44
TEKNIK IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN SUMBER BELAJAR MASYARAKAT DISAMPAIKAN DALAM ACARA DIKLAT PENILIK PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI HOTEL PANGERAN CITY TANGGAL 18 s.d 21 April 2010 Drs.Djusman, M. Si Dosen Jurusan PLS FIP UNP Padang

Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

TEKNIK IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN SUMBER

BELAJAR MASYARAKAT

DISAMPAIKAN DALAM ACARA DIKLAT PENILIK PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

DI HOTEL PANGERAN CITY TANGGAL 18 s.d 21 April 2010

Drs.Djusman, M. Si Dosen Jurusan PLS

FIP UNP Padang

Page 2: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

A. PENDAHULUAN Mengenal kebutuhan masyarakat

merupakan hal penting dalam perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan luar sekolah

Tanpa mengenal kebutuhan masyarakat maka progam yang dilaksanakan tidak akan tepat sasaran dan mungkin tidak akan bermanfaat bagi masyarakat

Oleh karena itu perlu dikenal secara keseluruhan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam masyarakat

Page 3: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

B. PENGERTIAN

Identifikasi berasal dari kata “to identify” artinya mengenali

Identifikasi kebutuhan belajar berarti mengenali apa saja yang menjadi kebutuhan untuk dipelajari oleh masyarakat, kebutuhan yang riil dan saat itu dirasakan masyarakat.

Identifikasi sumber belajar artinya mengenali sumber-sumber baik manusia maupun non manusia/alam yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis pembelajaran dalam masyarakat.

Page 4: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

C. SASARAN

Pada dasarnya sasaran identifikasi adalah semua masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan di jalur nonformal dan informal

Namun pelayanan pendidikan luar sekolah tidak sama untuk semua jenis umur

Perlu pengelompokkan sasaran meskipun tidak terlau ketat dari berbagai kelompok sasaran misalnya:

Page 5: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Kelompok anak usia dini Kelompok remaja/pemuda Kelompok orang dewasa Kelompok wanita Kelompok pengangguran Kelompok setengah menganggur

Page 6: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

D. KEBUTUHAN

Kebutuhan itu menyangkut aspek biologis maupun psikologis yang berkaitan erat dengan pendidikan

Page 7: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

KEBUTUHAN PENDIDIKAN

Kebutuhan masyarakat itu mendorong timbulnya belajar serta menciptakan kondisi yang perlu diperhitungkan oleh para pendidik jika mau membantu masyarakat untuk belajar.

Kebutuhan Pendidikan adalah Sesuatu yang harus dipelajari oleh orang itu , demi mencapai kebaikan bagi dirinya, lembaganya ataupun oleh masyarakat dan bangsa.

Page 8: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Kebutuhan pendidikan merupakan kesenjangan apa yang diingini oleh seseorang , lembaga dan masyarakatnya dengan kemampuan yang ada pada dirinya.Dengan kata lain kesenjangan antara aspirasi dengan kenyataan. Makin tepat petugas pendidikan dalam merumuskan aspirasinya maka makin kuat dia didorong untuk belajar

Page 9: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Makin sesuai kebutuhan pendidikan dengan aspirasi seseorang, maka makin efektif belajar yang dilakukan. Salah satu kegiatan yang mendasar bagi pendidik dan tenaga kependidikan nonformal adalah keterampilan dan kepekaannya dalam membantu kelompok untuk menilai kebutuhan belajar dan menterjemahkan kebutuhan itu dalam minat belajar mereka.

Page 10: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Maka dari itu kegiatan identifikasi perlu dilakukan agar program belajar yang hendak dirumuskan tepat, mantap dan sesuai sasaran.

Identifikasi kebutuhan belajar adalah kegiatan pemberian orientasi untuk menimbulkan minat belajar, kegiatan pendataan serta mendokumentasikannya sehingga perencanaan program yang sesuai dengan aspirasi masyarakat bisa dirumuskan menjadi program pembelajaran,

Page 11: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Kebutuhan belajar masyarakat adalah kebutuhan untuk dapat :

1.Bertahan hidup ( to survive)2.Mengembangkan dirinya secara optimal3.Berpartisipasi dalam pemb. Masyarakat4.Memperoleh Pekerjaan5.Mengambil keputusan berdasarkan

informasi6.Dalam rangka belajar sepanjang hayat.

