Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

     Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) merupakan penyakit kronis yang merusak dan

    menghancurkan sendi-sendi tubuh. Kerusakan disebabkan oleh peradangan yang

    merupakan respon normal dari sistem kekebalan tubuh. Peradangan pada sendi

    menyebabkan nyeri, kekakuan, dan bengkak serta gejala lainnya. elain itu,

     peradangan sering mempengaruhi organ lain dari sistem tubuh. Jika peradangan

    tidak dihambat atau dihentikan, akhirnya akan menghancurkan sendi yang terkena

    dan jaringan lainnya.!

    Insiden JIA diperkirakan " - "# kasus per !##.### anak dengan pre$alensi

    !% - ! kasus per !##.### anak diseluruh dunia.  Juvenile Idiopathic Arthritis

    (JIA) biasanya muncul sebelum usia !% tahun. 'amun onset penyakit juga dapat

    terjadi lebih aal, dengan rekuensi tertinggi antara usia !-* tahun. Perempuan

    lebih sering terkena dari pada laki-laki.",*

    +ipe JIA yang paling umum pada anak usia kurang dari tahun adalah

     pausiartikular. +ipe ini hanya mempengaruhi beberapa sendi, yakni kurang dari

    lima sendi seperti sendi bahu, siku, pinggul, dan lutut. ejala lain yang dapat

    timbul adalah demam tinggi, ruam pada kulit, dan masalah lain yang disebabkan

    oleh peradangan pada organ dalam seperti jantung, limpa, hati, dan saluran

     pencernaan. +ipe ini merupakan *# dari seluruh kasus JIA.!

    Anak dengan JIA mungkin menderita komplikasi spesiik dari setiap jenis

    JIA. Komplikasi yang paling sering berhubungan dengan eek samping dari obat,

    terutama obat anti-inlamasi non-steroid (/AI'), seperti ibuproen. 0ila sering

    digunakan, obat ini dapat menyebabkan iritasi, rasa nyeri, dan pendarahan di

    lambung dan usus bagian atas. /bat-obat tersebut juga dapat menyebabkan

    kerusakan pada hati dan ginjal yang sering tidak bergejala sampai tahap yang

    1

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    2/42

    sangat parah. elain itu, pertumbuhan anak bisa terganggu yang menyebabkan

    anak gagal tumbuh. !,",*

    Angka kematian pada penderita JIA sedikit lebih tinggi dari pada anak 

    normal. Angka kematian tertinggi terjadi pada JIA sistemik.  Juvenile Idiopathic

     Arthritis  (JIA) juga dapat berkembang menjadi penyakit lain, seperti Systemic

     Lupus Erythematosus  (12) atau skleroderma, yang memiliki angka kematian

    yang lebih tinggi dari pada JIA pausiartikular atau poliartikular.!

    1.2 Batasan Masalah

    3eerat ini membahas tentang  Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) mulai dari

    deinisi sampai prognosis.

    1.3 Tujuan Penulisan

    Penulisan reerat ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang penyakit

    JIA sehingga mampu menegakkan diagnosis pasien dengan JIA.

    1.4 Met!e Penulisan

    4etode penulisan reerat ini merujuk ke berbagai literatur.

    2

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    3/42

    BAB II

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1 De%inisi

     Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) adalah peradangan kronis autoimun pada sendi

    yang onsetnya terjadi sebelum usia !% tahun dan menetap lebih dari % minggu,

    setelah menyingkirkan penyebab lain.!

    2.2E&i!e'ilgi

     Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) pada anak bukan penyakit yang jarang, namun

    rekuensi sebenarnya tidak diketahui. Penyakit ini terdapat pada semua ras dan

    geograik, namun insidennya di seluruh dunia berbeda-beda. Insiden JIA

     ber$ariasi antara " sampai "# per !##.### anak. JIA biasanya bermula sebelum

    usia !% tahun. 'amun onset penyakit juga dapat terjadi lebih aal, dengan

    rekuensi tertinggi antara usia !-* tahun. Perempuan lebih sering terkena dari pada

    laki-laki.",*

    ekitar *##.### anak di Amerika erikat diperkirakan menderita artritis

    dengan berbagai tipe. Insiden JIA diperkirakan 5-!5 kasus per !##.### anak per 

    tahun. 6i seluruh dunia, JIA terjadi lebih sering pada populasi tertentu seperti

    Inggris, 7olumbia dan 'oregia. ebuah studi dari Jerman menemukan tingkat

     pre$alensi "# kasus per !##.### penduduk, dengan insiden *,& kasus per !##.###

     penduduk. 6i 'oregia tingkat pre$alensi sekitar !5 kasus per !##.###

     penduduk dengan insiden "" kasus per !##.### penduduk. Insiden JIA di Jepang

    dilaporkan sangat rendah.!

    Angka kematian JIA sulit untuk dihitung tetapi diperkirakan kurang dari

    ! di 2ropa dan kurang dari #,& di Amerika 8tara. ebagian besar kematian

    JIA di 2ropa terkait dengan amiloidosis, dan di Amerika erikat berhubungan

    dengan ineksi.!

    3

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    4/42

    Persentase berbagai tipe JIA adalah sebagai berikut 9!

    a. Pausiartikular 9 *#

     b. Poliartikular (aktor reumatoid negati) 9 "#

    c. Poliartikular (aktor reumatoid positi) 9 &

    d. /nset sistemik 9 &

    e. Psoriatik 9 &

    . +erkait enthesitis 9 "&

    g. undierentiated 9 !#

     Juvenile Idiopathic Arthritis  (JIA) tipe pausiartikular dan poliartikular 

    lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki dengan rasio

    masing-masing * 9 ! dan ", 9 !. edangkan tipe sistemik terjadi dengan rekuensi

    yang sama antara anak laki-laki dan perempuan.!

     Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) dengan tipe poliartikular aktor 

    rematoid negati memiliki puncak onset biasik. Puncak pertama terjadi pada usiamuda (!-5 tahun), mirip dengan JIA pausiartikular, dan puncak kedua terjadi pada

    usia %-!" tahun. Poliartikular aktor rematoid positi lebih sering terjadi pada

    remaja.  Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) tipe sistemik tidak memiliki puncak 

    onset usia.!

    Penelitian deskripti cross sectional dilakukan untuk memperoleh proil

     pasien JIA berdasarkan kriteria dan klasiikasi I1A3 di 374. elama kurun

    aktu % tahun sejak ! Januari "##! hingga *! 6esember "##% di 374didapatkan "#* pasien dengan keluhan utama artritis. Peneliti menemukan %

     pasien merupakan penderita JIA (*5,*). +ipe oligoartikular merupakan jenis

    terbanyak yang ditemukan (5#,).&

    2.3 Etilgi

    4

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    5/42

    2tiologi JIA belum banyak diketahui, diduga terjadi karena respon yang abnormal

    terhadap ineksi atau aktor lain yang ada di lingkungan. Peran imunogenetik 

    diduga memiliki pengaruh yang sangat kuat.5

     Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) merupakan penyakit autoimun dimana

    sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan yang seharusnya

    dilindungi. 'amun, belum pernah ditemukan autoantibodi spesiik untuk JIA.

    Penyebab yang mungkin adalah respon imun pejamu yang secara genetik rentan

    terhadap suatu antigen (yang belum diketahui). ecara luas dipercaya baha

     pemicu respon imun aal adalah suatu agen ineksius.  Antigen Presenting Cell 

    (AP7) menelan protein asing, mengolahnya, dan kemudian menyajikan peptida

    antigenik melalui reseptor 4:7 klas II ke sel T-helper  765; yang mengenali

     peptida antigenik melalui reseptor antigen sel +-klonotipik (+73). el T-helper 

    yang sudah diaktikan mengeluarkan berbagai sitokin dan merekrut sel + lain dan

    sel 0 yang dipacu untuk berdierensiasi menjadi sel plasma penghasil antibodi.

    Pada deasa, antigen 4:7 klas II :1A-635 dan :1A-63! dikaitkan dengan

     peningkatan kerentanan terhadap JIA. edangkan pada anak, peningkatan

    kerentanan terhadap JIA dikaitkan dengan :1A-63& dan :1A-63. Protein

    4:7 klas II ini mungkin sama-sama memiliki sekuen spesiik asam amino yang

     berkaitan dengan cara menyajikan antigen tertentu yang kemudian menyebabkan

     peningkatan kerentanan terjadinya radang sendi.%

    0elum pernah berhasil diisolasi suatu agen ineksius tertentu yang secara

    spesiik menyebabkan artritis alaupun sudah dilakukan riset intensi bertahun-

    tahun. 4ikroorganisme yang mungkin berperan sebagai agen ineksius antara lain

    $irus limotropik sel + tipe !, $irus rubella, sitomegalo$irus, herpes$iridiae,

    mikoplasma, dan $irus 2pstein-0arr (20

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    6/42

     protein utama yang paling sering dianggap sebagai auto-antigen. 3eaksi terhadap

    kolagen dapat menyebabkan artritis pada hean pengerat dan mamalia yang lebih

    tinggi tetapi antibodi terhadap kolagen yang terdapat di tulang raan sendi

    tampaknya tidak menyebabkan artritis reumatoid pada manusia. Ketika terjadi

    kerusakan tulang raan pada artritis, terbentuk autoantibodi terhadap bagian

    kolagen yang mengalami degradasi. Autoantibodi ini bersama dengan aktor 

    reumatoid mengendap di tulang raan dan berungsi sebagai kemoatraktan dan

    menyebabkan proses kerusakan secara terus-menerus. el + 765; akti 

     berkumpul di dalam ruang sendi. 4embran sino$ial juga terkena. 4akroag dan

    ibroblas menghasilkan interleukin-! (I1-!) dan tumor necrosis factor  = (+'>-=)

    yang menumpuk di membran sino$ial. itokin-sitokin ini memiliki eek luas

    terhadap banyak sel serta menyebabkan pengaktian dan prolierasi sel + lebih

    lanjut, peningkatan akti$itas prostaglandin dan protease penghancur matriks, serta

    resorpsi tulang.%

     'etroil adalah sel utama dalam cairan sendi alaupun limosit dan

    makroag merupakan sel predominan di membran sino$ial. Kemoatraktan untuk 

    netroil adalah 7&a yang dihasilkan dari pengaktian komplemen, leukotrien 0 5,

    dan platelet activating factor . 'etroil dalam cairan sendi dengan cepat memakan

    debris sel dan komplek imun. Pengaktian netroil menyebabkan terjadinya

    degranulasi, pengeluaran protease, dan pembentukan rangsangan kemotaktik lebih

    lanjut. 6i cairan sendi, pengaktian sistem komplemen, pengeluaran en?im

    lisosom oleh netroil, pembentukan oksidan reakti, pembentukan kinin $asoakti 

    oleh kalikrein, serta pengaktian ibrinolisis dan jenjang pembekuan menyebabkan

    terjadinya peradangan yang intensi. 3asa nyeri, peningkatan suhu, kemerahan,

    dan eusi mencerminkan peradangan sendi akut.%

    2.4 $lasi%ikasi

    Pada tahun !@#, dua kriteria digunakan untuk mengklasiikasikan JIA pada anak 

    yaitu klasiikasi oleh American Collage of Rheumatology  (A73), dan European

     League Against Rheumatism  (281A3). Pada tahun!@@*, klasiikasi ketiga

    muncul dari  International League of Association for Rheumatology  (I1A3).

