34
Pengadaad Air Bersih –PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 1 dari 33 PANDUAN PRASARANA AIR BERSIH BAB I. LATAR BELAKANG I.1. DEFINISI AIR BERSIH Air yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi dan energi. Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih. Air dikatakan bersih bila memenuhi syarat sebagai berikut: Jernih/tidak berwarna. Tidak berbau. Tidak berasa. I.2. KRITERIA AIR Air bersih adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air besih yang berlaku Air baku adalah air yang yang memenuhi ketentuan baku mutu air baku yang dapat diolah menjadi air minum Air minum adalah Air yang memenuhi ketentuan baku mutu air minum yang berlaku I.3. TUJUAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH Meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama untuk masyarakat miskin. Meningkatkan dan memberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan sarana air bersih dan kesehatan lingkungan. Meningkatkan efisiensi waktu dan effektifitas pemanfaatan air bersih BAB II. JENIS DAN CARA PENGOLAHAN AIR II.1. BEBERAPA JENIS SUMBER AIR BERSIH YANG DAPAT DIMANFAATKAN A. Air Permukaan Adalah sumber air baku yang berasal dari : sungai, saluran irigasi, danau, dan waduk. Tiga sisitem pengolahan air permukaan : a. Pengelolaan air permukaan gravitasi sederhana b. Pengelolaan air permukaan gravitasi saringan pasir lambat (SPL) c. Pengelolaan air permukaan non gravitasi B. Mata Air

Panduan Air Bersih

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kesehatan Masyarakat

Citation preview

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 1 dari 33

    PANDUAN PRASARANA AIR BERSIH

    BAB I. LATAR BELAKANG

    I.1. DEFINISI AIR BERSIH Air yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi dan energi. Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih. Air dikatakan bersih bila memenuhi syarat sebagai berikut: Jernih/tidak berwarna. Tidak berbau. Tidak berasa.

    I.2. KRITERIA AIR

    Air bersih adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air besih yang berlaku

    Air baku adalah air yang yang memenuhi ketentuan baku mutu air baku yang dapat diolah menjadi air minum

    Air minum adalah Air yang memenuhi ketentuan baku mutu air minum yang berlaku

    I.3. TUJUAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH

    Meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama untuk masyarakat miskin.

    Meningkatkan dan memberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan sarana air bersih dan kesehatan lingkungan.

    Meningkatkan efisiensi waktu dan effektifitas pemanfaatan air bersih

    BAB II. JENIS DAN CARA PENGOLAHAN AIR

    II.1. BEBERAPA JENIS SUMBER AIR BERSIH YANG DAPAT DIMANFAATKAN A. Air Permukaan

    Adalah sumber air baku yang berasal dari : sungai, saluran irigasi, danau, dan waduk. Tiga sisitem pengolahan air permukaan : a. Pengelolaan air permukaan gravitasi sederhana b. Pengelolaan air permukaan gravitasi saringan pasir lambat (SPL) c. Pengelolaan air permukaan non gravitasi B. Mata Air

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 2 dari 33

    Adalah sumber air yang berasal dari permunculan air ke permukaan tanah sebagai akibat dari a. Adanya tekanan hidrolis disebut Aliran Artetis b. Terhalangnya aliran air oleh lapisan tanah kedap air disebut Aliran

    Gravitasi Kontak Ada (2) alternatif sistem pengolahan mata iar untuk air bersih, yaitu : a. Mata air gravitasi dan kran umum b. Mata air non gravitasi dan hidran umum Tabel.1. EVALUASI KUALITAS AIR PARAMETER MASALAH

    KUALITAS PENGOLAHAN KESIMPULAN

    Bau Bau Tanah Bau Besi Bau sulfur Bau lain

    Kemungkinan dengan saringan karbon aktif Aerasi + saringan pasir lambat Kemungkinan aerasi Tergantung jenis bau

    Mungkin bisa dipakai namun perlu pengolahan percobaan dulu. Bisa dipakai dengan pengolahanKalau bau sekali tidak bisa dipakai kalau bau sedikit bisa dipakai dengan pengolahanTidak bisa dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil

    Rasa Rasa asin / payau Rasa Besi Rasa tanah tanpa kekeruhan Coklat bersama Rasa lain

    Tidak mungkin Aerasi + saringan pasir lambat Kemungkinan dengan saringan karbon aktif Sama dengan kekeruhan Tergantung jenis rasa

    Tergantung kadar CI dan pendapat masyarakat. Bisa dipakai dengan pengolahanMungkin bisa dipakai perlu pengolahan percobaan dulu Sama dengan kekeruhan Tidak bisa dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil

    Kekeruhan Kekeruhan Saringhan pasir Bisa dipakai

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 3 dari 33

    sedang Kekeruhan tinggi

    lambat Dengan pembubuhan

    dengan pengolahanBisa dipakai dengan pengolahan

    Sambungan Tabel. 1. PARAMETER MASALAH

    KUALITAS PENGOLAHAN KESIMPULAN

    Kekeruhan Coklat dari lumpur Putih Agak kuning sesudah air sebentar di ember

    Dengan pembubuhan PAC Dengan pembubuhan PAC Dengan pembubuhan PAC Aerasi + sistem saringan pasir

    Pengolahan agak mahal Bisa dipakai dengan pengolahan dulu Mungkin bisa dipakai perlu pengolahan pecobaan dulu

    Warna Coklat tanpa kekeruhan Coklat bersama dengan kekeruhan Putih Lain

    Kemungkinan dengan saringan karbon aktif Sama dengan kekeruhan Mungkin dengan pembubuhan dengan PAC Tergantung jenis warna

    Mungkin dipakai perlu pengolahan pecobaan dulu Sama dengan kekeruhan Tidak bisa dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil Tidak bisa dipakai keculai percobaan pengolahan berhasil

    Keterangan ; Aerasi = kenaikan kosentrasi gas yang terlarut dalam air Contoh aerasi : pemompaan air.

