24
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi dalam pembelajaran matematika selama 3 kali pertemuan, mulai tanggal 1 April 2016 sampai 4 April 2016. Dari pengamatan pra tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 04 Kaloran memang terbukti bahwa siswa cenderung bermain dan mengobrol sendiri saat guru menyampaikan materi dan menyuruh siswa untuk membaca LKS. Dari sebagian besar siswa terlihat hanya beberapa siswa saja yang secara aktif mau mencatat atau merangkum materi yang di jelaskan oleh guru sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan baik. Dengan keadaan seperti itu mengakibatkan siswa merasa bosan, kurang antusias. Selama pembelajaran berlangsung siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan guru dan kurang aktif mengajukan pertanyaan, sehingga proses pembelajaran kurang efektif dan hasilnya pun kurang optimal atau tidak memuaskan. Tabel 8 Rangkuman analisa data hasil belajar pra siklus Jumlah siswa Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata- rata Siswa yang tuntas Siswa yang belum tuntas jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%) 21 100 50 73.3 7 33,3 14 66,7 Tabel 8 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya hanya 33,3 %, sedangkan yang belum tuntas sebesar 66,7 %. Meskipun ada siswa yang nilai tertinggi yaitu 100, namun masih ada siswa yang hanya mendapatkan nilai 50 Rata-ratanya pun hanya 73,3 . belum mencapai KKM yang seharusnya yaitu 75. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan, salah satunya perbaikan proses belajar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10941/4/T1_292012149_BAB IV... · menyimpulkan materi pembelajaran, guru memberikan beberapa soal untuk

Embed Size (px)

Citation preview

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pra Siklus

Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas

guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi dalam

pembelajaran matematika selama 3 kali pertemuan, mulai tanggal 1 April 2016

sampai 4 April 2016. Dari pengamatan pra tindakan yang dilakukan di kelas IV

SD Negeri 04 Kaloran memang terbukti bahwa siswa cenderung bermain dan

mengobrol sendiri saat guru menyampaikan materi dan menyuruh siswa untuk

membaca LKS. Dari sebagian besar siswa terlihat hanya beberapa siswa saja yang

secara aktif mau mencatat atau merangkum materi yang di jelaskan oleh guru

sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan baik. Dengan keadaan seperti itu

mengakibatkan siswa merasa bosan, kurang antusias. Selama pembelajaran

berlangsung siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang

disampaikan guru dan kurang aktif mengajukan pertanyaan, sehingga proses

pembelajaran kurang efektif dan hasilnya pun kurang optimal atau tidak

memuaskan.

Tabel 8

Rangkuman analisa data hasil belajar pra siklus

Jumlah

siswa

Nilai

tertinggi

Nilai

terendah

Nilai

rata-

rata

Siswa yang

tuntas

Siswa yang

belum tuntas

jumlah Persen

(%) Jumlah

Persen

(%)

21 100 50 73.3 7 33,3 14 66,7

Tabel 8 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya hanya 33,3 %,

sedangkan yang belum tuntas sebesar 66,7 %. Meskipun ada siswa yang nilai

tertinggi yaitu 100, namun masih ada siswa yang hanya mendapatkan nilai 50

Rata-ratanya pun hanya 73,3 . belum mencapai KKM yang seharusnya yaitu 75.

Oleh karena itu perlu adanya perbaikan, salah satunya perbaikan proses belajar.

45

4.2 Deskripsi Siklus 1

Penelitian pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 28 sampai 30 April

2016 selama tiga kali pertemuan. Pada siklus 1 ini kompetensi dasar yang

direncanakan untuk dikuasai oleh siswa adalah menggunakan pecahan dalam

pemecahan masalah. Kegiatan siklus 1 meliputi 4 tahap. Berikut uraian dari

keempat tahap tersebut.

4.2.1 Perencanaan tindakan

Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain

sebagai berikut.

a) Berkdiskusi dengan guru untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan

PTK

b) Menyususn sekenario pembelajaran dengan memperhatikan model

pembelajaran Two Stay Two Stray, membagi siswa ke dalam 5 kelompok

yang heterogen yang terdiri dari 4-5 orang berdasarkan nilai matematika,

menentukan pasangan tamu dan tuan rumah, menentukan rotasi, menentukan

bagian materi untuk setiap kelompok dan menyusun lembar kerja siswa untuk

membantu jalannya diskusi baik pada kegiatan awal maupun pada proses-

proses bertamu.

c) Menyusun RPP pembelajaran sesuai skenario dengan berdasarkan pada

ketentuan standar KTSP. (RPP dapat dilihat pada lampiran 2

d) Menyusun lembar observasi untuk kegiatan guru (lampiran 6) dan aktifitas

belajar siswa (lampiran 5)

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dimulai pada tanggal 28 April 2016 untuk

pertemuan ke-1 pukul 07.00 – 08.10, tanggal 29 April 2016 untuk pertemuan ke-2

pukul 09.00 – 10.10, dan tanggal 30 April 2016 untuk pertemuan ke-3 pukul

09.00 – 10.10. Berikut uraian dari ketiga pertemuan tersebut.

