54
KESUSASTRAAN JEPANG ZAMAN PERTENGAHAN (KAMAKURA-AZUCHI-MOMOYAMA)

Kesusastraan Jepang Zaman Pertengahan...Di kaki gunung mengalir sungai ke tempat jauh, di desa di pinggirnya tercium wangi bunga plum Kawakaze ni hitomura yanagi haru miete (Soochoo)

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KESUSASTRAAN JEPANG

ZAMAN PERTENGAHAN

(KAMAKURA-AZUCHI-MOMOYAMA)

PEMBAGIAN MENURUT ZAMAN

Masa Awal

140 tahun Masa Akhir

270 tahun

Sejak kaisar Genkoo –Kamakura Bakufu runtuh

• Zaman Shinkokin (新古今)

• Aliran agama baru ; Joodooshu, Nichirenshuu, Zenshuu esei/dongeng tersendiri

Zaman Nanbokucho, Muromachi, Azuchi Momoyama

• Sastra seniman-samurai-rakyat

• Drama Noh

• Drama Kyoogen sebagai efek perang

KARYA SASTRA ZAMAN PERTENGAHAN

Kelompok sastra Judul Buku Penyair

Pantun Waka Shinkokinshuu Fujiwara Teika

Gyokuyooshuu Fujiwara Ietaka

Fuugashuu Kyoogoku Tamegane

Shinyooshuu Soora Shinno

Pantun Renga Tsukubashuu Nijoo Yoshimoto

Shinsen

Tsukubashuu

Soozei Shinkei

Haikai Renga - Arakita Moritake

Kanshibun Gozan Bungaku

Kayoo Enkyoku

Wasan

Kouta

KARYA SASTRA ZAMAN PERTENGAHAN

Kelompok sastra Judul Buku Penyair

Monogatari Matsura no Miya

monogatari

Sumiyoshi Monogatari

Mumyoo Zooshi

Rekishi Monogatari Mizukagami

Masukagami

Shiron Gukanshoo

Jinno Shootooki

Gunki Monogatari Hoogen monogatari

Heike Monogatari

Soga monogatari

Taiheiki

Gikeiki

Heiji Monogatari

KARYA SASTRA ZAMAN PERTENGAHAN Kelompok sastra Judul Buku Penyair

Setsuwa Ujishuui monogatari Fujiwara Teika

Shasekishuu Fujiwara Ietaka

Otogizooshi Bunshoo Zooshi Kyoogoku Tamegane

Hachi Kazuki Soora Shinno

Zuihitsu Hoojooki Nijoo Yoshimoto

tsurezuregusa Soozei Shinkei

Nikki Kenreimonin Ukyoo no

daibu

Arakita Moritake

Kikoo Kaidooki, Tookan Kiko

Drama Noh (Yookyoku)

Kyoogen

Koowakamai

- Kannami

Zeami

Zenchiku

WAKA & RENGA

Awal Zaman Kamakura adalah masa keemasan bagi

penyair pantun roppyakuban utaawase &

sengohyakuban utaawase

Shinkokinshuu adalah kumpulan pantun terpilih yang

diperintahkan kaisar Gotoba kepada Minamoto

Michitomo, Fujiwara Ariie, Fujiwara Teika, Fujiwara

Ietaka, Fujiwara Masatsune, Jakuren, terdiri dari 20

jilid dan 2000 pantun

Memiliki gaya Yugen (abstrak & halus) dan ushin

(mendekati realisme)

Honkadori : Menggubah pantun lama jadi pantun

baru dengan bumbu suasana kesegaran

FUJIWARA TEIKA Fujiwara Teika meninggalkan

catatan harian dalam Kanbun yang berjudul Meigekki

Dari buku harian ini diketahui sifatnya yang egois, berambisi tinggi, cepat marah & tidak tenang

Gaya khasnya adalah Ushin, melukiskan kegairahan dengan rangkaian kata yang halus tapi semua hanya khayalan

