52
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang sub topik ekosistem (bagian topik ekologi) yang merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik saling berkesinambungan untuk membentuk suatu sistem yang seimbang. Pada ekologi memiliki hirarki/tingkatan komponen yang terdiri atas individu, populasi, komunitas, ekosistem, biosfer dan bioma.Ekosistem di alam ini memiliki pola penyesuaian untuk mempertahankan stabilitasnya yaitu dengan mengalami suatu perubahan. Pada prinsipnya semua bentuk ekosistem akan mengalami perubahan bentuk baik struktur maupun fungsinya dalam perjalanan waktu. Beberapa perubahan mungkin hanya merupakan fluktuasi lokal yang kecil sifatnya,sehingga tidak memberikan arti yang penting.Perubahan lainnya mungkin sangat besar/kuat sehingga mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Kajian perubahan ekosistem dan stabilitasnya memerlukan perhatian yang tidak sederhana, ini meliputi aspek-aspek yang sangat luas seperti siklus materi/nutrisi, produktivitas, konsep energi, kaitannya dengan masalah pertanian juga dengan masalah konservasi. Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat disebabkan oleh berbagai penyebab utama, yaitu: a) Akibat perubahan iklim b) Pengaruh dari faktor luar 1

· Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang sub topik ekosistem (bagian

topik ekologi) yang merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik

saling berkesinambungan untuk membentuk suatu sistem yang seimbang. Pada ekologi

memiliki hirarki/tingkatan komponen yang terdiri atas individu, populasi, komunitas,

ekosistem, biosfer dan bioma.Ekosistem di alam ini memiliki pola penyesuaian untuk

mempertahankan stabilitasnya yaitu dengan mengalami suatu perubahan.

Pada prinsipnya semua bentuk ekosistem akan mengalami perubahan bentuk baik

struktur maupun fungsinya dalam perjalanan waktu. Beberapa perubahan mungkin hanya

merupakan fluktuasi lokal yang kecil sifatnya,sehingga tidak memberikan arti yang

penting.Perubahan lainnya mungkin sangat besar/kuat sehingga mempengaruhi sistem secara

keseluruhan.

Kajian perubahan ekosistem dan stabilitasnya memerlukan perhatian yang tidak

sederhana, ini meliputi aspek-aspek yang sangat luas seperti siklus materi/nutrisi,

produktivitas, konsep energi, kaitannya dengan masalah pertanian juga dengan masalah

konservasi. Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat disebabkan oleh berbagai penyebab

utama, yaitu:

a) Akibat perubahan iklim

b) Pengaruh dari faktor luar

c) Karakteristika dalam sistem sendiri (Syafei, 1990 : 81)

Selain itu perubahan ekosistem juga berdampak pada perubahan lingkungan hidup dan

masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai pengetahuan akan

konsep dasar suksesi, kajiaan pendekatan tentang suksesi, permasalahan dan contoh-contoh

suksesi, dan cara penanggulangan dan aplikasi solusi dari masalah- masalah suksesi

tersebut.Hal ini bertujuan agar insan biologi dapat menerapkan sedikit pengetahuannya akan

suksesi untuk mengurangi dampak negatif akibat suksesi yang telah terjadi.

1

Page 2: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi dan konsep dari suksesi?

2. Apa saja pendekatan yang melatar belakangi konsep kajian Suksesi?

3. Apa yang dimaksud dengan konsep klimaks dari suksesi?

4. Jelaskan permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan suksesi!

5. Apa saja contoh-contoh dari suksesi ?

6. Jelaskan kaitan suksesi dan pertanian ?

7. Bagaimana dampak negatif dan positif dari suksesi?

1.3 TUJUAN

Dari perumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penyusunan makalah ini adalah:

1. Mendeskripsikan definisi dan konsep suksesi;

2. Menyebutkan dan menjelaskan pendekatan kajian yang melatar belakangi konsep

Suksesi;

3. Mendeskripsikan konsep klimaks dari suksesi;

4. Menyebutkan dan menjelaskan dengan contoh-contoh permasalahan-

permasalahan yang berkaitan dengan suksesi;

5. Mendeskripsikan dampak negatif dan positif dari suksesi.

6. Menjelaskan kaitan suksesi dan pertanian.

7. Menjelaskan dampak positif dan negative dari suksesi.

2

Page 3: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI DAN KONSEP SUKSESI

2.1.1 Definsi Suksesi

Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang

terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas

baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi dapat

diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang.

Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.

(Arianto Sam, 2008)

Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu

menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi akan berakhir apabila

lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai klimaks.

Ekosistem yang klimaks dapat dikatakan telah memiliki homeostatis, sehingga mampu

mempertahankan kestabilan internalnya.(Admin,2010)

2.1.2 Konsep Suksesi

Sere

Seluruh seri komunitas yang terbentuk pada keadaan/waktu tertentu

Suksesi

Suatu seri perubahan berurutan dan bertahap dari komunitas pada suatu wilayah

ekosistem tertentu

Klimaks

Suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang menentukan dalam perjalanan

suksesi ekologis yang optimum.

3

Page 4: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Pada prinsipnya semua bentuk ekosistem akan mngalami perubahan baik struktur

maupun fungsinya dalam perjalanan waktu.Beberapa perubahan mungkin hanya merupakan

fluktuasi local kecil sifatnya,sehingga tidak memberikan arti yang penting.Perubahan lainnya

mungkin sangat besar atau kuat sehingga mempengaruhi system secara keseluruhan.

Kajian perubahan ekosistem dan stabilitasnya memerlukan perhatian yang tidak sederhana,ini

meliputi aspek-aspek yang sangat luas seperti siklus materi / nutrisi ,produktivitas,konsep

energy,kaitannya dengan masalah pertanian dan juga dengan masalah konservasi.

Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat di sebabkan berbagai penyebab utama yaitu:

a. Akibat perubahan iklim

Perubahan atau fluktuasi iklim dalam skala dunia yang meliputi ribuan tahun telah

memberikan reaksi penyusuaian dari ekosistem di dunia ini.Bentuk perubahan ini meliputi

perubahan dalamperioda waktu yang lama dari penyebaran tumbuhan dan juga hewan.yang

akhirnya sampai pada bentuk-bentuk ekosistem sekarang.

b. Suksesi allogenik ( karena pengaruh dari luar)

Faktor luar seperti api,penginjakan,atau polusi dapat menginduksi perubahan ekosistem baik

untuk sementara maupun waktu yang relative lama.

c. Suksesi autogenik (karena pengaruh dari dalam)

Ini merupakan suksesi ekologi,yang dapat di artikan sebagai perubahan dalam ekosistem

yang berkembang kearah pemasakan atau pematangan atau “ Steady state “.

Seperti yang di pahami bahwa ekosistem merupakan system yang terbuka,mempunyai

kapasitas untuk pengaturan diri oleh system umpan balik negative.artinya ekosistem

mengarah pada keseimbangannya,berupa ekosistem yang stabil.

4

Page 5: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Gambar 2.1 : Proses suksesi

2.1.3 Pengertian dasar dari suksesi

Sudah di ketahui secara meluas bahwa apabila suatu kebun tidak di pelihara ,atau

lapangan rumput yang tidak pernah di potong secara teratur maka vegetasinya akan

mengalami perubahan yang tidak tetap terus menerus. Berbagai tumbuhan liar akan hidup

atau tumbuh dan mengubah sama sekali karakteristika dari vegetasi asalnya.Demikian juga

suatu lahan pertanian yang tidak di garap,maka herba,perdu dan pohon liar akan tumbuh

menguasai daerah atau lahan tersebut, dan apabila kondisi tanahnya memungkinkan vegetasi

akan berkembang membentuk komunitas hutan.

Perubahan yang sama akan terjadi pula pada lahan lahan yang terbentuk secara

alami,seperti delta,bukit pasir,daerah aliran lahar atau lava ,pada permulaannya tanah belum

matang,Nutrisi organic belum ada ,permukaan sangat terbuka dan kondisinya belum

menunjang kehidupan di atasnya.Akan tetapi apabila di ber waktu yang cukup lama ,lahan

lama kelamaan akan tertutup koloni-koloni tumbuhan yang kemudian ekosistem ini

berkembang.

Suatu komunitas tumbuhan akibat adanya longsor ,banjir,letusan gunung berapi dan

atau pengaruh kegiatan manusia akan mengalami gangguan atau kerusakan yang

parah.hancurnya komunitas tumbuhan ini akan menimbulkan situasi terbukanya permukaan

tanah,yang tadinya rimbun tertutup lapisan vegetasi / komunitas tumbuhan.keadaan ini

5

Page 6: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

merupakan habitat baru yang bias di gunakan sebagai tempat hidup tumbuhan liar baik cepat

maupun lambat.

Yang pertama kali masuk biasanya berupa tumbuhan pelopor atau pionir yaitu

tumbuhan yang berkemampuan tinggi untuk hidup pada keadaan lingkungan yang serba ke

atas atau mempunyai berbagai factor pembatas, seperti kesuburan tanah yang rendah

sekali.Kekurangan atau ketiadaan air dalam tanah intensitas cahaya yang terlalu berlebihan /

tinggi dan sebagainya.

Kehadiran kelompok pionir ini akan menciptakan kondisi lingkungan tertentu yang

memberikan kemungkinan untuk hidup tumbuhan lainnya.Koloni tumbuhan pionir ini akan

menghasilkan proses pembentukan lapisan tanah .memecah batuan dengan akarnya dan

membebaskan materi organic ketika terjadi pelapukan dari tumbuhan yang mati.

Proses akan berkembang sesuai dengan perubahan waktu dan akan menciptakan

komunitas tumbuhan yang semakin lama semakin padat dan kompleks,mengarah pada

pematangan bentuk komunitas tumbuhannya.

Seluruh proses pematangan bentuk komunitas atau ekosistem ini di sebut suksesi.

Skema 2.1.3 : Tanaman Pioner

6

AWAL VEGETASI KLIMAKS

(Pioner)

Proses suksesiPergantian masy. Tumb.

SELALU ADA PERUBAHANPOHON TUA-

MATI

Proses homeostasis

Page 7: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Tansley (1920) mendefinisikan suksesi sebagai berikut:suksesi adalah perubahan yang

perlahan lahan dari komunitas tumbuhan dalam suatu dareah tertentu di mana terjadi

pengalihan dari satu jenis tumbuhan olehjenis tumbuhan lainnya pada tingkat populasi.

Clements (1916) menuliskan pendapat-pendapatnya yang sangat persuasive,ia menyatakan

bahwa vegetasi dapat di sejalankan dengan “organism super” mampu memperbaiki atau

mengelola dirinya sendiri bila terjadi gangguan atau kerusakan,ia juga mengenalkan adanya

enam unsur yang akan terjadi sehubungan dengan proses suksesi yaitu:

Penggundulan yang mengakibatkan terjadinya sibstrat baru

Migrasi kehadiran migrula atau organ pembiak tumbuhan.

Eksesis perkecambahan,pertumbuhan,reproduksi,dan penyebaran

Kompetisi ,persaingan sehingga pengusiran satu spesies oleh species lainnya

Reaksi,perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh jenis tumbuhan

Stabilisasi,Yang menghasilkan komunitas tumbuhan pada tingkatan yang matang.

Perubahan komunitas tumbuhan atau vegetasi yang di kemukakan atas dasar

menggambarkan bertambah kayanya suatu daerah oleh berbagai jenis tumbuhan yang hidup

di atasnya, proses perubahan ini di sebut suksesi progresesif.

Perubahan vegetasi dapat pula mengarah pada penurunan jumlah jenis tumbuhan,

penurunan kompleksitas struktur komunitas tumbuhan. Hal ini terjadi biasanya akibat

penurunan kadar zat hara dari tanah, misalnya akibat degradasi habitat.Perubahan komunitas

tumbuhan mengarah ke yang lebih sederhana ini di sebut suksessi retrogresif atau suksesi

regresif.

Dalam hal suksesi retrogresif ini seluruh unsur perubahan yang di kemukakan oleh

Clements tetap berlaku,tetapi dengan arah yang berlawanan.

Gams (1918) mengemukakan bahwa suksesi bisa terjadi secara alami ,tetapi bisa juga

timbul karena perbuatan manusia.keduanya tidak berbeda secara mendasar. Hutan yang yang

hancur karena di tebang oleh manusia,atau di hancurkan akibat longsor atau angin topan ,

proses suksesi yang terjadi akan relative sama.

Gams mengkategorikan suksesi ini dalam tiga keadaan yaitu

1. Suksesi dengan urutan normal,yang berasal dari adanya pengaruh terhadap vegetasi

yang terus menerus dan cepat.misalnya vegetasi rumput yang selalu terinjak-injak

7

Page 8: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

ternak,dimamah biak,di jadikan tempat beristirahat ternak ,atau tempat guling-

gulingan ternak.kondisi vegetasi akan mengalami fasa perubahan masa ternak tetap

berada di tempat itu.

2. Suksesi dengan urutan berirama yang berasal dari gangguan berulang-ulang ,mugkin

siklis tetapi mempunyai interval waktu satu gangguan dengan gangguan

berikutnya.misalnya terjadi perubahan vegetasi karena adanya proses rotasi

dalampemanfaatan lahan pertanian.

3. Suksesi denga urutan katastrofik,yang terjadi secara hebat dan tiba-tiba, tidak

berirama, seperti meletusnya gunung merapi, gempa bumi, kebakaran, penebangan,

pengerinhan habitat akuatika,yang kesemuanya ini bisa menimbulkan dampak

katastrofik pada komunitas tumbuhan,yang kemudian cepat atau lambat akan diikuti

oleh suatu proses suksesi tumbuhan.

Perubahan vegetasi di alam sebenarnya bisa di bedakan dalam tiga bentuk umum yaitu:

a. Pe r ubahan fenologis yang tidak saja terjadi karena adanya masa-masa

berbunga,berubah biji,berumbi,gugur daun dan sebagainya,tetapi juga terjadi

pertumbuhan jenis-jenis tumbuhan tertentu dalam perjalanan waktu atau musim yang

memperkaya komunitas tumbuhan itu.misalnya pada habitat padang pasir dengan

hadirnya tumbuhan setahun dan geofita setelah hujan turun,dan ini terjadi satu kali

untuk beberapa tahun.

b. Perubahan suksesi sekunder yakni perubahan yang vegetasi yang non fenologis dan

terjadi dalam ekosistem yang telah matang.ini termasuk suksesi normal ,berirama dan

katastrofik seperti yang di klasifikasikan oleh gams.suatu suksesi sekunder berasal

hanya dari suatu kerusakan ekosistem secara tidak menyeluruh atau tidak total

kerusakannya.Misalnya pada daerah pertanian setelah terjadi panenan.juga pada

daerah hutan akiubat terjadinya pohon tumbang.Pada suksesi sekunder ini dapat

bersifat satu arah atau siklik.

c. Perubahan suksesi primer , berlainan dengan suksesi sekunder,pembentukan

komunitas tumbuhan pada suksesi primer ini berasal dari suatu substrat yang

sebelumnya tidak pernah mendukung komunitas tumbuhan.

Substrat baru yang terbentuk bisa berasal dari system air sebagai hasil dari proses

pendangkalan ,suksesi yang terjadi di sebut suksesi hidroseres(clements)atau hidrark

(cooper).bila substrat baru berasal dari system darat ,batuan,pasir,dan sebagainya

maka suksesinya di sebut suksesi xeroseres atau xerark.

8

Page 9: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Tahapan – tahapan suksesi

Proses suksesi dapat terjadi melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :

a. Kolonisasi

Tahap awal dari suksesi adalah kolonisasi,selama tahap tersebut habitat yang

kosong dipenuhi oleh oragisme – organisme. Kolonisasi ini memerlukan : pertama,

bahwa organisme tersebut sampai dilokasi dan kedua, organisme tersebut menjadi

mantap disana. Kemampuan organisme untuk sampai pada suatu tempat tergantung

pada kemampuan dispersal individu tersebut dan isolasi yang ada pada daerah

tersebut.

b. Modifikasi Tempat

Dari tahap kolonisasi, organisme – organisme yang berdiam didaerah itu akan

mengubah sifat – sifat tempat tersebut. Koloni awal dari suksesi primer pada daerah

terestial biasanya adalah mikroorganisme – mikroorganisme tanah seperti misalnya

lichens (lumut kerak) yang meruakan kolonis permulaan dari bebatuan vulkanik.

Organisme ini akan mempengaruhi sifat – sifat batuan yang didiami.Merupakan

pengubahan sifat-sifat tempat (habitat) yang dilakukan oleh koloni makhluk hidup.

c. Variabilitas Ruang

Tahap berikut dari modifikasi ruang adalah peningkatan variablitas ruang

(spasial) habitat. Contohnya adalah Dryas drummndii adalah tanaman pembentuk

hutan yang terpentingpada suksesi awal di Alaska. Tumbuhan ini menghasilkan

gradient sifat tanah. Bahan organik tanah brvriasi pada bagian tengah hutandan pada

bagian tepi hutan.

Penutupan vegetasi ummnya berpengaruh pada perbaikan temperature, cahaya

dan evaporasi. Oleh karena transpirasi hutan akan cenderung menciptakan

kelembapan internal yang tinggi, kehilangan air dari organisme yang ada dihutan

mungkin akan berkurang. Temperature udara akan lebih rendah dalam tegakan

suksesi suksesi yang lebih tua.

9

Page 10: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

2.1.4 PEMBAGIAN SUKSESI

Pada Suksesi terdapat dua jenis yaitu yang dikenal dengan suksesi primer dan suksesi

sekunder, yang membedakan antara suksesi primter dan suksesi sekunder terletak pada

kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi, dibawah ini penjelasan mengenai suksesi

primer dan suksesi sekunder :

1. Suksesi Primer

Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terganggu dan mengakibatkan hilangnya

komunitas awal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut akan

terbentuk substrat dan habitat baru.

a. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung

berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai.

b. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah,

batubara, dan minyak bumi.

Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang

pernah meletus pada tahun 1883.Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula

muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap

penyinaran matahari dan kekeringan.Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan

pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis

mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karna aktivitas

penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks

susunannya.Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan

subur.Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh.Bersamaan dengan itu tumbuhan

herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya.Kondisi demikian

tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan

pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah

10

Page 11: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh.Tumbuhan semak menaungi rumput dan

belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon

mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut

mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang

terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu. 

Gambar 2.1.4 : Suksesi primer pada Pulau Anak Krakatau

Perubahan yang terjadi selam proses suksesi :

1.Perkembangan sifat substrat/tanah

2.Pertambahan kepadatan komunitas

3.Peningkatan pemanfaatan SDL

4.Perubahan iklim mikro

5.Komunitas menjadi lebih kompleks

11

Page 12: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Skema 2.1.4 : Proses suksesi primer

2. Suksesi Sekunder

Apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan, baik secara alami ataupun

buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh

organisme yang ada sehingga dalam ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan lama

masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin

kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput

dengan sengaja. Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain

tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang

ditinggalkan tak terurus.

Gambar 2.1.4A : Suksesi sekunder karena penebangan hutan

12

Page 13: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Gambar 2.1.4B : Suksesi sekunder karena kebakaran hutan

Kebakaran sering kali terjadi seiring dengan datangnya musim kering atau yang

dikenal juga dengan musim kemarau. Kebakaran dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor baik

yang disebabakan oleh kesalahan manusia maupun faktor kondisi alam, kebakaran yang

terjadi karena gejala alam sering terjadi di musim kemarau dengan suhu panas yang tinggi

memudahkan bahan organik kering mudah terbakar jika tersulut dengan api, bencana

kebakaran pun lebih banyak menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi setelahnya dan

bahkan menimbulkan kerugian material. Kebakaran tidak hanya terjadi di pemukinaan

masyarakat, kebakaran hutan juga sering kali terjadi di sebagian wilayah Indonesia, bencana

ini dapat melenyapkan ekosistem didalamnya. Tidak hanya hilangnya vegetasi hutan,

kerusakan habitat satwa dan sumber pakannnya juga mengakibatkan mereka harus bergerak

ke habitat lain.

Kebakaran pada tahun 2006 yang terjadi kawasan Taman Nasional Tanjung Puting

menghabiskan hampir 1/5 kawasan SPTN III, Resort Tanjung Harapan daerah Beguruh yang

sebagian besar vegetasinya hutan rawa gambut. Selain didaerah Beguruh kebakaran sering

terjadi di SPTN I, Resort Pondok Ambung yang berbatasan dengan perkebunan sawit.

Kebakaran yang terjadi dibelakang Stasiun Penelitian Pondok Ambung satu tahun yang lalu,

tepatnya tanggal 20 Februari 2008 menyebabkan hilangnya vegetasi yang ada di sana,

bencana yang menyebabkan hilangnya vegetasi seluas 6,6 ha yang terjadi akibat dari

kelalaian manusia yang didukung dengan kondisi cuaca.

Kebakaran yang terjadi dapat dikendalikan dan api berhasil dipadamkan dengan

kerjasama oleh berbagai pihak yang terkait dalam kurun waktu 5 jam, dalam proses

13

Page 14: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

pemadaman kendala yang dihadapi terkait dengan peralatan yang digunakan untuk

pemadaman api. Dengan berjalannya waktu, hutan yang telah habis terbakar tersebut secara

perlahan akan terjadi proses suksesi sekunder dimana jenis-jenis vegetasi pioneer akan

tumbuh menggantikan vegetasi sebelumnya yang telah musnah, seiring dengan tumbuhnya

vegetasi pioner ini menggundang satwaliar seperti rusa untuk datang dan memakan daun

muda dan rumput yang terdapat disana. Proses suksesi akan terjadi bertahun-tahun untuk

mengembalikankondisi hutan dengan tumbuh jenis-jenis yang toleran terhadap cahaya.

Pada tanggal 20 Feb 2009, Tepat satu tahun kebakaran staf Pondok Ambung

melakukan kegiatan analisis dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan yang dapat tumbuh

kembali di hutan yang telah terbakar, dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis

vegetasi yang tumbuh dalam proses suksesi, struktrur dan komposisi jenis sehingga dapat

menggambarkan kondisi hutan. Tidak hanya untuk jenis tumbuhan tingkat tinggi, data yang

diambil meliputi jenis paku-pakuan, semak dan jenis rumput-rumputan.Dari hasil kegiatan

yang dilakukan didapatkan data keragaman jenis di lahan terbakar, jenis yang dapat tumbuh

diantaranya beberapa jenis pohon, paku-pakuan, tumbuhan semak, rumput-rumputan dan

kantung semar.Kantung semar yang tumbuh dilahan terbakar adalah jenis Nepenthes

rafflesiana yang memiliki ciri bentuk kantong bawah oval dengan warna merah marun dan

memiliki dua sayap yang cukup lebar.Jenis paku-pakuan yang mendominasi tumbuh pada

lahan terbakar ialah jenis Gleichenia linearis dan Lycopodium cernuum.Pada tingkat vegetasi

semak jenis yang dapat tumbuh adalah Melastoma malabathricum, Ochthocharis

bornensis,Achasma coccineum Val. Blumea balsamifera dan Sesaraian.Dari suku rumput-

rumputan dapat ditemukan dua koloni suku poaceae dan Cyperaceae. Darisuku poaceae

ditemukan tiga jenis yaitu Digitaria ischaemum, Sorghum halepensedan Pennistrum

purpureum, sedangkan dari suku Cyperaceae ditemukan 4 jenis yaitu Eleocharis parvula,

Cyperus kyllingia, Cyperus distans dan Cyperus paniceus.

Gambar 2.1.4C : Tanaman Lycopodium cernuum

14

Page 15: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Untuk vegetasi pohon, jenis-jenis yang dapat tumbuh adalah jenis Schima wallichii

korth, Garcinia sp, Rhodamina cinerea, Eugenia sp dan jenis lainnya.Dari beberapa jenis

pohon yang tumbuh, jenis Schima wallichii korth lebih mendominasi tumbuh.Saat melakukan

kegiatan analisis dan identifikasi di hutan bekas kebakaran sering ditemukan jejak, kotoran

dan tumbuhan yang telah dimakan rusa, daun muda dari jenis sesaraian menjadi sumber

pakan rusa.Walaupun sumber pakannnya terdapat di lahan terbakar tetapi intensitas bertemu

dengan rusanya sangat jarang.

Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu:

1. Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan.

2. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu.

3. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut.

4. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora. dan benih lain

serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam proses perkecambahan.

5. Jenis substrat baru yang terbentuk.

6. Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu penyebaran biji, sporam

dan benih serta curah hujan.

7. Sifat – sifat jenis tumbuhan

Suksesi tidak hanya terjadi di daratan, tetapi terjadi pula di perairan misalnya di danau

dan rawa. Danau dan rawa yang telah tua akan mengalami pendangkalan oleh tanah yang

terbawa oleh air. Danau yang telah tua ini disebut eutrofik.

Telah dijelaskan bahwa akhir suksesi adalah terbentuknya suatu komunitas klimaks.

Berdasarkan tempat terbentuknya, terdapat tiga jenis komunitas klimaks sebagai berikut :

1. Hidroser yaitu sukses yang terbentuk di ekosistem air tawar.

2. Haloser yaitu suksesi yang terbentuk di ekosistem air payau

3. xeroser yaitu suksesi yang terbentuk di daerah gurun.

15

Page 16: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

2.2 Pendekatan Dalam Kajian Suksesi

Sejalan dengan perkembangan dari ekologi umumnya maka dalam kajian suksesi ini pun

mengalami perkembangan,dan dapat di bagi dua periode pendekatan,yaitu pendekatan secara

lama atau tradisional di satu fihak dan pendekatan yang di tujukan untuk melengkapi atau

mengoreksi pendekatan lama berdasarkan konsep-konsep ekosistem yang mendasarinya di

fihak lain

a. Pendekatan Kajian Suksesi Lama /Tradisional

Teori suksesi pola pendekatan lama di dasarkan pada beberapa pemikiran yaitu:

1. Suksesi adalah suatu proses perkembangan komunitas yang teratur dan

meliputi perubahan komposisi jenis dan fungsi ekosistem melalui waktu

tertentu,suksei merupakan proses yang progresip dan dapat di perkirakan.

2. Fase awal dari suksesi struktur komunitas serhanan.dan di kuasai oleh

tumbuhan berumur pendek.sere breikutnya menjadi lebih progresif ,lebih

kompleks dan di kuasai oleh tumbuhan berumur panjang.

3. Suksesi berkulminasi dalam komunitas klimaks ,yang paling besar ,paling

efisien dan komunitas paling kompleks dari habitat yang

mendukungnya.komunitas klimaks adalah stabil dan mandiri.

4. Suksesi dari habitat yang berbeda dapat mengarah pada komunitas klimaks

yang sama.pemikiran ini di sebut kesamaan akhir “equifinality” jadi baik

hidroseres maupun xeroseres akan berkembang menjadi komunitas klimaks

berupa hutans

5. Faktor penting yang berpengaruh terhadap bentuk komunitas klimaks adalah

iklim.cowles dan clements berpendapat bahwa untuk setiap daerah iklim akan

mempunyai satu bentuk komunitas klimaks.pendapat ini d sebut teori

monoklomaks .variasi local dari komunitas klimaks akan di tentukan oleh

tanah,dan apabila di beri waktu yangcukup akan berkembang mengarah ke

bentuk klimaks regional.

Teori suksesi tradisional / lama ini sangat kaku,lebih di tekankan pada pola berpikir

deduktif dan pembuktian yang bersifat relative sangat sedikit kasus suksesi telah di kaji

secara rinci karena perubahan meliputi waktu yang panjang beberapa decade dan sulit

mengelola penelitian lapangan untuk waktu yang lama ini.

16

Page 17: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

b. Pola Pendekatan Suksesi Modern

Akhir-akhir ini timbul suatu pemikiran bahwa dalam kajian suksesi harus di perhitungkan

pula segala aspek dari ekosistem untuk menggambarkan perubahan struktur dan fungsi

ekosistem suksesi ini.

A. Pola aliran energy

Selama suksesi mencapai klimaks pola energy dalam ekosistem berubah secara

mendasar.perubahan ini di refleksikan dalam besaran standing crop dalam system.

a) Selama fase seral awal masukan energy ke ekosistem lebih besar dari yang

hilang.tumbuhan dan hewan komunitasnya berkembang ,mengakumulasi energy

sebagai biomasa.bebereapa standing crop atau tegakan yang ada meningkat

selama suksesi.

b) Ketika komunitas klimaks di kembangkan maka steady state tercapai.dalam

keadaan ini masukan energy ke ekosistem sama dengan energy yang

hilang.hasilnya perubahan tegakan adalah kecil.aliran energy melalui sistempada

fase klimaks adalah maksimum.

c) Bila ekosistem terganggu oleh factor luar,misalnya kebakaran .energi yang hil;ang

mugkin lebih besar dari masukan energy.dalam hal ini besaran tegakan dalam

system menurun.

d) Akumulasi energy sebagai biomasa selama suksesi palingbesar dalam ekosistem

daratan,tumbuhan terbesar membentuk komunitas klimaks .tegakkan berada

dalam maksimumnya meskipun ada sedikit fluktuasi.

e) Di ekosistem perairan ,terutama laut,komuntias kliamkas mungkin di nyatakan

oleh fitiplankton .ukurannya yang kecil berarti standing crcopnya relative rendah /

kecil,mungkin akumulasi dalam ekosistem rendah.tetapi laju metabolism tinggi

sehingga memungkinkanuntuk mempunyai produktivitas kotor yang tinggi.

B. Produktivitas

Produktivitas kotor dari ekosistem meningkat selam suksesi sampai

klimaksnya.peningkata ini sebanding dengan keadaan standing cropnya.prosentase dari

produktivitas kotor yang terfiksasi sebagai produktivitas bersih tidak terus meningkat

sampaiklimaksnya,hal ini akibat beberapa keadaan.

17

Page 18: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

a) Dalam fase seral awal tumbuhna dominan berkecenderuingan untuk menjadi kecil

dan berumur pendek.bentuk tumbuhan ini meliputi tumbuhan

setahun,produktivitas bersihnya tinggi.Tumbuhnya yang kecil memerlukan energy

yang relative sedikit untuk pengelolannya.

b) Dalam fase seral akhir tumbuhan dominan berkecenderungan besar dan berumur

panjang,seperti pohon.ketika tumbuh esmpurna memerlukan bagian yang besar

dari produktivitas kotornya untuk respirasi dalam pengelolaan

tumbuhnya.organisme muda berada dalamlajupertumbuhan maksimum dan

dikarakterisasi oleh penurunan produktivitas bersih ketika dewasa.akibatnya

tumbuhan besar dan berumur panjang mempunyai periode kehidupan dalam

keadaan relative tidak produktif.halini terefleksikan dalam produktivitas dari

ekosistem secara keseluruhan.

C. Efisiensi Ekologi

Teori suksesi lama menyatakan bahwa proses suksesi membawa suatu komunitas

untuk mencapai efesiensi konversi energy yang maksimum.energi merupakan sumber

pembatas yang ekstrim bagi ekosistem,sehingga sangat logis apabila orang menduga

bahwa kematangan akan tercapai pada saat ketersediaan energy berada dalam keadaan

terbaik untuk bisa di manfaatkan. Padahal pemikiran ini bertentangan dengan apa yang di

ketahui tentang pola aliran energy dan produktiviotas.

Telah dinyatakan bahwa dalam suatu suksesi primer ,produktivitas kotor di mulai

dengan nol kemudian meningkat, tetapi peningkatannya tidak dapat tanpa batasnya

apabila produktivitas bersih menurun sampai mencapai klimaks,efesiensi konversi energy

menurun dalam fase seral akhir.

Penurunan efesiensi ekologi dari suatu ekosistem yang matang adalah fungsi dari pola

produktivitas dari tumbuhan besar,yang hidup dalam komunitas klimaks.tumbuhan

mempunyai adaptasi yang tinggi untuk dapat tumbuh dengan cepat ketika muda dan

peka,apabila telah besar dan mandiri maka rendahnya produktivitas bersih tidak menjadi

masalah lagi.

18

Page 19: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

D. Struktur Trofik

Fase seral awal ada alternative mempunyai rantai makanan yang pendek.kerusakan

dapat terjadi dengan mudah ,apabila salah satu rantai hilang maka tidak ada alternative

pengaliran air lagi energy.begitu pelapisan dari ekosistem terbentuk dan versitas jenis

meningkat maka struktur trofilmenjadi lebih kompleks dan terbentuk jaring makanan.

