Upload
truongdang
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus
Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas
guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi dalam
pembelajaran matematika selama 3 kali pertemuan, mulai tanggal 1 April 2016
sampai 4 April 2016. Dari pengamatan pra tindakan yang dilakukan di kelas IV
SD Negeri 04 Kaloran memang terbukti bahwa siswa cenderung bermain dan
mengobrol sendiri saat guru menyampaikan materi dan menyuruh siswa untuk
membaca LKS. Dari sebagian besar siswa terlihat hanya beberapa siswa saja yang
secara aktif mau mencatat atau merangkum materi yang di jelaskan oleh guru
sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan baik. Dengan keadaan seperti itu
mengakibatkan siswa merasa bosan, kurang antusias. Selama pembelajaran
berlangsung siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang
disampaikan guru dan kurang aktif mengajukan pertanyaan, sehingga proses
pembelajaran kurang efektif dan hasilnya pun kurang optimal atau tidak
memuaskan.
Tabel 8
Rangkuman analisa data hasil belajar pra siklus
Jumlah
siswa
Nilai
tertinggi
Nilai
terendah
Nilai
rata-
rata
Siswa yang
tuntas
Siswa yang
belum tuntas
jumlah Persen
(%) Jumlah
Persen
(%)
21 100 50 73.3 7 33,3 14 66,7
Tabel 8 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya hanya 33,3 %,
sedangkan yang belum tuntas sebesar 66,7 %. Meskipun ada siswa yang nilai
tertinggi yaitu 100, namun masih ada siswa yang hanya mendapatkan nilai 50
Rata-ratanya pun hanya 73,3 . belum mencapai KKM yang seharusnya yaitu 75.
Oleh karena itu perlu adanya perbaikan, salah satunya perbaikan proses belajar.
45
4.2 Deskripsi Siklus 1
Penelitian pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 28 sampai 30 April
2016 selama tiga kali pertemuan. Pada siklus 1 ini kompetensi dasar yang
direncanakan untuk dikuasai oleh siswa adalah menggunakan pecahan dalam
pemecahan masalah. Kegiatan siklus 1 meliputi 4 tahap. Berikut uraian dari
keempat tahap tersebut.
4.2.1 Perencanaan tindakan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain
sebagai berikut.
a) Berkdiskusi dengan guru untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan
PTK
b) Menyususn sekenario pembelajaran dengan memperhatikan model
pembelajaran Two Stay Two Stray, membagi siswa ke dalam 5 kelompok
yang heterogen yang terdiri dari 4-5 orang berdasarkan nilai matematika,
menentukan pasangan tamu dan tuan rumah, menentukan rotasi, menentukan
bagian materi untuk setiap kelompok dan menyusun lembar kerja siswa untuk
membantu jalannya diskusi baik pada kegiatan awal maupun pada proses-
proses bertamu.
c) Menyusun RPP pembelajaran sesuai skenario dengan berdasarkan pada
ketentuan standar KTSP. (RPP dapat dilihat pada lampiran 2
d) Menyusun lembar observasi untuk kegiatan guru (lampiran 6) dan aktifitas
belajar siswa (lampiran 5)
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dimulai pada tanggal 28 April 2016 untuk
pertemuan ke-1 pukul 07.00 – 08.10, tanggal 29 April 2016 untuk pertemuan ke-2
pukul 09.00 – 10.10, dan tanggal 30 April 2016 untuk pertemuan ke-3 pukul
09.00 – 10.10. Berikut uraian dari ketiga pertemuan tersebut.
46
4.2.2.1 Pertemuan 1
a. Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan
presensi kelas yang dilakukan oleh guru, salah satu siswa yang bernama randa
tidak berangkat sekolah karena sakit. Guru kemudian memberikan apresepsi
dengan cara pemberian contoh dari guru tentang permasalahan-permasalahan
yang terkat dengan pecahan. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada pertemuan ini yaitu tentang pengertian pecahan. Dan
menuliskan dipapan tulis tentang “Pecahan”
b. Kegiatan 1nti
Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
yaitu tentang pecahan. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dengan model TSTS
Pada kegiatan elaborasi guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang
heterogen yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompoknya. Pembagian kelompok
memperhatikan aspek kognitif berdasarkan nilai matematika. Guru membagi LKS
kepada setiap siswa. guru juga menginformasikan pembagian tugas dalam setiap
kelompoknya. Kelompok 1,2,3,4,5 berturut-turut mendapatkan tugas mengerjakan
lembar kerja siswa 1, kelompok 1 mengerjakan nomer 1-5, kelompok 2
mengerjakan 6-10, kelompok 3 mengerjakan 11-15, kelompok 4 mengerjakan 16-
20, dan selanjutnya kelompok 5 mengerjakan nomer 21-25. Guru memberi waktu
10 menit untuk berdiskusi setiap kelompoknya. Selama diskusi berlangsung, guru
berkeliling dan mengecek jawaban siswa. Setelah diskusi selesai, guru memanggil
2 nama yang bertugas untuk menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai
tamu, selanjutnya kegiatan kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu
harus mengunjungi kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas
sebagai penerima tamu menunggu tamu di tempat duduknya. Guru
menginformasikan bahwa kelompok 1 ke kelompok 2, kelompok 2 ke kelompok
3, kelompok 3 ke kelompok 4, kelompok 4 ke kelompok 5, kelompok 5 ke
kelompok 1. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi 1, siswa diberi waktu
10 menit untuk mencari informasi. Pada saat rotasi siswa masih terlihat binggung.