    6

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    7/42

    Karakteristik klinis JIA yang sering digunakan adalah oligoartritis, poliartritis dan

    onset sistemik."

    +abel !.Karakteristik JIA tipe onset penyakit "

    Karakteristik Poliartritis /ligoartritis istemik  

    Presentase kasus *# %# !#

    endi terlibat ≥ 5 ≤ 4 0er$ariasi

    8sia onset eluruh masa

    anak, puncak usia

    !-* tahun

    Aal masa anak,

     puncak usia !-"

    tahun

    eluruh masa

    anak, tidak ada

     puncak 

    3asio jenis

    kelamin ( laki-laki9

     perempuan )

    !9* !9& !9!

    Keterlibatan

    sistemik 

    Penyakit sistemik

    sedang

    +idak ada penyakit

    sistemik,

     penyebab utama

    morbiditas adalah

    u$eitis

    Penyakit sistemik

    sering sembuh

    sendiri, sebagian

    mengalami

    destruksi artritis

    kronik 

    Adanya u$eitis

    kronik 

    & &-!& Jarang

    >rekuensi

    seropositi aktor

    rheumatoid

    !# ( meningkat

    dengan usia )

    Jarang Jarang

    Antibodi

    antinuclear 

    5#- &-& !#

    Prognosis edang 0aik, kecuali 0uruk  

    7

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    8/42

    untuk penglihatan

    2.( Pat%isilgi

    Artritis reumatoid ditandai dengan peradangan sino$ial kronis yang nonsupurati.

    Jaringan sino$ial yang terkena menjadi edema, hiperemis, serta diiniltrasi oleh

    limosit dan sel plasma. 0ertambahnya cairan sendi menimbulkan eusi.

    Penonjolan dari membran sino$ial yang menebal membentuk $ili yang menonjol

    ke dalam ruang sendiB reumatoid sino$ial yang hiperplastik dapat menyebar dan

    melekat pada kartilago artikuler sehingga terbentuk pannus. Pada sino$itis kronis

    dan prolierasi sino$ial yang berkelanjutan, kartilago artikuler dan struktur sendi

    lainnya dapat mengalami erosi dan rusak secara progresi. +erdapat $ariasi aktu

    yang dibutuhkan untuk terjadinya proses kerusakan sendi yang permanen pada

    sino$itis. Pada anak, proses kerusakan kartilago artikuler terjadi lebih lambat

    dibandingkan pada deasa, sehingga anak yang menderita JIA tidak pernah

    mendapat cedera sendi permanen alaupun sino$itisnya lama. Penghancuran

    sendi terjadi lebih sering pada anak dengan aktor reumatoid positi atau penyakit

    tipe sistemik. 0ila penghancuran sendi telah dimulai, dapat terjadi erosi tulang

    subkhondral, penyempitan ruang sendi, penghancuran tulang, deormitas dan

    subluksasi atau ankilosis persendian. 4ungkin dijumpai tenosino$itis dan

    miositis. /steoporosis, periostitis, pertumbuhan epiisis yang dipercepat, dan

     penutupan epiisis yang prematur dapat terjadi di dekat sendi yang terkena.%

     'odul reumatoid lebih jarang terjadi pada anak dibandingkan orang

    deasa, terutama pada aktor reumatoid positi, dan memperlihatkan bahan

    ibrinoid yang dikelilingi oleh sel radang kronis. Pada pleura, perikardium dan

     peritoneum dapat terjadi serositis ibrinosis non spesiik. 'odul reumatoid secara

    histologis tampak seperti $askulitis ringan dengan sedikit sel radang yang

    mengelilingi pembuluh darah kecil.%

    +erdapat 5 jenis patogenesis terjadinya JIA, yaitu 9

    !. 0erhubungan dengan molekul :1A dan non :1A

    8

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    9/42

    en :1A merupakan aktor genetik penting pada JIA karena ungsi utama dari

    gen ini sebagai AP7 ke sel +. :ubungan antara :1A dengan JIA berbeda-beda

    tergantung subtipe JIA. ecara spesiik oligoartritis dihubungkan dengan

    gen:1A-A", :1A-630!C!!, dan :1A-630!C#. >aktor reumatoid positi pada

     poliartritis berhubungan dengan gen :1AD635 pada anak, dan begitu juga pada

    deasa. elain itu, adanya gen :1A-0" meningkatkan risiko entesitis terkait

    artritis. 

     Protein Tyrosine Phosphatase onreceptor !! (P+P'"") mengkode suatu

    osatase limoid spesiik (lyp), suatu $arian dalam pengkodean region di gen ini.

    en ini dihubungkan dengan sejumlah penyakit autoimun yang juga telah

    teridentiikasi sebagai suatu lokus untuk JIA. 2ek dari P+P'"" ini ber$ariasi

    antara masing-masing subtipe JIA tetapi secara umum lebih terkait daripada gen

    :1A. 0eberapa gen lainnya yaitu aktor makroag inhibitor, I1-%, I1-!# dan +'>

    = juga berhubungan dengan JIA. 

    ". 4ediator inlamasi pada kerusakan sendi

    4embran sino$al pada pasien JIA mengandung sel +, sel + yang terakti$asi sel

     plasma, dan makroag yang terakti$asi, yang didatangkan melalui suatu prosesneo$askularisasi. Antigen spesiik sel + berperan dalam patogenesis subtipe

    artritis pada JIA. el + predominan adalah sel +h!. el ini akan mengakti$asi sel

    0, monosit, makroag dan ibroblas sino$ial untuk memproduksi immunoglobulin

    (Ig) dan mediator inlamasi. el 0 yang terakti$asi akan memproduksi

    immunoglobulin termasuk aktor reumatoid dan antinuclear anti"ody (A'A). 

    Patogenesis yang tepat tentang aktor reumatoid belum diketahui

    sepenuhnya, diduga melibatkan akti$asi komplemen melalui pembentukan

    komplek imun.  Antinuclear anti"ody (A'A) dihubungkan dengan onset dini

    terjadinya oligoartritis tetapi antibodi ini tidak spesiik untuk JIA. 4akroag yang

    terakti$asi, limosit, dan ibroblas memproduksi vascular endothelial gro#th

     factor  () dan osteopontin yang menstimulasi terjadinya angiogenesis. Pada

     pasien JIA, banyak ditemukan di jaringan sino$ial. /steopontin meningkat

    di cairan sino$ial dan berhubungan dengan neo$askularisasi. 

    9

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    10/42

    Tumor necrosis factor  (+'>) dan I1-! diproduksi oleh monosit terakti$asi,

    makroag dan ibroblas sino$ial. 4ediator inlamasi ini sepertinya memiliki peran

     penting dalam terjadinya JIA. itokin ini ditemukan meningkat pada cairan sendi

     penderita JIA dan telah diketahui menstimulasi sel mesenkim seperti ibroblas

    sino$ial, osteoklast dan khondrosit untuk melepas matri$ metaloproteinase (4+P)

    yang mengakibatkan kerusakan jaringan. Pada kelinci percobaan, injeksi I1-!

     pada sendi lutut mengakibatkan terjadinya degradasi pada kartilago. 

    Interleukin-% (I1-%) adalah sitokin multiungsi yang memiliki akti$itas

     biologik yang luas dalam regulasi respon imun, reaksi ase akut, hematopoesis

    dan metabolisme tulang. Jumlah I1-% yang beredar di sirkulasi meningkat pada

     pasien JIA. :al ini dihubungkan dengan hasil laboratorium dan maniestasi klinis

    dari derajat akti$itas penyakit. Interleukin-% (I1-%) menstimulasi hepatosit dan

    menginduksi produksi protein ase akut seperti C-reactive Protein  (73P). Jadi,

     peningkatan kadar I1-% dalam serum berkorelasi dengan peningkatan 73P dalam

    ase akti penyakit. 

    Interleukin-! (I1-!) diproduksi oleh sel +h! dan menginduksi reaksi

     jaringan yang berlebihan karena memiliki reseptor yang tersebar luas di seluruh

    tubuh. 0ukti terbaru menunjukkan I1-! mempunyai peran penting dalam reaksi

    inlamasi autoimun. Interleukin-! (I1-!) akan meningkatkan sitokin

     proinlamasi di jaringan sendi, menstimulasi produksi +'> dan I1-!, serta akan

    saling bersinergi untuk meningkatkan produksi I1-%, I1- dan I1-! sehingga

    menyebabkan kerusakan sendi akibat proses inlamasi. Interleukin-! (I1-!)

    meningkat pada pasien JIA dengan penyakit yang akti dibandingkan dengan

     pasien yang mengalami remisi. 

    *. Proil inlamasi khas pada penyakit tipe sistemik 

    Patogenesis dari JIA tipe sistemik berbeda-beda pada jenis JIA dalam berbagai

     bagian seperti kurangnya keterkaitan antara tipe :1A serta tidak adanya

    autoantibodi dan sel + reakti. Penderita dengan penyakit tidak menunjukkan

    tanda-tanda dari limfosit mediated antigen yang merupakan respon imun spesiik.

    +anda-tanda klinis dari JIA tipe sistemik juga dihubungkan dengan granulositosis,

    trombositosis, dan peningkatan regulasi reaktan ase akut yang menandakan10

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    11/42

    akti$asi tidak terkontrol dari sistem imun didapat. elama maniestasi aal dari

     perjalanan penyakit ini, muncul iniltrasi peri$askular dari netroil dan monosit

    yang memproduksi sitokin proinlamasi yang berperan dalam proses patogenesis

     penyakit.

    6ata terbaru menunjukkan I1-! memiliki peran utama dalam gejala klinis

    JIA tipe sistemik. Pengobatan dengan reseptor antagonis I1-! telah menunjukkan

     perbaikan gejala klinis dan laboratorium pada pasien yang resisten terhadap

     pengobatan anti-+'>. 4onosit yang terakti$asi pada pasien dengan gejala

    sistemik memiliki jumlah I1-! yang lebih tinggi, dimana sekresi dari +'> dan

    I1-% tidak terlalu meningkat. Anggota lain dari I1-! yaitu I1-! ditemukan

    meningkat tajam pada pasien dengan onset usia yang lebih besar dibandingkan

    dengan pasien JIA lainnya. Interleukin-! (I1-!) ditemukan lebih meningkat

     pada serum anak dengan tipe sistemik dibandingkan dengan tipe poliartikular dan

     pausiartikular. Konsentrasi I1-! juga meningkat pada pasien serositis dan

    hepatosplenomegali. 