46

4.2.2.1 Pertemuan 1

a. Pendahuluan

Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan

presensi kelas yang dilakukan oleh guru, salah satu siswa yang bernama randa

tidak berangkat sekolah karena sakit. Guru kemudian memberikan apresepsi

dengan cara pemberian contoh dari guru tentang permasalahan-permasalahan

yang terkat dengan pecahan. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada pertemuan ini yaitu tentang pengertian pecahan. Dan

menuliskan dipapan tulis tentang “Pecahan”

b. Kegiatan 1nti

Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

yaitu tentang pecahan. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dengan model TSTS

Pada kegiatan elaborasi guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang

heterogen yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompoknya. Pembagian kelompok

memperhatikan aspek kognitif berdasarkan nilai matematika. Guru membagi LKS

kepada setiap siswa. guru juga menginformasikan pembagian tugas dalam setiap

kelompoknya. Kelompok 1,2,3,4,5 berturut-turut mendapatkan tugas mengerjakan

lembar kerja siswa 1, kelompok 1 mengerjakan nomer 1-5, kelompok 2

mengerjakan 6-10, kelompok 3 mengerjakan 11-15, kelompok 4 mengerjakan 16-

20, dan selanjutnya kelompok 5 mengerjakan nomer 21-25. Guru memberi waktu

10 menit untuk berdiskusi setiap kelompoknya. Selama diskusi berlangsung, guru

berkeliling dan mengecek jawaban siswa. Setelah diskusi selesai, guru memanggil

2 nama yang bertugas untuk menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai

tamu, selanjutnya kegiatan kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu

harus mengunjungi kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas

sebagai penerima tamu menunggu tamu di tempat duduknya. Guru

menginformasikan bahwa kelompok 1 ke kelompok 2, kelompok 2 ke kelompok

3, kelompok 3 ke kelompok 4, kelompok 4 ke kelompok 5, kelompok 5 ke

kelompok 1. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi 1, siswa diberi waktu

10 menit untuk mencari informasi. Pada saat rotasi siswa masih terlihat binggung.

47

Selanjutnya saat mengerjakan LKS siswa masih cenderung mengerjakan masing-

masing belum bertukar informasi, ada juga yang berdiskusi tetapi tidak bersama

tamu melainkan temannya yang bertugas sebagai penerima tamu. oleh karena itu

rotasi pada pertemuan 1 masih sangat kacau. Rotasi tersebut dilakukan 5x rotasi

sehingga masing-masing kembali kepada kelompok awal .

Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali pada masing-

masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk mereka mengecek jawaban

masing-masing.

c. Penutup

Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain : a) guru bersama-

sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. b) guru menutup pelajaran

dengan berdoa

4.2.2.2 Pertemuan 2

a. Pendahuluan

Seperti halnya yang dilakukan di pertemuan 1, pelaksanaan pembelajaran

dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan absensi kelas yang dilakukan oleh

guru. Guru menanyakan “siapa yang tida berangkat hari ini?”. Pada pertemuan

hari ini yang tidak berangkat masih sama pada yang pertemuan 1 yaitu randa.

Guru memberi semangat kepada siswa agar semangat belajar sehinga cita-cita

yang diinginkan dapat tercapai. Guru kemudian memberikan apersepsi dengan

menuliskan beberapa bilangan pecahan yang berpenyebut sama untuk diurutkan

dari yang terkecil atau ke terbesar. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan di capai pada pertemuan ini yaitu mengurutkan bilangan

pecahan. Guru juga menuliskan di papan tulis tentang “mengurutkan bilangan

pecahan berpenyebut sama”

b. Kegiatan 1nti

Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

yaitu tentang pecahan yaitu mengurutkan bilangan pecahan dari terkecil sampai ke

terbesar, begitupun sebaliknya. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah

kegiatan sesuai model pembelajaran Two Stay Two Stray.

48

Siswa disuruh berkelompok dengan kelompoknya masing-masing seperti

pertemuan 1. Guru membagi LKS kepada setiap siswa. guru juga

menginformasikan pembagian tugas dalam setiap kelompoknya. Seperti halnya

kegiatan inti pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini guru menyuruh

siswa berdiskusi di dalam kelompok. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya,

pada pertemuan ini kelompok 1 membahas tentang mengurutkan bentuk pecahan

yang berbentuk lingkaran, kelompok 2 mengurutkan bentuk pecahan segienam,

kelompok 3 tentang segi tiga, kelompok 4 tentang bentuk persegi panjang, dan

kelompok 5 berbentuk bintang. Selanjutnya rotasi dilakukan. Waktu yang

diberikan 10 menit setiap pertukaran informasi. Selama berdiskusi, guru

berkeliling untuk mengecek jawaban siswa. Setelah diskusi selesai. Dalam

kegiatan ini terlihat masih ada siswa yang belum melakukan diskusi, ada juga

yang bermain bersama teman disebelahnya, setelah guru memberi peringatan

siswa yang bermain langsung melakukan diskusi. Setelah diskusi awal selesai, dua

orang yang bertugas untuk menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai

tamu, selanjutnya kegiatan kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu

harus mengunjungi kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas

sebagai penerima tamu menunggu tamu di tempat duduknya.

