33
RETINOBLASTOMA

Crs New Retinoblastoma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Crs New Retinoblastoma

RETINOBLASTOMA

Page 2: Crs New Retinoblastoma

Anatomi Retina

• Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semi transparan dan multilapis yang melapisi bagian dalam dua pertiga posterior dinding bola mata.

• Retina membentang ke depan berakhir di tepi ora serrata (Dewasa sekitar 6,5 mm dibelakang garis schwalbe (sisi temporal) dan 5,7 mm di belakang garis ini (sisi nasal)

Page 3: Crs New Retinoblastoma

• Lapisan-lapisan retina : (1) membran limitans interna(2) lapisan serat saraf(3) lapisan sel ganglion(4) lapisan pleksiformis dalam(5) lapisan inti dalam sel bipolar, amakrin dan sel horizontal(6) lapisan pleksiformis luar (7) lapisan inti luar sel fotoreseptor(8) membran limtans eksterna(9) lapisan fotoreseptor segmaen dalam dan luar kerucut(10) epitelium pigmen retina.

Page 4: Crs New Retinoblastoma
Page 5: Crs New Retinoblastoma

• Tebal retina 0,1 mm pada ora serata dan 0,23 mm pada kutub posterior.

• Ditengah-tengah retina terdapat makula.• Ditengah makula, (3,5 mm disebelah lateral

diskus optikus) terdapat fovea.• Fovea merupakan zona avaskular di retina.• Foveola adalah bagian paling tengah, paling

tipis pada fovea, fotoreseptornya adalah sel kerucut.

Page 6: Crs New Retinoblastoma

• Suplai darah retina:– Koriokapilaria mendarahi sepertiga luar retina,

termasuk lapisan pleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor dan lapisan epitel pigmen retina, fovea.

– Cabang arteri sentralis retina yang memperdarahi dua per tiga sebelah dalam.

Page 7: Crs New Retinoblastoma

RETINOBLASTOMA

• DefinisiRetinoblastoma adalah tumor ganas intraokular diretina yang sering terdapat pada anak-anak yang muncul di lapisan nuklear retina dari fokus multiple.

Page 8: Crs New Retinoblastoma

Epidemiologi

• Insiden 1 : 14000 kelahiran hidup.• Rata-rata didiagnosis usia 18 bulan dan 67%

kasus unilateral. • Anak-anak dengan retinoblastoma bilateral

didiagnosa rata-rata pada usia 13 bulan, sedangkan yang unilateral usia 24 bulan.

Page 9: Crs New Retinoblastoma

Etiologi

• Berasal dari retinoblast primitif.• Bersifat hampir selalu herediter • Diturunkan secara autosomal dominan

(kromosom 13q14)

Page 10: Crs New Retinoblastoma
Page 11: Crs New Retinoblastoma

Patofisiologi

• Histiogenesis retinoblastoma yang umumnya muncul dari sel precursor multipotensial (mutasi lengan panjang kromosom 13/13q14) yang bisa berkembang dalam hampir berbagai tipe sel lapisan dalam dan luar retina.

Page 12: Crs New Retinoblastoma

Variasi pola pertumbuhan intraokuler :

1. Pertumbuhan endofitikTumor menembus membrane limitan interna

dengan gambaran massa berwarna putih. Pola pertumbuhan ini biasanya berhubungan

dengan vitreous seeding, dimana fragmen kecil dari jaringan menjadi terpisah dari tumor utama.

Pada beberapa keadaan, vitreous seeding dapat meluas

Page 13: Crs New Retinoblastoma

2. Pertumbuhan eksofitikPertumbuhan eksofitik terjadi pada celah

subretinal. Pola pertumbuhan ini biasanya

berhubungan dengan akumulasi cairan subretinal dan terjadinya sobekan pada retina.

Sel tumor dapat menginfiltrasi melalui membran Bruch ke koroid dan kemudian menginvasi nervus siliaris.

Page 14: Crs New Retinoblastoma

3. Pertumbuhan infiltrasi difusJarang dimana hanya 1,5%Karakteristikkan dengan infiltrasi datar

pada retina oleh sel tumor tanpa massa tumor yang tampak jelas.

Page 15: Crs New Retinoblastoma

Klasifikasi

Stadium retinoblastoma menurut Abramson:• Stage I: Penyakit intra okular;

a. Tumor di retinalb. Perluasan kedalam koroid c. Perluasan ke lamina cribrosa d. Perluasan ke dalam

sklera.

• Stage II: Penyakit orbital; a. Tersangka tumor Orbital (patologi penyebaran sel

episkleral), terbukti tumor orbital dengan biopsi, b. Keterlibatan nodus lokal.

Page 16: Crs New Retinoblastoma

• Stage III: Tumor nervus optikus a. Tumor menembus lamina tetapi tidak sampai membelah melintang b. Tumor membelah melintang pada nervus optikus.

• Stage IV: metastasis intracranial; a. CSF positive, b. Massa lesi CNS.

• Stage V: metastasis hematogen; a. Lesi tulang positif b. Penyusupan ke organ lain.

Page 17: Crs New Retinoblastoma

Klasifikasi retinoblastona menurut Reese-Ellswort:

• Group I: a. Tumor soliter kurang dari 4 diameter diskus (DD)

atau dibelakang ekuator. b. Tumor multipel tidak lebih 4 DD atau dibelakang ekuator

• Group II: a. Tumor soliter 4-10 DD atau dibelakang ekuatorb. Tumor multipel 4-10 DD atau dibelakang ekuator

Page 18: Crs New Retinoblastoma

• Group III: a. beberapa lesi anterior sampai ekuator. b. tumor soliter lebih dari 10 DD dibelakang

ekuator.