47
Selanjutnya saat mengerjakan LKS siswa masih cenderung mengerjakan masing-
masing belum bertukar informasi, ada juga yang berdiskusi tetapi tidak bersama
tamu melainkan temannya yang bertugas sebagai penerima tamu. oleh karena itu
rotasi pada pertemuan 1 masih sangat kacau. Rotasi tersebut dilakukan 5x rotasi
sehingga masing-masing kembali kepada kelompok awal .
Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali pada masing-
masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk mereka mengecek jawaban
masing-masing.
c. Penutup
Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain : a) guru bersama-
sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. b) guru menutup pelajaran
dengan berdoa
4.2.2.2 Pertemuan 2
a. Pendahuluan
Seperti halnya yang dilakukan di pertemuan 1, pelaksanaan pembelajaran
dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan absensi kelas yang dilakukan oleh
guru. Guru menanyakan “siapa yang tida berangkat hari ini?”. Pada pertemuan
hari ini yang tidak berangkat masih sama pada yang pertemuan 1 yaitu randa.
Guru memberi semangat kepada siswa agar semangat belajar sehinga cita-cita
yang diinginkan dapat tercapai. Guru kemudian memberikan apersepsi dengan
menuliskan beberapa bilangan pecahan yang berpenyebut sama untuk diurutkan
dari yang terkecil atau ke terbesar. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan di capai pada pertemuan ini yaitu mengurutkan bilangan
pecahan. Guru juga menuliskan di papan tulis tentang “mengurutkan bilangan
pecahan berpenyebut sama”
b. Kegiatan 1nti
Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
yaitu tentang pecahan yaitu mengurutkan bilangan pecahan dari terkecil sampai ke
terbesar, begitupun sebaliknya. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah
kegiatan sesuai model pembelajaran Two Stay Two Stray.
48
Siswa disuruh berkelompok dengan kelompoknya masing-masing seperti
pertemuan 1. Guru membagi LKS kepada setiap siswa. guru juga
menginformasikan pembagian tugas dalam setiap kelompoknya. Seperti halnya
kegiatan inti pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini guru menyuruh
siswa berdiskusi di dalam kelompok. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya,
pada pertemuan ini kelompok 1 membahas tentang mengurutkan bentuk pecahan
yang berbentuk lingkaran, kelompok 2 mengurutkan bentuk pecahan segienam,
kelompok 3 tentang segi tiga, kelompok 4 tentang bentuk persegi panjang, dan
kelompok 5 berbentuk bintang. Selanjutnya rotasi dilakukan. Waktu yang
diberikan 10 menit setiap pertukaran informasi. Selama berdiskusi, guru
berkeliling untuk mengecek jawaban siswa. Setelah diskusi selesai. Dalam
kegiatan ini terlihat masih ada siswa yang belum melakukan diskusi, ada juga
yang bermain bersama teman disebelahnya, setelah guru memberi peringatan
siswa yang bermain langsung melakukan diskusi. Setelah diskusi awal selesai, dua
orang yang bertugas untuk menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai
tamu, selanjutnya kegiatan kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu
harus mengunjungi kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas
sebagai penerima tamu menunggu tamu di tempat duduknya.
Guru menginformasikan bahwa kelompok 1 ke kelompok 2, kelompok 2 ke
kelompok 3, kelompok 3 ke kelompok 4, kelompok 4 ke kelompok 5, kelompok 5
ke kelompok 1. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi 1, siswa diberi
waktu 10 menit untuk mencari informasi. Pada kegiatan ini sudah beberapa siswa
bertukar informasi antara tamu dan penerima tamu, tetapi masih ada juga yang
hanya duduk diam tidak ikut berdiskusi. Selanjutnya dilakukan rotasi 2, pada
rotasi ini masih siswa yang megerjakan sesuai aturan hanya ada beberapa siswa,
ada juga yang sudah mengerjakan sampai selesai, tetapi proses bertukar informasi
sudah dilakukan dengan baik selama berotasi. Rotasi tersebut dilakukan 5x rotasi (
masing-masing kembali kepada kelompok awal ). Selama proses diskusi maupun
kunjunga, guru berkeliling mengecek jawaban siswa. setelah tamu selesai
mengunjungi setiap kelompok.
