23
BAB II PROFIL WILAYAH KAMPUNG BENUNG 2.1. Kondisi Kampung Benung Saat Ini Kampung Benung secara administrasi pemerintahan termasuk dalam wilayah Kecamatan Damai. Dimana saat ini Kampung Benung dipimpin oleh seorang Kepala Desa (KADES) yang bernama Dalmasius Kuntong. Kampung ini terdiri dari 3 RT. RT 1 terletak di Kampung Benung, dan RT. 2 berada di Kampung Pintuq. Sedangkan RT 3 di Kampung Lomuq. Kampung Benung memiliki luas wilayah 40 km 2 / 4000 Ha. Batas-batas Kampung Benung: Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Mencimai Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Tokong Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Tepulang

BAB II laporan kkn

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II laporan kkn

BAB II

PROFIL WILAYAH KAMPUNG BENUNG

2.1. Kondisi Kampung Benung Saat Ini

Kampung Benung secara administrasi pemerintahan termasuk dalam

wilayah Kecamatan Damai. Dimana saat ini Kampung Benung dipimpin oleh

seorang Kepala Desa (KADES) yang bernama Dalmasius Kuntong. Kampung ini

terdiri dari 3 RT. RT 1 terletak di Kampung Benung, dan RT. 2 berada di

Kampung Pintuq. Sedangkan RT 3 di Kampung Lomuq. Kampung Benung

memiliki luas wilayah 40 km2 / 4000 Ha.

Batas-batas Kampung Benung:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Mencimai

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Tokong

Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Tepulang

Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Engkuni Pasek

Orbitasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa/Kelurahan ) :

a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 24 Km

b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota Administratif : -

c. Jarak dari Ibukota Kab/Kotamadya Dati II : 18 Km

d. Jarak dari Ibukota Propinsi Dati I : 291 Km

e. Jarak dari Ibukota Negara :

Kondisi Geografis :

Page 2: BAB II laporan kkn

a. Topografi ( dataran rendah & dataran tinggi ) : Tinggi, Berbatu

dan Berbukit.

b. Suhu udara rata – rata : 29 ° - 35 °

2.1.1. Sumber Daya Manusia

Berdasarkan data Kantor Desa Kampung Benung tahun 2010

jumlah keseluruhan penduduk terdiri dari 306 jiwa dengan jumlah kepala

keluarga 96 Kepala Keluarga. Adapun jumlah penduduk berdasarkan

masing – masing Katergori dapat dilihat pada tabel berikut ini :

1. Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah

Pria 174

Perempuan 132

Total 306

Sumber Data : Kantor Desa Benung dan survey KKN

2. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam

pengembangan dan pembangunan desa yang mempunyai

potensi. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

yang ada di Kampung Benung ada dalam tabel berikut :

Tabel 2. Lulusan pendidikan Umum

Page 3: BAB II laporan kkn

Lulusan Pendidikan Jumlah

Belum Sekolah

Taman Kanak – Kanak

Sekolah Dasar

SMP/SLTP

SMA/SLTA

Akademi ( D1 – D3 )

Universitas ( Sarjana )

Tidak Sekolah

45 orang

3 orang

101 orang

33 orang

54 orang

14 orang

13 orang

43 orang

Total 306 orang

Sumber data : Survey KKN

3. Jumlah penduduk berdasarkan suku.

Suku asli di Kampung Benung ini adalah Dayak Benuaq,

terdapat juga berbagai suku pendatang, yakni suku Buton, suku

Jawa serta Manado. Adapun jumlah penduduk berdasarkan

suku yaitu :

Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan suku

Suku Jumlah

Dayak

Buton

Jawa

Manado

295 orang

1 orang

2 orang

1 orang

Page 4: BAB II laporan kkn

Timor / Flores 1 orang

Total 306 orang

Sumber data : Kantor Desa Benung

4. Jumlah Penduduk berdasarkan pekerjaan

Tabel 4. Jumlah Penduduk berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Jumlah

