23
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Pamongan 2 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak semester II tahun pelajaran 2014/2015 dengan subyek penelitian kelas 4 sebanyak 21 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Di kelas 4 umumnya siswa berusia 9-10 tahun. SD Negeri Pamongan 2 terletak di desa Pamongan, Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Letak SD di pinggir jalan utama Pamongan-Guntur dan dekat kantor kelurahan Pamongan. Sehingga membuat kondisi sekitar sekolah ramai dengan lalu lalang orang. Sarana dan prasarana di SD Negeri Pamongan 2 sudah cukup memadai untuk menunjang pembelajaran. Namun, beberapa guru kurang memanfaatkan dengan maksimal alat peraga yang dapat digunakan pada proses pembelajaran. Selain alat peraga buku-buku di perpustakaan sekolah juga sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain buku dan alat peraga, terdapat pula lab komputer yang dapat digunakan untuk mencari sumber informasi lain melaui internet. Pengajar di SD Negeri Pamongan 2 terdiri dari guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, 1 guru olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir setiap guru rata-rata S1. SD Negeri Pamongan 2 banyak meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Hal ini terlihat dari banyaknya piala yang terpajang di ruang guru. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Kondisi Awal Kondisi awal merupakan kondisi sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Data nilai hasil belajar 21 siswa disajikan dalam tabel frekuensi hasil belajar dengan rumus sebagai berikut: Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil = 90 – 40 = 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum SD Negeri Pamongan 2

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Pamongan 2

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak semester II tahun pelajaran 2014/2015

dengan subyek penelitian kelas 4 sebanyak 21 siswa, yang terdiri dari 14 siswa

laki-laki dan 7 siswa perempuan. Di kelas 4 umumnya siswa berusia 9-10 tahun.

SD Negeri Pamongan 2 terletak di desa Pamongan, Kecamatan Guntur

Kabupaten Demak. Letak SD di pinggir jalan utama Pamongan-Guntur dan dekat

kantor kelurahan Pamongan. Sehingga membuat kondisi sekitar sekolah ramai

dengan lalu lalang orang.

Sarana dan prasarana di SD Negeri Pamongan 2 sudah cukup memadai

untuk menunjang pembelajaran. Namun, beberapa guru kurang memanfaatkan

dengan maksimal alat peraga yang dapat digunakan pada proses pembelajaran.

Selain alat peraga buku-buku di perpustakaan sekolah juga sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain buku

dan alat peraga, terdapat pula lab komputer yang dapat digunakan untuk mencari

sumber informasi lain melaui internet.

Pengajar di SD Negeri Pamongan 2 terdiri dari guru kelas dari kelas 1

sampai kelas 6, 1 guru olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir

setiap guru rata-rata S1. SD Negeri Pamongan 2 banyak meraih prestasi baik di

bidang akademik maupun non akademik. Hal ini terlihat dari banyaknya piala

yang terpajang di ruang guru.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Kondisi Awal

Kondisi awal merupakan kondisi sebelum dilakukan penelitian tindakan

kelas. Data nilai hasil belajar 21 siswa disajikan dalam tabel frekuensi hasil

belajar dengan rumus sebagai berikut:

Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil

= 90 – 40 = 50

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

42

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 21

= 1 + 3,3 (1,32)

= 1 + 4,22

= 5,22 ≈ 5

Interval kelas (c) = J / k

= 50 / 5

= 10

Dari perhitungan di atas kemudian dibuat tabel distribusi hasil belajar siswa

kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kondisi Awal

No Nilai Sebelum Tindakan

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 40-49 3 14,29

2 50-59 4 19,05

3 60-69 9 42,85

4 70-79 3 14,29

5 80-89 1 4,76

6 90-99 1 4,76

Jumlah 21 100

Rata-rata 60,95

Nilai terendah 40

Nilai tertinggi 90

Dari data yang ada pada tabel 4.1, menunjukkan siswa yang mendapatkan

nilai 40-49 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang mendapat nilai

antara 50-59 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang mendapat niali

antara 60-69 sebanyak 9 siswa atau sebesar 42,85%, siswa yang mendapat nilai

antara 70-79 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang mendapat nilai

antara 80-89 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, dan siswa yang mendapat nilai

antara 90-99 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%. Dengan nilai rata-rata sebesar