49
Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali pada
masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk mereka mengecek
jawaban masing-masing.
c. Penutup
Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain guru memberikan
tugas evaluasi sebelum pelajaran diakhiri, guru bersama-sama siswa
menyimpulkan materi pembelajaran. guru menutup pelajaran dengan berdoa
4.2.2.3 Pertemuan 3
a. Pendahuluan
Seperti halnya yang dilakukan di pertemuan 1 dan pertemuan 2, pelaksanaan
pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan absensi kelas yang
dilakukan oleh guru, seperti pada pertemuan sebelumya, ada salah satu siswa yang
tidak berangkat karena sakit yaitu randa. Pada pertemuan ini guru tidak memberi
motivasi kepada siswa. Guru kemudian memberikan apersepsi dengan cara
menunjukan beberapa gambar pecahan, siswa diminta mencari pecahan yang
senilai. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada pertemuan ini.
b. Kegiatan 1nti
Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
yaitu tentang menyederhanakan pecahan dan menentukan pecahan yang senilai.
Siswa disuruh berkelompok dengan kelompoknya masing-masing seperti
pertemuan sebelumnya. Guru membagi LKS kepada setiap siswa. guru juga
menginformasikan pembagian tugas dalam setiap kelompoknya. Kelompok
1,2,3,4,5 berturut-turut mendapatkan tugas mengerjakan lembar kerja siswa 3,
kelompok 1 mengerjakan nomer 1, kelompok 2 mengerjakan nomer 2, kelompok
3 mengerjakan nomer 3, kelompok 4 mengerjakan nomer 4 dan selanjutnya
kelompok 5 mengerjakan nomer 5. Guru memberi waktu 10 menit untuk
berdiskusi setiap kelompoknya. Selama berdiskusi, guru berkeliling untuk
mengecek jawaban siswa. Setelah diskusi selesai, dua orang yang bertugas untuk
menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai tamu, selanjutnya kegiatan
50
kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu harus mengunjungi
kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas sebagai penerima tamu
menunggu tamu di tempat duduknya. Guru menginformasikan tentang rotasi
seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi
1, siswa diberi waktu 10 menit untuk mencari informasi. Rotasi tersebut dilakukan
5x rotasi ( masing-masing kembali kepada kelompok awal ).
Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali pada
masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk mereka mengecek
jawaban masing-masing.
c. Penutup
Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain guru bersama-sama siswa
menyimpulkan materi pembelajaran, guru memberikan beberapa soal untuk di
kerjakan di rumah, guru memberi penugasa kepada siswa untuk mempelajari
materi-materi sebelumnya.
Pada pertemuan berikutnya guru memberikan tes evaluasi untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran
4.2.3 Hasil Pengamatan Atau Observasi
Pada sub bab ini akan membahas mengenai aktivitas guru, aktivitas siwa
dan hasil belajar selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan penerapan model
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Hasil pengamatan pada siklus 1 secara
terperinci sebagai berikut.
a. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru
Proses pembelajaran diamati denggan mengunakan lembar observasi
guru yang terbagi atas 2 bagian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran. Lembar observasi bagian pelaksanaan digunakan untuk
mengukur kesesuaian RPP berdasarkan model pembelajaran dan
kurikulum yang berlaku. Observasi bagian perencanaan yang mengukur
kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam managemen
kelas. Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan dapat
dilihat pada Tabel 9.
51
Tabel 9
Hasil Observasi Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati Persentase Kategori
A. Persiapan
1. Kesesuaian penyusunan RPP
dengan KTSP 96,29% Sangat baik
2.
Kesesuaian penyusunan RPP
dengan menggunakan model
TSTS 100% Sangat Baik
B. Pelaksanaan
3. Pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan awal 75% Cukup Baik
4. Pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan inti 79,16% Sangat Baik
5. Pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan penutup 83,33% Sangat Baik
C. Penguasaan Kelas
6. Keterampilan penguasaan kelas 92,42% Sangat Baik
Adapun hasil lembar observasi pada guru dapat dilihat pada Tabel 9
diketahui bahwa RPP sudah dirancang dengan baik. RPP sudah dirancang dengan
sintak TSTS dan sesuai KTSP Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, namun
guru juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini
tampak dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal yang
masuk kategori cukup baik, hal ini dikarenakan pada saat kegiatan awal guru tidak
memberi motivasi untuk membangkitkan semangat. Kegiatan inti, penutup dan
keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik. Meskipun
demikian, untuk tahap penutup masih masuk dalam kategori baik. Hal ini
dikarenakan bahwa guru kurang dalam penyampaian kesimpulan pembelajaran
yang dipelajari. Selain itu observer juga memberikan catatan bahwa pada
pelaksanaan diskusi, guru perlu meningkatkan dalam membimbing siswa dan juga
dalam memotivasi siswa.
Selain observasi untuk guru, juga terdapat observasi terhadap aktifitas siswa.
Lembar observasi siswa terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi
kelompok, presentasi, dan individu. Kegiatan klasikal mencangkup
memperhatikan guru, aktifitas bertanya, dan aktifitas menjawab. Kegiatan diskusi
kelompok mencangkup aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi.
