47
1 BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI ALAT BERAT Dalam menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengoperasian alat berat ada dua bagian penting yang harus diperhitungkan : 1. Biaya Tetap ( Biaya Pemilikan ) 2. Biaya Variabel ( Biaya Operasi )

Biaya Pemilikan Dan Operasi Alat Berat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

untuk modul belajar

Citation preview

On the Move

1BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASIALAT BERAT Dalam menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengoperasian alat berat ada dua bagian penting yang harus diperhitungkan :

1. Biaya Tetap ( Biaya Pemilikan ) 2. Biaya Variabel ( Biaya Operasi )1 1. Biaya Tetap ( Biaya Pemilikan ) 2. Biaya Variabel ( Biaya Operasi )

Biaya Pemilikan ( Owning Cost )Biaya Operasi ( Operating Cost )

yang sering disebut O & O Cost

Owning & Operating CostAlat Berat21. Biaya Pemilikan ( Owning Cost )Dalam menghitung biaya pemilikan ada 4 ( empat ) bagian utama yang harus dihitung, keempat bagian tersebut adalah :

a. Biaya Penyusutan ( Depreciation Cost )b. Biaya Bunga ( Interest Rate Cost )c. Biaya Asuransi ( Insurance Cost )d. Biaya Pajak ( Taxes Cost )

3a. Biaya Penyusutan ( Depreciation Cost )

Biaya penyusutan adalah biaya yang harus dihitung sehubungan dengan berkurangnya nilai alat. Baik karena terjadinya keusangan ataupun berkurangnya nilai alat akibat keausan berbagai elemen yang ada dalam alat tersebut. Menentukan nilai penyusutan secara ideal dan tepat memang pekerjaan yang sulit. Karena alat berat adalah sebuah benda yang selalu bergerak dan bersifat mekanis. Tak mudah menghitung berapa penyusutan sebenarnya yang terjadi pada sebuah alat berat, setelah melakukan pekerjaan tertentu pada periode waktu yang lama. Namun untuk menghitung nilai penyusutan secara teoritis berdasarkan ukuran keuangan, tidaklah terlalu rumit, karena sebagian data yang digunakan untuk dasar perhitungan hanya angka perkiraan, misalnya dalam menetapkan usia ekonomis alat. 4Biaya penyusutan dapat ditentukan dengan rumus berikut :

Harga Penyerahan ( Rp )Biaya Penyusutan ( Rp/jam ) = Usia Ekonomis ( jam )

atau DP DC = EL

dimana :DC = Depreciation Cost ( Biaya Penyusutan )DP = Delivered Price ( Harga Penyerahan )EL = Economis Life ( Usia Ekonomis ) - jam

5Harga Penyerahan : adalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki alat tersebut termasuk pajak dan bea masuk untuk alat tersebut jika didatangkan dari luar negri.

Usia Ekonomis :adalah usia dari alat dapat dipakai secara ekonomis dan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kondisi kerja dan tingkat pemeliharaan yang dilakukan oleh pemilik. 6Karena pengaruh kondisi kerja ini sangat besar terhadap usia ekonomis alat. Maka berdasarkan Caterpillar Performance Handbook edisi 22, untuk alat-alat merk caterpillar kondisi daerah kerja dibagi dalam tiga kondisi yaitu :

a. Daerah Kerja Beratb. Daerah Kerja Sedangc. Daerah Kerja Ringan

dibawah ini dapat dilihat pada tabel berikut perkiraan usia ekonomis beberapa alat berat berdasarkan kondisi daerah kerja.7Tabel 10. 1Perkiraan Usia Ekonomis Alat Berat

Sumber : Caterpillar performance Handbook Edisi 26 :19958Jenis AlatKondisi Daerah Kerja ( jam )BeratSedangRinganExcavator8.000 jam10.0000 jam12.000 jamBulldozer D3 - D7 D8 - D108.000 Jam15.000 jam10.000 jam18.000 jam12.000 jam20.000 jamMotor Grader12.000 jam15.000 jam20.000 jamWheel Loader 910 966 980 - 982 8.000 jam10.000 jam10.000 jam12.000 jam12.000 jam15.000 jamDump-Truck15.000 jam20.000 jam25.000 jamWheel Tractor Scraper8.000 jam12.000 jam16.000 jamAsphalt Compactor8.000 jam12.000 jam15.000 jamharga penyerahan diatas itu termasuk biaya ban dan biaya perlengkapan khusus dan juga jika alat mempunyai nilai sisa setelah mencapai usia ekonomis, maka biaya penyusutan akan menjadi :

