24
8/7/2019 Miokard Infrak http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 1/24 4  BAB II TINJAUAN TEORITIS  A.  ONSEP DASAR MEDIS 1.  Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler Jantung mer upakan sebuah or gan y ang t erdiri dari otot. Otot j antung mer upakan jaringan ist imewa karena kalau di lihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot ser at lintang, t etapi c aa beerjanya menyer upai otot pol os yai tu di luaemauan i ta (dipengauhi oleh susunan saaf otonom) (Syarifudin 1996, hal 65). Sist em kardiovaskuler t erdiri dari at eri , vena, kapiler , saluan lime, jantung dan si klus jantung.  a.  At eri Mer upakan pembuluh daah yang eluar dari jantung yang membawa daah e selu uh bagian dan alat tubuh. Pembuluh daah ateri yang paling besar yang eluar dari ventriel sinista disebut  aor ta. At eri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi si fatnya elast is dan t erdiri dari 3 lapisan yai tu : 1)  Tuni ka int ima/inter na. Lapisan yang paling dalam sekali yang ber hubungan dengan daah dan t erdiri dari jaringan endotel.  2)  Tuni ka media. Lapisan yang t erdiri dari jaringan otot yang sifatnya ela st is d an termasuk otot pol os. 3)  Tuni ka ester na/advent isi a. Lapisan yang pal ing luar sekali t erdiri dari jaringan i kat  gembur yang ber guna menguatkan di nding at eri .  b.  Vena Mer upakan pembuluh daah yang membawa daah dari bagian atau alat- alat  tubuh masuk  e dalam jantung. Vena-vena yang ukuannya besadiantaanya vena  kava dan vena  pulmonalis, vena-vena i ni   j uga  

Miokard Infrak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 1/24

4

 

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

 

A. K ONSEP DASAR MEDIS

1. Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler

Jantung mer upakan sebuah or gan yang terdiri dari otot. Otot jantung 

mer upakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya 

sama dengan otot ser at lintang, tetapi car a bek erjanya menyer upai otot polos

yaitu di luar k emauan k ita (dipengar uhi oleh susunan sar af otonom)

(Syarifudin 1996, hal 65). 

Sistem kardiovaskuler terdiri dari ar teri, vena, kapiler , salur an limf e, 

jantung dan siklus jantung. 

a. Ar teri

Mer upakan pembuluh dar ah yang k eluar dari jantung yang membawa 

dar ah k e selur uh bagian dan alat tubuh. Pembuluh dar ah ar teri yang paling 

besar yang k eluar dari ventrik el sinistr a disebut aor ta. Ar teri ini

mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis dan terdiri

dari 3 lapisan yaitu :

1) Tunika intima/inter na. Lapisan yang paling dalam sekali yang 

ber hubungan dengan dar ah dan terdiri dari jaringan endotel. 

2) Tunika media. Lapisan yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya 

elastis dan termasuk otot polos. 

3) Tunika ek ster na/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari

jaringan ikat gembur yang ber guna menguatkan dinding ar teri. 

 

b. Vena 

Mer upakan pembuluh dar ah yang membawa dar ah dari bagian atau alat-

alat tubuh masuk  k e dalam jantung. Vena-vena yang ukur annya besar 

diantar anya vena  kava dan vena  pulmonalis, vena-vena ini    juga 

 

Page 2: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 2/24

5

 

mempunyai cabang-cabang yang lebih k ecil yang disebut venolus yang 

selanjutnya menjadi kapiler . 

 

c. Kapiler 

Mer upakan pembuluh dar ah yang sangat halus. Diameter nya k ir a-k ir a 

0,008 mm. dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel. 

Fungsi kapiler :

1) Alat penghubung antar a ar teri dan vena 

2) Tempat terjadinya per tukar an zat-zat antar a dar ah dan cair an jaringan 

3) Mengambil hasil-hasil dari k elenjar 

4) Menyer ap zat makanan yang terdapat di usus

5) Menyaring dar ah yang terdapat di ginjal 

 

d. Salur an limf e

Salur an limf e mengumpulkan, menyaring dan menyalur kan k embali

cair an limf e k e dalam dar ah yang k eluar melalui dinding kapiler halus

untuk membersihkan jaringan. 

 

e. Jantung 

1) Bentuk  

Menyer upai jantung pisang, bagian atasnya tumpul disebut basis

cordis, sebelah bawah agak r uncing disebut apek s cordis. 

2) Letak  

Dalam rongga dada sebelah depan (cavum mediastinum anterior)

antar a costa 5 dan 6, dua jari di sebelah papila mamae, pada tempat ini

ter aba adanya pukulan jantung yang disebut iktus cordis. 

 

 

 

 

Page 3: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 3/24

6

 

3) Lapisan-lapisan jantung 

a) Endokardium mer upakan lapisan otot jantung sebelah dalam terdiri

dari jaringan endotel dan selaput lendir yang melapisi permukaan 

rongga jantung 

b) Miokardium mer upakan lapisan tengah dari jantung terdiri dari

bundalan-bundalan otot-otot jantung, otot atria, otot ventrikuler 

c) Perikardium mer upakan pembungkus jantung selaput parietal dan 

viser al di bagian paling luar dan selaput viser al yang ber hubungan 

dengan otot jantung 

 

4) Ger akan-ger akan jantung 

Jantung ber ger ak mengembang dan menguncup disebabkan adanya 

r angsangan yang ber asal dari susunan sar af otonom. 