52
Kegiatan presentasi mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan
hasil temuan. Kegiatan individu mencangkup kejujuran & ketekunan mengerjakan
tugas/tes. Rekapitulasi hasil pengisian lembar observasi siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.3.
b. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa
Proses pembelajaran diamati denggan mengunakan lembar observasi
aktivitas siswa yang terbagi atas 3 bagian yaitu bagian kegiatan klasikal yang
mencangkup memperhatikan guru, aktivitas bertanya dan aktivitas menjawab.
Pada kegiatan kelompok meliputi aktivitas mengerjakan LKS dan berdiskusi.
Selanjutnya pada kegiatan individu mencangkup kejujuran dan ketekunan dalam
mengerjakan TES. Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan
dapat dilihat padaTabel 10.
Tabel 10
Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 1
Kegiatan
Kriteria
Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Klasikal 8 40% 11 55% 1 5%
Diskusi
Kelompok 0 0% 9 45% 11 55%
Individual 6 30% 7 35% 7 35%
Berdasarkan Tabel 10 hasil observasi kegiatan klasikal sebagian siswa
masuk dalam kategori cukup baik, hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang
tidak bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi sebagian siswa
sudah memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Selanjutnya siswa juga sudah
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Adapun untuk aktifitas siswa
dalam berdiskusi kelompoksudah masuk dalam kriteria cukup baik dan sangat
baik. Hal ini dikarenakan bahwa beberapa sudah aktif dalam mengerjakan diskusi
dan beberapa juga sudah mengerjakan LK. Adapun beberapa siswa yang masih
kategori cukup baik dikarenakan ada yang hanya aktif mengerjakan LK saja,
adapula yang aktif diskusi namun tidak mengerjakan LK.
53
Pada individual, yang terdapat di kegiatan evaluasi, sebagian besar sudah
masuk kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa telah memilih sifat
tekun dan jujur dalam mengerjakan tugas dan tes.
Selain data hasil observasi, siklus 1 juga mendapat data hasil tes. Hasil
dari pembelajaran siklus 1 dengan menggunakan model TSTS dapat dilihat pada
Tabel 11.
Tabel 11
Rangkuman Analisa Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Tabel 11 menunjukan bahwa siswa belum tuntas atau belum mancapai
KKM sebesar 60% sedangkan siswa yang tuntas belajarnya baru 40%. Rata-rata
hasil belajar pada siklus I ini sebesar 59,7. Berdasarkan hasil tes tersebut maka
pada siklus I ini keberhasilan peneliti belum tercapai. Namun jika dibandingkan
dengan sebelum pelaksanaan penelitian maka terjadi peningkatan.
Pada pra siklus ketuntasan mencapai 33,3% namun pada siklus I ini
mencapai 40% berarti terjad peningkatan 6,7%. Oleh karena itu perlu dilakukan
siklus 2. Perolehan nilai setiap individu dapat dilihat pada diagram batang dalam
Gambar 4.1 dan 4.2.
Jumlah
siswa
Nilai
tertinggi
Nilai
terendah
Nilai
rata-
rata
Siswa yang
tuntas
Siswa yang
belum tuntas
jumlah Persen
(%) Jumlah
Persen
(%)
20 80 33 59,7 8 40% 12 60%
54
Berdasarkan Gambar 11 menunjukan bahwa siswa belum tuntas atau
belum mancapai KKM sebesar 13 siswa, sedangkan siswa yang tuntas belajarnya
baru 7 siswa. Berdasarkan hasil tes tersebut maka pada siklus I ini keberhasilan
peneliti belum tercapai. Namun jika dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan
penelitian maka terjadi peningkatan.
Pada pra siklus ketuntasan mencapai 33,3% namun pada siklus I ini
mencapai 40% berarti terjadi peningkatan 6,7%.
4.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1, hasil analisis nilai tes akhir
dan penilaian sikap siswa diperoleh refleksi pembelajaran sebagai berikut :
a. Kelebihan atau kebaikan yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan
siklus 1 ini antara lain :
1) Ketrampilan kooperatif siswa mulai bekembang. Hal ini tejadi
karena guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan satu
kelompok maupun teman kelompok lain. Siswa bekerjasama
untuk mengerjakan tugas dari guru.
05
10152025303540455055606570758085
KKM 75
40%
60%
Presentase Ketuntasan
Hasil Belajar
tuntas
tidak tuntas
Gambar 12
Analisis Ketuntasan Hasil
Belajar Siklus 1
Gambar 11
Diagram Hasil Belajar Siklus 1
55
2) Hasil pembelajaran mengalami peningkatan, walaupun belum
signifikan
3) Pembelajaran berpusat pada siswa. guru hanya berperan sebagai
fasilitator dan motivator
b. Kekurangan yang ditemukan pada siklus 1 ini antara lain :
1) Guru belum memberikan motifasi kepada siswa yang bertujuan
untuk memancing siswa agar semangat dalam proses
pembelajaran
2) Pergeseran yang dilakukan pada saat rotasi
3) Perencanaan waktu kurang tepat pada pelaksanaannya, siswa
membutuhkan waktu lama untuk berdidkusi dan presentasi
sehingga guru kekurangan waktu untuk mempertegas materi
Mencermati berbagai kekurangan yang ditemukan di siklus 1 ini maka perlu
ditindaklanjuti lagi dengan penelitian siklus II. Hasil refleksi ini digunakan
sebagai dasar merevisi skenario pembelajaran pada siklus I untuk dilaksanakan
pada siklus II.