Pegawai Negeri Sipil

Tenaga Kerja Kontrak ( TKK )

Petani

Ibu Rumah Tangga ( IRT )

Dosen Swasta

Swasta

Pedagang Barang Kelontongan

Dukun Tradisional

20 orang

20 orang

59 orang

37 orang

1 orang

90 orang

5 orang

16 orang

Sumber data : Survey KKN dan Kantor Desa Benung

5. Jumlah penduduk berdasarkan agama

Tabel 5. Jumlah penduduk berdasarkan agama

Agama Jumlah

Islam

Kristen Protestan

Kristen Katholik

Hidhu

7 Orang

40 Orang

259 Orang

- Orang

Page 5: BAB II laporan kkn

Budha - Orang

Total 306 Orang

Sumber data : survey KKN

2.1.2. Sumber Daya Alam

Kampung Benung memiliki luas wilayah 40 km2 / 4000 Ha,

memiliki potensi sumber daya alam yang besar hanya saja tidak semua

sumber daya alam tersebut dikelola dengan baik. dari luas wilayah

kampung tersebut digunakan untuk wilayah Perkebunan dan Pertanian, 10

Ha digunakan untuk Pemukiman warga sedangkan sisa dari seluruh luas

itu dipergunakan sendiri oleh warga Kampung Untuk aktifitas kehutanan.

2.1.3. Sarana dan Prasarana

1. Sarana dan prasarana Transportasi

Sarana transportasi saat ini yang paling dominan dipakai dalam

transportasi sehari-hari adalah sepeda motor mengingat kampung ini

berada di daerah tinggi, berbukit dan berbatu sehingga masyarakat

lebih nyaman menggunakan motor untuk aktivitas keseharian mereka.

Namun, di Kampung ini masih belum memiliki jasa angkutan yang

menghubungkan antara Kampung Benung, Kecamatan dan Kabupaten

sehingga menyusahkan bagi mereka yang memiliki kepentingan di

Kecamatan dan Kabupaten apabila mereka tidak memiliki kendaraan.

Tabel 6. Alat transportasi

No Jenis Transportasi Jumlah

Page 6: BAB II laporan kkn

1 Sepeda

2 Sepeda Motor

3 Mobil

4 Truk

Sumber data : Survey KKN

2. Sarana Olahraga

Tabel 7 : sarana olahraga

No Keterangan Jumlah

1 Lapangan Bulutangkis 1

2 Lapangan Tenis Meja 2

3 Lapangan Sepakbola -

4 Lapangan Volly 1

Sumber data : Survey KKN

3. Sarana perkantoran

Pemerintahan Kampung Benung memiliki satu kantor Desa dan

satu Balai Pertemuan Umum untuk pertemuan atau kegiatan ceremony

dengan para warga dan aparat desa.

4. Sarana Peribadatan

Tabel 8 : Sarana Peribadatan

No Keterangan Jumlah

1

2

Masjid

Gereja Kristen Protestan

-

1

Page 7: BAB II laporan kkn

3

4

5

6

Gereja Khatolik

Wihara

Pura

Klenteng

1

-

-

-

Sumber data : Survey KKN

5. Sarana Pendidikan

Tabel 9. Sarana pendidikan

Jenis Pendidikan Gedung

Buah

Guru

Orang

Murid

Orang

Kelompok Bermain

TK

SD

SMP/SLTP

SMA/SLTA

AKADEMI

UNIVERSITAS

-

-

1

-

-

-

-

-

-

19

-

-

-

-

-

-

83

-

-

-

-

Sumber data : Survey KKN

6. Sarana Jalan

Fasilitas jalanan di Kampung Benung sebagian sudah beraspal

sekitar 2 Km dan sebagian besar masih tanah dan berbatu seperti jalan

menuju Kampung Pasek dan Kampung Mencimai.

