3
 *Anggota BPUPKI Abikusno T. Ir. Soekarno Prof. Dr. Asikin W Parada Harahap Mr. Moh. Yamin Mr. Ahmad S. Mr. R. M. Sartono Dr. R. Kusumahatmadja KRMTH Wurjaningrat K.H. Mas Masyur R. Abdulrahim P. RAA Sumitrao K.P. Drs. KRMA Sosrodiningrat R. Aris Ir. R.M. Surachman T. Prof. Dr. Soepomo Ki Hajar Dewantara Sutardjo K Prof. Ir. R. Roosseno R.A.A. Wiranatakusumah H. Agus Salim Mr. R.P. Singgih Ir. R. Asharsutedjo M. Oei Tjong Hauw Mr. R. Suwandi Oey Tiang Tjoei Mr. Tang Eong Hoa K.H. Wahid Hasyim Drs. Moh. Hatta A.M. Dasaad P.F. Dahler R.M. Margono D. Haji A. Sanusi Dr. Sukiman W K.H. Abdul H R. Sukardjo Wirjopranoto Mr. KRMT Wongsonagoro K.H. Masdjikur Mr. R. Hendromartono R. Otto Iskandardinata R.Sudirman Mr. Y. Latuharhary Baswedan Prof. Dr. P.A. Husein D. Liem Koen Hian Abdul Kadir Ki Bagus Hadikusumo Dr. R. Buntaran M. Dr. Samsi B.PH. Bintoro Ny. R.S.S. Sunarjo M Mr. A.A. Maramis Abdulkadir Muzakir Mr. R. Susanto T. Mr. R. Samsudin B.P.H. Purbojo R. Roosslan W. Mr. R. Sastromuljo Mr. Ny. Maria Ulfah R.M.T.A. Surjo *3 orang perumus dasar negara Mr.Muhammad Yamin,Prof.Dr.Mr.Soepomo,dan Ir.Soekarno *Nama anggota panitia sembilan Bpupki 1. Ir. Soekarno (ketua) 2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua 3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota) 4. Mr. Muhammad Yamin (anggota) 5. KH. Wachid Hasyim (anggota) 6. Abdul Kahar Muzakir (anggota) 7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota) 8. H. Agus Salim (anggota) 9. Mr. A.A. Maramis (anggota) *Sidang dan tanggalnya Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei   1 Juni 1945) Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945 untuk membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan

Anggota BPUPKI

Embed Size (px)

Citation preview

*Anggota BPUPKIAbikusno T.Ir. SoekarnoProf. Dr. Asikin W

Parada HarahapMr. Moh. YaminMr. Ahmad S.

Mr. R. M. SartonoDr. R. KusumahatmadjaKRMTH Wurjaningrat

K.H. Mas MasyurR. Abdulrahim P.RAA Sumitrao K.P.

Drs. KRMA SosrodiningratR. ArisIr. R.M. Surachman T.

Prof. Dr. SoepomoKi Hajar DewantaraSutardjo K

Prof. Ir. R. RoossenoR.A.A. WiranatakusumahH. Agus Salim

Mr. R.P. SinggihIr. R. Asharsutedjo M.Oei Tjong Hauw

Mr. R. SuwandiOey Tiang TjoeiMr. Tang Eong Hoa

K.H. Wahid HasyimDrs. Moh. HattaA.M. Dasaad

P.F. DahlerR.M. Margono D.Haji A. Sanusi

Dr. Sukiman WK.H. Abdul HR. Sukardjo Wirjopranoto

Mr. KRMT WongsonagoroK.H. MasdjikurMr. R. Hendromartono

R. Otto IskandardinataR.SudirmanMr. Y. Latuharhary

BaswedanProf. Dr. P.A. Husein D.Liem Koen Hian

Abdul KadirKi Bagus HadikusumoDr. R. Buntaran M.

Dr. SamsiB.PH. BintoroNy. R.S.S. Sunarjo M

Mr. A.A. MaramisAbdulkadir MuzakirMr. R. Susanto T.

Mr. R. SamsudinB.P.H. PurbojoR. Roosslan W.