    Konsentrasi I1-% ditemukan meningkat pada pasien dengan tipe sistemik 

    dan berhubungan dengan keterlibatan sendi. I1-% juga meningkat pada cairan

    sino$ial pasien dengan tipe sistemik dibandingkan dengan pasien JIA tipe lainnya.

    Produksi berlebihan I1-% berhubungan dengan maniestasi ekstra artikular seperti

    anemia mikrositik dan gangguan pertumbuhan. Pengobatan dengan monoklonal

    antibodi yang langsung menyerang reseptor I1-% menunjukan perbaikan klinis

     pada reaktan ase akut pasien dengan tipe sistemik. Akti$asi dan prolierasi yang

    tidak terkontrol pada limosit + dan makroag yang menyebabkan terjadinya

     pelepasan dari sitokin inlamasi seperti +'> =, I1-!, dan I1-% mengakibatkan

    munculnya maniestasi klinis dan patologi pada macrofage activation syndome

    (4A). 

    5. 4ediator anti inlamasi pada JIA

    6ua sitokin anti-inlamasi yang paling dikenal pada JIA adalah I1-!# dan I1-5.

    Interleukin-!# (I1-!#) menunjukkan degradasi kartilago oleh antigen stimulated 

    mononuclear cell  pada pasien deasa dengan artritis. Polimoronuklear (P4')

    dengan produksi I1-!# yang rendah berhubungan dengan artritis tipe berat. I1-511

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    12/42

    menghambat akti$asi sel +h! dan penurunan produksi dari +'> =, I1 ! dan

    menghambat kehancuran kartilago. Interleukin-5 (I1-5) dan I1-!# menghambat

     produksi dari sitokin inlamasi seperti I1-% dan I1-. Interleukin-5 (I1-5) dan I1-

    !# yang tinggi pada sendi bermaniestasi sebagai pausiartikular yang ringan dan

    non-erosi. >oEp*, 765, 76"&, dan sel + regulasi penting untuk pengontrolan

    inlamasi. 6eek pada  %-lin&ed   pada oEp* merupakan penyebab dari kondisi

    multipel autoimun disebut juga imunodisregulasi, poliendokrinopati, dan

    enteropati ( IPE% syndrome). Kerusakan pada sel + regulasi juga merupakan

     penyebab adanya kegagalan toleransi pada penyakit autoimun, meskipun belum

    ada bukti yang menunjukkan adanya deek pada sel + regulasi pada JIA.

    Penurunan jumlah sel + regulasi menyebabkan oligoartritis yang lebih berat. Pada

     pasien dengan JIA ditemukan peningkatan jumlah + regulasi yang lebih tinggi di

    sendi dibandingkan darah tepi, yang mengindikasikan terjadinya suatu proses

    inlamasi.

    2.) Mani%estasi $linis

    2.).1 Pliartikular

     Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) tipe ini ditandai dengan keterlibatan

    banyak endi e!ara k"a# yait$ ≥ 5 endi# ter%a$k endi ke!il

    tangan& 'iaanya tipe ini teradi pada 35 anak yang %enderita

     JIA& Ada 2 $btipe JIA p*liartik$lar# yait$ p*liartriti +akt*r

    re$%at*id p*iti+ (20,30) dan p*liartriti dengan +akt*r

    re$%at*id negati+ (5,10)& -enyakit dengan +akt*r re$%at*id

    p*iti+ biaanya di%$lai pada ak"ir %aa kanak,kanak& -adaartriti yang lebi" berat ering ti%b$l n*d$l re$%at*id dan

    .ak$liti re$%at*id& /ela%a %aa kanak,kanak# penyakit tanpa

    +akt*r re$%at*id bia teradi kapanp$n# biaanya ringan dan

     arang diertai dengan n*d$l re$%at*id& Anak pere%p$an lebi"

    banyak terkena dari pada anak laki,laki&5,

    12

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    13/42

    Perjalanan penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hebat,

    atau secara progresi lambat yang akhirnya dapat menimbulkan kekakuan sendi,

     pembengkakan dan kehilangan gerakan. Pada sendi yang terkena ditemukan

    tanda-tanda terjadinya proses inlamasi, seperti nyeri, bengkak, panas, penurunan

    ungsi tetapi jarang terlihat memerah. 0engkak terjadi akibat edema periartikular,

    eusi sendi, dan penebalan sino$ial. 'yeri jarang dikeluhkan pada anak yang lebih

    kecil. ejala klinis terlihat dari berkurangnya pergerakan pada sendi yang terkena.

    :al ini dapat merupakan akibat dari spasme otot sendi yang mengalami eusi dan

     prolierasi sino$ial.

    Prolierasi sino$ial dapat mengakibatkan timbulnya kista disekitar sendi

    yang terkena, herniasi sino$ial, dan ekstra$asasi cairan sino$ial sehingga

    mengenai struktur disekitarnya terutama pada daerah poplitea. Kekakuan sendi

     pada pagi hari dan perlunakan pasca inakti$asi merupakan ciri khas JIA. 

    Artritis yang mengenai setiap sino$ial persendian sering bermula dari

    sendi besar seperti lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan siku.

    erangan aal ini sering simetris. Peradangan sendi interalang proksimal

    mengakibatkan pengurusan atau perubahan usiormis pada jari-jari. erangan

     pada sendi metakarpoalangeal seringkali bersamaan dan sendi interalangeal

    dapat juga terkena. Artritis dari spina ser$ikalis ditandai oleh kekakuan dan nyeri

    leher yang terjadi pada sekitar penderita. Keterlibatan sendi

    temporomandibular ditandai dengan terbatasnya gerakan membuka rahang dan

    nyerinya bisa timbul sebagai nyeri telinga. Keterlibatan panggul sekurang-

    kurangnya terjadi pada anak yang menderita poliartritis, biasanya mulai pada

     proses penyakit yang lanjut. Penghancuran kaput emoris dapat terjadi. Penyakit

     pinggul yang berat merupakan penyebab utama kecacatan pada stadium akhir JIA.

    Penyempitan sendi sakroiliaka bisa diketahui dari oto rontgen. Artritis

    krikoaritenoid bisa mengakibatkan suara serak dan stridor laring serta

    mengakibatkan terjadinya obstruksi akut saluran napas, namun hal ini jarang

    terjadi. Keterlibatan sendi sternokla$ikular dan sambungan kostokondral dapat

    menyebabkan nyeri dada. 5

    13

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    14/42

    angguan pertumbuhan yang terjadi pada sendi yang meradang bisa

    mengakibatkan pertumbuhan yang berlebih atau berkurang. Penambahan panjang

    kaki dapat menyertai artritis lutut yang kronis dan mikrognatia pasca artritis

    temporomandibular. :al ini dapat menjadi suatu tanda stadium akhir JIA. Kaki

    yang kecil dan berubah bentuk dapat disebabkan karena keterlibatan kaki pada

    masa aal kanak-kanak dan jari-jari yang pendek adalah karena keterlibatan

    tangan pada masa dini. 5

    4aniestasi ekstra-artikular JIA poliartikular tidak sehebat maniestasi

    yang tampak pada JIA tipe sistemik. Kebanyakan penderita dengan penyakit

     poliartikular yang akti menderita malaise, anoreksia, iritabilitas, dan anemia

    ringan. 6emam ringan, hepatosplenomegali ringan, dan limadenopati dapat

    dijumpai. 0isa terjadi perikarditis dan iridosiklitis tetapi jarang. 'odulus

    reumatoid dapat terjadi pada titik tekanan. :al ini biasanya dijumpai pada

     penderita dengan hasil uji aglutinasi positi terhadap aktor reumatoid.

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    15/42

    ambar !.Artritis unilateral lutut kiri pada JIA pausiartikular.

    !#

    Pausiartikular tipe ! adalah tipe yang paling umum terjadi (*#-5#).

    ebanyak @# penderita memiliki tes A'A positi dan tidak disertai dengan

    aktor reumatoid ataupun :1A ". endi yang paling sering terkena adalah sendi

    lutut, pergelangan kaki, dan siku. Kadang-kadang ada keterlibatan tersendiri pada

    sendi lainnya, seperti sendi temporomandibular, satu jari kaki atau tangan,

     pergelangan tangan, atau leher. Pinggul dan tulang lingkar panggul biasanya tidak terkena dan tidak disertai sakroilitis. ambaran klinis dan histologi sino$ial sendi

    yang terkena tidak dapat dibedakan dari gambaran klinis dan histologi JIA.  5

    Penderita dengan penyakit pausiartikuler tipe ! berisiko tinggi untuk 

    menderita komplikasi mata. Iridosiklitis kronis terjadi pada !&-*# pada suatu

    aktu selama !# tahun pertama penyakit. 7iri khas iridosiklitis kronis JIA adalah

    tidak disertai gejala atau tanda-tanda aal. Kadang kala anak menampakkan

    gejala aal kemerahan, nyeri, otoobia, dan penurunan tajam peglihatan. atuatau dua mata dapat terkena. Jika dimulai dari unilateral, mata yang lain biasanya

    tetap tidak terlibat. Iridosiklitis kadang-kadang merupakan maniestasi JIA yang

    ada tetapi biasanya iridosiklitis menyertai aal timbulnya keluhan sendi selama

     berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Penderita dengan iridosiklitis biasanya

    memiliki tes A'A yang positi. +anda-tanda peradangan iris dan korpus siliaris

    yang paling aal adalah bertambahnya jumlah sel serta jumlah protein dalam

    kamera okuli anterior. Perubahan yang timbul hanya dapat dideteksi dengan

    15

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    16/42

     pemeriksaan slit lamp. eringkali radang okuler tetap akti selama bertahun-tahun.

    ekuelenya meliputi sinekia posterior, katarak dengan komplikasinya, glaukoma

    sekunder, dan ptosis bulbi yang dapat berakibat kehilangan $isus dan kebutaan

     permanen. /leh karena itu, pada anak dengan pausiartikular harus dilakukan

     pemeriksaan  slit lamp  *-5 kali setahun sekurang-kurangnya selama & tahun

     pertama penyakit tanpa memandang akti$itas penyakit sendi. 4aniestasi ekstra-

    artikular lainnya pada JIA pausiartikular biasanya ringan, seperti demam ringan,

    malaise, hepatomegali, limedenopati sedang, dan anemia ringan. :al ini bisa

    dikaitkan dengan akti$itas penyakit yang akti. @

    Penyakit pausiartikular tipe " mengenai !#-!& penderita JIA terutama

    anak laki-laki yang berusia lebih dari tahun. 3iayat keluarga sering

    menunjukan adanya anggota keluarga yang juga menderita artritis pausiartikular,

    spondilitis ankilosa, dan penyakit reiter (iridosiklitis akut). 8ji A'A biasanya

    negati. Pada tipe ini sendi yang sering terkena adalah sendi besar, terutama sendi

    ekstremitas baah. 'yeri tumit, asiitis plantaris atau tendinitis achilles sering

    ditemui. Kemungkinan juga dapat ditemukan radang pada tempat insersi tendon

     pada tulang. eiring berjalannya aktu, artritis pausiartikular tipe " ini

     berkembang menjadi spondilitis ankilosa yang khas dengan keterlibatan spina

    lumbodorsal, maniestasi sindroma reiter (hematuria atau piuria, uetritis,

    iridosiklitis akut atau maniestasi mukokutan), atau adanya tanda-tanda penyakit

    radang usus. 5

    2.).3 #iste'ik 

    Penyakit tipe sistemik adalah jenis JIA yang paling berat tetapi sangat jarang

    ditemui. Penyakit ini hanya terjadi pada !# dari semua anak dengan JIA dengan

     perbandingan yang sama antara kedua jenis kelamin. Penderita umumnya datang

    dengan demam tinggi yang melonjak-lonjak selama beberapa minggu disertai

    ruam-ruam yang cepat menghilang. 6emam timbul setiap hari atau dua kali

    sehari, sering melonjak hingga suhu 5#o7- 5!o7 pada sore hari, dan sering

    menurun dengan cepat sampai subnormal pada jam lain. 6emam tinggi mungkin

     berlangsung berbulan-bulan sebelum muncul temuan sendi yang objekti.