Ia menulis juga teori pantun, dan buku penelitian ttg Genji Monogatari

Buku yang memuat pantun gubahannya adalah Shuuigusoo

CONTOH PANTUN BUATAN FUJIWARA

TEIKA

Haru no yo no

Yume no ukihashi

Todae Shite

Mine ni Wakaruru

Yokogumo no sora

Tamayura no

Tsuyu mo namida mo

Todomarazu

Nakihito Kouru

Yado no Akikaze

Satu pagi musim semi

Ketika aku menengadah ke langit

Setelah terbangun dari mimpi hampa

Gumpalan awan memanjang

Menjauhi gunung tenang melayang

Ketika Aku menangis rindu

Rindu ibuku yang telah tiada

Angin musim gugur bertiup melaju

Menggugurkan embun di daun rumput

Lenyap senyap entah kemana

FUJIWARA IETAKA Ikusato ka

Tsuki no hikari mo

Niou Ramu

Ume saku yama no

Mine no haru kaze

Angin musim semi

bertiup membawa

keharuman

Bunga Ume di lereng gunung

Dan menyebar ke desa-desa

Nan bermandikan cahaya

bulan

Penyair satu ini memiliki

sifat baik, ramah & terus

terang. Ciri khas

pantunnya adalah nyata &

terus terang, memberikan

harapan.

PANTUN DARI PENYAIR WANITA

Shikishi Naishinno (putri kaisar)

Tama no o yo

Taenaba taene

Nagaraeba

Shinoburu koto no

Yowari mo zo suru

Daripada hidup tiada arti

Tiada cinta tiada cita

Biarlah hidupku berakhir

Biarlah aku pergi

Aku tak kuasa lagi

Kunaikyoo

Usuku koki

Nobe no midori no

Wakakusa ni

Ato made miuru

Yuki no mura kie

Kalau memandang ke padang rumput

Pada awal musim semi

Pucuk muda mulai tumbuh

Segar indah mempesona

Di sela-sela salju yang mencair

MINAMOTO NO SANETOMO : SEORANG

JENDRAL KE 3 KAMAKURA BAKUFU YANG

MENYUKAI MANYOOSHU.

Ooumi no

Iso no todoro ni

Yosuru nami

Warete Kudakete

Sakete Chirukamo

Ombak besar yang menerpa

Batu karang di pinggir pantai

Remuk redam berkeping-keping

Dan menjadi buih putih

Lenyap menghilang entah kemana

Hakoneji o

Waga koekureba

Izu no umi ya

Oki no kojima ni

Nami no yoru miyu

Setelah melalui jalan mendaki

Jalan di lereng gunung Hakone

Nun jauh di sana terbentang laut Izu

Dan ombak seakan kear-mengejar

Menuju pulau di tengah laut

PASCA SHINKOKINSHU

Setelah peristiwa Jookyu no Ran tahun 1221

(kudeta yang tidak berhasil oleh bekas kaisar

Gotoba ke pemerintahan Kamakura) Kaisar

Jookyuu memerintahkan Fujiwara Teika untuk

mengumpulkan pantun2 penting

Shinchokusen wakashuu

Shinchokusen wakashuu isinya lebih mendalam

dan gaya bahasanya mudah dimengerti

pengaruh bangsawan sudah mulai pudar

GYOKUYOOSHUU & FUGASHUU

Gyokuyooshuu adalah kumpulan pantun yang disusun Kyoogoku Tamekane, atas perintah kaisar Fushimi

Fuugashuu adalah kumpulan pantun karangan kaisar Hanasono yang belajar dari Tamekane

Eda ni moru

Asahi no kage

Sukunaki ni

Suzushisa fukaki

Take no oku kana

Cahaya matahari pagi

Yang merembes hanya sedikit

Membuat sangat sejuk

Bila berada

Di hutan bambu ini

SHOOTETSU

Ketika zaman Muromachi, pantun Waka mengalami kemunduran. Hanya beberapa penyair yang menonjol yakni Imagawa Ryooshun, Shinkei & Shootetsu. Shootetsu adalah sekretaris kuil Toofukuji, ia berbakat membuat pantun romantik. Selama hidupnya ia berhasil membuat 40.000 pantun

Ikusato no

Hanadori no ne mo

Kasumu hi no

Hikari no uchi ni

Komoru haru kana

Suasana desa musim semi

Matahari lembut bersinar

Bunga membuka kuncupnya

Menyambut burung berkicau

Dalam kedamaian

KEPOPULERAN RENGA

Sejak zaman Nanbokucho, pantun renga menjadi

populer mengalahkan waka.

