16
PANDUAN PEMBIMBING KETERAMPILAN KLINIS (SKILL LABORATORY) BLOK 22 Modul Elektif Kegawatdaruratan Jantung PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI Tahun Akademik 2013/2014

Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

PANDUAN PEMBIMBING KETERAMPILAN KLINIS

(SKILL LABORATORY)

BLOK 22 Modul Elektif

Kegawatdaruratan Jantung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI

Tahun Akademik 2013/2014

Page 2: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

1

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu mengenal kasus henti jantung seperti ACS dan cardiac arrest,

2. Mahasiswa mampu mengenali tanda khas ACS,Tatalaksana segera: MONA, Penilaian

tanda vital dan EKG < 10 menit, Mengkaji EKG:

STEMI/new LBBB: Reperfusi segera dan CEK Enzim jantung

UA/NSTEMI: Tata laksanan tambahan dan CEK Enzim jantung

UA Intermediate/resiko rendah

3. Mahasiswa mampu mengenali tanda kasus henti jantung (cardiac arrest), melakukan RJP,

Terapi oksigen, Pasang monitor (lihat irama), Lihat irama:

Tidak shockable (irama asistol/PEA)

i. Melakukan RJP 5 siklus

ii. Memberikan Obat-obatan: Epinephrine/ Vasopressin, SA

Shockable (irama VF/VT)

i. Melakukan Defib

ii. Melakukan RJP 5 siklus

iii. Memberikan obat-obatan: Epinephrine/Vasopressin, SA

4. Mahasiswa mampu menangani pasien berdasarkan algoritme AHA/ACC.

PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Mahasiswa membawa panduan skill lab yang telah diberikan sebelumnya beserta cek list

mahasiwa

2. Sebelum kegiatan dimulai akan diadakan pretest.

3. Fasilitator memandu dan memberikan contoh prosedur yang benar pada mahasiswa

4. Fasilitator memandu setiap mahasiswa agar dapat melakukan prosedur dengan benar

5. Kegiatan dilaksanakan dalam 3x50 menit

6. Fasilitator diharapkan memberikan umpan balik dan nilai formatif berdasarkan cek list pada

lembar yang telah disediakan. Lembar nilai formatif dikumpulkan pada sekretaris blok 22

setelah kegiatan selesai.

Pretest

Page 3: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

2

LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM SKILL LAB RJP

(UNTUK EVALUASI FORMATIF OLEH FASILITATOR)

Kelompok :................................... Modul/Blok :..................................

Nama Fasilitator :................................... Tahun/Akademik :..................................

No. Nama Nilai Cek List Pretest

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

Page 4: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

3

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Page 5: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

4

Page 6: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

5

Page 7: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

6

Page 8: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

7

Page 9: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

8

Page 10: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

9

Page 11: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

10

Kasus : Seorang laki-laki, 40 tahun, tiba-tiba merasakan nyeri dada saat nonton tv dan semakin

berat. Pasien langsung dibawa ke IGD terdekat. Anda sebagai dokter jaga menangani pasien ini.

1. CHECK LIST ALGORITME GAWAT JANTUNG

No TAHAPAN SKOR

0 1 2

1 Cek Respons:

- Memanggil korban dengan menepuk tubuh korban

Tidak ada respons

2 Memberikan stimulus nyeri (sternum, kuku, periorbital)

Ada respons

3 Meminta orang lain mencari bantuan medis atau menelpon dokter/RS

Dua orang perawat datang membantu

4

Melakukan asesmen segera < 10 menit:

- Pasang monitor: cek tanda vital (Tensi, nadi, RR, saturasi oksigen)

Tensi: 110/80 mmHg, Nadi: 110x/menit, RR:20 x/menit, SaO2 92%

5 Pasang IV line

IV line terpasang

6 Cek EKG 12 lead

EKG sedang dimonitor

7 Buat Cek list fibrinolitik

Tidak ada kontraindikasi

8

Pemeriksaan fisik singkat terdiri dari GCS, Pupil, jantung dan Paru

GCS: 15, pupil: RC +/+ isokor 2-3 mm, jantung dbn, paru: ronkhi

basah halus tidak ada

9 Periksa enzim jantung: CK, CK-MB, LDH, Troponin

Sedang diperiksa

10 Sambil melakukan poin 4, memberikan treatment segera:

- Berikan O2 4L/menit, pertahankan saturasi oksigen >90%

11 Berikan aspirin 160-325 mg (2-4 tablet)

12 Bila tensi > 100 mmHg berikan Nitrat sublingual 5 mg setiap 10-15 menit

atau Nitrogliserin 0.3-0.4 mg

13 Berikan morphin 2-4 mg bisa diulang bila masih nyeri setiap 5-30 menit

dengan dosis 2-8 mg

14

(liat EKG 1)

Lihat EKG 12 lead:

- Apakah STEMI/UA/NSTEMI

- STEMI bila: ada ST elevasi minimal 2 lead dan gelombang resiprokal

dengan atau tidak ada Qw/LBBB baru

- UA/NSTEMI: tidak ada elevasi ST, bisa depresi ST dengan atau tidak

ada Qw tetapi enzim jantung sangat tinggi

enzim jantung meningkat

15

Berikan terapi adjuvan:

