33
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XI TAHUN 2015 DESA/KELURAHAN : BUNUTIN KECAMATAN : KINTAMANI KABUPATEN/KOTA : BANGLI NAMA MAHASISWA : NYOMAN BENDHESA WIRANANGGALA FAK/PS : KEDOKTERAN / KEDOKTERAN UMUM

Laporan KKN Desa Bunutin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan KK Dampingan

Citation preview

Page 1: Laporan KKN Desa Bunutin

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XI TAHUN 2015

DESA/KELURAHAN : BUNUTIN

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : NYOMAN BENDHESA WIRANANGGALA

FAK/PS : KEDOKTERAN / KEDOKTERAN UMUM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: Laporan KKN Desa Bunutin

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga dampingan

Salah satu bentuk kegiatan program pokok non tema yang wajib

dilaksanakan pada KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran

Pemberdayaan Masyarakat) adalah Program Pendampingan Keluarga (PPK).

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui

penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan

keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk

membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan program

pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan

kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan

keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.

Program pendampingan Keluarga diwajibkan kepada setiap

mahasiswa peserta KKN-PPM, dimana keluarga yang didampingi tergolong

keluarga kurang mampu. Kegiatan KK Dampingan dilakukan pada beberapa

keluarga terpilih yang tinggal di Desa Bunutin Kecamatan Kintamani

Kabupaten Bangli. Keluarga yang saya dampingi pada program KK

Dampingan ini adalah keluarga I Made Reken. Keluarga Bapak Reken

merupakan keluarga yang termasuk dalam KK kurang mampu di Desa

Bunutin. Bapak Reken sehari-hari bekerja sebagai seorang buruh tani, namun

juga memiliki lading sendiri. Saat ini rumah yang ditempati Bapak Reken

berjumlah 4 orang, yaitu Bapak reken, istri dan anak ke 3 dan ke 4. Anak

pertama dan kedua sudah meninggalkan rumah karena menikah. Rumah dari

keluarga Bapak Reken terdiri dari 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 toilet dan 1 ruang

keluarga. Temboknya terbuat dari bata yang dicat hijau. Sehari-hari Bapak

Reken sehari hari bekerja di ladang miliknya dan terkadang bekerja diladang

Page 3: Laporan KKN Desa Bunutin

orang untuk mencari tambahan pendapatan. Pagi hari Bapak I Made Reken

sudah mulai pergi ke ladang pukul 07.30, dan baru pulang sekitar pukul 17.00.

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.

1. I Made Reken Suami 45 tahun Tamat SD Buruh tani

2. Ketut Lisig Istri 43 tahun Tamat SD Buruh tani

3. Wayan Sinah Anak 25 tahun Tamat SD Buruh tani

4. Made Mana Anak 23 tahun Tamat SD Buruh tani

5. Komang Wina Anak 17 tahun Tamat SD Buruh tani

6.Ketut Tiara

Anak 8 tahun SD Pelajar SDN

Bunutin

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Penghasilan pokok keluarga ini berasal dari Bapak Reken yang

bekerja diladang yang dibantu oleh sang istri dan anaknya alam

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bapak Reken biasanya bekerja

diladang sendiri dan terkadang juga bekerja diladang orang lain.

Sedangkan sang istri dan anaknya bekerja sebagai buruh diladang

orang lain. Keluarga ini memiliki beberapa barang berharga

diantara 1 buah sepeda motor dan 1 buah televisi.

Penghasilan sehari-hari dari Bapak Reken dikatakan tidak menentu.

Penghasilan Bapak Reken biasanya akan sedikit meningkat disaat musim

panen. Bapak Reken dibantu oleh istrinya untuk mendapatkan penghasilan

sehari-hari. Pendapatan yang didapat oleh Bapak Reken dari ladangnya

sendiri berkisar sekitar Rp 4 juta per tahun. Sedangkan pendapatan yang

didapat dari buruh diladang orang lain berkisar sekitar Rp 50.000,-. Istri

dari Bapak Reken terkadang membantu Bapak Reken untuk mencukupi

Page 4: Laporan KKN Desa Bunutin

kebutuhan sehari-hari dengan bekerja sebagai buruh tani. Pendapatan yang

didapat oleh Ibu Ketut Lisig juga tidak menentu, biasanya akan mendapat

lebih pada bulan-bulan panen. Jika pohon di jeruk belum siap panen,

penghasilan Ibu Ketut berkisar Rp 50.000/hari.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran keluarga untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk

pangan yaitu beras, lauk pauk, sayur mayu, bahan-bahan masakan dan air

minum sekitar Rp 1.300.000,00/bulan. Biaya yang digunakan untuk

membeli beras selama 1 bulan + Rp 240.000,00/bulan (sekitar 25

kg/bulan). Untuk kebutuhan lauk pauk keluarga juga tidak menentu,

tergantung dari penghasilan saat itu yang jika diperkirakan berkisar Rp

350.000,00/bulan. Untuk kebutuhan sayur keluarga diperkirakan sekitar Rp

150.000,00/bulan. Untuk kebutuhan bahan-bahan dapur diperkirakan

sekitar Rp 50.000,00/bulan. Sedangkan untuk uang jajan dari anak yang

masih sekolah kurang lebih Rp 250.000,-.

Pengeluaran yang digunakan untuk listrik dari keluarga ini berkisar

antara Rp 40.000,00 - Rp 50.000,00 setiap bulannya. Sumber air keluarga

ini berasal dari dari mata air di Desa Bunutin. Mata air di Desa Bunutin

dialirkan secara cuma-cuma dengan hanya membayar untuk pemasangan

pipa pertama kali. Untuk kebutuhan bensin perbulannya mencapai Rp

150.000,00 setiap bulannya. Untuk kebutuhan mandi, seperti deterjen,

sabun mandi, sabun cuci, dan lainnya Bapak Reken menghabiskan biaya

sebesar kurang lebih Rp 150.000/bulan.

b. Kebutuhan Pendidikan

Keluarga Bapak Reken memiliki 1 orang anak yang saat ini masih

duduk di kelas tiga Sekolah Dasar. Anak Bapak Reken bernama Ketut

Page 5: Laporan KKN Desa Bunutin

Tiara bersekolah di Sekolah Dasar Negeri Bunutin. Bapak Reken tidak

memiliki kewajiban untuk membayar spp karena sudah ditanggung oleh

dana BOS. Pak Reken hanya memiliki iuran tahunan untuk membeli buku

baru dan seragam baru sejumlah Rp 200.000,00 dan memberikan uang

jajan Rp 10.000,00 setiap harinya.

c. Biaya kesehatan

Riwayat kesehatan di keluarga ditemukan pada keluarga ini

ditemukan pada istri bapak reken, yaitu ibu ketut lisig. Dimana ibu lisig

dikatakan mengalami gangguan pada kejiwaannya sejak 8 tahun yang lalu

tepatnya saat sedang mengandung anak ke 4nya, ketut tiara. Dikatakan ibu

ketut lisig sering berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Ibu ketut sempat

dibawa ke RSU Bangli dan diberikan obat namun dikatakan tidak ada

perubahan sehingga ibu lisig tidak dibawa lagi kedokter. Ibu lisig hanya

dibawa ke balian dan dikatakan sudah mendingan, namun terkadang masih

ngomong-ngomong dan tertawa sendiri. Ibu lisig terkadang pergi ke pustu

setempat dan diberi suntikan vitamin dengan harga Rp 40.000,-

d. Biaya sosial

Keluarga bapak Reken tidak memiliki anggaran khusus untuk

keperluan sosial, pak Reken hanya menyiapkan uang jaga-jaga jika ada

kegiatan bersama desa sebanyak Rp 50.000,00 tiap bulannya.

Page 6: Laporan KKN Desa Bunutin

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam keluarga Bapak I Made

Reken, maka disini dilakukan beberapa kunjungan informal ke kediaman keluarga ini

setiap sore jikaa bapak reken telah selesai bekerja. Kunjungan- kunjungan yang

dilaksanakan dilakukan dengan pendekatan secara kekeluargaan . pendekatan ini

dilakukan dengan obrolan-obrolan ringan bersama beberapa anggota keluarga bapak

Reken. Dengan pendeketan ini diharapkan dapat membuat keluarga bapak reken lebih

terbuka karena dengan kunjungan informal dirasakan lebih nyaman dan tidak ada

tekanan sehingga kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dimiliki oleh

keluarga bapak Reken.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam kurun waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 22 kali

pertemuan dengan keluarga bapak I Made Reken. Dalam kurun waktu tersebut telah

diidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil

kunjungan berupa wawancara dan pengamatan langsung.