DP - ( SV + TC + SIC ) DC = EL

dimana :DC = Depreciation Cost ( Biaya Penyusutan )DP = Delivered Price ( Harga Penyerahan )SV = Salvage Value ( Nilai Sisa )TC = Tires Cost ( Biaya Ban )SIC = Biaya Perlengkapan Khusus EL = Economis Life ( Usia Ekonomis ) - jam 9 Untuk memperkirakan nilai sisa ( Salvage value ) ini cukup sulit. Tak mudah memperkirakan berapa alat akan dijual setelah dipakai selama mencapai usia ekonomis. Caterpillar Performance Handbook memberikan angka perkiraan nilai sisa alat berat setelah berakhir usia ekonomisnya kurang lebih 35 % dari harga penyerahan.

SV = 35 % DP

SV= Salvage Value ( Nilai Sisa )DP= Delevered Price ( Harga Penyerahan )10Contoh 1Sebuah bulldozer model D7 dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek dengan harga Rp 380.000.000. Berapa biaya penyusutan perjam, jika alat ini beroperasi pada daerah kerja kondisi sedang, dengan perkiraan usia ekonomis 18.000 jam.

Solusi : Harga Penyerahan ( Rp )Biaya Penyusutan = Usia Ekonomis ( jam )

Rp 380.000.000,- = 18.000 jam

= Rp 21.111,11 / jam 11Contoh 2Sebuah Bulldozer model D7 dibeli dengan harga penyerahan Rp 380.000.000,-. Diperkirakan setelah berakhirnya usia ekonomis selama 18.000 jam dapat dijual kembali dengan harga senilai 30 % dari harga penyerahan. Hitunglah biaya penyusutan perjam.

Solusi Harga Penyerahan - Nilai SisaBiaya Penyusutan = Usia Ekonomis ( jam )

Rp 380.000.000,- 30 % Rp 380.000.000,- = 18.000 jam

= Rp 13.722,22 / jam12Contoh 3.

Sebuah wheel loader dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek pekerjaan Rp 800.000.000,- . Setelah berakhir usia ekonomis alat ini diperkirakan dapat dijual kembali dengan nilai 35 % dari harga penyerahan. Harga ban diperkirakan Rp 4.000.000,- perbuah. Hitung biaya penyusutan setiap jam, jika alat ini dapat mencapai usia ekonomis 9 tahun dengan jam kerja rata-rata 2.000 jam pertahun.13SolusiBiaya Penyusutan

Harga Penyerahan ( Nilai Sisa + Harga Ban )= Usia Ekonomis

Rp 800.000.000,- - ( 35% Rp 800.000.000,- + 4 x Rp 4.000.000,- )= 9 x 2000 jam

Rp 800.000.000,- - ( Rp 280.000.000,- + Rp 16.000.000,- )=18.000 jam

= Rp 28.000,-/ jam14Contoh 4

Seorang Pengusaha Industri Konstruksi membeli sebuah Motor Grader dengan harga Rp 800.000.000,- dengan perjanjian alat tersebut diterima bersih di lapangan. Setelah dipakai selama sembilan tahun, setelah mencapai usia ekonomis, alat ini diperkirakan akan dapat dijual kembali dengan nilai 35 % dari harga penyerahan. Diperkirakan harga ban Rp 4.000.000,- perbuah dan harga pisau Blade sebesar Rp 20.000.000,-. Hitung biaya penyusutan per jam jika jam operasi alat rata-rata 2.000 jam pertahun. 15Solusi

Biaya Penyusutan

Harga Penyerahan ( Nilai Sisa + Harga Ban + Harga Blade )= Usia Ekonomis

Rp 800.000.000,- - ( 35% Rp 800.000.000,- + 6 x Rp 4.000.000,- + Rp 20.000.000,- )= 9 x 2000 jam