• Group IV: a. tumor multipel lebih dari 10 DD. b. beberapa lesi meluas ke anterior menuju

ora serata

• Group V: a. Tumor masif meliputi setengah retina atau

lebih. b. Vitreous seeding

Page 19: Crs New Retinoblastoma

Gejala klinis

• Stadium dini– Penampilan abnormal : leukokoria dan strabismus– Optalmoskopi menampakkan nodul tumor merah

muda keputihan dari retina ke dalam vitreus ( Pertumbuhan endofitik) atau pemisahan retina karena proliferasi tumor subretina dan eksudasi (pertumbuhan eksofitik)

Page 20: Crs New Retinoblastoma

2. Stadium lanjut – Uveitis nyata : ekspansi tumor yang menyertai nekrosis ke

dalam vitreus dan bilik depan menghasilkan akumulasi materi sel proses peradangan (pseudohipopion)

– Glaukoma neovaskuler sekunder : nekrosis fokal dalam tumor menyebabkan dilepaskannya faktor pertumbuhan endotel vaskuler dengan neovaskularisasi di retina dan iris disertai oleh glaukoma sudut tertutup sekunder

3. Keterlibatan orbital– Nekrosis masif tumor dalam bola mata dikaitkan dengan

selulitis orbital akut. Tercatat bahwa tumor ini disuplai hanya oleh arteri retina sentral. Tumor meluas sepanjang nervus optikus mencapai kavitas kranial dan perluasan transkleral ke dalam orbit menyebabkan proptosis.

Page 21: Crs New Retinoblastoma

Pseudohipopion

Page 22: Crs New Retinoblastoma
Page 23: Crs New Retinoblastoma

Pemeriksaan ofalmoskop

• tampak gambaran keabu- abuan difundus• pembuluh darah baru dan hemoragik

dipermukaannya, yang menyebar ke dalan atau kebelakang bagian saraf retina yang menyebabkan pemisahan retina atau mungkin tumbuh sebagai massa di vitreus.

Page 24: Crs New Retinoblastoma

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium– Hitung jenis darah dan determinasi elektrolit

membantu menyingkirkan kondisi lain yang mirip dengan retinoblastoma

– Uji kadar enzim aqueous humor bermanfaat untuk pasien yang diduga menderita retinoblastoma.

• Pencitraan – CT scan tampak gambaran kalsifikasi dan

perluasan tumor

Page 25: Crs New Retinoblastoma

– USG • membedakan retinoblastoma dari keadaan non

neoplastik. • untuk mendeteksi kalsifikasi.

– CT Scan• untuk memperkirakan derajat diferensiasi

retinoblastoma namun tidak sespesifik CT-Scan karena kurangnya sensitivitas mendeteksi kalsium.

Page 26: Crs New Retinoblastoma

• Pada daerah dimana USG dan CT-Scan tidak tersedia, pemeriksaan X-ray dapat merupakan modalitas untuk mengidentifikasi kalsium intraocular pada pasien dengan media opaq.

Page 27: Crs New Retinoblastoma

• Gambaran HistopatologiPenemuan histology klasik pada retinoblastoma adalah Flexner-Wintersteiner Rosettes. Beberapa neoplasia menunjukkan gambaran nekrosis dan foci kalsifikasi yang nyata. Yang lain menunjukkan area diferensiasi glial.

Page 28: Crs New Retinoblastoma

Diagnosis banding

• Primer hyperplasia vitreus persisten• Coat’s Disease• Toksokarias• Uveitis intermedia• Displasia retina• Retinositoma

Page 29: Crs New Retinoblastoma

Penatalaksanaan

1. Terapi medis ditujukan untuk pengawasanlengkap tumor dan mempertahankan penglihatan sebisa mungkin. Beberapa terapi medis yang digunakan ;

• External Beam Radiation Therapy (EBRT)• Plaq Isotop radioaktif • Kemoterapi

Page 30: Crs New Retinoblastoma

2. PembedahanTerapi pembedahan tumor merupakan standar terapi pada kasus retinoblastoma tahap lanjut. Jenis operasinya antara lain :• Enukleasi• Krioterapi• Fotokoagulasi• Eksentrasi

Page 31: Crs New Retinoblastoma

Komplikasi

• Tumor nonokular sekunder bisa berkembang pada mereka yang selamat dari retinoblastoma, seperti : osteosarcoma, sarcomas jaringan lunak, malignan melanoma, , leukaemia, limfoma, dan tumor otal lainnya

• Komplikasi vascular : kerusakan vascular retina dan perdarahan mungkin terlihat setelah radiasi

Page 32: Crs New Retinoblastoma

Prognosis

• Secara keseluruhan angka harapan hidup retinoblastoma di Amerika Serikat dan Inggris lebih dari 85%.

• Angka penyembuhan hampir 90% apabila nervus optikus tidak terkena dan enukleasi terjadi sebelum tumor melewati lamina cribrosa.

Page 33: Crs New Retinoblastoma

• Angka harapan hidup menurun 60% apabila tumor meluas melewati lamina cribrosa bahkan bila ujung potongan saraf terbebas dari sel tumor.

• Angka harapan hidup menurun kurang dari 20% apabila sel ditemukan pada penampang melintang pembedahan.

• Kematian terjadi sekunder terhadap pembesaran intracranial. Angka kematian apabila terjadi invasi ke koroid, sclera, orbital adalah 21,6% dan 8,7% jika mengenai nervus optikus