Ustek Air Bersih

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    1/43

    1 DATA ADMINISTRASI1.1 Data Organisasi Perusahaan

    A. Data Administrasi1. Umum

    1 Nama (PT/CV/Firma/Koperasi) : PT. MAZA PRADITA SARANA

    2 Status (PT/CV/Firma/Koperasi) : Pusat Cabang

    3 Alamat (PT/CV/Firma/Koperasi) : Jl. Salendro Timur VI No. 22 Bandung

    No. Telepon : 022-7301490

    No. Fax : 022-7301490

    E-mail : [email protected]

    2. Ijin Usaha1. No. IUJK : 1-3273-087399-1-000179 Tgl. 02 Februari 2010

    Masa berlaku ijin usaha : s/d 22 Januari 2016

    Instansi pemberi ijin usaha : BPMPPT Pemerintah Kota Bandung

    3. Ijin Lainnya1. No. SBU : 00003632

    Masa berlaku ijin usaha : s/d 02 April 2014

    Instansi pemberi ijin usaha : Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional

    2. No. SIUP : 510/2-07402/2010/P.2/441-BPPT Tgl. 04 Februari2011

    Masa berlaku ijin usaha : s/d 04 Februari 2016

    Instansi pemberi ijin usaha : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah

    Kota Bandung

    3. No. TDP : 101115115196 Tgl. 22 Januari 2010Masa berlaku ijin usaha : s/d 22 Januari 2015

    Instansi pemberi ijin usaha : BPMPPT Pemerintah Kota Bandung

    B. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan1 Akta Pendirian (PT/CV/Firma/Koperasi)

    a. Nomor Akta : 1

    b. Tanggal : 1 April 2002

    c. Nama Notaris : Nurul Aeni, SH

    2 Akta Perubahan Terakhir

    a. Nomor Akte : 1

    b. Tanggal : 22 Desember 2004

    c. Nama Notaris : Nurul Aeni, SH

    3 Akta Perubahan Terakhir

    a. Nomor Akte : 6

    b. Tanggal : 22 Desember 2006c. Nama Notaris : Harry Susanto, SH

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    2/43

    4 Akta Pernyataan Keputusan Rapat

    a. Nomor Akte : 1

    b. Tanggal : 3 Nopember 2008

    c. Nama Notaris : Harry Susanto, SH

    C. Pengurus1. Komisaris

    No Nama No. KTP Jabatan dalam

    Perusahaan

    1 N. Zakaria 1050241201500001 Komisaris

    2. DireksiNo Nama No. KTP

    Jabatan dalam

    Perusahaan

    1 N. Zakaria 1050241201500001 Komisaris2 Ir. Deny Zaelani 3273120502720017 Direktur Utama

    3 Novitasari, Amd 156036703750003 Direktur I

    4 Taty Rohayati, SE.Ak 1016264501740004 Direktur II

    D. Data Keuangan1. Susunan Kepemilikan Saham (Untuk PT) / Susunan Persero (Untuk CV/Firma)

    No Nama Nomor KTP Alamat Persentase

    1 Ir. Deny Zaelani 3273120502720017 GG H.Kurdi 2 No 5

    Bandung

    70%

    2 Novitasari, Amd 1.5603.670375.0003 Jl.Baros Utama

    No.43/1 Cimahi

    15%

    3 Nining Zakaria 1050241201500001 GG H.Kurdi 2 No 5

    Bandung

    15%

    2. Pajak1 Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.081.228.-5.441.000

    2

    Bukti Pelunasan Pajak Tahun

    Terakhir Nomor/Tanggal :

    Tanda Terima SPT Tahunan 424-01-00003090

    Tanggal 06 Maret 2013

    3Laporan Bulanan PPH/PPN tiga bulan

    terakhir Nomor/ Tanggal:

    November 2013 :

    PPH Pasal 21 :S- 01109865/PPH2109/WPJ.09/KP.0403/2013

    Tanggal 09 Desember 2013

    PPN :S- 01109860/PPN1111/WPJ.09/KP.0403/2013

    Tanggal 09 Desember 2013

    Desember 2013 :

    PPH Pasal 21 :

    S- 01002868/PPH2109/WPJ.09/KP.0403/2014

    Tanggal 17 Januari 2014

    PPH Pasal 25/Pasal 29 : S- 01002872/PPH25/WPJ.09/KP.0403/2014

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    3/43

    Tanggal 17 Januari 2014

    PPN :S- 01002863/PPN1111/WPJ.09/KP.0403/2014

    Tanggal 17 Januari 2014

    Januari 2014 :

    PPH Pasal 21 :S-01068290/PPH2109/WPJ.09/KP.0403/2014

    Tanggal 07 Februari 2014

    PPH Pasal 25/Pasal 29 :S-01068289/PPH25/WPJ.09/KP.0403/2014

    Tanggal 07 Februari 2014

    PPN :PEM: 01010411\424\Feb\2014

    Tanggal 10 Februari 2014

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    4/43

    E. Data Peralatan / PerlengkapanNo Jenis/Nama Alat Jumlah

    Kapasitas atau

    Output pada

    saat ini

    Merk/Model/TypeTahun

    PembuatanKondisi % Lokasi Sekarang

    Bukti

    Kepemilikan

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    A PERALATAN KANTOR

    1 Kursi + Meja Tamu 1 1 President 2005 90 Bandung Milik Sendiri

    Kursi Tamu 1 1 Lokal 2009 100

    2 Filing Cabinet 3 3 President 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    3 Meja Komp + Kursi 5 5 Elephant 2005 100 Bandung Milik Sendiri2 2 Lokal 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    4 Meja Tulis + Kursi 6 6 Elephant 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    5 Komputer 2005 100

    a. Pentium II 2 2 Intel 1996 10 Bandung Milik Sendiri

    b. Pentium III 2 2 Intel dan Zyrex 1998 25 Bandung Milik Sendiri

    c. Pentium IV 3 3 Smart, Dell, 2007 50 Bandung Milik Sendiri

    d. Core 2 duo 2 2 Acer 2008 100 Bandung Milik Sendiri

    e. Intel I3 2 2 Rakitan 2010 100 Bandung Milik Sendiri

    6 Note Book Pentium IV 2 2 Toshiba / Acer 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    7 Printer

    a. Canon 2 14 Mbps BJ 1000 SP 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    1 14 Mbps Pixma Ip 1860 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    1 18 Mbps Pixma Ip 2770 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    b. Epson Stylus 1 12 Mbps C 200 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    1 16 Mbps C 87 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    1 16 Mbps R 230 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    1 18 Mbps C 90 2008 100 Bandung Milik Sendiri1 20 Mbps TX III 2010 100 Bandung Milik Sendiri

    c. Minolta Laser 1 1 Magic Color 2300DI 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    8 Digitizer 1 1 Calcomp 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    9 Scanner 3 3Acer & Umax, Canon Lide

    1002010 100 Bandung

    Milik Sendiri

    10 Plotter 3 3 Calcomp, HP DesainJet 750 c 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    11 Mesin Pemotong Kertas 4 4 ITO SPC 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    12 Meja Gambar 6 6 Lokal 2005 100 Bandung Milik Sendiri

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    5/43

    No Jenis/Nama Alat Jumlah

    Kapasitas atau

    Output pada

    saat ini

    Merk/Model/TypeTahun

    PembuatanKondisi % Lokasi Sekarang

    Bukti

    Kepemilikan

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    13 Lettering Set 3 3 Kent 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    14 Mesin Jidil Ring 1 1 Brother 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    B PERALATAN LAB :

    1 Atterberg 1 1 Lokal 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    2 Botton Graph 2 2 Delph 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    3 Direct Shear Test 1 1 Lokal 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    4 Extruder Undisturbed 3 3 Lokal 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    5 Picno Meter 10 10 Lokal 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    6 Timbangan Halus 4 4 Lokal 2003 100 Bandung Milik Sendiri

    7 Timbangan Kasar 2 2 Lokal 2003 100 Bandung Milik Sendiri

    C PERALATAN SURVEY :

    1 Theodolit T2 Wild 3 3 Wild 2006 100 Bandung Milik Sendiri

    2 Water Pas 3 3 Sokhisha 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    3 Theodolit T 0 2 2 - 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    4 Pita Ukur Baja 4 4 Wild 2009 100 Bandung Milik Sendiri

    5 EDM 2 2 Sokhisha 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    6 Total Station 2 2 Sokkia 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    7 Water Pump 1 1 TONE NAS 2 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    8 GPS 5 5 76CSX Garmin 2010 100 Bandung Milik Sendiri

    8 Kamera 2 2 Cannon EOS Rebel T21 18Mp 2010 100 Bandung Milik Sendiri

    8 Altrimeter 2 2 ALT 345 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    9 Salinometer 1 1 Beckman 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    10 Triponder 1 1 Reytone 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    11 Sony DSR PD170P 1 1 Sony 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    12 Handycam 1 1 Sony 2008 100 Bandung Milik Sendiri