4.3 Deskripsi siklus II
Penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Mei 2016
selama dua kali pertemuan. Pada siklus II ini kompetensi dasar yang direncanakan
untuk dikuasai oleh siswa adalah menggunakan pecahan dalam pemecahan
masalah. Kegiatan siklus II meliputi :
4.3.1 Perencanaan tindakan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain :
1. Lebih bersemangat lagi dalam memotivasi siswa, agar siswanya juga
menjadi ikut bersemangat.
2. Agar siswa menjadi aktif bertanya dan menjawab, guru menunjuk siswa
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan siswa yang belum
bertanya diwajibkan untuk bertanya.
3. Menyusun Sekenario pembelajaran dengan memperhatikan kekurangan
pada siklus I melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray, membagi
56
siswa ke dalam 5 kelompok yang heterogen yang terdiri dari 4-5 orang.
Pembagian kelompok memperhatikan aspek kognitif berdasarkan nilai
matematika, membuat rotasi yang akan dilakukan setiap kelompok sesuai
dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray, membuat lembar kerja
siswa yang akan didiskusikan pada setiap kelompoknya
4. Menyiapkan RPP pembelajaran standar KTSP. (RPP dapat dilihat pada
lampiran 9)
5. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru (lampiran 13) dan
aktifitas belajar siswa (lampiran 12)
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai pada tanggal 2 Mei 2016 untuk
pertemuan ke-1 pukul 09.00 – 10.10 dan tanggal 3 Mei 2016 untuk pertemuan ke-
2 pukul 09.00 – 10.10. Berikut uraian dari kedua pertemuan.
4.3.2.1 Pertemuan 1
a. Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan
dengan absensi kelas yang dilakukan oleh guru. Siswa yang mengikuti
pembelajaran berjumlah 20 dari 21 siswa, dikarenakan 1 siswa tidak
masuk dengan keterangan sakit. Dalam pertemuan itu, siswa atas nama
Muhammad Randa tidak hadir dengan keterangan sakit. Guru kemudian
memberikan apersepsi dengan cara guru bertanya tentang pertambahan dan
pengurangan berpenyebut sama. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan di capai pada pertemuan ini adalah siswa dapat
menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Selama
guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru juga menuliskan dipapan
tulis
b. Kegiatan 1nti
Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan
berpenyebut sama. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah
kegiatan sesuai model pembelajaran Two Stay Two Stray.
57
Siswa diminta berkelompok dengan kelompoknya masing-masing
seperti pertemuan sebelumnya Guru membagi LKS kepada setiap siswa.
LK dapat dilihat dalam lampiran RPP pada lampiran 12). Kelompok
1,2,3,4,5 berturut-turut mendapatkan tugas mengerjakan lembar kerja
siswa 1. Kelompok 1-3 mengerjakan tetang penjumlahan berpenyebut
sama, kelompok 4 dan 5 mengerjakan tentang pengurangan berpenyebut
sama, kelompok 1 mengerjakan nomer 1-4 , kelompok 2 mengerjakan
nomer 5-8, kelompok 3 mengerjakan nomer 9-12, kelompok 4
mengerjakan nomer 13-16 dan selanjutnya kelompok 5 mengerjakan
nomer 17-20. Guru memberi waktu 10 menit untuk berdiskusi setiap
kelompoknya. Selama berdiskusi, guru berkeliling untuk mengecek
jawaban siswa. Setelah diskusi selesai, dua orang yang bertugas untuk
menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai tamu, selanjutnya
kegiatan kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu harus
mengunjungi kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas
sebagai penerima tamu menunggu tamu di tempat duduknya. Rotasi
dilakukan seperti halnya pada pertemuan siklus I. Guru memberikan aba-
aba dimulainya rotasi 1, siswa diberi waktu 10 menit untuk mencari
informasi. Selama berotasi siswa yang bertugas sebagai tamu maupun
penerima tamu sudah melakukan pertukaran informasi. Pada pelaksanaan
rotasi di Siklus II sudah baik, berbeda pada rotasi yang dilakukan di Siklus
I. Rotasi tersebut dilakukan 5x rotasi ( masing-masing kembali kepada
kelompok awal ). Selama proses diskusi maupun kunjunga, guru
berkeliling mengecek jawaban siswa. setelah tamu selesai mengunjungi
setiap kelompok.
Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali
pada masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk
mereka mengecek jawaban masing-masing.
c. Penutup
58
Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain : a) guru
bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. b) guru memberi
penugasan untuk mempelajari materi pertemuan berikutnya.