Renga adalah pantun 2 bait, bait pertama (5.7.5)

dibacakan oleh 1 orang, pantun ke dua (7.7) dibacakan

orang lain sebagai jawaban atas pantun pertama

terdiri dari 50 s.d 100 bait, sehingga renga harus

dilakukan berkelompok

Renga menjadi populer mungkin ada hubungannya

dengan pola pemikiran yang berdasarkan keinginan

berkelompok dan membebaskan diri dari keadaan

masa lalu maupun masa datang.

PENULIS RENGA Nijoo Yoshimoto

Seorang politikus pada dinasti Hokuchoo tapi ia belajar sastra klasik. Ia mengumpulkan penyair Jige (penyair kelas rendah) untuk membuat renga. Thn 1356 mereka menerbitkan kumpulan renga berjudul tsukubashuu.

Shinkei

Shinkei belajar waka dari shotetsu lalu mengkhususkan diri menulis renga. Cirik hasnya dalam karya sasamegoto memadukan waka, renga dan butsudoo (ajaran Budha)

Soogi

Ketika masa Onin no Ran (1467-1477) muncul Soogi yang berguru pada Shinkei. Ia yang membawa Renga ke puncak keemasan, dan berhasil menyusun kumpulan renga Shinsen Tsukubashuu. Soogi sendiri adalah sastrawan pengembara

Satomura Jooho

Meneruskan renga dari zaman Azuchi Momoyama hingga ke zaman Edo

Yuki nagara yamamoto kasumu yuube kana (soogi)

Di puncak gunung masih terlihat salju tapi di kaki gunung samar2 sudah terlihat datangnya musim semi

Yuku mizu tooku yume niou sato (Shoohaku)

Di kaki gunung mengalir sungai ke tempat jauh, di desa di pinggirnya tercium wangi bunga plum

Kawakaze ni hitomura yanagi haru miete (Soochoo)

Melihat dedaunan pohon-pohon willow bergoyang di tiup angin di tepi sungai, terasalah musim semi sudah tiba

Fune sasu oto mo shiruki akegata (Soogi)

Kecipak dayung perahu yang berlayar di sungai di kala fajar menyingsing terdengar jelas sekali

Tsuki ya nao kiri wataru yo ni nokoruran (Shoohaku)

Namun pada malam berkabut yang akan segera menjadi terang itu, masih terlihat wajah sang rembulan

Shimo oku nohara aki wa kurekeri (Soocho)

Melihat di padang rumput turun embun yang membeku, terasalah sebentar lagi musim dingin akan tiba

Naku mushi no kokoro tomo naku kusa karete (Soogi)

Tanpa menghiraukan jeritan serangga, rumputpun mengering satu demi satu

Kakine wo toeba arawa naru michi (Shoohaku)

Bila berkunjung ke rumah teman, kita akan melalui jalan yang kotor karena rumput yang mengering

HAIKAI NO RENGA

Renga pada awalnya adalah permainan kata-kata

yang berasal dari waka, oleh karena itu awalnya

bersifat lucu dan bebas.

Namun lama kelamaan berkembang menjadi jenis

kesusastraan yang serius, pada masa ini penggemar

renga mulai mengadakan pertemuan untuk

membacakan renga yang disebut Haikai no renga

Pada akhir zaman Muromachi tokoh pelopor haikai

adalah Arakida Moritake dan yamazaki Sookan.

つづく

MONOGATARI Pada zaman ini masih ditulis hikayat2 yang meniru

Genji Monogatari yang bertujuan mengenang kembali

kehidupan istana, di antaranya adalah Sumiyoshi

Monogatari, Iwashimizu Monogatari, Matsuranomiya

Monogatari

Rekishi Monogatari “Mizukagami” (tentang kaisar

Jinmu sampai kaisar Ninmyuu sebanyak 54 generasi,

1500 tahun) dan “Masukagami” (tentang Kaisar

Gotoba sampai kembalinya Kaisar Godaigo dari

pengasingan, kisah 15 generasi dan slm 150 tahun)

ARGUMENTASI SEJARAH Buku argumentasi sejarah berjudul “Gukanshoo”, ditulis

oleh penyair bernama Jien.

Gukanshoo tidak sekedar catatan sejarah tapi juga berisi teori sejarah, dalam Gukanshoo juga mengajak memperhatikan pergerakan zaman dan membandingkannya dengan kondisi zaman yang sedang berlangsung untuk menentukan langkah di masa yang akan datang. Gukanshoo juga memakai bahasa rakyat sehingga mudah dipahami.