    D KENDARAAN :

    1 Mobil 1 1 Toyota Kijang 1995 1995 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Toyota Avanza 2008 2008 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Daihatsu Ceria 2004 2004 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Nissan Grand Livina 2007 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Honda Jazz 2007 2007 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Honda Civic Genio 1992 1992 100 Bandung Milik Sendiri

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    6/43

    No Jenis/Nama Alat Jumlah

    Kapasitas atau

    Output pada

    saat ini

    Merk/Model/TypeTahun

    PembuatanKondisi % Lokasi Sekarang

    Bukti

    Kepemilikan

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    2 Motor 1 1 Honda Supra 2002 2002 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Suzuki Titan 2010 2010 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Honda Revo 2010 2010 100 Bandung Milik Sendiri

    6 6 Yamaha Mio 2006/20072006, 2007,

    2010100 Bandung

    Milik Sendiri

    1 1 Jupiter Z 2005 2005 100 Bandung Milik Sendiri

    1 1 Kawasaki Ninja 2006 2006 100 Bandung Milik Sendiri

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    7/43

    1.2 Daftar Pengalam Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir

    No Nama Pekerjaan

    Bidang / Sub

    Bidang

    Pekerjaan

    Lokasi

    Pekerjaan

    Pemberi Tugas Kontrak Tgl Selesai Menurut

    Nama Alamat No & Tanggal Nilai (Rp) KontrakBA. Serah

    Terima

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1. Perencanaan Sarana danPrasarana Air Bersih Pedesaan

    DED Perencanaan Teknis Air

    Bersih Kelurahan Sukanegla

    Kecamatan Garut Kota

    Sipil Hidrologi Kabupaten

    Garut

    Dinas Tata Ruang

    Perumahan dan

    Cipta Karya

    Kabupaten Garut

    Jl. Semarang

    No.115 Tarogong

    Garut

    602.21/51/SPK/

    PKPA/ DED/AB-

    PLP/2011

    45.840.000 22/07/2011 19/09/2011

    2. Pengembangan SistemPenyediaan dan Pengelolaan

    Air Bersih Perencanaan Sarana

    dan Prasarana Air Bersih

    Pedesaan DED Perencanaan

    Teknis Air Bersih

    Sipil Hidrologi Kabupaten

    Garut

    Dinas Tata Ruang

    Perumahan dan

    Cipta Karya

    Kabupaten Garut

    Jl. Semarang

    No.115 Tarogong

    Garut

    602.21/14/SPK/

    PKPA AB-

    PLP/DED

    AB/2010

    95.190.000 29/10/2010 27/12/2010

    3. Penyusunan DED PenyediaanAir Bersih Pulau Jemaja

    Sipil Hidrologi Pulau

    Natuna

    Departemen PU

    Dirjen Cipta Karya

    Jl. Karisma D4

    Permata IV

    Tanjungpinang

    45.1.4.4/KONTR

    AK/ P3KP/2007

    49.885.000 11/10/2007 24/10/2007

    4. Instalasi Air Minum / AirBersih

    Sipil Hidrologi Kabupaten

    Serang

    Dinas Pekerjaan

    Umum

    Jl. Samaun Bakri 0564/2048/DPU

    K/2006

    130.190.000 24/10/2006 20/12/2006

    5. Penyusunan Master Plan Sipil Hidrologi Kabupaten Dinas Tata Ruang Jl. Wangsa 0501KKK- 95.040.000 20/05/2009 17/08/2009

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    8/43

    No Nama Pekerjaan

    Bidang / Sub

    Bidang

    Pekerjaan

    Lokasi

    Pekerjaan

    Pemberi Tugas Kontrak Tgl Selesai Menurut

    Nama Alamat No & Tanggal Nilai (Rp) KontrakBA. Serah

    Terima

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Jaringan Air Bersih dan

    Limbah di Zona Industri

    Kabupaten Subang

    Kabupaten

    Subang

    Pemukiman dan

    Kebersihan

    Ghofarana No. 11

    Subang

    KPPR211PUPPBJ

    .KUDTRPW2009

    6. Perencanaan KonstruksiJaringan Air Bersih/Air Minum

    (Pengeboran Air Artesis di

    Kecamatan Batujajar)

    Sipil Hidrologi Kabupaten

    Bandung

    Barat

    Dinas Pekerjaan

    Umum

    Jl. Cihaliwung No.

    39 Padalarang

    601.3/27/KRK/D

    PU/2008

    30.048.000 06/06/2008 06/07/2008

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    9/43

    1.3 Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir1. Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan DED Perencanaan Teknis Air

    Bersih Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota

    1 Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang Perumahan dan Cipta Karya Kabupaten Garut

    2 Nama Paket

    Pekerjaan:

    Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan DED Perencanaan

    Teknis Air Bersih Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota

    3

    Lingkup Produk

    Utama : 1. Perencanaan dan DED Air Bersih di Sukanegla Garut

    2

    Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir

    pekerjaan

    4 Lokasi Proyek : Kabupaten Garut

    5 Nilai Kontrak : Rp 45.840.000,-

    6 No. Kontrak : 602.21/51/SPK/PKPA/ DED/AB-PLP/2011

    7 Waktu Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) Hari Kalender

    8Nama PemimpinKemitraan (Jika Ada) :

    Alamat :

    Negara Asal

    9

    Jumlah Tenaga

    Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

    Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

    10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

    Asing Indonesia

    a. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    b. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    Tenaga Ahli Tetap Yang

    Terlibat

    Posisi Keahlian

    Jumlah Orang

    Bulan

    a. Team Leader (Sipil Hidrologi) Team Leader/Ahli Lingkungan 1

    b. Ahli Arsitektur Ahli Hidrologi Sungai 1

    c. Ahli Lingkungan Ahli Geografi 1

    d. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi 1

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    10/43

    2. Pengembangan Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Perencanaan Sarana danPrasarana Air Bersih Pedesaan DED Perencanaan Teknis Air Bersih

    1 Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang Perumahan dan Cipta Karya Kabupaten Garut

    2 Nama Paket

    Pekerjaan:

    Pengembangan Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih

    Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan DED Perencanaan

    Teknis Air Bersih

    3

    Lingkup Produk

    Utama : 1. Perencanaan, pengembangan dan DED Air Bersih Pedesaan

    2

    Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir

    pekerjaan

    4 Lokasi Proyek : Kabupaten Garut

    5 Nilai Kontrak : Rp 95.190.000,-

    6 No. Kontrak : 602.21/14/SPK/PKPA AB-PLP/DED AB/2010

    7 Waktu Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) Hari Kalender

    8

    Nama Pemimpin

    Kemitraan (Jika Ada) :

    Alamat :

    Negara Asal

    9

    Jumlah Tenaga

    Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

    Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

    10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

    Asing Indonesia

    a. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    b. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    Tenaga Ahli Tetap Yang

    Terlibat

    Posisi Keahlian

    Jumlah Orang

    Bulan

    a. Team Leader (Sipil Hidrologi) Team Leader/Ahli Lingkungan 1

    b. Ahli Arsitektur Ahli Hidrologi Sungai 1

    c. Ahli Lingkungan Ahli Geografi 1

    d. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi 1

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    11/43

    3. Penyusunan DED Penyediaan Air Bersih di Pulau Jemaja1 Pengguna Jasa : Departemen PU Dirjen Cipta Karya

    2 Nama Paket

    Pekerjaan:

    Penyusunan DED Penyediaan Air Bersih di Pulau Jemaja

    3

    Lingkup Produk

    Utama : 1. Penyusunan DED Air Bersih di Pulau Jemaja

    2

    Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir

    pekerjaan

    4 Lokasi Proyek : Pulau Natuna

    5 Nilai Kontrak : Rp 49.885.000,-

    6 No. Kontrak : 45.1.4.4/KONTRAK/ P3KP/2007

    7 Waktu Pelaksanaan : 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender

    8

    Nama Pemimpin

    Kemitraan (Jika Ada) :

    Alamat :

    Negara Asal

    9

    Jumlah Tenaga

    Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

    Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

    10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

    Asing Indonesia

    a. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    b. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    Tenaga Ahli Tetap Yang

    Terlibat

    Posisi Keahlian

    Jumlah Orang

    Bulan

    a. Team Leader (Sipil Hidrologi) Team Leader/Ahli Lingkungan 1

    b. Ahli Arsitektur Ahli Hidrologi Sungai 1

    c. Ahli Lingkungan Ahli Geografi 1

    d. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi 1

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    12/43

    4. Instalasi Air Minum / Air Bersih1 Pengguna Jasa : Departemen PU Kab. Serang

    2 Nama Paket

    Pekerjaan:

    Instalasi Air Minum / Air Bersih

    3

    Lingkup Produk

    Utama : 1. Instalasi Air Minum / Air Bersih

    2

    Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir

    pekerjaan

    4 Lokasi Proyek : Kabupaten Serang

    5 Nilai Kontrak : Rp 130.190.000,-

    6 No. Kontrak : 0564/2048/DPUK/2006

    7 Waktu Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) Hari Kalender

    8

    Nama Pemimpin

    Kemitraan (Jika Ada) :

    Alamat :

    Negara Asal

    9

    Jumlah Tenaga

    Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

    Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

    10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

    Asing Indonesia

    a. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    b. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    Tenaga Ahli Tetap Yang

    Terlibat

    Posisi Keahlian

    Jumlah Orang

    Bulan

    a. Team Leader (Sipil Hidrologi) Team Leader/Ahli Lingkungan 1

    b. Ahli Arsitektur Ahli Hidrologi Sungai 1

    c. Ahli Lingkungan Ahli Geografi 1

    d. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi 1

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    13/43

    5. Penyusunan Master Plan Jaringan Air Bersih dan Limbah di Zona Industri KabupatenSubang

    1 Pengguna Jasa : Departemen PU Kab. Subang

    2 Nama Paket

    Pekerjaan:

    Penyusunan Master Plan Jaringan Air Bersih dan Limbah di Zona Industri

    Kabupaten Subang

    3

    Lingkup Produk

    Utama : 1.

