32
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasionl. Penelitian kolersional adalah penelitian yang bertujuan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada antara variabel yang diteliti (Arikunto, 2006). Pengambilan data dengan pendekatan Cross Sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode tertentu dan setiap subjek tertentu hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian (Arikunto, 2010). Penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan Ibu yang memilki bayi usia (0-1 tahun) tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada bayi usia (0-1 tahun) di Kampung 31

skripsi bab 111

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hub pengetahuan ibu tentang diare dgn kejadian diare bab 111

Citation preview

47

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianDalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasionl. Penelitian kolersional adalah penelitian yang bertujuan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada antara variabel yang diteliti (Arikunto, 2006). Pengambilan data dengan pendekatan Cross Sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode tertentu dan setiap subjek tertentu hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian (Arikunto, 2010).Penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan Ibu yang memilki bayi usia (0-1 tahun) tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada bayi usia (0-1 tahun) di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi.

B. Lokasi dan Waktu penelitianLokasi dalam penelitian ini adalah di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi.Waktu penelitian dilaksanakan mulai Maret 2012 sampai Maret 2013.C. Variabel PenelitianVariabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel tidak bebas (dependen).1. Variabel Bebas (Independen)Merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat), (Hidayat. A.A, 2007).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan Ibu yang memilki bayi usia (0-1 tahun) tentang ISPA.2. Variabel tak bebas (Dependen)Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat. A.A, 2007).Variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah kejadian ISPA pada bayi usia (0-1 tahun).

D. Definisi Konseptual dan Operasional1. Definisi KonseptualDefinisi konseptual adalah definisi yang mendeskripsikan sesuatu berdasarkan kriteria konseptual atau hipotetik dan bukan pada ciri-ciri yang dapat diamati (Nursalam, 2008).Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat. A.A, 2007).Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dapat diartikan sebagai proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atipikal (mikoplasma), atau aspirasi substansi asing, yang melibatkan suatu atau semua bagian saluran pernafasan, sehingga pada saluran pernafasan tersebut terjadi semacam gangguan dengan tanda gejala seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, keluar sekret cair dan jernih dari hidung, kadang bersin-bersin, sakit kepala, sekret mengental, demam, muntah dan anoreksia (Cowin, 2009).Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadisetelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003).Pengetahuan Ibu yang memiliki bayi adalah segala sesuatu yang diketahui Ibu yang mempunyai bayi tentang ISPA, tanda dan gejala ISPA, macam- macam ISPA, akibat ISPA, serta pencegahan ISPA.Usia bayi adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran yaitu berusia 0 hari sampai dengan usia 1 tahun. Pada usia ini adalah kelompok usia yang paling rentan dengan infeksi saluran pernafasan (Depkes RI, 2009).

2. Definisi OperasionalDefinisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2007).Tabel 3.1Definisi OpersionalNOVariabelDefinisi OpersionalCara ukurHasil ukurSkala

1Pengetahuan Ibu yang memilki bayi usia (0-1 tahun) tentang ISPASegala sesuatu yang di ketahui oleh Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) berkenaan dengan penyakit ISPA dengan tanda dan gejala, macam-macam ISPA, akibat ISPA dan pencegahannya.Kuisioner

1. Baik : Jika dapat menjawab pertanyaan dengan benar (76-100%).2. Cukup : Jika dapat menjawab pertanyaan dengan benar (56-75%).3. Kurang : Jika dapat menjawab pertanyaan dengan benar ( 55%)Ordinal

2Kejadiaan ISPAAdalah suatu penyakit yang menyerang pada Saluran Pernafasan yang disebabkan oleh virus, biasanya ditandai dengan batuk, pilek, sakit tenggorokan, keluar sekret cair dan jernih dari hidung, kadang bersin-bersin, sakit kepala, sekret mengental, demam, muntah, dan anoreksia.Wawancara1. Terjadi jika bayi mengalami tanda dan gejala dari penyakit ISPA dalam kurun waktu satu bulan terakhir.2. Tidak terjadi jika bayi tidak mengalami tanda dan gejala dari penyakit ISPA dalam kurun waktu satu bulan terakhir.Nominal

E. Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki bayi yang berusia (0-1 tahun) di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi yang berjumlah sebanyak 15 orang.2. SampelSampel merupakan sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat. A.A, 2007).Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) di Kampung Cibungur Rw 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi sebanyak 15 orang.

3. Ukuran SampelUntuk populasi kurang dari 15 menggunakan sampling jenuh, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah populasi relative kecil.4. Cara pengambilan sampelCara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan sampling jenuh, dimana tekhnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua populasi dijadikan sampel. (Sugiyono, 2007).Sampel diambil di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi dengan cara semua anggota populasi Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) semuanya dijadikan sampel penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data1. Jenis Dataa. Data Primer Data primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti atau yang mewakilinya dimana peneliti melakukan pengukuran sendiri. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari kuesioner yang di berikan kepada Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi.

b. Data SekunderPengumpulan data dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari hasil kueisioner yang diberikan kepada Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi.

2. Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk pengamatan atau pengumpulan data secara tidak langsung. Pengumpulan data dengan wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. (Sumarsono, 2004).Wawancara pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kejadian ISPA pada bayi berusia 0-1 tahun yang ada di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi.

b. KuesionerKuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010).Kueisioner pada penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan Ibu tentang ISPA , lingkungan, dan status imunisasi pada bayi, dan terjadinya ISPA pada bayi usia (0- 1 tahun).G. Instrument PenelitianUntuk dapat mengukur variabel penelitian ini, penulis menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo bahwa yang dimaksud dengan instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, instrument ini dapat berupa question (pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pemetaan data dan lain-lain (Notoadmodjo, 2005).Pada penelitian ini peneliti mengunakan tekhnik wawancara untuk mengukur variabel kejadian ISPA pada bayi berusia (0-1 tahun) yang ada di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi.Wawancara pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kejadian ISPA pada bayi berumur 0-1 tahun yang ada di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi.Untuk mengukur variabel pengetahuan Ibu pada bayi usia (0-1) tahun, menggunakan kuisioner dengan jenis angket checklist atau daftar cek () sesuai dengan hasilnya yang diinginkan responden yaitu mengacu kepada skala Guttman.Kuesioner ini berisi pertanyaan tertutup yang telah disusun untuk mengukur pengetahuan dengan alternatif jawaban adalah B dan S jika jawaban Benar diberi nilai 1 dan jika Salah diberi nilai 0.

1. Skala PengukuranInstrumen penelitian berupa kuesioner mengacu kepada salah satu skala tertentu yaitu skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan-pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala Guttman ini pada umumnya dibuat seperti checlist dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0, (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini format kuisioner yang penuh digunakan adalah Pertanyaan-pertanyaan tertutup yakni kemungkinan jawabannya sudah ditemukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban yang lain. Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner kepada Ibu yang memiliki bayi usia 0-1 tahun mengenai pengetahuan Ibu tentang ISPA terhadap kejadian ISPA. Instrumen penelitian dengan skala Guttman ini dilakukan pada variabel pengetahuan dan pada variabel kejadian ISPA (Hidayat, 2007). Sebelum penelitian dilaksanakan, instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar data yang diperoleh akurat dan objektif (Hidayat, 2007).

2. Mengukur Validitas dan Reliabilitas InstrumenUji validitas dan Reliabilitas dilakukan pada variabel pengetahuan.a. ValiditasValiditas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulan data. Instrumen harus dapat diukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2003).Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi product moment (validitas konstruk) yaitu pengujian validitas terhadap item (pertanyaan) dengan pengertian secara umum bahwa sebuah item dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Kelebihan validitas konstruk ini adalah perhatian yang terutama ditekankan pada teori, konstruksi teoritis dan telaah empiris ilmiah yang meliputi pengujian relasi yang dihipotesiskan. Teknik korelasi product moment person dirumuskan sebagai berikut.

r=n (XY)-(X).(Y)[n(X2)-(X)2][ n(Y2)-(Y)2] n.(XY ) - (X). (Y) Keterangan:r = Koefisien korelasi suatu butirX = Skor butirY = Skor totaln = Banyaknya sampelalat ukur dikatakan valid jika P value < 0,05. Perhitungan menggunakan bantun SPSS (Statistical Product and service Solution).Hasil uji validitas yang didapat dari 30 instrumen penelitian terkait pengetahuan Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) yang tidak valid adalah soal nomor 5, 6, 11,12, 15, 20, 28. Hasil uji validitas yang telah dilakukan peneliti, instrumen penelitian yang tidak valid tidak diikut sertakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji validitas terlampir.

b. ReliabilitasReliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal itu berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 2005).Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan teknik Cronbach Alpha. Rumus untuk menghitung koefisien realibilitas instrument dengan menggunakan Cronbach Alpha adalah sebagai berikut (Riyanto, 2009) :Rumus :

Keterangan : r: Koefisien reliabilitas instrument k : Banyaknya butir pertanyaanb: Total varians butirt: Total variansDikatakan reriabel jika r 0,6 Berdasarkan hasil pengolahan yang telah dilakukan instrumen pengetahuan Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) hasil uji reliabilitas = 0,962 yaitu > 0,6 yang berarti instrumen pengetahuan pengetahuan Ibu yang memiliki bayi usia (0-1 tahun) dikatakan reliabel.

