2
------- Pikiran Rakyat Terjadi r~ngerdilan' Sejarah Islalll -..-.- .:-::aAIJI;" 'i ~~~:iI YUSRAN UCCANG/ ANTARA' SElUMLAH rejleksi bayangan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat beru,yuk rasa di Masjid Al Markaz Makassar, beberap waktu lalu. HTI ineT1lpakankelompok Islam yang rajin menyuarakan khilafahIslam sebagaiso- lusi masalah negeri ini. * - D ElSLAMISASI penulisan hadapi musuhbersarna, common Sejarah Nasional Indonesia enf7'1Y, se~tu ~ Belanda. mama suatu sistem penulisan se- l~bih memilih di medan perang ke- jarah yang meminggirkan peranan tim~ang duduk di departemen pe- ulama atau pimpinan Islam serta menntahan clan kantor pemerinta- penegatifan nilai kejuangan urnat Is- han. Seusai perang kemerdekaan, lam. Hal ini teIjadi setelah Prokla- mereka kembali ke pesantren dan masi 17Agustus 1945, Jurnat Legi, 9 menjadikan pesantren mandiri. Ramadan 1364 Hijriah, ulama Mereka lebih merasa muliajika tidak menswastanisasi diri mereka dengan bergantung kepada pejabat pemerin- tidak terlibat dalam penguasaan de- . tab. Hilangnya orientasi kekuasaan partemen, lembaga, kantor dari pe- (Q.S.2 : 30) berdampak meluas pada merintab Indonesia. Selain itu, tidak segenap aspek kehidupan urnat Is- ada perhatian~tuk mendirikan lam, terutama deislamisasi sejarah Lembaga &}jIlrahdan memikirkan se~a menghilangkan kesadaran permasalahan arsip nasional, muse- se.Jara?' Generasi muda Islam kehi- urn sejarah, kurikulurn sejarah. Para langan pemikiran dan pijakan kein- ulama mensterilisasikan diri mereka donesiaan mereka. Hal ini teIjadi se- dari campur tangan problema bagai dampak lanjut ulama melaku- kekuasaan. kan "pemindahan kekuasaan" dari Para ulama membebaskan diri dari pemerintab kolonial kepada orang permasalahan administrati pemerin- yang ideologinya menentang Islam. taban. Mereka memercayakan kepa- Setelah Proklamasi Kemerdekaan da kebijakan pejabat pemerintahan RI, segera dibentuk pemerintahan, yang sudah dikuasai bangsa sendiri. ~~ai dari presiden, menteri kabinet, Hal itu juga teIjadi juga diakibatkan diIjen departemen, gubernur hingga pengaruh proklamasi yang awalnya lurah. Saat itu, ulama kurang berse- berhasil menghilangkan silang seng- lera duduk dalam jabatan pemerinta- keta politik pada masa Kebangkitan han. Alasannya, pada masa pen- Kesadaran NasionalI900-1942. dudukan bala tentara Jepang, para ___ Terlup~Y!l:-dan terfokus meng: uIama mendapatkan porsi pimpinan KT1 0 Inn "\I mn( "n,.. n rI 7 n fl"Y . Sen;n o Selasa o Rabu ,:) Kam;s o Jumat o Sabtu o Mlnggu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 €i) 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMe; OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov .Des

o Mar OApr OMe; OJun OJul Terjadi r~ngerdilan'pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat... · Kelompok pangreh praja yang di-didik oleh penjajah bersikap tidak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: o Mar OApr OMe; OJun OJul Terjadi r~ngerdilan'pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat... · Kelompok pangreh praja yang di-didik oleh penjajah bersikap tidak

-------

Pikiran Rakyat

Terjadi r~ngerdilan'Sejarah Islalll

-..-.-

.:-::aAIJI;" 'i ~~~:iIYUSRAN UCCANG/ ANTARA'

SElUMLAH rejleksi bayangan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat beru,yuk rasa di Masjid Al MarkazMakassar, beberap waktu lalu. HTI ineT1lpakankelompok Islam yang rajin menyuarakan khilafahIslam sebagaiso-lusi masalah negeri ini. *