Rp 800.000.000,- - ( Rp 280.000.000,- + Rp 24.000.000,- + Rp 20.000.000,- )=18.000 jam

= Rp 26.444,44 / jam

16b. Biaya BungaApabila seorang kontraktor tidak memiliki cukup modal untuk membeli sebuah alat berat, biasanya mereka berusaha untuk mendapatkan pinjaman dari berbagai pihak, sebagai sebuah perusahaan tentunya kemungkinan besar untuk memperoleh pinjaman dari Bank. Dan pinjaman ini akan dikembalikan dengan cara-cara tertentu sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Dan pengembalian ini ada keharusan bagi kontraktor untuk membayar bunga pinjaman. Dengan demikian kontraktor akan mengeluarkan biaya tetap setiap periode waktu tertentu. Biaya inilah yang diperhitungkan sebagai biaya bunga.

Dan demikian juga apabila kontraktor memiliki cukup modal untuk membeli alat,dengan tidak meminjam uang dari Bank,maka biaya bunga tetap harus diperhitungkan.17Faktor-faktor penting yang harus diketahui untuk menghitung biaya bunga adalah :

> Usia Ekonomis Alat ( tahun )> Harga Penyerahan Alat ( Rp )> Jam Kerja Rata-rata pertahun ( jam / tahun )> Besarnya suku bunga ( % )

Jika semua data di atas sudah dapat diketahui maka Biaya Bunga dapat dihitung dengan rumus dibawah ini :18

dimana ;IRC = Biaya Bunga ( Rp/jam )N = Usia Ekonomis ( tahun )DP = Harga Penyerahan ( Rp )IR = Suku bunga ( % pertahun )Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )

Suku bunga yang dijadikan sebagai dasar perhitungan bersumber pada sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya dari Bank, meskipun kadang kala uang yang digunakan untuk membeli alat tersebut milik sendiri.

19contoh 5

Sebuah Motor Grader dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek Rp 800.000.000,-. Diperhitungkan alat ini dapat mencapai usia ekonomis 6 tahun dengan jam kerja rata-rata pertahun 2000 jam. Hitung biaya bunga perjam, jika suku bunga yang berlaku pada waktu membeli alat 12 %.

solusi

Biaya Bunga

20

21 Jadi Biaya Bunga = Rp 26.666,66

c. Biaya Asuransi

Untuk menutupi kerugian-kerugian akibat kerusakan-kerusakan atau kecelakaan-kecelakaan tak terduga selama periode kepemilikan atau selama usia ekonomis, kontraktor akan mengasuransikan alatnya. Mengasuransikan alat berarti ada suatu keharusan membayar segala macam premi yang berkenaan dengan alat tersebut. Dengan adanya pembayaran tersebut, kontraktor tentunya mempunyai pengeluaran tetap selama kepemilikan alat berada di tangannya. Pengeluaran inilah yang dimaksud sebagai biaya Asuransi, yang besarnya tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk biaya asuransi ini, memang tergantung kesepakatan, tetapi biasanya tergentung dari persentase preminya.22Untuk menghitung biaya Asuransi juga diperlukan data-data sama seperti biaya bunga dengan rumus seperti berikut :

dimana ;IC = Biaya Asuransi ( Rp/jam )N = Usia Ekonomis ( tahun )DP = Harga Penyerahan ( Rp )I = asuransi ( % pertahun )Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )

23

Contoh 6

Sebuah Dump-Truck dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek Rp 900.000.000,-. Diperkirakan alat ini dapat mencapai usia ekonomis 8 tahun dengan jam kerja rata-rata pertahun 2.000 jam. Sesuai dengan perjanjian untuk keperluan asuransi kontraktor harus membayar premi polis sebesar 2 % pertahun. Hitung biaya Asuransi perjamnya.