    1onjakan demam sering disertai oleh ruam makular berarna salem yang cepat

    16

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    17/42

    menghilang, terutama timbul di badan dan paha sebelah dalam. +iap-tiap makular 

    tidak kembali muncul di tempat yang sama pada lonjakan demam berikutnya.

    3uam sering memperlihatkan enomena Koebner, yaitu kemampuan untuk 

    memicu timbulnya lesi dengan menggosok kulit secara lembut.%

    elain itu, penderita yang usianya lebih besar sering mengeluh artralgia

    danFatau mialgia yang parah. Penurunan nasu makan dan iritabilitas juga sering

    dikeluhkan. Adanya limadenopati generalisata mungkin cukup menonjol

    sehingga memberi kesan kuat akan adanya keganasan. :epatosplenomegali juga

    dapat sebagai tanda keganasan.%

    Anak dengan JIA tipe sistemik tidak jarang mengalami perikarditis,

    kadang disertai miokarditis yang mungkin mengancam jia. 0eberapa dari anak 

    ini juga menderita eusi pleura dan pneumonitis. Kadang-kadang anak mengalami

    serositis abdomen yang menimbulkan gambaran mirip akut abdomen.% 

    Pada sebagian anak gejala sistemik akan berkurang secara perlahan

    sementara mereka terus mengalami penyakit sendi poliartikular. edangkan yang

    lain mengalami serangan demam, ruam, dan keluhan sendi secara intermitten

    sepanjang masa kanak-kanak dan bahkan sampai masa deasa tetapi di antaraserangan mungkin terdapat masa normal.%

    2.* Diagnsis

    +erdapat beberapa pengelompokan dalam mendiagnosis JIA, di antaranya9

    Kriteria diagnosis Juvenile Idiopathic Arthritis menurut American College

    of Rheumatology (A73) 9

    "

    !. 8sia penderita G !% tahun

    ". Artritis (bengkak atau eusi, adanya dua atau lebih tanda 9

    keterbatasan gerak, nyeri saat gerak dan panas pada sendi) pada satu sendi

    atau lebih

    *. 1ama sakit H % minggu

    5. +ipe onset penyakit (dalam % bulan pertama) 9

    a. -*liartriti ≥ 5 endi b. Pausiartikular 9 G & sendi

    17

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    18/42

    c. istemik 9 artritis dengan demam minimal " minggu,

    mungkin terdapat ruam atau keterlibatan ekstraartikular, seperti

    limadenopati, hepatosplenomegali atau perikarditis

    &. Kemungkinan penyakit artritis lain dapat disingkirkan

    Kriteria diagnosis  Juvenile Chronic Arthritis  menurut  European League

     Against Rheumatism (281A3) 9"

    !. 8sia penderita G !% tahun

    ". Artritis pada satu sendi atau lebih

    *. 1ama sakit H * minggu

    5. +ipe onset penyakit 9

    a. Poliartritis 9 H 5 sendi, aktor reumatoid negati 

     b. Pausiartikular9 G & sendi

    c. istemik 9 artritis dengan demam

    d. Artritis reumatoid ju$enil 9 H 5 sendi, aktor reumatoid

     positi 

    e. pondilitis ankilosing ju$enil

    . Artritis psoriasis ju$enil

    Kriteria diagnosis  Juvenile Idiopatic Arthritis  menurut  International 

     League of Associations for Rheumatology (I1A3) 9"

    !. istemik ". /ligoartritis

    a. Persisten

    "' E$tended

    *. Poliartritis ( aktor reumatoid negati )

    5. Poliartritis ( aktor reumatoid positi )

    &. Artritis psoriasis

    %. Artritis terkait entesitis

    . Artritis 1ain

    a. +idak memenuhi kategori

     b. 4emenuhi lebih dari satu kategori

    Artritis siste'ik 

    6einisi9 artritis dengan demam atau didahului oleh demam paling sedikit "

    minggu, yang terekam sebagai demam uotidian minimal * hari, disertai satu atau

    lebih tanda berikut9&

    !. 3uam eritem e$anescent, tidak menetap (non-iEed)

    ". Pembesaran kelenjar getah bening generalisata

    18

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    19/42

    *. :epatomegali atau splenomegali

    5. erositis.

    2ksklusi9 eksklusi untuk klasiikasi artritis sistemik tidak dicantumkan,

    tetapi bila tidak ditemukan tanda klasik penyakit sistemik, maka kemiripan

    dengan penyakit ineksi atau keganasan harus disingkirkan dengan pemeriksaan

    laboratorium yang tepat. &

    6eskriptor9

    ! 8sia pada saat onset penyakit

    ". Pola artritis selama periode onset (selama % bulan pertama sakit)

    a. oligoartritis

     b. poliartritis

    c. artritis timbul setelah % bulan pertama kelainan sistimik 

    *. Pola artritis selama perjalanan penyakit (setelah % bulan pertama sakit)

    a. oligoartritis

     b. poliartritis

    c. tanpa artritis setelah % bulan pertama sakit

    5. ambaran penyakit sistimik setelah % bulan

    &. Adanya aktor reumatoid (>3)

    %. Kadar protein 7-reakti. &

    +ligartritis

    6einisi9 artritis pada !-5 sendi dalam % bulan pertama sakit. +erdapat " kategori9

    !. /ligoartritis persisten9 mengenai tidak lebih dari 5 sendi selama perjalanan

     penyakit

    ". /ligoartritis eEtended9 secara kumulati mengenai & sendi atau lebih setelah %

     bulan pertama sakit. &

    2ksklusi9

    !. 3iayat psoriasis dalam keluarga, paling sedikit pada tingkat ! atau " pedigri,

    dengan konirmasi oleh dermatologis

    ". 3iayat penyakit dalam keluarga yang secara medis terbukti berhubungan

    dengan :1A-0" paling tidak pada tingkat ! atau " pedegri

    *. >3 positi 

    19

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    20/42

    5. Anak lelaki :1A-0" positi dengan onset artritis setelah usia tahun

    &. Artritis sistemik. &

    6eskriptor9

    !. 8sia pada saat onset artritis dan psoriasis

    ". Pola artritis pada saat % bulan dan kunjungan klinik terakhir 

    a. hanya sendi besar 

     b. hanya sendi kecil

    c. predominan pada tungkai9 (i) tungkai atas predominan, (ii) tungkai baah

     predominan, (iii)tidak ada predominansi tungkai atas atau baah

    d. keterlibatan sendi spesiik (paha, leher)

    e. simetri artritis

    *. Adanya u$eitis anterior (akut atau kronik)

    5. Adanya A'A

    &. Alel protekti atau predisposisi :1A kelas I atau II. &

    Pliartritis ,- negati% 

    6einisi9 artritis mengenai & sendi atau lebih selama % bulan pertama sakit, uji >3 

    negati. &

    2ksklusi9

    !. >aktor 3eumatoid positi 

    ". Artritis sistemik. &

    6eskriptor9

    !. 8sia saat onset artritis

    ". imetri artritis

    *. Adanya A'A

    5. Adanya u$eitis (akut atau kronik). &

    Pliartritis ,- &siti% 

    6einisi9 artritis mengenai & sendi atau lebih selama % bulan pertama sakit, dengan

    uji >3 positi pada dua kali pemeriksaan dengan jarak paling sedikit * bulan.  &

    2ksklusi9

    20

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    21/42

    !. 8ji >aktor 3eumatoid negati pada " kali pemeriksaan dengan jarak paling

    sedikit * bulan

    ". Artritis sistemik.&

    6eskriptor9

    !. 8sia saat onset artritis

    ". imetri artritis

    *. Adanya A'A

    5. Karakter imunogenetik (sebanding dengan populasi artritis reumatoid deasa).&

    Artritis &sriatik 

    6einisi9

    !. Artritis dan psoriasis, atau

    ". Artritis dan paling sedikit terdapat " dari tanda9

    a. daktilitis

     b. kelainan kuku (pitting atau onikolisis)

    c. riayat psoriasis dalam keluarga, paling sedikit pada tingkat ! atau " pedegri, dengan konirmasi oleh dermatologis. &

    2ksklusi9

    !. >aktor 3eumatoid positi 

    ". Artritis sistemik. &

    6eskriptor9

    !. 8sia saat onset artritis atau psoriasis

    ". Pola artritis pada saat % bulan setelah onset sakit, dan kunjungan klinik terakhir 

    a. hanya sendi besar 

     b. hanya sendi kecil

    c. predominan pada tungkai9 (i) tungkai atas predominan, (ii) tungkai baah

     predominan, (iii)tidak ada predominansi tungkai atas atau baah

    d. keterlibatan tulang punggung

    e. keterlibatan sendi sakroiliaka

    . keterlibatan sendi glenohumerus

    21

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    22/42

    g. keterlibatan sendi paha

    h. keterlibatan sendi sternokla$ikula

    i. artritis simetri

    *. Perjalanan penyakit

    a. oligoartritis

     b. poliartritis

    5. Adanya A'A

    &. 8$eitis anterior 

    a. kronik 

     b. u$eitis dengan karakteristik mata nyeri, kemerahan, atau otoobia

    %. 6eskriptor :1A. &

    Artritis ang /erhu/ungan !engan entesitis

    6einisi9

    !. Artritis dan entesitis, atau

    ". Artritis atau entesitis dengan paling sedikit " dari tanda9

    a. nyeri sendi sakroiliaka danFatau nyeri punggung inlamasi

     b. adanya :1A-0"

    c. riayat penyakit dalam keluarga yang secara medis terbukti berhubungan

    :1A-0" paling tidak pada tingkat ! atau " pedigri.

