3
1. BASIS HIDROKARBON (OLEAGINOUS) Basis salep hidrokarbon diklasifikasikan sebagai basis oleagenous (basis berminyak), bersama dengan minyak tumbuhan dan lemak hewan. Basis hidrokarbon bersifat melunakkan lapisan kulit (emollient) karena occlusive (meninggalkan lapisan dipermukaan kulit) sehingga akan meningkatkan hidratasi kulit dengan menghambat penguapan air pada lapisan kulit. Akibat hidratasi lapisan kulit, mungkin juga akan meningkatkan aktivitas obat. Dan hasil penelitian memperlihatkan bahwa aktivitas steroid meningkat akibat hidratasi lapisan kulit. Basis hidrokarbon juga dapat digunakan untuk skin-moisturizing effect. Vaselin Vaselin adalah campuran hidrokarbon setengah padat, yang diperoleh dan minyak mineral. Vaselin dibuat pertama sekali tahun 1871 dan telah digunakan sebagai dasar salep sampai saat ini. Vaselin terdapat dalam dua macam warna yaitu putih dan kuning. Petrolatum/parafin: Parafin adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak mineral, tidak berasa, tidak berbau, berwarna putih bila telah diputihkan. Terdiri dari 2 bentuk, yaitu bentuk padat dan bentuk cair. Parafin padat digunakan untuk mengeraskan salep sebab titik lebur campuran akan naik. Parafin cair terdiri dari 2 macam yaitu yang viskositasnya encer dan viskositas kental. Viskositas encer digunakan untukpembuatan Vanishing cream, viskositas kental digunakan untu kpembuatan cold cream. Contoh: White ointment USP White petrolatum 95% (W/V) White wax 5 % Minyak tumbuhan Minyak tumbuhan ditambahkan ke dalam dasar salep sebagai pelumas, untuk melunakkan dasar salep, untuk mengurangi efek pengeringan dan untuk menurunkan titik lebur. Minyak tumbuhan banyak dipakai dalam sediaan kosmetik seperti krim pembersih dan pendingin, krim untuk kulit kering dan lotion. Contoh minyak tumbuhan oleum sesami, oleum olivamm. 2. BASIS ABSORBSI (ANHYDROUS) Basis absorbsi bersifat hidrofilik, dapat berupa bahan yang anhidrous ataubasis hidrous yang mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi air yang ditambahkan. Basis anhidrous yang telah rnenyerap air dapat membentuk emulsi tipe W/O. Kata absorbsi hanya menunjukkan pada kemampuan basis dalam menyerap air, bukan pada kemampuan obat menembus kulit atau diabsorpsi oleh kulit. Contoh basis absorbsi adalah anhidorus lanolin/adeps lanae. Adeps Ianae Adeps Ianae merupakan lemak bulu domba, mengandung kholesterol kadar tinggi dalam bentuk ester dan alkohol, sehingga dapat mengabsorbsi air. Bila digunakan pada kulit dapat merupakan lapisan penutup dan melunakkan kulit. Tetapi banyak yang alergi terhadap adeps Ianae. Disamping itu adeps Ianae bertendensi menjadi tengik dan baunya kurang menyenangkan. 3. BASIS ABSORBSI (W/O tipe)

Basis Hidrokarbon

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BASIS HIDROKARBON

Citation preview

  • 1. BASIS HIDROKARBON (OLEAGINOUS)

    Basis salep hidrokarbon diklasifikasikan sebagai basis oleagenous (basis berminyak),

    bersama dengan minyak tumbuhan dan lemak hewan. Basis hidrokarbon bersifat

    melunakkan lapisan kulit (emollient) karena occlusive (meninggalkan lapisan

    dipermukaan kulit) sehingga akan meningkatkan hidratasi kulit dengan menghambat

    penguapan air pada lapisan kulit. Akibat hidratasi lapisan kulit, mungkin juga akan

    meningkatkan aktivitas obat. Dan hasil penelitian memperlihatkan bahwa aktivitas steroid

    meningkat akibat hidratasi lapisan kulit. Basis hidrokarbon juga dapat digunakan untuk

    skin-moisturizing effect.

    Vaselin

    Vaselin adalah campuran hidrokarbon setengah padat, yang diperoleh dan minyak

    mineral. Vaselin dibuat pertama sekali tahun 1871 dan telah digunakan sebagai dasar

    salep sampai saat ini. Vaselin terdapat dalam dua macam warna yaitu putih dan kuning.