Solusi

Biaya Asuransi ( IC ) =

24

25

Jadi Biaya Asusransi = Rp 5062,5 / jamd. Biaya Pajak

Pajak merupakan suatu kewajiban membayar kepada negara atas pemilikan barang atau jasa. Memiliki alat berat berarti juga harus membayar pajak kepada negara sejumlah tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pajak yang dimaksud disini bukan pajak pendapatan atau pajak perusahaan, melainkan pajak peralatan sama seperti pajak kendaraan bermotor lainya.

Cara menghitung biaya pajak, juga sama dengan menghitung biaya bunga dan asuransi terdahulu, mungkin hanya besar prosentasenya yang berbeda.26Rumus untuk menghitung biaya Pajak adalah27

dimana ;TC = Biaya Pajak ( Rp/jam )N = Usia Ekonomis ( tahun )DP = Harga Penyerahan ( Rp )T = Pajak ( % pertahun )Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )Contoh 7Sebuah Dump-Truck dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek Rp 900.000.000,-. Diperkirakan alat ini dapat mencapai usia ekonomis 8 tahun dengan jam kerja rata-rata pertahun 2.000 jam. Sesuai dengan ketentuanyang berlaku pajak peralatan sebesar 1 % pertahun. Hitung biaya pajak perjamnya.

SolusiBiaya Pajak ( TC ) =

28

Jadi Biaya Pajak = Rp 2531,2529

dari ketiga persamaan diatas dapat dijadika menjadi satu persamaan :

Biaya Bunga, Asuransi dan Pajak

dimana ;N = Usia Ekonomis ( tahun )DP = Harga Penyerahan ( Rp )IR = suku bunga ( % pertahun )I = Asuransi ( % pertahun )T = Pajak ( % pertahun )Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )

30

jadi dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan

Biaya Pemilikan = Biaya Penyusutan + Biaya Bunga + Biaya Asuransi + Biaya Pajak

BP = DC + IRC + IC + TC

dimana :BP = Biaya PemilikanDC = Biaya PenyusutanIRC= Biaya BungaIC = Biaya AsuransiTC = Biaya Pajak31contoh 8

Satu unit Bulldozer D6D dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek Rp 900.000.000,-. Diperhitungkan mampu mencapai usia ekonomis 9 tahun dengan jam kerja rata-rata 2000 jam pertahun, Setelah berakhir usia ekonomis alat ini dapat dijual kembali dengan harga 30 % dari harga penyerahan, Bila suku bunga 12 %, Asuransi 1 % dan Pajak 1 % pertahun, Hitung biaya pemilikan Bulldozer tersebut perjamnya.

32Contoh 9

Sebuah Wheel Loader model 980C/270 Hp dibeli dengan harga Rp 600.000.000,-. Alat ini hanya akan beroperasi memuat truck pada sebuah quarry dengan perkiraan jam kerja rata-rata 1500 jam pertahun dan usia ekonomis 10 tahun. Biaya penggantian ban Rp 8.000.000,- dan dengan memperhitungkan nilai sisa dari alat ini 25 % dari harga penyerahan, sedangkan suku bunga yang berlaku 15%, Asuransi 1% dan Pajak 1%. Hitunglah biaya pemilikan alat tersebut perjamnya.332. Biaya Operasi ( Biaya Variabel )Biaya Operasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan operasi sebuah alat berat. Biaya ini memang tergantung pada beroperasi atau tidaknya sebuah alat, berbeda dengan biaya pemilikan, biaya operasi tidak akan dikeluarkan bila alat dalam keadaan tidak beroperasi. Oleh karena itu biaya operasi ini tergantung dari intensitas pemakaian alat. Sehingga besarnya biaya operasi yang harus dikeluarkan sangat ditentukan dari jumlah bahan bakar dan bahan-bahan yang lain serta perlengkapan yang dikonsumsi oleh alat tersebut. 34Secara teoritis biaya-biaya yang harus dihitung dalam bagian biaya operasi ini adalah :

a. Biaya Bahan Bakar dan Pelumasb. Biaya Penggantian Banc. Biaya Penggantian Roda Rantaid. Biaya perlengkapan khusus- Ripper Tip- Blade- Buckete. Biaya Reparasi f. Biaya Operator dan Pembantu Operator.35a. Biaya Bahan Bakar