    Penyusunan Master Plan Jaringan Air Bersih dan Limbah di Zona

    Industri Kab. Subang

    2

    Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir

    pekerjaan

    4 Lokasi Proyek : Kabupaten Subang

    5 Nilai Kontrak : Rp 95.040.000,-

    6 No. Kontrak : 0501KKK-KPPR211PUPPBJ.KUDTRPW2009

    7 Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender

    8Nama PemimpinKemitraan (Jika Ada) :

    Alamat :

    Negara Asal

    9

    Jumlah Tenaga

    Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

    Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

    10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

    Asing Indonesia

    a. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    b. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    Tenaga Ahli Tetap Yang

    Terlibat

    Posisi Keahlian

    Jumlah Orang

    Bulan

    a. Team Leader (Sipil Hidrologi) Team Leader/Ahli Lingkungan 1

    b. Ahli Arsitektur Ahli Hidrologi Sungai 1

    c. Ahli Lingkungan Ahli Geografi 1

    d. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi 1

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    14/43

    6. Perencanaan Konstruksi Jaringan Air Bersih / Air Minum (Pengeboran Air Artesis diKecamatan Batujajar)

    1 Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bandung Barat

    2 Nama Paket

    Pekerjaan:

    Perencanaan Konstruksi Jaringan Air Bersih / Air Minum (Pengeboran Air

    Artesis di Kecamatan Batujajar)

    3

    Lingkup Produk

    Utama : 1. Perencanaan Konstruksi Jaringan Air Bersih/Air Minum di Batujajar

    2

    Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir

    pekerjaan

    4 Lokasi Proyek : Kabupaten Bandung Barat

    5 Nilai Kontrak : Rp 30.048.000,-

    6 No. Kontrak : 601.3/27/KRK/DPU/2008

    7 Waktu Pelaksanaan : 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender

    8Nama PemimpinKemitraan (Jika Ada) :

    Alamat :

    Negara Asal

    9

    Jumlah Tenaga

    Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

    Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

    10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

    Asing Indonesia

    a. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    b. . . Orang Bulan

    Orang

    Bulan

    Tenaga Ahli Tetap Yang

    Terlibat

    Posisi Keahlian

    Jumlah Orang

    Bulan

    a. Team Leader (Sipil Hidrologi) Team Leader/Ahli Lingkungan 1

    b. Ahli Arsitektur Ahli Hidrologi Sungai 1

    c. Ahli Lingkungan Ahli Geografi 1

    d. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi 1

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    15/43

    2 PENDEKATAN DAN METODOLOGIPada sub bab ini diuraikan mengenai tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

    serta pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam pekerjaan Perencanaan Air Bersih Tahun

    Anggaran 2014.

    2.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan KerjaSecara garis besar, substansi yang dijelaskan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan

    Perencanaan Air Bersih Tahun Anggaran 2014 sudah baik dan sesuai uraian yang dijelaskan dalam

    Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah serta Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang

    Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa

    Pemerintah. Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan Perencanaan Air

    Bersih di Kab. Gorontalo Utara Tahun Anggaran 2014 dijelaskan pada uraian berikut ini:

    Uraian Substansi Tanggapan Saran

    a. Latar Belakang Pekerjaan ini dilatarbelakangi perlunyapenanganan yang memadai agar senantiasa

    dapat berfungsi untuk mendukung

    tersedianya kebutuhan air bersih, dimana

    untuk mengatasi kekurangan kebutuhan airbersih dengan cara peningkatan PSAB dan

    penyambungan SRM khusus Masyarakat

    Berpenghasilan Rendah.

    Latar belakang kegiatan

    perlu didukung oleh dasar

    hukum ataupun hasil

    identifikasi di lokasi yang

    bermasalah.

    b. Maksud danTujuan

    Maksud kegiatan cukup jelas yakni

    membantu Dinas Pekerjaan Umum

    Kabupaten Gorontalo Utara dalam pekerjaan

    Perencanaan Air Bersih dengan tujuan

    tercapainya penanganan air bersih di Kab.

    Gorontalo Utara, sehingga kegiatan

    pembangunan yang ada dapat optimal

    dalam mengurangi permasalahan yangtimbul pada waktu jaringan air bersih

    tersebut dioperasikan

    Tujuan yang ingin dicapai

    adalah merencanakan air

    bersih sesuai dengan standar

    yang ada untuk mengatasi

    permasalahan.

    c. Sasaran Sasaran pekerjaan sudah jelas yakni untukmendapatkan jaminan bahwa, hasil

    pekerjaan yang diperoleh dengan baik dan

    benar dan sesuai dengan isi dokumen

    kontrak.

    Perlu dijelaskan langkah-

    langkah atau tahapan yang

    dilakukan dalam mencapai

    tujuan yang telah

    ditetapkan.

    d. SumberPendanaan

    Sumber pendanaan APBD Kabupaten

    Gorontalo Utara Tahun Anggaran 2014

    Sudah jelas

    e. LingkupKegiatan

    Perencanaan Air Bersih meliputi koordinasi

    dan pembinaan teknis serta melaksanakan

    perencanaan teknis secara profesional,

    Penjelasan tambahan

    mengenai batasan

    koordinasi dan pembinaan

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    16/43

    Uraian Substansi Tanggapan Saran

    efektif dan efisien yang dilakukan.

    f. Lokasi Kegiatan Kegiatan dilaksanakan di KabupatenGorontalo Utara sesuai dengan lokasi yang

    telah ditetapkan

    Sudah jelas

    g. Pendekatandan

    Metodologi

    Pekerjaan dilaksanakan berdasarkan standarteknis dan spesifikasi yang sekarang

    digunakan oleh Direktorat Jenderal PSDA

    Sudah jelas

    h. Jangka WaktuPelaksanaan

    Waktu pelaksanaan kegiatan 30 (tiga puluh)

    hari kalender

    Sudah jelas

    i. Tenaga Ahli Pekerjaan ini dilaksanakan oleh ahli sipilsebagai team leader, Cost Estimator, Ahli

    Teknik Lingkungan,Ahli Perpipaan dan

    tenaga penunjang lainnya.

    Sudah jelas

    j. Keluaran Terlaksananya pembangunan sesuai rencanayang telah ditetapkan

    Penjelasan mengenai

    batasan output pekerjaan.

    k. Laporan Pelaporan kegiatan terdiri dari laporanpendahuluan, laporan antara, draft laporan

    akhir dan laporan akhir yang diserahkan

    sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

    Sudah jelas

    Uraian diatas menggambarkan tanggaapan dan saran terhadap Kerangak Acauan Kerja

    (KAK) pekerjaan Perencanaan Air Bersih di Kab. Gorontalo Utara Tahun Anggaran 2014

    yang secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konsultan sebagai pihak yang natinya

    terlibat dalam kegiatan tersebut paham dengan kerangka kerja dan terutama tujuan yang

    telah ditetapkan.

    2.2 Uraian Pendekatan, Metodologi, dan Program Kerja2.2.1 Pendekatan UmumSalah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya di muka bumi adalah air.

    Dengan semakin pesatnya laju pertumbuhan penduduk maka sebagai konsekuensinya adalah

    berkurangnya luas lahan untuk berbagai jenis pemanfaatan diantaranya adalah pemukiman, jalan,

    kawasan industri dan lain-lain yang membentuk suatu kawasan perkotaan yang gersang. Daerah

    vegetasi yang berupa hutan sudah banyak yang dialihkan fungsinya, sehingga mengakibatkan

    berkurangnya kantong-kantong resapan air. Kondisi tersebut pada saat musim hujan, hanya sedikit

    air hujan yang meresap ke dalam tanah dan sebagian besar akan melimpas di permukaan yang

    cukup besar yang menyebabkan terjadinya erosi lahan maupun banjir/genangan. Pada saat musim

    kemarau cadangan air dalam tanah yang hanya sedikit akan sangat cepat habis sehingga terjadi

    kekeringan baik pada sumur-sumur dangkal maupun alur-alur sungai. Pengembangan Kab. Gorontalo

    Utara berikut dengan jaringan transportasi pendukungnya seperti jalan dengan kawasan lainnya,

    akan menjadikan daerah tersebut menjadi daerah yang akan berkembang pesat. Hal ini akan

    memicu naiknya kebutuhan akan air di daerah tersebut, baik akan kebutuhan air domestik industri

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    17/43

    maupun air bersih/minum. Selama proses dan pasca pembangunannya, Kab. Gorontalo Utara seperti

    pada daerah lainnya, akan mengalami terjadinya pacuan antara ketersediaan dan kebutuhan air.

    Sementara itu volume ketersediaan sumber air yang ada di Kab. Gorontalo Utara relatif tetap,

    sehingga perlu adanya pengaturan pemakaian air yang baik, agar potensi sumber daya air yang ada

    dapat digunakan secara optimum dan berkelanjutan. Permasalahan kontinuitas, kuantitas dan

    kualitas dari sumber air baku yang digunakan untuk pelayanan air bersih pada kondisi saat ini belum

    dapat memenuhi harapan masyarakat.

    Berbagai usaha sebagai antisipasi untuk menghadapi permasalahan tersebut perlu disiapkan oleh

    pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengkaji

    pembangunan sistem air bersih, kapasitas potensi sumber daya air, sarana pengadaan air yang ada

    dan sarana pengadaan air yang mungkin dikembangkan di Kab. Gorontalo Utara.

    Berlandaskan dari kondisi tersebut maka sudah selayaknya bila dilakukan upaya pemberdayaan

    sumber-sumber air yang potensial guna keperluan pemenuhan kebutuhan air bersih. Salah satu

    upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara untuk mewujudkan penyediaan

    air bersih yang layak secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas di Kab. Gorontalo Utara adalah

    dengan mengembangkan pembangunan sistem air bersih perkotaan. Untuk mencapai tujuan

    pembuatan perencanaan air bersih maka perlu dilakukan analisa hidrologi dan perencanaan air

    bersih. Untuk lebih jelasnya metodologi penyusunan Perencanaan Air Bersih dapat dilihat pada

    Gambar berikut ini.

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    18/43

    BAGAN ALIR PEKERJAAN (EDIT YO)

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    19/43

    2.2.2 Perencanaan Sistem Air BersihPerencanaan pembangunan sistem air bersih perkotaan di Kab. Gorontalo Utara ini nantinya

    diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal, maka dari itu Konsultan akan melakukan peninjauan

    berbagai aspek terhadap pekerjaan, baik aspek teknis, sosial-ekonomi maupun aspek lingkungan.

    Konsultan akan meneliti kembali potensi alamiah daerah yang akan direncanakan beserta seluruh

    batasan-batasannya untuk kemudian menyusun sasaran yang dapat diterapkan dalam suatu

    Program Rencana Pengembangan dan menganalisa serta mengevaluasi pengaruh terhadap kondisi

    daerah kajian.

    Perencanaan suatu jaringan transmisi air bersih suatu kawasan perlu mempertimbangkan beberapa

    aspek yaitu sosial budaya, teknis, biaya dan lingkungan. Untuk mencapai perencanaan yang tepat,

    efektif dan efisien maka diperlukan metodologi perencanaan. Adapun langkah-langkah kegiatan

    dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan masalah.2. Mengumpulkan data, yaitu data primer dan data sekunder.3. Menganalisis data, meliputi analisis proyeksi penduduk dan proyeksikebutuhan air pada

    tahun rencana.

    4. Merencanakan jaringan, bangunan penunjang dan reservoir.5. Menghitung volume dan biaya keseluruhan yang tercakup dalam RAB.6. Membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat, serta gambar desain.

    2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan2.3.1 Tahap PersiapanPada tahap persiapan dilakukan beberapa kegiatan antara lain :

    1. Pengumpulan data

    a. Pengumpulan data sekunder, yang diperoleh antara lain dan studi perencanaan daerahpengairan maupun pembangunan fisik daerah pengairan tersebut sebelumnya

    b. Pengumpulan data-data penunjang lainnya yang menyangkut daerah areal studi sepertidaerah administrasi, peta topografi, DAS, data iklim dan sebagainya

    2. Penyusunan rencana kerja

    Rencana kerja diperlukan sebagai panduan dalam pelaksanaan teknis di lapangan maupun dalam

    pembiayaan. Dalam rencana kerja perlu dituangkan secara cermat macam dan volume kegiatan,

    serta waktu yang diperlukan sejak awal sampai dengan akhir pelaksanaannya, metodologi dan

    sebagainya.

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    20/43

    2.3.2 Tahap Pelaksanaan1. Pengamatan Awal Kondisi Umum Daerah Studi

    a. LokasiUntuk memberikan gambaran tentang proyek, dijelaskan tentang tata letak lokasi daerah

    studi, yang meliputi uraian tentang jarak dan arah dan ibu kota kabupaten atau kota

    terdekat. Kemudian diuraikan juga batas-batas secara hidrologis, geografis dan

    administrative serta banyaknya desa maupun kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah

    studi. Untuk memperjelasnya dilengkapi dengan peta.

    b. IklimMenguraikan pembagian musim dilokasi proyek berdasarkan karakteristik iklim yang ada,

    terutama yang berkaitan dengan rencana pengamanan tebing pantai. Factor iklim lain yang

    perlu disajikan adalah keadaan curah hujan, temperatur, kelembaban, penyinaran matahari,

    kecepatan angin dan evaporasi. Semua data iklim tersebut dinyatakan dalam nilai rata-rata

    maksimum dan minimum. Informasi penyebaran peralatan stasiun klimatologi dijelaskan

    juga.

    c. Sarana dan prasarana umumMenggambarkan tentang ketersediaan sarana/prasarana umum dilokasi studi, seperti

    sarana dan prasarana jalan, listrik, air bersih, kesehatan, pasar dan lembaga perkreditan

    untuk mendukung usaha pada daerah tersebut.

    2. Pengamatan Komponen Lingkungan

    a. Lahan/Tanah- Status lahan- Tata guna lahan- Kerentanan bahaya banjir dan erosi- Kesuburan tanah dan kesesuaian lahan (lampirkan hasil uji laboratorium resmi beserta

    interprestasinya)

    b. Sumber daya air- Air bersih di daerah lokasi- Peruntukannya- Kualitas fisik kimia (lampirkan hasil uji laboratorium resmi dibandingkan dengan baku

    mutu lingkungan yang ada)

    c. Flora dan fauna- Sebutkan jenis-jenis flora dan fauna air dan darat yang terdapat dilokasi dan sekitar

    lokasi rencana kegiatan

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    21/43

    - Jelaskan apakah ada/tidak jenis flora dan fauna langka yang dilindungid. Kehidupan sosial budaya

    Uraian secara singkat dan jelas kondisi masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan dan segi

    kependudukan (jumlah menurut jenis, umur dan kepadatan), mata pencaharian, tingkat

    pendidikan, tingkat pendapatan, kondisi kesehatan, agama, adat istiadat, persepsi

    masyarakat dan tingkat kamtibmas.

    e. Lain-lain- Uraian ada/tidaknya daerah sensitive/kritis yang berkaitan dengan daya dukung

    lingkungan (hutan lindung, cagar alam, cagar budaya, daerah pariwisata dan sebagainya)

    - Ungkapan rencana umum tata ruang daerah/kota dimana rencana kegiatan berada3. Dampak Yang Akan Terjadi Terhadap Rencana Kegiatan

    Uraikan secara singkat dan jenis dampak yang akan terjadi akibat rencana kegiatan terhadap

    komponen lingkungan meliputi :

    a. Dampak terhadap sumber daya alam- Erosi, sedimentasi dan sebagainya

    b. Dampak terhadap fisika kimia- Sumber dampak- Jenis dan potensi dampak- Sifat dan tolah ukur dampak

    c. Dampak terhadap hayati- Sumber dampak- Jenis dan potensi dampak- Sifat dan tolah ukur dampak

    d. Dampak terhadap sosial ekonomi budaya- Sumber dampak- Jenis dan potensi dampak- Sifat dan tolah ukur dampak

    2.3.3 Kegiatan Penyusunan Laporan PendahuluanKegiatan Penyusunan Laporan Pendahuluan ini merupakan tahapan awal yang harus dilakukan oleh

    Konsultan sebagai tahap awal persiapan, sebelum pihak Konsultan pelaksana pekerjaan yang

    menang melaksanakan survey lapangan dan sosialisasi

    Dengan adanya laporan pendahuluan ini, diharapkan pihak Pemberi Pekerjaan dapat mengetahui

    secara jelas konsep/kerangka dasar kegiatan Studi Jaringan air, mulai tahap input - proses, sampai

    output yang dihasilkan.

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    22/43

    Isi dari Laporan Pendahuluan sebagaimana diuraikan diatas kemudian dituangkan dalam bentuk

    laporan yang kemudian dijadikan bahan diskusi dengan Pihak Pemberi Pekerjaan, dan hasilnya

    menjadi pedoman dalam survey dan pengumpulan data maupun sampai penyusunan rencana.

    2.3.4 Kegiatan Pengumpulan Data2.3.4.1 Survey InstansionalSurvey Instansional, adalah kegiatan survey dilakukan ke berbagai Dinas/Bagian/Badan/Kantor baik

    pemerintah maupun swasta untuk memperoleh data yang bersifat sekunder atau data yang tersaji

    dalam bentuk laporan tertulis. Data dan informasi yang dikumpulkan, antara lain adalah :

    Peraturan perundangan berupa Undang-undang, Peraturan Pemerintah RI dan PeraturanDaerah tentang Jaringan air bersih, dan yang berkaitan derigan Penataan Ruang Kawasan

    Perkotaan.

    Kebijakan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah tentang Pembangunan Sistem Jaringan airbersih dan Pengembangan Kawasan Perkotaan.

    Program-program Pembangunan Pusat dan Daerah yang bersifat lintas sektoral yang akandilaksanakan di kawasan perkotaan.

    Strategi dan rencana pengembangan daerah perkotaan termasuk infrastukturnya dalamrangka pengembangan Kabupaten Gorontalo Utara yang terintegralisir dan berwawasan

    lingkungan.

    Data informasi sekunder mengenai kondisi fisik dasar, sosial ekonomi, kependudukan,prasarana dan sarana yang ada, peruntukan lahan.

    Peta-peta dasar yang diperlukan, baik yang dibutuhkan untuk analisa maupun untukperencanaan.

    a. Pembahasan Sistem Jaringan air bersihBerdasarkan data dasar yang berhasil dikumpulkan, kemudian dilakukan pembahasan mengenai

    sistem jaringan air bersih yang ada secara makro. Adapun aktifitas pembahasan yang dilakukan

    adalah sebagai berikut :

    Menyiapkan Peta Sistem Jaringan air bersih Berdasarkan Peta Dasar Yang Diperoleh, YangSelanjutnya Peta Ini Akan Digunakan Untuk Pembahasan Sistem Jaringan air bersih

    Menginvestarisasikan Setiap Permasalahan Yang Berhubungan Dengan Masalah Jaringan air,bersih Terutama Kejadian-Kejadian Yang Pernah Terjadi Dan Merugikan Akibat Dari Tidak

    Berfungsinya Sistem Jaringan air Yang Ada Ataupun Oleh Sebab-Sebab Lain.

    Menentukan daerah genangan beserta sumbernya

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    23/43

    Membahas dan menganalisa menganai kepadatan serta penyebaran penduduk Membahas dan menganalisa setiap permasalahan yang dianggap mendukung dan

    berhubungan dengan penentuan sistem jaringan air yang akan diterapkan

    Kemudian seluruh masalah yang ada itu diplotkan ke dalam peta sistem jaringan airtersebut di atas, atau sedemikian rupa dipersiapkan plotting setiap permasalahan dalam

    peta tersebut sebagai acuan untuk di-superimposekan dalam pemanfaatannnya

    Dari hasil pembahasan dapat diperoleh :- Gambaran menganai kejadian-kejadian yang merugikan akibat tidak berfungsinya sistem

    jaringan air

    - Susunan cara penanggulangan yang mungkin dapat diterapkan yang diplot dalam bentukLay-out rencana sistem jaringan air yang akan dibahas dan ditinjau di lapangan

    b. SosialisasiSosialisasi dilakukan sebanyak 1 (satu) kali yaitu setelah penyusunan laporan Pendahuluan. Dalam

    sosialisasi ini Konsultan mengundang Tim Teknis dan Instansi Pemerintah Daerah yang terkait,

    Instansi Vertikal (PLN, Telkom, BPJ, dll), DPRD, Kecamatan, Kelurahan. Tokoh Masyarakat, LSM

    setempat dan Akademisi.

    Sosialisasi Penyusunan Laporan Pendahuluan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada

    masyarakat tentang pekerjaan perencanaan air bersih yang akan dilakukan, juga memberikan

    penjelasan tentang rencana kerja yang akan dilakukan oleh Konsultan serta melakukan penjaringan

    aspirasi masyarakat yang meliputi : informasi dan permasalahan yang ada, pertanyaan dan saran

    serta masukan masyarakat mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.

    2.3.4.2 Survey Sosial-EkonomiMaksud dan tujuan kegiatan ini ialah untuk meneliti kembali perkembangan masyarakat di

    daerah/lokasi proyek serta mengidentifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi. Sedangkan

    tujuannya adalah mencari cara pemecahan serta upaya peningkatan taraf hidup melalui

    pendayagunaan sumber daya alam yang ada dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.Lingkup

    Kegiatan pekerjaan ini meliputi sebagai berikut :

    1. Survey dan Inventarisasi Perkembangan Sosial Penduduk, meliputi :

    a. Pengumpulan data sekunder untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentangaspek-aspek demografi seperti jumlah serta perkembangan penduduk (Jumlah Jiwa, Kepala

    Keluarga/KK, Kelahiran, Kematian, Umur Penduduk, dan lainnya).

    b. Keadaan kesehatan masyarakat dan permasalahannya serta sarana yang ada.

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    24/43

    c. Perkembangan masyarakat di dalam pendidikan, keagamaan, kebudayaan, ketrampilanpetani, kesejahteraan petani dan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada beserta

    sarana yang tersedia.

    d. Status tanah yang akan dimanfaatkan dan pemukiman serta keadaan fasilitas umum yangtersedia.

    2. Survey dan Inventarisasi Keadaan Ekonomi Masyarakat, meliputi :

    a. Mengadakan inventarisasi mengenai luas dan pola usaha serta perkembangannyab. Menganalisa perkembangan masyarakatm pengeluaran keluarga dan perkembangan

    inventasi usaha

    c. Meneliti tentang hambatan-hambatan yang dihadapi masyarakat dalam rangka peningkatanpenggunaan air untuk keperluan sehari-hari

    d. Menginventarisasi masalah yang berhubungan dengan penggunaan air bersih2.3.4.3 Survey Komponen LingkunganTujuan studi penyusunan dokumen UKL dan UPL pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

    a. Mengidentifikasi kegiatan pembangunan yang diperkirakan menimbulkan dampak terhadaplingkungan

    b. Mengidentifikasi kondisi rona lingkungan awal, khususnya komponen lingkungan yang akanmengalami perubahan mendasar sebagai akibat dari kegiatan pembangunan

    c. Memperkirakan kemungkinan dampak yang akan timbul akibat kegiatan pembangunand. Menyusun saran tindak (arahan) pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan

    sehingga dampak negatif dapat dihindarkan atau ditekan sekecil mungkin dan

    mengembangkan atau meningkatkan dampak positif.

    Sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL adalah sebagai berikut :

    a. Mengetahui berbagai dampak yang mungkin timbul terhadap lingkungan dan arahanlangkah pencegahan atau penanggulangannya

    b. Sebagai bagian dan proses pengelolaan sumber daya alam dengan konsep menjagakelestarian lingkungan hidup tanpa mengabaikan konsep pembangunan berkelanjutan

    2.4 Kegiatan Analisa dan Perencanaan Teknis2.4.1 Analisa Potensi Air2.4.1.1 Analisa Kebutuhan AirJumlah penduduk dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan air bersih di daerah tersebut.

    Selain untuk memprediksi kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari, jumlah penduduk juga dapat

    digunakan untuk memprediksi kebutuhan lainnya. Kebutuhan di suatu daerah secara umum dapat

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    25/43

    diklasifikasikan berdasarkan sifat pengguna air. Klasifikasi yang biasa digunakan adalah sebagai

    berikut :

    - Kebutuhan Domestik.Kebutuhan domestik mencakup kebutuhan air bersih untuk kegiatan rumah tangga, seperti

    mencuci, memasak dan keperluan lainnya. Kebutuhan domestik bervariasi

    sesuai dengan tingkat ekonomi pengguna air. Rentang penggunaan air untuk kebutuhan

    domestik adalah 75 - 340 LCPD (liter perkapita perhari)

    - Kebutuhan KomersialYang dikategorikan sebagai fasilitas komersial antara lain adalah pertokoan, perkantoran,

    pasar dan sebagainya. Rentang penggunaan air untuk kebutuhan komersial adalah 40490

    LCPD

    - Kebutuhan IndustriYang dikategorikan sebagai fasilitas industri antara lain adalah pabrik, industri kerajinan dan

    sebagainya. Rentang penggunaan air untuk kebutuhan industri adalah 75300 LCPD

    - Kebutuhan untuk fasilitas umum dan faktor kehilangan airYang termasuk fasilitas umum adalah gedung pertemuan untuk umum, sekolah, tempat

    ibadah, tempat rekreasi, dan hidran kebakaran. Sedangkan faktor kehilangan air mencakup

    kesalahan bacaan pada alat ukur, sambungan yang kurang baik, dan kebocoran. Rentang

    penggunaan air untuk bagian ini adalah 40190 LCPD

    Klasifikasi kebutuhan berdasarkan pengguna air didapatkan dari beberapa referensi diantaranya

    adalah Goodman (1984), Gupta (1989) dan WHO. Tabel Klasifikasi kebutuhan berdasarkan pengguna

    air dapat dilihat pada Tabel berikut.