Mr. R. SastromuljoMr. Ny. Maria UlfahR.M.T.A. Surjo

*3 orang perumus dasar negara Mr.Muhammad Yamin,Prof.Dr.Mr.Soepomo,dan Ir.Soekarno *Nama anggota panitia sembilan Bpupki1. Ir. Soekarno (ketua)2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)4. Mr. Muhammad Yamin (anggota)5. KH. Wachid Hasyim (anggota)6. Abdul Kahar Muzakir (anggota)7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)8. H. Agus Salim (anggota)9. Mr. A.A. Maramis (anggota)*Sidang dan tanggalnya

Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei1 Juni 1945)Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan1 Juni 1945 untuk membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangandikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapattersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.b. Masa Persidangan Kedua (1016 Juli 1945)Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, tetapi rumusan dasar negara untuk Indonesia merdekabelum terbentuk. Padahal, BPUPKI akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Untuk itu, BPUPKImembentuk panitia perumus dasar negara yang beranggotakan sembilan orang sehingga disebut PanitiaSembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasarnegara Indonesia merdeka. Anggota Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua), AbdulkaharMuzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim, AhmadSubarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis. Panitia Sembilan bekerja cerdas sehingga padatanggal 22 Juni 1945berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr.*Hari kemerdekaanProklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang dan tanggal 8 Ramadan 1364 menurut Kalender Hijriyah,[1] yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

*Teks proklamasiProklamasiKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakandengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.Djakarta, 17 - 8 - '05Wakil2 bangsa Indonesia.

Tokoh pahlawan favorit

R.A KARTINIBiografi Raden Adjeng Kartiniatau Raden Ayu Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879 meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Anak ke-5 dari 11 bersaudara ini adalah sosok wanita yang sangat antusias dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kartini sangat gemar membaca dan menulis, tapi orang tuanya mengharuskan Kartini menimba ilmu hanya sampai sekolah dasar karena harus dipingit. Karena tekad bulat kartini untuk mencapai cita citanya, Kartini mulai mengembangkan dengan belajar menulis dan membaca bersama teman sesama perempuannya, saat itu juga Kartini juga belajar bahasa Belanda. Semangat Karyini tidak pernah padam, dengan rasa keingintahuan yang sangat besar, ia ingin selalu membaca surat surat kabar, buku buku dan majalah eropa dari situlah terlintas ide untuk memajukan wanita wanita Indonesia dari segala keterbelakangan. Karena kemampuannya berbahasa Belanda, Kartini juga seringkali melakukan surat menyurat dengan korespondensi dari Belanda. Sempat terjadi surat menyurat antara Kartini dan Mr.J.H Abendanon untuk pengajuan beasiswa di negeri Belanda, tetapi semua itu tidak pernah terjadi karena Kartini harus menikah pada 12 November 1903 dengan Raden Adipati Joyodiningrat yang pernah menikah 3 kali. Perjuangan Kartini tidak berhenti setelah menikah, Kartini memiliki suami yang selalu mendukung akan cita citanya untuk memperjuangkan pendidikan dan martabat kaum perempuan, dari situlah Kartini mulai memperjuangkan untuk didirikannya sekolah Kartini pada tahun 1912 di Semarang. Pendirian sekolah wanita tersebut berlanjut di Surabaya, Jogjakarta, Malang, Madiun, Cirebon. Sekolah kartini didirikan oleh yayasan kartini, adapun yayasan Kartini sendiri didirikan oleh keluarga Van Deventer dan Tokoh Politik etis. Kartini meninggal Selang beberapa hari setelah melahirkan anak pertama bernama R.M Soesalit pada 13 September 1904, tepatnya 4 hari setelah kelahiran R.M Soesalit, saat itu usia Kartini masih berusia 25 tahun. Setelah kematian Kartini, seorang Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda Mr.J.H Abendanon mulai membukukan surat menyurat kartini dengan teman temannya di eropa dengan judul DOOR DUISTERNIS TOT LICHT yang artinya Habis Gelap Terbitlah Terang. Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu mengilhami perjuangan kaum perempuan dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, Katini mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi