Upload
delvo-albert
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
1/18
CEDERA KEPALA
A. PENGERTIAN
Cedera kepala adalah serangkaian kejadian patofisiologik yang terjadi setelah
trauma kepala ,yang dapat melibatkan kulit kepala ,tulang dan jaringan otak atau
kombinasinya.
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan keaatan utama
pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat keelakaan lalu lintas .
B. ETIOLOGI
!. Keelakaan lalu lintas
" Keelakaan kerja
#. $rauma pada olah raga
%. Kejatuhan benda
&. Luka tembak
C. KLASIFIKASI
'erat ringannya edera kepala bukan didasarkan berat ringannya gejala yang munul
setelah edera kepala. Ada beberapa klasifikasi yang dipakai dalam menentukan derajatedera kepala. Cedera kepala diklasifikasikan dalam berbagi aspek ,seara praktis
dikenal # deskripsi klasifikasi yaitu berdasarkan
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
2/18
!. Mekanisme Cedera kepala
'erdasarkan mekanisme, edera kepala dibagi atas cedera kepala tmpl dan
cedera kepala tem!s. Cedera kepala tumpul biasanya berkaitan dengan keelakaan
mobil(motor, jatuh atau pukulan benda tumpul. Cedera kepala tembus disebabkan oleh
peluru atau tusukan. Adanya penetrasi selaput durameter menentukan apakah suatu
edera termasuk edera tembus atau edera tumpul.
". Beratn"a Cedera
)laso* oma sale + )C- digunakan untuk menilai seara kuantitatif kelainan
neurologis dan dipakai seara umum dalam deskripsi beratnya penderita edera kepala
A.Cedera Kepala Ringan +CKR-.
)C !# !&, dapat terjadi kehilangan kesadaran + pingsan - kurang dari #/ menit
atau mengalami amnesia retrograde. $idak ada fraktur tengkorak, tidak ada kontusio
erebral maupun hematoma
'.Cedera Kepala edang + CK-
)C 0 !", kehilangan kesadaran atau amnesia retrograd lebih dari #/ menittetapi kurang dari "% jam. Dapat mengalami fraktur tengkorak.
C.Cedera Kepala 'erat +CK'-
)C lebih keil atau sama dengan 1, kehilangan kesadaran dan atau terjadi
amnesia lebih dari "% jam. Dapat mengalami kontusio erebral, laserasi atau
hematoma intraranial.
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
3/18
Skala K#ma Glas$#%
N# RESPON NILAI
! Mem!ka Mata 2
(pontan
($erhadap rangsangan suara
($erhadap nyeri
($idak ada
%
#
"
!
" &er!al '
(3rientasi baik
(3rientasi terganggu
(Kata(kata tidak jelas
(uara tidak jelas
($idak ada respon
&
%
#
"
!
# M#t#rik '
( 4ampu bergerak
(4elokalisasi nyeri
(5leksi menarik
(5leksi abnormal
(Ekstensi
($idak ada respon
6
&
%
#
"
!
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
4/18
T#tal #(!&
(. M#r)#l#$i Cedera
eara 4orfologi edera kepala dibagi atas 2
a.5raktur kranium
5raktur kranium dapat terjadi pada atap atau dasar tengkorak, dan dapat
terbentuk garis atau bintang dan dapat pula terbuka atau tertutup. 5raktur dasar
tengkorak biasanya merupakan pemeriksaan C$ an untuk memperjelas garis
frakturnya. Adanya tanda(tanda klinis fraktur dasar tengkorak menjadikan petunjuk
keurigaan untuk melakukan pemeriksaan lebih rini.
$anda(tanda tersebut antara lain 2
(Ekimosis periorbital + Raoon eye sign-
(Ekimosis retro aurikuler +'attle7sign -
(Kebooran C + rhonorrea, ottorhea- dan
(Parese ner8us faialis + 9 :;; -
ebagai patokan umum bila terdapat fraktur tulang yang menekan ke dalam, lebih
tebal dari tulang kal8aria, biasanya memeerlukan tindakan pembedahan.
b.Lesi ;ntrakranial
Lesi ini diklasifikasikan dalam lesi loal dan lesi difus, *alaupun kedua jenis lesisering terjadi bersamaan.
$ermasuk lesi lesi loal
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
5/18
(Perdarahan Epidural
(Perdarahan ubdural
(Kontusio +perdarahan intra erebral-
Cedera otak difus umumnya menunjukkan gambaran C$ an yang normal,
namun keadaan klinis neurologis penderita sangat buruk bahkan dapat dalam keadaan
koma. 'erdasarkan pada dalamnya koma dan lamanya koma, maka edera otak difus
dikelompokkan menurut kontusio ringan, kontusio klasik, dan Cedera Aksona Difus
+ CAD-.
!- Perdarahan Epidural
=ematoma epidural terletak diantara dura dan al8aria. >mumnya terjadi pada
regon temporal atau temporopariental akibat peahnya arteri meningea media
+ udiharto !001-. 4anifestasi klinik berupa gangguan kesadaran sebentar dan dengan
bekas gejala +inter8al luid- beberapa jam. Keadaan ini disusul oleh gangguan
kesadaran progresif disertai kelainan neurologist unilateral. Kemudian gejala
neurology timbul seara progresif berupa pupil anisokor, hemiparese, papil edema dan
gejala herniasi transentorial.
Perdarahan epidural difossa posterior dengan perdarahan berasal dari sinus
lateral, jika terjadi dioksiput akan menimbulkan gangguan kesadaran, nyeri kepala,
muntah ataksia serebral dan paresis ner8i kranialis. Cirri perdarahan epidural
berbentuk bikon8eks atau menyerupai lensa embung
"-Perdarahan subdural
Perdarahan subdural lebih sering terjadi daripada perdarahan epidural+ kira(kira
#/ ? dari edera kepala berat-. Perdarahan ini sering terjadi akibat robeknya 8ena(
8ena jembatan yang terletak antara kortek erebri dan sinus 8enous tempat 8ena tadi
bermuara, namun dapat terjadi juga akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan
otak. Perdarahan subdural biasanya menutupi seluruh permukaan hemisfer otak dan
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
6/18
kerusakan otak diba*ahnya lebih berat dan prognosisnya jauh lebih buruk daripada
perdarahan epidural.
#-Kontusio dan perdarahan intraerebral
Kontusio erebral sangat sering terjadi di frontal dan lobus temporal, *alau
terjadi juga pada setiap bagian otak, termasuk batang otak dan erebellum. Kontusio
erebri dapat saja terjadi dalam *aktu beberapa hari atau jam mengalami e8olusi
membentuk perdarahan intraerebral. Apabila lesi meluas dan terjadi penyimpangan
neurologist lebih lanjut
%-Cedera Difus
Cedera otak difus merupakan kelanjutan kerusakan otak akibat akselerasi dan
deselerasi, dan ini merupakan bentuk yang lebih sering terjadi pada edera kepala.
Komosio Cerebro ringan akibat edera dimana kesadaran tetap tidak terganggu,
namun terjadi disfungsi neurologist yang bersifat sementara dalam berbagai derajat.