Dalam k erja jantung mempunyai tiga periode :

a) Periode k ontr ak si atau periode sistole

b) Periode dilatasi atau periode diastole

c) Periode istir ahat 

 

f. Siklus jantung 

Mer upakan k ejadian yang terjadi dalam jantung selama 

peredar an dar ah, ger akan jantung terdiri dari dua jenis yaitu : k ontr ak si

(sistole) dan peredar an (diastole). K ontr ak si dari k edua atrium terjadi

secar a serentak yang disebut sistole atrial dan pengendor annya disebut 

diastole atrial. Lama k ontrik si ventrik el kur ang lebih 0,3 detik. K ontr ak si

k edua atrium pendek, sedangkan k ontrik si ventrik el lama dan lebih kuat, 

karena har us mendorong dar ah k e selur uh tubuh. Untuk memper tahankan 

tekanan dar ah sistemik, ventrik el kanan juga memompakan dar ah yang 

sama, tapi tugasnya hanya mengalir kan dar ah k e sek itar par u-par u dimana 

tekanannya lebih rendah. 

 

Page 4: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 4/24

 

 

g. Debar an jantung 

Mer upakan pukulan ventrik el k iri ter hadap dinding anterior yang 

terjadi selama k ontrik si ventrik el dan debar an ini dapat dir aba dan sering 

ter lihat pada r uang inter k ostalis k elima k ir a-k ir a 4 cm dari garis ster num. 

Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas, k emampuan ber k ontr ak si

otot jantung sewaktu sistole maupun diastole tidak  ter gantung pada 

r angsangan sar af. K onjungtivitas (daya hantar) k ontr ak si melalui setiap 

ser abut otot jantung secar a halus sekali dan sangat jelas dalam ber kas his, 

ritme, karotis, ar teri pulpliteal, dorsal plantaris. Yang mer upakan 

gelombang tekanan yang dialihkan dari aor ta k e ar teri yang mer ambat 

lebih cepat, k ecepatan denyut jantung dalam k eadaan sehat dipengar uhi

oleh pek erjaan, makanan, emosi, car a hidup, dan umur . 

 

h. Daya pompa jantung 

Dalam k eadaan istir ahat jantung berdebar 70 kali per menit. Pada 

waktu banyak  per ger akan, k ecepatan jantung bisa mencapai 150 kali per 

menit dengan gaya pompa 20-25 liter per menit. 

 

i. Katup-katup jantung 

1) Katup trikuspidalis

2) Katup bikuspidalis

3) Katup seminalis ar teri pulmonalis

4) Katup seminalis aor ta 

 

j. Sir kulasi dar ah 

Pembuluh dar ah pada peredar an dar ah k ecil, terdiri dari :

1) Ar teri pulmonalis mer upakan pembuluh dar ah yang k eluar dari

ventrik el dextr a menuju par u-par u yang berisi CO2. 

Page 5: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 5/24

8

 

2) Vena pulmonalis mer upakan vena yang membawa dar ah dari par u-

par u masuk  k e jantung bagian atrium sinistr a berisi dar ah banyak  

mengandung O2 yang akan dik eluar kan k e selur uh tubuh. 

 

Pembuluh dar ah pada peredar an dar ah besar yaitu aor ta, 

mer upakan pembuluh dar ah ar teri yang besar : aor ta asenden, ar kus aor ta, 

aor ta desenden. 

 

2. Pengertian

a. Isk emik miokard adalah suatu k eadaan terjadinya sumbatan alir an dar ah 

yang ber langsung progresif, dan suplai dar ah yang tidak  adekuat yang 

ditimbulkannya akan membuat sel-sel otot k ekur angan k omponen dar ah 

yang dibutuhkan untuk  hidup (Smeltzer & Bare, 2001). 

b. Isk emia myocardial mer upakan peristiwa k ejang k oroner yang didasari

oleh mekanisme sliding myocontr actile element di dalam sel-sel otot 

pembuluh dar ah k oroner dan mengak ibatkan ter ganggunya k eseimbangan 

antar a penyediaan dan k ebutuhan ok sigen miokardium (Ibnu Masud, 

1996). 

c. Isk emik miokard mer upakan proses penur unan alir an dar ah ar teri, 

sehingga k ebutuhan nutrien jaringan miokard ber tambah (Hudak & Gallo, 

1997). 

d. Isk emia adalah suatu k eadaan k ekur angan ok sigen yang bersifat sementar a 

dan reversibel (Price & Wilson,1995). 

 

3. Etiologi

Penyebab yang paling sering pada isk emik miokard adalah terjadi gangguan 

suplai dar ah dan terdapat penyumbatan alir an dar ah sehingga dar ah 

k ekur angan suplai ok sigen, k ebutuhan ok sigen yang melebihi kapasitas suplai

ok sigen oleh pembuluh yang terser ang penyak it menyebabkan isk emia 

Page 6: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 6/24

9

 

miokardium lokal, selain faktor dari suplai dar ah lemah, masih banyak  faktor 

penyebab yang memperber at penyak it ini, diantar anya adalah :

a. R iwayat k eluar ga positif  

b. Peningkatan usia 

c. Jenis k elamin --- terjadi tiga kali lebih sering pada pria dibanding wanita 

d. K olesterol dar ah tinggi

e. Tekanan dar ah tinggi

f. Merok ok  

g. Gula dar ah tinggi (diabetes mellitus)

h. Obesitas

i. Inaktivitas f isik  

j. Stress

k. Penggunaan k ontr asepsi or al 

l. K epribadian, seper ti sangat k ompetitif, agresif  atau ambisius

(Smeltzer & Bare, 2001)

 

4. Patofisiologi

K ebutuhan akan ok sigen yang melebihi kapasitas suplai ok sigen oleh 

pembuluh yang terser ang penyak it menyebabkan isk emik miokardium lokal. 