Guru menginformasikan bahwa kelompok 1 ke kelompok 2, kelompok 2 ke

kelompok 3, kelompok 3 ke kelompok 4, kelompok 4 ke kelompok 5, kelompok 5

ke kelompok 1. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi 1, siswa diberi

waktu 10 menit untuk mencari informasi. Pada kegiatan ini sudah beberapa siswa

bertukar informasi antara tamu dan penerima tamu, tetapi masih ada juga yang

hanya duduk diam tidak ikut berdiskusi. Selanjutnya dilakukan rotasi 2, pada

rotasi ini masih siswa yang megerjakan sesuai aturan hanya ada beberapa siswa,

ada juga yang sudah mengerjakan sampai selesai, tetapi proses bertukar informasi

sudah dilakukan dengan baik selama berotasi. Rotasi tersebut dilakukan 5x rotasi (

masing-masing kembali kepada kelompok awal ). Selama proses diskusi maupun

kunjunga, guru berkeliling mengecek jawaban siswa. setelah tamu selesai

mengunjungi setiap kelompok.

49

Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali pada

masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk mereka mengecek

jawaban masing-masing.

c. Penutup

Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain guru memberikan

tugas evaluasi sebelum pelajaran diakhiri, guru bersama-sama siswa

menyimpulkan materi pembelajaran. guru menutup pelajaran dengan berdoa

4.2.2.3 Pertemuan 3

a. Pendahuluan

Seperti halnya yang dilakukan di pertemuan 1 dan pertemuan 2, pelaksanaan

pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan absensi kelas yang

dilakukan oleh guru, seperti pada pertemuan sebelumya, ada salah satu siswa yang

tidak berangkat karena sakit yaitu randa. Pada pertemuan ini guru tidak memberi

motivasi kepada siswa. Guru kemudian memberikan apersepsi dengan cara

menunjukan beberapa gambar pecahan, siswa diminta mencari pecahan yang

senilai. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

pada pertemuan ini.

b. Kegiatan 1nti

Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

yaitu tentang menyederhanakan pecahan dan menentukan pecahan yang senilai.

Siswa disuruh berkelompok dengan kelompoknya masing-masing seperti

pertemuan sebelumnya. Guru membagi LKS kepada setiap siswa. guru juga

menginformasikan pembagian tugas dalam setiap kelompoknya. Kelompok

1,2,3,4,5 berturut-turut mendapatkan tugas mengerjakan lembar kerja siswa 3,

kelompok 1 mengerjakan nomer 1, kelompok 2 mengerjakan nomer 2, kelompok

3 mengerjakan nomer 3, kelompok 4 mengerjakan nomer 4 dan selanjutnya

kelompok 5 mengerjakan nomer 5. Guru memberi waktu 10 menit untuk

berdiskusi setiap kelompoknya. Selama berdiskusi, guru berkeliling untuk

mengecek jawaban siswa. Setelah diskusi selesai, dua orang yang bertugas untuk

menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai tamu, selanjutnya kegiatan

50

kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu harus mengunjungi

kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas sebagai penerima tamu

menunggu tamu di tempat duduknya. Guru menginformasikan tentang rotasi

seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi

1, siswa diberi waktu 10 menit untuk mencari informasi. Rotasi tersebut dilakukan

5x rotasi ( masing-masing kembali kepada kelompok awal ).

Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali pada

masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk mereka mengecek

jawaban masing-masing.

c. Penutup

Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain guru bersama-sama siswa

menyimpulkan materi pembelajaran, guru memberikan beberapa soal untuk di

kerjakan di rumah, guru memberi penugasa kepada siswa untuk mempelajari

materi-materi sebelumnya.

Pada pertemuan berikutnya guru memberikan tes evaluasi untuk mengetahui

ketercapaian tujuan pembelajaran

4.2.3 Hasil Pengamatan Atau Observasi

Pada sub bab ini akan membahas mengenai aktivitas guru, aktivitas siwa

dan hasil belajar selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan penerapan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Hasil pengamatan pada siklus 1 secara

terperinci sebagai berikut.

a. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru

Proses pembelajaran diamati denggan mengunakan lembar observasi

guru yang terbagi atas 2 bagian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran. Lembar observasi bagian pelaksanaan digunakan untuk

mengukur kesesuaian RPP berdasarkan model pembelajaran dan

kurikulum yang berlaku. Observasi bagian perencanaan yang mengukur

kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam managemen

kelas. Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan dapat

dilihat pada Tabel 9.

51

Tabel 9

Hasil Observasi Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Persentase Kategori

A. Persiapan

1. Kesesuaian penyusunan RPP

dengan KTSP 96,29% Sangat baik

2.

Kesesuaian penyusunan RPP

dengan menggunakan model

TSTS 100% Sangat Baik

B. Pelaksanaan

3. Pelaksanaan pembelajaran pada

kegiatan awal 75% Cukup Baik

4. Pelaksanaan pembelajaran pada

kegiatan inti 79,16% Sangat Baik

5. Pelaksanaan pembelajaran pada

kegiatan penutup 83,33% Sangat Baik

C. Penguasaan Kelas

6. Keterampilan penguasaan kelas 92,42% Sangat Baik

Adapun hasil lembar observasi pada guru dapat dilihat pada Tabel 9

diketahui bahwa RPP sudah dirancang dengan baik. RPP sudah dirancang dengan

sintak TSTS dan sesuai KTSP Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, namun

guru juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini

tampak dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal yang

masuk kategori cukup baik, hal ini dikarenakan pada saat kegiatan awal guru tidak

memberi motivasi untuk membangkitkan semangat. Kegiatan inti, penutup dan

keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik. Meskipun

demikian, untuk tahap penutup masih masuk dalam kategori baik. Hal ini

dikarenakan bahwa guru kurang dalam penyampaian kesimpulan pembelajaran

yang dipelajari. Selain itu observer juga memberikan catatan bahwa pada

pelaksanaan diskusi, guru perlu meningkatkan dalam membimbing siswa dan juga

dalam memotivasi siswa.