Cedera ini sering terjadi, namun karena ringan sering kali tidak diperhatikan, bentuk
yang paling ringan dari kontusio ini adalah keadaan bingung dan disorientasi tanpa
amnesia retrograd, amnesia integrad + keadaan amnesia pada peristi*a sebelum dan
sesudah edera- Komusio edera klasik adalah edera yang mengakibatkan menurunyaatau hilangnya kesadaran. Keadaan ini selalu disertai dengan amnesia pasa trauma
dan lamanya amnesia ini merupakan ukuran beratnya edera. =ilangnya kesadaran
biasanya berlangsung beberapa *aktu lamanya dan re8ersible. Dalam definisi klasik
penderita ini akan sadar kembali dalam *aktu kurang dari 6 jam. 'anyak penderita
dengan komosio erebri klasik pulih kembali tanpa aat neurologist, namun pada
beberapa penderita dapat timbul defiit neurogis untuk beberapa *aktu. Defisit
neurologist itu misalnya 2 kesulitan mengingat, pusing ,mual, amnesia dan depresi
serta gejala lainnya. )ejala(gejala ini dikenal sebagai sindroma pasa komosio yang
dapat ukup berat. Cedera Aksonal difus + Diffuse A@onal ;njuri,DA;- adalah dimana
penderita mengalami oma pasa edera yang berlangsung lama dan tidak diakibatkan
oleh suatu lesi masa atau serangan iskemi. 'iasanya penderita dalam keadaan koma
yang dalam dan tetap koma selama beberapa *aktu, penderita sering menunjukkan
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
7/18
gejala dekortikasi atau deserebasi dan bila pulih sering tetap dalam keadaan aat
berat, itupun bila bertahan hidup. Penderita sering menunjukkan gejala disfungsi
otonom seperti hipotensi, hiperhidrosis dan hiperpireksia dan dulu diduga akibat
edera batang otak primer.
.PATOFISIOLOGI CE*ERA KEPALA
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
8/18
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
9/18
(Epilepsi
(Parese saraf ranial
(4eningitis atau abses otak
(inrom pasa trauma
b.$indakan 2
(infeksi
(Perdarahan ulang
(Edema erebri
(Pembengkakan otak
=.PENATALAKSANAAN
!.$indakan terhadap peningkatan $;K
a.Pemantauan $;K dengan ketat.
b.3ksigenasi adekuat
.Pemberian manitol
d.Penggunaan steroid
e.Peninggatan tempat tidur pada bagian kepala
f.'edah neuro
!.$indakan pendukung lain
a.Dukung 8entilasi
b.Penegahan kejang
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
10/18
.Pemeliharaan airan, elektrolit dan keseimbangan nutrisi.
d.$erapi antikon8ulsan
e.CPB untuk menenangkan pasien
f.9)$
.*IAGNOSA KEPERA-ATAN ANG M+NGKIN M+NC+L '
!.9yeri akut b. d agen injuri fisik
".Resiko infeksi b.d trauma, tindakan in8asife, immunosupresif, kerusakan jaringan
#.Ketidak seimbangan nutrisi kurang kebutuhan tubuh b. d ketidakmampuan
pemasukan makanan atau menerna makanan dan atau mengabsorbsi at(at gii karena
faktor biologis.
%.PK 2 Peningkatan $;K
&.Perfusi erebral tidak efektif bd Penekanan pembuluh darah F jaringan erebral
6.Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit dan pera*atannya bd kurang
paparan terhadap informasi, keterbatasan kognitif
G.indrom defisit self are bd kelemahan, penyakitnya
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
11/18
RENPRA TRA+MA KEPALA
N# *ia$n#sa T/an Inter0ensi
! 9yeri akut bd agen
injuri fisik
etelah dilakukan
Asuhan kepera*atan
H. jamtin$kat
ken"amanan klien
menin$kat1 n"eri
terk#ntr#l dg K=2
(Klien melaporkan
nyeri berkurang dg
sala nyeri "(#
(Ekspresi *ajah tenang
(klien dapat istirahat
dan tidur
(8s dbn
Mana/emen n"eri '
(Kaji nyeri seara komprehensif + lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi -
(3bser8asi reaksi non8erbal dari ketidak
nyamanan.
()unakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
(Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, penahayaan,
kebisingan.
(Kurangi faktor presipitasi nyeri.
(Pilih dan lakukan penanganan nyeri
+farmakologisnon farmakologis-.
(Ajarkan teknik non farmakologis +relaksasi,
distraksi dll- untuk mengetasi nyeri..