    Petrolatum/parafin:

    Parafin adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak mineral, tidak berasa,

    tidak berbau, berwarna putih bila telah diputihkan. Terdiri dari 2 bentuk, yaitu bentuk

    padat dan bentuk cair. Parafin padat digunakan untuk mengeraskan salep sebab titik

    lebur campuran akan naik. Parafin cair terdiri dari 2 macam yaitu yang viskositasnya

    encer dan viskositas kental. Viskositas encer digunakan untukpembuatan Vanishing

    cream, viskositas kental digunakan untu kpembuatan cold cream.

    Contoh: White ointment USP

    White petrolatum 95% (W/V)

    White wax 5 %

    Minyak tumbuhan

    Minyak tumbuhan ditambahkan ke dalam dasar salep sebagai pelumas, untuk

    melunakkan dasar salep, untuk mengurangi efek pengeringan dan untuk menurunkan

    titik lebur. Minyak tumbuhan banyak dipakai dalam sediaan kosmetik seperti krim

    pembersih dan pendingin, krim untuk kulit kering dan lotion. Contoh minyak tumbuhan

    oleum sesami, oleum olivamm.

    2. BASIS ABSORBSI (ANHYDROUS)

    Basis absorbsi bersifat hidrofilik, dapat berupa bahan yang anhidrous ataubasis hidrous

    yang mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi air yang ditambahkan. Basis anhidrous

    yang telah rnenyerap air dapat membentuk emulsi tipe W/O. Kata absorbsi hanya

    menunjukkan pada kemampuan basis dalam menyerap air, bukan pada kemampuan obat

    menembus kulit atau diabsorpsi oleh kulit. Contoh basis absorbsi adalah anhidorus

    lanolin/adeps lanae.

    Adeps Ianae

    Adeps Ianae merupakan lemak bulu domba, mengandung kholesterol kadar tinggi

    dalam bentuk ester dan alkohol, sehingga dapat mengabsorbsi air. Bila digunakan pada

    kulit dapat merupakan lapisan penutup dan melunakkan kulit. Tetapi banyak yang

    alergi terhadap adeps Ianae. Disamping itu adeps Ianae bertendensi menjadi tengik dan

    baunya kurang menyenangkan.

    3. BASIS ABSORBSI (W/O tipe)

  • Basis absorbsi w/o tipe, sama dengan basis absorpsi anhidrous. Pada basis absorbsi w/o

    tipe sudah menyerap air yang ditambahkan. Contoh basis absorbsi w/o tipe adalah Lanolin

    dan Hidrophilic petrolatum

    Lanolin

    Lanolin adalah Adeps lanae yang telah menyerap air/mengadung air yang

    ditambahkan. Lanolin mampu menyerap air sarnpai 30 %.

    Hidrophilic petrolatum

    Hidrophilic petrolatum digunakan sebagai pengganti adeps lanae, karena adeps lanae

    cenderung berbau. Basis Hidrophilic petrolatum dapat mengabsorbsi air karena

    mengandung kholesterol.

    Contoh : Hidrophilic petrolatum USP

    Cholesterol 30 g

    Stearyl alkohol 30 g

    White wax 80 g

    White petrolatum 860 g

    total 1000g

    Adanya kholesterol memungkinkan dasar salep dapat menyerap air atau cairan obat dalam

    air, hingga terbentuk suatu emulsi tipe W/O dan sukar dihilangkan dan kulit. Cold Cream

    (W/O) tipe, merupakan basis salep yang dibuat dengan menggunakan emulgator lipofil.

    Basis salep yang dibuat dengan emulgator lipofil mempunyai kemampuan menarik air,

    sehingga membentuk sistem emuls tipe W/O. Emulgator yang biasa digunakan dalam cold

    cream (W/O) adalah adeps lanae, ester asam lemak sorbitat, dan alkohol lemak teroksidasi

    rendah.

    Contoh basis Cream W/O tipe (rose water ointment, NF 14)

    Oleaginous phase

    Spermaceti 12,5%

    White wax 12,0 %

    Almondoil 55,58%

    Aguecus Phase

    Sodium borate 0,5 %

    Stronger rose water 2,5 %

    Purifiedwater 16,5%

    Aromatic

    Rose oil 0,02 %

    4. BASIS TERLARUT

    Basis terlarut adalah suatu basis yang dapat larut dalarn air atau dapat membentuk gel.

