43
Kasus keperawatan jiwa (depresi) (http://health.kompas.com/read/2011/05/25 ) Andi,20 tahun seorang mahasiswa diperguruan tinggi negeri di jawa timur yang berasal dari kota jombang tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.. Tetapi sering mengemukakan keluhan somatik, merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan ingin bunuh diri. Dari pihak keluarga mengatakan ia baru saja di tinggal oleh pacarnya sehinnga jarang mau berbicara. “Ia tampak malas dan letih, rambutnya acak – acakan, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis sehingga berat badannya menurun” kata keluarga. Cara berpikirnya juga terlambat, seolah - olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat dan tidak dapat berpikir. Ia merasa bersalah yang mendalam, ketika pacarnya memutus dan pergi meninggalkannya sehingga ia sering memanggil – manggil nama pacarnya sambil melambaikan tangannya. Keluarga juga mengtatakan kadang - kadang dia suka marah – marah sendiri dan sering menyendiri. Kalau sudah seperti itu keluarganya hanya membiarkan saja.

ASKEP JIWA DEPRESI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep, askep keperawatan jiwa, depresi, jiwa, askep, jiwa, gangguan jiwa, kasus depresi

Citation preview

Page 1: ASKEP JIWA DEPRESI

Kasus keperawatan jiwa (depresi)

(http://health.kompas.com/read/2011/05/25)

Andi,20 tahun seorang mahasiswa diperguruan tinggi negeri di jawa timur

yang berasal dari kota jombang tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas

berbicara.. Tetapi sering mengemukakan keluhan somatik, merasa dirinya sudah

tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan

ingin bunuh diri. Dari pihak keluarga mengatakan ia baru saja di tinggal oleh

pacarnya sehinnga jarang mau berbicara.

“Ia tampak malas dan letih, rambutnya acak – acakan, tidak ada nafsu makan,

sukar tidur dan sering menangis sehingga berat badannya menurun” kata

keluarga. Cara berpikirnya juga terlambat, seolah - olah pikirannya kosong,

konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat dan tidak dapat berpikir. Ia merasa

bersalah yang mendalam, ketika pacarnya memutus dan pergi meninggalkannya

sehingga ia sering memanggil – manggil nama pacarnya sambil melambaikan

tangannya. Keluarga juga mengtatakan kadang - kadang dia suka marah – marah

sendiri dan sering menyendiri. Kalau sudah seperti itu keluarganya hanya

membiarkan saja.

Page 2: ASKEP JIWA DEPRESI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa yang dibimbing

oleh Erwin Yektiningsih, SKep.Ns

OLEH

KELOMPOK 4

1. DIANA WILUJENG

2. ENDANG WAHYUNI

3. LISA TRI AMIRUR

4. MAYA WINDI ASTUTI

5. YOSEP SAPUTRA

AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANGPARE – KEDIRI

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Page 3: ASKEP JIWA DEPRESI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWAAKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Sdr “A” ( L ) Tanggal Pengkajian : 2 juni 2013

Umur : 20 th RM No. : 0903

Alamat : Jombang

Pekerjaan : Mahasiswa

Informan : Keluarga dan Sdr. A

II. ALASAN MASUK

Sdr. A Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.Sering

mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak

berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan ingin bunuh diri.

III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluarga klien mengatakan klien baru saja ditinggal pacarnya sehingga jarang

mau berbicara.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI

RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Tidak

2. Pengobatan sebelumnya? Tidak

3. Pernah menngalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)?

Tidak

RIWAYAT PENYAKIT LALU

1. Aniaya fisik : tidak ada

Page 4: ASKEP JIWA DEPRESI

2. Aniaya seksual: tidak ada

3. Penolakan: tidak ada

4. Kekerasan dalam keluarga: tidak ada

5. Tindakan kriminal: tidak ada

6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio,

kultural, spiritual) : tidak ada

Masalah Keperawatan :

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan Sindroma trauma perkosaan

Berduka antisipasi Resiko tinggi kekerasan

Berduka disfungsional lain-lain, jelaskan

Respon pasca trauma

7. Kesan kepribadian klien : Ekstrovert Intovert Lain-lain:

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

1. Adakah anggota keluarga yang menngalami gangguan jiwa ? Tidak

MASALAH KEPERAWATAN

Koping keluarga tidak efektif Lain-lain, jelaskan

Resiko tinggi kekerasan

V. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan :

Ds : Keluarga klien mengatakan klien acak – acakan

Do: Penampilan untuk sekarang ini tidak rapi dan berpakaian tidak sesuai

tempatnya

Page 5: ASKEP JIWA DEPRESI

MASALAH KEPERAWATAN

Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, toileting, instrumentasi)

Lain-lain, jelaskan

2. Kesadaran

Kwantitatif/ penurunan kesadaran

Compos mentis apatis/ sedasi somnolensia

Sopor subkoma koma

Kwalitatif

Tidak berubah Berubah

Meninggi Gangguan tidur: Insomnia

Hiposa Disosiasi:

3. Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan :

Ds : keluarga klien mengatakan klien tidak bisa tidur

Do :1. pasian masih mampu mengingat hal-hal tertentu dan tidak pernah

disorientasi

2. pasien acuh ketika diajak bicara

MASALAH KEPERAWATAN

Resiko tinggi cedera Kerusakan komunikasi verbal

Kerusakan komunikasi Lain-lain, jelaskan : Tidak ada

Kerusakan interaksi social

4. Aktifitas motorik/ psikomotor

Kelambatan:

Page 6: ASKEP JIWA DEPRESI

hipokinesia, Hipoaktifitas, sub stupor katatonik

Katalepsi flexibilitas serea

Peningkatan:

Hiperkinesia, hiperaktifitas gaduh gelisah katatonik

TIK grimase Tremor

gagap

Sterotipi mannarism katalepsi lain-lain,

sebutkan : tidak ada

5. Afek / Emosi

adekuat tumpul dangakal/datar labil

inadekuat anhedonia merasa kesepian eforia

ambivalen apatis marah

depresif/sedih

Jelaskan:

Ds : keluarga klien mengatakan klien sering marah dan menyendiri.

Do : 1. klien nampak cuek saat diajak komunikasi.

2. klien nampak murung

Masalah Keperawatan

Resiko tinggi cedera Kerusakan mobilitas fisik

Kerusakan komunikasi verbal Kerusakan komunikasi

Intoleransi aktifitas Kerusakan interaksi sosial

Resiko tinggi cedera Lain-lain,

6. Persepsi

Halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi

Macam halusinasi:

Pendengaran penglihatan perabaan

Pengecapan penghidung/pembauan Perasaan

Jelaskan :

Page 7: ASKEP JIWA DEPRESI

Ds : keluarga klien mengatakan klien sreing memenggil – manggil nama pacarnya

Do. Kluarga Klien nampak melambai – lambaikan tangan

Masalah keperawatan

Perubahan sensori perceptual: lain-lain,jelaskan

Halusinasi

7. Proses pikir

Arus pikir

Koheren inkoheren asosiasi longgar

Fligt of ideas blocing pemulangan

pembicaraan/persevarasi

Tangasial sirkumstansiality logorea

Neologisme bicara lambat bicara cepat

irelevansi

Main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2,

sebutkan

Jelaskan:

Ds : Kadang saat perawat bertanya,”apakah mas sudah makan hari ini?”

Klien menjawab,” hari ini dia sedang dimana yaa?”

Masalah Keperawatan

Perubahan proses pikir

Isi Pikir

Obsesif ekstasi fantasi

Bunuh diri ideas of reference pikiran magis

Alienasi isoolasi sosial rendah diri

Preokupasi pesimisme Fobia sebutkan

Waham: sebutkan jenisnya

Page 8: ASKEP JIWA DEPRESI

Agama somatik,hipokondrik kebesaran curiga

Nihilistik sisi pikir siar pikir

kejaran kontrol pikir dosa

Jelaskan :

Ds : Klien merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada

tujuan hidup, merasa putus asa dan ingin bunuh diri.