    C. Air Tanah Adalah sumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan aktifer

    yang dibedakan menjadi : a. Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kurang dari 20 meter

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 4 dari 33

    b. Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter Ada tiga sisitem pengolahan air tanah : a. Sumur Gali b. Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal) c. Sumur Pompa Tangan Dalam (SPT Dalam) D. Air Hujan

    Adalah sumber air baku khususnya bagi daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air : Ada dua alternatif sisitem pengolahan air hujan : a. Penampungan Air Hujan (PAH) Individu; volume sekitar 500 liter (0.5

    m3) 1000 liter (1 m3). b. Penampungan Air Hujan (PAH) Komunal; volume sekitar 30 m3. Parameter Air yang dibutuhkan Kebutuhan air standar untuk tiap jiwa membutuhkan 30 - 60 liter / hari atau tiap seribu orang / jiwa di desa membutuhkan debit air 0.35 s/d 1 liter / detik. Untuk bahan yang berbau, berasa, kekeruhan dan berwarna diperlukan pengolahan air. Pada umumnya air yang berasal dari air permukaan berwarna keruh, sehingga perlu diolah.

    II.2. Pengolahan dan Penyaluran A. Cara pengolahan : 1. Saringan (saringan pasir lambat, saringan karbon aktif) Pengolahan air jenis ini dapat dilakukan bila kualitas air mempunyai

    kondisi : Air yang kondisinya bermasalah dengan bau tanah dan bau besi. Air dengan kondisi rasa tanah dan besi. Air dengan kondisi terlalu banyak kapur.

    2. Bahan Kimia atau koagulasi Pengolahan air dengan bahan kimia tergolong lebih sulit dan penentuan pengolahannya harus dilakukan percobaan dan menguji tingkat keasaman air terlebih dahulu untuk penentuan bahan koagulan yang harus digunakan. Contoh pengolahan air dengan koagulan yaitu bila air mengandung mangaan atau ferrum (besi) yang biasanya ditandai dengan berwarna kuning setelah ditampung kotoran mengumpal dan tidak mudah larut dalam air

    B. Penyaluran air dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Secara Gravitasi

    Saluran Perpipaan Saluran terbuka (talang air, dll)

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 5 dari 33

    2. Secara mekanis Dengan Pompa

    - Tenaga mekanis (listrik atau diesel) - Hidram

    C. Pohon Famili untuk Pengolahan Air Baku

    BAB III. TAHAP PERENCANAAN

    III.1. Data perencanaan air bersih berisi antara lain : 1. Data umum desa serta peta desa 2. Kondisi kualitas (Kuantitas, Kualitas, dan Kontinuitas) sarana air

    bersih yang ada dan dipergunakan saat ini. 3. Sumber dari air bersih yang ada dilengkapi dengan perkiraan debit,

    ukuran dan kondisi elevasi serta jarak ke desa. 4. Pemilihan penggunaan teknologi prasarana yang diinginkan

    berdasarkan kondisi teknik dan kemampuan masyarakat.

    Air Baku

    Air Kotor Air Bersih

    Bangunan Perlindung

    Saringan Pasir Lambat

    Proses Netralisasi

    Instalasi air bersih

    Aerasi (Oksidasi)

    Koagulasi-flokulasi-

    sedimentasi

    Test keasaman air/ph

    Bangunan Penampung

    Pengendapan & Pengurasan

    Penerima Manfaat

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 6 dari 33

    5. Melihat alternatif penempatan bak pelepas tekan atau bak distribusi serta bentuk dan ukurannya.

    6. Kesiapan masyarakat untuk menerima prasarana tersebut. 7. Gambar sketsa jarak, perkiraan ketinggian dan rencana lokasi

    prasarana dan daerah pelayanan. III.2. Kriteria Perencanaan

    1. Prasarana yang dibangun adalah sistem pembangunan yang sederhana

    2. Memenuhi persyaratan dan perencanaan teknis yang ada. 3. Memanfaatkan bahan dan sarana setempat / yang tersedia di desa.

    BAB IV. BAGIAN BAGIAN CONTOH SARANA AIR BERSIH

    IV.1. BAK PENAMPUNG 1. Bak penampung berfungsi sebagai penampung / penyimpanan air

    untuk mengatasi problem naik turunnya kebutuhan air dan kecilnya sumber air, juga dapat memperbaiki mutu air melalui pengendapan, bak ini dapat pula berfungsi sebagai pelepas tekan.

    2. Semua sudut dinding dibuat lengkung untuk memudahkan pembersihan.

    3. Pipa keluaran (Outlet) ke pipa transmisi harus dipasang kira-kira 5 20 cm diatas lantai bak dan harus memakai saringan.

    4. Pipa / lubang peluap harus dipasang sedikit lebih tinggi daripada pipa masukan. Pipa peluap sekaligus bisa berfungsi sebagai lubang hawa, dan harus berdiameter cukup besar untuk melayani aliran maksimum yang sudah diperhitungkan. (minimal 50 mm)

    5. Atap / plafon bak harus mempunyai kemiringan yang cukup, sehingga air hujan tergenang diatasnya dan harus mempunyai lubang (Manhole) yang besarnya cukup untuk dimasuki orang ke dalam bak.

    Gambar 1. Penampungan Air Bersih

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 7 dari 33

    IV.2. BAK PENANGKAP AIR A. MATA AIR Bak penangkap air berfungsi sebagai perlindungan air Direncakan sederhana ekonomis dan bebas dari pencemaran. Disarankan menggunakan beton campuran 1pc : 2ps : 3 kr karena

    bersifat kedap air. Tinggi maksimal bangunan didasarkan pada tinggi muka air

    maksimum ditambah ruang / tinggi bebas minimal 50 cm. Bak penangkap air di lengkapi dengan pipa pengumpul air. B. AIR PERMUKAAN Bak penangkap air ditempatkan pada lokasi yang bebas dari

    penggerusan aliran air. Direncanakan sederhana, ekonomis dan bebas dari pencemaran Disarankan menggunakan konstruksi beton campuran 1pc : 2ps : 3

    kr karena bersifat kedap air. Tinggi maksimal bangunan didasarkan pada tinggi muka air

    maksimum ditambah ruang / tinggi bebas minimal 50 cm. Dilengkapi dengan saringan kasar dan halus.