Page 12: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Setiap peserta PNF perlu diidentifikasikan kebutuhan belajarnya dalam kaitannya dengan enam kategori kebutuhan tersebut.

Namun setiap orang memiliki kebutuhan dan minat belajar yang berbeda, upaya kita bagaimana menggiring mereka untuk dapat menyamakannya sehingga dapat mengelompokkan kebutuhannya

Page 13: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

IDENTIFIKASI BERKENAAN DENGAN PENGELOMPOKKAN KEBUTUHAN BELAJAR MASYARAKAT

Kebutuhan untuk memperoleh nutrisi, protein, mineral dan karbohidrat, vitamin yang sesuai dengan standar kecukupan.

Kebutuhan untuk memperoleh rangsangan sosial dan emosional yang memadai, intelektual bahasa, seni, kemandirian yang memadai..

1. Untuk Anak Usia Dini

Page 14: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

2. UNTUK WARGA BELAJAR PENDIDIKAN DASAR

Merasakan manfaat dari mengikuti pendidikan kesetaraan Paket A,B,C

Menjadikan warga belajar dapat mengembangkan minat dan bakatnya

Berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat

Memiliki keterampilan hidup dan mampu melihat peluang lapangan kerja

Mampu mengambil keputusan dari informasi yang diterima

Lebih tertarik untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya.

Page 15: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

3. UNTUK PENDIDIKAN LAJUTAN

Untuk Warga Belajar Setelah Pend.dasar

Meningkatkan kemampuan untuk dapat hidup lebih baik.

Lebih tanggap dan peduli terhadap lingkungan dan pembangunan bangsa.

Meningkatkan mutu diri dan profesional dan produktivitas dalam pekerjaan

Meningkatkan Iman dan Ketaqwaan pada yang Maha Kuasa.

Page 16: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

4. LEMBAGA KURSUS

Istilah kursus merupakan terjemahan dari “course” dalam bahasa inggris, yang secara harfiah berarti “mata pelajaran atau rangkaian mata pelajaran”. Dalam PP no. 73 tahun 1991 dijelaskan bahwa kursus adalah satuan pendidikan sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar.

Page 17: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Menurut Arta Sasmita (1985), kursus adalah sebagai mata kegiatan pendidikan yang berlangsung di dalam masyarakat yang dilakukan secara sengaja, terorganisir, dan sistematik untuk memberikan materi pelajaran tertentu kepada orang dewasa atau remaja dalam waktu yang relatif singkat agar mereka memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dari dan masyarakat.

Page 18: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

IDENTIFIKASI SUMBER BELAJAR

Diperlukan sarana dan prasarana dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar warga belajar

Sumber belajar dapat berupa pisik yaitu sarana dan prasarana, dana, dsb.

Sumber belajar dalam bentuk SDM seperti Tutor, Penyelengara Program dan Dukungan orang tua, dan masyarakat setempat.

Page 19: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Untuk memanfaatkan sumber belajar dapat dilakukan identifikasi /pendataan, pendekatan dan koordinasi dari berbagai unsur yang terkait .

Perlu perhitungan yang mantap dan kesepakatan yang jelas dalam memakai sumber belajar jika perlu memakai akte tertulis dengan berbagai saksi.

Page 20: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

PENGELOMPOKKAN SUMBER BELAJAR

1. Sumber belajar PAUD seperti tempat belajar dan bermain, APE, makanan yang bernutrisi.

2. Kesetaraan : berbagai bacaan yang terkait dengan pengetahuan umum dan terkait dengan usaha dan pekerjaan

3. Pendidikan Orang dewasa ( continuing education) : Sumber bacaan bidang agama dan ibadah, kegiatan usaha, dan lingkungan belajar yang menantang .

Page 21: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PNF

1. Kemampuan mengidentifikasi kebutuhan dan sumber belajar dan menterjemahkannya dalam bentuk program. Maka dibutuhkan instrumen dalam bentuk format identifikasi.