    d. u$eitis anterior yang biasanya berhubungan dengan mata nyeri, kemerahan,

    atau otoobia

    e. onset artritis pada anak lelaki setelah usia tahun. &

    2ksklusi9

    !. Psoriasis, paling sedikit pada tingkat ! atau " pedigri, dengan konirmasi oleh

    dermatologis". Artritis sistemik. &

    6eskriptor9

    !. 8sia saat onset artritis

    ". Pola artritis pada saat % bulan dan kunjungan klinik terakhir hanya sendi besar 

    a. hanya sendi kecil

     b. predominansi pada tungkai9 (i) tungkai atas predominan, (ii) tungkai baah

     predominan, (iii) tidak ada predominansi tungkai atas atau baah

    22

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    23/42

    d. keterlibatan tulang punggung

    e. keterlibatan sendi sakroiliaka

    . keterlibatan sendi glenohumerus

    g. keterlibatan sendi paha

    *. imetri artritis

    5. Perjalanan penyakit

    a. oligoartritis

     b. poliartritis

    &. Adanya penyakit inlamasi usus. &

    Artritis lain

    6einisi9 Artritis pada anak dengan penyebab tidak diketahui yang menetap paling

    sedikit % minggu, tetapi9

    !. +idak memenuhi kriteria salah satu kategori, atau

    ". 4emenuhi kriteria lebih dari satu kategori.  &

    2ksklusi9 Pasien yang memenuhi kriteria salah satu kategori.  &

    2.0 Diagnsis Ban!ing

    0eberapa hal harus dipertimbangkan dan disingkirkan sebelum menegakkan

    diagnosis JIA dengan anamnesis dan pemeriksaan isik yang cermat, yakni9

    2.0.1 Artritis &a!a Penakit In%eksi

    0eberapa proses ineksi seperti artritis septik, artritis reakti dan osteomielitis

    dapat menunjukkan maniestasi artritis. Pada artritis septik, jaringan sino$ialterineksi secara langsung oleh bakteri, $irus ataupun agen ineksi lain. 6iagnosis

    didapatkan dari anamnesis yang cermat, pemeriksaan kultur dari cairan sino$ial,

    kultur darah dan pemeriksaan serologis. Pasien yang menderita artritis septik 

    dapat melibatkan lebih dari satu sendi namun tidak harus menunjukkan adanya

    tanda sepsis ataupun tanda penyakit sistemik. 0eberapa anak yang menderita

    onset akut harus dicurigai menderita artritis septik.!!

    23

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    24/42

    Ineksi oleh (orrelia "urgdorferi pada penyakit 1yme dapat menyebabkan

    artritis yakni pausiartikular baik pada anak maupun pada deasa. Artritis 1yme

     biasanya selalu respon terhadap terapi antibiotik. 0eberapa agen non-bakterial

    seperti rubella, mumps, $arisella, adeno$irus, hepatitis 0, and )ycoplasma dapat

    diduga sebagai penyebab artritis. Artritis seperti ini biasanya terjadi pada akhir 

    dari perjalanan ineksi, meskipun kadang-kadang mendahului maniestasi klinis.

    Par$o$irus telah diketahui dapat menyebabkan artritis transien pada anak dengan

    atau tanpa maniestasi klinis yang menyertainya.!!

    Artritis reakti adalah artritis steril yang menyertai ineksi gastrointestinal

    dengan patogen seperti Shigella, Salmonella, *ersinia, atau Campylo"acter sp

     pada pejamu yang dicurigai. 0eberapa anak dengan artritis akut dengan

    maniestasi gastroenteritis harus die$aluasi lebih lanjut. Anak umumnya memiliki

    histokompatibilitas antigen :1A 0".!!

    4aniestasi anak dengan osteomielitis kadang mirip dengan penyakit

    reumatik. endi yang berdekatan dengan area metaisis yang terineksi dari tulang

     panjang dapat membengkak, namun dengan cairan sendi yang jernih. Pada

    osteomielitis nyeri dan pembengkakan pada daerah metaisis lebih menyolok 

    daripada nyeri sendi. Perubahan gambaran radiograi pada osteomielitis terjadi

    setelah sakit minimal hari ke-. 8ltrasonograi atau  scanning   tulang dapat

    menjadi alat untuk diagnosis pada saat aal penyakit.!!

    2.0.2 Artritis &a!a $eganasan

    0eberapa keganasan anak seperti pada leukemia, neuroblastoma, limoma,

     penyakit hodgkin dan rabdomiosarkoma, seperti halnya pada tumor tulang primer 

    seperti osteogenik sarkoma dan eing sarkoma, dapat menyebabkan keluhan

    muskuloskeletal yang sangat mirip dengan penyakit reumatik. Artritis pada

    leukemia dan keganasan lainnya secara umum lebih disebabkan oleh iniltrasi sel

    ganas pada struktur di sekitar sendi, dibandingkan dengan keterlibatan langsung

    dari sino$ial. Anak biasanya terlihat lebih menderita dibandingkan pada JIA, dan

    nyeri sendi yang terjadi biasanya lebih parah, sehingga anak tidak mau

    mengerakkan lengan dan tungkainya.!!

    24

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    25/42

    6iagnosis terhadap kemungkinan keganasan, dengan didapatkannya

    gambaran hematologi abnormal (leukopenia, anemia berat, trombositopenia),

    abnormalitas jaringan lunak atau jaringan tulang serta pemeriksaan yang tepat

    seperti pemeriksaan sumsum tulang atau biopsi. Pemeriksaan radiologi sendi yang

    terlibat dapat menggambarkan iniltrasi langsung ke tulang atau temuan

    nonspesiik seperti penipisan metaisis atau periostitis. 'amun, pemeriksaan

    radiologi dapat juga menunjukkan tampilan normal yang kadang tidak membantu

    dalam menegakkan diagnosis.!!

    2.0.3 Artritis &a!a $n!isi nnin%la'asi

    0eberapa kondisi non-inlamasi dapat menyebabkan nyeri sendi yang kadang

    diduga sebagai JIA. 6iantaranya yaitu nyeri tungkai idiopatik pada anak dan

    sindrom nyeri lainnya seperti pada ibromialgia serta trauma muskuloskeletal.

     'yeri pada tumit setelah akti$itas berat merupakan penyebab tersering dari nyeri

    tumit pada anak yang lebih besar dan remaja. Kondisi ini dapat menunjukkan

    eusi pada lutut yang kadang-kadang mirip dengan artritis. 0eberapa sindrom

    genetik dan kongenital yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal mirip dengan

    artritis, seperti pada dislokasi panggul kongenital, dan displasia epiisis serta

    metaisis. 6iagnosis dari berbagai kondisi non-inlamasi tersebut dapat dibedakan

    dari artritis dengan anamnesis dan pemeriksaan isik yang cermat, riayat

    keluarga lengkap dan pemeriksaan radiologi sendi dan tulang.!!

    2.0.4 Artritis &a!a &enakit reu'atik lain

    Penyakit reumatik anak lainnya dapat mirip dengan artritis. 6iagnosis pada

    kondisi ini biasanya didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan isik. emuanya

     biasanya menunjukkan gejala dan tanda yang berbeda.!!

    6emam rematik adalah penyakit post ineksi streptokokus yang dikaitkan

    dengan artritis berpindah. Karditis adalah temuan utamanya. +emuan lain

    termasuk rash, nodul subkutan dan korea. 6emam rematik jarang menyebabkan

    artritis kronik, jadi untuk membedakanya dengan JIA tidaklah sulit.!!

    Systemic lupus erythematosus (12) merupakan penyakit multisistem

    yang dimulai dengan artritis. Artritis pada penyakit ini jarang menjadi kronik 

    25

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    26/42

    seperti halnya JIA dan maniestasi klinisnya sangat berbeda.  Anti uclear 

     Anti"ody  (A'A) dapat ada pada hampir semua kasus lupus, umumnya dengan

    titer yang tinggi. 'eritis adalah temuan yang sering pada lupus anak, dimana

    kadar komplemen hemolitik serum menurun dan terjadi peningkatan dari kadar 

    autoantibodi 6'A, temuan yang biasanya tidak ditemukan pada JIA.

    6ermatomiositis biasanya dihubungkan dengan artritis namun dengan maniestasi

    miositis dan rash.!!

    Anamnesis dan pemeriksaan isik yang cermat, pemeriksaan penunjang

    yang tepat serta pemeriksaan laboratorium yang sesuai dapat secara eekti 

    membantu menyingkirkan diagnosis banding dari JIA. Penting untuk 

    menyingkirkan penyakit yang dapat diterapi secara pasti, seperti penyakit ineksi

    dan keganasan, beberapa kondisi non-inlamasi dari tulang dan sendi, serta

     penyakit reumatoid yang atal seperti lupus dermatomiositis maupun demam

    reumatik sebelum menetapkan diagnosis dari JIA.!!

    2. Pe'eriksaan Penunjang

    2..1 La/ratriu'

    +idak ada uji diagnostik yang spesiik. Pemeriksaan laboratorium dipakai sebagai

     penunjang diagnosis. 0ila ditemukan Anti 'uclear Antibody (A'A), >aktor 

    3eumatoid (>3) dan peningkatan 7* serta 75 maka diagnosis JIA menjadi lebih

    sempurna.!

    elama penyakit akti, 126 dan 73P biasanya meningkat. Anemia pada

    umumnya dijumpai, biasanya dengan angka retikulosit rendah dan uji 7oomb

    negati. elain itu ditemukan peningkatan sel darah putih. +rombositosis dapat

    terjadi terutama pada penyakit. Analisis urin normal, selama terapi non-steroid

    mungkin ditemukan sedikit eritrosit dan sel tubuler ginjal. +erdapat kenaikan

    raksi ="-dan gamma globulin dalam serum dan penurunan albumin. alah satu

    atau semua kadar imunoglobulin serum dapat naik.

    A'A ditemukan pada beberapa anak dengan penyakit aktor reumatoid-

    negati ("&), aktor reumatoid positi (&), atau pausiartikular tipe I (@#)

    26

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    27/42

    tetapi jarang, pada mereka yang dengan penyakit sistemik atau pausiartikuler tipe

    II. Penemuan A'A tidak berkolerasi dengan keparahan penyakit.

    >aktor reumatoid ditemukan pada sekitar & anak JIA dan berkolerasi

    dengan JIA yang mulai pada umur yang lebih tua. :asil uji positi paling sering

    dihubungkan dengan penyakit poliartikular, yang mulai pada akhir masa kanak-

    kanak, artritis destruksi berat, dan nodulus reumatoid.