Isk emia yang bersifat sementar a akan menyebabkan per ubahan reversibel 

pada tingkat sel dan jaringan, dan menekan fungsi miokardium. Ber kur angnya 

kadar ok sigen memak sa miokardium mengubah metabolisme yang bersifat 

aerobik menjadi metabolisme anaerobik. Metabolisme anaerobik  lewat 

lintasan glik olitik jauh lebih tidak ef isien apabila dibandingkan dengan 

metabolisme aerobik melalui f osf orilasi ok sidatif dan siklus k rebs. Hasil akhir 

metabolisme anaerob, yaitu asam laktat akan ter timbun sehingga menur un pH

sel. 

Gabungan ef ek  hipok sia, ber kur angnya ener gi yang tersedia, ser ta 

asidosis dengan cepat mengganggu fungsi ventrik el k iri. K ekuatan k ontr ak si

daer ah miokardium yang terser ang ber kur ang. Ser abut-ser abutnya memendek, 

Page 7: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 7/24

10

 

dan daya ser ta k ecepatannya ber kur ang. Selain itu ger akan dinding segmen 

yang mengalami isk emia menjadi abnormal ; bagian tersebut akan menonjol 

k eluar setiap kali ventrik el ber k ontr ak si. 

Ber kur angnya daya k ontr ak si dan gangguan ger akan jantung 

mengubah hemodinamika. Per ubahan hemodinamika bervariasi sesuai ukur an 

segmen yang mengalami isk emia, dan der ajat respon reflek s k ompensasi

sistem sar af otonom. Menur unnya fungsi ventrik el k iri dapat mengur angi

cur ah jantung dengan ber kur angnya cur ah sekuncup (jumlah dar ah yang 

dik eluar kan setiap kali jantung berdenyut). Ber kur angnya pengosongan 

ventrik el saat sistole akan memperbesar volume ventrik el. Ak ibatnya tekanan 

jantung k iri akan meningkat, tekanan akhir diastolik ventrik el k iri dan tekanan 

bagi dalam kapiler par u-par u akan meningkat. Peningkatan tekanan diperbesar 

oleh per ubahan daya k embang dinding jantung ak ibat isk emia. Dinding yang 

kur ang lentur semak in memperber at peningkatan tekanan pada volume

ventrik el ter tentu. 

  Angina pektoris adalah nyeri dada yang menyer tai isk emia miokard. 

R eseptor sar af  nyeri ter angsang oleh metabolik yang ter timbun oleh suatu zat 

k imia antar a yang belum dik etahui, atau oleh stress mekanik  lokal ak ibat 

k ontr ak si miokardium yang abnormal. 

(Price & Wilson, 1995)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 8/24

11

 

Patoplodiagram

 

 Hiper tensi                             Merok ok  Cholesterol 

 

K ebutuhan  Kadar CO Dar ah  Asam Nik otinat  Adhesi trombosit  terikat dengan  O2 kardium lipoprotein yang 

CO2  terikat Pelepasan Pembentukan  lar ut dalam air HB k etocolamin  trombus

Diangkat dalam

Hiper trof i           suplai O2 K onstrik si ar teri           sistem peredar an  

ventrik el dan  k e jantung dar ah  

beban jantung 

LDL pada dinding    ar teri

 

Mempercepat proses

 ar terosklerosis

Obesitas        Penyempitan dinding ar teri k oronaria  

 k erja jantung Pembentukan trombus             Diabetes Mellitus

dan k ebutuhan O2  

Sumbatan ar teri k oronaria  Agregasi trombosit  

Suplai ar teri k oronaria Pembentukan hambar 

 

R iwayat k eluar ga penyak it Suplai O2 dalam dar ah 

jantung 

 Isk emik jaringan otot jantung  

Per ubahan metabolisme                           Hipok sia 

 aerob menjadi anaerobEner gi yang tersedia 

Metabolisme anaerob

 AsidosisPenimbunan asam laktat  

Mengganggu fungsi       daya k ontr ak si            stimulus sar af  

PH sel ventrik el k iri           dan gangguan sistem simpatis

 ger akan jantung  

Tekanan jantung Cur ah jantung  

 k iri meningkat Mengubah  K ebutuhan O2

Otak  tidak mendapat  hemodinamika 

Nyeri                Tekanan diastol O2 adekuat Sesak  

ventrik el k iri dan  

 tekanan bagi par u-par u     

 

 

 

(Smeltzer & Bare, 2001 ; Price & Wilson, 1995)

Pembentukan flak dalam ar terik oronaria 

Gangguan per fusi jaringan 

Intoler ansi aktivitas 

Gangguan r asa nyaman 

Page 9: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 9/24

12

 

5. Manifestasi klinik 

a. Nyeri dada seper ti diremas-remas, ditekan, ditusuk, ditindih atau ter timpa 

bar ang ber at (paling sering). 

b. Per asaan mual, muntah, sesak dan pusing. 

c. K eringat dingin dan berdebar -debar . 

d. Kulit yang pucat dan dingin. 

e. Peningkatan ringan tekanan dar ah dan denyut nadi. 

 

6. Pemeriksaan Diagnostik 

a. EK G (Elektrokardiogr am) menunjukkan dua per ubahan elektrokardiogr am

ak ibat per ubahan elektrof isiologi selular yaitu gelombang T terbalik dan 

depresi segmen ST. 

b. Enzim-enzim jantung ; k reatik inase (CK ), laktat dehidrogenase (LDH), 

dan tr ansaminase ok saloasetat glutamik ser um (SGOT)

c. Ek okardiogr am ; menentukan dimensi ser ambi, ger akan katup/dinding 

ventrikuler dan k onf igur asi/fungsi katup. 

d. Foto dada ; mungk in normal atau menunjukkan pembesar an jantung. 

