29
MAKALAH METABOLISME ASAM LEMAK TAK JENUH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Biokimia Disusun Oleh : KELOMPOK II Budi Santoso Eva Fujiyanti Eliawati Ghea Kurniawan Firman Taofik Ivan Vavlove Ika Sartika Dewi Maulidini Rahayu Melawati Mulyati Nia Niti Nilla Meidiana Ridwan Effendi Omay Halimah Reka Rosiana Widya Rohmawati

biokimia baru

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAHMETABOLISME ASAM LEMAK TAK JENUH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Biokimia

Disusun Oleh :KELOMPOK II

Budi Santoso Eva Fujiyanti Eliawati Ghea Kurniawan Firman Taofik Ivan Vavlove Ika Sartika Dewi Maulidini Rahayu Melawati Mulyati Nia Niti Nilla Meidiana Ridwan Effendi Omay Halimah Reka Rosiana Widya Rohmawati

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN SUBANGJln.Brigjen Katamso No.37 telp(0264)412250Tahun Akademik 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt,yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kesempatan kepada kelompok kami,sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Biokimia Metabolisme Asam Lemak Tak Jenuh ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami menyampaikan banyak-banyak terimakasih kepada Dosen pembimbing kami yaitu Ibu Vely maula syifa yang telah membimbing serta mengajarkan kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Seperti kata pepatah Tiada gading yang Tak Retak, demikian pula dengan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan, maka dari pada itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran bagi para mahasiswa, terutama bagi kami sebagai penyusun.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah1BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Lemak2B. Pengertian asam Lemak tak jenuh4BAB III PENUTUPA. Kesimpulan 15B. Saran 15DAFTAR PUSTAKA

15

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangLipid merupakan salah satu kelompok senyawa organic yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Senyawa lipid tidak mempunyai rumus struktur yang mirip atau serupa. Sifat kimai dan fungsi biologinya juga berbeda-beda.Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan otak atal dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30%.Lipida (dari kata Yunani, Lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah "lipida" mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob, yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform.

B. TUJUAN Untuk mengetahui metabolisme lemak tak jenuh.

BAB IIPEMBAHASAN A. Pegertian LemakLemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi.gliserol ialah suatu trihidroksi alcohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Jadi tiap atom karbom mempunyai gugus OH. 1. Struktur lemakSatu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga, molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida atau trigliserida.

HO CH2 HO CH

HO CH2

Gliserol

R1 COO CH2

HO CH

HO CH2

Monogliserida HO CH2

R2 COO CH

R3 COO CH2

DigliseridaR1 COO CH2

R2 COO CH

R3 COO CH2

Trigliserida

Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah trigliserida. R1-COOH, R2-COOH, dan R3-COOH. Ialah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. 2.1 Fisis Lemaka. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur 17 C.c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. (Mengapa?)d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.

2.2 SIFAT KIMIA LEMAKa. Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabunReaksi umum:

Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.b. HalogenasiAsam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnyaGambar :

Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan derajat ketidak jenuhan. Untuk menentukan derajat ketidak jenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.

c. HidrogenasiSejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak tumbuhan menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak panas (200 C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.

B. Pengertian Lemak tak jenuhSebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Asam lemak jenuhAsam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat. Asam lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.a. Pengertian dan struktur asam lemak Asam lemak adalah asam organic yang terdafat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum.

OR-C-OHDimana R adalah rangkai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh dan terdiri atas 4-24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai kabon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap.Asam lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Asam lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. CH3 (CH2 )7 CH = CH (CH2 )7 - COOHAsam Oleat Asam oleat mengandung satu ikatan rangkap. Adanya ikatan rangkap ini memungkinkan terjadinya isomer sis-trans.HC (CH2)7 COOH HC (CH2 )7 - COOH HC (CH2 )7 CH3 CH3 ( CH2)7 CH Asam oleat (sis)asam elaidat (trans)Asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam alam adalah isomer sis.CH3 (CH2)4 CH = CH CH2 CH = CH (CH2 )7 - COOH Asam linolenatAsam linoleat mempunyai dua ikatan rangkap, sedangkan asam linolenat mempunyai tiga ikatan rangkap. CH3 CH2 CH = CH CH2 CH = CH CH2 - CH = CH (CH2 )7 COOHAsam linolenat ( )CH3 ( CH2 )4 CH = CH CH2 CH = CH = CH2 CH = CH ( CH2 )4 - COOHAsam linolenat ()

b. Macam-macam asam lemak tak jenuhTabel Asam Lemak Tak Jenuh yang Memiliki Makna Fisiologis dan NutrisiJumlah Atom C serta Jumlah dan Posisi Ikatan RangkapFamilyNama UmumNama SistematikKeberadaan