Buku lain, Jinnooshootooki ditulis oleh Kitabatake Chifusa, berisikan tentang bagian penting sejarah sejak sebelum Jinmuu Tenno s.d Gomurakami Tenno dgn bersumber ke agama Shintoo yang menerangkan bahwa Jepang merupakan negara istimewa . Buku ini juga menguraikan teori pemerintahan untuk kaisar yang masih muda.

GUNKI MONOGATARI

(CERITA PEPERANGAN)

Hoogen monogatari, Heiji monogatari, Heike monogatari, Heike monogatari, Soga monogatari dll. Yang paling menonjol adalah Heike monogatari

Ditulis oleh Yukinaga seorang bangsawan yang menjadi pendeta dan dibantu pendeta Budha yang buta bernama Shoobutsu untuk mempelajari langsung kehidupan samurai. (representasi kerjasama bangsawan dan seniman rakyat jelata)

Heike monogatari bercerita tentang klan Heike dari tokoh utama Taira no Kiyomori, dan anaknya Shigemori.

Dalam Heike Mngtr juga diterangkan 6 dunia menurut agama Budha (Rokudoo Rinne) yaitu surga (nirwana), dunia manusia, dunia setan yang selalu berperang, dunia binatang, dunia kelaparan dan Neraka.

Hoogen Monogatari

menceritakan pemberontakan Hoogen

Heiji Monogatari

menceritakan pemberontakan Heiji

Heikei Monogatari

menceritakan tentang peperangan

antara keluarga Taira dengan keluarga

Genji

menggunakan tampilan pandangan

mujokan

Taiheki/Sibu Kassenjoo, kumpulan dari Hoogen

Mngtr, Heiji Mngtr, Jookyuuki. Jookyuuki (kudeta

Godaigo thd pemerintah Kamakura)

Selesai ditulis 1371 oleh Kojima Hooshi. Bagiannya:

(1) berdirinya pemerintahan Godaigo, (2) kejadian

sampai meninggalnya Godaigo, (3) peristiwa sampai

pemerintahan Yoshimitsu

Gaya bhs yg digunakan campuran Cina dan Jepang,

kurang luwes, kurang puitis.

Eiyuu Denki Monogatari (biografi para pahlawan),

mis. kepahlawanan Soga bersaudara (Soga

Monogatari), dan Minamoto Yoshitsune (Gikeiki)

Soga Mngtr ttg balas dendam yg dijiwai semangat

samurai Kanto & dibumbui ajaran Budha. Gikeiki

menonjolkan perasaan belas-kasihan manusia &

masa kanak-kanak sampai masa tua Yoshitsune

OTOGIZOOSHI (SEJENIS DONGENG) Dongeng yang dipengaruhi oleh cerita perang yang

tidak diketahui siapa pengarangnya, berjumlah sekitar 400-500.

Otogi adalah sesuatu yang dapat menjadi pasangan (cerita yang menyenangkan dan membuat rileks pembaca), memuat gambar berwarna.

Isinya bermacam-macam ; cerita roman, cerita perang, cerita kepahlawanan, tentang pendeta, dongeng pertapa, dongeng ttg hub, dewa agama shintoo dan Budha (Kumano no Honji), dongeng ttg flora & fauna yang dilukiskan spti manusia, ada juga yang bersumber dari dongeng rakyat spt Issunbooshi, Hachikazuki dll.

ZUIHITSU, NIKKI, KIKOU Essei dan catatan harian di zaman Heian ditulis oleh

wanita, tp di zaman pertengahan ditulis pertapa pria.

Contohnya adalah esei Hoojooki yang ditulis Kamo no

Choomei (pendeta shintoo)

Tsurezuregusa adalah esei yang ditulis Yamada

Kenko. Terdiri dari 243 bab ttg nostalgia zaman kuno,

bagaimana menghadapi kehidupan. Tsurezuregusa

setara dengan Makura no Sooshi.

Karena Kamakura dibuat menjadi pusat

pemerintahan, pusat politik ada 2 yakni Kyoto dan

Kamakura, yang banyak dikunjungi pelancong dan

menimbulkan Kikoo (catatan perjalanan).