7. Sarana Kesehatan

Page 8: BAB II laporan kkn

Kampung Benung memiliki 1 buah Posyandu dan 1 buah

Puskesmas Pembantu, di Kampung Benung terdapat satu Perawat,

namun sarana kesehatan yang ada masih belum maksimal karena

masih belum terlengkapinya fasilitas kesehatan. Selain pengobatan

medis, dikampung Benung juga terdapat pengobatan alternatif /

tradisional.

8. Sarana Komunikasi dan Informasi

Untuk sarana komunikasi di kampung ini sudah terjangkau

namun belum begitu maksimal karena signal yang didapat minim

sekali. Hal ini karena jarak Desa dengan menara pemancar signal

cukup jauh. Sehingga masyarakat disini cukup kesulitan dalam

berkomunikasi. Media TV pun hanya sebagian warga yang memiliki

karena jika ingin mendapat siaran TV maka masyarakat harus

memasang Parabola sebagai alat penarik siaran.

Tabel 10. Sarana Telepon

Keterangan Ada / Tidak Ada

Telepon Umum Ada

Wartel Tidak Ada

Warnet Tidak Ada

Sinyal Telepon Seluler /

Handphone

Ada

Sumber data : Kantor Desa Benung

Page 9: BAB II laporan kkn

9. Sarana Air Bersih

Tabel 11. Air Bersih

Keterangan Jumlah / buah

Sumur Pompa -

Sumur Gali 8

Hidran Umum 2

Tangki Air Bersih 1

Mata Air 8

Sumber data : Kantor Desa Benung

2.1.4 Perekonomian dan Produksi

Roda Perekonomian di kampung Benung belum berkembang

pesat, dimana terdapat :

a. 5 unit warung kelontongan

b. 1 unit Gilingan Padi

c. Usaha Bersama Mitra Kasih yang bergerak dalam jasa Simpan

Pinjam

d. Usaha hasil Hutan berupa Karet yang dikelola oleh Ketua RT 1

e. Perkebunan Karet

Sumber data : Survey KKN dan Kantor Desa Benung

2.1.5 Pendidikan, Sosial Budaya dan Spiritual

Dalam pendidikan formal, tingkat dan kualitas pendidikan di

Kampung Benung masih belum begitu maksimal. Sebagian warga

Page 10: BAB II laporan kkn

Kampung Benung belum mempunyai kesadaran yang cukup dalam

memperhatikan dan memberikan dukungan terhadap pendidikan putra-

putrinya. Hal ini juga tidak diimbangi dengan kualitas dari sekolah

tersebut serta kedisiplinan guru-guru yang dirasakan sangat kurang dalam

mengajar. Fasilitas yang dimiliki sekolah ini sangat sederhana bahkan

dapat dikatakan sangat minim, namun dari sekolah inilah satu-satunya

harapan untuk sedapat mungkin memperoleh pendidikan mengingat antara

daerah yang satu dengan yang lain sangat berjauhan. Adapun jenis

pendidikan formal yang ada adalah :

SDN 006 Benung (Kelas 1 SD – Kelas 6 SD)

Hal ini dinilai kurang cukup untuk skala sebuah kampung, namun

dirasakan sangat lumayan sebagai penunjang belajar anak-anak.

Kondisi sosial budaya di Kampung Benung masih sangat kental,

hal ini ditandai dengan masih diakuinya Hukum Adat sebagai hukum yang

tidak tertulis dan sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Rasa

kekeluargaan yang sangat kental bisa dilihat terutama pada saat pesta

perkawinan (pelulukng), acara kematian (kwangkai), upacara gugu tautn,

upacara nuak, acara naik ayun (ngelangkangk) serta acara pengobatan

alternatife yang dikenal dengan nama Beliatn. dimana seluruh warga

bergotong royong dalam membantu terlaksananya acara tersebut.