Struktur trofil yang lebih kompleks menghasilkan ekosistem yang stabil. Berbagai

kemungkinan aliran energy tidak lagi menjadi masalah apabila salah satu dari mata rantai

rusak atau terganggu .rantai makanan detritus memegan peranan penting pada ekosistem

matang ini.

E. Perubahan siklus Nutrisi

Teori lama memperkirakan bahwa suksesi menghasilkan komunitas yang stabil dan

siklus materi yang lebih efisien. Hal ini adalah benar untuk kebanyakan ekosistem

daratan,tetapi tidaklah demikian untuk ekosistem perairan.

Dalam setiap proses suksesi jumlah nutrisi yang bersiklus dalam setiap fase awal

adalah kecil.penimbunan dalam ekosistem juga kecil.Pertukaran nutrisi antara komponen

biotic dan abiotik terjadi cepat karena umur organismenya pendek.peranan detritus dalam

regenerasi dalam nutrisi kurang penting.fasa organic dari siklus kurang

berkembang,akibatnya nutrisi dapat bergerak ke dalam dan keluar dari system dengan

penuh mudah ,maka siklus nutrisinya terbuka.

Meningkatnya biomasa pada fase seral akhir berarti tingginya jumlah nutrisi yang di

simpan dalam system.Laju siklus nutrisi menjadilambat akibat system di domonasi oleh

organism yang umur panjang.Jumlah nutrisi yang di perlukan pada fase seral akhir ini

besar.tumbuhan besar dari komunitas klimaks mempunyai system akar yang luar biasa

yang sangat efektif dalam menyerap nutrisi.peranan detritus dalam regenerasi nutrisi

adalah penting.

Karaktersitika ini berarti bahwa system yang matang mempunyai kemampuan untuk

menahan nutrisi untuk waktu yang lama.masaorganik dari nutrisi adalah berkembang

dengan baik sehingga tidak banyak nutrisi di keluarkan dari perbatasan ekosistem.siklus

nutrisi menjadi lebih tertutup dan sempurna hal ini relative efisien dan keseimbangan

19

Page 20: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

akan terbentuk.jumlah dan laju siklus nutrisi dalam suksesi di lautan dan biasanya sampai

menurun sampai klimaks,dengan demikian serekarekteristika ini berkembabg sebagai

hasil dari pengembalian nutrisi dari dasar yang tidak efisien.nutrisi di lepas dari organic

mati ke dasar perairan dan tidak di kembaliokan ke permukaan yang produktif.

F. Struktur dan Keaneragaman

Stratifikasi

Sere awal biasanya terdiri dari kelompok-kelompok tumbuhan pendek yang tidak

merata penyebarannya dan dengan pelapisan yang sederhana.suksesi berjalan

terus ,tumbuhan yang lebih tinggi bentuk lapisan tambahan dan terjadi peneduhan.Koloni

tumbuhan lama menyingkir dari keteduhan dan diganti dengan jenis tumbuhan bawah

lainnya yang biasa hidup dibawah naungan perdu,suatu formasi hutan klimaks akhirnya

terbentuk dengan identifikasinya yang kompleks .untuk hutan tropika misalnya di kenal

dengan pelapisan dari kanopi pohon,lapisan perdu,dan lapisan dasar byang terdiri dari

lumut.

Pengecualian-pengecualian untuk terbentuknya stratifikasi kompleks ini memang juga

bisa terjadi ,misalnya pada hutan ,lapisan kanopi pohon yang kerap dan mengakibatkan

energy cahaya tidak memungkinkan untuk menunjang vegetasi dasar.fenomena ini dapat

diketemukan di hutan alami yang padat atau rapat kanopinya,baik di tropika maupun di

temperate.

Meningkatnya kekomplekkan struktur vertical dari ekosistem didikuti oleh

agregasispasial dari fungsi di antara lapisan,contoh yang baik adala di hutan ,fotosintesis

terjadi di lapisan kanopi pohon,penguraian berada di lapisan dasar atau permukaan

tanah,dan batang-batang pohon mengangkut kembali nutrisi ke kanopi.

Pelapisan yang sama dari struktur dan fungsi terjadi selama suksesi di lautan dan

danau.produksi terjadi di lapisan permukaan sedangkan pengeruaian lebih banyak terjadi

pada dasar perairan.nutrisi di kembalikan ke permukaan akibat pengadukan oleh arus atau

angin.Dengan demikian meskipun ada perbedaan dalam pengendalian nutrisi ,rupanya

untuk semua ekosistem berkembang pelapisan dari struktur dan fungsi selama suksesi.

20

Page 21: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Keaneragaman Jenis

Peningkatan yang cepat dari jumlah jenis merupakan gambaran pada fasa awal

suksesi ,banyak tumbuhan yang berkoloni .Gambaran pertama dari suksesi ,peningkatan

diversitas jenis cepat .dan fasa berikutnya laju peningkatan berjalan lambat.jumlah jenis

yang berbeda dalam ekosistem mungkin meningkat terusa sampai terbentuknya

komunitas klimaks.tetapi banyak pula terjadi penurunan keaneragaman sampai akhir dari

suksesi.

Penurunan keaneragaman ini terjadi akuibat kompetisi ,tumbuhan yang dominan pada

seral akhir besar-besar dan lebih kompleks,sejarah pertumbuhannya daripada tumbuhan

pada seral awal.Dengan demikian hasil dari kompetesi tidak banyak terbentuk ragam dari

jenis.pada suksesi dengan hasil akhir hanya terdiri dari beberapa jenis dominan,seral

intermedier mengandung jumlah yang maksimum.

Keaneragaman jenis dapat meningkat terus sebagai komunitas klimaks ,apabila struktur

dan energy yang tersedia mendukungnya.contoh yang baik adalah di tropika,hutan

penghujan tropika mempunyai struktur yang kompleks dan di dominasi berbagai jenis

tumbuhan serta di suplai oleh sejumlah energy yang melimpah berbagai habitat tercipta

dan terpakai sampai terbentuk klimaks.

2.3 Konsep Klimaks

21

Page 22: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Skema 3.1.1 konsep klimaks

Teori tradisional menyatakan bahwa suksesi ekologi mengarah kepada suatu komunitas

akhir yang stabil yaitu klimaks. Fasa klimaks ini mempunyai sifat-sifat tertentu ,dan yang

terpenting adalah :

a) Fase klimaks merupakan system yang stabil dalam keseimbangannya antara

lingkungan biologi dengan lingkungan non biologinya.

b) Komposisi jenis pada fasa klimaks relative tetap atau tidak berubah

c) Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dari materi

organic ,sehingga tidak ada perubahan yang tidak berarti.

d) Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.

Pembentukkan komunitas klimaks sangat dipengaruhi oleh musim dan biasanya

komposisinya bercirikan spesies yang dominan. Berdasarkan pengaruh musim terhadap

bentuknya komunitas klimaks, terdapat dua teori sebagai berikut :

1. Teori monoklimaks

Dalam teorinya pada tahun 1916 clements menyatakan bahwa komunitas klimaks untuk

suatu kawasan semata-mata merupakan fungsi dari iklim.Dia memperkirakan bahwa pada

waktu yang cukup dan bebas dari berbagai, pengaruh gangguan luar suatu bentuk umum

mengatasi klimaks yang sama akan terbentuk untuk setiap daerah iklimyang sama .dengan

22

InteraksiKompetisiToleransi

Populasi Dominan

Dimensiwaktu

Secara fisiognomis populasi dominan tersebut merupakan identitas komunitas klimaks

Misal: Hutan meranti (Dipterocarpaceae dominan)

Page 23: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

demikian iklim sangat yang menentukan batas dari formasi klimaks. Pemikiran ini di fahami

sebagai teori monoklimaks dan di terima secara luas oleh para pakar botani pada pertengahan

awal dari abad ini.

Clements dan para pendukungnya dari teori monoklimaks ini tidak melihat kenyataan

bahwa banyak sekali variasi lokal dalam suatu vegetasi yang telah berada dalam suatu bentuk

klimaks di suatu daerah iklim tertentu. Variasi-variasi ini oleh clements dianggap fasa seral

meskipun berada dalam keadaan stabil.clements menganut teori klimaks ini di dasarkan pada

keyakinan dan waktu yang panjang,di mana perbedaan-perbedaan local dari suatu vegetasi

akibat kondisi tanahnya akan tetap berubah menjadi bentuk vegetasi regiolnya apabila di beri

waktu cukup lama.

Penanaman-penanaman khusus di berikan untuk menggambarkan perbedaan-perbedaan

vegetasi local ini.istilah subklimaks di pergunakan untuk suatu fase seral akhir yang

berkepanjangan yang akhirnya akan berkembang juga ke bentuk klimaksnya.sedangkan

istilah “Disklimaks” di pakai untuk komunitas tumbuhan yang menggantikan bentuk klimaks

setelah terjadi kerusakan.

Skema 3.1.2 Proses terjadinya vegetasi klimaks paham monoklimaks

23

Page 24: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

2. Teori Poliklimaks

Beberapa pakar biologi berpendapat bahwa teori monoklimaks terlalu kaku .Tidak

memberikan kemungkinan untuk menerangkan variasi lokal dalam suatu komunitas

tumbuhan.

Dalam tahun 1939 Tansley ,seorang pakar botani dari inggris,mengusulkan suatu

alternative yaitu teori poliklimaks,dengan teori ini memungkinkan untuk mendapat

mosaic Dari bentuk klimaks dari setiap daerah iklim.Dia menyadari bahwa komunitas

klimaks erat hubungannya dengan berbagai factor yang mempengaruhinya yaitu meliputi

tanah,drainage ,dan berbagai factor lainnya .teori poloklimaks mengenai kepentingan dari

iklim .tetapi factor-faktor lain hendaknya jangan di pandang sebagai fenomena yang

bersifat temporal.

Teori poloklimaks mempunyai keuntungan yang besar, dalam memandang semua

komunitas tumbuhan yang sifatnya stabil bisa dianggap sebagai bentuk klimaks .Teori

poliklimaks ini ternyata pendekatannya tidak bersifat kaku,sehingga dapat di terima di

kalangan pakar secara luas.

3. Teori Potensi Biotik atau pola Klimaks Hipotetis

Dalam tiga decade terakhir para pakar menyadari bahwa komunitas klimaks tidak di

tentukan oleh hanya satu atau beberapa factor pengontrol.Setiap komunitas merupakan

fungsi cdari semua factor lingkungan yang berinteraksi terhadapnya.seperti iklim,tanah,

topografi dsb.Dengan demikian sekian banyak bentuk klimaks akan terjadi akibat

kombinasi dari kondisi-kondisi tadi.perhatikan konsep factor holosinotik atau holismal.

Pemikran ini pertama-tama di formulasikan oleh R.H WHITaker tahun 1990an .Ia

menekankan bahwa komunitas alami teadaptasi terhadap seluruh pola dari factor

lingkungan.dan komunitas klimaks itu akan bervariasi secara teratur meliputi suatu region

dan merefleksikan perubahan factor-faktor (suhu,tanah,bentuk lahan dsb) secar

gradual,klimaks dari sewtiap itu.Pemikiran ini di kenal sebagai pola klimaks hipotesis

atau teori potensial biuotik.

24

Page 25: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Pendekatan ini sedikit lebih abstrak darip[ada teori monoklimaks dan

poloklimaks.Pendekatan ini member kemungkinan untuk penelahan yang lebih realistic

dari komunitas klimaks.

Pada dewasa ini timbul tantangan-tantangan baru terhadap konsep-konsep klimaks ini.

Berbagai ahll percaya bahwa suksesi berkecenderungan membentuk ekosistem yang

kompleks dan lebih stabil,tetapi mereka merasakan bahwa karakteristika dari hasil akhir

perlu untuk dikaji kembali. Ini merupakan tantangan untuk kemajuan ekologi,dimana

pada dewasa ini telah masuk dal;am kajian yang modern dan tidak terbelenggu dalam

pola pemikiran yang bersifat filosofis serta deskriptif lagi.

2.4 Beberapa Permasalahan Konsep Suksesi

a. Stabilitas

Konsep klimaks lama menyatakan secara tidak langsung suatu keadaan keseimbangan

dengan lingkungan,terutama yang di anggap penting adalah factor iklim.pendekata ini8

adalah lemah ,karena iklim sepertidi ketahui adalah teratur dan berfluktuasi ,terutama di

daerah temperate.Dengan demikian akan tidak mungkin untuk untuk suatu vegetasi

menjadi benar-benar sesuai dengan keadaan iklim itu,lain halnya dengan situasi di daerah

katulistiwa ,perubahan iklim relative tidak banyak terjadi.dengan demikian konsep ini

masih bisa di terima.Meskipun demikian untuk daerah iklim yang relatip stabil inipun

keseimbangan komunitas klimaks tidaklah absolute sifatnya,masih terjadi perubahan-

perubahan komposisi jenis akibat adanya migrasi atau perubahan anggota populasi.

Berdasarkan keadaan ini ,akan lebih realistis untuk menganggap fasa klimaks dari

suatu komunitas mencapai kestabilan yang relatip.perubahan-perubahan masih tetap akan

terjadi berdasarkan arah tertentu ,daloam hal ini mengikuti arah perubahan iklim.

Perbedaan yang penting antara fasa klimaks dengan fasa-fasa sebelumnya dalam laju

perubahnnya ,dalam fasa seral laju perubahan adalah cepat ,sedangkan dalam fasa

klimaks terjadi perubahan minimal.

b. Kemantapan

Kemantapan adalah pusat perhatian pola berfikir konsep lama fasa klimaks.sangat

sedikit komunitas yang benar-benar terllihat mantap baik struktur maupun komposisi

25

Page 26: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

jenisnya. Mereka berkecenderungan menjadi terbatas atau di batasi oleh kondisi-kondisi

lingkungan yang kurang menunjang,seperti di padang pasir.

Komunitas klimaks umumnya mantap dalam hal strukturnya tetapi tidak dalam

komposisi jenisnya.misalnya formasi hutan seluruh berada di suatu daerah untuk ribuan

tahun,tetapi campuran dari pohon-pohon dominan dan asosiasi ktumbuhan dasarnya akan

merubah merefleksikan perubahan iklim

Beberapa komunitas klimaks jelas-jelas tidak mantap,mengalami perkembangan

siklis.Pohon yang dominanpada suatu komunitas klimaks sering tidak mau melakukan

regenerasi secara langsung di bawah naungan pohon induknya.Hal ini disebabkan kondisi

tanah yang tercipta tidak cocok untuk anakan pohon tadi.sehingga di bawah naungan

pohon dominan tadi akan tumbuh jenis –jenis pohon lainnya termasuk ,mungkin jenis

seral,Dengan demikian akan terjadi perubahan struktur dan kompiosisi dari komunitas

klimaks ini,ada kemungkinan komunitas klimaks akan berubah menjadi bentuk seral

kembali.tetapi kondisi baru ini akan memungkinkan untuk tumbuhnya anakabn pohon

yang dominan pada masa klimaks tadi maka terjadilah perubahan siklis dalam perjalanan

waktu.

c. Suksesi dan Keteraturan

Apabila pandangan tradisional tentang komunitas klimaks mempermasalahkan,

pertanyaan harus di lanjutkan apakah pendapat bahwa suksesi sebagai suatu proses

teratur yang menbgarah pada suatu bentuk akhir dari komunitas yang dapat di

perkireakan perlu di kaji kembali?

Untuk itu ada dua aspek penting yang perlu di ketahui yaitu:

1. Keterkaitan Lingkungan Vs Proses Acak

Sampai masa kini,beberapa peniliti menekankan control lingkungan dalam

menentukan jenis apa yang dapat berada di suatu tempat.pakar botani berpendirian

bahwa komunitas yang dapat berkembang di suatu tempat dapat di perkirakan dari

keadaan lingkungannya.

Sekarang di yakini secra luas bahwa suksesi meliputi proses secara acak .H>A

Gleason (1926) seorang pakar ekologi amerika menyatakan bahwa dalam semua suksesi

dan komunitas dapat di terangkan sebagai hasil dari penyebaran dan pematangan individu

26

Page 27: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

secara acak ,dia memperhitungkan bahwa gambaran teraturan perubahan susunan

jenis.yang terjadi dalam suksesi,pada lain refleksi dari lajunya kemampuan jenis likal

untuk dapat menguasai habitat.Dalam pandangan ini,komunitas dalah macam-macam

tumbuhan yang di dapatkan secara acak dan cocok terhadap sekitarnya.

