21
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 “ DEKOMPENSASI KORDIS “ Di Susun oleh Kelompok 9 DIAN ANGRIANI LALIMBAT SUSANTI TONE MADE RADIYASE FRANGKI USMAN D IV keperawatan II. A

Dekompensasi Cordis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dekommpensasi kordis

Citation preview

Page 1: Dekompensasi Cordis

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

“ DEKOMPENSASI KORDIS “

Di Susun oleh

Kelompok 9

DIAN ANGRIANI LALIMBAT

SUSANTI TONE

MADE RADIYASE

FRANGKI USMAN

D IV keperawatan II. A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

T.A 2014/2015

Page 2: Dekompensasi Cordis

DECOMPENSASI CORDIS

1. Definisi

Decompensasi cordis adalah kegagalan jantung untuk mempertahankan peredaran

darah sesuai kebutuhan tubuh.

Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) adalah kondisi dimana

fungsi jantung sebagai pompa untuk mengantarkan darah yang kaya akan oksigen ke tubuh

tidak cukup untuk memenuhi keperluan-keperluan tubuh (J. Charles Reeves dkk, 2001)

2. Etiologi

Gagal jantung adalah komplikasi yang paling sering dari segala penyakit jantung congenital

maupun yang didapat.

Secara umum, gagal jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal yang dapat dikelompokan

menjadi :

1. Disfungsi miokard

Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, menyebabkan

menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot

jantung yaitu :

Iskemia miokard

Infark miokard

Miokarditis

Kardiomiopati

2. Beban tekanan berlebihan pada sistolik (sistolik overload)

Beban sistolik yang berlebihan diluar kemampuan ventrikel (systolic overload)

menyebabkan hambatan pada pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah

ventrikel atau isi sekuncup, misalnya pada pasien :

Stenosis aorta

Hipertensi

3. Beban volume berlebihan pada diastolic (diastolic Overload)

Page 3: Dekompensasi Cordis

Preload yang berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel (diastolic overload) akan

menyebabkan volum dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi. Prinsip Frank

Starling ; curah jantung mula-mula akan meningkat sesuai dengan besarnya regangan otot jantung,

tetapi bila beban terus bertambah sampai melampaui batas tertentu, maka curah jantung justru

akan menurun kembali. Misalnya pada :

Insufisiensi katub mitral dan trikuspidalis

Transfusi berlebihan

4. Peningkatan kebutuhan metabolic (demand overload)

Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung di mana

jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung walaupun curah

jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi

tubuh.

Anemia

Regurgitasi katup

Beri-beri

Penyakit paget

5. Gangguan pengisian ventrikel

Primer (gagal distensi sistolik)

Perikarditis restriktif

Temponade jantung

Sekunder

Stenosis mitral

Stenosis trikuspidalis

Faktor-faktor yang dapat memicu perkembangan gagal jantung melalui penekanan

sirkulasi yang mendadak dapat berupa :

1. Aritmia

Aitmia akan mengganggu fungsi mekanisme jantung dengan mengubah rangsangan

listrik yang memulai respon mekanis

2. Infeksi sistemik dan infeksi paru-paru

Respon tubuh terhadap infeksi akan memaksa jantung untuk memenuhi kebutuhan

tubuh akan metabolisme yang meningkat

3. Emboli paru

Emboli paru secara mendadak akan meningkatkan resistensi terhadap reaksi ventrikel

kanan, pemicu terjadinya gagal jantung kanan.

Page 4: Dekompensasi Cordis

3. Manifestasi klinik

a. Gagal jantung kiri

Menyebabkan kongestif, bendungan pada paru dan gangguann pada mekanisme control

pernapasan.

Gejala ;

Dispnea

Orthopnea

Paroximal nocturnal dispnea

Batuk

Mudah lelah

Ronchi

Gelisah

cemas

b. Gagal jantung kanan

Menyebabkan peningkatan vena sistemik, gejala :

Edema perifer

Peningkatan BB

Distensi vena juglaris

Hepatomegali

Anorexia

mual

c. Secara luas peningkatan COP dapat menyebabkan perfusi ke jaringan rendah,, sehingga

menimbulkan gejala ;

Pusing

Kelelahan

Tidak toleran terhadap aktivitas dan panas

Ekstermitas dingin

d. Perfusi pada ginjal dapat menyebabkan pelepasan renin serta aldosteron dan retensi cairan

dan natrium yang menyebabkan peningkatan volume intravaskuler

4. Patofisiologi

a. Mekanisme dasar

Page 5: Dekompensasi Cordis

Kelainan kkontraktilitas pada jantung akan mengganggu kemampuan pengosongan

ventrikel. Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurangi cardiac output dan

meningkatkan volume ventrikel.

