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    5/29

    14

    tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

    tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti%.

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    6/29

    15

    merakit, mengumpulkan, mengubah, membangun,

    merumuskan, menyusun, menyiapkan, mengusulkan,

    dan sebagainya.2! ka*asan a/ekti/ merupakan tujuan yang berhubungan

    dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati

    (attitude! yang menunjukan penerimaan atau penolakan

    terhadap sesuatu. ranah a/akti/ meliputi

    a! tingkat menerima (receiving !

     proses pembentukan sikap dan prilaku dengan $ara

    membangkitkan kesadaran tentang adanya

    (stimulus! tertentu yang mengandung estetika7

     b! tingkat menanggapi (responding !

    memberikan reaksi terhadap /enomena yang ada di

    lingkungan belajarnya7$! tingkat menghargai (valuating !

     pengakuan se$ara objekti/ (jujur! bah*a sis*a itu

    objek, sistem atau benda tertentu yang mempunyai

    kadar man/aat7

    d! tingkat mengorganisasikan (organization!

    kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai

    menentukan hubungan antar nilai dan menerima

     bah*a suatu nilai itu lebih dominan dibanding nilai

    yang lain apabila kepadanya diberikan berbagai

    nilai7 dan

    e! tingkat menghayati (characterization!

    sikap dan perbuatan yang se$ara konsisten dilakukan

    oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang

    terdapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan

    itu seolah-olah telah menjadi $iri-$iri prilakunya.

    8! ka*asan psikomotor adalah ka*asan yang berorientasi

    kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan

    anggota tubuh (action! yang memerlukan koordinasi

    antara sara/ dan otot. +a*asan psikomotor yaitu

    a! gerakan seluruh badan ( gross body movement !

     prilaku seseorang dalam suatu kegiatan yangmemerlukan gerakan /isik se$ara menyeluruh7

     b! gerakan yang terkoordinasi (coordination

    movements!

    gerakan yang dihasilkan dari perpaduan antara

    /ungsi salah satu atau lebih indera manusia dengan

    salah satu angota badan7

    $! komunikasi non5erbal (nonverbal communication!

    hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi yang

    menggunakan simbol-simbol atau isyarat, misalnya

    dengan tangan, anggukan kepala7 dan

    d) kebolehan dalam berbi$ara ( speech behaviors!

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    7/29

    16

     berhubungan dengan koordinasi gerakan tangan atau

    anggota badan lainnya dengan ekspresi muka dan

    kemampuan berbi$ara.

    #erdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai hasil belajar,

    maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku

    seseorang yang merupakan hasil dari proses belajar mengajar dengan

    ditandai bertambahnya keterampilan intelektual dan motorik 

    sehingga dapat terlihat atau mun$ul dari sikapnya dalam menanggapi

    dan menghadapi suatu permasalahan.

    d. !aktor"#aktor $ang %e%&engar'(i (asil belajar

    Menurut Slameto (2010! /aktor-/aktor yang

    mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan

    menjadi dua golongan saja.

    1! aktor intern

    aktor intern adalah /aktor yang ada dalam diri indi5idu

    yang sedang belajar. aktor intern yang berpengaruh

    terhadap belajar terdapat beberapa /aktor 

    a! aktor jasmaniah

    +eadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama

    kondisi /isik yang normal atau tidak memiliki $a$at

    sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.

    +ondisi /isik normal ini terutama harus meliputi

    keadaan otak, pan$a indera, anggota tubuh. +edua,

    kondisi kesehatan /isik. +ondisi /isik yang sehat dansegar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. 'i

    dalam menjaga kesehatan /isik, ada beberapa hal

    yang perlu diperhatikan antara lain makan dan

    minum yang teratur, olahraga serta $ukup tidur.

     b! aktor psikologis

    aktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan

     belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan

    kondisi mental seseorang. +ondisi mental yang

    dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi

    mental yang mantap dan stabil. aktor psikologis ini

    meliputi hal-hal berikut. Pertama, intelegensi.