-

D ElSLAMISASI penulisan hadapi musuhbersarna, commonSejarah Nasional Indonesia enf7'1Y,se~tu ~ Belanda. mamasuatu sistem penulisan se- l~bih memilih di medan perang ke-

jarah yang meminggirkan peranan tim~ang duduk di departemen pe-ulama atau pimpinan Islam serta menntahan clan kantor pemerinta-penegatifan nilai kejuangan urnat Is- han. Seusai perang kemerdekaan,lam. Hal ini teIjadi setelah Prokla- mereka kembali ke pesantren danmasi 17Agustus 1945, Jurnat Legi, 9 menjadikan pesantren mandiri.Ramadan 1364 Hijriah, ulama Mereka lebih merasa muliajika tidakmenswastanisasi diri mereka dengan bergantung kepada pejabat pemerin-tidak terlibat dalam penguasaan de- . tab. Hilangnya orientasi kekuasaanpartemen, lembaga, kantor dari pe- (Q.S.2 : 30) berdampak meluas padamerintab Indonesia. Selain itu, tidak segenap aspek kehidupan urnat Is-ada perhatian~tuk mendirikan lam, terutama deislamisasi sejarahLembaga &}jIlrahdan memikirkan se~a menghilangkan kesadaranpermasalahan arsip nasional, muse- se.Jara?' Generasi muda Islam kehi-urn sejarah, kurikulurn sejarah. Para langan pemikiran dan pijakan kein-ulama mensterilisasikan diri mereka donesiaan mereka. Hal ini teIjadi se-dari campur tangan problema bagai dampak lanjut ulama melaku-kekuasaan. kan "pemindahan kekuasaan" dari

Para ulama membebaskan diri dari pemerintab kolonial kepada orangpermasalahan administrati pemerin- yang ideologinya menentang Islam.taban. Mereka memercayakan kepa- Setelah Proklamasi Kemerdekaanda kebijakan pejabat pemerintahan RI, segera dibentuk pemerintahan,yang sudah dikuasai bangsa sendiri. ~~ai dari presiden, menteri kabinet,Hal itu juga teIjadi juga diakibatkan diIjen departemen, gubernur hinggapengaruh proklamasi yang awalnya lurah. Saat itu, ulama kurang berse-berhasil menghilangkan silang seng- lera duduk dalam jabatan pemerinta-keta politik pada masa Kebangkitan han. Alasannya, pada masa pen-Kesadaran NasionalI900-1942. dudukan bala tentara Jepang, para___ Terlup~Y!l:-dan terfokus meng: uIama mendapatkan porsi pimpinan

KT1 0 Inn "\I m n ( "n,.. n rI 7 n fl"Y

.Sen;n o Selasa o Rabu ,:) Kam;s o Jumat o Sabtu o Mlnggu2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1618 19 20 21 22 23 24 25 26 27 €i) 29 30 31

OJan OPeb o Mar OApr OMe; OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov .Des

Page 2: o Mar OApr OMe; OJun OJul Terjadi r~ngerdilan'pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat... · Kelompok pangreh praja yang di-didik oleh penjajah bersikap tidak

kemiliteran, menjadi tentara PembelaTanah Air (Peta) dan Lasykar Hizbul-lah. Tidak mendapatkan kesempatanmenduduki pamong praja. Dapat di-pahami jika kedudukan kepamong-prajaan dipegangoleh mantan pang-reh praja masa kolonial Belanda.Kelompok pangreh praja yang di-didik oleh penjajah bersikap tidaksimpati pada Islam atau ulama seba-gai k!'Jkuatanpolitik. Dengan adanyapemindahan kekuasaan yangdemikian ini, teIjadilah penegatifanperan ulaI\1adan umat Islam dalampenulisan sejarah Indonesia.