    Kebutuhan Air Berdasarkan Klasifikasi Pengguna

    Pengguna Air

    Kebutuhan Air (LCPD)

    Goodman Gupta WHO

    Min Max Rerata Rerata Min Max

    Domestik

    Komersial

    Industri

    Umum dan Kehilangan Air

    75

    75

    40

    40

    340

    300

    490

    190

    210

    80

    190

    95

    230

    75

    170

    100

    150

    90

    40

    70

    260

    160

    65

    115

    Jumlah 230 1320 575 575 350 600

    Ket. LPCD (Liter perkapita perhari)

    Dari klasifikasi di atas proyeksi kebutuhan air untuk beberapa tahun ke depan dapat dihitung.

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    26/43

    2.4.1.2 Ketersediaan AirKetersediaan air didefinisikan sebagai volume air yang secara hidrologis diperkirakan tersedia untuk

    dilihat potensinya sebagai sumber air baku. Analisis ketersediaan air baku dilakukan berdasarkan

    potensi sumber air, dengan batasan kelestarian fungsi konservasi lahan. Secara kuantitatif besar

    ketersediaan air akan ditentukan berdasarkan debit andalan Q80 dan Q90 yaitu debit yang

    probabilitas kejadiannya mencapai masingmasing 80 % dan 90 %. Penentuan debit andalan

    dilakukan dengan memanfaatkan debit hasil pemodelan hujan aliran permukaan. Penentuan

    besaran debit andalan dilakukan dengan menggunakan metode plotting Wiebull :

    Dimana :

    P = Probabilitas

    T = Periode ulang

    M = Ranking

    N = Jumlah data

    Persamaan tersebut dapat dipergunakan untuk menetapkan periode ulang dan probabilitas dari

    suatu peristiwa/besaran yang terjadi dalam rangkaian data sebanyak n tahun. Proses perhitungan

    debit andalan selanjutnya menggunakan Simulasi Debit Metode FJ. Mock, dimana dalam simulasi ini

    menyajikan suatu sistem dengan model yang menirukan sifat-sifat dari sistemnya. Simulasi debit

    cara ini memerlukan beberapa komponen masukan, dimana data curah hujan merupakan salah satu

    komponen masukan yang dalam studi ini dipakai rerata curah hujan bulanan daerah. Komponen

    simulasi debit yang lain adalah evapotranspirasi, infiltrasi dan kelengasan tanah (soil moisture).

    Untuk perhitungan evapotranspirasi akan dipakai Metode Penman. Debit aliran masuk ke dalam

    reservoir berasal dari hujan yang turun didalam daerah cekungan sebagian dari hujan tersebut

    menguap, sebagian lagi turun mencapai permukaan tanah. Hujan yang turun mencapai tanah

    sebagian masuk ke dalam tanah (resapan), yang akan mengisi pori-pori tanah sebagian mengalir di

    atas tanah (aliran permukaan).

    Jika pori tanah sudah mengalami kejenuhan, air akan masuk ke dalam tampungan air tanah. Gerak

    air ini disebut perlokasi. Sedikit demi sedikit air dari tampungan air tanah mengalir ke luar sebagai

    mata air menuju alur dan disebut aliran dasar. Sisa dari curahan hujan yang mengalir di atas

    permukaan, disebut aliran permukaan, bersama aliran dasar bergerak masuk menuju reservoir.

    Penguapan peluh (evapotranspirasi) tidak terjadi di atas permukaan tetapi juga di bawah permukaan

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    27/43

    tanah di mana akar-akar tanaman berada. Uraian di atas merupakan filosofi yang mendasari model

    FJ. Mock.

    A. Hujan rata-rata bulanan

    Daerah tadah hujan dan reservoir relatif sangat kecil sehingga prakiraan aliran sudah cukup teliti bila

    diambil secara bulanan. Apabila di daerah semi kering pada umumnya aliran dasar tidak ada dan

    reservoir tidak dibangun di sungai. Dalam keadaan seperti itu aliran masuk ke reservoir hanya dapat

    diperkirakan dari curah hujan. Curah hujan rata-rata bulanan dihitung melalui data dari pos hujan

    terdekat.

    Pos hujan dipilih dengan persyaratan sebagai berikut :

    Pilih satu pos hujan yang jaraknya terdekat dengan reservoir, kurang dari 10 km. Jika tidak ada pos hujan dengan jarak lebih kecil dari 10 km, cari pos lain dengan jarak antara

    11 km sampai 20 km tetapi jumlahnya harus minimal dua pos hujan.

    Bila kedua pos dengan jarak antara 11 20 km tidak dapat diketemukan, cari 3 pos hujanatau lebih disekeliling lokasi dengan jarak kurang dari 50 km.

    Rumus untuk menghitung hujan rata-rata bulanan sebagai berikut :

    RJan = 1/nS (RJan)i

    RFeb = 1/nS (RFeb)i

    RMar = 1/nS (RMar)i

    Dimana :

    RJan = hujan rata-rata bulanan untuk bulan Januari di daerah tadah hujan (mm/bulan).

    (RJan)I = hujan rata-rata bulanan untuk bulan Januari di pos ke-1 (mm/bulan)

    n =jumlah pos hujan

    B.Penguapan

    Perhitungan penguapan (evapotranspirasi) ini dapat didekati secara empiris dengan berbagai

    persamaan hasil penelitian, dimana penerapannya antara lain didasarkan pula oleh ketersediaan

    data-data di sekitar lokasi proyek.

    Untuk suatu daerah dimana data-data suhu udara, kelembaban, kecepatan angin dan durasi

    penyinaran matahari atau radiasi tersedia, disarankan untuk menggunakan Metode Penman (1948),

    yang dapat memberikan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan metode yang lain.

    Persamaan yang digunakan dalam metode ini adalah :

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    28/43

    Dengan :

    ETo = evapotranspirasi (mm/hari)

    W = faktor suhu udara

    Rn = net radiasi ekuivalen dengan evaporasi (mm/hari)

    F (u) = fungsi akibat kecepatan angin

    (ea-ed) = perbedaan antara tekanan uap jenuh pada kondisi suhu udara rata-rata dengan tekanan

    uap jenuh rata-rata dalam mbar.

    C = faktor penyesuaian akibat perubahan cuaca pada siang dan malam hari

    C. Simulasi Debit Aliran Metode FJ. Mock

    Perhitungan dengan Metode FJ. Mock didasarkan pada perkiraan hitungan pendekatan dengan

    menggunakan data hujan. Prinsip dasar metode ini dasarkan pada hujan yang jatuh pada catchment

    sebagian akan hilang sebagai evapotranspirasi, sebagian langsung akan menjadi aliran permukaan

    dan sebagian lagi akan masuk ke dalam tanah (infiltrasi).

    Proses infiltrasi pada tahap pertama akan menjenuhkan tanah permukaan dan kemudian menjadi

    perkolasi membentuk air bawah permukaan (ground water) yang selanjutnya akan keluar ke sungai

    sebagai aliran dasar (base flow).

    Dalam hal ini harus ada perimbangan antara hujan yang jatuh dengan evapotranspirasi aliran

    permukaan dan infiltrasi yang selanjutnya berupa kelembaban tanah dan debit air bawah

    permukaan (ground water discharge). Aliran dalam sungai adalah jumlah dari aliran langsung

    dipermukaan tanah dan aliran dasar (base flow).

    Persamaan yang digunakan adalah :

    Dengan :

    Q = Debit (m3 /det)

    Dro = Direct run off (m3/det/km2)

    Bf = Base flow (m3/det/km2)

    A = Luas catchment (km2)

    Dro = WsI

    Bf = IVn

    Ws = Water surplus

    I = InfiltrasiVn = Storage volume

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    29/43

    R = Curah hujan

    Et = Evapotranspirasi

    D. Kapasitas Tampungan

    Berdasarkan peta situasi topografi skala 1 : 1.000, diperoleh hubungan antara elevasi, luas genangan

    air dan volume tampungan, dimana grafik hubungan antara elevasi (H), luas permukaan (A) dan

    volume tampungan (S).