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    8/29

    17

     Intelegensi atau tingkat ke$erdasan dasar seseorang

    memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan

     belajar seseorang. +edua, perhatian. Perhatianadalah keakti/an ji*a yang dipertinggi, ji*a itu pun

    semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda>hal!

    atau sekumpulan objek. +etiga, minat. Minat adalah

    ke$enderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

    mengenang beberapa kejadian. +eempat, bakat.

    #akat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya

    seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih

     banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan

    seseorang dalam suatu bidang. +elima, moti/. Moti/ 

    ini menentukan besar ke$ilnya kemauan atau

    dorongan untuk belajar karena ada yang harusdi$apainya atau tujuan. +eenam, kematangan.

    +ematangan adalah suatu tingkat atau /ase dalam

     pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya

    sudah siap untuk melaksanakan ke$akapan baru.

    +etujuh, kesiapan. +esiapan adalah ketersediaan

    untuk memberi respons atau bereaksi. +esiapan

     berhubungan dengan kematangan, karena

    kematangan berarti kesiapan untuk melaksanan

     proses pembelajaran.

    $! aktor kelelahan

    +elelahan pada seseorang *alaupun sulit untuk 

    dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua

    ma$am, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan

    rohani (bersi/at psikis!. +elelahan jasmani terlihat

    dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul

    ke$enderungan untuk membaringkan tubuh.

    +elelahan jasmani terjadi karena terjadinya

    keka$auan substansi sisa pembakaran di dalam

    tubuh, sehingga darah tidak>kurang lan$ar pada

     bagian-bagian tertentu.

    +elelahan rohani dapat dilihat dengan adanyakelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan

    dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

    +elelahan rohani dapat terjadi terus menerus

    memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa

    istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu

    sama>konstan tanpa ada 5ariasi, dan mengerjakan

    sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan

     bakat, minat, dan perhatian. 'ari uraian tersebut

    dapatlah dimengerti bah*a kelelahan itu

    mempengaruhi belajar.

    2! aktor ekstern

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    9/29

    18

    aktor ekstern adalah /aktor yang ada di luar indi5idu.

    aktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat

    dikelompokan menjadi tiga /aktor.a! aktor keluarga

    aktor lingkungan rumah atau keluarga ini

    merupakan lingkungan pertama dan utama pula

    dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.

    ?ara orang tua mendidik, relasi antar anggota

    keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

    keluarga, serta pengertian orang tua berpengaruh

    terhadap perkembangan proses belajar dan

     pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi

    keberhasilan belajarnya.

     b! aktor sekolah@ingkungan sekolah sangat diperlukan untuk 

    menentukan keberhasilan belajar sis*a. al yang

     paling mempengaruhi keberhasilan belajar para

    sis*a di sekolah men$akup metode mengajar,

    kurikulum, relasi guru dengan sis*a, relasi sis*a

    dengan sis*a, disiplin sekolah, alat pelajaran, *aktu

    sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

    gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

    $! aktor masyarakat

    Seorang sis*a hendaknya dapat memilih lingkungan

    masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan

     belajar. Masyarakat merupakan /aktor ekstern yang

     juga berpengaruh terhadap belajar sis*a karena

    keberadannya dalam masyarakat. @ingkungan yang

    dapat menunjang keberhasilan belajar di antaranya

    adalah kegiatan sis*a dalam masyarakat mass

    media, teman bergaul, bentuk kehidupan

    masyarakat, dan lain-lain.

    2. Model Pe%belajaran )oo&erati# (Cooperative Learning)

    Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman

    dalam meren$anakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut

    :rends, model pembelajaran menga$u pada pendekatan yang akan

    digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-

    tahap dalam kegiatan pembelajan, lingkungan pembelajaran, dan

     pengelolaan kelas.

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    10/29

    19

    Menurut Mills, (dalam Suprijono, :gus. 2011! "Model adalah

     bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan

    seseorang atau sekelompok orang men$oba bertindak berdasarkan model

    itu%.