 

7. Penatalaksanaan Medis

a. Tir ah baring, guna mengur angi k ebutuhan ok sigen, hilangnya nyeri

mer upakan indikator bahwa k ebutuhan dan suplai telah mencapai

k eseimbangan. 

b. Diet makanan lunak, ser ta rendah gar am, rendah lemak  

c. Pemberian ok sigen 2-4 liter per menit 

d. Sedatif sedang seper ti diazepam 3-4 x 2-5 mg per or al 

e. Atasi nyeri :

1) Mor f in 2,5 ± 5 mg IV atau pethidine 25-50 mg IM

2) Lain-lain : nitr at, antagonis kalsium, dan betablock er 

 

 

Page 10: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 10/24

13

 

f. Anti k oagulan :

1) Heparin 20.000 ± 40.000 u / 24 jam IV tiap 4-6 jam atau drip IV 

dilakukan atas indikasi

2) Diter uskan asefakumarol atau war farin. 

3) Aspilet 81 mg QD. 

g. Trombolitik (streptok inase) ; melar utkan setiap trombus yang telah 

terbentuk di ar teri k oroner , memper k ecil penyumbatan dan luasnya infar k. 

 

8. K omplikasi

a. Infar k miokard

Terjadi nek rosis miokard ak ibat gangguan alir an dar ah k e otot jantung 

infar k mer upakan k elanjutan dari isk emik  yang ber langsung lama. 

Jaringan miokard nek rotik  tidak dapat hidup k embali. Area di sek itar 

jaringan mati adalah zona jaringan isk emik yang mengalami sedik it 

k er usakan, masih hidup pada alir an dar ah yang sangat ter ganggu. 

b. Edema par u akut 

K ongesti par u akut terjadi bila dasar vaskuler bar u menerima dar ah yang 

ber lebihan dari ventrik el kanan, yang tidak mampu diak omodasi dan 

diambil oleh jantung k iri. Sedik it k etidak seimbangan antar a alir an masuk  

pada sisi kanan dan alir an k eluar pada sisi k iri jantung tersebut 

mengak ibatkan k onsek wensi yang ber at. 

c. Gagal jantung k ongestif  

Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan k emampuan 

k ontr aktilitas jantung, yang menyebabkan cur ah jantung paling baik  

dijelaskan dengan persamaan CO = HR x SV dimana cur ah jantung  

(CO : Cardiac Output) adalah fungsi f rekuensi jantung (HR : Hear t Rate)

x volume sekuncup (SV : Strok e Volume). Frekuensi jantung adalah 

fungsi sistem sar af otonom bila cur ah jantung ber kur ang, sistem sar af  

simpatis akan mempercepat f rekuensi jantung untuk memper tahankan 

cur ah jantung. Bila mekanisme k ompensasi ini gagal  untuk  

Page 11: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 11/24

14

 

memper tahankan per fusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup 

jantunglah yang har us menyesuaikan diri untuk memper tahankan cur ah 

jantung. 

d. Disritmia 

Disritmia adalah k elainan denyut jantung yang meliputi gangguan 

f rekuensi atau ir ama atau k eduanya. Disritmia adalah gangguan 

mekanisme hantar an yang mungk in dapat terjadi meliputi br adikardi, 

tak ikardi, flutter f ibrilasi, denyut premature, dan penyak it jantung. 

 

B. K ONSEP DASAR K EPERAWATAN

Proses k eper awatan adalah metode dimana suatu k onsep diter apkan dalam

pr aktik  k eper awatan. Hal ini bisa disebut sebagai pendekatan problem solving 

(pemecahan masalah) yang memer lukan ilmu, tehnik, dan k etr ampilan 

inter personal dan ditujukan untuk memenuhi k ebutuhan klien atau k eluar ga 

dengan memberikan asuhan k eper awatannya sesuai dengan lima tahap proses

k eper awatan, yaitu : pengkajian,  per umusan diagnosa,  perencanaaan, 

pelak sanaaan, dan evaluasi (Nursalam, 2001). 

 

1. Pengkajian

Pengkajian mer upakan tahap awal dari proses k eper awatan dan 

mer upakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari

berbagai sumber dan untuk mengevaluasi dan mengidentif ikasi status

k esehatan klien (Nursalam, 2001). 

Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan car a anamnesa 

yang diperoleh dengan wawancar a, observasi, pemerik saan f isik, pemerik saan 

penunjang, ser ta mempelajari status klien. 

Ada dua tipe data pada pengkajian yaitu ; data subjektif dan data 

objektif. Data subjektif  adalah data yang diperoleh dari k eluhan yang 

dir asakan pasien atau k eluar ga. Data objektif  adalah data yang diperoleh dari

data pengukur an, pemerik saan, dan pengamatan. 

Page 12: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 12/24

15

 

Setelah pengumpulan data langkah berikutnya dalam pengkajian adalah 

pengelompokan data yang terdiri atas data f isiologis, psik ologis, sosial, dan 

spiritual (PPNI, 1994)

Untuk  penyak it isk emik miokard, pengkajian yang dilakukan meliputi :

a. Identitas klien 

Nama, umur , jenis k elamin, alamat, tempat tanggal lahir , nama penanggung 

jawab, pek erjaan dan pendidikan, status, agama, suku/bangsa. 