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Perekonomian merupakan salah satu masalah yang kerap kali timbul pada

keluarga I Made Reken dalam memenuhi kebutuhan sehari hari, hal ini

disebabkan oleh penghasilan dari ladang bapak reken yang tidak menentu

dikarenakan dipengaruhi kualitas dari hasil panen. Sehingga bapak reken dan

harus memiliki sambilan untuk bekerja sebagai buruh tani untuk mencari

tambahan penghasilan. Walaupun Ibu Ketut, istri Bapak Reken juga bekerja,

tetapi menurut wawancara dan pengamatan didapatkan perekonomian

keluarga ini masih merupakan suatu masalah tersendiri.

Page 7: Laporan KKN Desa Bunutin

2.1.2 Masalah Kesehatan

Riwayat kesehatan di keluarga ditemukan pada keluarga ini ditemukan pada

istri bapak reken, yaitu ibu ketut lisig. Dimana ibu lisig dikatakan mengalami

gangguan pada kejiwaannya sejak 8 tahun yang lalu tepatnya saat sedang

mengandung anak ke 4 nya, Ketut Tiara. Dikatakan ibu ketut lisig sering

berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Sedangkan riwayat anggota keluarga

laiinnya dalam 1 tahun terakhir ini tidak didapatkan masalah yang serius dan

kronik. Biasanya mereka hanya mengeluh demam atau sakit kepala, dimana

mereka biasanya hanya beristirahat saja atau terkadang pergi ke Puskesmas

pembantu di dekat rumahnya. Mereka dikenakan biaya Rp 50.000,00 sampai

per sekali berobat. Keluarga ini mengaku belum memiliki jaminan kesehatan

apapun meskipun mereka memiliki ktp untuk syarat pembuatan . Namun

menurut Bapak Reken, bila dalam keluarga mereka ada yang sakit tetapi

dianggap ringan maka tidak akan dibawa ke puskesmas melainkan hanya

beristirahat di rumah.

Pada saat kunjungan sempat dilakukan pemeriksaan rutin kesehatan Bapak

Reken dan keluarga, dimana seluruh keluarga Bapak Made Reken memiliki

status kesehatan yang baik.

2.1.3 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat sudah diterapkan dengan cukup baik oleh

keluarga Bapak Reken. Keluarga Bapak Reken sudah memiliki kamar mandi

dan jamban yang baik, mereka juga mengonsumsi air dengan cara dimasak

terlebih dahulu. Namun beberapa hal yang masih perlu diperhatikan untuk

perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga ini adalah masalah mencuci

tangan. Keluarga ini masih belum menjalankan cara mencuci tangan yang

baik yang memiliki beberapa syarat yaitu menggunakan air yang mengalir,

menggunakan sabun dan mengeringkan tangan setelah mencuci tangan. Pada

keluarga Bapak Reken ini, mereka mencuci tangan tanpa menggunakan air

mengalir, dan tidak selalu menggunakan sabun, dikatakan akan lebih cepat

Page 8: Laporan KKN Desa Bunutin

dan mudah dengan hanya menggunakan air. Kebiasaan lain yaitu keluarga ini

jarang mengeringkan tangan, dimana hal ini justru dapat memperburuk

kebersihan, karena lingkungan yang lembab merupakan tempat tumbuhnya

kuman yang baik. Selain itu keluarga I Made Reken terbiasa untuk mandi 1

kali sehari, dikatakan hal ini karena faktor cuaca yang cenderung dingin di

Desa Bunutin.

Rumah keluarga Bapak I Made Reken dengan tembok warna biru muda

dengan menggunakan lantai keramik. Didalamnya terdapat sebuah ruang

keluarga dan dua kamar tidur. Setiap kamar tidur menggunakan kasur yang

beralaskan tikar dibawahnya. Dapur di rumah ini terletak terpisah dari

rumahnya karena mereka Bapak Reken menggunakan 1 dapur untuk 2

keluarga. Didapur terdapat 2 jenis alat masak yaitu berupa kompor gas an

tungku. Dikatakan terkadang ibu Ketut masih menggunakan tungku api

apabila cuaca sedang dingin untuk sekalian menghangatkan diri. Dikatakan

Ibu Ketut selalu memasak, tetapi disini terdapat 1 kekurangan karena mereka

tidak mencuci bahan makanan terlebih dahulu. Mandi hanya dilakukan sekali

dalam sehari dan sikat gigi juga hanya dilakukan sekali sehari yaitu di pagi

hari.