    7airan sino$ial pada JIA tampak seperti beraan dan biasanya berisi

     jumlah protein yang naik. Jumlah sel dapat ber$ariasi dari ##-#.### selFmm*B

    sel-sel tersebut terutama netroil. Kadar glukosa pada cairan sendi mungkin

    rendahB kadar komplemen mungkin normal atau menurun.

    >aktor reumatoid adalah kompleks Ig4-anti Ig pada deasa dan mudah

    dideteksi, sedangkan pada JIA lebih sering Ig-anti Ig yang lebih sukar 

    dideteksi laboratorium. Anti-'uclear Antibody (A'A) lebih sering dijumpai pada

    JIA. Kekerapannya lebih tinggi pada penderita anita muda dengan oligoartritis

    dengan komplikasi u$eitis. Pemeriksaan imunogenetik menunjukkan baha :1A

    0" lebih sering pada tipe oligoartritis yang kemudian menjadi spondilitis

    ankilosa. :1A 0& 0 dan 0*& lebih sering ditemukan di Australia.!

    2..2 -a!ilgi

    Pemeriksaan radiologi JIA dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan

    yang terjadi pada keadaan klinis tertentu. Kelainan radiologik yang terlihat pada

    sendi biasanya adalah pembengkakan jaringan lunak sekitar sendi, pelebaran

    ruang sendi, osteoporosis, dan kelainan yang agak jarang seperti ormasi tulang

     baru periostal. Pada tingkat lebih lanjut (biasanya lebih dari " tahun) dapat terlihat

    erosi tulang persendian dan penyempitan daerah tulang raan. Ankilosis dapat

    ditemukan terutama di daerah sendi karpal dan tarsal. ambaran nekrosis aseptik 

     jarang dijumpai pada JIA alaupun dengan pengobatan steroid dosis tinggi jangka

     panjang.!

    +idak semua sendi kelompok JIA menunjukkan gambaran erosi, biasanya

    hanya didapatkan pembengkakan pada jaringan lunak, sedangkan erosi sendi

    hanya didapatkan pada kelompok poliartikular.!

    27

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    28/42

    ambaran agak khas pada tipe oligoartritis dapat terlihat berupa erosi

    tulang pada ase lanjut, pengecilan diameter tulang panjang, serta atroi jaringan

    lunak regional sekunder. Kauman dan 1o$ell mengajukan beberapa gambaran

    radiologik yang menurut mereka khas untuk JIA sistemik, yaitu a)tulang panjang

    yang memendek, melengkung, dan melebar, b)metaisis mengembang, dan

    c)ragmentasi iregular epiisis pada masa aal sakit yang kemudian secara

     bertahap bergabung ke dalam metaisis. !

    ambar ".3ontgen sendi pergelangan tangan.!"

    Perempuan tahun dengan JIA tipe pausiartikular sejak usia * tahun. angguan pertumbuhan

    ulnar dengan subluksasi ke tulang karpal, raktur kompresi pada epiisis radius distal, destruksidan usi tulang metacarpal.

    Pemeriksaan oto rontgen tidak sensiti untuk mendeteksi penyakit tulang

    atau maniestasi jaringan lunak pada ase aal. elain dengan oto rontgen biasa

    kelainan tulang dan sendi JIA dapat pula dideteksi lebih dini melalui skintigrai

    dengan technetium @@m. Pemeriksaan radionuklida ini sensiti namun kurang

    spesiik. kintigrai menunjukkan keadaan hemodinamik dan akti$itas metabolik 

    28

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    29/42

    di tulang dan sendi saat pemeriksaan dilakukan, sehingga dapat menunjukkan

    inlamasi sendi secara dini. 8ltrasonograi merupakan sarana paling baik untuk 

    mengetahui keadaan cairan intra-artrikular, terutama pada sendi-sendi yang susah

    dilakukan pemeriksaan cairan secara klinis, seperti pinggul dan bahu.!

    8ltrasonograi juga dapat menilai eusi atau sino$itis dengan menilai

     penebalan membran sino$ial dari sendi yang meradang, bursa dan pembungkus

    tendon. Pemeriksaan 43I yang dipadu dengan gadolinium juga dapat

    membedakan inlamasi sino$ial dengan cairan sino$ial. arana 43I dapat

    digunakan untuk menilai aspek inlamasi dan destrukti dari penyakit artritis.

    0erlaanan dengan oto rontgen, pemeriksaan 43I dapat digunakan untuk 

    mendeteksi inlamasi jaringan lunak dan perubahan tulang pada ase aal, selain

    itu dapat menilai progresiitas penyakit.!

    2.1 Penatalaksanaan

    6asar pengobatan JIA adalah suporti, bukan kurati. +ujuan pengobatan adalah

    mengontrol nyeri, menjaga kekuatan dan ungsi otot serta rentang gerakan +range

    of motion), mengatasi komplikasi sistemik, memasilitasi perkembangan dan

     pertumbuhan yang normal. Karena itu pengobatan dilakukan secara terpadu untuk 

    mengontrol maniestasi klinis dan mencegah deormitas dengan melibatkan dokter 

    anak, ahli isioterapi, latihan kerja, pekerja sosial, bila perlu konsultasi pada ahli

     bedah dan psikiatri."

    +ujuan penatalaksanaan JIA ini tidak hanya sekedar mengatasi nyeri.

    0anyak hal yang harus diperhatikan selain mengatasi nyeri, yaitu mencegah erosi

    lebih lanjut, mengurangi kerusakan sendi yang permanen, dan mencegah

    kecacatan sendi permanen. 4odalitas terapi yang digunakan adalah armakologi

    maupun non armakologi. elain obat-obatan, nutrisi juga tak kalah penting. Pada

     pasien JIA pertumbuhannya sangat terganggu baik karena konsumsi ?at gi?i yang

    kurang atau menurunnya nasu makan akibat sakit atau eek samping obat.5

    2.1.1 +/at Anti In%la'asi Nnsteri! +AIN#5

    29

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    30/42

    Pengelolaan nyeri kronik pada anak tidak mudah. 4asalahnya sangat kompleks,

    karena pada umumnya anak-anak belum dapat mengungkapkan nyeri. /bat anti

    inlamasi non-steroid (/AI') merupakan anti nyeri pada umumnya yang dapat

    ditoleransi dengan baik oleh anak-anak. elain untuk mengurangi nyeri, /AI'

     juga dapat digunakan mengontrol kaku sendi. 2ek analgesiknya juga sangat

    cepat."

    /bat anti inlamasi nonsteroid (/AI') digunakan pada sebagian besar 

    anak dalam terapi inisial. /bat golongan ini mempunyai eek antipiretik,

    analgetik, dan antiinlamasi serta aman untuk penggunaan jangka panjang pada

    anak. elain itu obat ini juga menghambat sintesis prostaglandin. ebagian besar 

    anak dengan tipe oligoartritis dan sedikit poliartritis mempunyai respon baik 

    terhadap pengobatan /AI' tanpa memerlukan tambahan obat lini kedua."

    Penggunaan aspirin sebagai pilihan obat telah digantikan dengan /AI'

    karena adanya peningkatan toksisitas gaster dan hepatotoksisitas yang ditandai

    dengan transaminasemia. 6engan adanya /AI' yang menghambat siklus

    siklooksigenase (7/), khususnya 7/-" maka penggunaan /AI' lebih

    dipilih daripada aspirin karena tidak menyebabkan agregasi trombosit, sehingga

    dapat digunakan pada pasien yang mempunyai masalah perdarahan. 'amun

    demikian, aspirin masih mampu menekan demam dan aspek inlamasi lainnya dan

    terbukti aman dalam penggunaan jangka panjang. 6osis yang biasa dipakai adalah

    &-@# mgFkg00Fhari dalam * atau 5 kali pemberian, diberikan bersama dengan

    makanan untuk mencegah iritasi lambung. 6osis tinggi biasanya untuk anak yang

     beratnya kurang dari "& kg, sedangkan untuk anak yang lebih besar diberikan

    dosis yang lebih rendah. Aspirin diberikan terus sampai ! atau " tahun setelah

    gejala klinis menghilang. "

    4acam /AI' yang sering digunakan pada anak-anak9

    a. +olmetin

    +olmetin diberikan bersama makanan, dalam dosis "&-*# mgFkg00Fhari,

    dibagi dalam * dosis.",5

     b. 'aproksen

    30

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    31/42

     'aproksen eekti dalam tatalaksana inlamasi sendi dengan dosis !&-"#

    mgFkg00Fhari yang diberikan dua kali perhari bersama makanan. 6apat

    timbul eek samping berupa ketidaknyamanan epigastrik dan

     pseudoporiria kutaneus yang ditandai dengan erupsi bulosa pada ajah,

    tangan, dan meninggalkan jaringan parut. ",5

    c. Ibuproen

    Ibuproen merupakan antiinlamasi derajat sedang dan mempunyai

    toleransi yang baik pada dosis *& mgFkg00Fhari, dibagi dalam *-5 dosis

    dan diberikan bersama makanan. ",5

    d. 6ikloenak 

    6ikloenak dapat diberikan pada anak yang tidak dapat /AI' lain karena

    adanya eek samping pada lambung. 6osis yang diberikan adalah "-*

    mgFkg00Fhari, dibagi dalam * dosis.

     ",5

    2.1.2 Analgetik 

    alaupun bukan obat antiinlamasi, asetaminoen dalam "-* kali pemberian dapat

     bermanaat untuk mengontrol nyeri atau demam terutama pada penyakit sistemik.

    /bat ini tidak boleh diberikan untuk aktu lama karena dapat menimbulkan

    kelainan ginjal."

    2.1.3 I'unsu&resan

    Imunosupresan hanya diberikan dalam protokol eksperimental untuk keadaan

     berat yang mengancam kehidupan, alaupun beberapa pusat reumatologi sudah

    mulai memakainya dalam protokol baku. /bat yang biasa dipergunakan adalah

    a?atioprin, sikloosamid, klorambusil, dan metotreksat. "

    4etotreksat mempunyai onset kerja cepat, eekti, toksisitas yang masih

    dapat diterima, sehingga merupakan obat lini kedua dalam JIA. Keunggulan

    31

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    32/42

     penggunaan obat ini adalah eekti dan dosis relati rendah, pemberian oral dan

    dosis ! kali per minggu. Indikasinya adalah untuk poliartritis berat, oligoartritis

    yang agresi atau gejala sistemik yang tidak membaik dengan /AI',

    hidroksiklorokuin, atau garam emas. 6osis inisial & mgFm" luas permukaan

    tubuhFminggu dapat dinaikkan menjadi !# mgFm" luas permukaan tubuhFminggu

     bila respon tidak adekuat setelah minggu pemberian (dosis maksimal *# mgF

    m"). 1ama pengobatan yang dianggap adekuat adalah % bulan. Asam olat !

    mgFhari sering diberikan bersama metotreksat untuk mengurangi toksisitas

    mukosa gastrointestinal. Anak-anak dengan poliartritis berat yang tidak berespon

    dengan metotreksat oral dapat digantikan dengan intramuskular atau subkutan. "

    2.1.4 +/at Antireu'atik $erja La'/at

    olongan ini terdiri dari obat antimalaria (hidro&si&loro&uin), preparat emas oral

    dan suntikan, penisilamin, dan sulasala?in. /bat golongan ini hanya diberikan

    untuk poliartritis progresi yang tidak menunjukan perbaikan dengan /AI'.