Selain observasi untuk guru, juga terdapat observasi terhadap aktifitas siswa.

Lembar observasi siswa terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi

kelompok, presentasi, dan individu. Kegiatan klasikal mencangkup

memperhatikan guru, aktifitas bertanya, dan aktifitas menjawab. Kegiatan diskusi

kelompok mencangkup aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi.

52

Kegiatan presentasi mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan

hasil temuan. Kegiatan individu mencangkup kejujuran & ketekunan mengerjakan

tugas/tes. Rekapitulasi hasil pengisian lembar observasi siswa dapat dilihat pada

Tabel 4.3.

b. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa

Proses pembelajaran diamati denggan mengunakan lembar observasi

aktivitas siswa yang terbagi atas 3 bagian yaitu bagian kegiatan klasikal yang

mencangkup memperhatikan guru, aktivitas bertanya dan aktivitas menjawab.

Pada kegiatan kelompok meliputi aktivitas mengerjakan LKS dan berdiskusi.

Selanjutnya pada kegiatan individu mencangkup kejujuran dan ketekunan dalam

mengerjakan TES. Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan

dapat dilihat padaTabel 10.

Tabel 10

Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 1

Kegiatan

Kriteria

Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Klasikal 8 40% 11 55% 1 5%

Diskusi

Kelompok 0 0% 9 45% 11 55%

Individual 6 30% 7 35% 7 35%

Berdasarkan Tabel 10 hasil observasi kegiatan klasikal sebagian siswa

masuk dalam kategori cukup baik, hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang

tidak bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi sebagian siswa

sudah memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Selanjutnya siswa juga sudah

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Adapun untuk aktifitas siswa

dalam berdiskusi kelompoksudah masuk dalam kriteria cukup baik dan sangat

baik. Hal ini dikarenakan bahwa beberapa sudah aktif dalam mengerjakan diskusi

dan beberapa juga sudah mengerjakan LK. Adapun beberapa siswa yang masih

kategori cukup baik dikarenakan ada yang hanya aktif mengerjakan LK saja,

adapula yang aktif diskusi namun tidak mengerjakan LK.

53

Pada individual, yang terdapat di kegiatan evaluasi, sebagian besar sudah

masuk kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa telah memilih sifat

tekun dan jujur dalam mengerjakan tugas dan tes.

Selain data hasil observasi, siklus 1 juga mendapat data hasil tes. Hasil

dari pembelajaran siklus 1 dengan menggunakan model TSTS dapat dilihat pada

Tabel 11.

Tabel 11

Rangkuman Analisa Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1

Tabel 11 menunjukan bahwa siswa belum tuntas atau belum mancapai

KKM sebesar 60% sedangkan siswa yang tuntas belajarnya baru 40%. Rata-rata

hasil belajar pada siklus I ini sebesar 59,7. Berdasarkan hasil tes tersebut maka

pada siklus I ini keberhasilan peneliti belum tercapai. Namun jika dibandingkan

dengan sebelum pelaksanaan penelitian maka terjadi peningkatan.

Pada pra siklus ketuntasan mencapai 33,3% namun pada siklus I ini

mencapai 40% berarti terjad peningkatan 6,7%. Oleh karena itu perlu dilakukan

siklus 2. Perolehan nilai setiap individu dapat dilihat pada diagram batang dalam

Gambar 4.1 dan 4.2.

Jumlah

siswa

Nilai

tertinggi

Nilai

terendah

Nilai

rata-

rata

Siswa yang

tuntas

Siswa yang

belum tuntas

jumlah Persen

(%) Jumlah

Persen

(%)

20 80 33 59,7 8 40% 12 60%

54

Berdasarkan Gambar 11 menunjukan bahwa siswa belum tuntas atau

belum mancapai KKM sebesar 13 siswa, sedangkan siswa yang tuntas belajarnya

baru 7 siswa. Berdasarkan hasil tes tersebut maka pada siklus I ini keberhasilan

peneliti belum tercapai. Namun jika dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan

penelitian maka terjadi peningkatan.

Pada pra siklus ketuntasan mencapai 33,3% namun pada siklus I ini

mencapai 40% berarti terjadi peningkatan 6,7%.

4.2.4 Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1, hasil analisis nilai tes akhir

dan penilaian sikap siswa diperoleh refleksi pembelajaran sebagai berikut :

a. Kelebihan atau kebaikan yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan

siklus 1 ini antara lain :

1) Ketrampilan kooperatif siswa mulai bekembang. Hal ini tejadi

karena guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan satu

kelompok maupun teman kelompok lain. Siswa bekerjasama

untuk mengerjakan tugas dari guru.