4.3.2.2 Pertemuan 2
a. Pendahuluan
Seperti halnya yang dilakukan di pertemuan 1, pelaksanaan
pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan presensi
kelas yang dilakukan oleh guru. Siswa yang mengikuti pembelajaran
berjumlah 20 dari 21 siswa, dikarenakan 1 siswa tidak masuk dengan
keterangan sakit. Dalam pertemuan itu, siswa atas nama Muhammad
Randi tidak hadir dengan keterangan sakit. Pada pertemuan ini guru
tidak memberi motivasi, guru langsung memulai pelajaran. Guru
kemudian memberikan apresepsi dengan cara guru memberikan
beberapa bilangan pecahan dengan penyebut sama, untuk dihitung
jumlahnya. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan di capai pada pertemuan ini tentang pengurangan dan penjumlahan
berpenyebut beda.
b. Kegiatan 1nti
Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan
berpenyebut beda. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah
kegiatan sesuai model pembelajaran Two Stay Two Stray.
Siswa diminta berkelompok dengan kelompoknya masing-masing
seperti pertemuan sebelumnya Guru membagi LKS kepada setiap siswa.
Kelompok 1-3 mengerjakan tetang penjumlahan berpenyebut beda,
kelompok 4 dan 5 mengerjakan tentang pengurangan berpenyebut beda,
kelompok 1 mengerjakan nomer 1-4, kelompok 2 mengerjakan nomer 5-8,
kelompok 3 mengerjakan nomer 9-12, kelompok 4 mengerjakan nomer
13-16 dan selanjutnya kelompok 5 mengerjakan nomer 17-20. Guru
memberi waktu 10 menit untuk berdiskusi setiap kelompoknya. Selama
59
berdiskusi, guru berkeliling untuk mengecek jawaban siswa. Setelah
diskusi selesai, dua orang yang bertugas untuk menerima tamu dan dua
orang yang bertugas sebagai tamu, selanjutnya kegiatan kunjungan
dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu harus mengunjungi kelompok
lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas sebagai penerima tamu
menunggu tamu di tempat duduknya. Guru menginformasikan tentang
rotasi seperti dipertemuan 1. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi
1, siswa diberi waktu 10 menit untuk mencari informasi. Selama berotasi
siswa yang bertugas sebagai tamu maupun penerima tamu sudah
melakukan pertukaran informasi. Pada pelaksanaan rotasi di Siklus II
sudah baik, berbeda pada rotasi yang dilakukan di Siklus I. Selama proses
diskusi maupun kunjungan, guru berkeliling mengecek jawaban siswa.
setelah tamu selesai mengunjungi setiap kelompok.
Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali
pada masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk
mereka mengecek jawaban masing-masing.
c. Penutup
Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain guru bersama-
sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran, guru memberi
penugasaan kepada siswa untuk mempelajari materi-materi sebelumnya.
Pada pertemuan berikutnya guru memberikan tes evaluasi untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
4.3.3 Hasil Pengamatan Atau Observasi
Pada sub bab ini akan membahas mengenai aktivitas guru, aktivitas siwa
dan hasil belajar selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan penerapan model
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Hasil pengamatan pada siklus 1 secara
terperinci sebagai berikut :
a. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru
Seperti halnya pada siklus I, Proses pembelajaran diamati dengan
mengunakan lembar observasi guru yang terbagi atas 2 bagian yaitu bagian
60
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi bagian
pelaksanaan digunakan untuk mengukur kesesuaian RPP berdasarkan
model pembelajaran dan kurikulum yang berlaku. Sedangkan observasi
bagian perencanaan yang mengukur kesesuaian proses pembelajaran yang
dilakukan guru dalam managemen kelas. Hasil pengisian lembar observasi
pada bagian persiapan dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12
Hasil Observasi Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati Persentase Kategori
D. Persiapan
1. Kesesuaian penyusunan RPP
dengan KTSP 100% Sangat baik
2.
Kesesuaian penyusunan RPP
dengan menggunakan model
TSTS 100% Sangat Baik
E. Pelaksanaan
3. Pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan awal 87,5% Sangat Baik
4. Pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan inti 87,5% Sangat Baik
5. Pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan penutup 100% Sangat Baik
F. Penguasaan Kelas
6. Keterampilan penguasaan kelas 95,22% Sangat Baik
Adapun hasil lembar observasi pada guru dapat dilihat pada tabel 412
diketahui bahwa RPP sudah dirancang dengan baik. RPP sudah dirancang dengan
sintak TSTS dan sesuai KTSP Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, guru
juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini tampak
dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal yang masuk
kategori sangat baik, hal ini dikarenakan pada saat kegiatan awal guru sudah
memberi motivasi untuk membangkitkan semangat. Kegiatan inti, penutup dan
keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik. Kegiatan
penutup sudah dilakukan dengan baik, guru bersama siswa sudah menyimpulkan
pembelajaran pada hari itu.
61
Selain observasi untuk guru, juga terdapat observasi terhadap aktifitas siswa.
Lembar observasi siswa terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi
kelompok, presentasi, dan individu. Kegiatan klasikal mencangkup
memperhatikan guru, aktifitas bertanya, dan aktifitas menjawab. Kegiatan diskusi
kelompok mencangkup aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi.