    Dalam menentukan/memilih kapasitas rencana waduk akan dipilih/dibandingkan dari tiga hal, yaitu :

    1. Volume Tampungan yang diperlukan menyediakan air untuk : Kebutuhan untuk dimanfaatkan /disadap Volume cadangan untuk kehilangan air karena penguapan dan resapan Ruangan untuk menampung sedimen

    2. Volume air yang tersedia (potensi) selama musim hujan, yang merupakan jumlah airmaksimum yang dapat mengisi tampungan waduk

    3. Daya tampung (potensi) topografi lokasi rencana waduk untuk menampung air, yaitu volumemaksimum tampungan waduk yang terbentuk karena dibangunnya suatu waduk.

    Dari ketiga besaran tersebut dipilih yang terkecil sebagai volume/kapasitas tampung desain.

    2.4.2 Perhitungan Neraca AirUntuk mengetahui sampai berapa besar ketersediaan air di Kab. Gorontalo Utara dari waktu ke

    waktu, maka dilakukan Analisa Neraca Air. Hubungan linier antara aliran masuk (inflow), aliran

    keluar (outflow) dan volume air tasik (storage) dari waktu ke waktu dirumuskan sebagai berikut :

    Dimana :

    St = Volume air di akhir bulan t (m3)

    St-1 = Volume air di akhir bulan t-1 (m3)

    It = Aliran masuk selama bulan t (m3)

    Ot = Aliran keluar selama bulan t (m3)

    Rt = Kehilangan air karena rembesan selama bulan t (m3)

    Et = Kehilangan air karena evaporasi selama bulan t (m3)

    Kehilangan air akibat rembesan ( R ) diambil berdasarkan angka koefisien permeabilitas dikalikan

    dengan luas dasar tasik yang terendam air. Sedangkan kehilangan air karena evaporasi bergantung

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    30/43

    pada luas permukaan air tasik. Semakin luas permukaan air tasik semakin besar kehilangan air akibat

    evaporasi, sebagaimana persamaan berikut ini :

    Dimana :

    E = Kehilangan air tasik karena evaporasi (m3)

    Eo = Evaporasi potensial dari Penman (mm/bln)

    A = Luas permukaan air tasik (m2)

    2.4.3 Kualitas Air Yang Dibutuhkan2.4.3.1 Parameter Kualitas Air

    A. SuhuKisaran suhu yang disyaratkan untuk air dengan peruntukan air minum adalah antara 40o F50o F.

    Di dalam air umumnya memiliki suhu di bawah 40 o F. ketika suhu berada di atas 50o F, air akan

    berkurang kemungkinannya untuk dikonsumsi dan juga untuk beberapa penggunaan tertentu. Air

    yang memiliki suhu di atas 80oF tidak dianjurkan sebagai air baku, sedangkan suhu di atas 90o F tidak

    layak sebagai air baku. Beberapa akibat kenaikan suhu air adalah :

    Meningkatnya populas beberapa bakteri

    Jumlah beberapa mirkoorganisme akan meningkat ketika suhu meningkat dari 90o F ke 100o F.

    Keefektifan dari zat disinfektan akan meningkat

    Pada suhu di atas 4o C viskositas dan densitas air akan meningkat

    Penggumpalan zat kimia dan proses sedimentasi akan meningkat

    B. WarnaWarna air menunjukkan tingkat kelayakan yang sedikit signifikan dari sumber air yang diambil.

    Warna tidak layak secara visual. Warna bisa disebabkan karena kandungan material atau sisa

    buangan industri dan dapat menyebabkan proses koagolasi pada pengolahan airnya menjadi lebih

    sulit. Standar kandungan warna pada air yang diperbolehkan adalah sekitar 20 ppm dan yang

    dianjurkan adalah kurang dari 10 ppm.

    C. Kekeruhan (Turbiditas)Turbiditas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana cahaya dapat menembus badan air.

    Turbiditas merupakan ukuran yang tepat untuk mengetahui kandungan bahan terlarut di air. Air

    yang terpopulasi selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat kelompok

    berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sifat lainnya, terutama kelarutannya yaitu :

    1. Padatan terendap (sedimen)

    2. Padatan tersuspensi dan koloid

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    31/43

    3. Padatan terlarut

    2.4.3.2 Standar Baku Mutu Kualitas AirJenis air yang dibutuhkan adalah air baku (raw water) untuk penyiapan dan pengolahan air dengan

    kwalitas air minum dan air proses industri. Air baku untuk minum maupun proses industri harus

    memenuhi standar baku mutu air berdasarkan PP 20/90 mengenai penggolongan air menurut

    peruntukannya, yaitu Air Baku Golongan B. Air yang dikategorikan sebagai golongan Badalah air yang

    dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, keperluan komersial di perkotaan dan industri atau

    pembangkit listrik.

    2.4.3.3 Pengambilan dan Pengawetan Sampel AirSebagai langkah awal dari pengumpulan data kwalitas air adalah pengambilan contoh uji air. Metode

    pengambilan contoh air yang digunakan dalam studi ini mengacu kepada Standar Nasional Indonesia

    (SK SNI M-02-1989-F) mengenai Metode Pengambilan Contoh Kwalitas Air untuk bidang Pekerjaan

    Umum. Pengambilan contoh uji air yang akan dilakukan adalah pengambilan contoh uji sesaat (Grab

    Sampling) dengan menggunakan botol lamout. Terhadap beberapa parameter, pengukuran langsung

    dilakukan di lokasi pengambilan contoh uji, seperti :

    Penentuan pH, temperatur dan oksigen terlarut dengan menggunakan Water Quality Checker

    Pengamatan benda terapung dan lapisan minyak secara visual

    Untuk parameter lainnya uji contoh airnya dilakukan di laboratorium.

    2.4.3.4 Metoda Analisa Sampel AirMetode uji air dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian air secara fisik, kimia dan

    mikrobiologi dengan tujuan untuk memperoleh hasil uji sifat fisika, kimia dan mikrobiologi dari air.

    Metode uji parameter kwalitas air dilakukan dengan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia

    (SNI) untuk bidang Pekerjaan Umum mengenai kualitas air tahun 1990 dan Standar Methods for the

    Examination of Water and Watewater(APHA, 1985).

    2.4.4 Perencanaan Bangunan PengambilanBangunan pengambilan (intake) pada tasik ini berfungsi untuk menyadap, mengatur sejumlah air

    dari tampungan dan melepas kembali ke saluran atau pipa (fungsi suplesi) sesuai dengan kebutuhan

    yang direncanakan. Lokasi dan tipe bangunan pengambilan harus didasarkan pada kondisi topografi

    dan geologi teknis serta pertimbangan ekonomis. Kapasitas aliran sistem bangunan pengambilan

    pada dasarnya menggunakan persamaan yang sama dengan persamaan pada debiut yang lewat

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    32/43

    pintu air. Perbedaannya adalah jenis bahan yang digunakan sehingga mempengaruhi sifat

    kekasarannya.

    Pemilihan tipe bangunan pengambilan air dilakukan dengan memperhatikan beberapa alternatif

    sebagai berikut :

    2.4.4.1 Pengambilan Bebas (Free Intake)Bangunan pengambilan air berupa free intake digunakan jika elevasi muka air di lokasi bangunan

    pengambilan cukup tinggi dibandingkan dengan elevasi lahan yang akan dituju, sehingga air dapat

    dialirkan secara gravitasi. Free intake memerlukan bangunan pelengkap lain berupa pintu air dan

    sedimen trap. Pintu air digunakan untuk mengontrol debit air yang dialirkan maupun debit banjir.

    Sedimen trap digunakan untuk mencegah sedimen masuk ke saluran pembawa. Keuntungan

    bangunan pengambilan free intake adalah strukturnya ringan, sistem pengoperasian bangunan

    relatif sederhana dan biaya operasional relatif rendah. Pintu air ditutup dan dibuka sesuai

    kebutuhan, sementara itu pemblasan sedimen trap dilakukan secara periodik. Kerugian free intake

    memerlukan elevasi muka air di pintu pengambilan yang tinggi agar tercapai tinggi tekan (head) yang

    cukup untuk mengalirkan air.

    2.4.4.2 BendungPada daerah dengan kondisi topografi yang datar, terdapat kemungkinan bahwa elevasi sumber air

    (sungai/danau) tidak berbeda jauh dengan elevasi lahan yang akan dituju. Bendung digunakan untuk

    mempertinggi muka air ekisting di sungai/danau, sehingga dihasilkan head/tinggi tekan yang cukup

    untuk mengalirkan air secara gravitasi. Sebagaimana free intake, bangunan pengambilan air berupa

    bendung memerlukan bangunan pelengkap berupa pintu air dan sedimen trap.