Do : klien tampak malas dan letih

Masalah Keperawatan

Perubahan proses pikir,

Bentuk pikir

Realistik nonrealistic

Autistic dereistik

8. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan

Paramnesia, sebutkan jenisnya :

Hipermnesia, sebutkan

Jelaskan :

Ds : klien mengatakan selalu ingat kejadian pcarnya memutuskannya

Do : Pasien mampu mengingat semua hal baik yang menyakiti atau

menyenangkan dan tidak ada gangguan dengan daya ingat

Masalah keperawatan

Perubahan proses pikir : ya

Isolasi social : tidak

Lain – lain, :

9. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Page 9: ASKEP JIWA DEPRESI

Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung

Jelaskan ;

Ds : Klien mengatakan susah sekali untuk konsentrasi

Do : Klien nampak bingung

Masalah keperawatan

Perubahan proses pikir

10. kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : Ds. klien masih bingung untuk menentukan pilihan untuk aktivitasnya

sehari – hari.

Do : klien nampak linglung

Masalah keperawatan

Perubahan proses piker, jelaskan : keterlambatan dalam penentuan pilihan

11. Daya tilik diri / insight

Mengingkari penyakit yang di derita

Menyalahkan hal – hal di luar dirinya

Jelaskan :

Ds : klien mengatakan dirinya baik – baik saja

Do : klien tampak mempertahankan keadaan yang tidak rapi

Masalah keperawatan

Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik

Perubahan proses pikir

Lain – lain, jelaskan

12. Interaksi selama wawancara

Page 10: ASKEP JIWA DEPRESI

Bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung

Kontak mata kurang defensive curiga

Jelaskan : Do : Kontak mata kuramg, berbicara sendiri dan klien tampak tidak

menerima kehadiran perawat.

Masalah keperawatan :

Kerusakan komunikasi Resiko tinggi kekerasan

Kerusakan Interaksi social Resiko menganiaya diri

Isolasi social Resiko tinggi mutilasi diri

Resiko membahayakan diri Lain lain, jelaskan . . . . .

VI. FISIK

1. Keadaan umum : lemah

2. Tanda Vital : TD : 110/70mmHg N: 80x/mnt S: 360C P: 80x/menit

3. Ukur: TB: 170cm BB: 65 kg turun naik

4. Keluhan fisik : tidak ya, jelaskan

5. Pemeriksaan fisik : rambut acak – acakan

Masalah keperawatan

Resiko tinggi perubahan suhu tubuh

Defisit volume cairan

Perubahan volume cairan

Resiko tinggi terhadap infeksi

Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh

Lain lain, jelaskan

VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)

1. Konsep Diri

a. Citra tubuh : klien mengatakan bahwa bagian tubuh yang dia sukai

adalah bagian wajah

b. Identitas : klien bisa menyebutkan identitasnya secara benar dan

lengkap.

Page 11: ASKEP JIWA DEPRESI

c. Ideal diri : klien menganggap dirinya sangat bersalah

d. Harga diri : klien merasa putus asa, merasa dirinya tidak berguna lagi

Masalah keperawatan

Pengabaian unilateral Harga diri rendah

Gangguan citra tubuh Lain lain, jelaskan

Gangguan integritas pribadi

2. Genogram

X

Ket :

: Perempuan

: Laki-laki

X : Meninggal

:klien

3. Hubungan Sosial

a. Hubungan terdekat : Pasien merasa dekat dan nyaman bila bersama

dengan pacar.

Page 12: ASKEP JIWA DEPRESI

b. Peran serta dalam kelompok / masyarakat : px ikut serta dalam karang

taruna di desanya.

c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : kurang percaya

dengan orang yang baru dikenalnya.

Masalah keperawatan

Kerusakan komunikasi Isolasi sosial

Kerusakan komunikasi verbal Lain – lain, jelaskan depresi

Kerusakan integritas social

4. Spiritual dan cultural

a. Nilai dan keyakinan : pasien beragama Islam sejak lahir

b. Konflik nilai / keyakinan / budaya : tidak ada

c. Kegiatan ibadah : ibadah px sering terlambat (tidak tepat waktu )

Masalah keperawatan

Distress spiritual Lain – lain, jelaskan

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

1. Perawatan Diri

1) Makan

Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

2) BAB/BAK

Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

3) Mandi

Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

4) Berpakaian / berhias

Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

2. Nutrisi

Apakah anda puas dengan pola makan anda ? kurang puas

Page 13: ASKEP JIWA DEPRESI

Bila tidak puas, jelaskan : nafsu makan menurun

Apakah anda makan memisahkan diri? iya

Bila ya, jelaskan : klien lebih suka makan menyendiri.