60,95, nilai terendah yaitu 40 dan nilai tertinggi 90.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

43

Berdasarkan KKM yang telah ditentukan yaitu 65, maka dapat diuraikan

bahwa prosentase kelulusan siswa yang memenuhi ketuntasan maupun yang

belum tuntas, dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPS Sebelum Tindakan

No Nilai Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 <65 13 61,9 Belum Tuntas

2 ≥65 8 38,1 Tuntas

Jumlah 21 100

Rata-rata 60,95

Nilai terendah 40

Nilai tertinggi 90

Data pada tabel 4.2 menunjukkan prosentase ketuntasan hasil belajar IPS

siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 sebelum dilakukan tindakan, siswa yang

mencapai batas ketuntasan KKM 65 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,1% dari

keseluruhan jumlah siswa sedangkan yang belum memenuhi KKM sebanyak 13

siswa atau sebesar 61,9% dari keseluruhan jumlah siswa.

Berdasarkan data hasil belajar awal atau hasil belajar sebelum tindakan,

peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian di SD Negeri Pamongan 2

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, peneliti akan menggunakan metode

pembelajaran Mind Map.penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dimana

masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus I

4.2.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I

Dalam tahap perencanaan sebelum melaksanakan tindakan, penulis

melakukan beberapa langkah antara lain:

1. Bersama dengan guru memeriksa semua instrumen yang akan digunakan

meliputi RPP, soal evaluasi dan materi yang akan disajikan.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

44

2. Menyiapkan semua alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan seperti

spidol, bulpen, dan kertas.

3. Menyiapkan lembar pengumpul data yaitu lembar observasi untuk guru dan

juga untuk siswa.

4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Setelah semua persiapan selesai, langkah selanjutnya yaitu langkah

pelaksanaan tindakan dimana pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I dibagi

ke dalam dua pertemuan yaitu:

Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2015 dengan

kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat

tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian

teknologi beserta contohnya. Membandingkan ciri-ciri teknologi masa lalu dan

masa kini. Mengidentifikasi alat teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini.

Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi produksi

masa lalu dan masa kini.

1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa

kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan

salam pembuka, berdoa, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa

agar siap mengikuti pembelajaran, dan melakukan apersepsi. Kegiatan

apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah

dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan

materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi

pengertian teknologi beserta contoh dan ciri-cirinya. Pada kata kunci dituliskan

teknologi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis,

kemudian membuat cabang-cabang dari kata kunci itu. Cabang pertama

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

45

merupakan pengertian dari teknologi. Kemudian cabang kedua adalah contoh

dari teknologi, cabang ketiga berisi ciri-ciri teknologi dan cabang keempat

berisi kelebihan dan kelemahan teknologi. Setelah membuat cabang utama

kemudian membuat sub cabang-cabang, yang pertama adalah pengertian

teknologi yang berasal dari kata teknik atau metode. Di cabang kedua dibuat

sub cabang tentang contoh-contoh teknologi seperti alat-alat rumah tangga dan

rekreasi kemudian dibuat sub cabang kedua contoh penggunaan alat-alat

teknologi. Selanjutnya pada cabang ketiga tentang ciri-ciri teknologi dibuat dua

sub cabang yaitu ciri teknologi zaman dulu dan ciri teknologi zaman sekarang.

Di cabang keempat tentang kelebihan dan kelemahan teknologi dibuat dua

cabang, cabang pertama yaitu kelemahan teknologi zaman dulu dan zaman

sekarang kemudian sub cabang kedua kelebihan teknologi zaman dulu dan

zaman sekarang.

Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu

berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok. Pada saat

berdiskusi dengan kelompok kebanyakan siswa menjadi gaduh karena saling

bertukar pendapat. Selain itu, ada juga yang berjalan-jalan melihat pekerjaan

teman lainnya karena kurang paham dengan apa yang harus dikerjakan.

Peneliti meminta siswa yang kurang paham untuk bertanya bagaimana cara

mengerjakannya. Situasi menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat,

siswa diminta maju dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara

bergantian.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru

memberikan pekerjaan rumah kepada siswa mengerjakan soal-soal yang ada di

buku dan mempelajari materi berikutnya (RPP Terlampir pada halaman 76).