2. Kemampuan dalam merencanakan program secara sistematis dan sistemik.

3. Kemampuan dalam mengembangkan program.

4. Kemampuan dalam mengelola program dengan mengoptimalkan pemanfatan orang-orang , fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan

Page 22: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

5. Kemampuan dalam menilai program berdasarkan instrumen penilaian yang dirumuskannya.

Keahlian yang diperlukan adalah : Menentukan prioritas kebutuhan

belajar. Mensinergikan dengan kondisi sosial

ekonomi dan potensi sumber daya alam

Page 23: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Menentukan tempat beroperasinya kegiatan yang aman, nyaman dan representatif.

Memobilisasi sumber belajar yang relevan

Kemampuan bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat yang dapat menimbulkan simpati dan empati.

Kemampuan mengadministrasikan, mendokumentasikan data identifikasi, rencana, pelaksanaan, pengelolaan dan kegiatan evaluasi yang berkaitan dengan program dan hasil belajar warga belajar.

Page 24: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Penilik PNF merupakan suatu profesi penjaminan mutu dari pelaksanaan program pendidikan nonformal.

Tugas penilik adalah melakukan pemantauan, penilaian, bimbingan, membina dan pelaporan dari berbagai kegiatan PNF di wilayah kerjanya.

Penilik harus mampu membujuk, mendorong, mengumpulkan dan menyadarkan mereka akan pentingnya pendidikan.

Page 25: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Menurut Keputusan Menpan no,15/KEP/

Menpan/3/2002. Penilik adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pendidikan luar sekolah yang meliputi pendidikan masyarakat, kepemudaan, PAUD, dan Keolahragaan. Adapun penilikan PLS adalah proses kegiatan pemantauan, penilaian, bimbingan, dan pelaporan penyelenggaraan PNF.

Page 26: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Proses kegiatan kepenilikan itu baik dalam bentuk kelembagaan maupun kemasyarakatan seperti :

Keaksaraan Fungsional Kelompok belajar usaha Pendidikan Anak usia Dini Pendidikan Kesetaraan Paket A.B,C Kelompok Usaha Pemuda Produktif

Page 27: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Kursus-kursus dan bimbingan belajar Pembinaan OSIS Di sekolah Pembinaan PMR di sekolah dan

Kelompok pemuda Pembinaan Pramuka,Saka

Bhayangkara, Taruna Bumi, dll Pembinaan Pencinta Alam Pembinaan dan Pendirian Klp.

Kesenian, KLp belajar adat istiadat, dsb.

Page 28: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Pembentukan organisasi kemasyarakatan pemuda

Pembinaan kelompok olahraga prestasi, tradisional dan hobby

Mendorong terbentuknya Pusat Kegiatan Belajar di Setiap Daerah pada wilayah kerjanya.

Page 29: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Dalam kepenilikan ini tidak terlepas dengan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang ada di program itu yaitu dengan: Pemuka masyarakat, pemerintah daerah wilayah, pamong belajar, instruktur, TLD, Tutor, pendidik Paud, pengelola kursus, pengelola PKBM, Fasilitator, Nara Sumber Teknis,dll dalam rangka mensinergikan dan menghindari tumpang tindih dan rangkap sasaran.

Page 30: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

E. LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI

a. Data Penduduk (Jenis kelamin, kelompok usia, pekerjaan, pendidikan)

b. Data Lokasi (pantai, pegunungan, perkebunan, pertanian, peternakan)c. Data Kebutuhan Belajar (belajar

pengetahuan, keterampilan, sikap)d. Data Sumber Alam yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajarane. Data sumber tenaga/ahli yang terdapat

dalam masyarakat

1. Pengumpulan Data

Page 31: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

FORMAT DATA DASAR

Kelompok Usia Jenis kelamin Pekerjaan Pendidikan

1. Desa/Kelurahan :2. Kecamatan :3. Lokasi :4. Sumber Alam yang bisa dimanfaatkan :5. Sarana/gedung yang dimiliki :

Page 32: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

FORMAT DATA PRIBADINama :Tanggal lahir :Tempat lahir :Umur :Jenis kelamin :Alamat :RT/RW/Desa :Status dalam keluarga :Status Perkawinan :Pekerjaan :Keterampilan yang ingin dipelajari :Keterampilan yangtelah dimiliki :