2.1.6 Kesehatan & Kebersihan Lingkungan

Sebagian penduduk Kampung Benung umumnya telah memiliki

WC Umum dan WC pribadi yang cukup bersih dan sehat. Penduduk

Page 11: BAB II laporan kkn

Kampung Benung yang memiliki WC mengusahakan air bersih yang

dialirkan dari mata air pegunungan dan Hidran Umum yang merupakan

bantuan dari program PNPM pusat. Untuk kebutuhan mandi dan mencuci,

sebagian besar penduduk Kampung Benung menggunakan air bersih dari

Hidram PNPM .

Kesadaran masyarakat atas pentingnya kesehatan dapat dikatakan

cukup rendah, hal ini di dilihat dari lingkungan sekitar pekarangan tempat

tinggal yang masih terlihat kotor dimana masih banyak terlihat sampah-

sampah yang berserakan. Di kampung ini telah terdapat tempat

pembuangan sampah sementara namun karena tidak adanya petugas yang

dapat mengangkut sampah keluar dari Kampung Benung menuju Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) sehingga mengakibatkan sampah yang ada

berserakan disekitar tempat sampah tersebut karena telah melebihi

kapasitas. Namun masih ada beberapa penduduk yang lebih memilih

membakar sampah hasil rumah tangganya daripada membuangnya ke

tempat sampah besar.

2.1.7. Kelestarian Lingkungan

Sistem pertanian dan perkebunan yang masih digunakan oleh

penduduk adalah sistem berladang dimana setiap warga telah memiliki

lahannya masing – masing.

Untuk sarana kelestarian SDA dilakukan pelestarian terhadap

tanaman anggrek dikawasan hutan, yang berupa larangan pengambilan

anggrek secara liar.

Page 12: BAB II laporan kkn

Untuk kelestarian budaya sendiri di Kampung Benung masih

terjaga dengan baik, hal ini bisa di lihat dari masih diadakannya seni

budaya seperti ngeluaq, memyanyi / ngelengot, pantun, ngerangkau,

gendang, tari gantar, serta terdapat upacara adat yang dinamakan Beliatn

guna menyembuhkan orang yang sedang sakit, dan upacara kwangkai

untuk menghormati nenek moyang yang berupa acara pemotongan kerbau.

2.1.8. Peningkatan Peranan Wanita

Wanita adalah pilar bagi pembangunan bangsa dan negara. Untuk

itu pemberdayaan pengembangan fungsi keluarga yang lebih banyak

dimotori oleh para wanita dalam upaya meningkatkan tata kehidupan dan

penghidupan yang layak dan memiliki pengetahuan dan keterampilan

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di Desa ini untuk kegiatan PKK masih

kurang aktif dilaksanakan sehingga peran wanita setempat kurang

meningkat. Hingga saat ini jumlah tim penggerak PKK adalah sebanyak

10 orang.

2.1.9. Dana Pembangunan

Dalam upaya menyelenggarakan dan pelaksanaan pemerintah

serta pembangunan di Kampung Engkuni Pasek diperlukan sumber

penerimaan keuangan desa yang selama ini di dapat dari :

1. Keuangan Desa;

2. Bantuan Pemerintah Kabupaten & Pemerintah Daerah;

3. Bantuan perusahaan (PT Citra Gading dan PT PIS );

Page 13: BAB II laporan kkn

4. Swadaya masyarakat; dan

5. Usaha lain yang sah.

Jumlah dana yang diperoleh pertahunnya yaitu kurang lebih

sebanyak Rp 100.000.000,00.

2.1.10. Administrasi Pemerintahan

Sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana telah dikatakan dengan jelas

dan seksama bahwa sistem pemerintahan desa itu terdiri atas kepala desa

beserta perangkat-perangkatnya yakni sekretaris desa dan beberapa

perangkat yang lainnya. Sistem administrasi pemerintahan desa yang

berlaku seragam di Indonesia dan berdasarkan pemerintahan RI No.76

tahun 2001 tentang pedoman umum peraturan desa, Namun, dalam

penyelenggaraan dan pelaksanaan tatanan pemerintahan Kampung

Benung belum terbilang cukup baik. Walaupun sudah terbentuk Badan

Perwakilan Kampung dan LPM ( Lembaga Pemberdayaan Masyarakat )

namun penyelengaraannya kurang optimal karena tidak didukung dengan

kerjasama yang baik antara anggota dan masyarakat.