Hasil pengamatan siklus I pertemuan I

Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan

guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Selain

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

46

itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil

pengamatan guru dan siswa pada siklus I pertemuan I sebagai berikut:

1. Hasil Pengamatan terhadap Guru

Hasil pengamatan terhadap guru pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa

guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran yang sudah ditentukan.

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai

dengan aspek pembelajaran, hanya saja pada pertemuan pertama guru belum

melaksanakan tes evaluasi dan juga belum memberikan penghargaan serta

pemantapan kepada siswa mengenai materi yang didapatkan (Lembar observasi

terlampir pada halaman 109).

2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa

siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh

guru. Namun siswa masih belum mengerti tentang langkah pembelajaran Mind

Map dan menggunakan gambar dengan benar sebagai representasi konsep materi

(Lembar observasi terlampir pada halaman 117).

Pertemuan II

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2015 dengan

kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat

tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian

teknologi beserta contohnya. Membandingkan ciri-ciri teknologi masa lalu dan

masa kini. Mengidentifikasi alat teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini.

Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi produksi

masa lalu dan masa kini.

1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa

kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan

salam pembuka, berdoa, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa

agar siap mengikuti pembelajaran, dan melakukan apersepsi. Kegiatan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

47

apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah

dipelajari pada pembelajaran sebelumnya yaitu tentang perkembangan

teknologi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan

materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi

perkembangan teknologi produksi. Pada kata kunci dituliskan teknologi

produksi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis,

kemudian membuat cabang-cabang dari kata kunci itu. Cabang pertama

merupakan pengertian dari teknologi produksi. Kemudian cabang kedua adalah

contoh dari teknologi produksi zaman dulu, dan cabang ketiga berisi contoh

teknologi produksi zaman sekarang.

Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu

berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok. Pada pertemuan

kedua ini, siswa sudah mengerti bagaimana cara membuat Mind Map. Guru

berkeliling membimbing dan mengamati siswa. Peneliti meminta siswa yang

kurang paham untuk bertanya bagaimana cara mengerjakannya. Situasi

menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat, siswa diminta maju dan

mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara bergantian. Setelah itu guru

membagikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh

pemahaman yang didapat siswa pada pembelajaran kali ini.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru

memerikan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk mempelajari

materi berikutnya (RPP Terlampir pada halaman 79).

Hasil pengamatan siklus I pertemuan II

Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan

guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Selain

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

48

itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil

pengamatan guru dan siswa pada siklus I pertemuan II sebagai berikut:

1. Hasil Pengamatan terhadap Guru

Pada pertemuan kedua, guru sudah melaksanakan semua indikator

pembelajaran dengan baik. Termasuk memberikan reward dan penguatan terhadap

siswa mengenai materi yang disampaikan. Guru juga melaksanakan tes evaluasi

siklus I pada pertemuan kedua. (Lembar observasi terlampir pada halaman 111).

2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan kedua, didapatkan bahwa

siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh

guru. Termasuk memahami langkah pembelajaran Mind Map dan menggunakan

gambar sebagai representasi konsep materi serta mengerjakan soal tes yang

diberikan oleh guru. (Lembar observasi terlampir pada halaman 119).

4.2.2.3 Analisis Data Hasil Belajar Siklus I

Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dengan menggunakan

metode Mind Map pada mata pelajaran IPS kelas 4 SD Negeri Pamongan 2

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil

= 88 – 56

= 32

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 21

= 1 + 3,3 (1,32)

= 1 + 4,22

= 5,22 ≈ 5

Interval kelas (c) = J / k

= 32 / 5

= 6,4 ≈ 6

Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi hasil

belajar siswa pada siklus I sebagai berikut:

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

49

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I

No Nilai Tindakan Siklus I

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 56-61 6 28,57

2 62-67 3 14,29

3 68-73 4 19,05

4 74-79 5 23,81

5 80-85 2 9,52

6 86-91 1 4,76

Jumlah 21 100

Rata-rata 69,62

Nilai Terendah 56 Nilai Tertinggi 88

Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat terjadi perubahan rentang nilai pada

kondisi awal sebelum tindakan dengan setelah dilakukan tindakan siklus I, siswa

yang mendapatkan nilai 56-61 sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%, siswa yang

mendapat nilai antara 62-67 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang

mendapat nilai antara 68-73 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang

mendapat nilai antara 74-79 sebanyak 5 siswa atau sebesar 23,81%, siswa yang

mendapat nilai antara 80-85 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%, dan siswa yang

mendapat nilai antara 86-91 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%. Nilai rata-rata

meningkat dari 60,95 menjadi 69,62. Nilai terendah yaitu 56 dan nilai tertinggi 88.