Dengan meningkatnya EVD (volume akhir diastolic ventrikel) maka terjadi pula

peningkatan tekanan akhir diastolic kiri (LEVD). Dengan meningkatnya LEVD, maka

terjaddi pula peningkatan tekanan atrium (LAP) karena atrium dan ventrikel berhubungan

langsung kedalam anyaman vaskuler paru-paru meningkatkan tekanan kapiler dan vena

paru-paru. Jika tekanan hidrostatik dari anyaman kapiler paru-paru melebihi tekanan

osmotic vaskuler maka akan terjadi transudasi cairan melebihi kecepatan drrainnase

limfatik, maka akan terjadi edema interstitial. Peningkatan tekanan lebih lanjut dapat

mengakibatkan cairan merembes ke alveoli dan terjadilah edema paru.

b. Respon kompensatorik

1). Meningkatnya aktivitas adrenergic simpatik

Menurunnya cardiac output akan meningkatkan aktivitas adrenergic simpatik yang dengan

merangsang pengeluaran katekolamin dan saraf-saraf adrenergic jantung dan medulla

adrenal.

Denyut jantung dan kekuatan kontraktil akan meningkat untuk menambah cardiac output

(CO), juga terjadi vasokntriksi arteri perifer untuk menstabilkan tekanan arteri dan retrbusi

volume darah dengan mengurangi aliran darah ke organ-organ yang rendah

metabolismenya, seperti kulit dan ginjal perifer agar perfusi kejantung dan ke otak dapat

dipertahankan. Vasokontriksi akan meningkatkan aliran balik vena kesisi kanan jantung

yang selanjutnya akan menambah kekuatan kontriksi.

2). Meningkatnya beban awal akibat aktivitas system rennin angiotensin aldosteron (RAA)

Aktifitas RAA menyebabkan retensi Na dan air olehh ginjal, meningkatkan volume

ventrikel-ventrikel tegangan tersebut. Peningkatan beban awal ini akan menambah

kontrakbilitas miokardium.

3). Atropi ventrikel

Respon kompesantorik terakhir pada gagal jantung adalah hidrotropik miokardium akan

bertambah tebalnya dinding miokardium.

4). Efek negative dari respon kompensantorik

Pada awalnya respon koompensatorik menguntungkan namun pada akhiirnya dapat

menimbulkan berbagai gejala , meningkatkan laju jantung dan memperburuk tingkat gagal

jantung .

Page 6: Dekompensasi Cordis

Resistensi jantung yang yang dimaksud untuk meningkatkan kekuatan kontraktilitas dini

mengakibatkan bendungan paru-paru dan ven sistemik dan edema,, fase kontruksi arteri

dan redistribusi aliran darah mengganggu perfusi jaringan pada anyaman vaskler yang

terkena menimbulkan tanda serta gejala, misalnya berkurangnya jumlah air kemih yang

dikeluarkan dan kelemahan tubuh. Vasokontriksi arteri juga menyebabkan beban akhir

dengan memperbesar resistensi terhadap ejeksi ventrikel, beban akhir juga meningkat

kalau dilatasi ruang jantung.

Akibatnya kerja jantung dan kebutuhan miokard akan oksigen juga meningkat, juga

ditambah lagi adanya hipertensi miokard dan perangsangan simpatik lebih lanjut. Jika

kebutuhan mikard akan oksigen tidak terpenuhhi maka akan terjadi iskemia miokard,

akhirnya dapat timbul beban miokard yang tinnggi dan serangan gagal jantung yang

berulang.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Anamnesis .Pada anamnesis, bagian yang dikaji adalah keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, dan riwayat penyakit dahulu.

Keluhan Utama

Keluhan yang paling sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan

kesehatan, meliputi dispnea, kelemahan fisik, dan edema sistemik.