05

10152025303540455055606570758085

KKM 75

40%

60%

Presentase Ketuntasan

Hasil Belajar

tuntas

tidak tuntas

Gambar 12

Analisis Ketuntasan Hasil

Belajar Siklus 1

Gambar 11

Diagram Hasil Belajar Siklus 1

55

2) Hasil pembelajaran mengalami peningkatan, walaupun belum

signifikan

3) Pembelajaran berpusat pada siswa. guru hanya berperan sebagai

fasilitator dan motivator

b. Kekurangan yang ditemukan pada siklus 1 ini antara lain :

1) Guru belum memberikan motifasi kepada siswa yang bertujuan

untuk memancing siswa agar semangat dalam proses

pembelajaran

2) Pergeseran yang dilakukan pada saat rotasi

3) Perencanaan waktu kurang tepat pada pelaksanaannya, siswa

membutuhkan waktu lama untuk berdidkusi dan presentasi

sehingga guru kekurangan waktu untuk mempertegas materi

Mencermati berbagai kekurangan yang ditemukan di siklus 1 ini maka perlu

ditindaklanjuti lagi dengan penelitian siklus II. Hasil refleksi ini digunakan

sebagai dasar merevisi skenario pembelajaran pada siklus I untuk dilaksanakan

pada siklus II.

4.3 Deskripsi siklus II

Penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Mei 2016

selama dua kali pertemuan. Pada siklus II ini kompetensi dasar yang direncanakan

untuk dikuasai oleh siswa adalah menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah. Kegiatan siklus II meliputi :

4.3.1 Perencanaan tindakan

Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain :

1. Lebih bersemangat lagi dalam memotivasi siswa, agar siswanya juga

menjadi ikut bersemangat.

2. Agar siswa menjadi aktif bertanya dan menjawab, guru menunjuk siswa

untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan siswa yang belum

bertanya diwajibkan untuk bertanya.

3. Menyusun Sekenario pembelajaran dengan memperhatikan kekurangan

pada siklus I melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray, membagi

56

siswa ke dalam 5 kelompok yang heterogen yang terdiri dari 4-5 orang.

Pembagian kelompok memperhatikan aspek kognitif berdasarkan nilai

matematika, membuat rotasi yang akan dilakukan setiap kelompok sesuai

dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray, membuat lembar kerja

siswa yang akan didiskusikan pada setiap kelompoknya

4. Menyiapkan RPP pembelajaran standar KTSP. (RPP dapat dilihat pada

lampiran 9)

5. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru (lampiran 13) dan

aktifitas belajar siswa (lampiran 12)

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai pada tanggal 2 Mei 2016 untuk

pertemuan ke-1 pukul 09.00 – 10.10 dan tanggal 3 Mei 2016 untuk pertemuan ke-

2 pukul 09.00 – 10.10. Berikut uraian dari kedua pertemuan.

4.3.2.1 Pertemuan 1

a. Pendahuluan

Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan

dengan absensi kelas yang dilakukan oleh guru. Siswa yang mengikuti

pembelajaran berjumlah 20 dari 21 siswa, dikarenakan 1 siswa tidak

masuk dengan keterangan sakit. Dalam pertemuan itu, siswa atas nama

Muhammad Randa tidak hadir dengan keterangan sakit. Guru kemudian

memberikan apersepsi dengan cara guru bertanya tentang pertambahan dan

pengurangan berpenyebut sama. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan di capai pada pertemuan ini adalah siswa dapat

menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Selama

guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru juga menuliskan dipapan

tulis

b. Kegiatan 1nti

Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan

berpenyebut sama. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah

kegiatan sesuai model pembelajaran Two Stay Two Stray.

57

Siswa diminta berkelompok dengan kelompoknya masing-masing

seperti pertemuan sebelumnya Guru membagi LKS kepada setiap siswa.

LK dapat dilihat dalam lampiran RPP pada lampiran 12). Kelompok

1,2,3,4,5 berturut-turut mendapatkan tugas mengerjakan lembar kerja

siswa 1. Kelompok 1-3 mengerjakan tetang penjumlahan berpenyebut

sama, kelompok 4 dan 5 mengerjakan tentang pengurangan berpenyebut

sama, kelompok 1 mengerjakan nomer 1-4 , kelompok 2 mengerjakan

nomer 5-8, kelompok 3 mengerjakan nomer 9-12, kelompok 4

mengerjakan nomer 13-16 dan selanjutnya kelompok 5 mengerjakan

nomer 17-20. Guru memberi waktu 10 menit untuk berdiskusi setiap

kelompoknya. Selama berdiskusi, guru berkeliling untuk mengecek

jawaban siswa. Setelah diskusi selesai, dua orang yang bertugas untuk

menerima tamu dan dua orang yang bertugas sebagai tamu, selanjutnya

kegiatan kunjungan dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu harus

mengunjungi kelompok lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas

sebagai penerima tamu menunggu tamu di tempat duduknya. Rotasi

dilakukan seperti halnya pada pertemuan siklus I. Guru memberikan aba-

aba dimulainya rotasi 1, siswa diberi waktu 10 menit untuk mencari

informasi. Selama berotasi siswa yang bertugas sebagai tamu maupun

penerima tamu sudah melakukan pertukaran informasi. Pada pelaksanaan

rotasi di Siklus II sudah baik, berbeda pada rotasi yang dilakukan di Siklus

I. Rotasi tersebut dilakukan 5x rotasi ( masing-masing kembali kepada

kelompok awal ). Selama proses diskusi maupun kunjunga, guru

berkeliling mengecek jawaban siswa. setelah tamu selesai mengunjungi

setiap kelompok.

Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali

pada masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk

mereka mengecek jawaban masing-masing.

c. Penutup

58

Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain : a) guru

bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. b) guru memberi

penugasan untuk mempelajari materi pertemuan berikutnya.

4.3.2.2 Pertemuan 2

a. Pendahuluan

Seperti halnya yang dilakukan di pertemuan 1, pelaksanaan

pembelajaran dimulai dengan berdoa. Dilanjutkan dengan presensi

kelas yang dilakukan oleh guru. Siswa yang mengikuti pembelajaran

berjumlah 20 dari 21 siswa, dikarenakan 1 siswa tidak masuk dengan

keterangan sakit. Dalam pertemuan itu, siswa atas nama Muhammad

Randi tidak hadir dengan keterangan sakit. Pada pertemuan ini guru

tidak memberi motivasi, guru langsung memulai pelajaran. Guru

kemudian memberikan apresepsi dengan cara guru memberikan

beberapa bilangan pecahan dengan penyebut sama, untuk dihitung

jumlahnya. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan di capai pada pertemuan ini tentang pengurangan dan penjumlahan

berpenyebut beda.

b. Kegiatan 1nti

Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan

berpenyebut beda. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah

kegiatan sesuai model pembelajaran Two Stay Two Stray.

Siswa diminta berkelompok dengan kelompoknya masing-masing

seperti pertemuan sebelumnya Guru membagi LKS kepada setiap siswa.

Kelompok 1-3 mengerjakan tetang penjumlahan berpenyebut beda,

kelompok 4 dan 5 mengerjakan tentang pengurangan berpenyebut beda,

kelompok 1 mengerjakan nomer 1-4, kelompok 2 mengerjakan nomer 5-8,

kelompok 3 mengerjakan nomer 9-12, kelompok 4 mengerjakan nomer

13-16 dan selanjutnya kelompok 5 mengerjakan nomer 17-20. Guru

memberi waktu 10 menit untuk berdiskusi setiap kelompoknya. Selama

59

berdiskusi, guru berkeliling untuk mengecek jawaban siswa. Setelah

diskusi selesai, dua orang yang bertugas untuk menerima tamu dan dua

orang yang bertugas sebagai tamu, selanjutnya kegiatan kunjungan

dimulai, bagi yang bertugas sebagai tamu harus mengunjungi kelompok

lain secara bergiliran, sedangkan yang bertugas sebagai penerima tamu

menunggu tamu di tempat duduknya. Guru menginformasikan tentang

rotasi seperti dipertemuan 1. Guru memberikan aba-aba dimulainya rotasi

1, siswa diberi waktu 10 menit untuk mencari informasi. Selama berotasi

siswa yang bertugas sebagai tamu maupun penerima tamu sudah

melakukan pertukaran informasi. Pada pelaksanaan rotasi di Siklus II

sudah baik, berbeda pada rotasi yang dilakukan di Siklus I. Selama proses

diskusi maupun kunjungan, guru berkeliling mengecek jawaban siswa.

setelah tamu selesai mengunjungi setiap kelompok.

Pada kegiatan konfirmasi guru menyuruh setiap kelompok kembali

pada masing-masing kelompok, guru memberi waktu 5 menit untuk

mereka mengecek jawaban masing-masing.

c. Penutup

Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara lain guru bersama-

sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran, guru memberi

penugasaan kepada siswa untuk mempelajari materi-materi sebelumnya.

Pada pertemuan berikutnya guru memberikan tes evaluasi untuk

mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.

4.3.3 Hasil Pengamatan Atau Observasi

Pada sub bab ini akan membahas mengenai aktivitas guru, aktivitas siwa

dan hasil belajar selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan penerapan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Hasil pengamatan pada siklus 1 secara

terperinci sebagai berikut :

a. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru

Seperti halnya pada siklus I, Proses pembelajaran diamati dengan

mengunakan lembar observasi guru yang terbagi atas 2 bagian yaitu bagian

60

persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi bagian

pelaksanaan digunakan untuk mengukur kesesuaian RPP berdasarkan

model pembelajaran dan kurikulum yang berlaku. Sedangkan observasi

bagian perencanaan yang mengukur kesesuaian proses pembelajaran yang

dilakukan guru dalam managemen kelas. Hasil pengisian lembar observasi

pada bagian persiapan dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12

Hasil Observasi Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Persentase Kategori

D. Persiapan

1. Kesesuaian penyusunan RPP

dengan KTSP 100% Sangat baik

2.

Kesesuaian penyusunan RPP

dengan menggunakan model

TSTS 100% Sangat Baik

E. Pelaksanaan

3. Pelaksanaan pembelajaran pada

kegiatan awal 87,5% Sangat Baik

4. Pelaksanaan pembelajaran pada

kegiatan inti 87,5% Sangat Baik

5. Pelaksanaan pembelajaran pada

kegiatan penutup 100% Sangat Baik

F. Penguasaan Kelas

6. Keterampilan penguasaan kelas 95,22% Sangat Baik

Adapun hasil lembar observasi pada guru dapat dilihat pada tabel 412

diketahui bahwa RPP sudah dirancang dengan baik. RPP sudah dirancang dengan

sintak TSTS dan sesuai KTSP Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, guru

juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini tampak

dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal yang masuk

kategori sangat baik, hal ini dikarenakan pada saat kegiatan awal guru sudah

memberi motivasi untuk membangkitkan semangat. Kegiatan inti, penutup dan

keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik. Kegiatan

penutup sudah dilakukan dengan baik, guru bersama siswa sudah menyimpulkan

pembelajaran pada hari itu.

