39
METODE NONFARMAKOLOGI PADA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ORKITIS DI RUANG BOGENVIL RSUD DR M SALEH KODYA PROBOLINGGO Hermanto, S.Kep

Askep orkitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep orkitis

METODE NONFARMAKOLOGI PADA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN ORKITIS DI RUANG BOGENVIL RSUD DR M SALEH

KODYA PROBOLINGGO

Hermanto, S.Kep

Page 2: Askep orkitis

PROBLEMSesuai dengan tanda dan gejala Nyeri ringan – berat, bengkak dan

kemerahan, demam, kencing nanah/darah Infeksi virus/bakteri – lokal / sistemik Pengetahuan klien – kesembuhanData: 1/3 pria gondongan – orchitis Prepubertas – gondong 15 % – 20% pria  menderita orchitis =

parotitis Penyebab – virus (parotitis epidemika),

bakteri dan PMS

Page 3: Askep orkitis

METODE NONFARMAKOLOGI

Tirah baring Suportif – sembuh 3-10 hari Elevasi skrotum – mengurangi nyeri Kerja sama dan tk pengetahuan klien.

Rumusan masalah: Apakah metode nonfarmakologi bisa

memberikan manfaat pd permasalahan perawatan yang muncul:

Apakah klien dpt Mengatasi nyeri yg dihadapi?

Bgmn pengetahuan klien thd penyakitnya ? Apakah klien telah mengalami Infeksi dr

penyakitnya ?

Page 4: Askep orkitis

TUJUAN Mengatasi dn mel tind askep yg brkaitan

dg nyeri yg dirasakan klien Mengkaji dn mel tind askep kurang

pengetahuan yg timbul pd px akibat dr penyakitnya

Mengkaji dn mel tind askep resiko komplikasi infeksi penyakit pd klien

Page 5: Askep orkitis

TINJAUAN TEORI

Anatomi Genitalia pria

Page 6: Askep orkitis

ANATOMI TESTIS

Spermatogenesis terjadi dalam tubulus seminiferus, diatur oleh FSH

Sekresi testoteron oleh sel leydig, diatur oleh LH

Page 7: Askep orkitis

SCROTUM

Page 8: Askep orkitis

PENGERTIAN Orchitis : inflamasi akut atau infeksi pada

testis.Etiologi:• Mumps Virus (parotitis epedemika)

Coxsackie virus, varicella, dan echovirus• Bakteri : stapilococus, streptococus, TB, E.

coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa dll.

Faktor resiko non PMS: Imunisasi gondongan yg tdk adekuwat Usia lanjut > 45th UTI berulang Kelainan urinary track (UT)

Page 9: Askep orkitis

FAKTOR PMS: Berganti-ganti pasangan Rwyt penyakit menular pada pasangan Rwyt GO, Clamydia / PMS yg lain

Tanda dn Gejala: Nyeri, Demam tinggi, bengkak,

kemerahan scrotum unilateral/bilateral Nyeri berkemih, nyeri hub sex Testis terasa berat Kencing nanah/darah WBC meningkat

Page 10: Askep orkitis

PATHWAY

Page 11: Askep orkitis

KOMPLIKASI

30% atropi testis Irreversibel spermatogenesis – infertil Kerusakan sel leydig – testoteron turun -

hipogonadisme Abses scrotum Infark testis Fistula kulit scrotum Epididimitis kronis

Page 12: Askep orkitis

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Urine kultur: bakteri ? Urethral smear : GO, clamydia Dopler ultrasound: abses pd scrotum Testicular scan Analisa urine Kimia darah

Page 13: Askep orkitis

PENATALAKSANAAN

Antibiotic yg sesuai Analgetic antiimflamasi Tirah baring Kompres dingin : oedema Aspirasi hidrokel bl ada

Page 14: Askep orkitis

PROSES PERAWATAN

1. Pengkajian Riwayat penyakit Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang2. Masalah perawatan: Nyeri akut Hipertermi Resiko infeksi Kurang perawatan diri Harga diri rendah Perubahan pola sexual