Frekuensi makan sehari : 3x (kali)

Nafsu makan

Meningkat Menurun Berlebihan sedikit

sedikit

Berat badan

Meningkat Menurun

BB saat ini: 65 kg, BB terendah : 60kg dan BB tertinggi:75 kg

Jelaskan :

Ds : keluarga klien mengatakan berat badan klien menurun

Do : berat badan dahulu 70 kg tetapi berat badan sekarang 65 kg

Masalah keperawatan

Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh.

Perubahan nutrisi:potensial > kebutuhan tubuh.

Perubahan nutrisi : > kebutuhan tubuh .

Kebutuhan nutrisi tercukupi

3. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : tidak ada waktu

Tidur malam lama : 21.00 WIB s/d 05.30 WIB

Aktivitas sebelum : menonton TV sesudah : kuliah

Keluhan :

Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan spesifiknya : Insomnia

4. Penggunaan obat

Page 14: ASKEP JIWA DEPRESI

Klien tidak menggunakan obat tidur.

Masalah keperawatan

Konflik pengambilan keputusan ketidakpatuhan

Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapuetik

5. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan Lanjutan ya tidak

Sistem pendukung ya tidak

6. Aktivitas didalam rumah

Mempersiapkan makanan ya tidak

Menjaga kerapihan rumah ya tidak

Mencuci tangan ya tidak

Pengaturan keuangan ya tidak

7. Aktivitas diluar rumah

Belanja ya tidak

Transportasi ya tidak

Lain-Lain ya tidak

Jelaskan : klien lebih sering dirumah saja.

Masalah keperawatan

Devisit aktivitas deversional /hiburan Lain Lain : tidak ada masalah

IX. MEKANISME KOPING

Adatif Maladaptif

Bicara dengan lain minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat /berlebihan

Teknik relokasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olah raga mencederai diri

Page 15: ASKEP JIWA DEPRESI

Lainnya Lainnya :

Masalah keperwatan

koping individu tidak efektif

Lain lainya, tidak ada

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok : kluarga selalu menghibur dan

membantu menyelesaikan masalahnya.

Masalah berhubungan dengan lingkungan : klien lebih menutup diri

Masalah dengan pekerjaan : px merasa malas lagi untuk melakukan aktivitas.

Masalah dengan perumahan : tidak ada masalah.

Masalah dengan ekonomi : tidak ada

Masalah dengan pelayan kesehatan : tidak ada

Masalah lainnya : tidak ada.

Masalah keperawatan

Enuresis maturasi Sindrom stres relokasi

Ketidakberdayaan perilaku mencari bantuan

Keputusasaan gangguan konsep diri

Perubahan kinerja peran

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG

Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor presiptasi penyakit fisik

Koping obat-obatan Lainnya

Masalah keperawatan

Perilaku mencari bantuan kesehatan Penatalaksanaan terapuetik tidak

efektif

Ketidakpuasaan Kurang pengetahuan spesiknya

XII. ASPEK MEDIK

Page 16: ASKEP JIWA DEPRESI

Diagnosa medik :

Terapi medik :

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, toileting, instrumentasi)

2. Kerusakan komunikasi verbal

3. Perubahan sensori perceptual: halusinasi

4. Perubahan proses pikir

5. Resiko menganiaya diri

6. Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh

7. Gangguan pola tidur dan spesifiknya : Insomnia

8. Devisit aktivitas deversional /hiburan

9. koping individu tidak efektif

10. Keputusasaan

11. Perubahan kinerja peran

12. depresi

Page 17: ASKEP JIWA DEPRESI

ANALISA DATA

Nama Pasien : Sdr. A Ruang : Flamboyan

Tanggal : 2 juni 2013 No. Reg : 0903

No. DATA MASALAH

1. Ds : keluarga klien mengatakan klien

sering marah – marah sendiri dan

sering menyendiri, klien merasa

putus asa dan ingin bunuh diri.

Do :

klien nampak cuek saat diajak

komunikasi.

Klien nampak murung

Kontak mata kurang

Klien tidak kooperatif

Cara berpikirnya juga

terlambat, seolah - olah

pikirannya kosong,

konsentrasi terganggu, tidak

mempunyai minat dan tidak

dapat berpikir.