pandangan ulamaSetelah Mohammad Yamin sebagai

penganut Tan Malakais yangberhaluan Marxist sebagai Menteri Pdan I<,mulailah penulisan deis-lamisasi sejarah. Diawali penulisanlaporan dokumen pidato pertemuanBadan Persiapan Usaha Ke-merdekaan (BPUK), 1Juni 1945, pa-da zaman pendudukan Jepang. Yang

dituliskan hanya pidato Bung Kamo,Bung Hatta, Mohammad Yamin.Tidak seorang pun pandangan ulamayang ikut urun pikir dituliskan didalamnya. Dalam buku MohammadHattaMemoir, Hatta menyatakan,ketidakbenaran tulisan laporan M.Yamin tersebut, terutama isi pidatoM. Yamin.

Demikian pula dalam tulisan ten-tang "Sumpah Indonesia Raya". Dit-uliskan adanya dua kerajaan yangmelahirkan kesatuan bangsa dan ne-gara. Pertama, Kerajaan Buddha Sri-wijaya, dengan "Sumpah BukitBarisan", melahirkan negara kesatu-an pertama. Kedua, Kerajaan HinduMajapahit, dengan "Sumpah BukitPenanggungan", melahirkankesatu-an bangsa dan negara kedua. Ketiga,"Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928",di Jakarta, melahirkan negara prokla-masi Republik Indonesia, 17Agustus1945. Dari ketiga proses sejarah diatas ini, M. Yamin meniadakan pe-

ranan2s1~ di dal~ya atau_deis:lamisasi tulisan sejarahnya. Padahal,dalam realitas sejarah, umat Islamdan ulama dengan "Sumpah Syaha-dat" sebagai pelopor perlawanan ter-)1adappenjajah Barat. Sebaliknya, ke-dua kerajaan Hindu dan Buddhatersebut telah tiada ketika penjajahanBarat mulai mendera Indonesia.

Politik penulisan sejarah deis-lamisasi dari M. Yamin juga dapatdilih;it dari cara melukiskan peristiwasejarah dalam "Lukisan Sejarah". Didalamnya, terdapat lukisan peristiwasejarah umat Islam yang tidak realis-tis. Dalam melukiskan "Sejarah In-donesia", dari 1101ukisan, "SejarahIslam Indonesia" hanya ada dalam281ukisan.atau hanya empat persen.Dalam penuturan "Sejarah Donia",dilukiskan 90 dari 442 lukisan ataulima persen. Politik penulisan sejarahdari Menteri P dan K yang demikianini, besar pengaruhnya terhadappenulisan sejarah selanjutnya.

Misalnya, Drs. Soeroto, Indonesiadi Tengah-tengah Dunia dari Abad..,.. ...-..

keAbad",jilid 1,Penerbit Djambatan,cetakan 1955-1962. Di dalamnya ter-dapat kisah prasejarah delapan hala-man. Sejarah India menuturkanprasejarah India, agama Hindu danBuddha sebanyak 32 halaman. Se-mentara agama dan kerajaan Islamhanya delapan halaman. Anehnya la-gi, khulafaurrasyidin banya dit-uliskan namanya dan tahun pemerin-tahannya, tanpa ada penjelasannya.Abubakar (tahun 632-634 M), Umar(634-644 M), Usman (644-656 M),dan Ali (tahun 656-661 M).

Sebaliknya, sejarah Tiongkok darihalaman 50-101, diikuti sejarah In-donesia-Hindu dari halaman 107-149atau 42 halaman. Dari perbandinganpenulisan sejarah di ataS, Islam di In-donesia ditiadakan dan Islam diTimor Tengah dan India dituliskanhanya delapan halaman dari 149ha-laman. Buku sejarah ini digunakanpara pelajar SMAyang mayoritas 00-ragama Islam. Politik penulisan se-jarah yang demikian ini, Islam di-pinggirkan dan ditanamkan rasa ke-banggaan terhadap Hindu, Buddha,dan Kong Fu Tsu.