Berikut ini akan disajikan tabel prosentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa

setelah dilakukan tindakan pada siklus I, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I

No Nilai Setelah Tindakan Siklus I

Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 <65 9 42,86 Belum Tuntas

2 ≥65 12 57,14 Tuntas

Jumlah 21 100

Rata-rata 69,62

Nilai Terendah 56

Nilai Tertinggi 88

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

50

Pada tabel 4.4 terlihat perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi awal

sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Prosentase

ketuntasan hasil belajar IPS siswa SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur

Kabupaten Demak, sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai di bawah KKM 65 sebanyak 13 siswa atau sebesar 61,9% dan

siswa yang mencapai nilai KKM 65 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,1%.

Kondisi ini berubah setelah dilakukan tindakan pada siklus I, yakni siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 9 siswa atau sebesar 42,86 siswa dan

siswa yang berhasil lulus KKM sebanyak 12 siswa atau sebesar 57,14%.

Untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar dari kondisi awal

sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I, berikut disajikan

tabel perbandingan hasil belajar IPS siswa pada kondisi awal sebelum tindakan

dan siklus I:

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Kondisi Awal dan Siklus I

No Nilai Kondisi Awal Siklus I

Jumlah Siswa

Prosentase (%)

Jumlah Siswa

Prosentase (%)

1. Tuntas 8 38,1 12 57,14

2. Tidak Tuntas 13 61,9 9 42,86

Jumlah 21 100 21 42,86

Tabel 4.5 di atas, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa

kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Pada

kondisi awal yang tuntas hasil belajar hanya 8 siswa atau sebesar 38,1% dan yang

belum tuntas sebanyak 13 siswa atau sebesar 61,9% dengan nilai rata-rata 60,95.

Pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 12 siswa atau sebesar 57,14% dari 21

siswa yang mencapai ketuntasan nilai KKM 65 dan sebanyak 9 siswa atau sebesar

42,86% siswa belum mencapai nilai KKM 65 dengan nilai rata-rata 69,62. Siswa

yang sudah tuntas diberikan pengayaan, sedangkan yang belum tuntas diberi

remidial. Peningkatan yang terjadi sebesar 19,04%. Meskipun demikian,

peningkatan hasil belajar ini belum mencapai kriteria yang ditetapkan peneliti

yaitu 85% dari jumlah siswa.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

51

4.2.2.4 Tahap Refleksi Siklus I

Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan. refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik

secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru

pengajar, guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa.

Berdasarkan observasi yang dilakukan terdapat kelebihan dan kelemahan dalam

pembelajaran metode pembelajaran Mind Map.

Pertemuan I

a) Guru masih sedikit bingung dalam memahami langkah-langkah pembuatan

Mind Map sehingga mengalami kesulitan dalam membimbing siswa untuk

membuat Mind Map.

b) Pembelajaran masih gaduh terutama pada saat siswa diminta untuk

membuat materinya sendiri dengan menggunakan metode Mind Map.

c) Guru belum memberikan reward atau penguatan kepada siswa yang

memberikan jawaban benar.

Mengacu pada kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran, peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran

pada pertemuan II sebagai berikut:

a) Pengajar lebih membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran.

b) Pengajar mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang

sedang presentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil

presentasi tersebut.

c) Memberikan reward/penguatan kepada siswa yang menjawab benar, baik

secara individu maupun berpasangan.

Pertemuan II

Pembelajaran IPS kelas 4 pada materi Perkembangan Teknologi pada

pertemuan II sudah tidak mengalami kendala yang berarti. Berdasarkan data yang

telah dianalisis dan hasil diskusi guru dengan peneliti, maka peneliti

menyimpulkan bahwa pada siklus I sudah terjadi peningkatan hasil belajar IPS

siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

52

Namun, keberhasilannya baru 57,14% saja belum sesuai dengan target pencapaian

yang ditetapkan peneliti yaitu 85% dari jumlah siswa. Maka dari itu, peneliti

memutuskan untuk melanjutkan ke dalam siklus II.