2.2 Masalah Prioritas

2.2.1 Masalah Perekonomian

Masalah ekonomi merupakan masalah yang cukup besar pada keluarga

Bapak I Made Reken. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pendapatan dari

keluarga Bapak I Made Reken sudah bisa mencukupi. Permasalahan akan

muncul ketika adanya pengeluaran di luar kebutuhan sehari-hari seperti biaya

pendidikan, keperluan untuk upacara adat di desa atau adanya masalah saat

panen. Karena masalah ini juga anak-anak dari bapak I Made Reken hanya

disekolahkan sampai tamat SD. Keadaan ini juga diperberat oleh uang jajan

dari anak bapak I Made Reken yang masi bersekolah dan selalu meminta uang

Page 9: Laporan KKN Desa Bunutin

jajan sebanyak Rp 10.000,- belum lagi termasuk uang cemilan ketikah sudah

pulang sekolah

Oleh karena kendala di atas tersebut, masalah ekonomi masih

merupakan suatu masalah vital yang harus menjadi fokus perhatian untuk

dibenahi. Walaupun terkadang Bapak I Made Reken masih bisa menyimpan

sebagian kecil pemasukannya untuk biaya tidak terduga, namun ketika saat

gagal panen uang simpanan tersebut bisa langsung habis, apalagi bila disaat

seperti itu terdapat upacara adat di desa Bunutin. Ketidakpastian pemasukan

setiap bulannya merupakan kendala yang cukup sulit untuk keluarga I Made

Reken.

2.2.1 Masalah Kesehatan

Keluarga I Made Reken memiliki masalah kesehatan yang terdapat

pada ibu Ketut Lisig. Dimana dikatakan ibu Ketut memiliki masalah

gangguan jiwa yang dialami sejak 8 tahun yang lalu. Ibu ketut Lisig dikatan

sering marah-marah tanpa ada sebab yang jelas. Ibu ketut juga dikatakan sring

bergumam dan tertawa sendiri. Ibu Ketut sudah pernah dibawa ke RSU Bangli

untuk menerima pengobatan. Namun karena keluarga menganggap tidak

adanya perbaikan maka keluarga tidak lagi membawa ke rumah sakit dan

hanya dibawa ke balian. Pada 1 tahun terkahir ini dikatakan kondisi Ibu Ketut

sudah membaik, sehingga Ibu Ketut sudah bisa kembali bekerja untuk

membantu pendapatan keluarga. Selain itu terdapat faktor resiko untuk sakit

pada keluarga Bapak I Made Reken, karena disini Bapak I Made Reken sering

merokok, kurang lebih 1 bungkus setiap harinya dan juga minum kopi kurang

lebih 5 gelas setiap harinya. Disini terdapat suatu resiko untuk menderita

peyakit paru kronis karena rokok ataupun sakit lambungnya dan hipertensi

karena sering meminum kopi.

Page 10: Laporan KKN Desa Bunutin

BAB III

USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Perekonomian

Dari bidang ekonomi, pemecahan masalah yang dapat diterapkan secara nyata

adalah program pengelolaan keuangan. Menurut analisa dan pengamatan yang telah

dilakukan pengelolaan uang di keluarga I Made Reken kurang baik. Kami

Menyarankan untuk mencari sumber penghasilan tambahan lain selain hanya

mengandalkan hasil kerja sebagai buruh tani. Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya

mendadak seperti kesehatan, dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan membuat

perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari seminimal mungkin.

Melalui pengalokasian pendapatan keluarga menjadi beberapa kelompok anggaran,

maka semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan adanya tabungan yang pasti setiap

bulannya. Kelompok anggaran ketiga merupakan kelompok anggaran terpenting,

karena dengan adanya tabungan yang pasti setiap bulannya, masa depan akan lebih

terjamin walaupun adanya biaya tidak terduga sewaktu-waktu.

3.1.2 Kesehatan

Peran serta seluruh anggota keluarga merupakan hal yang penting untuk

mengatasi masalah kesehatan. Teknik yang dilakukan disini untuk menangani

permasalah kesehatan pada keluarga Bapak I Made Reken adalah dengan

melakaukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dari mahasiswa kepada

KK dampingan dengan dasar 6 kedokteran keluarga.

1. Personal

- Menyarankan kepada Bapak I Made Reken sekeluarga untuk menjaga kebersihan

diri terutama dengan mencuci tangan dengan baik dan benar, mandi 2 kali sehari,

mencuci bahan makanan sebelum dimasak dan menyikat secara teratur 2 kali

sehari yaitu pada pagi hari dan malah hari sebelum tidur.

Page 11: Laporan KKN Desa Bunutin

- Memberikan penjelasan tentang kondisi yang dialami oleh ibu Ketut lisig dan

menyarankan untuk membawa ibu Ketut Lisig ke dokter untuk memberikan

pengobatan lebih lanjut agar penyakit yang diderita ibu Ketut tidak bertambah

parah.

- Memberi beberapa penjelasan mengenai penyakit hipertensi, penyakit paru

obstruktif ataupun penyakit lambung seperti maag. Disini dijelaskan faktor resiko

penyakit-penyakit tersebut yang memang didapatkan pada keluarga Bapak I Made

Reken seperti sering meminum kopi sebelum makan pagi dan merokok dengan

jumlah yang cukup banyak. Dengan pengontrolan ini sekaligus keluarga I Made

Reken dapat lebih menghemat pengeluaran sehari-hari untuk rokok yang rutin

digunakan Bapak I Made Reken.

2. Komprehensif

a. Pencegahan primer

- Memberikan penjelasan mengenai penyakit yang dapat timbul karena kebiasaan-

kebiasaan keluarga I Made Reken. Dimulai dari kebiasaan mencuci tangan yang

kurang baik dan kebiasaan tidak mencuci bahan makanan sebelum dimasak yang

bisa menimbulkan penyakit-penyakit infeksi seperti diare, kemudian kebiasaan

menyikat gigi yang kurang teratur yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Dengan

ini diharapkan adanya kesadaran dari keluarga Bapak I Made Reken untuk memulai

mencegah dari tahap awal sebelum terjadinya penyakit yang tidak diinginkan.

– Untuk Bapak I Made Reken secara pribadi dimana terdapat faktor resiko untuk

terkena penyakit paru, hipertensi dan lambung, pencegahan terbaik yang dapat

dilakukan disini adalah dengan perbaikan gaya hidup yaitu dengan mengurangi

konsumsi kopi setiap harinya dan perlahan-lahan menguran penggunaan rokok

hingga diharapakan Bapak I Made Reken dapat benar-benar berhenti untuk

merokok.

b. Pencegahan sekunder

- Menyarankan untuk berobat ke puskesmas atau bidan desa jika ada penyakit dan

gejala yang timbul dan tidak menunggu hingga parah.

Page 12: Laporan KKN Desa Bunutin

c. Pencegahan tersier

- Pada keluarga Bapak I Made Reken pencegahan tersier belum terdapat tempatnya,

hal ini karena belum ada disabilitas yang perlu dicegah. Tetapi sudah diingatkan

sejak dini apa saja penyakit yang mungkin diderita dengan gaya hidup seperti itu.

3. Berkesinambungan

- Memantau perkembangan penyakit keluarga I Made Reken dengan cara rutin

mengadakan kunjungan rumah dengan memantau perkembangan sehari-harinya.

4. Koordinatif dan kolaboratif

- Menyarankan kepada semua anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi aktif

dalam pengobatan dari setiap penyakit dan tidak menunggu penyakit sampai

parah. Misalnya dengan memberikan dukungan psikis dan atau moral kepada

penderita dan mengantar penderita berobat ke pusat pelayanan kesehatan.

5. Mengutamakan pencegahan

- Mengingatkan penderita untuk tetap rajin menjaga kebersihan diri dan lingkungan

- Mengontrol makanan yang dikonsumsi

- Menjaga gaya hidup sehat dengan tetap aktif beraktivitas serta makan makanan

yang bergizi.