Riwayat penyakit sekarang

Pengkajian RPS yang mendukung keluhan utama dengan melakukan

serangkaian pertanyaan tentang kronologiis keluhan utama. Pengkajian yang

didapat dengan adanya gejala-gejala kogesti vascular pulmonal adalah

dispnea, ortopnea, dispnea nocturnal paroksimal, batuk dan edema pullmonal

akut. Pada pengkajian dispnea (dikarakteristikan oleh pernapasan cepat ,

dangkal, dan sensasi kulit dalam mendapatkan udara yang cukup untuk

menekan klien) apakah menggangu aktivitas lainnya seperti keluhan tentang

insomnia, geliah, atau kelemahan yang disebabkan oleh dispnea.

Riwayat penyakit dahulu

Pengkajian RPD yang mendukung dengan mengkaji apakah sebelumnya klien

pernah menderita nyeri dada khas infark miokardium, hipertensi, DM, dan

Page 7: Dekompensasi Cordis

iperlipidemia. Tanyakan mengenai obat-obatan yang biasa dimnum oleh kien

pada masa lalu yang masih relevan. Obat-obatan ini meliputi obat diuretic,

nitrat, penghambat beta, serta obat-obat anti hipertensi. Catat adanya efek

samping yang terjadi dimasa lalu. Juga harus tanyakan adanya alergi obat, dan

tanyakan reaksi apa yang timbul, seringkali klien mengacaukan suatu alergi

dengan efek samping obat.

Data dasar pengkajian fisik :1). Aktivitas / istirahat Gejala :

Keletihan, kelelahan terus sepanjang hari Insomnia Nyeri dada dengan aktivitas Dispnea pada saat istirahat atau pada pengerahan tenaga

Tanda Gelisah , perubahan status mental: letargi, TTV berubah pada aktivitas

2). Sirkulasi Gejala : Riwayat hipertensi, MCI, episode gagal jantung kanan sebelumnya Penyakit katub jantung, bedah jantung, endokarditis, SLE, anemia, syok

septic, bengkak pada kaki, telapak kaki, abdomen, sabuk terlalu kuat (pada gagal jantung kanan)

Tanda : TD mungkin menurun (gagal pemompaan), normal GJK ringan / kronis atau

tinggi Tekanan nadi menunjukn peningkatan volume sekuncup Frekuensi jantung takikardi (gagal jntung kiri) Irama jantung : sistemik, misalnya ; fibrilasi atrium, kontraksi ventrikel

premature/takikardi blok jantung Nadi apical distrimia Warna kulit ; kebiruan, pucat, abu-abu, sianotik Punggung kuku ; pucat atau sianotik dengan pengisian kapiller lambat Hepar ; pembesaran / dapat teraba, reflek hepato jugularis Bunyi napas ; krekels, ronchi

3). Integritas egoGejala : Ansietas, khwatir, takut Stress yang berhubungan dengan penyakit/financialTanda Berbagai manifestasi perilaku , misalnya ; ansietas, marah, ketakutan

4) eliminasiGejala ;

Page 8: Dekompensasi Cordis

Penurunan berkemih, urine berwarna gelap, berkemih malam hari (nokturia), diare/konstipasi

5). Makanan / cairan Gejala ; Kehilangan nafsu makan Mual/ muntah Penambahan BB signifikan Pembengkakan pada ekstremitas bawah Pakaian/ sepatu terasa sesakTanda ; penambahan BB cepat distensi abdomen, edema

6). HygieneGejala : keletihan, kelemahan, kelelahan selama aktivitas perawatan diri

tanda:

penampilan menandakan kelalaian perawatan personal 7). Neurosensori

Gejala : kelemahan, peningkatan episode pingsantanda : letargi, disorientasi, perubahan perilaku, mudah tersinggung

8). Nyeri/ kenyamananGejala : nyeri dada, angina akut atau kronis nyeri abdomen kanan atastanda : tidak tenang, gelisah focus menyempit (menarik diri) perilaku melindungi diri