4.2.3 Pelaksanaan Siklus II

4.2.3.1 Tahap Perencaan Tindakan Siklus II

Pada tahap perencanaan tindakan siklus II ini, peneliti memperbaiki

skenario pembelajaran berdasarkan masalah yang akan dilaksanakan pada siklus

II. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka guru melakukan upaya perbaikan

pembelajaran, membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran,

mengarahkan siswa untuk memperhatikan dan memberikan reward/penguatan

kepada siswa yang menjawab benar. Selama itu guru juga menyiapkan kembali

lembar kerja siswa, lembar soal tes, lembar observasi, dan alat peraga.

4.2.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Setelah semua persiapan selesai, langkah selanjutnya yaitu langkah

pelaksanaan tindakan dimana pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II dibagi

ke dalam dua pertemuan yaitu:

Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 dengan

kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat

tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu mengidentifikasi alat

teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan

dan kekurangan perkembangan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini.

Mengidentifikasi alat teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini.

Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi transportasi

masa lalu dan masa kini.

1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa

kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan

salam pembuka, berdoa, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

53

agar siap mengikuti pembelajaran, dan melakukan apersepsi. Kegiatan

apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah

dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai yaitu perkembangan teknologi komunikasi.

2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan

materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi

perkembangan teknologi komunikasi. Pada kata kunci dituliskan teknologi

komunikasi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis,

kemudian membuat cabang-cabang dari kata kunci itu. Cabang pertama

merupakan pengertian dari teknologi komunikasi. Kemudian cabang kedua

adalah contoh dari teknologi komunikasi masa lalu, dan di cabang ketiga

merupakan contoh teknologi komunikasi masa sekarang.

Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu

berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok dengan teman

sebangku. Pada pertemuan kali ini, siswa sudah mengerti bagaimana cara

membuat Mind Map. Guru berkeliling membimbing dan mengamati siswa.

Peneliti meminta siswa yang kurang paham untuk bertanya bagaimana cara

mengerjakannya. Situasi menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat,

siswa diminta maju dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara

bergantian.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru memberikan

pekerjaan rumah kepada siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku dan

mempelajari materi berikutnya (RPP Terlampir pada halaman 90).

Hasil pengamatan siklus II pertemuan I

Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan

guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Selain

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

54

itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil

pengamatan guru dan siswa pada siklus II pertemuan I sebagai berikut:

1. Hasil Pengamatan terhadap Guru

Hasil pengamatan terhadap guru pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa

guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran yang sudah ditentukan.

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai

dengan aspek pembelajaran, termasuk memberikan reward/pujian dan penguatan

kepada siswa. Hanya saja pada pertemuan pertama guru belum melaksanakan tes

evaluasi (Lembar observasi terlampir pada halaman 113).

2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa

siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh

guru. Termasuk memahami langkah pembelajaran Mind Map dan menggunakan

gambar sebagai representasi konsep materi (Lembar observasi terlampir pada

halaman 121).

Pertemuan II

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015 dengan

kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat

tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu mengidentifikasi alat

teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan

dan kekurangan perkembangan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini.

Mengidentifikasi alat teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini.

Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi transportasi

masa lalu dan masa kini.

1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa

kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan

salam pembuka, berdoa, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa

agar siap mengikuti pembelajaran, dan melakukan apersepsi. Kegiatan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

55

apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah

dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai yaitu perkembangan teknologi transportasi.

2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan

materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi

perkembangan teknologi produksi. Pada kata kunci dituliskan teknologi

transportasi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis,

kemudian membuat cabang-cabang dari kata kunci itu. Cabang pertama

merupakan pengertian dari teknologi transportasi. Kemudian cabang kedua

adalah contoh dari teknologi transportasi zaman dulu, dan cabang ketiga

berisi contoh teknologi transportasi zaman sekarang.

Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu

berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok dengan teman

sebangku. Pada pertemuan kedua ini, siswa sudah mengerti bagaimana cara

membuat Mind Map. Guru berkeliling membimbing dan mengamati siswa.

Peneliti meminta siswa yang kurang paham untuk bertanya bagaimana cara

mengerjakannya. Situasi menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat,

siswa diminta maju dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara

bergantian. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi kepada siswa untuk

mengetahui seberapa jauh pemahaman yang didapat siswa pada pembelajaran

kali ini.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru

memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk mempelajari materi

berikutnya (RPP terlampir pada halaman 94)

.