61

Selain observasi untuk guru, juga terdapat observasi terhadap aktifitas siswa.

Lembar observasi siswa terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi

kelompok, presentasi, dan individu. Kegiatan klasikal mencangkup

memperhatikan guru, aktifitas bertanya, dan aktifitas menjawab. Kegiatan diskusi

kelompok mencangkup aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi.

Kegiatan presentasi mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan

hasil temuan. Kegiatan individu mencangkup kejujuran & ketekunan mengerjakan

tugas/tes. Rekapitulasi hasil pengisian lembar observasi siswa dapat dilihat pada

Tabel 4.3.

c. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa

Proses pembelajaran diamati denggan mengunakan lembar observasi

aktivitas siswa yang terbagi atas 3 bagian yaitu bagian kegiatan klasikal yang

mencangkup memperhatikan guru, aktivitas bertanya dan aktivitas menjawab.

Pada kegiatan kelompok meliputi aktivitas mengerjakan LKS dan berdiskusi.

Selanjutnya pada kegiatan individu mencangkup kejujuran dan ketekunan dalam

mengerjakan TES. Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan

dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13

Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 1

Kegiatan

Kriteria

Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Klasikal 3 15% 7 35% 10 50%

Diskusi

Kelompok 0 0% 6 30% 14 70%

Individual 4 20% 4 20% 12 60%

Berdasarkan tabel 13 hasil observasi kegiatan klasikal sebagian siswa

masuk dalam kategori sangat baik, hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang

sudah mulai bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung dan pada saat

proses diskusi, sebagian besar siswa sudah memperhatikan guru saat menjelaskan

materi. Selanjutnya siswa juga sudah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru. Adapun untuk aktifitas siswa dalam berdiskusi kelompok sudah masuk

62

dalam kriteria cukup baik dan sangat baik. Hal ini dikarenakan bahwa beberapa

sudah aktif dalam mengerjakan diskusi dan beberapa juga sudah mengerjakan LK.

Adapun beberapa siswa yang masih kategori cukup baik dikarenakan ada yang

hanya aktif mengerjakan LK saja, adapula yang aktif diskusi namun tidak

mengerjakan LK.

Pada individual, yang terdapat di kegiatan evaluasi, sebagian besar sudah

masuk kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa telah memilih sifat

tekun dan jujur dalam mengerjakan tugas dan tes.

Selain data hasil observasi, siklus II juga mendapat data hasil tes. Hasil

dari pembelajaran siklus II dengan menggunkan model TSTS dapat dilihat pada

Tabel 14.

Tabel 14

Rangkuman Analisa Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tabel 14 menunjukan bahwa nilai tertinggi mencapai 93 dan nilai terendah

mencapai 46. Siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM mencapai

26,3% sedangkan siswa siswa yang tuntas mencapai 73,6% sudah mencapai

kriterian ketentuan klasikal yaitu 73%. Rata-rata hasil belajar pada siklus II ini

sebesar 75,5 rata-rata ini sudah mencapai KKM. Bedasarkan hasil tes tersebut

maka pada siklus II ini keberhasilan penelitian telah tercapai.

Jumlah

siswa

Nilai

tertinggi

Nilai

terendah

Nilai

rata-

rata

Siswa yang

tuntas

Siswa yang

belum tuntas

jumlah Persen

(%) Jumlah

Persen

(%)

19 93 46 75,5 14 73,6 5 26,3

63

Berdasarkan Gambar 13 menunjukan bahwa siswa belum tuntas atau

belum mancapai KKM sebesar 5 siswa, sedangkan siswa yang tuntas belajarnya

baru 14 siswa. Berdasarkan hasil tes tersebut maka pada siklus II ini keberhasilan

peneliti sudah tercapai. Namun jika dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan

penelitian maka terjadi peningkatan.

4.3.4 Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, hasil analisis nilai tes akhir

dan penilaian sikap siswa diperoleh refleksi pembelajaran sebagai berikut :

a. Kelebihan atau kebaikan yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan siklus

II ini antara lain :

1. Ketrampilan kooperatif siswa semakin bekembang. Hal ini tejadi karena

guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan satu kelompok

maupun teman kelompok lain. Siswa bekerjasama untuk mengerjakan

tugas dari guru.

05

101520253035404550556065707580859095

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

Nila

i

Siswatuntas tidak tuntas

KKM 75

74%

26%tuntas

tidak tuntas

Gambar 13

Diagram Hasil Belajar Siklus II

Gambar 14

Analisis Ketuntasan Hasil

Belajar Siklus II

64

2. Pembelajaran berorientasi pada siswa. hal ini ditunjukan pada

keterlibatan siswa aktif selama proses pembelajaran. siswa mengkotruksi

dan membangun pengetahuan melalui kerja sama dalam kelompok.

3. Pembelajaran berpusat pada siswa. guru hanya berperan sebagai

fasilitator dan motivator

4. Interaksi guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa semakin

harmonis

4.4 Deskripsi Antar Siklus

Hasil belajar dari kedua tindakan terjadi peningkatan yang signifikan dari

siklus 1 ke siklus 2. Berdasarkan hasil analisis pada siklus 1 dan 2 dapat dibuat

perbandingan. Perbandingan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada

Tabel 15.