Biaya bahan bakar dapat dihitung dengan mengalikan bahan bakar yang dikonsumsi oleh alat dengan harga satuanya. Menentukan harga satuan bahan bakar tidak ada kesulitan, karena harga satuan bahan bakar berlaku sama diseluruh Indonesia dan harganya ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk menentukan jumlah konsumsi bahan bakar relatif agak sulit secara akurat, mengingat banyak faktor yang mempengaruhinya , antara lain :- Horse Power ( HP mesin )- Efisiensi Kerja- Faktor Lapangan- dan Faktor alat itu sendiri. 36Berdasarkan beberapa referensi kebutuhan bahan bakar secara umum dapat ditentukan dengan angka teoritis sebagai berikut :

1. Untuk mesin yang berbahan bakar solar ( mesin diesel ) Membutuhkan bahan bakar 0,15 liter/Hp/jam2. Untuk mesin yang berbahan bakar premium ( bensin ) Membutuhkan bahan bakar 0,23 liter/Hp/jam

Dengan demikian kebutuhan bahan bakar yang diperlukan sebuah alat dapat ditentukan dengan rumus :

Mesin Diesel qf = Hp x f x 0,15 Mesin Bensin qf = Hp x f x 0,23

dimana qf = Jumlah bahan bakar yang diperlukan. f = faktor Efisiensi

37Biaya Pelumas dan Filter

Biaya pelumas adalah biaya yang diperlukan untuk kebutuhan minyak pelumas dan gemuk lumas. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk ini sangat tergantung jumlah minyak lumas dan gemuk lumas yang dikonsumsi setiap jam. Kebutuhan pelumas bervariasi sesuai dengan :> ukuran Horse Power ( HP )> Kapasitas bak ( crankcase ) mesin> Kondisi rinn torak ( ringpiston condition )> Interval penggantian pelumas> Banyaknya bagian yang memerlukan pelumas.> Serta kondisi kerja.38Kebutuhan minyak pelumas dalam sebuah alat besar biasanya diberikan data-data secara lengkap. Bahkan bagian-bagian mana yang perlu mendapatkan minyak pelumas secara rinci juga dijelaskan. Biasanya yang dihitung sebagai pengkonsumsi minyak lumas adalah bagian bak mesin ( crankcase ), transmission, final drive dan hydraulic control. Namun bila tidak ada data lengkap tentang kebutuhan minyak lumas ini, maka dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini :

dimana : q = jumlah minyak lumas yang dikonsumsi Hp = Hourse power mesin C = Kapasitas Crankcase ( gallon ) t = interval penggantian pelumas ( jam )

39

Rumus di atas menggunakan satuan english. Bila menggunakan satuan metrik sebagaimana yang berlaku dinegara kita, maka rumus tersebut akan berubah jadi:

Catatan> angka 1,014 adalah berasal dari 1 Hp english unit = 1,014 metrik unit> angka 0,002716 kg adalah hasil kali 0,006 dengan 0,4536 1 pound (lb) = 0,4536 kg> angka 0,8868 kg adalah 1 pound (lb) = 0,4536 kg 1 US gallon = 3,785 liter

40

Interval waktu penggantian minyak pelumas untuk kondisi pekerjaan yang tidak berdebu biasanya berkisar antara 100 200 jam. Sedangkan untuk daerah yang banyak debu diperlukan penggantian pelumas setiap 50 jam. Angka ini merupakan angka pengalaman, karena tidak ada ketentuan yang menyatakan setiap berapa jam pelumas harus diganti.

Pemakaian Gemuk Lumas ( grease ) setiap jam biasanya ditentukan oleh jumlah fitting yang harus digemuki, pada tabel 13. 1 adalah kebutuhan minyak dan gemuk lumas yang dikonsumsi perjam. Angka ini tentunya adalah angka perkiraan berdasarkan manual alat.