Hoojooki

Air sungai selalu mengalir

tetapi airnya akan

berbeda.Buih-buih air itu

pecah lalu mengalir,

kemudian timbul lagi yang

baru dan tidak ada yang

bertahan lama. Manusia

dan segalanya dalam

dunia ini tak ubahnya

seperti air dan buih, tiada

yang kekal.

Tsurezure gusa

Di kala senggang dan

santai, sehari suntuk

menghadapi batu tulis,

semua yang terbayang

dalam hatiku, langsung

kutulis kadangkala

kuhapus, tetapi semua

yang kutulis itu

membingungkan diriku

sendiri

HOOGO DAN KANBUNGAKU

Hogo adalah essei tentang teori agama Budha

yang ditulis dengan katakana. Buku tersebut

dimaksudkan untuk memberikan penerangan

ajaran agama Budha secara sederhana.

Beberapa yang terkenal Kurotani shoonen

Gotooroku, Matsutoosho, Shooboogenzoo dll.

Kanbungaku atau kesusastraan Cina populer

lagi sejak masuknya sekte Zenshuu ke Jepang.

Pendeta Budha dari kedua negara saling

berkunjung sehingga Kanbungaku muncul lagi,

terutama setelah dapat dukungan dari Jendral

Ashikaga Yoshimitsu.

NOH/NOOGAKU (能楽)

Panggung Noh

DRAMA NOH Noh adalah sejenis drama yang terdiri dari Utai

(cerita dlm gaya syair), hayashi (musik yang

mengiringi utai), shosa (tarian atau lakon yang

dipertunjukkan).

Pada akhir zaman Nanbokucho dan awal Muromachi,

muncul tokoh bernama Kannami dan anaknya Zeami

yang menciptakan drama noh sarugaku.

Pantun/syair yang dibawakan saat pementasan

disebut Yookyoku

Yookyoku (skenario drama noh) kira-kira berjumlah

240 buah, yang terbagi jadi 5 babak

Babak I , Wakinoh ; cerita ttg dewa-dewa/upacara

syukur

Babak II, Shuramono ; Cerita ttg samurai yang telah

meninggal di medan perang

Babak III, Kazuramono ; Cerita ttg roh wanita /

wanita sbg tokohnya

Babak IV, Genzaimono ; Cerita ttg kejadian pada

zaman tsb

Babak V, Kirinoh ; Cerita ttg setan/binatang buas

Kelima pembabakan kadang disingkat menjadi babak

Shin (dewa), babak nan (laki-laki), babak nyo

(perempuan), Babak Kyoo (gila), dan babak Ki (setan)

DENAH PANGGUNG NOH

Teater noh disebut noh gakusho, luas panggung

5.5 m

Hashigakari : Lorong berbentuk jembatan yang

menghubungkan panggung dengan tempat

keluar masuk pemain

Atoza : Tempat duduk pembantu shite di

belakang panggung

Jiutaza : Tempat duduk penyanyi pengiring

Kagami no ma : ruang make up

Kiridoguchi : Tempat keluar masuknya pemain

Metsuke Bashira : tiang penunjang panggung

yang berhadapan dgn penonton (tokoh utama

sebelum mulai, berdiri di depan tiang dgn

khusyuk)

Ichino Matsu : cemara 1

Nino matsu : cemara 2

Sanno matsu : cemara 3

Shirasu : batu putih kecil yg ditebarkan di

sekitar panggung

PEMAIN-PEMAIN DALAM NOH

Shite

Waki

Jiutai

Hayashi-kata

Kooken

SHITE (仕手, シテ)

Dalam pertunjukan shite muncul sebagai manusia pada awalnya kemudian menjadi hantu.

Peran yang pertama dikenal dengan maeshite dan peran berikutnya disebut nochishite.

Shitetsure (仕手連れ, シテヅレ) pendamping shite

WAKI (脇, ワキ)

Waki (脇, ワキ) bertugas sebagai partner dari shite.

Wakitsure (脇連れ, ワキヅレ) atau Waki-tsure adalah pendamping waki

JIUTAI (地謡)

Jiutai (地謡) adalah paduan suara, biasanya terdiri dari enam sampai delapan orang.

HAYASHI-KATA

(囃子方)

Hayashi-kata (noh musisi).

Kiri ke kanan:

1. taiko,

2. ōtsuzumi

(hip drum),

3.kotsuzumi

(shoulder drum),

4. flute.

1 2 3 4

KŌKEN (後見)

Kōken (後見) bertugas sebagai penanggung jawab panggung, biasanya terdiri satu sampai tiga orang.

Peran leluhur, pembedaan di

rambutnya, biasanya dlm peran waki-noh (dewa2) /shura noh

(ksatria), roh yg bangkit

Peran sbg iblis, dibagi 2, tobide (iblis) & Beshimi

(monster) spt tengu

Peran orang tua, dlm noh yg dimainkan di

tahun baru,

Topeng paling sering dipakai dlm noh, pembagian sesuai umur ; waka-onna, shakumi, uba, rojo

Topeng pria sesuai peran sosial (prajurit, bangsawan dsbnya)

Topeng peran roh orang mati, hantu pria

: ayakashi, kawazu, yase-otoko, hannya. Hantu perempuan :yamanba, deigan.

TOPENG NOH (面)

Kobeshimi

kawasu

shishiguchi

ootobide

deigan

hannya

KOSTUM NOH

KETERANGAN:

1 天冠(てんかん) 2 鬘帯(かつらおび) 3 面(おもて) 4 天冠の紐(ひも) 5 長絹(ちょうけん) 6 長絹の胸紐(むなひも) 7 長絹の小露(こつゆ) 8 長絹の袖露(そでつゆ) 9 腰巻(こしまき)[打掛の上半身を脱いで腰にまとった状態] 10 着附(きつけ) 11 鬘扇(かつらおうぎ)[中啓]

KOSTUM (SHOZOKU)

Terbagi dalam 7 kategori

Kahatsu (bagian di kepala) : kazura (wig),

Kaburi-mono (yang dipakai di kepala): eboshi (hat), tengan (headdress), etc.

Uwagi (baju tambahan kimono): nōshi (imperial robe), kariginu (jubah pemburu), happi (festival coat), chōken (syal luar), maiginu (selendang penari), etc.

Kitsuke (kimono lengan pendek dipakai di bawah kimono): surihaku, nuihaku, noshime, etc.

Uwagi / Kitsuke (kimono luar): karaori (exquisite women’s kimono), atsuita (exquisite male kimono), etc.

Hakama (celana longgar ala jepang: ōkuchi (large warrior hakama), hangiri(lit. half-cut hakama), sashinuki, nagabakama (lit. long hakama), etc.

Aksesoris lain: kazura-obi, koshi-obi, koshi-himo, etc.

KYOOGEN (狂言)

Kyoogen adalah sejenis lawak yang dipentaskan di

tengah pertunjukan noh, yaitu antara babak satu dan

lainnya

Kyoogen menitikberatkan pada dialog dan gerak

Berbeda dengan noh yang khidmat dan simbolik,

Kyoogen lebih jenaka

Kyoogen berjumlah 300 lebih, terbagi menjadi kyoogen

selamatan (waki kyoogen), kyoogen ttg daimyo

(daimyomono), dll.

Kyoogen tidak menggambarkan manusia zaman dulu

tapi manusia pada zaman tsb, menonjolkan rakyat

jelatanya

Unsur yang mendukung: kabu (tarian), monomane

(meniru), share (kejenakaan), mondo (dialog)

PERBEDAAN NOH DG KYOOGEN

歌(うた)Nyanyian 科白(せりふ) Kata-

kata

舞(まい)Tarian 仕草(しぐさ) Action

悲劇(ひげき)Tragedi 喜劇(きげき) Komedi

能 狂言

どうぞチェックしてください!

http://www.the-noh.com/

KOOWAKAMAI (幸若舞)

Kowakamai adalah seni tari pada zaman Muromachi

setelah adanya Noh, dipelopori anak samurai bernama

Kowaka Maru.

Tariannya bersahaja dan poinnya adalah lagu

pengiring yang mengisahkan tentang para samurai

Secara keseluruhan ceritanya ttg perang

berkepanjangan, tapi tarian ini disukai samurai

karena isinya bersifat kemiliteran

ENKYOKU & WASAN

Nyanyian rakyat populer zaman kamakura

yaitu Enkyoku (sooka) dan Wasan.

Sooka dinyanyikan para samurai dan

bangsawan di pesta sambil memainkan

kipas

Wasan adalah nyanyian untuk penyebaran

agama Budha sekte Joodookyuu