(Kolaborasi untuk pemberian analgetik
(E8aluasi tindakan pengurang nyerikontrol
nyeri.
(Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
12/18
tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
Administrasi anal$etik '.
(Cek program pemberian analgetik< jenis, dosis,
dan frekuensi.
(Cek ri*ayat alergi.
($entukan analgetik pilihan, rute pemberian dan
dosis optimal.
(4onitor $:
('erikan analgetik tepat *aktu terutama saat
nyeri munul.
(E8aluasi efektifitas analgetik, tanda gejala dan
efek samping.
" Risiko infeksi bd
imunitas tubuh
primer menurun,
prosedur in8asi8e,
adanya luka
etelah dilakukan
asuhan kepera*atan
H jamin)eksi
terdeteksi dg K=2
($dk ada tanda(tanda
infeksi
(AL normal
(uhu normal + #6(#G
-
K#nr#l in)eksi 2
('ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
lain.
('atasi pengunjung bila perlu.
(;ntruksikan kepada pengunjung untuk menui
tangan saat berkunjung dan sesudahnya.
()unakan sabun anti miroba untuk menui
tangan.
(Lakukan ui tangan sebelum dan sesudah
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
13/18
tindakan kepera*atan.
()unakan baju, masker dan sarung tangan
sebagai alat pelindung.
(Pertahankan lingkungan yang aseptik selama
pemasangan alat.
(Lakukan pera*atan luka, dainage, dresing
infus dan dan kateter setiap hari, jika ada
($ingkatkan intake nutrisi dan airan
('erikan antibiotik sesuai program.
Pr#teksi ter2adap in)eksi
(4onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal.
(4onitor hitung granulosit dan I'C.
(4onitor kerentanan terhadap infeksi.
(Pertahankan teknik aseptik untuk setiap
tindakan.
(;nspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase.
(;nspeksi kondisi luka, insisi bedah.
(Ambil kultur, dan laporkan bila hasil positip jika
perlu
(Dorong masukan nutrisi dan airan yang
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
14/18
adekuat.
(Anjurkan istirahat yang ukup.
(Anjurkan dan ajarkan mobilitas dan latihan.
(;nstruksikan klien untuk minum antibiotik
sesuai program.
(Ajarkan keluargaklien tentang tanda dan gejala
infeksi.
(Laporkan keurigaan infeksi.
# Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh bd
intake nutrisi
inadekuat k faktor
biologis
etelah dilakukan
asuhan kepera*atan
H jam klien
menunjukan stats
ntrisi
adekat dengan K=2
('' stabil,
(9ilai laboratorium
terkait normal,
($ingkat energi
adekuat
(4asukan nutrisi
adekuat
Mana/emen Ntrisi
(Kaji adanya alergi makanan.
(Kaji makanan yang disukai oleh klien.
(Kolaborasi team gii untuk penyediaan nutrisi
terpilih sesuai dengan kebutuhan klien.
(Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan
nutrisinya.
(Jakinkan diet yang dikonsumsi mengandung
ukup serat untuk menegah konstipasi.
(4onitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
('erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
15/18
M#nit#r Ntrisi
(4onitor '' jika memungkinkan
(4onitor respon klien terhadap situasi yang
mengharuskan klien makan.
(ad*alkan pengobatan dan tindakan tidak
bersamaan dengan *aktu klien makan.
(4onitor adanya mual muntah.
(4onitor adanya gangguan dalam input
makanan misalnya perdarahan, bengkak dsb.
(4onitor intake nutrisi dan kalori.
(4onitor kadar energi, kelemahan dan
kelelahan.
% PK2 Peningkatan $;K etelah dilakukan
asuhan kepera*atan
H jam pera*at akan
mengatasi dan
mengurangi episode
dari peningkatan $;K
(Pantau tanda gejala peningkatan $;K + kaji
)C, $:, respon pupil,, muntah, sakit kepala,
letargi, gelisah, nafas keras, gerakan tak
bertujuan, perubahan mental-
(Atur posisi tidur klien dengan tempat tidur
bagian kepala lebuh tinggi +#/(%/ derajat-
keuali dikontraindikasikan.