    :idroksiklorokuin dapat bermanaat sebagai obat tambahan /AI' untuk anak 

     besar dengan dosis aal %- mgFkg00Fhari, dan setelah minggu diturunkan

    menjadi & mgFkg00Fhari. Pemberian hidroksiklorokuin harus didahului dengan

     pemeriksaan mata, khususnya keadaan retina, lapangan pandang, dan arna. /leh

    karena itu, penggunaan obat ini jarang diberikan pada anak di baah usia 5-

    tahun karena adanya kesulitan tindak lanjut pada pemeriksaan mata. 0ila setelah %

     bulan pengobatan tidak diperoleh perbaikan maka hidroksiklorokuin harus

    dihentikan."

    ulasala?in tidak diberikan pada anak dengan hipersensiti$itas terhadap

    sula atau salisilat dan penurunan ungsi ginjal dan hati. 6osis dimulai dengan #

    mgFhari diberikan bersama makanan (untuk anak yang lebih kecil !",& mgFkg00).

    6osis dinaikkan sampai mgFkg0Fhari (maksimal " gram). 4onitor dilakukan

    melalui pemeriksaan hematologi dan ungsi hati. ulasala?in dapat diberikan

    sebagai langkah sementara sebelum menambah obat kedua selain /AI', seperti

    metotreksat. ulasala?in kadang-kadang diberikan sebagai antiinlamasi lini

    kedua pada anak dengan tipe poliartritis atau oligoartritis persisten. "

    2.1.( $rtiksteri! 32

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    33/42

    6iberikan bila terdapat gejala penyakit sistemik, u$eitis kronik, atau untuk 

    suntikan intraartikular. Penggunaan kortikosteroid tunggal tidak dianjurkan untuk 

    menekan inlamasi sendi, namun dosis rendah dapat digunakan pada anak dengan

     poliartritis berat yang tidak berespon dengan terapi lain. 6osis rendah prednison

    (#,!-#," mgFkg00) dapat digunakan sebagai agen LjembatanM dalam terapi inisial

    anak yang sakit sedang atau berat yang sebelumnya menggunakan obat

    antiinlamasi kerja lambat. 8ntuk gejala penyakit sistemik berat yang tak 

    terkontrol diberikan prednison #,"&-! mgFkg00Fhari dosis tunggal (maksimal 5#

    mg) atau dosis terbagi pada keadaan yang lebih berat. 0ila terjadi perbaikan klinis

    maka dosis diturunkan perlahan dan prednison dihentikan. 2ek samping yang

    dapat terjadi pada pemakaian jangka panjang antara lain sindrom cushing,

     penekanan pertumbuhan, raktur, katarak, gejala gastrointestinal dan deisiensi

    glukokortikoid. "

    Kortikosteroid intra-artikular dapat diberikan pada oligoartritis yang tidak 

     berespon dengan /AI' atau sebagai bantuan dalam terapi isik pada sendi yang

    sudah mengalami inlamasi dan kontraktur. Kortikosteroid intra-artikular juga

    dapat diberikan pada poliartritis dimana satu atau beberapa sendi tidak berespon

    dengan /AI'. 'amun, pemberian injeksi intra-artikular ini harus dibatasi,

    misalnya * kali pada ! sendi selama ! tahun. +riamsinolon heksasetonid

    merupakan obat pilihan dengan dosis "#-5# mg untuk sendi besar. "

    2.1.) ,isitera&i !an Latihan ,isik 

    0anyak manaat terapi dengan isioterapi. Kegunaannya antara lain untuk 

    mengontrol nyeri, dengan cara pemasangan bidai, terapi panas dingin, dan

    hidroterapi. :idroterapi pemanasan dengan air pada suhu @% o> sangat membantu

    mengurangi nyeri. elain itu, isioterapi berguna bagi anak-anak untuk melakukan

     peregangan otot yang dapat berguna memperbaiki ungsi sendi. Peregangan pasi 

    sangat diperlukan, tetapi harus dikerjakan dengan pengaasan. 1atihan akti 

    dengan atau tanpa beban sangat membantu menambah massa otot. >isioterapi juga

     berguna untuk mempertahankan ungsi gerak sendi serta mempertahankan

     pertumbuhan normal.",5

    33

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    34/42

    1atihan isik bertujuan untuk meminimalisir nyeri, menjaga dan

    mengembalikan ungsi dan mencegah deormitas dan disabilitas. Pada anak 

    dengan artritis akti dianjurkan untuk beristirahat dan meningkatkan aktu tidur 

    saat malam hari. Pasien dengan JIA harus sedapat mungkin akti, namun kegiatan

    yang menyebabkan kelelahan berlebih dan nyeri pada sendi perlu dihindari. ",5

    2.1.* Psiktera&i

    6ukungan psikologis bagi anak dan keluarganya sangat penting untuk 

    memperbaiki prognosis jangka panjang. Anak dengan 3JA berat sering

    mengalami retardasi pertumbuhan dan sering terlalu dilindungi oleh keluarga,

    guru dan teman sekelasnya. Anak tersebut sering memanaatkan hal ini untuk 

    tidak pergi ke sekolah, tidak melakukan pekerjaan di rumah ataupun tidak 

    melakukan tugas yang tidak menyenangkan. +erapis harus dapat meyakinkan

    semua orang yang berinteraksi dengan anak pengidap 3JA untuk menghadapi

    anak tersebut secara normal sesuai anak seusianya dan menekankan indepedensi

    serta pendeasaan sebanyak mungkin. 0ila hal itu tidak dilakukan, anak mungkin

    akan makin mengalami regresi atau imatur seiring dengan aktu.%

     elain itu, memiliki anak berpenyakit kronik akan menimbulkan stress besar pada interaksi anak tersebut dengan saudara-saudaranya dan pada perkaina

    orang tua. Perlunya terapi isik akan menjadi beban bagi oang tua, sehingga

    membutuhkan banyak dukungan dan dorongan. 0eban biaya untuk semua

     penyakit kronik mungkin sangat besar. +erapis harus bekerja sama dengan guru

    dan departemen pendidikan, untuk memastikan baha anak diijinkan dan

    didorong untuk menjadi senormal mungkinselagi di sekolah.%

    2.1.0 Nutrisi

     'utrisi dan $itamin suplemen ($itamin 0 dan asam olat) menjadi aspek penting

    dalam penatalaksanaan jangka panjang, karena adanya proses retardasi

     pertumbuhan dan kerusakan mineralisasi tulang akibat penyakit dan pemberian

    kortikosteroid."

    eringkali didapatkan gangguan pertumbuhan, baik lokal karena

    kerusakan pusat pertumbuhan tulang maupun umum karena asupan nutrisi yang

    34

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    35/42

    kurang dan menurunnya produksi insulin li&e gro#th factor' Anak-anak dengan

    inlamasi kronis mempunyai risiko untuk terjadi malnutrisi oleh karena menahan

    sakit yang menyebabkan nasu makan menurun. 6engan demikian jumlah kalori

    yang didapat berkurang. elain aktor tersebut, eek samping obat-obatan juga

    mempengaruhi penurunan nasu makan. /bat-obatan yang dapat menurunkan

    nasu makan antara lain /AI' dan klorokuin.5

    /besitas mungkin dijumpai pada beberapa kasus, hal ini disebabkan

    karena kurangnya akti$itas, intake makanan yang berlebihan atau akibat eek 

    samping kortikosteroid. Penanganan diet pada anak sangatlah kompleks.

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    36/42

    Prosedur bedah lainnya yang telah digunakan untuk penanganan JIA,

    namun hanya direkomendasikan pada beberapa kasus, yakni9

    ● /steotomi, membuang jaringan pada tulang untuk memberikan

    struktur yang normal pada sendi. /steotomi dapat direkomendasikan pada

    anak dengan kontraktur sendi yang parah.

    ● 2piisiodesis, dimana bagian dari tulang panjang tumbuh terjadi

    dibuang untuk mencegah pertumbuhan lebih lanjut dari tulang.

    ● ino$ektomi atau tenosino$ektomi, prosedur ini jarang dilakukan

     pada JIA. ino$ektomi adalah operasi penggantian dari sino$ium

    tendosino$ektomi sedangkan adalah operasi pada jaringan yang

    menyelimuti tendon untuk mengurangi inlamasi sendi.

    ● Artrodesis, jarang dilakukan pada anak. Prosedur ini dilakukan

     pada anak yang terjadi usi pada dua tulangnya, sehingga sendi tidak 

    mampu bergerak lebih luas. !

    :al yang harus diperhatikan sebelum pembedahan dilakukan adalah usia

    anak, dan apakah tulang mereka masih tumbuh. aat mempertimbangkan

     penggantian sendi total, sangat penting untuk memikirkan kebutuhan penggantian

    total pada sendi lainnya dalam !#-"# tahun berikutnya. aktunya tergantung pada

    umur anak, kemungkinan hidup dengan sendi pengganti, dan kemungkinan

    kehilangan kekuatan otot dan tulang bila pembedahan ditunda terlalu lama.!

    2.11 Prgnsis

    Pada kebanyakan kasus, JIA berespon secara lambat dan berangsur-angsur 

    terhadap terapi yang cocok. JIA biasanya sembuh sebelum deasa. Pasien yang

    menderita artritis hanya pada beberapa sendi memiliki prognosis lebih baik dari

     pada mereka yang telah menderita penyakit artritis sistemik, yang sulit untuk 

    disembuhkan. alaupun hal ini dapat menjadi masalah yang serius, namun hanya

    sedikit orang yang meninggal karenanya.!*

    Prognosis ber$ariasi berdasarkan kepada bentuk JIA. 1ebih dari

     pasien berkembang menjadi lesi sendi yang berat dengan poliartikuler seropositi,

    "& berkembang menjadi bentuk sistemik, dan !#-"# berupa poliartikuler 

    36

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    37/42

    seronegati. Penyebab utama morbiditas pada JIA poliartikuler dan sistemik 

    adalah penyakit sendi kronis."# anak yang menderita penyakit pausiartikuler 

    tipe I nantinya berkembang menjadi poliartritis berat. Pada penyakit

     pausiartikuler, morbiditas utama adalah iridosiklitis kronis pada penderita tipe I

    dan selanjutnya spondiloartropati pada penderita tipe II.  ,!5

    6alam perjalanan penyakit mungkin terdapat eksaserbasi, remisi, atau

    gejala-gejala dapat berlangsung selama bertahun-tahun dengan artritis ringan atau

     berat yang menyebabkan penghancuran sendi dan deormitas permanen sehingga

    menyebabkan timbulnya cacat. Penyakit tidak selalu mereda pada masa pubertas.

