Upload
abdul-aziz
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pol
Citation preview
Oleh : Aan Nuraeni Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
Pembesaran jinak dari kelenjar prostat adalah pertumbuhan nodul-nodul fibroadenomatosa majemuk dalam prostat , dimulai dari periuretral sebagai proliferasi terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal yang tersisa (Wilson dan Hillegas, 2005)
Penyebab dari BPH tidak diketahui secara jelas
Beberapa penelitian menyebutkan penyebab BPH erat kaitannya dengan peningkatan kadar Dihydrotestoteron(DHT) dan proses aging (penuaan).
Proses penuaan
Umur bertambah ggn keseimbangan hormon testosteron dan estrogen.
Ketika hormon androgen berkurang, estrogen akan meningkat estrogen akan berpengaruh pada prostat bagian dalam dan bagian ini yang mengalami hiperplasia
Dihidrotestosteron yang berasal dari testosteron dengan bantuan enzim 5 reduktase, diduga merupakan mediator kuat pertumbuhan prostat.
Dalam sitoplasma sel prostat terdapat reseptor dihidrotestosteron (jmlnya akan meningkat dengan bantuan estrogen). Kompleks DHT-reseptor msk ke inti sel RNA meningkatkan sintesis protein proliferasi sel
LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms) adalah istilah umum untuk menjelaskan berbagai gejala berkemih yang dikaitkan dengan BPH
LUTS pada pasien BPH terdiri atas gejala obstruksi (voiding symptoms) maupun iritasi (storage symptoms)
Kondisi obstruksi diperberat oleh konstriksi dari otot polos pada leher kandung kemih akibat aktivasi alfa-adrenergic receptor yang banyak terdapat di leher kandung kemih.
Urgency (tdk bisa menahan BAK)
Nokturia
Disuria (nyeri saat BAK)
Frequency (sering BAK)
Pancaran kencing melemah Rasa tidak puas sehabis miksi/kencing Hecitancy (kalau mau miksi harus menunggu
lama, & disertai mengejan) Terminal dribling (menetesnya urin pd akhir
BAK) Intermitency (terputus-putusnya aliran
kencing) Waktu miksi memanjang yg akhirnya menjadi
retensio urine & inkontinensia karena overflow
Gejala pd saluran kemih bagian atas :
berupa adanya gejala obstruksi, seperti nyeri pinggang,
benjolan dipinggang (merupakan tanda dari hidronefrosis), atau demam yang merupakan tanda infeksi
Gejala di luar saluran kemih :
Pasien datang dgn keluhan hernia / hemoroid
keletihan, anoreksia, mual & muntah, rasa tidak nyaman pada epigastrik, dan gagal ginjal dapat terjadi dengan retensi urin kronis
Anamnesis :
Keluhan, riwayat penyakit lain & penyakit pada saluran urogenitalia, riwayat kesehatan secara umum & keadaan fungsi seksual.
Pemeriksaan Fisik :
a. Inspeksi : pembesaran area suprapubik (kandung kemih penuh)
b. Palpasi suprapubik : terasa keras, pasien ingin miksi
c. Perkusi : kandung kemih redup
d. Colok dubur / digital rectal examination (DRE)
Urinalisis leukosituria & hematuria (+) komplikasi.
Faal ginjal elektrolit, ureum, kreatinin
Darah lengkap
PSA (Prostat Specific Antigen) : memberikan gambaran kasar mengenai volume prostat. Terdiri dari : Free PSA Total PSA Score Combined PSA Nilai free PSA 18% BPH, sedangkan nilai free PSA
yang rendah mengindikasikan Ca prostat
Nilai normal PSA berdasarkan usia
Uroflometri :
untuk mengetahui lama miksi, laju pancaran, waktu yg dibutuhkan utk mencapai pancaran maksimum & vol urin yg dikemihkan. normal bila hasil : > 15 ml / dtk.
Pemeriksaan imaging IVP (intravenous pyelograf) : utk melihat fungsi ginjal &
adanya hidronefrosis. Sistoskopi : melihat bagian dalam kandung kemih USG : untuk memeriksa konsistensi, volume & besar
prostat, keadaan kandung kemih & residual urin. Foto BNO : untuk melihat tractus urinaria hingga
kandung kemih
Regular check up
Pasien dianjurkan untuk : Tidak mengosumsi obat-obatan flu dan
antihistamin (mencegah eksaserbasi)
Kurangi makanan tinggi lemak.
Hindari minum kopi dan alkohol terutama setelah makan malam.
Kurangi makanan pedas/asin
Jangan terlalu lama menahan kencing
a. Alpha blokers
untuk mengurangi obstruksi pada buli-buli tanpa merusak kontraktilitas destrusor
b. 5 -alpha reduktase inhibitors
Golongan obat ini dapat menghambat pembentukan DHT shg prostat yang membesar akan mengecil.
c. Antikolinergik
fungsi : mengatasi inkontensia uri
efek : meningkatkan retensi urine dengan merelaksasi otot detrusor yang menyebabkan pengosongan kandung kemih.
Nyeri akut b.d distensi kandung kemih
Gangguan eliminasi urin b/d obstruksi, sekunder thd pembesaran kelenjar prostat
Defisiensi pengetahuan b/d tdk familier dgn sumber informasi
Insomnia b.d ketidaknyamanan fisik : urgensi & nokturia
Resiko infeksi b.d statis urin
Nyeri akut b.d luka operasi
Resiko infeksi b.d terbukanya port dentry kuman
24-48 jm pertama setelah prostatectomy merupakan masa kritis untuk menjaga kepatenan kateter dan mengembalikan keampun berkemih secara pontan
Resiko terjadinya pembekuan darah (Clotting) meningkat shg perlu dilakukan irigasi bladder.
Perawat bertanggugjawab untuk mengatur aliran irigasi, yang tergantug pada warna luaran dan kelancaran pengeluaran urin
Intake dan output irigasi harus dicatat, output setidaknya harus lebih besar 50 ml/jam dibandingkan dengan intake irigasi/jam (kurangnya urin output mengindikasikan adanya sumbatan) Perawat perlu mengecek semua tube Jika tidak ada kingking, irigasi manual
menggunakan syringe50 cc dapat dilakukan untuk membersihkan sumbatan
terdapat komplikasi yang harus diwaspadai : water intoxication ditandai dengan hiponatremia
Terdapat komplikasi yang harus diwaspadai : water intoxication ditandai dengan ; Hiponatremia dan gangguan elektrolit lainnya
Peningkatan TD
HR menurun
Confusion
Mual
Penanganan : Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
hypertonic saline dan diuretic