Page 15: Askep orkitis

DIANOSA KEPERAWATAN Nyeri akut berhubungan dengan agen injury

biologi (inflamasi jaringan terinfeksi) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan

metabolisme akibat peradangan (proses penyakit)

Resiko infeksi dengan faktor resiko tidak adekuatnya pertahanan primer (kerusakan integritas kulit skrotum)

Kurang perawatan diri : mandi, makan, berpakaian, toileting, berhubungan dengan kerusakan neuromuskular (nyeri)

Harga diri rendah situasional berhubungan dengan kegagalan/ketidakmampuan mempunyai keturunan

Perubahan pola seksual berhubungan dengan nyeri sekunder terhadap peradangan

Page 16: Askep orkitis

NONFARMAKOLOGITanpa menggunakan obatTehik NF:1. Distraction : pengalihan perhatian2. Reframing : mengganti pikiran negatif

menjadi positif3. Relaxation : mengurangi ketegangan

mental dan fisik.4. Biofeedback: mepengaruhi respon

fisiologis5. Cutaneous stimulation: stimulasi area

kulit6. Transcutaneous stimulation:

akupuntur, akupresur

Page 17: Askep orkitis

TINJAUAN KASUS Nama : Tn. F. Umur : 50 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku/bangsa : Madura/Indonesia Status Perkawinan : Kawin Pendidikan: SMA Pekerjaan : Swasta Alamat : Jl. WR. Supratman

Kraksaan

Page 18: Askep orkitis

KELUHAN DAN RIWAYAT PENYAKIT

Pembemgkakan scrotum disertai kencing nanah/darah 3 hari sebelum klien masuk rumah sakit diikuti dengan rasa sakit di selangkangan dengan rasa berat dan cekot-cekot nyeri terus menerus semakin nyeri bila dibuat aktivitas, badan terasa meriang dan panas, kepala pusing.

Penilaian nyeri berdasarkan PQRST: P: disebabkan infeksi testis Q: rasa berat dan cekot-cekot R: di daerah selangkangan S: sedang, klien tampak mendesis dan

menyeringai T: intermiten

Page 19: Askep orkitis

RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

Pasien mengatakan 3 tahun yang lalu pernah gagal ginjal kronik (GGK) dan hypertensi. Dilakukan pengobatan dengan pemberian antihipertensi, analgesic dan Haemodialisis (HD).

Pemeriksaan Diagnostik: laboratorium tgl 5 september 2012 BUN: 53,6, (8,0 – 26,0 mg/dl), Hb: 8,6

(13,0-16,0 g/dl) Kreatinin: 2,8, (0,7 – 1,3 mg/dl ), leucosit:

28.800 (5-10x103 μl) Urie acid: 7,3, (2,5 – 7,5 mg/dl ), trombosit:

135.000 (150-400x103 μl) Pemeriksaan foto: Tidak ada

Page 20: Askep orkitis

THERAPY MEDIC

Infus RL 20 tts/mnt Injeksi ceftriaxon 2x1 g Injeksi ranitidine 2x1 amp Injeksi ketorolac 3x30 mg Haemodialisis regular 2x/minggu

Page 21: Askep orkitis

ANALISA DATA DAN MASALAHS : pasien mengeluh nyeri

selangkangan

O: - k/u lemah- odema scrotum- scrotum merah kehitaman- testis ka>ki, 7cm>5cm- pasien kelihatan mendesis

dan menyeringai- nyeri skala 4-6 (sedang)- s : 360C N: 88x/menit RR 16x/menit TD 150/80mmHg Waktu istirahat 4 jam

Masalah keperawatan

Nyeri akut

Page 22: Askep orkitis

ANALISA DATA DAN MASALAHS : pasien sering

bertanya

O: pasien tampak bingung pasien tampak takut dengan penyakitnya

Kurang Pengetahuan

Page 23: Askep orkitis

ANALISA DATA DAN MASALAHS : pasien mengeluh

sakit waktu kencing

O: kencing darah / nanah Kencing warna cokelat

kemerahan Odema scrotum Ada riwayat GGK

Lab: Hb : 8,6 BUN : 53,6

Leucosit : 28.800Trombosit : 135.000

Resiko Infeksi

Page 24: Askep orkitis

ETIOLOGI

Page 25: Askep orkitis

DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri akut berhubungan dengan agen

injury biologis (infeksi testis)

Kurang pengetahuan tentang kondisi penyakitnya berhubungan dengan kurang informasi

Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer

Page 26: Askep orkitis

INTERVENSI DK 1

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien dapat mengontrol nyeri.