    Menurut Suprijono, :gus (2011! "Pembelajaran kooperati/ 

    adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok 

    termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan

    oleh guru%.

    Menurut Sunal dan ans (dalam Asjoni, 201112! "Cooperative

    learning merupakan suatu $ara pendekatan atau serangkaian strategi yang

    khusus diran$ang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar 

     bekerja sama selama proses pembelajaran%.

    Sedangkan menurut Asjoni (2011 1)!

    Coopertive learning  adalah suatu model pembelajaran yang saat

    ini banyak digunakan untuk me*ujudkan kegiatan belajar 

    mengajar yang berpusat pada sis*a ( student oriented !, terutama

    untuk mengatasai permasalahan yang ditemukan guru dalam

    mengakti/kan sis*a, yang tidak dapat bekerjasama dengan orang

    lain, sis*a yang agresi/ dan tidak peduli pada yang lain.

    Pembelajaran kooperati/ tidak sama dengan sekadar belajar dalam

    kelompok. :da unsur-unsur dasar pembelajaran kooperati/ yang

    membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.

    Pelaksaan prosedur model pembelajaran kooperati/ dengan benar akan

    memungkinkan guru mengelola kelas lebih e/ekti/.

    Menurut &oger dan 'a5id 3ohnson (dalam @ie, :nita, 200=81!

    Bidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran

    kooperati/. 6ntuk men$apai hasil yang maksimal, lima unsur 

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    11/29

    20

    dalam model pembelajaran kooperati/ harus diterapkan. @ima

    unsur tersebut adalah

    a. saling ketergantungan positi/7 b. tanggung ja*ab perseorangan7

    $. tatap muka7

    d. komunikasi antaranggota7 dan

    e. e5aluasi proses kelompok.

    3adi model pembelajaran koperati/ adalah suatu model

     pembelajaran yang di ran$ang untuk mengelompokkan peserta didik 

    se$ara heterogen dalam proses pembelajarannya, sehingga terjalin

    kerjasama dan kekompakkan antar peserta didik yang berada dalam satu

    kelompok.

    a. Pengertian Model Pe%belajaran )oo&erati# Ti&e

     Example Non Example

     Example non example  adalah model pembelajaran yang

    menggunakan $ontoh-$ontoh. ?ontoh-$ontoh dapat dari kasus>

    gambar yang rele5an dengan kompetensi dasar.

    Model example non example  adalah model yang

    menggunakan media gambar dalam penyampaian materi

     pembelajaran yang bertujuan mendorong sis*a untuk belajar 

     berpikir kritis dengan jalan meme$ahkan permasalahan-

     permasalahan yang terkandung dalam $ontoh-$ontoh gambar yang

    disajikan.

    Model example non example  juga merupakan model yang

    mengajarkan pada sis*a untuk belajar mengerti dan menganalisis

    sebuah konsep. +onsep pada umumnya dipelajari melalui dua $ara.

    http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    12/29

    21

    Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui

     pengamatan dan juga dipelajari melalui de/inisi konsep itu sendiri.

     Example and Non example  adalah model yang dapat digunakan

    untuk mengajarkan de/inisi konsep.

    Model ini bertujuan untuk mempersiapkan sis*a se$ara $epat

    dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari example dan non

    example  dari suatu de/inisi konsep yang ada, dan meminta sis*a

    untuk mengklasi/ikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada.

     Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi $ontoh

    akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan nonexample

    memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah $ontoh dari

    suatu materi yang sedang dibahas.

    Penggunaan media gambar ini disusun dan diran$ang agar 

    anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk 

    diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.