Politik penulisanHal demikian ini teIjadi pada masa

Orde Lama dan OrOOBarn. Dari De-partemen Pendidikan dan Kebu-dayaan (P dan K)OOrubahmenjadiDepartemen Pendidikan Nasional(Depdiknas), politik penulisan se-jarahnya bertumpu pada pemikirandeislamisasi sejarah. Kebijakanpenulisan sejarah untuk madrasahdari Departemen Agama mengikutikebijakan P dan K dan Depdiknas.Dampak lanjutnya terhadap penentu-an kalender pun teIjadi deislamisasi.Kalender Maseru diutamakan dankalender Hijriah dikerdilkan pen-cetakannya.

Kalender ditentukan pemerintahOOrdasarkan kalender Maseru. Kalen-der tahun Hijriah dengan bulan ka-mariah hanya dijadikan dasar penen-tuan hari besar Islam. Bukan di-jadikan landasan orientasi waktu ker-ja dan kurikulum studioHuruf namabulan, huruf nama hari, angka tang-gal, angka tahun Maseru dicetakjauhlebih besar. Sementara huruf namabulan, tahun Hijriah, bulan kamari-ah, angka tanggal Hijriah sangat kedlsekali. Walaupun kalender itu dikelu-arkan Kantor Wilayah DepartemenAgama Jabar, tahun Maseru lebih be-sar ketimbang tahun Hijriah.

--Kebij~ deislamisasikalender

Depag Jaoar di atas berpengaruh luaskepada masyarakat Islam. Misalnya,pengaruhnya terhadap majalah Al I

Kisah yang Islami, tetapi tidak maumenggunakan bulan dan tahunpenerbitannya dengan tahun Hijriahdan bulan kamariah. Misalnya, dapatdibaca, majalah Kisah Islam al Ki-sah, No. 25/tahun VII/14-27 Desem-ber 2009/Rp 15.000,00. Walaupunmajalah Al Kisah ini memuat tuntu-nan doa akhir tahun dan permulaantahun Hijriah, penulisan tahun Mase-hi lebih ditonjolkan. Demikianjugamajalah Islam lainnya, seperti Khali-

fah, tetap saja menulis edisi 16No-vember 2009, tampak lebih besar ke-timbang tahun Hijriahnya.

Penulis pemah melihat spanduktempat pendaftaran haji dari KBIHBandung. Dituliskan pendaftarancalon,haji tahun Maselli, tanpa diser-takan bulan kamariah dan tahun Hi-jriahnya. Padahal, haji teIjadi setiap 9Zulhijjah. Hal ini semuanya teIjadiakibat ulama membiarkan kekuasaanatau pemerintah "dipindahkan"kepada pihak yang tidak berorientasiIslam secara kafah. Barangkali, con-toh-contoh di atas teIjadi akibat kelli-langan kontak sejarah yang pemahdirintis ulania terdahulu, sepertiH.O.S. 'fjokroaminoto tentang prosesperlunya kekhalifahan ataukekuasaan yang Islami.

H.O.s.'fjokroanlinoto dalammembangkitkan kesadaran nasional.umat Islam Indonesia merumuskanlangkah dalani paradigma Lima-I<,yaitu kemauan, kekuatan, kemenang-an, kekuasaan, dan kemerdekaan.Untuk menjadikan umat Islam seba-gai kekuatan pendobrak pemerintahBelanda, diutamakan kemauan un-tuk merdeka. Dari kebangkitan ke-mauan, akan berdampak pada keku-,atan, dengan kekuatan akan diper-oleh kemenangan.

Setelah kemenangan, umat Islamharns menduduki kekuasaan. Tanpamenduduki kekuasaan, tidak akanmemperoleh kemerdekaan. Kemer-dekaan politik dan terbebas dari pen-jajah. Tanpa memperoleh kemerde-kaan politik dengan kekuasaannya,tidak mungkin dapat mendptakankemerdekaan sejati, yakni kemakmu-ran untuk seluruh bangsa. ***

Ahmad Mansur Suryanegara,sejarawan Islam Unpad Bandung.--