Indicator: Mengenali factor

penyebab Skala nyeri turun 0-3 Menggunakan metode

non analgetik untuk mengurangi nyeri

Klien rilex dan bisa istirahat

Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (P,Q,R,S,T)

Observasi non verbal dari ketidak nyamanan

Ajarkan tentang tehnik non farmakologi

Tingkatkan istirahat Kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri (suhu, pencahayaan, kebisingan)

Kolaborasi dengan dokter bila keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil.

Page 27: Askep orkitis

INTERVENSI DK2

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien dapat mengerti informasi yang diberikan.

Indicator : Klien dapat menyebut apa

yang sudah dijelaskan Klien mematuhi aturan

pengobatan dan perawatan

Klien dapat melakukan latihan yang diajarkan

Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga

Buat hubungan yang baik antara perawat dan klien

Beri dan fasilitasi kebutuhan informasi yang cukup

Beri kesempatan bertanya dan libatkan dalam perawatan

Jelaskan / ajarkan tentang kondisi pengobatan, perawatan, rehabilitasi, pencegahan kekambuhan, tanda dan gejala, komplikasi, bila perlu fasilitasi pertemuan dengan medis

Page 28: Askep orkitis

INTERVEN DK 3Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 3x24 jam status kekebalan klien meningkat

Indicator : Tidak didapatkan

infeksi berulang Bebas dari pus,

purulent dan eritema Leucosit dalam batas

normal Luka sembuh sesuai

dengan waktunya

Batasi pengunjung bila perlu Cuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan Gunakan sabun anti mikroba untuk

cuci tangan Kaji temperature tiap 4 jam Ganti linen sesuai aturan sesuai

aturan yang berlaku Motifasi klien menjaga kebersihan Motivasi peningkatan asupan

nutrisi Kolaborasi pemeriksaan darah

lengkap sesuai indikasi Kolaborasi pemberian antibiotka Gunakan sarung tangan selama

kontak dengan lokasi infeksi Observasi tanda-tanda infeksi.

Page 29: Askep orkitis

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DK1

Mengkaji nyeri (P,Q,R,S,T) Memposisikan tirah baring Menganjurkan tehnik non

farmakologi (distraksi dan relaksasi) dan elevasi scrotum.

Melakukan observasi non verbal tentang nyeri

Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri

Pemberian analgetik (ketorolac 3x30mg)

S : klien merasa nyeri berkurang

O : klien bisa istirahat dan tidak tampak rasa sakit

A : tujuan tercapai

P : intervensi dalam pemantauan

Page 30: Askep orkitis

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DK2

Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga

Memberi informasi yang perlu

Memberi kesempatan bertanya dan melibatkan dalam perawatan

Membuat hubungan yang baik antara klien dan perawat.

S : klien mengaku sudah tau dan paham tentang kondisi penyakitnya

O : klien bisa menjelaskan tentang penyakitnya

klien dapat menyebut dengan apa yang dijelaskan

A : tujuan tercapaiP : intervensi

dihentikan

Page 31: Askep orkitis

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DK3

Menjelaskan tentang kondisi penyakitnya

Membatasi pengunjung Mencuci tangan sebelum

dan sesudah melakukan tindakan

Memotivasi kebersihan pasien

Menggunakan anti mikroba dan sarung tangan

Mengganti linen sesuai aturan

Memotivasi klien memenuhi asupan nutrisi

Melakukan observasi tanda-tanda infeksi

Melakukan kolaborasi pemberian antibiotika (ceftriaxon 2x1 gr/hari).