    Penggunaan model pembelajaran example non example  ini lebih

    menekankan pada konteks analisis sis*a. #iasa yang lebih dominan

    digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas

    rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat

     perkembangan sis*a kelas rendah seperti

    1! kemampuan berbahasa tulis dan lisan7

    2! kemampuan analisis ringan7 dan

    8! kemampuan berinteraksi dengan sis*a lainnya.

    http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    13/29

    22

    Model example non e xample penting dilakukan karena suatu

    de/inisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui se$ara primer 

    hanya dari segi de/inisinya daripada dari si/at /isiknya. 'engan

    memusatkan perhatian peserta didik terhadap example dan non

    example  diharapkan akan dapat mendorong peserta didik untuk 

    menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.

    :dapun langkah-langkah example non e xample  menurut Santoso,

    Cko #udi (2011! adalah sebagai berikut

    1! guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan

    tujuan pembelajaran7

    2! guru menempelkan gambar di papan atau

    ditayangkan le*at po*er point7

    8! guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan

    kepada sis*a untuk memperhatikan > menganalisa gambar7

    ! melalui diskusi kelompok 2-8 orang sis*a, hasil

    diskusi dari analisa gambar tersebut di$atat pada kertas7

    ! tiap kelompok diberi kesempatan memba$akan hasil

    diskusinya7

    )! mulai dari komentar>hasil diskusi sis*a, guru mulai

    menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin di$apai7 dan

    ! kesimpulan.

    +elebihan model pembelajaran example non example

    1! sis*a lebih kritis dalam menganalisa gambar7

    2! sis*a mengetahui aplikasi dari materi berupa $ontoh

    gambar7 dan

    8! sis*a diberi kesempatan untuk mengemukakan

     pendapatnya.+ekurangan

    1! tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar7

    dan

    2! memakan *aktu yang lama.

    Menurut #uehl (dalam Santoso, Cko #udi. 2011! keuntungan

    dari model example non example antara lain

    1! sis*a berangkat dari satu de/inisi yang selanjutnya

    digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya

    dengan lebih mendalam dan lebih komplek7

    2! sis*a terlibat dalam satu proses dis$o5ery (penemuan!,

    yang mendorong mereka untuk membangun konsep se$ara

    http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    14/29

    23

     progresi/ melalui pengalaman dari eDample dan non

    eDample7 dan

    8! sis*a diberi sesuatu yang berla*anan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan

    mempertimbangkan bagian non eDample yang

    dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang

    merupakan suatu karakter dari konsep.

    *. Deskri&si Materi )onse& D'nia T'%b'(an +)ingdo% plantae,

    a. Pengertian T'%b'(an

    Bumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang

     banyak diman/aatkan manusia. e*an pun bergantung pada

    tumbuhan sebagai sumber energi. 'unia tumbuhan atau kingdom

     plantae merupakan organisme multiseluler dan eukariotik , sel-selnya

    terlindung oleh dinding yang terbuat dari selulosa, mempunyai

    kloro/il yang terkumpul dalam plastida. +loro/il adalah pigmen yang

    mampu menyelenggarakan /otosintesis, sehingga tumbuhan bersi/at

    autotro/. Bumbuhan berkembang biak se$ara seksual dan aseksual, sel-

    sel tumbuhan multiseluler membentuk jaringan dan organ.

    'unia tumbuhan digolongkan menjadi tumbuhan tak 

     berpembuluh terdiri dari tumbuhan lumut ( !ryophyta!, tumbuhan

     berpembuluh terdiri dari tumbuhan paku ( "teridophyta! dan tumbuhan

     biji (#permatophyta!.

    1!  !ryophyta (Bumbuhan @umut!

    Bumbuhan lumut ber*arna hijau karena mempunyai sel-sel

    dengan plastida yang menghasilkan kloro/il a dan b, lumut bersi/at

    autotro/. @umut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    15/29

    24

    lumut berkormus dan bertalus. @umut dapat beradaptasi untuk 

    tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah

    memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.

    a! ?iri-$iri !ryophyta

     !ryophyta berasal dari bahasa

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    16/29

    25

    'i5isio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas,

    yaitu&') (usci (lumut daun!

    'isebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah

    ditemukan daun meskipun ukurannya masih ke$il. @umut

    daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai

    sehingga paling banyak dikenal. ?ontoh-$ontoh spesiesnya

    adalah "olytrichum uniperinum.