9). PernapasanGejala ;

dispnue saat aktivitas, tidur sambil duduk dengan beberapa bantal batuk dengan / tanpa sputum riwayat penyakit paru ronis penggunaan bantuan alat pernapasan

tanda pernapasan takipnea, napas dangkal, pernapasan laboral, penggunaan otot

aksesoris pernapasan nasal faring batuk kering / nyaring / non produktif atau mungkin batuk terus menerus

dengan/ tanpa sputum

Page 9: Dekompensasi Cordis

sputum : mungkin bercampur darah, merah muda/ berbuih, edema pulmonal bunyi nafas : mungkin tidak terdengar dengan krakels banner dan mengi fungsi mental : mungkin menurun, letargi, kegelisahan, warna kulit pucat./

sianosis10 ). Pemeriksaan penunjang

a. radiogram dada kongesti vena paru redistribusi vaskuler pada lobus-lobus atas paru kardiomegalib. kimia darah hiponatremia hiperkalemmia pada tahap lanjut dari gagal jantung BUN dan kreatinin meningkatc. urine lebih pekat BJ meningkat Na meniningkatd. fungsi hati pemanjangan masa protombin peningkatan bilirubin dan enzyme hati (SGOT dan SGOT meningkat)

2. Diagnosa Keperawatan1. Penurunan curah jantung B.d perbuhan kontraktilitas miocard,perubahan struktual

perubahan frekuensi,irama dan konduksilistrik.2. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas B.d perubahan membrane kapiler alveolus3. Kelebihan volume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomelurus /meningkatnya

produksi ADH dan retensi natrium dan air.4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplei oksigen

dengan kebutuhan 5. Resiko kurang pengetahuan mengenai program perawatan b.d tidak bisa menerima

perubahan gaya hidup baru yang di anjurkan

3. Intervensi keperawatan

Page 10: Dekompensasi Cordis

No Diagnosa Keperawatan NOC

NIC

1 Penurunan curah jantung(00029)

Domain 4: aktivitas/istirahat

Kelas 4 : respon kardiovaskuler/pumonal

Defenisi : ketidak adekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh

Factor yang berhubungan : perubahan kontraktilitas miocard,perubahan struktual perubahan frekuensi,irama dan konduksilistrik.

Batasan karakteristik :

Perubahan frekuensi/irama jantung

Perubahan preload

Perubahan afterload

Perubbahan kontraktilitas

Perilaku

NOC :• Cardiac Pumpeffectiveness• Circulation Status• Vital Sign Status• Tissue perfusion: periferSetelah dilakukan asuhanSelama 3x 24 jam penurunan kardiak output klien teratasi dengan kriteriahasil:

Tanda Vital dalamrentang normal(Tekanan darah, Nadi,respirasi)

Dapat mentoleransiaktivitas, tidak adakelelahan

Tidak ada edema paru,perifer, dan tidak adaasites

Tidak ada penurunankesadaran

AGD dalam batasnormal

Tidak ada distensi venaleher

Warna kulit normal

Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)

Catat adanya disritmia jantung Catat adanya tanda dan gejala penurunan

cardiac putput Monitor status kardiovaskuler Monitor status pernafasan yang menandakan

gagal jantung Monitor abdomen sebagai indicator

penurunan perfusi  Monitor adanya perubahan tekanan darah Monitor respon pasien terhadap efek

pengobatan antiaritmia Atur periode latihan dan istirahat untuk

menghindari kelelahan Monitor toleransi aktivitas pasien Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu

dan ortopneu Anjurkan untuk menurunkan stress

Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Auskultasi TD pada kedua lengan dan

bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan

setelah aktivitas Monitor jumlah dan irama jantung Monitor bunyi jantung Monitor suara paru

 

Page 11: Dekompensasi Cordis

3 Gngguan pertukaran gas (00030)

Domain 3 : eliminasi dan

NOC: Respiratory Status : Gas

exchange Keseimbangan asam

NIC : Buka jalan nafas, gunakan teknik chin

lift atau jaw thrust bila perlu

2. Kelebihan volume cairan (00026)

Domain 2 : Nutrisi

Kelas 5 : Hidrasi

Factor yang berhubungan : menurunnya laju filtrasi glomelurus /meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium dan air.