Tabel 13. 1Konsumsi Minyak dan Gemuk Lumas per jam41Biaya Filter

Satu lagi yang perlu dipertimbangkan adalah biaya Filter. Biaya filter dapat ditentukan dengan menghitung jumlah filter yang dibutuhkan dalam satu jam. Jumlah filter yang dibutuhkan relatif tidak sama karena intensitas pemakaian dan usia pelayanan yang berbeda . Usia pelayanan sebuah filter yang diberikan pabrik biasanya dalam jam. Sehungga akan memudahkan untuk menghitung biaya filter. Dalam hal ini akan dibuat terlebih dahulu jumlah kebutuhan filter setiap periode 2000 jam, setelah itu dibagi dengan 2000 agar mendapatkan angka faktor pemakaian filter per jam.

Tabel 13. 2Perhitungan Kebutuhan Biaya Filter Per Jam

422. Biaya Penggantian Ban

Biaya ban dihitung untuk alat-alat yang beroda ban dan biasanya dipengaruhi harga satuan ban dan usia pelayanan ban itu sendiri. Harga ban dapat diambil harga lokal sebagai patokan perhitungan. Sedangkan untuk menentukan usia pelayanan ban memang agak sulit. Karena usia ban ini banyak dipengaruhi oleh kondisi kerja dilapangan, terutama untuk alat-alat angkut yang sering menemui medan kerja yang sangat bervariasi.

Berdasarkan petunjuk dari manual peralatan ( CPHB,1995 ) untuk menghitung usia pelayanan ban dapat menggunakan kurva seperti gambar di bawah ini Kurva tersebut dibagi 3 ( tiga ) daerah pemakaian.43

( Aplication Zones ) yakni daerah A, B, dan C. Ketiga daerah tersebut diartikan sebagai berikut :

Daerah A = Ban aus karena gesekan

Daerah B = Ban aus karena pemakaian biasa tetapi usia pelayanan menjadi singkat karena sobek karena batu

Daerah C = Umumnya ban berusia dini karena sobek terkena batuan.44Wheel Tractor Scraiper A B C APPLICATION ZONES45461. Untuk keperluan penimbunan suatu proyek jalan diperlukan material timbunan sebanyak 25.000 m3 material, untuk mengangkut material dioperasikan Dump Truck dan untuk memuatkan ke Damp truck dioperasikan Wheel Loader serta menempuh jarak 60 m untuk mencapai Damp truck dan engan data dan kondisi kerja sebagai berikut : Wheel Loader :Kapasitas bucket: 5,20 m3Waktu siklus dasar: 0,50 menitWaktu angkut: 0,40 menitWaktu kembali: 0,30 menitWaktu tetap: 0,12 menitFaktor isi: 0,85Faktor Efisiensi kerja: 55 menit / jamDamp Truck :Kapasitas bak: 56,0 m3Waktu muat: ?Waktu buang: 0,70 menitWaktu tetap: 0,90 menitKecepatan angkut: 14,00 km/jamKecepatan kembali: 22,00 km/jamJarak angkut/kembali: 7500 meterFaktor isi: 0,85Faktor Efisiensi kerja: 0,83Di minta : a. Produktifitas Wheel Loader b. Produktifitas Damp Truck c. Berapa buah Damp truck dapat dilayani oleh sebuah Wheel loader d. Berapa lama pekerjaan itu dapat diselesaikan.

2. a Wheel loader diatas dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek Rp. 400.000.000,- setelah berakhir usia ekonomis dapat dijual lagi dengan harga 30 % harga penyerahan, harga ban Rp 12.000.000,- Harga blade Rp. 8.000.000,- diperkirakan usia ekonomis 9 tahun dengan jam kerja rata-rata 2000 jam/tahun, Bunga 12 %, asuransi 1 % dan Pajak 2 % pertahun.Sedangkan Damp truck dibeli dengan harga penyerahan dilokasi proyek Rp. 350.000.000,- setelah berakhir usia ekonomis tidak mempuyai nilai sisa lagi, harga ban Rp. 14.000.000,- usia ekonmis 10 tahun dengan jam kerja rata-rata 2000 jam pertahun. Bunga 12 %, asuransi 1 % dan Pajak 2 % pertahun.

Diminta : a. Biaya pemilikan Whell loader perjam b. Biaya pemilikan Damp truck perjam c. Jika biaya Operasi Wheel loader perjam Rp. 45.000,- dan Damp truck Rp. 40.000 perjam, Berapakah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan Proyek di atas.

47