Pendapat ini kebenarannya tidak di ragukan ,ternyata tumbuhan masuk dalam suatu

daerah akan berubah sebagaimana konbdisi lingkungan berubah,misalnya perybahan

kondisi tanah.

2. Apakah Urutan Komunitas Dalam Suksesi Teratur

Apabila setiap komunitas adalah hasil dari proses acak dalam penyebaran

tumbuhan.Keteraturan dalam suksesi adalah di ragukan seperti telah diuraikan

terdahulu,sangat sedikit kajian yang mendalam di l;akukan untuk menelaah suksesi

primer,mengingat lamanya waktu yang di perlukan untuk melihat perubahan vegetasi

yang terjadi ,tetapi banyak pengalaman yang di dapatrt dari suksesi sekunder,invasi

terhadap lading yang tidak di garap oleh tumbuhan liar dapat di pelajari.Perubahan

struktur vegetasi,secara umum myang di mulai dari fasa gulama menjadi fasa belukar,

yang kemudian berakhir menjadi huitan yang banyak diketahui. Perubahan struktur

vegetasi secara umum dalah teratur dapat di perkirakan ,tetapi perubahan komposisi jenis

tumbuhannya mungkin tidak demikian.

Sekarang telah di pahami bahwa urutan komunitas yang ada dalam suksesi mungkin

bervariasi meskipun perubahan dalam strukturnya adalah teratur dan mengarah. Misal

urutan komunitas dalam hidroseres satu dengan hidroseres lainnya mungkin memberikan

pola yang tidak tentu atau berbeda.

Walker(1970) mempelajari urutan suksesi komunitas di kolam-kolam.dia mengambil

66 tempat percotohan dan dari kesemuanya ini di dapatkan dua belas pola bentuk

komunitas,pada setiap komunitas ,walker memerikasa fossil tumbuhan dalam sedimen di

bawah seral komunitas yang ada untuk mengetahui komunitas-komunitas di masa

lalu.dari hasil pengamatan ini dia menemukan kesimpulan bahwa tidak ada urutan yang

teratur dan dapat di perkirakan dari komunitas hidroseres. Berdasarkan hasil dari walker

ini ,para bakar botani berpendapat bahwa suksesi hendaknya di dasarkan pada suatu

fenomena yang menyangkut keadaan dan karakteristika individu tumbuhan dan bukannya

suatu urutan komunitas di suatu tempat.

27

Page 28: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

Suksesi Sebagai Pergantian Dari Jenis Oportunis Oleh Jenis Keseimbangan

Jenis keseimbangan

Suksesi ekologi nampaknya sebagai hasil dari penyebaran dsan pemantapan dari

individu-individu tumbuhan.halini akan lebih mudah di pahami bila di kaitkan dengan

strategi-strategi secara individual dari jenis-jenis tumbuhan dalam kehidupannya.

Strategi-strategi ini dapat di bagi dalam dua kelompok utama ,yaitu kelompok oportunis,

teradaptasi untuk menguasai daerah terbuka dan dalam ekosistem yang masih dalam

perkembangannya. Kelompok lainnya adalah kelompok keseimbangan.

a. Strategi Opertunis

1. Tumbuhan Pioner adalah Opertunis, teradaptasi untuk menguasai daerah terbuka,

menghasilkan sejumlah besar biji-biji yang mudah sekali menyebar.untuk itu mereka

harus produktif sekali dan pemanfaatan energinya ditujukan untuk penyebaran.

2. Jenis oportunis adalah kecil,hal ini di sebabkan produktivitas bersihnya diutamakan

untuk produksi biji,juga bagi mereka tidak di perlukan yumbuh menjadi besar

bentuknya.kompetisi di antara individu tumbuhan adalah minimal pada daerah yang

terbuka inbi.bentuk-bentuk yang tinggi tidak bermanfaat untuk habita seperti ini.

3. Jenis oportunis berumur pendek, Berupa tumbuhansetahun ,siklus hisdupnya

dilengkapi dalam satu musim tumbuhan,memungkinkan mereka untuk menyimpan

sejumlah energy dalm oragan produksi dan sebagian daripadanya dirubah untuk

menghasilkan tumbuhnya,Misa;lkan menghasilkan umbi,rimpang dll.yang tahan

terhadap perubahan lingkungan.

4. Jenis oportunis adalah generalis dapat bertleransi luas terhadap berbagai kondisi

lingkungan.terutama terhadap bentuk tanha,suhu,dan kelembapan.tetapi biasanya

memerlukan habitat terbuka dan tidak terlalu toleran terhadap peneduhan.

b. Strategi keseimbangan

1. Jenis keseimbangan merupakan jenis-jenis yang tumbuh dari fasa-fasa akhir dari

suksesi dan fasa klinmaks .beradaptasi untuk hidup pada lingkungan ,yang stabil dan

dapat diperkirakan.

2. Jenis keseimbangan dapat bersaing secara efektif melawan klimaks lainnya.untuk itu

harus merupakan jenis dominan.tumbuh tinggi dan berumur panjang.,tumbuhan

28

Page 29: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

perennial jenis keseimbangan menyalurkan sebagian besar dari hasil produktivitas

bersihnya untuk membentuk dan mengelola tubuhnya yang besar.

3. Jenis Keseimbangan biasanya mempunyai kemampuan yang berupa dalm

penyebaran,menghasilkan sedikit biji yang relative besar-besar.dengan demikian

perluasan daerah penyebarannya rapat.

4. Jenis Keseimbangan adalah spesialis meguasai kondisi lingkungan tertentu ,mereka

akan mengan dalam kompetisi di lingkungan tertentu ,tetapi tidak dapat bertoleransi

untuk kondisi-kondisi lainnya.

Selama suksesi jenis-jenis oportunis secara bertahap akan dig anti oleh jenis-jenis

keseimbanga yang lebih lama.mempunyai dominasi ekoligi dan megusir tumbuhan pionir dan

peneduhannya.

2.5 Beberapa Contoh Suksesi

Beberapa contoh dinbawah ini akan memberikan gambaran dari proses suksesi ,baik

hidrosere maupun xerosere,dan memperlihatkan bagaiman terjadinya perubahan struktur dan

komposisi komunitas dari yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

A. Danau gatun di terusan Panama ,amerika tengah

1. Komunitas tumbuhan air terapung ,terdiri dari Salvia aiuriculate, pistiastratioites,

Eichorniaazurea, Utriculariamixta, Jussieua catans.

2. Komunitas teratai, Nymphaeaampla bercampur dengan jenis-jenis di atas.

3. Komunitas tumbuhan air menjulang,yang terbanyak adalah Thypa angsutifolia,

Acrostychum danaeifolium, Crinum erubescens, Hibiscus sororius dan Saqitaria

lancifolia.

4. Komunitas rawa buluh ,terdiri dari Cyperus qiqnteus, Scirpus cubensis dan jenis-jenis

Cyperaceae lainnya.bersama-sama dengan rumput rumput besar seperti Phraqmites

communis dan Gynerium sagittatum,yang juga terdapat Jussieuasuffruticosa (herba

dikotil) dan paku-pakuan.

29

Page 30: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

5. Komunitas rawa belukar terdiri dari Dalbergia castophylla dan keladi tinggi

Montrichardia arborescens.

B. Danau Victoria di Afrika timur

1. Vegetasi tumbuhan terapung dan terendam, Nymphaea, Ceratophyllu, Trapa dan lain-

lain

2. Komunitas paku-pakuan dan Cyperaceae merupakan campuran antara paku-pakuan,

Cyperaceae, Poaceae dan herba.

3. Rawa lymnophyton,di kuasai oleh Cyperus papyrus dan rumput Mischanthidium

violaceum dengan Lymnophyton obtusitolium sebagai subdominant.

4. Rawa papyrus ,yang dominan hanya Cyperus Papyrus di serai oleh jenis lainnya

sebagai tambahan.

5. Rawa palm phoenix ,banyak pohon-pohon yang tingginya 6-9m, di antaranya

Phoenix reclinata dan Mitraqyna Stipulosa.