Definisi : peningkatan Retensi cairan isotomik

Batasan karakteristik :

        Berat badan meningkat pada waktu yang singkat

        Asupan berlebihan dibanding output

        Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan CVP

        Distensi vena jugularis

        Perubahan pada pola nafas, dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), kongestikemacetan paru, pleural effusio

NOC : Electrolitand acid basebalance Fluidbalance HydrationSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3 x 24 jam Kelebihan volume cairan teratasi dengan kriteria:

Terbebas dari edema, efusi, anaskara

Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu

Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)

Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal

Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan

Menjelaskan indikatorkelebihan cairan

NIC :

Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Pasang urin kateter jika diperlukan

Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin  )

Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP

Monitor vital sign Monitor indikasi retensi /

kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)

Kaji lokasi dan luas edema Monitor masukan makanan /

cairan dan hitung intake kalori harian

Monitor status nutrisi Batasi masukan cairan pada Kolaborasi dokter jika tanda

cairan berlebih muncul memburuk

         

Page 12: Dekompensasi Cordis

pertukaran

Kelas 4: fungsi pernapasan

Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli

Factor yang berhubungan : perubahan membrane alveolar-kapiler, ventilasi-perfusi

Batasan karakteristik : Gangguan penglihatan Penurunan CO2 Takikardi Hiperkapnia Keletihan somnolen Iritabilitas Hypoxia kebingungan Dyspnoe nasal faring AGD Normal sianosis warna kulit abnormal (pucat, kehitaman) Hipoksemia hiperkarbia sakit kepala ketika bangunfrekuensi dan kedalaman nafas abnormal

Basa, Elektrolit Respiratory Status :

ventilation Vital Sign Status

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3 x 24 jamGangguan pertukaran pasien teratasi dengan Kriteria Hasil :

Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat

Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

Tanda tanda vital dalam rentang normal

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau

suction Auskultasi suara nafas, catat adanya

suara tambahan Berikan pelembab udara Atur intake untuk cairan

mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2 Monitor rata – rata, kedalaman, irama

dan usaha respirasi Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena,

takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

         

Page 13: Dekompensasi Cordis

4 Intoleransi aktivitas (1982)

Definisi : ketidakcukupan energe fisiologis atau psikologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin atau harus dilakukan.

Batasan karakteristik : DS:

Melaporkan secaraverbal adanya kelelahanatau kelemahan.

Adanya dyspneuatau ketidaknyamanansaat beraktivitas.

Faktor yang berhubungan : Tirah Baring atau

imobilisasi Kelemahan

menyeluruh Ketidakseimbangan

antara suplei oksigen dengan kebutuhan

Gaya hidup yang Dipertahankan Respon

abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas

Perubahan ECG : aritmia, iskemia

NOC : Self Care :ADLs Toleransiaktivitas Konservasi energiSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan KriteriaHasil : Berpartisipa si dalam aktivitas fisiktanpa disertaipeningkatan tekanandarah, nadi dan RR Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri Keseimbangan aktivitas dan istirahat

NIC :

Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas

Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat

Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan

Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi,disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien

Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yangtepat.

Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

Bantu untuk memilih aktivitaskonsisten yang sesuai dengankemampuan fisik, psikologi dan sosial

Bantu untuk mengidentifikasi danmendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

Bantu untuk mendpatkan alatbantuan aktivitas seperti kursi roda, krek

Bantu untuk mengidentifikasiaktivitas yang disukai

Bantu klien untuk membuatjadwal latihan diwaktu luang

Bantu pasien/keluarga untukmengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas

Sediakan penguatan positif bagiyang aktif beraktivitas

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri danpenguatan

Monitor respon fisik, emosi, sosialdan spiritual

Page 14: Dekompensasi Cordis

5 Resiko kurang pengetahuan mengenai program perawatan b.d tidak bisa menerima perubahan gaya hidup baru yang di anjurkan

Definisi :

Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.

Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.

Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.

NOC : Knowledge :

diseaseProcess

Knowledge : healthBehavior

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3 x 24 jam pasien menunjukkanpengetahuan tentang proses penyakit dengankriteria hasil:

Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

NIC :

Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik

Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

7.       Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan peny

Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat

 Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

Page 15: Dekompensasi Cordis

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Andra Saferi.2013.keperawatan medical bedah (keperawatan dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika

Muttaqin, Arif. 2009. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan system kardiovaskular dan hematologi. Jakarta : salemba medika

Brunner & Suddart.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,Edisi.Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.