Hasil pengamatan siklus II pertemuan II

Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan

guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Selain

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

56

itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil

pengamatan guru dan siswa pada siklus II pertemuan II sebagai berikut:

1. Hasil Pengamatan terhadap Guru

Pada pertemuan kedua, guru sudah melaksanakan semua indikator

pembelajaran dengan baik. Termasuk memberikan reward dan penguatan terhadap

siswa mengenai materi yang disampaikan. Guru juga melaksanakan tes evaluasi

siklus II pada pertemuan kedua (Lembar observasi terlampir pada halaman 115).

2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan kedua, didapatkan bahwa

siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh

guru. Termasuk memahami langkah pembelajaran Mind Map dan menggunakan

gambar sebagai representasi konsep materi serta mengerjakan soal tes yang

diberikan oleh guru (Lembar observasi terlampir pada halaman 123).

4.2.3.3 Analisis Data Hasil Belajar Siklus II

Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II dengan menggunakan

metode Mind Map pada mata pelajaran IPS kelas 4 SD Negeri Pamongan 2

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil

= 96 – 64

= 32

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 21

= 1 + 3,3 (1,32)

= 1 + 4,22

= 5,22 ≈ 5

Interval kelas (c) = J / k

= 32 / 5

= 6,4 ≈ 6

Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi hasil

belajar siswa pada siklus II sebagai berikut:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

57

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II

No Nilai Tindakan Siklus II

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 64-69 4 19,05

2 70-75 3 14,29

3 76-81 6 28,57

4 82-87 4 19,05

5 88-93 2 9,52

6 94-99 2 9,52

Jumlah 21 100

Rata-rata 78,29

Nilai Terendah 64

Nilai Tertinggi 96

Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan terjadi perubahan rentang nilai pada

kondisi awal sebelum tindakan dengan setelah dilakukan tindakan siklus II, siswa

tidak ada yang mendapatkan nilai <60, siswa yang mendapat nilai antara 64-69

sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang mendapatkan nilai antara 70-

75 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang mendapat nilai antara 76-81

sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%, siswa yang mendapatkan nilai antara 82-

87 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang mendapat nilai antara 88-93

sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%, dan siswa yang mendapatkan nilai antara

94-99 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%. Nilai rata-rata meningkat dari 69,62

menjadi 78,29. Nilai terendah yaitu 64 dan nilai tertinggi 96. Berikut ini akan

disajikan tabel prosentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa setelah dilakukan

tindakan pada siklus II, sebagai berikut:

Tabel 4.7 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II

No Nilai Setelah Tindakan Siklus I

Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 <65 3 14,29 Belum Tuntas

2 ≥65 18 85,71 Tuntas

Jumlah 21 100

Rata-rata 78,29

Nilai Terendah 64

Nilai Tertinggi 96

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

58

Prosentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa SD Negeri Pamongan 2

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, pada siklus I diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai di bawah KKM 65 sebanyak 9 siswa dan siswa yang mencapai nilai

KKM 65 sebanyak 12 siswa. Kondisi ini berubah setelah dilakukan tindakan pada

Siklus II, yakni siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 3 siswa

atau sebesar 14,29% dan siswa yang berhasil lulus KKM sebanyak 18 siswa atau

sebesar 85,71%. Siswa yang sudah tuntas diberikan pengayaan, sedangkan yang

belum tuntas diberi remidial. Untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil

belajar dari siklus I dan siklus II, berikut disajikan tabel perbandingan ketuntasan

hasil belajar IPS siswa pada siklus I dan siklus II:

Tabel 4. 8 Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I dan Siklus II

No Nilai

Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa

Prosentase (%)

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 Tuntas 12 57,14 18 85,71

2 Tidak Tuntas 9 42,86 3 14,29

Jumlah 21 100 21 100

Dari perbandingan pada tabel 4.8, dapat dilihat adanya peningkatan hasil

belajar IPS dari siklus I dan setelah dilakulan tindakan Siklus II. Peningkatan

yang terjadi sebesar 28,57%. Peningkatan hasil belajar ini sudah mencapai kriteria

yang ditetapkan peneliti yaitu 85% dari jumlah siswa. Maka penelitian tindakan

kelas ini dapat dikatakan sudah berhasil.