R iwayat k esehatan :

1) K eluhan utama  

Pada umumnya klien dengan isk emik miokard datang dengan k eluhan 

nyeri dada, sesak, berdebar -debar , k eringat dingin dan pusing 

2) R iwayat k esehatan k eluar ga 

Tanyakan tentang riwayat penyak it yang per nah diderita oleh k eluar ga, 

k emungk inan ada yang ter k ena penyak it yang sama. 

3) R iwayat penyak it sekar ang 

K eluhan-k eluhan yang dialami klien saat dilakukan pengkajian 

4) R iwayat k esehatan masa lalu 

Hal ini penting untuk memapar kan masalah klien yang mungk in dapat 

menyebabkan ber tambah ber atnya penyak it seper ti : merok ok, hiper tensi, 

DM, alk ohol atau penggunaan obat-obatan. 

b. Pemerik saan f isik  

1) Tanda-tanda vital 

Adanya peningkatan tekanan dar ah, denyut nadi, ser ta per nafasan. 

2) K eadaan umum klien 

Mula-mula nyeri dada sampai sesak ber at yang diser tai k elemahan f isik  

3) Sistem per nafasan 

Mengeluh sesak, dada berdebar -debar . Ada tidaknya nyeri dada, ber atnya 

nyeri dengan skala 0-10, dimana 0 tidak  ada nyeri dan 10 ter asa nyeri

paling ber at. 

 

Page 13: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 13/24

16

 

4) Frekuensi dan ir ama jantung 

Frekuensi jantung naik  atau terjadi penur unan, adanya ir ama sinus, dan 

timbulnya awitan disritmia. 

5) Bunyi jantung 

Adanya bunyi S3 dan S4 mer upakan tanda awal gagal ventrik el k iri, 

adanya bunyi murmur jantung menandakan adanya per ubahan fungsi otot 

miokard. 

6) War na kulit dan suhu 

Kulit dingin, lembab atau ber k eringat dingin mer upakan tanda k esulitan 

memper tahankan k ebutuhan ok sigen. 

7) Fungsi gastrointestinal 

Adanya mual dan muntah, per ubahan bising usus dan nyeri tekan pada 

k eempat kuadr an, ada tidaknya flatus dan BAB juga sebagai tanda tidak  

adanya motoilitas usus. 

8) Status volume cair an 

Ber kur angnya haluar an urine, cair an yang seimbang akan lebih baik, 

karena klien dengan isk emik miokard har us menghindari k elebihan 

volume cair an. 

c. Pola k oping 

Bagaimana klien menghadapi masalah, khususnya bagaimana menghadapi

k eadaan klien saat ini dengan penyak it yang dideritanya. 

d. Pola persepsi dan k onsep diri

Bagaimana pendapat klien tentang dirinya, lihat ek spresi klien apakah ter lihat 

cemas. 

e. Pola per an dan hubungan dengan sesama 

Bagaimana per an klien dalam k eluar ga, masyar akat, dan lingkungan. Lihat 

apakah klien mau bek erja sama dalam tindakan k eper awatan maupun tindakan 

medis. 

 

 

Page 14: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 14/24

17 

 

f. Pola inter ak si sosial 

Kaji stress, k esulitan istir ahat dengan tenang, respon emosi (mar ah ter us

mener us, takut). 

 

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa k eper awatan adalah suatu per nyataan yang menjelaskan respon 

manusia dari individu atau k elompok dimana per awat secar a akuntabilitas dapat 

mengidentif ikasi dan memberikan inf ormasi secar a pasti untuk menjaga status

k esehatan, menur unkan, membatasi, mencegah dan mer ubah. (Nursalam dikutip 

dari Car penito, 2000 hal 35). 

Diagnosa k eper awatan adalah masalah aktual dan potensial dimana 

berdasar kan pendidikan dan pengalaman dia mampu dan mempunyai

k ewenangan, memberikan tindakan k eper awatan. (Nursalam dikutip dari Gordon, 

1976 hal 25)

Isk emik miokard mungk in menyebabkan inter ak si fungsi normal dari sistem

tubuh yang dipengar uhi. Berdasar kan data pengkajian diagnosa k eper awatan 

pasien yang utama yang ber hubungan dengan isk emik miokard meliputi ; sesuai

teori, bukan asuhan k eper awatan. 

a. Nyeri dada ber hubungan dengan ber kur angnya alir an dar ah k oroner . 

b. Potensial pola per nafasan tidak ef ektif ber hubungan dengan cair an ber lebihan. 

c. Cemas ber hubungan dengan takut akan k ematian (Smeltzer & Bare, 2001). 

d. Intoler ansi aktivitas ber hubungan dengan k etidak seimbangan antar a suplai

ok sigen miokard dan k ebutuhan. 

e. R esik o tinggi penur unan cur ah jantung ber hubungan dengan otot infar k, 

k er usakan str uktur al. 

f. R esik o tinggi ter hadap per ubahan per fusi jaringan ber hubungan dengan 

penur unan alir an dar ah. 

g. Kur ang pengetahuan mengenai k ondisi, k ebutuhan pengobatan ber hubungan 

dengan kur ang inf ormasi tentang penyak it. 

 

Page 15: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 15/24

18

 

3. Perencanaan

Dalam menentukan perencanaan per lu menyusun suatu sistem untuk  

menentukan diagnosa yang akan diambil tindakan per tama kali. Salah satu sistem

yang bisa digunakan adalah hir ar k i k ebutuhan manusia ³Iyer et al, 1996´

(Nursalam, 2001 hal 52). Perencanaan meliputi pengembangan str ategi untuk  

mencegah, mengur angi atau mengorek si masalah-masalah yang  akan 

diidentif ikasi pada diagnosa kutipan dari Fiyer ,Laptik, dan Ber nocchi, 1996

(Nursalam, 2001 hal 51) dalam pengatur an prioritas, perencanaan ada dua hir ar k i

yang bisa digunakan :

a. Hir ar k i Maslow

Maslow menjelaskan k ebutuhan manusia dibagi dalam lima tahap :

f isiologi, r asa aman, dan nyamana, sosial, har ga diri dan aktualitas diri. 

Maslow mengatakan bahwa klien memer lukan suatu tahapan k ebutuhan, jika 

klien menghendak i suatu tindakan yang memuaskan. Dengan kata lain 

k ebutuhan f isiologis biasanya sebagai prioritas utama bagi klien daripada 

k ebutuhan lain (Nursalam, 2001 hal 52). 

Dimana Maslow menggambar kan dengan sk ema pir amida yang 

menunjukkan bagaimana seseor ang ber ger ak dari pemenuhan k ebutuhan dasar 

dari tingkat k ebutuhan yang lebih tinggi dengan tujuan akhir adalah fungsi

dan k esehatan manusia yang terintegr asi. 

 

 

 Aktualisasidiri

 

Har ga diri 

Mencintai dan dicintai

 K ebutuhan k eselamatan dan k eamanan 

 

K ebutuhan f isiologis

(O2, CO2, elektrolit, makanan, dan sex ) 

Hir ar k i Abr aham Maslow

Page 16: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 16/24

19

 

K eter angan :

1) K ebutuhan f isiologis O2, CO2, elektrolit, makanan, dan sex. 

2) K ebutuhan k eselamatan dan k eamanaan, ter hindar dari penyak it, pencuri

dan per lindungan hukum. 

3) Mencintai dan dicintai : kasih sayang, mencintai, dicintai, diterima 

k elompok. 

4) Har ga diri ; dihar gai dan menghar gai (respek dan toler ansi). 

5) Aktualisasi diri ; ingin diakui, ber hasil dan menonjol. 

 

b. Hir ar k i ³Kalish´

Kalish 1983 lebih menjelaskan k ebutuhan Maslow dengan membagi

k ebutuhan f isiologi menjadi k ebutuhan untuk ³ber tahan dan stimulasi´ Kalish 

mengidentif ikasi k ebutuhan untuk memper tahankan hidup : udar a, air , 

temper atur , eliminasi, istir ahat dan menghindari nyeri, jika terdapat 

k ekur angan k ebutuhan tersebut, klien cender ung menggunakan pr asar ana 

untuk  memuaskan  k ebutuhan  ter tentu,  hanya saja mereka  akan 

memper timbangkan  ter lebih dahulu  k ebutuhan yang  paling  tinggi

prioritasnya, misalnya k eamanan dan har ga diri. Dikutip dari Iyer et at, 1996

(Nursalam, 2001 hal 53). 

 

Berdasar kan diagnosa k eper awatan yang sering muncul pada klien 

dengan isk emik miokard maka rencana k eper awatan yang dapat dir umuskan 

adalah :

1. Nyeri dada ber hubungan dengan ber kur angnya alir an dar ah k oroner . 

Tujuan : nyeri ber kur ang sampai hilang 

K riteria hasil :

- Klien menyatakan nyeri dada hilang/ter k ontrol 

- Klien dapat menggunakan tehnik relak sasi

- Klien mengatakan skala nyeri 1-2

 

Page 17: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 17/24

20

 

Intervensi :

a. Kaji kar akteristik  nyeri, catat per ubahan respon verbal dan non verbal 

Rasional : Variasi penampilan dan  perilaku  pasien  karena  

nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian 

b. Kaji skala nyeri 0-10, lamanya, kualitas dan penyebar an 

Rasional : Nyeri      sebagai pengalaman subjektif dan  har us

digambar kan oleh klien 

c. Bantu klien melakukan tehnik relak sasi, misal ; nafas dalam

Rasional : Membantu dalam penur unan persepsi/respon nyeri

d. Berikan lingkungan tenang, aktivitas per lahan 

Rasional : Menur unkan r angsangan ek ster nal dimana anxietas dan  

regangan jantung membuat k eputusan situasi saat ini. 

e. K olabor asi dokter tentang pemberian obat anti nyeri, contoh ; aspilet, 

cedocard, betablock, dan lain-lain. 

(Smeltzer & Bare, 2001 hal 796)

 

2. Potensial pola per nafasan tidak ef ektif ber hubungan dengan cair an 

ber lebihan. 

Tujuan : pola per nafasan tidak  ter ganggu 

K riteria hasil :

- K eseimbangan cair an dibuktikan dengan tekanan dar ah DBN

- Pola nafas ef ektif  

 

Intervensi :

a. Kaji pola per nafasan dan k edalamannya 

Rasional : K ecepatan dan upaya mungk in meningkat karena nyeri,  

  takut, demam

b. Auskultasi bunyi nafas

Rasional : Bunyi nafas  sering menur un  pada dasar par u selama  

  periode nyeri

Page 18: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 18/24

21

 

c. Lihat kulit dan membr an muk osa untuk  adanya sianosis

Rasional : Sianosis    bibir ,  kuku,  atau daun  telinga  atau  

  k eabu-abuan  umum  menunjukkan  k ondisi hipok sia 

sehubungan dengan  gagal jantung  atau  k omplikasi

  par u. 

d. Berikan posisi semi Fowler 

Rasional : Mer angsang fungsi per nafasan/ek spansi par u 

e. K olabor asi

Berikan tambahan ok sigen dengan kanula sesuai indikasi

Rasional : Meningkatkan  pengiriman ok sigen  k e par u  untuk  

  k ebutuhan sir kulasi

(Doenges, 2000 hal 124-125)