    Gambar 2.1

     Polytrichum juniperinum

    Sumber #askau/. (2002!(2! *epaticae (lumut hati!

    @umut hati atau  *epaticae  dapat bereproduksi

    se$ara seksual dengan peleburan gamet jantan dan

     betina, se$ara aseksual dengan pembentukan gemmae.

    ?ontohnya adalah (archantia polymorpha.

    Gambar 2.2

     Marchantia polymorpha

    Sumber aryono. (200F! 

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    17/29

    26

    (8! +nthocerotaceae (lumut tanduk!

    'isebut sebagai lumut tanduk karena mor/ologi

    sporo/itnya mirip seperti tanduk he*an. ?ontohnya

     +nthoceros leavis.

    Gambar 2.8

     Anthoceros laevis

    Sumber ariri. (2010!

    $! Metagenesis atau Pergiliran +eturunan @umut

    Gambar 2.

    Pergiliran ket'r'nan l'%'t

    Sumber ariri. (2010!

    Pada tumbuhan lumut, proses reproduksi baik se$ara

    seksual dan aseksual berlangsung melalui suatu proses yang

    disebut sebagai metagenesis. 'alam metagenesis, terjadi

     pergiliran keturunan antara generasi sporo/it (2n! dan generasi

    gameto/it (n!. +etika ada spora yang jatuh pada tempat yang

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    18/29

    27

    sesuai, maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema.

    Protonema tadi akan segera tumbuh menjadi tumbuhan lumut

    de*asa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium

    yang akan menghasilkan spermatoEoid dan juga menghasilkan

    gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan o5um.

    :pabila terjadi /ertilisasi antara spermatoEoid dengan o5um

    maka akan terbentuk Eigot, Eigot tadi akan segera berkembang

    menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Spora

    yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar 

    serta tumbuh lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan

    seperti semula.

    d! Peranan Bumbuhan @umut dalam +ehidupan

    'alam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki

    man/aat, di antaranya adalah

    (1! dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan

    tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan

    sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.

    (2! lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat

    men$egah terjadinya banjir.

    (8! lumut jenis  (archantia polymorpha  dapat digunakan

    sebagai obat hepatitis (radang hati!, dan #phagnum untuk 

     bahan pembalut.

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    19/29

    28

    2!  "terydophyta  (Bumbuhan Paku!

    Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan

    tumbuhan yang sebagian besar hidup di tempat-tempat yang

    lembap.

    a, ?iri-$iri "terydophyta

    Bumbuhan paku memiliki $iri-$iri sebagai berikut

    +1, berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah

    memiliki akar, batang, dan daun sejati. leh karena itu,

    tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora7

    +-, baik pada akar, batang, dan daun, se$ara anatomi sudah

    memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu Dilem yang

     ber/ungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar 

    menuju daun untuk proses /otosintesis, dan /loem yang

     ber/ungsi mengedarkan hasil /otosintesis ke seluruh

     bagian tubuh tumbuhan7

    +*, habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula

    yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel7

    +, pada *aktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku

    menggulung dan bersisik7

    +/, tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi se$ara

    aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi

    seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina7

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    20/29

    29

    +0, dalam siklus hidup (metagenesis! terdapat /ase sporo/it,

    yaitu tumbuhan paku sendiri7

    +, /ase sporo/it pada metagenesis tumbuhan paku memiliki

    si/at lebih dominan daripada /ase gameto/itnya7 dan

    +2, memiliki kloro/il sehingga $ara hidupnya hidupnya

    /otoautotro/.

    b, Ma$am-ma$am daun pada tumbuhan paku

    1, #erdasarkan ukurannya daun pada tumbuhan paku adalah

    +a, Mikro/il

    #erasal dari kata mikro yang berarti ke$il dan

    /olium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki

    ukuran yang ke$il dan jaringan-jaringan di dalamnya

     belum terdi/erensiasi se$ara jelas.