6. Menimbang keluarga, masyarakat dan lingkungannya

- Memberikan penjelasan mengenai kondisi faktor resiko setiap anggota keluarga

- Memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa dukungan keluarga baik secara

psikis maupun fisik merupakan dukungan yang penting untuk menjalin

keharmonisan dalam keluarga

Page 13: Laporan KKN Desa Bunutin

- Memberikan penjelasan mengenai gejala dan tanda timbulnya penyakit paru,

hipertensi ataupun penyakit lambung yang mungkin diderita Bapak I Made Reken

dan penyakit infeksi seperti diare bila belum merubah gaya hidup, sehingga jika

ditemukan tanda – tanda tersebut, keluarga dapat cepat memberikan pertolongan

pertama dengan membawa ke puskesmas terdekat.

Dari semua pendekatan keluarga di atas, pendekatan yang terakhir menjadi sangat

penting karena keberlanjutan dan keberhasilan dari KIE yang dilakukan akan

ditentukan oleh peran serta aktif keluarga di kemudian hari.

3.1.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Komunikasi Interaktif dan Edukatif merupakan pilihan yang dipilih untuk

meningkatkan kesadaran keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.

Edukasi-edukasi yang dilakukan diantaranya adalah:

- KIE mengenai cara mencuci tangan yang benar, kapan cuci tangan sebaiknya

dilakukan, dan pentingnya cuci tangan

- KIE mengenai pentingnya mandi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan diri

- KIE mengenai pentingnya mencuci bahan makanan sebelum dimasak

- KIE mengenai pentingnya menggosok gigi 2 kali sehari untuk perawatan gigi

dan mencegah gigi berlubang

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah bapak

I Made Reken. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 22 kali. Adapun

kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

Page 14: Laporan KKN Desa Bunutin

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1. 10 Agustus 2015 18.00 – 20.00 Survey alamat kediaman KK dampingan

2. 11 Agustus 201507.30 – 08.30

16.00 – 20.00

Perkenalan dengan keluarga dampingan

Mengidentifikasi profil keluarga I Made

Reken secara detail

3. 12 Agustus 2015 17.30 – 21.00Mengidentifikasi profil keluarga I Made

Reken dan membantu bekerja di ladang

4. 13 Agustus 2015 14.00 – 20.00 Mengidentifikasi permasalahan tahap I

5. 14 Agustus 2015 12.00 – 14.30 Mengidentifikasi permasalahan tahap II

6. 16 Agustus 2015

09.00 – 11.00

17.00 – 21.00

Membantu Bapak I Made Reken di

ladang

Mengidentifikasi masalah kesehatan

secara detail

7. 17 Agustus 2015 18.00 – 20.00

Mengidentifikasi masalah kesehatan

secara detail dan membantu bekerja di

ladang

8. 18 Agustus 2015 15.30 – 21.00Berbincang – bincang dan melakukan

pekerjaan rumah sehari – hari

9. 19 Agustus 2015 16.30 – 21.30Mengidentifikasi masalah PHBS secara

detail

10. 20 Agustus 2015 16.00 – 21.00

Membicarakan pemecahan masalah

ekonomi dan penerapannya, dan

membantu menyelesaikan pekerjaan

rumah anak KK

11. 21 Agustus 2015 16.30 – 22.00Penerapan program kelompok anggaran

untuk masalah ekonomi

12. 22 Agustus 2015 17.30 – 22.00 Follow up penerapan program ekonomi

13. 23 Agustus 2015 07.00 – 10.00 Ikut ke ladang bersama Bapak I Made

Reken dan istri

Page 15: Laporan KKN Desa Bunutin

16.00 – 21.00 Belajar mengukir kayu dan membuat

pahatan untuk program KKN

14. 24 Agustus 2015 16.00 – 21.00Follow up penerapan pemecahan

masalah kesehatan

15. 25 Agustus 2015 17.00 – 21.00Follow up penerapan pemecahan

masalah kesehatan

16. 26 Agustus 2015 17.30 – 22.00Beramah tamah dengan keluarga Bapak

Reken

17. 27 Agustus 2015 17.00 – 21.30Memperbaiki perilaku hidup bersih dan

sehat dan bersama KK Dampingan

18. 28 Agustus 2015 16.00 – 22.00Memperbaiki perilaku hidup bersih dan

sehat dan bersama KK Dampingan

19. 29 Agustus 2015 16.00 – 22.00

Beramah-tamah dengan Bapak I Made

Reken sekeluarga dan melakukan

perpisahan.