 

3. Cemas ber hubungan dengan takut akan k ematian 

Tujuan : cemas ber kur ang sampai ter atasi

K riteria hasil : - klien mengatakan menerima k eadaannya 

  - klien menyatakan cemas ber kur ang 

Intervensi :

a. Identif ikasi dan k etahui persepsi pasien ter hadap ancaman atau situasi

Rasional : K oping  ter hadap  nyeri  dan  tr auma emosi karena  

isk emik miokard sulit 

b. Memper tahankan r asa percaya klien dengan per awat 

Rasional : Penjelasan yang jujur dapat menghilangkan k ecemasan 

c. Berikan inf ormasi k onsisten ; ulangi sesuai indikasi

Rasional : Inf ormasi yang tepat tentang situasi menur unkan takut 

d. Berikan istir ahat/tidur dengan lingkungan tenang 

Rasional : Penyimpanan ener gi dan meningkatkan k emampuan  

  k oping 

 

 

Page 19: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 19/24

22

 

4. Intoler ansi aktivitas ber hubungan dengan k etidak seimbangan antar a suplai

ok sigen miokard dan k ebutuhan 

Tujuan : dapat melakukan per awatan diri secar a mandiri

K riteria hasil : - dapat berjalan sendiri k e kamar mandi/WC

-  tanda-tanda vital dalam batas normal 

-  saat ber aktivitas tidak mengeluh sesak  

Intervensi :

a. Kaji f rekuensi jantung, ir ama, dan per ubahan tekanan dar ah sebelum

dan sesudah aktivitas. 

Rasional : K ecender ungan menentukan  pasien  ter hadap  

aktivitas dan dapat mengidentif ikasi penur unan ok sigen  

miokard

b. Tingkatkan istir ahat, batasi aktivitas pada dasar nyeri

Rasional : Menur unkan  k erja miokardium / k onsumsi

ok sigen,  

menur unkan resik o k omplikasi

c. Anjur kan klien menghindari peningkatan tekanan abdomen, contoh ;

mengejan saat def ekasi

Rasional : Aktivitas   yang  per lu menahan  nafas  dan menunduk  

dapat mengak ibatkan br adikardi, juga menur unkan  

cur ah jantung. 

(Smeltzer & Bare, 2001 hal 796)

 

5. R esik o tinggi penur unan cur ah jantung ber hubungan dengan otot infar k, 

k er usakan str uktur al 

Tujuan : penur unan cur ah jantung tidak  terjadi

K riteria hasil : -  klien dapat istir ahat dengan cukup 

- nadi ter aba kuat 

- kulit ter aba hangat 

 

Page 20: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 20/24

23

 

 

Intervensi :

a. Pantau dan auskultasi tekanan dar ah 

Rasional : Hipotensi      dapat  terjadi           ber hubungan  

dengan  

disfungsi ventrik el. 

b. Kaji per ubahan sensori

Rasional : Dapat menunjukkan  tidak  adekuatnya  per fusi

cerebr al sekunder ter hadap penur unan cur ah jantung 

c. Atur posisi semi Fowler 

Rasional : Memperbaik i     ef isiensi k ontr ak si      jantung dan  

memudahkan ek spansi par u 

d. Menganjur kan klien makan makanan yang lunak, misal ; bubur , roti, 

dan batasi asupan kaf ein ; k opi, coklat, cola 

Rasional : Makanan  k er as  dapat meningkatkan k erja miokard dan  

menyebabkan br adikardi. Kaf ein  adalah  per angsang 

  langsung  pada jantung yang dapat meningkatkan  

  f rekuensi jantung 

(Doenges, 2000, hal 91-92)

6. R esik o tinggi ter hadap per ubahan per fusi jaringan ber hubungan dengan 

penur unan alir an dar ah. 

Tujuan : memper tahankan per fusi jaringan adekuat 

K riteria hasil : -  kulit hangat, k ering, nadi perif er ter aba kuat 

-  sadar penuh dan berorientasi

- k eseimbangan masukan dan haluar an 

Intervensi :

a. Kaji k ekuatan nadi perif er dan observasi pucat, sianosis, kulit dingin, 

lembab

Rasional : Vasok onstrik si  sistemik diak ibatkan oleh  penur unan  

cur ah jantung mungk in dibuktikan oleh  penur unan 

Page 21: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 21/24

24

 

per fusi kulit dan penur unan nadi

b. Pantau per nafasan. 

Rasional :   Pompa jantung  gagal dapat mencetuskan distres

Per nafasan. 

c. Kaji fungsi gastrointestinal, penur unan / tidak  ada bising usus, 

k onstipasi, mual muntah. 

Rasional : Penur unan  alir an dar ah  k e      mesentri      dapat  

mengak ibatkan disfungsi gastrointestinal ; k ehilangan  

  peristaltik. 

(Doenges, 2000 hal 93)

7. Kur ang  pengetahuan mengenai k ondisi,  k ebutuhan  pengobatan 

ber hubungan dengan kur ang inf ormasi tentang penyak it. 

Tujuan : k ebutuhan pengetahuan ter atasi. 

K riteria hasil :

-  klien mampu menyebutkan tentang penyak it yang dideritanya 

-  klien memutuskan untuk mencoba mengubah pola hidup bur uk  

Intervensi :

a.

 Kaji tingkat pengetahuan klien dan k eluar ga. 

Rasional : Belajar lebih mudah bila dimulai  dari pengetahuan  

  peser ta belajar . 

b. Berikan penjelasan k epada klien tentang proses penyak it. 