Page 33: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

E. LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI (LANJUTAN)

2. Pengolahan Dataa. Prosentaseb. Rata-ratac. Deskriptif kualitatif

Page 34: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

E. LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI (LANJUTAN)

3. Penampilan/penyajian DataData yang sudah terkumpul dapat ditampilkan dalam beberapa bentuk diantaranya:a. Berbentuk tabelb. Diagramc. Gambard. Grafike. Poligonf. Dll

Page 35: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

E. LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI (LANJUTAN ....)

4. Analisis /Penafsiran Data

a. Kuantitatif (berdasarkan jumlah terbanyak atau kecenderungan penumpukkannya seperti kebutuhan warga belajar akan keterampilan)

b. Kualitatif berdasarkan kualitas terutama kualitas sumber belajar baik sumber belajar manusia maupun sumber belajar manusia

c.

Page 36: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

E. LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI (LANJUTAN)

5. Tindak lanjut

Berdasarkan hasil analisis data dapat dibuat tindak lanjut program mana yang akan dilakasanakan yang paling cocok dengan kondisi dan kebutuhan belajar masyarakat yang sudah diidentifikasi dengan jalan mengajukan beberapa alternatif program misalnya program pelatihan, program magang

Page 37: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

TEKNIK-TEKNIK IDENTIFIKASI

1. Wawancara2. Observasi3. Kuesioner4. Dokumentasi (Bisa diperoleh di

kantor seperti kantor lurah, puskesmas, dan di lembaga pendidikan yang ada dalam masyarakat seperti PKBM, PKK, Yandu

5. Brainstorming disebut juga dengan curah pendapat.

Page 38: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

TEKNIK WAWANCARA

a. Langkah-langkah penggunaan teknik Menyiapkan daftar pertanyaan

contoh dafar pertanyaan:1) Pengetahuan apa yang ingin dipelajari

- peningkatan mata pencaharian- peningkatan dalam pekerjaan- Kegiatan di masyarakat

2) Dari siapa ingin belajar- penyuluh pertanian- tukang perabotan- bengkel mobil

Menjelaskan maksud wawancara

Page 39: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

CONTOH FORMAT WAWANCARA MASING-MASING WB

Nomor Kebutuhan belajar Sumber belajar

Hambatan

1.

2.

3.

Page 40: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

TEKNIK BRAINSTORMING

a. Deskripsi singkat Teknik ini disebut juga dengan curah pendapat Curah pendapat adalah teknik pembelajaran

yang dilakukan dalam kelompok yang peserta didiknya memiliki latar belakang dan pengetahuan yang berbeda.

Kegiatan ini dilakukan untuk menghimpun gagasan dan pendapat dalam rangka menentukan dan memilih berbagai pernyataan sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan kebutuhan

Page 41: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

b. Langkah-langkah penggunaan teknik

1)Menyusun pertanyaan tentang kebutuhan dan sumber belajar

2)Menyampaikan pertanyaan secara berurutan

3)Setiap orang mengemukakan satu pendapat

4)Semua pendapat harus diterima dan tidak boleh dikritik

Page 42: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

CONTOH PERTANYAAN BRAINSTORMING

Untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas, pengetahuan, keterampilan dan sikap apakah yang ingin dipelajari

Untuk menyelenggarakan kegiatan belajar agar kebutuhan belajar dapat dapat tercapai sumber belajar apa saja yang dapat digunakan

Dalam melakukan kegiatan belajar hambatan apa yang mungkin timbul

Page 43: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

BEBERAPA CONTOH FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN SUMBER BELAJAR.

Format identifikasi masalah dan potensi lingk. Format dalam bentuk kartu SKBM Format data pribadi calon Warga Belajar /Sumber

Belajar Format data Kelompok yang menjadi peserta bel Format Identifikasi Kemampuan awal WB Format Kesepakatan Belajar WB Format Catatan Harian Tutor/Penyelenggara Format laporan kegiatan bel. tutor/penyelengara Format program belajar Format evaluasi kemampuan dasar dan

fungsional WB

Page 44: Identifikasi Kebutuhan Belajar -Syur

Masing-masing format dibuat oleh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan PNF sesuai dengan kreasinya dan kebutuhan terhadap data yang ingin diperoleh dan kemudian didokumentasikan dengan rapi dan benar dalam rangka penjaminan mutu dari tugas penyelenggara, tutor maupun penilik PNF.