S : klien tidak merasa panas badan / nyeri

O: tanda infeksi berkurang, tidak ada eritema / abces, pembengkakan scrotum masih ada, kencing masih darah / nanah, suhu 36’C

A : tujuan tercapai sebagian

P : intervensi di teruskan.

Page 32: Askep orkitis

PEMBAHASAN NyeriIntervensi NNN 2011 masih bersifat

umumPerlu kejelian perawatIntervensi yg sesuai u/ m(-)nyeri =

distraksi, relaksasi Yg gmn yg sesuai ?, NF ???

Analgetic sudah terjadwalNonfarmakologi/analgetic ??? – nyeri

Kurang pengetahuanIntervensi NNN 2011 = implementasiPeran Perawat sbg educator (health

education)

Page 33: Askep orkitis

Resiko infeksiIntervensi NNN 2011 = implementasiNonfarmakologi ??? Tidak cukupAntibiotik – krn kondisi penyakitnya

Page 34: Askep orkitis

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Nyeri : masalah utamaSehingga perlu mendapatkan intervensi

keperawatan yang memadai dan sesuai Kurang pengetahuanperan perawat sebagai komunikator yang baik

sangat menentukan keberhasilan tindakan ini. Resiko infeksimasalah yang perlu mendapatkan perhatian

dan tindakan asuhan keperawatan, mengingat kondisi dari perjalanan penyakitnya

Page 35: Askep orkitis

Dari kesimpulan diatas jelaslah bahwa asuhan keperawatan telah memberikan arti dan nilai tambah terhadap tingkat kesembuhan pasien, tindakan asuhan keperawatan telah sebagai ajuvan daripada kesembuhan pasien.

Page 36: Askep orkitis

SARAN Dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan

pada kasus dengan diagnosa medis orchitis yang berkaitan dengan penanganan masalah: nyeri, kurangnya pengetauan klien dan resiko infeksi dibutuhan intervensi dan peran perawat yang sangat memadai, dan tidak selalu masalah pada klien penyelesaianya berhubungan dengan farmakologi. untuk menilai tingkat keberhasilan asuhan keperawatan kususnya yang berkaitan dengan masalah nyeri mungkin perlu dikedepankan dulu tindakan nonfarmakologi akan tetapi apabila dalam asuhan keperawatan masalah nyeri ini tidak berhasil dalam arti nyeri tidak berkurang dan semakin bertambah baru dilakukan kolaborasi dengan pemberian analgetik.

Page 37: Askep orkitis

Dalam kasus ini dimungkinkan muncul masalah-masalah yang lain tetapi tidak dibahas dalam penelitian, ini memberikan kesempatan pada peneliti yang lain untuk melanjutkan.

Page 38: Askep orkitis

THANKS YOU

Page 39: Askep orkitis

DAFTAR PUSTAKA Corwin, Elizabeth J. (2010). Buku saku Patofisiologi, Jakarta, EGC

Medical Publisher. Delaune, Sue C. and Praticia K. Ladner. Fundamental of Nursing

Standards & Practice Second Edition. 2002.  Delmar Thomson Learning : United States of America

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, Taufan, (2011), Asuhan keperawatan maternitas, anak, bedah dan penyakit dalam, Yogyakarta, Nuha Medika.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Pudjiati, Marissa Tania tephanie dan Sri Rejeki S. Hadinegoro. (2009), Orkitis pada infeksi parotitis epidemika: Laporan kasus, Departemen kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS DR Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jornal Sari Pediatri Vol.11, No.1, Juni 2009.

Sebastian, David C. (2010). Buku ajar bedah. Jakarta. EGC Medical Publisher.

Wilkison, Judith M., dan Nancy R. Ahern. (2011), Prentice hall nursing diagnosis hand book (buku saku diagnosis keperawatan: diagnosis Nanda, intervensi NIC, kreteria hasil NOC), USA Florida. Alih bahasa Esty Wahyuningsi, Jakarta, EGC Medical Publisher.