Rasional : Inf ormasi menur unkan cemas dan r angsangan simpatis. 

c. Diskusikan dengan klien dan k eluar ga tentang pengobatan ser ta 

pencegahan supaya menur unkan k ekambuhan, ser ta berikan waktu 

untuk  klien dan k eluar ga ber tanya. 

Rasional : Per tanyaan dan diskusi    dapat menandakan  

masalah  

yang dapat diklarif ikasi. 

d. Dengar kan dengan cermat apa yang dikatakan klien dan k eluar ga 

tentang penyak it yang diderita. 

Page 22: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 22/24

25

 

Rasional : Mendengar     memungk inkan detek si    dan  k orek si

  ter hadap k esalahpahaman dan k esalahan inf ormasi. 

 

4. Pelaksanaan

Iyer (1996) mengatakan bahwa pelak sanaan tindakan k eper awatan adalah 

inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesif ik. 

Pelak sanaan atau implementasi mer upakan aplikasi dari perencanaan 

k eper awatan oleh per awat dan klien. Hal-hal yang har us k ita per hatikan k etika 

akan melakukan implementasi adalah intervensi yang dilakukan sesuai dengan 

rencana. Setelah dilakukan validasi, pengasahan k etr ampilan inter personal, 

intelektual, dan psik ologi individu. Ter akhir melakukan pendokumentasian 

k eper awatan ber upa pencatatan dan pelapor an (Nursalam, 2001). 

Dalam pelak sanaan tindakan ada tiga fase yang har us dilalui yaitu : persiapan, 

perencanaan dan dokumentasi (Griff ith, 1986), berikut penjelasannya :

a. Fase persiapan meliputi :

1) R eview antisipasi tindakan k eper awatan. 

2) Menganalisa pengetahuan dan k etr ampilan yang diper lukan. 

3)

 Mengetahui k omplikasi yang mungk in timbul. 

4) Persiapan alat. 

5) Persiapan lingkungan yang k ondusif. 

6) Mengidentif ikasi aspek  hukum dan etik. 

b. Fase intervensi terdiri atas :

1) Independen : tindakan yang dilakukan oleh per awat tanpa petunjuk  atau 

perintah dokter atau tim k esehatan lain. 

2) Interdependen : tindakan per awat yang memer lukan k erja sama dengan 

tim k esehatan lain (gizi, dokter , labor atorium, dan lain-lain). 

3) Dependen : ber hubungan dengan tindakan medis atau menandakan dimana 

tindakan medis dilak sanakan. 

c. Fase dokumentasi mer upakan suatu catatan lengkap dan akur at dari tindakan 

yang telah dilak sanakan. Dalam pelak sanaan tindakan asuhan k eper awatan, 

Page 23: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 23/24

26

 

pemberi suppor t, pendidik, advokasi, k onselor dan pencatatan atau 

penghimpun data. 

 

5. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu yang direncanakan dan dibandingkan yang sistematis

pada status k esehatan klien (Griff ith dan Christensen, 1996). Sedangkan 

Ignatavicius dan Bayne (1994) mengatakan evaluasi adalah tindakan intelektual 

untuk melengkapi proses per awatan yag menandakan seber apa jauh diagnosa 

k eper awatan, rencana tindakan dan pelak sanaannya sudah ber hasil dicapai. 

Evaluasi terdiri atas dua jenis yaitu : evaluasi f ormatif dan evaluasi sumatif. 

Evaluasi f ormatif disebut juga evaluasi proses, evaluasi jangka pendek  atau 

evaluasi berjalan, dimana evaluasi dilakukan sampai tujuan tercapai, sedangkan 

evaluasi sumatif bisa disebut juga evaluasi hasil, evaluasi akhir , evaluasi jangka 

panjang. Evaluasi ini dilakukan pada akhir tindakan k eper awatan paripur na dan 

menjadi suatu metode memonitor kualitas dan ef isiensi tindakan yang diberikan. 

Bentuk evaluasi ini lazimnya menggunakan f ormat SOAP (Nursalam, 2001). 

Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan umpan balik rencana k eper awatan, 

nilai ser ta meningkatkan mutu asuhan k eper awatan melalui hasil perbandingan 

standar yang telah ditentukan sebelumnya. 

Dalam hal ini penilaian yang dihar apkan pada klien dengan isk emik miokard

adalah :

a. Nyeri ber kur ang sampai hilang. 

b. Pola per nafasan tidak  ter ganggu. 

c. Cemas ber kur ang sampai hilang. 

d. Dapat melakukan aktivitas harian. 

e. Penur unan cur ah jantung tidak  terjadi. 

f. Memper tahankan per fusi jaringan yang adekuat. 

g. K ebutuhan pengetahuan ter atasi. 

 

 

Page 24: Miokard Infrak

8/7/2019 Miokard Infrak

http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 24/24

27

 

 

 

6. Perencanaan pulang

Penyuluhan yang diberikan pada klien untuk  per awatan sendiri di r umah :

a. Penger tian dan proses penyak it agar klien tahu tentang penyak it yang 

dideritanya dan cepat mendapatkan per tolongan bila timbul hal yang tiba-tiba 

dan memperbur uk  k eadaan. 

b. Menganjur kan untuk istir ahat yang cukup dan menghindari k emar ahan 

ataupun emosional dan mengur angi aktivitas yang melelahkan, misalnya :

mengangkat sesuatu yang ber at. 

c. Dianjur kan membatasi k onsumsi makanan yang banyak mengandung 

natrium/gar am, dan makanan yang mengandung k olesterol karena akan 

mempengar uhi k erja jantung. 

d. Penyuluhan obat ; minum obat sesuai dosis dan atur annya. 

e. Batasi masukan cair an, untuk mengur angi asites / edema.