Kerusakan komunikasi verbal

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kerusakan komunikasi verbal

Page 18: ASKEP JIWA DEPRESI
Page 19: ASKEP JIWA DEPRESI

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Sdr. A Ruang : Flamboyan

Tanggal : 2 juni 2013 No. Reg : 0903

TGL

NO

DX

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

PERENCANAAN INTERVENSI RASIONAL

TUJUAN KRITERIA

EVALUASI

02

Juni

2011

1 Kerusakan

Komunikasi Verbal

TUM : Klien dapat

berkomunikasi

dengan orang lain

secara optimal

TUK :

1. Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya

Setelah 1x

pertemuan klien

menunjukkan

tanda-tanda

percaya kepada

perawat :

a. wajah cerah,

tersenyum

b. mau

berkenalan

Bina hubungan saling percaya

dengan :

Beri salam setiap

berinteraksi

Perkenalkan nama,

nama panggilan

perawat, dan tujuan

perawat berkenalan

Tanyakan nama dan

panggilan kesukaan

Hubungan saling

percaya

memungkinkan

terbuka pada

perawat dan

sebagai dasar

untuk intervensi

selanjutnya

Page 20: ASKEP JIWA DEPRESI

c. ada kontak

mata

d. menerima

kehadiran

perawat

e. bersedia

menceritakan

perasaannya

klien

Tunjukan sikap jujur

dan menempati janji

setiap kali berinteraksi

Tanyakan perasaan

dan masalah yang di

hadapi klien

Buat kontak interaksi

dengan jelas

Dengarkan dengan

penuh perhatian

ungkapan klien

2. Klien dapat

mengidentifi

kasi

komponen

yang

dimiliki

Setelah 1x

interaksi klien

menyebutkan

- Aspek positif

dan kemampuan

yang dimiliki

klien

- Aspek positif

keluarga

2.1 diskusikan dengan klien

tentang :

- aspek positif yang

dimiliki klien,

keluarga, dan

lingkungan

- kemampuan yang

sudah dimiliki klien

2.2 bersama klien buat

mengidentifikasi hal-

hal positif yang

masih dimiliki klien

pemberian penilaian

negatif dapat

menurunkan

semangat klien

dalam hidupnya

meningkatkan harga

diri klien

Page 21: ASKEP JIWA DEPRESI

tentang :

- aspek positif klien

keluarga dan

lingkungan

- beri pujian yang

realistik, tindakan

memberikan penilaian

negatif.

3. Klien dapat

menilai kemampuan

yang di gunakan

Setelah 1x

interaksi klien :

klien dapat menilai

kemampuan yang

dapat digunakan

3.1diskusikan kemampuan

yang tepat digunakan

selama sakit

3.2 diskusikan kemapuan

yang tepaat digunakan

selanjutnya

Untuk

meningkatkan

kemampuan klien

dan kemampuan

tersebut dapat

digunakan secara

tepat.

4. klien dapat

melakukan

komunikasi sesuai

setelah 1 x

interaksi klien :

klien melakukan

4.1 berikan klien kesempatan

mengamukakan pendapatnya

4.2 berikan pujian atas

Dengan

mengungkapkan

pendapatnya klien

Page 22: ASKEP JIWA DEPRESI

dengan kondisinya komunikasi sesuai

dg kondisi dan

kemampuannya.

keberhasilan klien

5.3 diskusikan bersama

keluarga kemungkinan

pelaksanaan di rumah.

merasa di hargai.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Page 23: ASKEP JIWA DEPRESI

Nama Pasien : Sdr. A Ruang : Flamboyan

Tanggal : 2 juni 2013 No. Reg : 0903

NO

DXWAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI

1. 02 Juni

2011

TUK 1 : Membina hubungan saling percaya dengan :

Memberi salam setiap berinteraksi

memperkenalkan nama, nama panggilan

perawat, dan tujuan perawat berkenalan

Menanyakan nama dan panggilan kesukaan

klien

Menunjukan sikap jujur dan menempati janji

setiap kali berinteraksi

Menanyakan perasaan dan masalah yang di

hadapi klien

Membuat kontak interaksi dengan jelas

Mendengarkan dengan penuh perhatian

ungkapan klien

S :

Klien mengatakan ”selamat pagi”

Klien mengatakan, “ nama saya Andi, biasa di

panggil and”