Asam Monoenoat (satu ikatan rangkap)

16:1;97Palmitoleatcis-9-HeksadesenoatPada hampir semua lemak

18:1;99Oleatcis-9-OktadesenoatMungkin asam lemak tersering dalam lemak alami

18:1;99Elaidattrans-9-OktadesenoatLemak terhidrogenasi dan ruminansia

Asam Dienoat (dua ikatan rangkap)

18:2;9,126Linoleatall-cis-9, 12-OktadekadienoatJagung, kacang tanah, biji kapas, kedelai, dan banyak minyak nabati

Asam Trienoat (tiga ikatan rangkap)

18:3;6,9,126 Linoleatall-cis-6,9,12-OktadekatrienoatSebagian tumbuhan, misalnya minyak evening primrose, minyak borage, asam lemak minor pada hewan

18:3;9,12,153 Linoleatall-cis-9,12,15-OktadekatrienoatSering ditemukan bersama asam linoleat, tetapi terutama pada minyak biji rami

Asam Tetraenoat (empat ikatan rangkap)

20:4;5,8,11,146Arakidonatall-cis-5,8,11,14-EikosatetranoatDitemukan dalam lemak hewan; komponen penting fosfolipid pada hewan

Asam Pentanoat (lima ikatan rangkap)

20:5;5,8,11,14,173Timnodonatall-cis-5,8,11,14,17-EikosapentaenoatKomponen penting pada minyak ikan, misalnya hati ikan cod, mackerel, menhaden, minyak salmon

Asam Heksanoat (enam ikatan rangkap)

22:6;4,7,10,13,16,193Servonatall-cis-4,7,10,13,16,19-DokosaheksaenoatMinyak ikan, fosfolipid dalam otak

c. Oksidasi asam lemak tidak jenuhSeperti asam lemak jenuh, tahap pertama oksidasi asam lemak tidak jenuh adalah pembentukan asilkoenzim a . selanjutnya molekul asilkoenzim a dari asam lemak tidak jenuh tersebut mengalami pemecahan melalui proses oksidasi seperti molekul asam lemak jenuh, hingga terbentuk senyawa- sis-sis-asil Ko A atau trans-sis-asilKoA, yang tergantung pada letak ikatan rangkap pada molekul tersebut. Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dari proses oksidasi ini, akan diberikan contoh oksidasi asam linoleat. Tahapan reaksi dalam oksidasi dibawah ini :Linoleat KoA

d. Kepentingan BiomedisKandungan asam lemak tak jenuh di dalam lemak alami merupakan penentu utama titik leleh dan sekaligus fluiditasnya. Demikian pula, senyawa fosfolipid pada membran sel mengandung asam lemak tak jenuh yang penting untuk mempertahankan fluiditas membran. Rasio asam lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids) terhadap asam lemak jenuh (saturated fatty acids) yang disingkat sebagai rasio P : S di dalam makanan merupakan faktor utama dalam penurunan konsentrasi kolesterol plasma melalui cara-cara diet dan dipandang menguntungkan untuk mencegah penyakit jantung koroner. Prostaglandin dan tromboksan merupakan hormon lokal yang disintesis dengan cepat saat diperlukan dan bekerja di dekat lokasi sintesisnya. Peranan fisiologis utama yang dimiliki oleh prostaglandin adalah sebagai modulator aktivitas adenilil siklase, misal (1) dalam mengontrol agregasi trombosit dan (2) dalam menghambat efek hormon antidiuretik di dalam ginjal. Obat-obat anti-inflamasi non steroid, seperti aspirin, bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin. Leukotrien mempunyai sifat kemotaktik dan kontraktan otot yang menunjukkan bahwa golongan senyawa ini memainkan peranan penting dalam reaksi alergi dan inflamasi. Campuran senyawa leukotrien telah diketahui sebagai zat anafilaksis yang bereaksi lambat (slow reacting substance of anaphylaxis; SRS-A). Dengan menganekaragamkan porporsi berbagai asam lemak tak jenuh majemuk di dalam makanan / diet, tipe senyawa eikosanoid yang disintesis bisa dipengaruhi sehingga memberikan petunjuk bahwa kita dapat mempengaruhi perjalanan penyakit dengan cara diet.

e. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal Disintesis Oleh Sistem D 9 DesaturaseSehubungan dengan asam lemak tak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acids) yang nonesensial, beberapa jaringan termasuk hati dianggap bertanggung jawab atas pembentukannya dari asam lemak jenuh. Ikatan rangkap pertama yang disisipkan ke dalam asam lemak jenuh hampir selalu berada pada posisi D9. Sebuah sistem enzim, yakni D9 desaturase (Gambar 25-2) di dalam retikulum endoplasma, akan mengkatalisis konversi palmitoil-KoA menjadi pamitoleil-KoA, atau steroil-KoA menjadi oleil-KoA. Oksigen dan salah satu dari NADH atau NADPH diperlukan untuk reaksi tersebut. Enzim tersebut tampaknya serupa dengan suatu sistem monooksigenase yang melibatkan sitokrom b5 (hidroksilase) (Bab 13). Enzim tersebut terdiri atas tiga komponen protein, yaitu NADH-sitokrom b5 reduktase, sitokrom b5 dan desaturase yang sensitif-sianida serta mengandung besi nonheme. Mekanisme pengeluaran hidrogen dari rantai asil belum dipahami sepenuhnya.f. Sintesis Asam Lemak Tak Jenuh Majemuk Melibatkan Sistem Enzim Disaturase Dan ElongaseIkatan rangkap tambahan yang disisipkan ke dalam asam lemak tak jenuh tunggal yang ada, selalu dipisahkan satu sama lain oleh gugus metilen (diselingi metilen), kecuali pada bakteri. Pada hewan dengan derajat lebih tinggi, semua ikatan rangkap tambahan disisipkan diantara ikatan rangkap yang ada dan gugus karboksil, tetapi pada tanaman dengan derajat lebih tinggi penyisipan ikatan rangkap bisa terjadi di antara ikatan rangkap yang ada dan atom karbon w (gugus terminal metil). Jadi, karena mempunyai enzim D9 desaturase hewan dapat menyintesis kelompok asam lemak w9 (asam oleat) secara lengkap melalui penggabungan proses pemanjangan rantai dengan desaturasi (Gambar 25-3). Akan tetapi, karena hewan tidak mampu menyintesis baik asam linoleat (w6) maupun asam a-linoleat (w3) mengingat sistem enzim desaturase yang diperlukan itu tidak ada, maka kedua asam ini harus diperoleh dari dalam makanan untuk melaksanakan sintesis anggota lainnya dari kelompok asam lemak tak jenuh majemuk w6 dan w3. Linoleat dapat dikonversikan menjadi arakidonat (Gambar 25-4). Lintasannya mula-mula terjadi melalui dehidrogenase KoA lewat g-linoleat yang kemudian diikuti oleh penambahan unit dua karbon lewat malonil-KoA dalam sistem mikrosom bagi pemanjangan rantai (Gambar 23-6) untuk memberikan eikosatrienoat (dihomo g-linoleat). Senyawa terakhir ini membentuk arakidonat melalui dehidrogenasi selanjutnya. Sistem dehidrogenasinya serupa dengan sistem yang diuraikan di atas untuk asam lemak jenuh. Dengan demikian kebutuhan nutrisional arakidonat dapat dipenuhi sendiri jika terdapat cukup linoleat di dalam makanan. Kecuali palmitoleat (16:1, w7) dan asam lemak yang bersesuaian dengan 18:1, w7 yang ditemukan di dalam otak yang sedang berkembang, asam-asam lemak lainnya dari famili w7 tidak ditemukan dengan jumlah berapa pun.Sistem desaturasi dan pemanjangan rantai sangat menurun kerjanya pada keadaan puasa, setelah pemberian glukagon serta epinefrin, dan dalam keadaan tanpa insulin seperti pada penyakit diabetes melitus tipe I.g. Gejala Defisiensi Timbul Jika Asam Lemak Esensial Tidak Terdapat Dalam MakananPada tahun 1928, Evans dan Burr memperhatikan bahwa tikus yang diberi makan nonlipid murni dengan ditambahkan vitamin A dan D ternyata menunjukkan penurunan laju pertumbuhan dan defisiensi sistem reproduksi. Penelitian selanjutnya memperlihatkan bahwa sindrom defisiensi tersebut bisa disembuhkan dengan penambahan asam linoleat, a-linolenat dan arakidonat ke dalam makanannya. Gambaran klinis selanjutnya pada sindrom tersebut mencakup kulit yang bersisik, nekrosis pada ekor dan lesi pada sistem urinarius, tetapi semua kondisi tersebut tidak fatal. Asam-asam