(=indari massage, fleksi rotasi leher
berlebihan, stimulasi anal dengan jari,
mengejan, perubahan posisi yang epat
(Ajarkan klien untuk ekspirasi selama
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
16/18
perubahan posisi.
('erikan lingkungan yang tenang dan
tingkatkan istirahat
(Pantau :
(Pantau A)D
(Kolaborasi dengan dokter untuk terapinya
(Pantau status hidrasi
& Perfusi erebral tidak
efektif bd Penekanan
pembuluh darah F
jaringan erebral
etelah dilakukan
asuhan kepera*atan
H. jam klien
menunjukan status
irkulasi dan tissue
perfustion erebral
membaik dengan K=2
($D dalam rentang
normal +!"/1/
mm=g-
($idak ada tanda
peningkatan $;K
(Klien mampu biara
dengan jelas,
menunjukkan
konsentrasi, perhatian
dan orientasi baik
M#nit#rin$ tekanan intrakranim'
(4onitor tekanan perfusi serebral
(4onitor balane airan
(Catat respon pasien terhadap stimulasi
('erikan informasi kepada keluarga
(4onitor respon neurology terhadap akti8itas
(4onitor drainase jika perlu
(Posisikan pasien kepala lebih tinggi dari badan
+#/(%/ derajat-
(4inimalkan stimulasi dari luar.
(4onitor 8s
(4onitor tanda(tanda $;K
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
17/18
(5ungsi sensori
motorik ranial utuh 2
kesadaran membaik
+)C !&, tidak adagerakan in8olunter-
(4onitor adanya parese
('atasi gerakan leher dan kepala
(4onitor adanya tromboplebitis
(Diskusikan mengenahi perubahan sensasi.
6 Kurang pengetahuan
tentang penyakit dan
pera*atannya bd
kurang paparan
terhadap informasi,
keterbatan kognitif
etelah dilakukan
askep H. am
pengetahuan klien
meningkat dg K=2
(Klien dapat
mengungkapkan
kembali yg dijelaskan.
(Klien kooperatif saat
dilakukan tindakan
Pendidikan kese2atan ' pr#ses pen"akit
(Kaji pengetahuan klien.
(elaskan proses terjadinya penyakit, tanda
gejala serta komplikasi yang mungkin terjadi
('erikan informasi pada keluarga tentang
perkembangan klien.
('erikan informasi pada klien dan keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan.
(Diskusikan pilihan terapi
('erikan penjelasan tentang pentingnya tirah
baring
(elaskan komplikasi kronik yang mungkin
akan munul bila klien tidak patuh
G indrom defisit self
are bd kelemahan,
penyakitnya
etelah dilakukan
askep H jam klien
dan keluarga
dapat mera%at
Bantan pera%atan diri
(4onitor kemampuan pasien terhadap
pera*atan diri yang mandiri
8/18/2019 DERAJAT CEDERA KEPALA.doc
18/18
diri 'dengan kritria 2
(kebutuhan klien
sehari(hari terpenuhi
+makan, berpakaian,
toileting, berhias,
hygiene, oral higiene-
(klien bersih dan tidak
bau.
(4onitor kebutuhan akan personal hygiene,
berpakaian, toileting dan makan, berhias
('eri bantuan sampai klien mempunyai
kemapuan untuk mera*at diri
('antu klien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari(hari.
(Anjurkan klien untuk melakukan akti8itas
sehari(hari sesuai kemampuannya
(Pertahankan akti8itas pera*atan diri seara
rutin
(Dorong untuk melakukan seara mandiri tapi
beri bantuan ketika klien tidak mampu
melakukannya.
('erikan reinforement positif atas usaha yang
dilakukan.