Page 16: Laporan KKN Desa Bunutin

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA

PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah

sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan yaitu Desa Bunutin, Kecamatan

Kintamani Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK

Dampingan terhadap keluarga Bapak I Made Reken adalah di Desa Bunutin,

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini

dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa

KKN PPM XI di Desa Bunutin. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa

kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut,

dilakukan perbincangan santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan

suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang

mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan.

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam

Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Jadwal

kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 22 kali selama sebulan,

dimana setiap lama kunjungan rata-rata 4,5 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total

kunjungan mencapai 90 jam.

4.2. Hasil

Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum dapat

dirasakan karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil tersebut tetapi yang

dapat dilaporkan pada saat ini adalah hasil dari program yang diprioritaskan adalah

semua program yang telah dirancang dapat diterima dengan baik dan mendapat

perhatian yang sangat positif dari keluarga Bapak I Made Reken.

Page 17: Laporan KKN Desa Bunutin

4.3. Kendala

Kendala yang ditemukan selama melaksanakan KK dampingan adalah Bapak

I Made Reken adalah seorang buruh tani yang bekerja dari pagi hingga siang hari,

sehingga kebanyakan waktu bertemu dengan KK adalah sore hari setelah beliau

selesai bekerja atau di malam hari. Sehingga mahasiswa lebih sering bertemu

dengan istri dari bapak I Made Reken saja.. Namun, kesadaran seluruh anggota

keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat mulai tumbuh. Ini terbukti dari

cukup baiknya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat oleh tiap individu di

keluarga tersebut setelah diberikan KIE oleh penulis.

Page 18: Laporan KKN Desa Bunutin

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Made Reken. Adapun

masalah yang teridentifikasi dari keluarga tersebut adalah masalah ekonomi,

kesehatan, dan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Masalah ekonomi yang

dihadapi oleh keluarga ini adalah adanya ketidak seimbangan antara pendapatan

dengan pengeluaran (neraca keuangan negatif), dimana solusi yang ditawarkan dan

diterapkan utuk istri dari bapak reken adalah dengan membawa istri bapak Reken

kerumah sakit untuk menerima perawatan rutin, sedangkan untuk bapak reken sendiri

adalah dengan cara memperbaiki gaya hidup, dimana dengan menghilangkan

kebiasaan merokok dan meminum kopi secara berlebihan juga akan mengurangi

pengeluaran keluarga Bapak I Made Reken. Selanjutnya solusi yang dilakukan adalah

dengan cara pengelolaan keuangan dengan membagi menjadi beberapa kelompok

anggaran sesuai dengan pemasukan setiap bulannya, hal ini agar keluarga Bapak I

Made Reken memiliki tabungan yang pasti setiap bulannya dan lebih mengontrol

pengeluarannya. Sementara masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini tidak

ada yang kronik dan serius sehingga solusi yang dapat diberikan adalah KIE

mengenai penyakit paru, penyakit hipertensi, penyakit lambung yang dapat timbul

akibat gaya hidup yang kurang baik dari Bapak I Made Reken yang sering meminum

kopi dan juga merokok. Kebersihan diri yang kurang, juga menjadi suatu ancaman

timbulnya penyakit infeksi. Masalah PHBS yang dijumpai pada keluarga ini adalah

kesadaran keluarga mengenai penerapan PHBS yang masih kurang, sehingga solusi

yang dapat ditawarkan adalah memberikan penjelasan mengenai PHBS dan

penerapannya secara riil di lapangan.

Page 19: Laporan KKN Desa Bunutin

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang

didampingi, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan, antara lain :

Untuk masalah perekonomian keluarga Bapak I Made Reken harus membuat

prioritas anggaran belanja serta pembuatan tabungan untuk masa depan.

Direkomendasikan juga untuk bapak Reken agar membawa istrinya ke pelayanan

kesehatan terdekat untuk menerima pengobatan.

Perlu dilakukannya penyuluhan tentang PHBS secara berkelanjutan yang dimotori

oleh perangkat desa dan puskesmas setempat, sebagai wujud dari pencegahan

primer di bidang kesehatan.

Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN

PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada

KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

Page 20: Laporan KKN Desa Bunutin

LAMPIRAN