lemak ini ditemukan dengan konsentrasi yang tinggi dalam berbagai minyak nabati dan dengan jumlah yang sedikit di dalam daging hewan yang sudah dipotong (karkas).Fungsi asam lemak esensial tampak beragam walaupun tidak bisa ditentukan dengan jelas, selain fungsi pembentukan prostaglandin dan leukotrien (lihat bawah). Asam lemak esensial ditemukan pada lipid pembangun struktur sel dan berkenaan dengan integritas struktural membran mitokondria.Asam arakidonat terdapat dalam membran sel dan membentuk 5-15% asam lemak dalam fosfolipid. Asam dekoheksaenoat (DHA : w3, 2:6) yang disintesis dari asam a-linoleat atau diperoleh langsung dari minyak ikan, terdapat dengan konsentrasi yang tinggi di dalam retina mata, korteks serebri, testis dan sperma. DHA terutama diperlukan bagi perkembangan otak dan dipasok lewat plasenta serta air susu. Segmen sebelah luar sel-sel batang retina mengandung DHA dengan konsentrasi yang sangat tinggi dan dengan sebagian besar fosfolipid yang mengandung sedikitnya satu molekul. Fluiditas yang tinggi sebagai akibat dari keadaan di atas tampaknya diperlukan bagi pelaksanaan fungsi rodopsin yang jika diaktifkan oleh sebuah foton akan menimbulkan gerakan lateral dan rotasi di dalam membran. Penderita retinitis pigmentosa dilaporkan memiliki kadar DHA yang rendah di dalam darahnya. Bayi prematur mempunyai aktivitas enzim D4 desaturase yang rendah sehingga menurunkan kemampuannya dalam menyintesis DHA dari prekursor asam lemak n-3.Diantara banyak fungsi struktural yang dimilikinya, asam lemak esensial defisiensi asam lemak esensial, asam lemak polienoat non esensial dari kelompok w9 akan menggantikan asam lemak esensial dalam fosfolipid, senyawa lipid kompleks lainnya dan membran sel, khususnya asam eikosatrienoat D5,8,11 (Gambar 25-3). Rasio triena : tetraena dalam lipid plasma dapat digunakan untuk mendiagnosis derajat defisiensi asam lemak esensial.Asam Lemak-Trans Dapat Bersaing dengan Asam Lemak-CisAsam lemak takjenuh trans dengan jumlah yang kecil ditemukan di dalam lemak hewan pemamah biak (misal, lemak mentega memiliki 2-7%) yang dihasilkan dari kerja mikroorganisme di usus hewa tersebut; tetapi, keberadaan asam lemak takjenuh-trans dengan jumlah yang besar dalam minyak nabati yang terhidrogenasi sebagian (misal, margarin) menimbulkan pertanyaan tentang kemanannya sebagai bahan aditif makanan. Sampai sebanyak 15% dari asam lemak jaringan ditemukan pada saat otopsi dengan konfigurasi trans. Sampai saat ini tidak ada efek serius yang bisa dibuktikan kebenarannya. Meskipun demikian, asam lemak ini lebih banyak dimetabolisasi seperti asam lemak jenuh daripada seperti asam lemak takjenuh-cis, yang mungkin disebabkan oleh bentuk rantai-lurusnya yang serupa (Bab 16). Dalam masalah ini, asam lemak tersebut cenderung menaikkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL sehingga pemberiannya dikontraindikasikan guna mencegah penyakit aterosklerosis dan jantung koroner (Bab 28). Asam lemak takjenuh majemuk-trans tidak memiliki aktivitas asam lemak esensial dan dapat mengatagonisasi metabolisme asam lemak esensial serta memperberat kelainan defisiensi asam lemak esensial.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanLemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:Asam lemak jenuh dan Asam lemak tak jenuh.

B. SaranLemak tak jenuh merupakan molekul yang sangat di butuhkan bagi tubuh namun juga memberikan dampak negative jika berlebihan. Oleh karena itu, komsumsi lemak tak jenuh harus dalam keadaan seimbang. Lemak tak jenuh harus dapat di manfaatkan dalam bentuk lain berdasarkan berbagai bentuknya misalnya minyak.

DAFTAR PUSTAKA

PUJIADI, ANNA, 1994.Dasar dasar biokimia/Universitas Indonesia: Jakarta

Hadioetomo, R.S., 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi, Gramedia, Jakarta.