H. Teknik Analisis Data1. Analisa univariat a. Analisa univariat karakteristik respondenYaitu analisa dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, dalam analisis ini hanya menggunakan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmojo, 2005).Analisa data yang akan digunakan adalah analisa secara univariat yaitu distribusi frekuensi dari karakteristik responden yaitu usia responden, usia bayi, pendidikan, dan paritas yang bertujuan untuk kondisi karakteristik responden.

b. Analisa univariat variabelAnalisa ini menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran variabel yang diteliti.1) Analisa univariat variabel Pengetahuan Ibu yang memilki bayi tentang kejadian ISPA.Pada penelitian ini mengukur pengetahuan Ibu yang memilki bayi usia (0-1 tahun) tentang ISPA di Kampung Cibungur RW 03 Kelurahan Limus Nunggal Wilayah Kerja Puskesmas Limus Nunggal Kota Sukabumi. Menurut Guttman digunakan pertanyaan tertutup dengan dua pilihan jawaban yaitu Benar dan Salah.a) Untuk pertanyaan yang positif jika jawaban Benar diberi nilai 1 dan jika Salah diberi nilai 1.b) Untuk pertanyaan yang negatif jika jawaban Benar diberi nilai 0 dan jika Salah diberi nilai 1. Sehingga didapatkan nilai P (Presentase), (Arikunto, 2006).FP = 100%n Keterangan :

P : Presentase jawaban yang benar (%)F : Frekuensi jawaban yang benarn : Jumlah pertanyaanSelanjutnya nilai P masing-masing individu dikategorikan ke standar kriteria objektif yang mengacu sebagai berikut (Nursalam, 2003) :(a) Kategori baik:apabila pertanyaan benar dijawab oleh responden 76% - 100%.(b) Kategori cukup: apabila pertanyaan benar dijawab oleh responden 56% - 75%.(c) Kategori kurang:apabila pertanyaan benar dijawab oleh responden < 56%.2. Analisa BivariatAnalisa bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh 2 variabel atau lebih yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan skala pengukuran yang digunakan adalah Chi Kuadrat. Uji ini termasuk salah satu uji dalam statistic yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengkaji hubungan antara dua variable dan juga merupakan statistic nonparametric (Sugiyono, 2007).Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat:

Keterangan :2: Chi Kuadrat Oi : nilai hasil pengamatan Ei: Nilai ekspektasi Jika P value 0,05 maka Ho diterima.Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontingensi yaitu sebagai berikut: 1) 0,00 0,19 = Hubungan sangat lemah 2) 0,20 0,39 = Hubungan lemah 3) 0,40 0,59 = Hubungan cukup kuat 4) 0,60 0,79 = Hubungan kuat 5) 0,80 1,00 = Hubungan sangat kuat (Sugiono, 2008).

I. Pengolahan DataPengolahan data merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian setelah pengumpulan data. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh antara lain:

a. EditingEditing adalah upaya memeriksa kembali kelengkapan data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Biasanya, editing dilakukan untuk kueisioner- kueisioner yang disusun secara berurutan dan diisi melalui proses wawancara formal. Dalam penelitian ini proses editing yang dilakukan adalah Peneliti melakukan pengecekan isi kuisioner apakah jawaban sudah lengkap dan jelas. Apakah jawaban yang ditulis relevan dengan pertanyaan, serta apakah pertanyaan berkaitan dengan isi jawaban.b. Coding Merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Tujuan dari proses coding ini adalah untuk menyederhanakan jawaban dari responden sehingga data dapat diolah dengan mudah. Biasanya proses coding ini dilakukan dengan menggunakan simbol atau angka pada jawaban responden.Kegunaan coding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan mempercepat dalam entry data. Proses coding dalam penelitian ini adalah Peneliti melakukan merubah data membentuk huruf menjadi angka atau bilangan dengan memberikan kode pada kuisioner.

c. Data EntryKegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer setelah seluruh kueisioner terisi penuh dan benar, dan sudah melewati proses coding. Salah satu program yang digunakan untuk entry data adalah paket program SPSS for window (Statistical Program for Social Science).Proses data entry dalam penelitian ini adalah kegiatan memasukkan data yang telah didapat kedalam program komputer yang telah ditetapkan. d. Cleaning Merupakan kegiatan untuk pengecekan kembali data yang sudah dientry agar tidak terjadi kesalahan. Kesalahan tersebut kemungkinan adalah kesalahan pada saat kita mengentry data ke komputer.Proses cleaning dalam penelitian ini adalah kegiatan pengecekan kembali data yang dimasukan dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.

J. Prosedur PenelitianProsedur penelitian menurut Arikunto (2006) adalah sebagai berikut:Langkah 1 : Memilih masalahLangkah 2 : Studi pendahuluanLangkah 3 : Merumuskan masalahLangkah 4 : Merumuskan hipotesisLangkah 5 : Memilih pendekatanLangkah 6 : (a) Menetukan variable dan (b) sumber dataLangkah 7 : Menentukan dan menyusun instrumentLangkah 8 : Mengumpulkan dataLangkah 9 : Analisis dataLangkah 10 : Menarik kesimpulanLangkah 11 : Menyusun laporan.

K. Etika PenelitianPenelitian ini berpijak pada prinsip-prinsip etika penelitian seperti yang dijelaskan yaitu (Notoatmodjo, 2010) :1. Menghormati Harkat dan Martabat Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian, dan memberikan kebebasan kepada subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi. Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat subjek penelitian, sebelumnya peneliti harus sudah mempersipkan Informed Concent.

2. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup menggunakan kode sebagai pengganti identitas subjek.3. Keadilan dan Keterbukaan Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian. Lingkungan penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis dan sebagainya.4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.31