Kegiatan presentasi mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan
hasil temuan. Kegiatan individu mencangkup kejujuran & ketekunan mengerjakan
tugas/tes. Rekapitulasi hasil pengisian lembar observasi siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.3.
c. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa
Proses pembelajaran diamati denggan mengunakan lembar observasi
aktivitas siswa yang terbagi atas 3 bagian yaitu bagian kegiatan klasikal yang
mencangkup memperhatikan guru, aktivitas bertanya dan aktivitas menjawab.
Pada kegiatan kelompok meliputi aktivitas mengerjakan LKS dan berdiskusi.
Selanjutnya pada kegiatan individu mencangkup kejujuran dan ketekunan dalam
mengerjakan TES. Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan
dapat dilihat pada tabel 13
Tabel 13
Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 1
Kegiatan
Kriteria
Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Klasikal 3 15% 7 35% 10 50%
Diskusi
Kelompok 0 0% 6 30% 14 70%
Individual 4 20% 4 20% 12 60%
Berdasarkan tabel 13 hasil observasi kegiatan klasikal sebagian siswa
masuk dalam kategori sangat baik, hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang
sudah mulai bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung dan pada saat
proses diskusi, sebagian besar siswa sudah memperhatikan guru saat menjelaskan
materi. Selanjutnya siswa juga sudah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Adapun untuk aktifitas siswa dalam berdiskusi kelompok sudah masuk
62
dalam kriteria cukup baik dan sangat baik. Hal ini dikarenakan bahwa beberapa
sudah aktif dalam mengerjakan diskusi dan beberapa juga sudah mengerjakan LK.
Adapun beberapa siswa yang masih kategori cukup baik dikarenakan ada yang
hanya aktif mengerjakan LK saja, adapula yang aktif diskusi namun tidak
mengerjakan LK.
Pada individual, yang terdapat di kegiatan evaluasi, sebagian besar sudah
masuk kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa telah memilih sifat
tekun dan jujur dalam mengerjakan tugas dan tes.
Selain data hasil observasi, siklus II juga mendapat data hasil tes. Hasil
dari pembelajaran siklus II dengan menggunkan model TSTS dapat dilihat pada
Tabel 14.
Tabel 14
Rangkuman Analisa Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 14 menunjukan bahwa nilai tertinggi mencapai 93 dan nilai terendah
mencapai 46. Siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM mencapai
26,3% sedangkan siswa siswa yang tuntas mencapai 73,6% sudah mencapai
kriterian ketentuan klasikal yaitu 73%. Rata-rata hasil belajar pada siklus II ini
sebesar 75,5 rata-rata ini sudah mencapai KKM. Bedasarkan hasil tes tersebut
maka pada siklus II ini keberhasilan penelitian telah tercapai.
Jumlah
siswa
Nilai
tertinggi
Nilai
terendah
Nilai
rata-
rata
Siswa yang
tuntas
Siswa yang
belum tuntas
jumlah Persen
(%) Jumlah
Persen
(%)
19 93 46 75,5 14 73,6 5 26,3
63
Berdasarkan Gambar 13 menunjukan bahwa siswa belum tuntas atau
belum mancapai KKM sebesar 5 siswa, sedangkan siswa yang tuntas belajarnya
baru 14 siswa. Berdasarkan hasil tes tersebut maka pada siklus II ini keberhasilan
peneliti sudah tercapai. Namun jika dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan
penelitian maka terjadi peningkatan.
4.3.4 Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, hasil analisis nilai tes akhir
dan penilaian sikap siswa diperoleh refleksi pembelajaran sebagai berikut :
a. Kelebihan atau kebaikan yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan siklus
II ini antara lain :
1. Ketrampilan kooperatif siswa semakin bekembang. Hal ini tejadi karena
guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan satu kelompok
maupun teman kelompok lain. Siswa bekerjasama untuk mengerjakan
tugas dari guru.
05
101520253035404550556065707580859095
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Nila
i
Siswatuntas tidak tuntas
KKM 75
74%
26%tuntas
tidak tuntas
Gambar 13
Diagram Hasil Belajar Siklus II
Gambar 14
Analisis Ketuntasan Hasil
Belajar Siklus II
64
2. Pembelajaran berorientasi pada siswa. hal ini ditunjukan pada
keterlibatan siswa aktif selama proses pembelajaran. siswa mengkotruksi
dan membangun pengetahuan melalui kerja sama dalam kelompok.
3. Pembelajaran berpusat pada siswa. guru hanya berperan sebagai
fasilitator dan motivator
4. Interaksi guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa semakin
harmonis
4.4 Deskripsi Antar Siklus
Hasil belajar dari kedua tindakan terjadi peningkatan yang signifikan dari
siklus 1 ke siklus 2. Berdasarkan hasil analisis pada siklus 1 dan 2 dapat dibuat
perbandingan. Perbandingan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada
Tabel 15.