4.2.3.4 Tahap Refleksi Siklus II

Pada tahap ini, penulis membandingkan hasil data yang telah diperoleh

dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya. Pada siklus II ini,

penelitian pada pertemuan I dan pertemuan II tidak mengalami kendala yang

berarti. Berdasarkan indikator keberhasilan tersebut sampai pada siklus II ini

penelitian sudah berhasil. Penerapan metode Mind Map telah sudah dilaksanakan

sesuai dengan langkah-langkah Mind Map. Selain itu, hasil belajar siswa

pencapaian KKM= 65 pada 85%. Pada siklus I siswa telah mencapai ketuntasan

hasil belajar sebesar 57,14% sedangkan pada siklus II sebesar 85,71%.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

59

Berdasarkan hasil yang telah mencapai indikator keberhasilan tersebut, maka

penelitian ini sampai pada siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian pada kondisi awal, hasil

belajar dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Perbandingan

ketuntasan hasil belajar siswa kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II

No Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa

Prosentase (%)

Jumlah Siswa

Prosentase (%)

Jumlah Siswa

Prosentase (%)

1 <65 13 61,9 9 42,86 3 14,29

2 ≥65 8 38,1 12 57,14 18 85,71

Jumlah 21 100 21 100 21 100

Berdasarkan perbandingan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I

dan Siklus II pada tabel 4.9, dapat dilihat adanya peningkatan pada hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS. Pada kondisi awal, siswa yang mencapai

ketuntasan hanya 8 siswa atau sebesar 38,1%, pada siklus I siswa yang mencapai

ketuntasan sebanyak 12 siswa atau sebesar 57,14%, dan pada siklus II siswa yang

mencapai ketuntasan sebanyak 18 siswa atau sebesar 85,71%. Terjadi peningkatan

sebesar 19,04% pada siklus I dari kondisi awal dan peningkatan sebesar 28,57%

pada siklus II dari siklus I. Sedangkan peningkatan yang terjadi dari kondisi awal

ke siklus II sebesar 47,61%.

4.3 Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada perbaikan untuk meningkatkan

hasil belajar IPS khususnya pada aspek kognitif, siswa kelas 4 SD Negeri

Pamongan 2 dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Map. Metode

pembelajaran ini membantu siswa untuk mengembangkan imajinasi dan daya

pikir siswa dalam belajar, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi

pelajaran yang diperoleh dari guru. Tugas guru dalam pembelajaran ialah sebagai

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

60

fasilitator, yakni memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran. Dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Map, siswa

menerima materi yang disampaikan oleh guru dalam bentuk peta pikiran yang

berisi konsep-konsep kunci materi. Kemudian siswa membuat dan

mengembangkan daya pikir mereka dengan membuat peta pikiran mereka sendiri

di dalam suatu kelompok. Para siswa berdiskusi dan bekerja sama untuk membuat

catatan sendiri. Setelah siswa selesai membuat catatan sendiri, hasil pekerjaan

dipresentasikan di depan kelas secara bergantian tiap kelompok. Pada akhir

pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Pembelajaran dengan menggunakan

metode Mind Map ini menjadikan siswa senang dalam mengikuti pembelajaran.

Siswa menjadi mudah memahami materi karena tidak perlu mencatat dengan

kalimat-kalimat yang panjang dan menghapalkannya nanti, tetapi hanya

menuliskan dengan peta pikiran yang dibuat sendiri berisi konsep-konsep kunci

materi yang didapatkan. Hal ini tentunya memberikan pengaruh dalam perbaikan

upaya peningkatan hasil belajar IPS siswa.

Proses pembelajaran dengan menerapkan metode Mind Map dalam

penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dengan menyajikan Mind Map dalam

langkah-langkah pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan

penutup. Aplikasi Mind Map dalam pembelajaran, dilakukan pada langkah

kegiatan inti, yang dilaksanakan dengan EEK (eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi). Guru melakukan kegiatan eksplorasi dengan memberi kesempatan

siswa menggali informasi, melalui kegiatan membaca teks materi yang ada. Pada

kegiatan elaborasi, guru memberi kesempatan dan mengawasi siswa melakukan

diskusi kelompok dalam mengerjakan tugas kelompok yang telah diberikan oleh

guru, yang kemudian hasil diskusi mereka dipresentasikan pada akhir

pembelajaran. Kemudian guru memanggil perwakilan setiap kelompok

mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas secara bergantian.