Klien mengatakan, “ kabar saya baik “

Klien mengatakan, ”boleh”

Klien mengatakan, “tinggal di jombang”

Klien mengatakan, “ tinggal bersama keluarga”

Klien mengatakan, ” perasaan saya hari sedih

sekali”

Klien mengatakan, ”iya sus”

Klien mengatakan ” iya sus ditaman saja”

Klien mengatakan ”terserah suster saja”

O : tatap muka kurang, kontak mata kurang

A : TUK 1 tercapai sebagian

P : TUK 1 dilanjutkan dan dimodifikasi sampai semua

Page 24: ASKEP JIWA DEPRESI

intervensi tercapai

1. 02 Juni

2011

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi komponen

yang dimiliki

Mendiskusikan dengan klien tentang :

- aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,

dan lingkungan

- kemampuan yang sudah dimiliki klien

bersama klien membuat tentang :

- aspek positif klien keluarga dan lingkungan

- beri pujian yang realistik, tidak memberikan

penilaian negatif.

S :

Klien mengatakan, saya seperti ini karena pacar

saya yang memutusakan saya dan pergi

meninggalkan saya.

Klien mengatakan, di kampus, kamar dan lain – lain

lah sus.

Klien mengatakan, saya merasa baik – baik saja sus.

Klien mengatakan, sejak pacar saya memutuskan

saya.

Klien mengatakan, hubungan saya dengan keluarga

dan teman – teman saya menjadi renggang

sehingga saya telihat seperti orang yang tidak punya

siapa- siapa.

Klien mengatakan, selain itu saya lebih senang

melamun sendiri.

Klien mengatakan, tidak sus.

Klien mengatakan, iya saya mau sus.

Klien mengatakan, iya sus, menurut saya, saya

Page 25: ASKEP JIWA DEPRESI

memiliki postur tubuh yang ideal.

Klien mengatakan, cita – cita saya memang ingin

jadi polisi sus tapi belum kesampaian

Klien mengatakan, iya sus saya sudah mengerti.

Klien mengatakan, perasaan saya sedikit lega.

O : Klien tampak cemberut,kontak mata kurang, klien

sedikit tersenyum saat diberi arahan.

A : TUK 2 tercapai

P : TUK 2 dihentikan

Page 26: ASKEP JIWA DEPRESI

Strategi Pelaksanaan

Tindakan Keperawatan Pertemuan Hari ke 1- 2

Tanggal 2 Juni 2013 s/d 3 Juni 2013

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien saat ini :

Klien sedang duduk menyendiri dengan pandangan kosong.

2. Diagnosa Keperawatan

• Gangguan komunikasi verbal

3. Tujuan

• Klien dapat membina hubungan saling percaya

• Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimilki

• Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

• Klien dapat melakukan komunikasi sesuai dengan kondisi

4. Intervensi

1). dapat membina hubungan saling percaya

• sapa klien dengan ramah secara verbal / non – verbal

• memperkenalkan diri dengan sopan

• tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai

• jelaskan tujuan peremuan

• beri perhatan dan perhatikan kebutuhan dasasr klien.

2). Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

• Diskusikan kemampuan dan aspek positifyang dimilki klien

• Berikan pujian relistik kepada klien

• Hindarkan pemberian penilaian negatif pd klien

3). Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

• Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat digunakan

• Diskusikan dengan klien kemampuan yang digunakan

selanjutnya.

Page 27: ASKEP JIWA DEPRESI

4). Kx dapat melakukan komunikasi sesuai dengan kondisinya

• Berikan klien kesempatan mengemukakan pendapatnya

• Beerikan pujian atas keberhasilan klien

• Diskusikan bersama keluarga kemungkinan pelaksanaan di

rumah.

B. Strategi Komunikasi Dalam Melaksanakan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

” selamat pagi mas, “

b. Evaluasi / validasi

“ Bagaimana perasaan mas hari ini? “ ,

“wah pagi ini saya lihat mas cerah sekali”. “ nama saya endang , saya

adalah perawat yang merawat mas”. “ mas sukanya dipanggil siapa ? “.

“ saya yang bertanggung jawab merawat mas dan dinas dari pukul 07.00-

14.00 WIB , jadi kalau ada sesuatu yang diperlukan atau ingin di

sampaikan silahkan menyampaikan pada saya”.