Tabel 15
Perbandingan Nilai Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Nilai
Rata-Rata
Kelas
Siswa yang
Tuntas
Siswa yang
Belum Tuntas
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siklus 1 20 80 33 59,7 8 40% 12 60%
Siklus 2 19 93 46 75,5 14 73,6 5 26,3
Dari Tabel 15 terlihat bahwa dari siklus I ke siklus 2 pelaksanaan
pembelajran melalui model pembelajaran TSTS (Two Stsy Two Stray) di SD
Negeri 04 Kaloran terjadi peningkatan. Rata-rata hasil belajar pada siklus I ini
sebesar 59,7. Sedangkan Rata-rata hasil belajar pada siklus II ini sebesar 75,5.
Rata-rata hasil belajar siklus 1 ke siklus II terjadi peningkatan 15,8%. Standar
yang ditentukan SD Negeri 04 Kaloran yaitu minimal 73% ketuntasan klasikal.
Bedasarkan hasil tes tersebut maka pada siklus II ini keberhasilan penelitian telah
tercapai. Untuk lebih jelasnya akan disajikan perbandingan jumlah siswa yang
tuntas dan tidak tuntas pada siklus 1 dan siklus 2 dalam bentuk grafik pad Gambar
15.
65
.
Berdasarkan gambar 15, persentse siswa yang tuntas yang diambil dari
nilai tes siklus 1 pada materi Arti Pecahan menggunakan model pembelajaran
TSTS adalah 40% (8 siswa). Pada siklus 2, persentase siswa yang tuntas yang
diambil dari tes siklus 2 pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
menggunakan model pembelajaran TSTS adalah 73,6% (14 siswa). Diagram
diatas menunjukan peningkatan jumlah siswa tuntas dari siklus 1 ke siklus 2.
Kondisi tersebut juga diiringi dengan menurunnya jumlah siswa yang tidak tuntas
mulai dari 12 siswa menjadi 5 siswa. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu hanya 40% siswa tuntas dan
meningkat pada siklus 2 yaitu menjadi 73,6% siswa tuntas. Hasil tersebut telah
memenuhi indikator kinerja pada penelitian ini yaitu 75% tuntas dengan KKM,
sehingga pelaksanaan pembelajaran dihentikan pada siklus 2. Hal ini dikarenakan
sudah mencapai 3 indikator kinerja yaitu rata-rata kelas secara klasikal telah
mencapai KKM, jumlah siswa yang mencapai KKM telah mengalami
peningkatan, dan 75% siswa telah mencapai KKM yang ditentukan. Perbandingan
nilai setiap individu dapat dilihat pada diagram batang dalam Gambar 16
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
SIKLUS I siklus II
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
73,6%
26,3%
60%
40%
Gambar 15
Perbandingan jumlah siswa tuntas dan tidak
tuntas
66
Gambar 16
Perbandingan nilai tiap siswa pada siklus 1 dan siklus 2
Berdasarkan Gambar 16, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
melalui model TSTS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. karena melalui
model TSTS siswa dapat belajar dari siswa lain, siswa juga dapat menginggat
suatu informasi hal itu disebabkan model pembelajaran TSTS dapat melatih dalam
hal komunikasi. Tetapi masih ada beberapa siswa yang sudah meningkat tetapi
belum mencapai KKM. Pada siswa nomer 3 hasil belajar sudah meningkat tetapi
belum mencapai KKM, hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran siswa tidak
menyimak pada saat guru menjelaskan materi, siswa ini juga tidak bertanya
kepada guru tentang materi yang belum jelas. Pada saat berdiskusi juga tidak aktif
berpendapat, kemudian saat mengerjakan tes siswa ini tidak mengerjakan sendiri
tetapi melihat pekerjaan teman sebelah. Begitu juga yang terjadi pada siswa
nomer 5, 17, dan 19.
Adapun siswa nomer 20 tidak mengalami peningkatan justru mengalami
penurunan, hal ini dikarenakan siswa kurang mampu menerima materi yang
nila
i
siswasiklus 1 siklus 2
KKM 75
67
disampaikan guru. Pada saat proses pembelajaran, pada saat guru menyampaikan
materi siswa ini memperhatikan dengan baik, tetapi siswa ini tidak mau bertanya
kepada guru tentang materi yang belum jelas. Siswa ini cenderung diam pada saat
pembelajaran berlangsung. Selanjutnya siswa nomer 10 hanya mengikuti tes 1x
saja, pada tes siklus II siswa ini tidak berangkat karena sakit.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa model Two
Stay Two Stray efektif digunakan sebagai salah satu alternatif pendekatan model
pembelajaran karena dengan penerapan model tersebut siswa menjadi lebih aktif
serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Pada proses pembelajaran, siswa
yang berkemampuan tinggi dapat membantu temannya yang kurang. Siswa diberi
kesempatan untuk berdiskusi didalam kelompoknya untuk menjawab LKS.
Setelah berdiskusi dalam kelompoknya, 2 orang siswa dari setiap kelompok
dipersilahkan untuk berkunjung kekelompok lain lalu melihat jawaban dan
mendapat penjelasan dari kelompok yang lain. Setelah itu dilakukan tahap
evaluasi.