1. Susunan Aparat Pemerintahan Kampung

1. Petinggi Kampung : Dalmasius Kuntong2. Juru Tulis : Nopilus3. Kaur Pemerintahan : Nardi4. Kaur Ekonomi dan Pembangunan : Redi5. Kaur Administrasi Umum : Darsono

Page 14: BAB II laporan kkn

2. Susunan Aparat Badan Perwakilan Kampung

1. Ketua : Edi Susanto, SH2. Wakil Ketua : Nisto3. Sekretaris : David4. Staf : Salpinus5. Staf : Pirdaus

3. Susunan Aparat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM )

1. Ketua : Filipus

2. Sekretaris : Aditya Pradana

3. Bendahara : Yordanus

4. Bidang Agama, Keamanan dan

Ketertiban : Tabita

5. Bidang Pendidikan, Penerangan,

Lingkungan Hidup, Kesehatan

Kependudukan dan KB : Andrianus

6. Pembangunan Pertanian, Perekonomian,

Koperasi, Olahraga Pemuda dan Seni

Budaya : Lasaidi Napi

7. Bidang Kesejahteraan Sosial,

Pemberdayaan Kesejahteraan

Keluarga dan PKK : Niko

4. Susunan Aparat Lembaga Adat

1. Kepala Adat : L.P Lama2. Wakil Kepala Adat : Lasa3. Staf : Y. Banyak4. Staf : Marius Musi5. Staf : Stevanus Redi

5. Ketua Karang Taruna : Nurasius

Page 15: BAB II laporan kkn

2.2 Perumusan Masalah

A. Bidang Pemerintahan

1. Rendahnya tingkat pendidikan perangkat atau aparatur desa.

2. Kurangnya pengetahuan tentang tugas-tugas kepemerintahan.

3. Tidak terciptanya etos kerja dalam diri masing-masing aparat dan kerja

sama yang baik.

B. Bidang Pendidikan

Pada bidang ini terdapat masalah yang di hadapi diantaranya,

kurangnya fasilitas kegiatan belajar mengajar untuk menunjang minat dan

keberhasilan siswa. Fasilitas-fasilitas yang dimaksud seperti buku pedoman

mata pelajaran yang hanya dimiliki oleh masing-masing guru bidang studi,

alat peraga, gedung sekolah masih terdapat bagian-bagian yang rusak, serta

kurikulum yang belum diterapkan secara optimal. Untuk itu kami berusaha

membantu dengan memberikan beberapa buku pelajaran sebagi penunjang

dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, membantu mengajar di sekolah,

mengadakan penyuluhan kurikulum maupun mengadaan bimbingan belajar

(LES) di posko KKN.

C. Bidang Sosial Masyarakat

Pada bidang ini kami mengidentifikasi masalah yaitu, tentang batas

desa, batas RT maka dari itu kami mencoba mengatasi dengan jalan:

1. Membuat struktur desa, struktur pemerintah kampung, struktur lembaga

adat, struktur BPK, Pembuatan Peraturan Kampung, yang tidak lepas dari

masyarakat desa dan pemerintah kampung.

Page 16: BAB II laporan kkn

2. Membuat nama jalan yang bekerja sama dengan pihak pemerintah

kampung untuk di tetapkan agar kedepannya tidak berubah ubah.

3. Membuat plang-plang (Plang nomor rumah dan jalan).

D. Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

1. Tidak berfungsinya Pustu (Pusskesmas Pembantu) dengan maksimal.

2. Tidak adanya pemberian makanan tambahan selama posyandu

3. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bergotong royong membersihkan

lingkungan.

4. Binatang ternak yang tidak dikandang.