“ saya disini siap membantu mas untuk menyelesaikan masalah yang mas

hadapi sehingga nantinya saya harapkan mas pada akhirnya dapat

menyelesaikan masalah yang ada sendiri meskipun sudah tidak dirawat di

rumah sakit ini “.

“ dalam merawat mas , saya bersama tim kesehatan yang lain dan saya

harap mas bersedia mengatakan apa yang mas rasakan karena hal ini akan

sangat membantu kami selaku petugas kesehatan untuk dapat membantu

mengatasi masalah mas”.

“ Kalau mas bersedia cerita mengenai masalah mas , saya akan mencoba

bersama-sama mas mencari solusi dari masalah yang ada , kalau mas

tidak mau menceritakan apa yang dirasakan dan mengetahui apa yang

Page 28: ASKEP JIWA DEPRESI

menjadi kebutuhan mas dan pada akhirnya sulit buat saya untuk bisa

mendiskusikan dan mencati solusi dari masalah yang dihadapi mas “.

c. Kontrak

• Topik :

“ pagi in kita akan melakukan kegiatan diskusi mengenai komponen daam

diri mas yang dimiliki”.

“ adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar mas dapat berkomunikasi

dengan orang lain secara ,maksimal”.

• Waktu dan Tempat

“ bagaimana kalau kita bertemu dan berbincang-bincang selama 15

menit ?” .

“ apakah mas ingin diskusi disini atau di tempat lain yang mas merasa

nyaman ?”.

“ saya akan merahasiakan informasi yang diberikan dan hanya saya

gunakan informasi itu untuk proses perawatan “.

“ sebelum kita mulai kegiatan nya , apakah ada hal yang ingin ditanyakan

atau disampaikan ?”

2. Kerja

“ bagaimana kalau kita mulai sekarang ?’

” Mas tadikan mas menyebutkan alasan mas dirawat disini karena mas

malas dan ngelantur saat berbicara.”

” Kira – kira boleh saya tau, apa yang menyebabkan mas malas berbicara?

Selama berada d rumah sakit ini kemampuan kegiatan sehari- hari dari

pagi sampai malam hari yang bisa dilakukan mas apa aja ya?

Wah.... bagus sekali ya....

Kalau bisa tetap melakukan kegiatan sehari- hari tersebut ya... supaya

perhatian teralihkan dan tidak merasa sedih trus...

Jadi sekarang kita buat jadwal kegiatan harian mas selama dirawat di

ruang ini ya?

Page 29: ASKEP JIWA DEPRESI

Wah... bagus sekali ya... nanti dilaksanakan dalam kegiatan sehari- hari

ya.. mas...

Bagaimana apakah jadwal kegiatan sehari-hari mas yang kita buat

bersama – sama kemarin udah dilaksanakan sehari- harinya?

Wah... bagus sekali ya....

3. Terminasi

a. Evaluasi

• Evaluasi subjektif

” Bagaimana perasaan mas setelahkita berbincang – bincang ? ”

• Evaluasi obyektif

“ Coba mas masih ingat dengan nama saya ?”

“ coba sebutkan yang telah kita bicarakan tadi tentang jadwal kegiatan

harian yang sudah kita rencanakan tadi ?”

“ dari hasil kegiatan kita selama 15 menit tadi saya simpulkan bahwa

jadwal kegiatan mas sehari-hari sudah bagus , tolonh dilakukan dengan

disiplin ya mas “.

b. Rencana tindak lanjut

” baik , dari hasil kegiatan diskusi hari ini kita telah mengetahui bahwa

mas telah memiliki jadwal kegiatan harian , sehingga jadwal tersebut

dapat mas pergunakan untuk kegiatan di hari- hari berikutnya “.

c. Kontrak

“ bagaimana kalau kita bertemu dan berbincang – bincang lagi bessok di

tempat yang sama ?” apakah anda setuju ?” , bagaimana kalau kita

bertemu lagi pada jam seperti sekarang ini disini dan kita membicarakan

mengenai cara melakukan kegiatan harian sambil berbicara dengan orang

lain ?” .

“ baiklah kita sudah selesai , saya permisi dulu ya mas , terimakasih atas

waktunya “.