Guru memberi konfirmasi pada setiap presentasi siswa dan memberi motivasi

siswa untuk belajar dan bekerja sama dengan baik.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

61

Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I sudah menunjukan adanya

peningkatan, dengan ketuntasan klasikal yang mencapai 57,14% dan perolehan

nilai rata-rata 69,62. Hal ini menunjukan bahwa penelitian tindakan siklus I belum

berhasil. Kerjasama antar siswa juga sudah nyata dalam diskusi kelompok

membuat peta pikiran. Penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki dan

lebih mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi. Perbaikan

tersebut diantaranya guru lebih memberikan bimbingan kepada siswa selama

langkah-langkah pembelajaran, siswa lebih diarahkan untuk memperhatikan siswa

yang sedang melakukan presentasi dan meminta untuk memberikan komentar

terhadap hasil presentasi tersebut, dan guru memberikan reward/penguatan kepada

siswa yang menjawab dengan benar baik secara individu maupun kelompok.

Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran yang terjadi pada tindakan

siklus II, siswa sudah lebih paham dalam mengikuti langkah-langkah

pembelajaran dengan metode Mind Map. Hasil ketuntasan belajar 21 siswa pada

siklus II meningkat lagi menjadi 85,71%. Dapat dikatakan bahwa siswa telah

mencapai ketuntasan belajar sebab telah memenuhi standart ketuntasan belajar

85%. Sampai pada perbaikan pembelajaran siklus II, hanya tiga siswa saja yang

belum mencapai nilai tuntas.

Hasil penelitian tindakan kelas ini, juga sejalan dengan penelitian yang telah

dilaksanakan oleh Asrori (2014:69), menyatakan “hasil belajar IPS siwa kelas V

MI Muhammadiyah Jambukidul setelah menggunakan metode Mind Map

meningkat. Berdasarkan hasil ini bahwa dengan menerapkan metode

pembelajaran Mind Map, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi

pokok perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada masa awal kemerdekaan

di kelas V MI Muhammadiyah Jambukidul Ceper Klaten meningkat dan

berhasil”. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan penulis dalam

menerapkan Mind Map dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Pamongan 2

menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Map, dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 pada mata

pelajaran IPS Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

62

Hal ini dapat membuktikan bahwa metode pembelajaran Mind Map dapat

meningkatkan hasil belajar IPS khususnya pada aspek kognitif siswa kelas 4 SD

Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Metode Mind Map

membuat siswa lebih baik dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu

dalam mencatat materi pembelajaran karena siswa mengatur sendiri bagaimana

mereka ingin mencatat atau menggambarkan materinya, sehingga membuat nilai

yang lebih bagus.

Berdasarkan pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah dituliskan,

maka dapat dijelaskan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari penelitian

tindakan kelas ini. Adapun implikasi teoritis dan praktis adalah sebagai berikut:

a. Implikasi Teoritis

Secara implikasi penelitian ini adalah dikembangkannya pembelajaran mata

pelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Map yang

mambuat siswa berpikir secara aktif. Siswa dituntut untuk menggunakan otak

kanan dan otak kiri secara seimbang. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah

bertambahnya referensi penelitian dalam bidang pendidikan, pembelajaran dengan

metode Mind Map lebih baik dari pada metode pembelajaran dengan metode

sederhana seperti ceramah, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa meningkat.

Penerapan pembelajaran dengan metode ini dapat menambah metode

pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran

Mind Map.

b. Implikasi Praktis

Implikasi praktis yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas

ini adalah berkenaan dengan sekolah, guru, dan siswa. Adapun implikasi praktis

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sekolah dapat menambah koleksi perpustakaan serta menyediakan referensi

bagi guru tentang penelitian tindakan kelas.

2. Guru menambah wawasan metode pembelajaran Mind Map dalam proses

pembelajaran di kelas dan tidak hanya menggunakan satu metode

pembelajaran yang selalu sama.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16387/4/T1_292011146_BAB IV... · memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain

63

3. Dengan menggunakan metode Mind Map siswa dapat meningkatkan

pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.

4. Penulis dapat menerapkan pembelajaran Mind Map dengan mengetahui dan

mengembangkan proses pembelajaran di kelas.