Tabel 15

Perbandingan Nilai Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus Jumlah

Siswa

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Nilai

Rata-Rata

Kelas

Siswa yang

Tuntas

Siswa yang

Belum Tuntas

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Siklus 1 20 80 33 59,7 8 40% 12 60%

Siklus 2 19 93 46 75,5 14 73,6 5 26,3

Dari Tabel 15 terlihat bahwa dari siklus I ke siklus 2 pelaksanaan

pembelajran melalui model pembelajaran TSTS (Two Stsy Two Stray) di SD

Negeri 04 Kaloran terjadi peningkatan. Rata-rata hasil belajar pada siklus I ini

sebesar 59,7. Sedangkan Rata-rata hasil belajar pada siklus II ini sebesar 75,5.

Rata-rata hasil belajar siklus 1 ke siklus II terjadi peningkatan 15,8%. Standar

yang ditentukan SD Negeri 04 Kaloran yaitu minimal 73% ketuntasan klasikal.

Bedasarkan hasil tes tersebut maka pada siklus II ini keberhasilan penelitian telah

tercapai. Untuk lebih jelasnya akan disajikan perbandingan jumlah siswa yang

tuntas dan tidak tuntas pada siklus 1 dan siklus 2 dalam bentuk grafik pad Gambar

15.

65

.

Berdasarkan gambar 15, persentse siswa yang tuntas yang diambil dari

nilai tes siklus 1 pada materi Arti Pecahan menggunakan model pembelajaran

TSTS adalah 40% (8 siswa). Pada siklus 2, persentase siswa yang tuntas yang

diambil dari tes siklus 2 pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan

menggunakan model pembelajaran TSTS adalah 73,6% (14 siswa). Diagram

diatas menunjukan peningkatan jumlah siswa tuntas dari siklus 1 ke siklus 2.

Kondisi tersebut juga diiringi dengan menurunnya jumlah siswa yang tidak tuntas

mulai dari 12 siswa menjadi 5 siswa. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu hanya 40% siswa tuntas dan

meningkat pada siklus 2 yaitu menjadi 73,6% siswa tuntas. Hasil tersebut telah

memenuhi indikator kinerja pada penelitian ini yaitu 75% tuntas dengan KKM,

sehingga pelaksanaan pembelajaran dihentikan pada siklus 2. Hal ini dikarenakan

sudah mencapai 3 indikator kinerja yaitu rata-rata kelas secara klasikal telah

mencapai KKM, jumlah siswa yang mencapai KKM telah mengalami

peningkatan, dan 75% siswa telah mencapai KKM yang ditentukan. Perbandingan

nilai setiap individu dapat dilihat pada diagram batang dalam Gambar 16

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

SIKLUS I siklus II

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

73,6%

26,3%

60%

40%

Gambar 15

Perbandingan jumlah siswa tuntas dan tidak

tuntas

66

Gambar 16

Perbandingan nilai tiap siswa pada siklus 1 dan siklus 2

Berdasarkan Gambar 16, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

melalui model TSTS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. karena melalui

model TSTS siswa dapat belajar dari siswa lain, siswa juga dapat menginggat

suatu informasi hal itu disebabkan model pembelajaran TSTS dapat melatih dalam

hal komunikasi. Tetapi masih ada beberapa siswa yang sudah meningkat tetapi

belum mencapai KKM. Pada siswa nomer 3 hasil belajar sudah meningkat tetapi

belum mencapai KKM, hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran siswa tidak

menyimak pada saat guru menjelaskan materi, siswa ini juga tidak bertanya

kepada guru tentang materi yang belum jelas. Pada saat berdiskusi juga tidak aktif

berpendapat, kemudian saat mengerjakan tes siswa ini tidak mengerjakan sendiri

tetapi melihat pekerjaan teman sebelah. Begitu juga yang terjadi pada siswa

nomer 5, 17, dan 19.

Adapun siswa nomer 20 tidak mengalami peningkatan justru mengalami

penurunan, hal ini dikarenakan siswa kurang mampu menerima materi yang

nila

i

siswasiklus 1 siklus 2

KKM 75

67

disampaikan guru. Pada saat proses pembelajaran, pada saat guru menyampaikan

materi siswa ini memperhatikan dengan baik, tetapi siswa ini tidak mau bertanya

kepada guru tentang materi yang belum jelas. Siswa ini cenderung diam pada saat

pembelajaran berlangsung. Selanjutnya siswa nomer 10 hanya mengikuti tes 1x

saja, pada tes siklus II siswa ini tidak berangkat karena sakit.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa model Two

Stay Two Stray efektif digunakan sebagai salah satu alternatif pendekatan model

pembelajaran karena dengan penerapan model tersebut siswa menjadi lebih aktif

serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Pada proses pembelajaran, siswa

yang berkemampuan tinggi dapat membantu temannya yang kurang. Siswa diberi

kesempatan untuk berdiskusi didalam kelompoknya untuk menjawab LKS.

Setelah berdiskusi dalam kelompoknya, 2 orang siswa dari setiap kelompok

dipersilahkan untuk berkunjung kekelompok lain lalu melihat jawaban dan

mendapat penjelasan dari kelompok yang lain. Setelah itu dilakukan tahap

evaluasi.