    +b, Makro/il

    #erasal dari kata makro yang artinya besar dan

    /olium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki

    ukuran yang besar dan sudah terdi/erensiasi. 'i sini

    sudah bisa didapatkan jaringan epidermis serta daging

    daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan

     bunga karang.

    2! #erdasarkan /ungsinya daun pada tumbuhan paku adalah

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    21/29

    30

    (a! tropo/il

    merupakan daun yang hanya berguna untuk 

    /otosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan spora

    yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan

     paku7

    (b! sporo/il

    merupakan jenis daun pada tumbuhan paku

    yang selain dapat digunakan untuk /otosintesis juga

    dapat menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku

    terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari

    kotak spora (sporangium!.

    8! #erdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal

    tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku

    heterospora.

    (a! Paku homospora

    Merupakan jenis paku yang hanya

    menghasilkan spora jantan atau spora betina saja.

    ?ontohnya adalah ,ycopodium atau paku ka*at.

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    22/29

    31

    Gambar 2.

     Lycopoium

    Sumber #astiani. (2011!

    (b! Paku peralihan

    Merupakan jenis paku yang dapat

    menghasilkan dua ma$am spora, yaitu spora jantan

    dan spora betina. 9amun, spora-spora yang dihasilkan

    tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang

    sama. ?ontohnya adalah E-uisetum debile.

    Gambar 2.)

     E!uisetum e"ile

    Sumber ariri (2010!

    ($! Paku eterospora

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    23/29

    32

    Merupakan jenis paku yang dapat

    menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang

     berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina. Spora

     jantan memiliki ukuran yang lebih ke$il, atau biasa

    disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki

    ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai

    makrospora. ?ontohnya adalah (arsilea crenata

    (semanggi! dan #elaginella widenowii.

      Gambar 2.

     Marsilea crenata

    Sumber &usyana. (2010!

    c) +lasi/ikasi "terydophyta

    Bumbuhan paku dapat diklasi/ikasikan menjadi kelas,

    yaitu

    (1!  psilophytinae

    $ontohnya adalah  "silotum nodum. :nggota kelas ini

     banyak yang telah punah7

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    24/29

    33

    Gambar 2.=

     Psilotum noum

    Sumber ariri. (2010!

    (2! e-uisetinae

    $ontohnya adalah E-uisetum debile atau paku ekor kuda7

    Gambar 2.F

     E!uisetum e"ile

    Sumber ariri. (2010!

    (8! lycopodinae

    $ontohnya adalah ,ycopodium atau paku ka*at dan

     (arsilea crenata (semanggi!7

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    25/29

    34

    Gambar 2.10

     Marsilea

    Sumber &usyana. (2010!

    (! %ilicinae

    $ontohnya adalah paku pakis7

    Gambar 2.11

    Pak' &akis

    Sumber ariri. (2010!

    d! Metagenesis atau Pergiliran +eturunan Paku

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    26/29

    35

    Gambar 2.12

    Pergiliran ket'r'nan &ak'

    Sumber &ahma*ati. (2010!

    Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku

    homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada

     prinsipnya sama. +etika ada spora yang jatuh di tempat yang

    $o$ok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang

    merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut

    sebagai generasi gameto/it, yang akan segera

    membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatoEoid

    dan arkegonium yang akan menghasilkan o5um. +etika

    spermatoEoid dan o5um bertemu, akan terbentuk Eigot yang

    diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku.

    Bumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi

    sporo/it karena mampu membentuk sporangium yang

    akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. ase

    sporo/it pada metagenesis tumbuhan paku memiliki si/at

    lebih dominan daripada /ase gameto/itnya. :pabila kita amati

    daun tumbuhan paku penghasil spora (sporo/il!, di sana akan

    kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    27/29

    36

    dihasilkan dan dibentuk dalam suatu *adah yang disebut

    sebagai sporangium. #iasanya sporangium pada tumbuhan

     paku terkumpul pada permukaan ba*ah daun.

    e! Man/aat Bumbuhan Paku

    'alam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga

     berperan dalam kehidupan, antara lain

    (1! sebagai tanaman hias, misalnya  +diantum cuneatum

    (suplir!,  +splenium nidus  (paku sarang burung!,

     ,ycopodium (paku tanduk rusa!, dan "latycerium bi%orme

    (paku simbar menjangan!7

    (2! sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari  +spidium

     %ilixmas ('ryopteris! yang mampu mengobati $a$ingan7

    (8! sebagai bingkai dalam karangan bunga7

    (! sebagai pupuk hijau, yaitu  +zolla pinnata yang hidup di

    sa*ah-sa*ah7 dan

    (! sebagai sayuran, $ontohnya adalah  (arsilea crenata

    (semanggi!.

    B. Penelitian $ang Rele3an

    Penelitian yang rele5an yang dapat dijadikan rujukan oleh penulis

    untuk membuat skripsi ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ara*an,

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    28/29

    37

    eby (2011!. #erdasarkan hasil penelitiannya dapat diperoleh kesimpulan

     bah*a terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan

    model pembelajaran kooperati/ example non example  dibantu media power 

     point  pada konsep 'unia Bumbuhan.

    ?. )erangka Ber&ikir

    Proses belajar mengajar tidak hanya sebatas pemindahan in/ormasi

     berupa teori-teori dari guru ke peserta didik. 9amun peserta didik juga harus

    dihadapkan pada objek yang sebenarnya agar materi yang dipelajari dapat

    dipahami bukan sekedar hapalan semata. 9amun dalam menunjukan objek 

    asli pada peserta didik, guru dihadapkan pada kendala kekurangan sarana dan

     prasarana. 6ntuk menyiasati kendala tersebut maka objek asli dapat diganti

    dengan gambar. Peserta didik diberikan gambar-gambar yang sesuai dengan

    materi pelajaran. Sehingga peserta didik tidak hanya sebatas membayangkan

    objek yang sedang dipelajari.

    Penggunaan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran

     juga bertujuan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dengan jalan

    meme$ahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam $ontoh-

    $ontoh gambar yang disajikan.:gar pemahaman peserta didik dapat maksimal

    maka peserta didik harus dihadapkan pada banyak gambar baik yang

    termasuk $ontoh maupun bukan $ontoh.

    Model pembelajaran kooperati/ tipe example non example ditujukan

    agar peserta didik dapat melihat gambar-gambar yang rele5an dan yang tidak 

    rele5an dengan materi yang disampaikan. Sehingga dari gambar yang rele5an

    dengan materi peserta didik dapat mengaplikasikan materi tersebut dalam

  • 8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2

    29/29

    38

    kehidupan sehari-hari, karena otomatis dengan melihat gambar yang

    ditampilkan peserta didik dapat menganalisis dan mengembangkan

     pengetahuannya se$ara luas dan kompleks. 'an dengan melihat gambar yang

    tidak rele5an dengan materi peserta didik dapat mengeksplorasi karakteristik 

    dari materi tersebut. Selain itu dengan penggunaan model pembelajaran

    example non example  ini peserta didik dapat terus mengingat materi yang

    telah disampaikan, karena biasanya gambar-gambar dapat lebih berkesan dan

    menarik.

    #erdasarkan hal tersebut maka penulis menduga model pembelajaran

    kooperati/ tipe CDample non CDample dapat diterapkan pada konsep 'unia

    Bumbuhan.

    '. Hi&otesis

    o

    a

    Model pembelajaran kooperati/ tipe example non example kurang

    $o$ok diterapkan pada proses pembelajaran konsep 'unia

    Bumbuhan di kelas SM: 9egeri 1 Manonjaya.

    Model pembelajaran kooperati/ tipe example non example  $o$ok 

    diterapkan pada proses pembelajaran konsep 'unia Bumbuhan di

    kelas SM: 9egeri 1 Manonjaya.