- STEMI: bloker, clopidogrel 300 mg (4 tablet), heparin

UFH/LMWH

- UA/NSTEMI: Nitrogliserin,bloker, clopidogrel 300 mg (4 tablet),

heparin UFH/LMWH, Glikoprotein inhibitor IIb/IIIa

16

Onset penyakit <12 jam lakukan reperfusi:

- Rencanakan inflasi balon bila ada fasilitas PCI

Kalo STEMI

- < 30 menit sejak pasang iv line berikan Streptokinase 1,5 juta U dalam

100-250 cc infus dalam 1 jam bila tidak ada kontraindikasi

Page 12: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

11

- Berikan terapi adjuvan lanjutan: ACE inhibitor/ARB dan Statin

Evaluasi TTV`dan EKG

17

(liat EKG 2)

Bila Pasien tiba-tiba Asistol:

- Segera RJP 5 siklus (30:2 dengan frekuensi sekitar 100 tekanan dalam

1 menit, dengan irama yang dijaga seimbang)

- Ketika melakukan RJP berikan Epinephrine 1 mg (1 ampul) setiap 3-5

menit atau vasopresin 40 IU dosis untuk dosis kedua, atau SA 1 mg (4

ampul)

18 Setelah 5 putaran, periksa denyut nadi

19

Denyut nadi positif

Evaluasi TTV`dan EKG

(liat EKG 3)

Bila pasien tiba-tiba bradikardi dengan perfusi jelek:

- Berikan SA 0,5 mg (2 ampul) diulang 3-5 menit, target nadi >

60x/menit sampai dosis maksimal 3mg

- Bila perfusi baik, observasi saja

Evaluasi TTV`dan EKG

20

Bila tensi rendah/ada gejala syok:

- BP sistolik 70-100 mmHg tanpa gejala/tanda syok beri dobutamin 2-

20g/Kg/min

- BP sistolik 70-100 mmHg dengan gejala/tanda syok beri dopamin 2-

20g/Kg/min

- BP sistolik <70 mmHg beri noreponefrin 0,5-30g/ min

- Bila ada tanda-tanda edema paru berikan Oksigen, Nitrogliserin,

Furosemid 0,5-1 mg/Kg, morfin

Evaluasi TTV`dan EKG

21

(liat EKG 4)

Bila Takikardi:

Cek tanda dan gejala serius:

- Bila ada segera lakukan kardioversi elektrik

- Bila tidak ada maka bila EKG dengan

Takikardi QRS kompleks sempit

- Reguler (SVT): Lakukan vagal manuver, bila tidak respon berikan

adenosin 6 mg, boleh diulang 2x dengan 12 mg atau amiodaron 150 mg

dalam 10 menit bisa diulang 1 kali 150 mg, dan drip 6 jam pertama 360

mg, 18 jam berikutnya 540 mg dosis maksimal 2,2 gr/hari, bila sudah

terkonversi bisa diberikan pengontrol jangka panjang seperti diltiazem,

bloker.

- Ireguler (atrial flutter, atrial ektopik takikardia): diberikan diltiazem 15-

20 mg, bisa diulang 20-25 mg dan drip 5-15 mg/jam atau verapamil 2,5

mg-5 mg diulang 5-10 mg atau digoksin 0,5 mg diulang 0,25 mg dosis

maksimal 1,25 mg/hari, atau bloker

Takikardi QRS kompleks lebar

- Reguler (VT) diberikan amiodaron 150 mg dalam 10 menit bisa diulang

1 kali 150 mg, dan drip 6 jam pertama 360 mg, 18 jam berikutnya 540

mg dosis maksimal 2,2 gr/hari atau lidokain 0,5-0,75 mg/Kg diulang 1-

1,5 mg/Kg dan infus 1-4mg/menit.

- Irreguler (atrial fibrilasi dengan WPW: hindarkan pemberian AV bloker

(adenosin, digoksin, diltiazem, verapamil), berikan amiodaron 150 mg

dalam 10 menit bisa diulang 1 kali 150 mg, dan drip 6 jam pertama 360

mg, 18 jam berikutnya 540 mg dosis maksimal 2,2 gr/hari, bila ada

gelombang torsade de pointes berikan 1-2 mg MgSO4 5-60 menit infus.

Evaluasi TTV`dan EKG

Page 13: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

12

22

(liat EKG 5)

Evaluasi tanda vital dan EKG ulang Sambil mencari penyebab reversibel

6 H (hipoksia, hipo/hiperkalemi, hipovolemia, hipoglikemia, hipotermia,

hidrogen ion/asidosis), 5T (toxin,tamponade jantung, tension

pneumotoraks, trombosis (koroner/pulmonal), trauma menyebabkan

hipovolemia.

Nilai = (total skor/44) x 10

Keterangan : 0 = Tidak dapat melakukan

1= dilakukan kurang benar atau tidak berurutan

2= dilakukan dengan benar dan atau dengan berurutan

Tulisan merah diarahkan oleh fasilitator

Page 14: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

13

EKG 1 STEMI inferior

EKG 2

Asistol

EKG 3

Sinus Bradikardi

Page 15: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

14

EKG 4 SVT

Atrial flutter

VT dengan nadi

Torsade de Pointes

Page 16: Kegawatdaruratan Jantung - · PDF file1 Panduan Algoritme Gawat jantung TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa mampu mengelola kasus henti jantung dan ACS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Panduan Algoritme Gawat jantung

15

EKG 5 Normal Sinus Rythm