25

CRS Limfadenitis TBC.ppt

  • Upload
    ganispy

  • View
    192

  • Download
    30

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KASUSLAPORAN KASUS Limfadenitis Limfadenitis Inguinalis Inguinalis

e.c e.c TBTBShinta Novia N. (12100113015)Soraya Intan P. (12100113032)

Pembimbing : dr.Deddy K. Sp.B FInaCS

Kepaniteraan Klinik Depertemen Ilmu BedahRSUD Al Ihsan, Bandung

2015

Identitas Pasien

Nama : Nn. RUsia : 16 tahunAlamat : BaleendahPekerjaan : pelajar Tgl Pemeriksaan : 15 Feb 2015

Nama : Nn. RUsia : 16 tahunAlamat : BaleendahPekerjaan : pelajar Tgl Pemeriksaan : 15 Feb 2015

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

4

Benjolan di Lipatan Paha Kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien mengeluh terdapat benjolan di lipatan

paha kiri. Keluhan dirasakan sejak sekitar satu

bulan. Pasien tidak menyadari perubahan ukuran

dari benjolan yang dirasakan. Benjolan yang

muncul selalu menetap ada, tidak menghilang,

tidak dapat dimasukan kembali. Keluhan benjolan

muncul saat pasien mengedan disangkal.

• Awalnya benjolan dirasakan tidak disertai nyeri,

namun sekitar satu minggu terakhir timbul nyeri.

Nyeri yang dirasakan berdenyut, menjalar ke kaki kiri

yang menyebabkan nyeri saat berjalan.

• Keluhan lain yang pasien rasakan sering timbul

demam sekitar dua minggu terakhir. Demam

dirasakan muncul saat malam hari. Suhu dirasakan

cukup tinggi yang mengakibatkan pasien menjadi

menggigil.

• Keluhan tidak disertai dengan nyeri BAK, BAK

disertai darah, BAK tidak lampias. Pasien juga

tidak mengeluhkan keputihan atau gangguan

menstruasi.

Riwayat Penyakit Dahulu • Pasien mengeluh pernah

memiliki riwayat pengobatan TB Kelenjar selama 9 bulan, saat pasien berusia 10 tahun.

• Benjolan pernah ada didaerah tulang selangka, saat pasien berusia 10 tahun.

Riwayat Penyakit Keluarga • Dalam keluarga ada riwayat

paman pasien yang sedang menjalani pengobatan TBC 6 bulan.

Riwayat Pengobatan • Pasien belum pernah

berobat ke dokter dan minum obat untuk keluhannya saat ini

Riwayat Alergi • Pasien tidak memiliki

riwayat alergi

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan• Kesadaran : Compos mentis• Tanda-tanda vital :

TD : 100/70mmHgP : 20x/mnt N : 80x/mnt, reguler

S : Afebris

• BB : 50 kg

Status Generalis

• Kepala : Normosefal• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-).• Thoraks– Paru

Inspeksi : Pergerakan dada simetris Palpasi : fokal fremitus dextra-sinistra samaPerkusi : sonor diseluruh lapang paruAuskultasi : VBS (+/+), rhonki (-/-), wheezing(-/-)

lanjutan ...• Jantung

Inspeksi : iktus kordis tidak terlihatPalpasi : iktus kordis teraba di ICS V sinistra, kuat angkatPerkusi : batas jantung dalam batas normalAuskultasi : bunyi jantung I–II, murni, regular, Murmur (-), Gallop (-)

• Abdomen

Inspeksi : Datar, ditemukan adanya benjolan di perut kiri bawahPalpasi : Supel, asites (-), splenomegali (-), hepatomegali (-)Perkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normal

• Ekstremitas

Atas : hangat (+/+), udema (-/-), RCT < 2 det, sianosis (-/-)Bawah : hangat (+/+), udema (-/-), RCT < 2 det, sianosis (-/-)

Status Lokalis

• a/r abdomen, regio inguinalis kiri

• Ditemukan benjolan sebesar telur di

inguinalis kiri.

• Ukuran ± 3x2x1 cm. Tidak dapat

dimasukan.

• Mobile, batas tegas, permukaan rata,

nyeri (+)

• Tanda inflamasi (+) : hangat,

kemerahan.

Rencana Pemeriksaan Penunjang

• Cek darah rutin, urine rutin• Thoraks foto + BTA • BE Periksakan PA

Diagnosis

• Diagnosis banding :– Limfadenitis Inguinalis Sinistra e.c TB – Limfadenitis Inguinalis Sinistra e.c ISK

• Diagnosis kerja :– Limfadenitis Inguinalis Sinistra e.c TB

Penatalaksanaan • Edukasi tentang pengobatan TBC kelenjar selama 9 bulan.

• Farmakologi :– OAT 6 bulan (2HRZE/ 4H3R3)

• Rifampisin (250 mg/hari)• Isoniazid (500 mg/hari)• Pirazinamid (750 mh/hari)• Etambutol (750 mg/hari)

Prognosis

• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad fungsionam : ad bonam• Quo ad sanationam : ad bonam

Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka

Limfadenitis TB

Limfadenitis TB

• Limfadenitis merupakan peradangan pada

kelenjar limfe atau getah bening. Jadi,

limfadenitis tuberkulosis (TB) merupakan

peradangan pada kelenjar limfe atau getah

bening yang disebabkan oleh basil tuberkulosis.

Epidemiologi

• Indonesia pada tahun 2009 menempati peringkat kelima

negara dengan insidensi TB tertinggi di dunia sebanyak

0,35-0,52 juta setelah India (1,6-2,4 juta), Cina (1,1-1,5

juta), Afrika Selatan (0,40-0,59 juta), dan Nigeria (0,37-0,55

juta) (WHO, 2010). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

tahun 1995 menempatkan TB sebagai penyebab kematian

terbesar ketiga setelah penyakit kardiovaskular dan

penyakit saluran pernapasan, dan merupakan nomor satu

terbesar dalam kelompok penyakit infeksi (Depkes, 2007).

Gejala klinis • Ciri khas limfadenitis tuberkulosis pembesaran

kelenjar getah bening multipel• Dapat terjadi periadenitis yang menggerombol

seperti untaian mutiara, dan keluar perkejuan pada permukaan kulit (skrofuloderma).

• Berbatas tegas, permukaan rata• Jika tidak di obati dapat besifat fluktuatif seperti cold

abscses• Beberapa pasien dengan limfadenitis TB dapat

menunjukkan gejala sistemik yaitu seperti demam, penurunan berat badan, fatigue dan keringat malam.

Diagnosis

• Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap

• Pemeriksaan mikrobiologi

• Tes Tuberkulin

• Pemeriksaan Sitologi

• Pemeriksaan Radiologis

• Biopsi

Terapi

Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3) Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:• Pasien baru TB paru BTA positif.• Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif• Pasien TB ekstra paru

Analisis Kasus

• Diagnosa dan Alasan mengapa didiagnosa sebagai limfadenitis inguinalis sinistra ec TB: – Anamnesis :

• Ditemukan adanya benjolan.• Disertai nyeri dan ada demam pada malam hari• Ditemukan adanya riwayat pengobatan dengan keluhan yang

serupa (TBC kelenjar) saat pasien berusia 10 tahun.• Ada keluarga yang mengalami TBC dan sedang dalam pengobatan.

– Pemeriksaan Fisik (status lokalis) :• Ditemukan adanya benjolan di inguinalis kiri, yang menunjukan

kearah pembesaran kelenjar akibat TBC (pembesaran kelenjar getah bening multipel, berbatas tegas, permukaan rata, bersifat fluktuatif)