6. Hutan hujan Tropis

Contoh suksesi yang bersifat xerosere di ambil dari letusan berapi yaitu dari gunung

berapi di hawai dan di kemukakan oleh Doty tahun 1967dan Atkinson pada tahun

1970.dan gunung Krakatau yang di kemukakan oleh Richard pada tahun 1964 dan juga

sebelumnya oleh Van borsum W th 1950 serta gunung Helens th 1980.

Gambar 2.5 Gunung St. Helens Ketika Meletus (1980)

30

Page 32: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

2.6 Suksesi dan Pertanian

Konsep suksesi mempunyai hubungan langsung terhadap berbagai kegiatan

manusia.Yang paling penting adalah dalam bidang pertanian untuk mendapatkan produksi

maksimal yang di dasarkan pada pertentangan-pertentangan yang bersifat ekologi.

Tanaman peliharaan umunya merupakan tumbuhan yang mampu mempergunakan

kesempatan dalam memanfaatkan lingkungan yang belum stabil,dalam konsep suksesi di

kenal dengan jenis oportunis yang biasanya hidup pada fasa-fasa awal sampai fasa tengah

dari sesrenya.tumbuhan ini hidup cepat pada daerah yang terbuka,menyuimpan sebagian hasil

produktivitasnya pada struktur-struktur reproduksi seperti biji.Dengan demikian dapat di

pergunakan sebagai sumber makanan bagi manusia.

Beberapa tanaman pertanian dapat di kelompokkan dalam jenis-jenis pos-pionir .misalnya

ubi jalar ,mempunyai oragan penimbun dalam tanah .ini merupakan karakteristika jenis

tumbuhan yang berada pada fasa-fasa awal suksesi.kemudian umumnya pohon merupakan

karakteristika dari fasa seral tengah,dan manusia dapat memanfaatkannya berupa buahnya

atau kayunya.kesemua jenis tanaman ini mempunyai produktivitas bersih yang tinggi dan

hidupnya relative pendek.

Selama ekosistem pertanian menyerupai fasa seral awal,maka kurang stabil.Dengan

demikian komunitas yang yang tidak stabil ini harus dikelola oleh manusia,secra ekologi di

sebut pengelolaan buatan yang bersifat non alami. Penegelolaan buatan ini misalnya

perumputan,penyemprotan untuk menjaga dari hama dan penyakit,,dengan demikian

memerlukan sejumlah subsidi energy.

Siklus nutrisi dari komunitas seral,seperti kegiatan pertanian ,merupakan suiklus yang

terbuka,dengan demikian kehilangan sejumlah nutrisi yang keluar dari system merupakan

jarak karakteristiknya,akibatnya penambahan sejumlah nutrisi ke dalam system adalah mutlak

di perlukan ,yaitu berupa pemupukan dan masukan materi lainnya.

Kegiatan pertanian memerlukan lahan-lahan baru ,membuka lahan baru ini berarti

mengembalikan komunitas ke fasa awal lagi.akibatnya tidak saja kehilangan jenis-jenis yang

sudah beradaptasi dengan baik terhadap dengan baik terhadap kondisi lingkungan yang

ada.tetapi juga menganggu siklus nutrisi yang di kembangkan oleh system secara skala

besar,yang akhirnya menganggu kematangan dari komunitas tersebut.

32

Page 33: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

2.7 Dampak Negatif Dan Positif Dari Suksesi

Dampak Negatif :

1. Berbagai tumbuhan liar akan hidup atau tumbuh dan mengubah semua karakteristika

dari vegetasi asalnya.

2. Penurunan kadar zat hara dari tanah, misalnya akibat degradasi habitat.

3. Suatu komunitas tumbuhan akibat adanya longsor, banjir, letusan gunung berapi dan

atau pengaruh kegiatan manusia akan mengalami gangguan atau kerusakan yang

parah. Mengakibatkan tanah gersang, kehilangan nutrisi organik, permukaan sangat

terbuka dan kondisinya belum menunjang kehidupan di atasnya.

Dampak Positif :

1. Terjadinya suksesi proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju

ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil, Komunitas menjadi lebih kompleks.

2. Bagi Tumbuhan pioner, tumbuhan ini akan menciptakan kondisi lingkungan tertentu

yang memberikan kemungkinan untuk hidup tumbuhan lainnya. Koloni tumbuhan

pionir ini akan menghasilkan proses pembentukan lapisan tanah memecah batuan

33

Page 34: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

dengan akarnya dan membebaskan materi organic ketika terjadi pelapukan dari

tumbuhan yang mati.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi

pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang

berbeda dengan komunitas semula. Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat di

sebabkan sebagai penyebab utama yaitu:

a. Akibat perubahan iklim

b. suksesi allogenik ( karena pengaruh dari luar)

c. suksesi autogenik (karena pengaruh dari dalam)

Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah

tercapai keadaan seimbang (homeostatis). Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu

suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi juga berkaitan dengan pertanian dimana

komunitas yang yang tidak stabil dikelola oleh manusia,secara ekologi di sebut pengelolaan

buatan yang bersifat non alami. Dampak dari adanya suksesi yaitu Mengakibatkan tanah

34

Page 35: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

gersang, kehilangan nutrisi organik, permukaan sangat terbuka dan kondisinya belum

menunjang kehidupan di atasnya. Namun suksesi dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah

lingkungan yang lebih teratur dan stabil, komunitas menjadi lebih kompleks.

3.2 Saran

Dari uraian yang telah dijelaskan diatas dapat diambil refleksi yang ditujukan pada

pembaca agar mengaplikasi konsep suksesi untuk diterapkan pada kehidupan kita sehari-hari

agar dapat meminimalisir dampak kerusakan alam.

DAFTAR PUSTAKA

http://abdan-marinescientis.blogspot.com/2011/04/evolusi-suksesi-dan-faktor-pembatas.html

http://id.merbabu.com/artikel/ekologi.html

http://jejakdaunkering.blogspot.com/2009/03/kebakaran-suksesi-sekunder-dan-vegetasi.html

http://primanandafauziah.blogspot.com/2010/11/suksesi-primer-dari-vegetasi-di-gunung.html

http://onrizal.files.wordpress.com/2009/08/1-ekologi-hutan-pendahuluan-2009.pdf

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/pengertian-suksesi.html

http://wghiffary.wordpress.com/2011/04/04/adaptasi-evolusi-suksesi-primer-dan-sekunder-

serta-faktor-pembatas/

http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.125-132%20Pembelajaran%20Ekologi.pdf

35

Page 36: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

http://www.scribd.com/doc/45799711/SUKSESI

Syafei, Surasana Eden. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung. Institut Teknologi

Bandung.

KRITERIA PENILAIAN MAKALAH MATAKULIAH EKOLOGI TUMBUHAN

SEMESTER GASAL 2011-2012

No. Elemen SkorMaks

Penilaian

KS KT DI. Identitas Makalah

1 Judul makalah 42 Keperluan ditulisnya makalah 23 Nama penulis makalah 24 Tempat dan waktu penulisan makalah 2

II. Sistematika Makalah5 Makalah terorganisasi dengan baik dan lengkap:

Ada Kata Pengantar dan Daftar Isi/Tabel/Gambar 5 Pendahuluan berisi: latar belakang penulisan makalah, masalah 5 beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah Bagian inti berisi paparan topik-topik bahasan 5 Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran 5 Memuat daftar rujukan/pustaka dan lampiran (jika ada) 5

36

Page 37: · Web viewSeperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang ... lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai

III. Bagian Teks Utama Makalah6 Latar Belakang memaparkan:

Hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah (secara teoritis maupun praktis),

10

Masalah yang memerlukan pemecahan/penjelasan/ pendeskripsian /penegasan,

5

Tujuan penulisan makalah 57 Topik-topik Bahasan pada bagian inti:

Relevan dengan masalah yang dipaparkan pada bagian penda-huluan (isi dan kuantitas)

10

Beragam konsep dieksplor dari banyak sumber (> 3 sumber buku atau artikel)

10

Gambar/diagram/foto yang disertakan sesuai dengan pembahasan 58 Penutup memaparkan:

Kesimpulan atau penegasan atau ringkasan pembahasan 10 Saran/rekomendasi sehubungan dengan masalah yang dibahas 5

IV. Lain-Lain9 Makalah disertai dengan ‘power point’ 5

J u m l a h S k o r M a k s i m a l 100

37