    0eberapa penderita terus menderita artritis akti sampai deasa, dan beberapa

     penderita mengalami eksaserbasi sesudah penyakit yang dalam aktu bertahun-

    tahun tampak mereda secara sempurna.

    Penderita dengan poliartritis aktor reumatoid-positi dan JIA sistemik 

    mempunyai prognosis yang paling jelek terhadap ungsi sendi. 'amun, prognosis

    terhadap keseluruhan baik. ekurang-kurangnya & penderita JIA akhirnya

    mengalami penyembuhan lama tanpa deormitas sisa atau kehilangan ungsi.

    :anya sedikit yang tetap dengan cacat deormitas sendi. Kelemehan pada

     penderita terutama diakibatkan oleh penyakit sendi pinggul berat, sebagaimana

    hilangnya $isus karena iridosiklitis. 6i 2ropa, amiloidosis mengenai sekitar &

     penderita JIA tetapi di Amerika erikat komplikasi ini jarang ditemui.,!*

    6engan terapi yang tepat, anak dengan segala bentuk dari artritis akan

    selalu membaik seiring aktu. ebagian besar anak dengan artritis tumbuh normal

    tanpa kesulitan berarti. 0iasanya untuk kasus berat dengan pengobatan yang tepat,

    terapi isik dan okupasi yang tepat dan operasi yang tepat bila diperlukan,

    sebenarnya tidak satu pun pasien yang membutuhkan kursi roda. Anak dengan

     penyakit onset sistemik cenderung berespon baik dengan pengobatan medis atau

     berkembang menjadi poliartikular berat yang cenderung resisten dengan

     pengobatan medis, dengan penyakit persisten hingga deasa.!*

    aat ini telah banyak kemajuan signiikan dalam pengobatan anak dengan

    artritis. Kemajuan pengobatan selama "# tahun terakhir ini terutama dengan

    ditemukannya steroid intraartikular, metotreksat, dan pengobatan biologik telah37

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    38/42

    didapatkan kemajuan dramatis dari prognosis anak dengan artritis. :ampir semua

    anak dengan JIA dapat hidup produkti. 'amun, banyak pasien, khususnya yang

    memiliki penyakit poliartikular, mungkin memiliki masalah penyakit akti saat

    deasa, dengan mencapai remisi terus-menerus pada sebagian kecil pasien.!*

    2.12 $'&likasi

    0eberapa komplikasi penting dapat terjadi akibat JIA. 'amun dengan tetap

    memantau keadaan anak dan pemberian pengobatan dapat menurunkan resiko dari

    komplikasi-komplikasi berikut9!*

    !. Komplikasi pada mata

    8$eitis (inlamasi pada mata) merupakan komplikasi yang sering tanpa gejala.

    0iasanya terjadi pada anak perempuan yang memiliki hasil A'A positi. 0ila

    kondisi ini tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan terjadinya katarak,

    glaukoma bahkan kebutaan. 8$eitis terkait JIA biasanya asimptomatik. krining

    terhadap u$eitis telah dilakukan selama beberapa tahun dan telah membantu

    menurunkan pre$alensi pasien yang kehilangan penglihatan.!*

    ". 6eormitas tulang

    Inlamasi sino$itis dan eek destruksinya pada sendi dapat menyebabkan berbagai

    komplikasi neurologis pada pasien rheumatoid arthritis. Kompresi yang berlokasi

     pada sara median di pergelangan tangan merupakan neuropati yang paling

     banyak dilaporkan pada pasien rheumatoid arthritis  deasa. 6alam suatu

     penelitian didapatkan baha sara median tidak terpengaruh pada pasien dengan

    JIA. 'amun, perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel lebih besar sehinggadapat menge$aluasi struktur pada carpal tunner . !*

    *. angguan pertumbuhan

    JIA dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tulang anak. 0eberapa

    obat yang digunakan untuk mengobati JIA, terutama kortikosteroid, juga dapat

    menghambat pertumbuhan, menyebabkan diskrepensi panjang tungkai, kaki tidak 

    sama panjang, dan deormitas tulang. !*

    38

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    39/42

    5. Kontraktur sendi

    Pada lutut, dapat terjadi kekakuan lutut, deormitas sendi dan kerusakan sendi.

    Komplikasi pada tulang leher mengakibatkan anak mengalami kesulitan

    menekukkan kepala ke depan. Komplikasi pada tulang punggung berupa

    keterbatasan gerakan punggung. !*

    &. 1ainnya

    Perkarditis dapat terjadi dengan gejala terseringnya berupa naas pendek yang

    tidak dapat dijelaskan. 6apat juga terjadi anemia atau kelainan darah sejenisnya.

    Inlamasi dari arteri pada tangan dan kaki yang dapat mengganggu sirkulasi dan

    menyebabkan kerusakan serius pada jari tangan dan jari kaki. elain itu pernah

     juga dilaporkan terjadinya inlamasi hepar. !*

    39

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    40/42

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 $esi'&ulan

     Juvenile rheumatoid arthritis  (JIA) adalah peradangan kronis pada sendi yang

    onsetnya terjadi sebelum usia !% tahun dan menetap lebih dari % minggu.  Juvenile

     Idiopathic Arthritis  (JIA) merupakan penyakit kronis yang merusak dan

    menghancurkan sendi-sendi tubuh. Kerusakan disebabkan oleh peradangan yang

    menyebabkan nyeri, kekakuan, dan bengkak pada sendi. Peradangan sering

    mempengaruhi organ lain dari sistem tubuh. Jika peradangan tidak dihambat atau

    dihentikan, akhirnya akan menghancurkan sendi yang terkena dan jaringan

    lainnya.

    Angka kematian tertinggi pada anak-anak dengan JIA terjadi pada pasien

    JIA sistemik yang menunjukkan gejala-gejala sistemik. 6asar pengobatan JIA

    adalah suporti, bukan kurati. 4odalitas terapi yang digunakan adalah

    armakologi maupun non armakologi. 4odalitas armakologi diantaranya obat

    anti inlamasi nonsteroid (/AI'), analgetik, imunosupresan, obat antireumatik 

    kerja lambat, dan kortikosteroid. edangkan modalitas non armakologi yaitu

    isioterapi, latihan isik, nutrisi, dan terapi bedah.

    Pada kebanyakan kasus, JIA berespon secara lambat dan berangsur-angsur 

    terhadap terapi yang cocok. JIA biasanya sembuh sebelum deasa. Pasien yang

    menderita artritis hanya pada beberapa sendi memiliki prognosis lebih baik 

    daripada mereka yang telah menderita penyakit artritis sistemik, yang sulit untuk 

    disembuhkan.

    40

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    41/42

    DA,TA- PU#TA$A

    ,' 6a$id 6. Ju$enile Idiopathic Arthritis. 6iunduh dari9http..emedicine'medscape'com.article.,//0!01-overvie#2a/,31 , !/,,'

    ". Akib AAP. Artritis 3eumatoid Ju$enil. 6alam9 Akib AAP, 4unasir 

    N, Kurniati ', penyunting. 0uku Ajar Alergi Imunologi Anak. Jakarta9

    I6AI. "##B hal *""-55.

    *. Khan P. Ju$enile Idiopathic Arthritis, An 8pdate on

    Pharmacotherapy. 0ulletin o the 'O8 :ospital or Joint 6iseases "#!!B

    %@(*)9 "%5-%.

    5. Ouliasih. Artritis 3eumatoid Ju$enil. 6alam9 udoyo A,etiyohadi 0, Ali I, imadibrata 4, etiati , penyunting. 0uku Ajar 

    Ilmu Penyakit 6alam. Jakarta9 Interna Publishing. "#!#B "&"#-&.

    &. Pribadi A, Akib AAP, +aralan +' Proil Kasus Artritis Idiopatik 

    Ju$enil (AIJ) 0erdasarkan Klasiikasi International 1eague Against

    3heumatism (I1A3). Jakarta 9 6epartemen Ilmu Kesehatan Anak >akultas

    Kedokteran 8ni$ersitas Indonesia, 3 6r. 7ipto 4angunkusumo. ari

    Pediatri."##B @ (%) 9 5#-.

    %. 3udolph 4A. Artritis 3eumatoid Ju$enilis. 6alam9 0uku Ajar 

    Pediatrik 3udolph. , eme J, chor '>, 0ehrman 32, Ar$in

    A. Artritis 3eumatoid Ju$enil. Ju$enile Idiopathic Arthritis. 6alam9

    Kliegman 3obert 4 ... et al.Q. 'elson +eEtbook o Pediatrics. !@th edition.

    Philadelphia9 2lse$ier. "#!!B "%!-"%@.

    @. aEena '. Is the enthesitis-related arthritis subtype o ju$enileidiopathic arthritis a orm o chronic reacti$e arthritisR. /Eord 8ni$ersity

    Press on behal o the 0ritish ociety or 3heumatology. "##%B !!"@-*".

    !#. oo P, 1aEer 34, herry 66. Ju$enile Idiopathic Arthritis (JIA).

    6alam9 Pediatric 3heumatology in 7linical Practice. 1ondon9 pringer.

    "##B "*-5%.

    !!. challer J. Ju$enil 3eumatoid Artritis. American Academy o 

    Pediatrics. !@@B @-!!. 41

    http://emedicine.medscape.com/article/1007276-overview#a0156http://emedicine.medscape.com/article/1007276-overview#a0156

  • 8/20/2019 Juvenile Idiopathic Arthtritis - Referat

    42/42

    !". 7antani A. Autoimmnune 6iseases. 6alam9 6r. 8te :eilmann,

    :eidelberg, ermany. Pediatric Allergy, Asthma and Immunology. 3oma9

    pringer. "##B !#&-5.

    ,4' hiel, illiam 7.  Ju$enile Idiopathic Arthritis. 6iunduh dari9

    http..###'emedicinehealth'com.5uvenile6rheumatoid6arthritis.article6em

    'htm tanggal ,7 Septem"er !/,!

    !5. 7antani A. Ju$enile Idiopathic Arthritis. 6alam9 Pediatric Allergy,

    Asthma, and Immunology. pringer 0erlin :eidelberg 'e

    Oork."##9!#&-!##.

    http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=81556http://www.emedicinehealth.com/juvenile_rheumatoid_arthritis/article_em.htm%20tanggal%2019%20September%202012http://www.emedicinehealth.com/juvenile_rheumatoid_arthritis/article_em.htm%20tanggal%2019%20September%202012http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=81556http://www.emedicinehealth.com/juvenile_rheumatoid_arthritis/article_em.htm%20tanggal%2019%20September%202012http://www.emedicinehealth.com/juvenile_rheumatoid_arthritis/article_em.htm%20tanggal%2019%20September%202012