    IV.3. BAK PELEPAS TEKAN Adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menurunkan tekanan hidrostatis didalam pipa menjadi nol dan ditempatkan bilamana selisih tinggi (H) sebagai berikut. - 80 meter untuk jenis pipa besi (galvanis iron) - 65 meter untuk jenis pipa PVC (Poly Vinyl Carbonat) Berikut merupakan contoh bak pelepas tekan pada sarana dan prasarana perdesaan. Gambar. 2. Contoh Bak Pelepas Tekan

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 8 dari 33

    IV.4. BAK PEMBAGI Suatu bangunan yang berfungsi juga sebagai bak pelepas tekan dan ditempatkan lebih tinggi dari hidran umum yang disuplaynya untuk memudahkan pelayanan jaringan, kontrol, perbaikan dan pemeliharaan.

    Gambar. 3. Contoh Bak Pembagi

    IV.5. PIPA TRANSMISI Suatu jaringan yang berfungsi membawa air baku dari sumber ke lokasi pengolahan dan atau dari bangunan pengumpul ke titik awal jaringan distribusi.

    Gambar. 4. Pipa Transmisi

    IV.6. PIPA DISTRIBUSI Suatu jaringan perpipaan yang berfungsi mengalirkan air bersih dari titik akhir pipa transmisi menuju daerah pelayanan.

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 9 dari 33

    Gambar. 5. Pipa Distribusi yang salah pemasangan (tidak ditanam)

    IV.7. JEMBATAN PIPA Konstruksi jembatan pipa yang biasa digunakan untuk air bersih dapat

    memberikan beda ketinggian yang kecil, yang dapat mengurangi tekanan yang terjadi didalam pipa. Hal ini diharapkan umur konstruksi jaringan pipa akan semakin tinggi. Dari rumus hazzen william bila I besar maka debit air yang tersupply akan semakin besar. Jenis konstruksi untuk jembatan pipa : 1. Tiang rangka beton pasangan batu kali 2. Tiang beton cover pasangan bata 3. Konstruksi tiang beton 4. Konstruksi tiang kayu Berikut salah satu contoh konstruksi jembatan pipa.

    Gambar. 6. Konstruksi Jembatan Pipa

    IV.8. BANGUNAN PELENGKAP UNTUK BEBERAPA JENIS AIR BERSIH

    1. Pada Air Permukaan. - Bangunan Penangkap Air Permukaan - Pengolahan air dengan Instalasi Pengolahan Air Sederhana - Saringan Pasir Lambat (SPL) dan Bahan Kimia - Perpipaan - Penyaluran air secara gravitasi - Pompa air - Bak penampung air

    2. Pada Mata Air

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 10 dari 33

    - Bangunan Perlindungan mata air - Bangunan Penangkap mata air - Perpipaan - Penyaluran air secara gravitasi - Pompa air - Bak penampung air

    3. Air Tanah - Sumur Gali - Sumur pompa tangan - Pompa air - Perpipaan - Bak penampung air

    4. Air Hujan - Bangunan Penampungan Air Hujan (PAH) - Pompa air - Perpipaan - Bak penampung air

    IV.9. ALTERNATIF SARANA AIR BERSIH Tabel. 2. ALTERNATIF SARANA AIR SUMBER AIR KONDISI ALTERNATIF SARANA Air Tanah

    Air Tanah Dangkal Sumur Gali (SGL) Sumur Pompa tangan (SPT)

    Air Tanah Dalam Sumur Gali (SGL) Sumur Pompa tangan (SPT)

    Air Tanah Bebas Sumur Gali (SGL) Sumur Pompa tangan

    Air Tanah

    Aquifer

    Sumur Pompa tangan (SPT)

    Aquifer Tertekan Sumur Pompa tangan (SPT)

    Air Permukaan

    Penangkap Air Permukaan (PAP) Instalasi Pengelolaan Air Sederhana (IPAS) Saringan Kasar Naik Turun saringan pasir lambat (SKNT-SPL) Perpipaan

    Aliran Artetis Terpusat Perlindungan Mata Air

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 11 dari 33

    Mata Air

    Aliran Artetis Tersebar (PMA) Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering) Perpipaan

    Aliran Air Vertikal Aliran Air Kontak

    Air Hujan Penampungan Air Hujan BAB V. TAHAP PELAKSANAAN

    Pelaksanaan pembangunan Sarana Air Bersih sebagai berikut :

    1. Pembarsihan lokal dan pengukuran. 2. Persipan material 3. Pekerjaan konstruksi instalasi 4. Pembersihan dan pemulihan lokasi

    BAB VI. TAHAP OPERASI DAN PEMELIHARAAN

    VI.1. Operasi dan Pemeliharaan

    Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan harus dilaksanakan, Dengan melibatkan partisipasi seluruh masyarakat Dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan

    VI.2. Pelatihan dan Penyuluhan Dalam tahap ini perlu pelatihan dan penyuluhan yang bertujuan : Menjaga kelangsungan dari prasarana yang dibangun (kontinuitas) Agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan

    dan pemeliharaan prasarana yang telah dibangun, Dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan masyarakat tentang

    prasarana yang dibangun.

    VI.3. PEMELIHARAAN Agar Prasarana Air Bersih dapat berfungsi dengan baik, maka

    pelengkap Prasarana air bersih harus dipelihara. Contoh-contoh cara pemeliharaan yang dilakukan antara lain :

    Pembersihan sumber air dari kotoran yang masuk dari luar Pemeriksaan jaringan pipa air bersih dari kebocoran Pembersihan bak penampung, bak penangkap air, bak pelepas

    tekan dan bak pembagi dari lumut atau kotoran-kotoran air lainnya. Perbaikan kran-kran yang bocor Pemeliharaan alat bantu penyaluran air (pompa)

    VI.4. Perhitungan Hidrostatis dan Penentuan Diameter Pipa

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 12 dari 33

    A. Perhitungan Hidrostatis berdasarkan rumus HAZEN - WILLIAM V = 0,354 C D0,63 I0.54 Dengan Q = V A atau

    V = AQ

    Keterangan : Q = Debit (m3 / detik) V = Kecepatan aliran (m / detik), Berkisar 0,3 ~ 1,0 m /detik

    A = Luas penampang pipa (m2) C = Koefisien Hazen William,

    NILAI C JENIS PIPA 140 130 120 110 100 95

    60 - 80

    Pipa sangat halus Pipa halus, semen dan baja tuang baru

    Pipa baja di las baru Pipa baja di kelilingi baru

    Pipa besi tua Pipa Baja di kelilingi tua

    pipa tua

    D = Diameter Pipa (m) I = Kemiringan garis tenaga (m/m) Kemiringan garis tenaga dapat dihitung dengan Rumus Darcy Weisbach

    I = Lfh = f

    gDV2

    2

    Dimana : L = Panjang pipa (m) V = kecepatan aliran (m/dt) g = gravitasi bumi (9,81 m/dt2) f = koefisien gesekan pipa koefisien gesekan pipa tersebut bila dijelaskan secara empiris akan didapat suatu konstanta yang dapat dihubungkan dengan koefisien dari Hazen William (C)

    B. Kehilangan Energi (tekanan) akibat gesekan sepanjang pipa berdasarkan : Penelitian Hazen William dan Chezy

    Hf1 = 85.1666.10

    C 87.4D

    L Q1.85

    Keterangan :

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 13 dari 33

    V1V2

    ?

    A1A2

    ?V1 V2

    A1

    A2

    Hfl = Kehilangan tinggi tenaga (m) L = Panjang Pipa (m) C = Koefisien kekasaran Pipa dari Hazen dan William D = Diameter pipa (m) Q = Debit air (m3 / detik) Hfl dapat juga didekati dengan rumus :

    Hf1 = 0,0826 C 5D

    L Q2

    C. Kehilangan tinggi tenaga (energi) akibat sambungan-sambungan pipa dan belokan pipa berdasarkan : Rumus Darcy Weisbach.

    Hf2 = k g

    V2

    2 atau Hf2 = k 0,051 V2

    Keterangan : Hfl2 = Kehilangan tinggi tenaga (m) V = Kecepatan aliran (m/detik)

    g = Gravitasi 9,81 m / detik2 k = Koefisien yang besarnya ditentukan oleh tipe sambungan dan

    atau sudut belokan pipa

    Gambar. 7.

    Perbesaran Pipa Secara Berangsur

    Gambar. 8. Pengecilan Pipa secara Berangsur

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 14 dari 33

    D

    R

    Tabel. 4. Nilai k untuk Perbesaran Pipa sebagai fungsi 10 20 30 40 500 60 75 k 0.078 0.31 0.49 0.60 0.67 0.72 0.72

    Gambar. 9. Grafik Koefisien k untuk Pengecilan Pipa sebagai fungsi

    Gambar. 10. Belokan Pipa Berangsur-angsur

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 15 dari 33

    Bila sudut belokan 90 dan berbelok secara halus maka kehilangan tenaga tergantung pada perbandingan antara jari-jari (R) belokan dan

    diameter pipa (D) atau fungsi DR

    Nilai k yang merupakan fungsi dari R/D dapat dilihat pada tbael berikut: Tabel. 5. Nilai k untuk Belokan Pipa sebagai fungsi R/D

    R/D 1 2 4 6 10 16 20 k 0.35 0.19 0.17 0.22 0.32 0.38 0.42

    Gambar. 11. Belokan Pipa 90 tanpa (Knee)

    Tabel. 6. Nilai k untuk Belokan Pipa Mendadak sebagai fungsi

    sudut

    20 40 60 80 90 k 0.05 0.14 0.36 0.74 0.98

    C. Pengaruh Pertambahan Umur Pipa Penelitian Colebrook dan White menjelaskan bahwa kekasaran pipa bertambah secara linier dengan umurnya yang berakibat berbanding lurus dengan kehilangan tenaga. Rumus Colebrook dan White

    kt = k0 + t Keterangan : kt = kekasaran pipa setelah t tahun

    k0 =kekasaran pipa baru = pertambahan kekasaran tiap tahun t = jumlah tahun

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 16 dari 33

    Nilai didapat dari grafik Moody untuk nilai Re, f, dan kekentalan relatif

    (Dk

    ) (lihat Gambar. X. Grafik Moody)

    D. Anggapan Bernoulli untuk zat cair riil

    Menurut bernoulli kehilangan tenaga dapat terjadi karena andanya

    gesekan antara zat cair dan dinding batas (hf) atau karena adanya

    perubahan tampang lintang aliran (he). Kehilangan tenaga dikelompokkan menjadi : 1. Kehilangan tenaga primer yang disebabkan oleh gesekan 2. Kehilangan tenaga sekunder yang disebabkan akibat perubahan

    tampang aliran saluran/pipa Untuk pipa yang sangat panjang kehilangan tenaga primer jauh lebih besar dari kehilangan tenaga sekunder akibat perubahan tampang aliran dan biasanya sangat kecil sehingga kehilangan tenaga sekunder diabaikan.

    Gambar. 12. Grafik Moody

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 17 dari 33

    E. Waktu Pengosongan Tangki Secara teoritis proses perhitungan untuk pengosongan tangki dapat dilakukan dengan cara : Misal suatu tangki dengan tampang lintang seperti pada Gambar. XI

    dengan tinggi muka air h1 dari lubang penguras maka pengosongan tangki sampai habis tinggi muka air = 0 = (h2)

    Rumus yang digunakan yang merupakan turunan dari interval waktu volume zat cair yang keluar dari tangki adalah:

    t = gadC

    HA

    2

    2/112

    Keterangan : T = waktu yang dibutuhkan untuk mengosongakn tangki (detik) A = Luas tampang melintang tangki air (m2) H1 = Tinggi air mula-mula Cd = koefisien debit air = 0,62 a = Luas lubang penguras g = gravitasi bumi (9,81 m2/dt)

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 18 dari 33

    H1

    H2

    a

    A

    Gambar. 13. Tampang Melintang Tangki Air

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 19 dari 33

    H Bak Penangkap/Perlindungan

    Bak Distribusi

    H1

    H2

    D2

    Hf total

    L

    12

    120

    12

    1215012

    VI.5. Dasar dasar Perencanaan Air Bersih Perpipaan A. Sistem gravitasi dan Kehilangan Tinggi Tenaga Gambar. 14. Prinsip dan Sketsa Bak Penangkap Desain Sarana Air Bersih Sistem Gravitasi dan Kehilangan Tenaga

    Sketsa Bak Penangkap Mata Air

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 20 dari 33

    A

    A

    Penjelasan : H = Perbedaan tinggi muka air antara bak penampung A dengan bak penampung B dengan pengaliran

    gravitasi, Hf = Kehilangan tenaga akibat gesekan antara aliran air dengan dinding pipa meliputi :

    a. Gesekan akibat aliran air yang mengalir dengan dinding pipa pada bagian lurus. b. Gesekan aliran air dengan pipa pada bagian tikungan atau pada sambungan pipa c. Kehilangan tenaga akibat perubahan gesekan pada bagian yang mengalami perubahan diameter

    pipa/perubahan bentuk pipa. d. Kehilangan tenaga akibat bertambahnya umur pipa

    Kehilangan tenaga dapat didekati dengan rumus :

    Hft = f g

    VDL

    2

    2 +

    g

    V V2

    )( 212 + fk Gambar. 15. Sketsa Denah Bak Pembagi Sistem Gravitasi Gambar. 16 Potongan A-A Bak Pembagi

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 21 dari 33

    Dimana : f = koefisien gesekan yang dipengaruhi oleh jenis bahan pada bagian

    pipa lurus V2 = Kecepatan aliran air pada bagian pipa hilir (m/dt) V1 = Kecepatan aliran air pada bagian pipa hulu (m/dt) fk = Koefisien kehilangan tenaga akibat aliran air dengan pipa pada

    bagian tikungan (knee) lihat tabel I.5. atau I.6. Hft = Kehilangan tenaga total (total head lost) antara Bak A sampai

    dengan Bak B.

    B. Tabel. 7. Perkiraan Besarnya Diameter Pipa Jumlah Pemakai

    (Orang) Kebutuhan Debit Air

    (Liter/dt) Pipa PVC

    (inch) 100 (0 0,10) 125 (0,10 0,30) 1 250 0,26 1 375 0,30 1,00 1,5 500 0,53 1,5 750 0,80 1,5

    1000 1,00 1,50 2 1500 1,50 3,00 3 2000 2,11 3 3000 3,00 8,00 4

    C. Tabel. 8. Contoh Ukuran dan Spesifikasi Pipa Standar SNI

    Diameter Luar

    (mm)

    Ukuran Ketebalan Dinding Pipa (mm) S -10 S 12,5

    Kuat Tekan T = 10 kg/cm2 T = 12,5 kg/cm2 T = 10 kg/cm2

    32 1,6 - - 40 1,9 - - 50 2,4 - - 63 - 3,0 2,4 75 - 3,6 2,9 90 - 4,3 3,5

    110 - 5,3 4,2

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 22 dari 33

    D. Perhitungan Contoh Desain Pengadaan Air Bersih Dengan Sisitem Gravitasi

    1. Menghitung Debit Sumber Air

    a. Sumber air dibendung sementara, lalu buat pancuran air. b. Letakkan ember kosong dibawah pancuran, catat waktu muali air

    masuk sampai ember penuh c. Misalkan isi ember 20 liter penuh dalam waktu 5 detik, maka debit

    sumber air = (Q)

    QSUMBER = 520 = 4,0 liter/detik

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 23 dari 33

    d. Ulangi pengukuran tersebut sebanyak minimal 3 kali, lalu buat rata-ratanya.

    2. Menghitung Kebutuhan Air

    Kebutuhan air per jiwa diperdesaan (Ds PELITA III) adalah 60 liter/ orang/hari. Dengan memperhitungkan kenaikan penduduk 2,5% per tahun dalam waktu 15 tahun

    P15 = 60 (1 + 1005,2 )15 = 86,89 liter / orang / hari

    Kebutuhan untuk 1000 orang = 86,89 1000 = 86.890 liter / hari.

    Debit air yang dibutuhkan untuk 1000 orang = 246060

    890.86 = 1,00 lt/dt

    Bila jumlah penduduk = C + E + G + H = 1300 + 600 + 1400 + 400 = 3600 jiwa Debit yang dibutuhkan = 3,6 liter/dt < 4,0 liter/dt (Debit sumber cukup!)

    3. Perencanaan Jaringan Sistem Gravitasi a. Beda tinggi A B = 525 425 = 100 m (perlu 1 BPT)

    B C = 425 400 = 25 m (tidakperlu BPT) B D = 425 375 = 50 m (tidak perlu BPT) D E = 375 360 = 15 m (tidak perlu BPT) D F = 375 350 = 25 m (tidak perlu BPT) F G = 350 320 = 30 m (tidak perlu BPT) F H = 350 340 = 10 m (tidak perlu BPT)

    Kesimpulan pada sket contoh perlu 1 buah BPT diantara titik A B

    b. BPT dipasang pada ketinggian 425 + 2

    100 = +475 m dengan jarak

    1850 m dari titik A c. Ukuran BPT minimal 3 m3 dengan ukuran 1-) 1,5 1,5 1,5 (m)

    atau standar untuk BPT 2-) Panjang bersih (Pb) = 1,60 meter Lebar Bersih (Lb) = 1,00 meter Kedalaman air bersih (db) = 1,00 meter Tinggi ruang bebas = 0,50 meter

    d. Bagian atas BPT harus ditutup. Dipilih ukuran 1-)

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 24 dari 33

    Gambar. 17. Contoh Sketsa Sarana dan Prasarana Sistem Gravitasi

    4. Bak Pembagi a. Bak pembagi diletakkan pada titik B, D, dan F dengan alasan:

    B lebih tinggi dari C dan D D lebih tinggi dari E dan F F lebih tinggi dari G dan H b. Bak Pembagi juga diletakkan pada titik C, E, G, dan H berfungsi

    untuk membagikan ke hidran umum disekitar lokasi C, E, G, dan H. c. Dimensi Bak pembagi minimal 3 m3 atau dengan ukuran 1,5 1,5

    1,5 (m) d. Bagian atas bak pembagi harus ditutup e. Jumlah bak pembagi pada contoh diperlukan 7 buah

    5. Hidran Umum a. Satu hidran umum maksimum mampu melayani 400 orang b. Dari hasil survey direncanakan penempatan hidran umum dengan

    kelompok pemakaiannya didapat sebagai berikut Daerah C Daerah E Daerah G Daerah H 1. 400 orang 2. 300 orang 3. 250 orang 4. 250 orang

    1. 375 orang 2. 225 orang 3. 345 orang 4. 175 orang 5. 290 orang

    1. 310 orang 2. 280 orang

    1. 160 orang 2. 240 orang

    c. Dari rencana diatas terdapat 13 hidran umum yang harus dibangun. d. Satu hidran umum harus mampu menampung kebutuhan air yang

    dilayaninya 10 jam e. Contoh perhitungan ukuran hidran umum yang melayani 300 orang

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 25 dari 33

    f. Debit untuk 300 orang : Bila kebutuhan 1 orang /liter/hari = 30- 60 lt/hari Diambil 60 liter/orang/hari

    debit yang dibutuhkan tiap 1 orang = 246060

    60 (liter/detik)

    Q1 = 6,944 10-4 liter/dt,

    Q300 = 300 6,944 10-4 = 0,21 liter/dt

    Volume hidran umum untuk menampung air selama 10 jam = 0,21 60 60 10 = 7,560 liter m3 Dibuat ukuran 2 2,5 2 = 10 m3 > 7,56 m3 (cukup) Gambar. 18. Contoh Sketsa Hidran Umum

    6. Pipa a. Jika tidak sangat terpaksa, pada pipa utama jangan dibuat berbelok

    tajam (90), karena hal ini akan menambah head lost (tinggi hilang) b. Tinggi hilang akibat lubang inlet dan outlet serta sambungan pipa

    dari rumus kehilangan tenaga diatas didapat 2 m c. Perhitungan dimensi pipa dengan asumsi pipa dianggap lurus:

    1) Pipa A sampai BPT Debit untuk = (1200 + 600 + 1400 + 400) orang = 3600 orang Q3600 = 3,6 lt/dt atau 0.0036 m3/dt (H) = 525 475 ; tinggi hilang = 2 m ; H = 50 2 = 48 m

    L = 1850 m LH =

    185048 = 0,0259

    Dari tabel Q = 3,6 liter/dt 4 liter/dt

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 26 dari 33

    LH = 0,0259 0,0256 didapat D = 2,62 inch

    dipakai pipa diameter D = 2 43 atau 3,00 inch

    2) Pipa BPT sampai titik B Q3600 = 3,6 lt/dt atau 0.0036 m3/dt (H) = 475 425 = 50 m ; tinggi hilang = 2 m ; H = 50 2 = 48 m

    L = 1650 m LH =

    165048 = 0,029

    Dari Box note diatas didapat D = 2,304 inch

    Dipakai pipa diameter D = 2 43 inch atau 3,00 inch

    3) Pipa B ke C Q1200 = 1,2 liter / dt (H) = 425 400 = 25 m ; tinggi hilang = 2 m ; H = 25 2 = 23 m

    L = 1250 m LH =

    165023 = 0,0184

    Dari tabeldiatas didapat D = 1,93 inch Dipakai pipa dimeter D = 2 inch 4) Pipa C Hidran C2 Q300 = 0,3 liter / dt

    (H) = Hc C2 LH = 400 395 2 = 3 m dengan nilai 2 adalah

    tinggi hilang

    L = 300 m LH =

    3003 = 0,01

    Dari tabel diatas didapat D = 1,19 inch dipakai 1 inch

    Dipakai pipa dimeter D = 141 inch

    5) Untuk Latihan coba hitung diameter pipa yang lain !!!!!!!

    7. Penyetelan a. Buka penuh seluruh kran kecuali outlet hidran umum dan outlet

    bak penangkap air. b. Tutup katup penguras air dan katup angin. c. Buka penuh outlet bak penangkap air.

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 27 dari 33

    d. Buka katup pembuangan angin sampai anginnya habis dan yang keluar air lalu tutup kembali.

    e. Stel hidran umum sesuai kebutuhan dengan cara mengecilkan kran inlet hidran umum Caranya : Misal hidran umum direncanakan melayani 300 orang Q (Debit)

    untuk 300 orang = 1000300 1 = 0,3 liter/dt

    Tutup semua kran dan orang yang mengukur masuk kedalam bak

    Ukur naiknya air dalam waktu 5 menit Ukur luas dasar bak, misalnya 2 3 m Dari pengukuran didapat air naik 2 cm dalam waktu 5 menit

    Debit = 2 3 0,02 = 0,12 m3 = 120 liter/5 menit

    = 560

    600 = 0,4 liter/dt > 0,3 liter/detik

    Kran dikecilkan lagi sedikit, lalu ulangi pengukuran

    Dari pengukuran didapat naik air naik 1,6 cm dalam waktu 5 menit Debit = 2 3 0,06 = 0,96 m3 = 96 liter/5 detik

    = 560

    96 = 0,32 liter/dt 0,3 liter/detik

    Setelah kran distel, pintu kran inlet ditutup dan digembok Stel debit seluruh hidran umum dengan cara yang sama

    f. Stel bak pembagi Prinsip jumlah air yang masuk dan keluar bak pembagi harus sama Cara menyetel : kecilkan kran inlet hingga permukaan air pada bak pembagi tetap (tidak naik atau turun)

    g. Stel bak pelepas tekan Cara menyetel BPT persis sama dengan penyetelan bak pembagi

    8. Bagaimana jika debit mata air tidak cukup?

    Misal debit yang dibutuhkan untuk 3600 orang = 3,6 liter/dt, tapi debit yang tersedia hanya 2 liter/dt? Desain dapat diubah dengan kebutuhan air minimal diperdesaan yaitu 30 liter/orang/hari. Dengan kenaikan penduduk 2,5% per tahun dalam waktu 15 tahun.

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 28 dari 33

    P15 = 30 (1 + 1005,2 )15 = 43,45 liter / orang / hari

    Debit yang dibutuhkan untuk 100 orang = 246060

    100045,43

    = 0,502 liter/dt 0,5 liter/dt

    Jadi untuk 3600 orang dibutuhkan 10003600 0,5 = 1,8 liter/dt (Debit

    cukup!) Hitungan selanjutnya dapat dicoba sendiri!!!

    BAB VII. POMPA UNTUK AIR BERSIH

    VII.1. Jenis Pompa Pada Air Bersih Pompa pada dasarnya dapat dibagi menurut kedalaman air dan kualitas air : A. KEDALAM AIR YANG DIAMBIL

    a. Pompa sumur dangkal b. Pompa sumur dalam

    B. MENURUT JENIS/KUALITAS AIR YANG DIAMBIL a. Pompa air bersih b. Pompa air kotor

    VII.2. Kriteria Dasar Jenis Pompa

    Dua kriteria diatas mendasari jenis pompa yang akan digunakan. Sebelum menentukan pompa yang akan digunakan perlu diadakan survey dan desain sebagai berikut : A. SURVEY

    Untuk pengadaan air bersih data yang diperlukan : a. Jumlah penduduk yang dilayanai, karena akan digunakan untuk

    menghitung debit yang dibutuhkan. b. Beda tinggi (H) antara permukaan air yang diambil dengan tinggi

    permukaan air yang akan dipompa, misal (H) bak pembagi dengan (H) hidran umum lebih tinggi hidran umum maka digunakan pompa untuk mensuplay hidran umum.

    c. Mengukur panjang pipa yang digunakan d. Menghitung jumlah belokan dan perubahan penampang e. Melihat jenis air yang akan dipompa, apakah air bersih atau air

    kotor? f. Melihat tata letak dari kondisi :

    Pengambilan air

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 29 dari 33

    Penempatan pompa Penampungan air

    B. DESAIN Dalam proses pembuatan desain sarana dan prasarana air besih, hal-hal yang harus diperhatikan adalah : a. Mengitung debit air yang dibutuhkan

    Kebutuhan air bersih untuk perdesaan 30 0 liter / orang / hari Kebutuhan ini harus diperkirakan dengan kenaikan jumlah penduduk dengan rumus :

    Kn = K n

    +100

    1

    Keterangan : K = kebutuhan debit saat ini X = kenaikan jumlah penduduk n = tahun operasi = diambil 10 15 tahun

    Kn = kebutuhan debit tahun ke - n b. Pengukuran beda tinggi

    Dihitung antara permukaan air yang dipompa dan permukaan air yang telah dipompa harus dilakukan dengan cukup teliti, minimal menggunakan slang ukur Beda tinggi (H) merupakan parameter utama yang menentukan parameter utama untuk menentukan kapasitas pompa yang akan digunakan.

    c. Mengukur panjang pipa Dimaksudkan unutk menghitung besarnya head loss akibat gesekan pipa. Untuk memudahkan perhitungan digunakan table perhitungan kebutuhan pipa untuk perencanaan air bersih system gravitasi dan dihitung berdasarkan rumus Hazzen William dengan anggapan C = 130

    d. Menghitung jumlah belokan dan perubahan penampang pipa untuk mengetahui besarnya head loos akibat tikungan dan perubahan penampang pipa. Untuk memudahkan perhitungan dapat dilihat pada table terlampir

    e. Pemilihan jenis pompa Pemilihan jenis pompa didasarkan atas : 1. Debit yang diinginkan 2. Total head 3. Jenis air yang dipompa 4. Letak pengambilan : dalam tanah atau terbuka

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 30 dari 33

    f. Pengambilan air 1. Untuk air dalam tanah

    a) Sumur dalam untuk air bersih Titik letak pengambilan air pada sumur dalam sebaiknya diserahkan pada ahli pengeboran. Sebelum dibor biasanya dilakukan analisa geoelektrikal untuk mengetahui keberadaan air sumber air. Debit sumur harus lebih tinggi dibanding kapasitas pompa.

    b) Sumur dangkal (untuk air bersih dan irigasi) c) Titik letak pengambilan air pada sumur dangkal dapat

    ditentukan dengan melihat kondisi sekitarnya. Pengeborannya dapat dilakukan oleh masyarakat atau ahli local. Sumur dangkal dapat berupa sumur gali atau sumur bor dengan peralatan manual.

    2. Untuk air ditempat terbuka a) Mata air (air bersih) Pada mata air harus dibuat perlindungan mata air dan bak

    pengumpul yang dapat menampung debit yang dibutuhkan selama 16 jam. Hal ini karena pompa hanya bekerja selama 8 jam sehari.

    b) Sungai (unutk irigas) Tempat pengambilan air harus terlindung sehingga pipa isap aman terhadap sampah besar yang ikut terbawa air pada saat banjir. Tempat pengambilan haus diberi saringan agar kotoran tidak ikut terhisap yang daapt menyebabkan kerusakan pompa.

    g. Penempatan pompa Tata letak pompa harus memperhatikan hal seperti : 1. Pompa harus ditempatkan pada tempat yang stabil dan datar 2. Pompa tidak dibenarkan menerima berat beban perpipaan,

    karena jika pompa terbebani pipa, maka pompa dapat melenting dan mengganggu putaran as.

    3. Ketinggian pompa dari permukaan air pengambilan. a) Untuk pompa submersible harus terendam. b) Untuk pompa sentrifugal harus jangan melebihi daya hisap.

    Bila melebihi daya hisap maka effisiensi pompa akan menurun atau pompa tidak dapat bekerja.

    4. Pompa harus ditempatkan ditempat pada rumah pompa yang dapat dikunci sehingga aman dari pencuri.

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 31 dari 33

    h. Penampungan air untuk air bersih

    1. Bak penampung juga harus berfungsi sebagai bak pembagi yang melayani hidran umum atau bak pembagi lainya

    2. Bak penampung harus lebih tinggi dari hidran umum dan bak pembagi lain yang dilayani

    3. Volume bak penampung minimal 3 m3 dari bak penampung air dialirkan ke hidran umum.

    4. Hidran umum harus mampu menampung kebutuhan air untuk 16 jam ( karena pompa hanya bekerja 8 jam per hari)

    i. Penggerak pompa

    Pompa air digerakkan oleh motor listrik atau mesin disel. Penggerak pompa ada yang langsung menyatu dengan pompanya tetapi ada juga yag terpisah. Unutk penggerak yang tidak menyatu dengan pompanya kekuatan penggerak pasti sudah disesuaikan dengan pompanya oleh pabrik. Namun untuk pompa yang terpisah, maka dalam memilih penggerak harus didasarkan pada tenaga yang dibutuhkan pompa. Besarnya tenaga penggerak yang dibutuhkan pompa dapat dihitung dengan rumus :

    Daya = 1,76HQ

    Dimana : Daya = HP (Horse Power) Q = Liter / detik = BJ air = 1 H = meter

    C. Contoh Perhitungan Pompa Untuk Pengadaan Air Bersih

    1. Jumlah penduduk yang membutuhkan air bersih 4000 orang Kebutuhan air per orang diambil 45 liter/orang/hari (antara 30

    60 liter/dt) Kenaikan jumlah penduduk = 2,5% / tahun

    Kebutuhan pada tahun ke-15 = 45(1+100

    5,2 )15 = 65,77

    liter/orang/hari 65 liter/orang/hari

    Q = 606024

    654000 = 3,0009 liter/dt 3 litert/dt

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 32 dari 33

    Rumah Pompa Hidran Umum

    2. Dari hasil survey geoelektrik air dapat diambil pada kedalaman 70 m air tersebut dipompa ke menara air dengan ketinggian 35 m dari bibir sumur, sehingga didapat H = 70 + 35 = 105 m

    3. Dari hasil survey pengukuran panjang pipa, dari ujung pipa hisap hingga permukaan air penampungan dibuthkan pipa sepanjang 175 m dengan diameter 3 inch.

    4. Berikut adalah contoh sketsa Air Bersih Sistem Pompa

    Gambar. 19. Sketsa Air Bersih Sistem Pompa dan Perpiapaan

    5. Head Loos (tinggi hilang ) a. Akibat gesekan dengan pipa

    Q Pompa = 824 3 liter/dt = 9 liter/dt (pompa

    bekerja selama 8 jam per hari) Diameter pipa (D) = 3 inch Dari perhitungan rumus D = 3 inch dan Q = 9 liter/dt didapat tinggi hilang per metr = 0,0599 m

    Untuk pipa panjang 175 m didapat I atau (Lh ) = 0,0599

    175 m = 10,4825 m b. Akibat Belokan

    Dari gambar terlihatada 3 belokan 90 dan 2 belokan 45. Dari perhitungan untuk D = 3 inch dan Q = 9 liter/dt dari perhitungan didapat hl 90 = 3 0,0547 = 0,1641 m hl 45 = 2 0,0491 = 0,0982 m 0,2623 m

    6. Total Head Total Head = H + Hl pipa + HL belokan

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 33 dari 33

    = 105 + 10,4825 + 1,2623 = 115,7448 m

    7. Pemilihan Pompa a. Harus mempunyai debit 9 liter/dt. b. Pada total head 115,75 m c. Air yang dipompa bersih d. Kedalaman air 70 m (dalam tanah) Berdasarkan keempat factor tersebur diatas, dipilih pompa submersible dan mengadakan survey ke toko atau supplier untuk mencari pompa submersible yang mempunyai debit 9 liter/dt dengan total head 115,75 m. Di toko atau supplier biasanya terdapat grafik/petunjuk pompa yang paling efektif untuk Q (debit) = 9 liter/dt TH = 115,75 Sebaiknya jangan memilih pompa yang lebih besar dari kebutuhan, karena harganya mahal dan biaya operasionalnya juga mahal. Sebagai contoh, untuk merk Grundfos untuk Q = 9 liter/dt TH = 115,75 dapat dipakai pompa submersible TIPE SP8A (Grafik Groundfos terlampir) Untuk pompa lain, seperti Elbora atau merk lain pasti mempunyai grafik/petunjuk sejenis.

    8. Penggerak Pompa

    Pompa submersible digerakkan oleh motor listrik. Besarnya daya motor listrik tergantung pada Q dan total head. Motor listrik biasanya diproduksi oleh pabrik pembuat pompa, sehingga untuk mendapatkan motor listrik yang cocok tinggal melihat dalam table. Sebagai contoh, misal Groundfos Type 8A untuk Q = 9 liter/dt TH = 115,75 harus menggunakan motor No.37 (lihat grafik SP8A). Ini berarti untuk SP8A 37 digunakan motor MS dengan power 5,5 KW (lihat table).

    9. Bak Penampung

    Bak penampung dari pompa berfungsi sebagai bak pembagi, karena dari bak penampung ini air dibagikan ke hidran atau bak pemabgi lainnya. Mulai dari bak penampung pengaliran air sampai ke hidran umum menggunakan system gravitasi.

  • Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 34 dari 33

    10. Karena pompa bekerja 8 jam per hari maka hidran umum harus mampu menampung kebutuhan air selama 16 jam. Contoh hidran umum untuk 20 orang.

    Q = 606024

    65200

    = 0,1505 liter/dt Dimensi hidran umum = 0,1505 16 60 60 = 8666,66 liter = 8,67 m3. Dipakai hidran umum ukuran 2 2,5 2 = 10 m3.

    -------------------------------------------------------------------------------