    Contoh basis terlarut adalah basis salep yang dibuat dan polietilenglikol.

    Polietilenglikol/Makrogol/poliglikol adalah produk polimerisasi dan etilenoksida atau

    produk kondensasi dan etilenglikol. Tergantung pada pemilihan persyaratan reaksinya,

    akan diperoleh produk dengan tingkat polimerisasi yang berbeda, yang dinyatakan melalui

    keterangan molekul rata-rata. Rumus molekulnya H(O-CH2-CH2)OH. Dengan naiknya

    ukuran molekul, konsistensinya makin meningkat. PEG sampai massa molekul 600

    menggambarkan cairan kental. Produk yang sampai massa molekul 20000 bersifat sejenis

    malam. Salep PEG dibuat dengan pencampuran dan peleburan bersama 2 jenis PEG

  • (cair dan padat/semi padat) dengan perbandingan tertentu sehingga akan diperoleh suatu

    konsistensi yang dikehendaki.

    Contoh basis terlarut (Poliethylene glycol ointment, USP)

    PEG 4000 50 %

    PEG 400 50%

    Sifat-sifat dan salep basis PEG

    PEG tidak merangsang

    Memiliki kemampuan lekat dan distribusi yang baik pada kulit

    Tidak mencegah pertukaran gas dan produksi keringat

    Dapat dicuci dengan air dan dapat digunakan pada kulit yang berambut

    PEG tidak dapat digunakan pada mata, karena aktivitas osmotik memungkinkan

    kemampuan hisap yang tinggi

    PEG memiliki bersifat bakterisida sehingga pada penyimpanan beberapa bulan tidak

    perlu dikhawatirkan serangan bakteri

    Karena PEG mempunyai daya hisap osmotik yang tinggi, maka salep basis PEG dapat

    menyerap kelembaban dari udara dan dapat menyebabkan penguraian otooksidasi dan

    PEG dan akan terbentuk hidroperoksida dari senyawa karbonil sebagai produk sekunder

    (aldehida, asam). Sehingga dibutuhkan pengemasan yang kedap udara dan terlindung

    cahaya. Dari berbagai macam basis yang telah diuraikan diatas, tidak ada satu macam

    basis pun yang cocok untuk semua obat/zat aktif, penyakit dan jenis kulit. Seleksi

    pembawa yang optimum dan klasifikasi tersebut diatas memerlukan kompromi dalam

    formulasi obat. Misalkan suatu obat, stabilitas dan aktivitas obat tersebut sangat tinggi

    dalam basis hidrokarbon, tetapi basis hidrokarbon kurang nyaman/menyenangkan karena

    berlemak dan kotor. Basis PEG yang larut air sangat menyenangkan, akan tetapi glikol

    dapat menyebabkan iritasi pada jaringan yang trauma.

    5. PRESERVATIF DASAR SALEP

    Preservatif/Pengawet ditambahkan pada salep untuk mencegah kontaminasi,

    pengrusakan dan pembusukan oleh bakteri atau fungi, karena banyak basis salep yang

    merupakan substrat mikroorganisme. Pemilihan bahan pengawet Harus memperhatikan

    stabilitasnya terhadap komponen bahan yang ada dan terhadap wadah, serta pengaruhnya

    terhadap kulit/tempat aplikasi. Beberapa bahan pengawet dapat mengiritasi jaringan

    mukosa mata dan hidung.

    Idealnya suatu pengawet mempunyai sifat-sifat seperti efektif pada konseritrasi yang

    rendah, larut pada konsentrasi yang diperlukan, tidak toksik dan tidak mengiritasi pada

    konsentrasi yang digunakan, kompatibel dengan dengan komponen dalam formulasi dan

    dengan wadah, tidak berbau dan berwarna, stabil pada spektrum yang Iuas, serta tidak

    mahal. Salah satu pengawet yang banyak digunakan adalah golongan paraben yaitu

    kombinasi metil dan propil paraben yang telah dgunakan sejak berabad-abad silam, selain

    itu terda[at beberapa bahan preservativ dasar salep lainnya yang dapat digunakan untuk

    sediaan topikal, seperti bahan pengawet yang berasal dari senyawa amonium kuartener,

    komponen senyawa merkuri organik seperti p.chloro-m-xylenol (PCMX) dichloro-rn-

    xylenol (DCMX), senyawa fenol halogen, asam sorbat, potasium sorbat, natrium benzoat,

    asam benzoat, dan formaldehida.