    Keuntungan dari penggunaan bendung adalah dapat mengakomodir muka air eksisting yang rendah

    di sungai/danau, sehingga dapat tetap dimanfaatkan dan dialirkan secara gravitasi. Selain itu sistem

    pengoperasiannya sederhana dan biaya operasionalnya relatif rendah. Kerugian penggunaan

    bendung adalah terdapat kemungkinan terdapat adanya genangan tambahan akibat peninggian

    muka air disekitar bendung. Selain itu penggunaan bendung sangat tergantung pada kondisi tanah

    setempat terutama pada tanah pondasi dan nilai permeabilitas tanah.

    2.4.4.3 PompaPenggunaan pompa dapat mengatasi adanya keterbatasan head/tinggi tekan akibat kondisi

    topografi di kawasan ini. Elevasi air yang rendah di danau/sungai dapat diangkat hingga elevasi

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    33/43

    tertentu, sehingga dapat dialirkan menuju pengguna air. Sistem penggunaan pompa dapat dibagi

    menjadi dua, yaitu :

    Semi gravitasi, Air dipompa dari sumber (danau/sungai) ke pengolahan air melalui saluran terbuka

    Penggunaan pompa sepenuhnya, Air dipompa dari sumber untuk kemudian dialirkan ke

    pengolahan air melalui saluran tertutup

    Bangunan lain yang diperlukan dalam penggunaan sistem pompa antara lain adalah rumah pompa

    dan saringan. Keuntungan penggunaan pompa adalah dapat mengatasi keterbatasan head/tinggi

    tekan akibat rendahnya elevasi muka air sungai/danau eksisting. Selain itu penggunaan pompa

    secara penuh juga dapat memperkecil resiko kehilangan air akibat permeabilitas tanah. Kerugian

    penggunaan pompa adalah memerlukan biaya operasional harian yang lebih besar dibandingkan

    dengan penggunaan bangunan lainnya.

    2.4.4.4 Kombinasi Bendung-PompaPembuatan bendung bertujuan untuk meninggikan elevasi muka air sehingga dihasilkan head yang

    cukup untuk mengalirkan air secara gravitasi. Seandainya head yang tercapai tidak cukup untuk

    mengalirkan air secara gravitasi, maka kombinasi penggunaan bendung dan pompa dapat dilakukan.

    Keuntungan penggunaan kombinasi antara bendung dan pompa adalah head yang dihasilkan akan

    semakin tinggi. Dengan kombinasi ini beban pompa untuk menarik air dapat dikurangi. Sistem ini

    adalah biaya konstruksi dan operasional yang tinggi.

    2.4.5 Saluran / Pipa TransmisiSaluran pembawa diperlukan untuk mengalirkan air dari bangunan pengambilan sampai dengan

    terminal akhir/tampungan air sebelum air baku masuk ke bangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA).

    Saluran pembawa dapat berupa kombinasi saluran terbuka dengan saluran tertutup, yaitu saluran

    terbuka ditempatkan pada lokasi yang melewati laut/selat. Kelebihan saluran pembawa kombinasi

    saluran terbuka dan saluran tertutup biaya konstruksi relatif murah, sedangkan kekurangannya

    adalah kehilangan akibat permeabilitas tanah dan penguapan menjadi lebih besar.

    Sedangkan bila saluran pembawa direncanakan dengan saluran tertutup, mulai dari bangunan

    pengambilan sampai dengan tampungan akhir sebelum air masuk ke IPA kehilangan air akibat

    permeabilitas dan penguapan relatif kecil. Sedangkan kekurangannya adalah biaya konstruksi lebih

    mahal.

    2.4.5.1 Perencanaan Sistem Pompa dan Perpipaan(1) Sistem PompaKecepatan khusus pompa dirumuskan sebagai berikut :

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    34/43

    Dimana :

    Ns = kecepatan khusus

    N = kecepatan putaran (rpm)

    Q = kapasitas debit (m3/det)

    H = tinggi total (m)

    Kehilangan tinggi energi total (Head Pompa) akibat gesekan dan kehilangan minor adalah sebagai

    berikut :

    Dimana :

    Hp = Head pompa (m)

    Z = selisih ketinggian pipa (m)

    f = koefisien gesekan pipa

    d = diameter pipa (m)

    I = panjang pipa (m)

    Kapasitas multi-pompa bersusun seri adalah sebagai berikut :

    Sedangkan untuk kapasitas multi-pompa bersusun paralel adalah sebagai berikut :

    Dimana :

    1,2,3 = jenis pompa dan posisi yang berbeda

    Q = debit yang masuk ke pompa (m3/det)

    H = tinggi pompa (m)

    = efisiensi pompa

    = berat jenis air

    Tekanan mutlak pompa di intake harus Net Positive Suction Head (NPSH) dengan rumus :

    Sedangkan NPSH untuk dipermukaan tampungan dengan rumus :

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    35/43

    Dimana :

    Po = tekanan mutlak pada permukaan tampungan, tekanan atmosfir untuk

    tampungan terbuka

    Z = elevasi suction intake (m)

    HL = kehilangan tinggi akibat gesekan dan local head sampai ke suction inlet.

    (2) Sistem Jaringan Pipa

    Pipa tunggal dengan pompa

    Persamaan energi pada sistem ini yang diterapkan dari hulu dan hilir pipa adalah

    sebagai berikut :

    Dimana :

    Hp = tinggi energi karena pompa (m)

    Z = perbedaan tinggi hulu dan hilir (m)

    hf = kehilangan tinggi akibat gesekan (m)

    hm = kehilangan tinggi minor (m)

    Tinggi energi Hp dengan kekuatan pompa dirumuskan sebagai berikut :

    Dimana :

    BHP = kekuatan pompa

    Hp = tinggi pompa (m)

    Q = debit masuk ke pompa (m3/det)

    = efisiensi

    Susunan pipa seri dirumuskan sebagai berikut :

    Dimana :

    Q1,2 = debit masing-masing pipa (m3/det)

    Hf = kehilangan energi gesekan masing-masing pipa (m)

    Hf = (f.I/d).(V2/2g)

    f = 64/Re

    Re = Vd/v

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    36/43

    Dimana :

    f = faktor gesekan

    I = panjang pipa (m)

    D = diameter pipa (m)

    V = kecepatan aliran dalam pipa (m2/det)

    v = viskositas dinamis zat cair (m2/det)

    2.4.5.2 Penyiapan Gambar Rancangan KonstruksiSeluruh penggambaran baik layout maupun tampak dan potongan-potongan detail akan dilakukan

    dengan menggunakan program AutoCAD, dengan menggunakan standar penggambaran KP-07.

    2.4.5.3 Penyusunan Spesfikasi TeknisSpesifikasi teknis akan disusun berdasarkan metode pelaksanaan, jenis peralatan dan bahan yang

    paling optimum, serta standar-standar yang berlaku. Spesifikasi teknis ini merupakan salah satu dari

    buku dokumen lelang yang dapat menjadi acuan dan ditindaklanjuti pada tahap konstruksi.

    2.4.5.4 Perhitungan Kuantitas PekerjaanKuantitas pekerjaan fisik dapat dihitung setelah gambar rancangan dan spesifikasi teknik telah

    diasistensi dan disetujui oleh direksi. Kuantitas pekerjaan tersebut akan dihitung secara

    komputerisasi menggunakan fasilitas AutoCAD dan Ms-Excel, sehingga akan diperoleh hasil yang

    teliti.

    2.4.6 Analisa EkonomiAnalisa ekonomi dimaksudkan untuk memperbaiki pemilihan investasi. Perhitungan percobaan

    sebelum melaksanakan proyek untuk menentukan hasil dari berbagai alternatif dengan jalan

    menghitung biaya dan manfaat yang dapat diharapkan dari masing-masing alternatif tersebut. Hal ini

    didasarkan pada pertimbangan bahwa sumber-sumber yang tersedia bagi pembangunan adalah

    terbatas.

    Salah-satu aspek dari analisis ini adalah layak atau tidaknya pembangunan dilaksanakan menurut

    perhitungan ekonomis. ekonomi proyek dimaksudkan untuk menilai apakah suatu proyek layak

    terhadap investasi yang ditanam untuk konstruksi, eksploitasi dan pemeliharaan proyek.

    Perhitungan dari analisis proyek adalah besarnya tambahan (manfaat) yang dihasilkan dari

    pelaksanaan suatu proyek. Tambahan biaya (cost) dan manfaat (benefit) disini berbeda antara

    kondisi apabila proyek tersebut dilaksanakan dengan kondisi apabila proyek tidak jadi dilaksanakan.

    Perbedaan kondisi inilah yang disebut kondisi tanpa proyek dengan kondisi adanya proyek.

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    37/43

    Perangkat yang digunakan dalam tinjauan ekonomis alternatif penanganan adalah NPV (Net Present

    Value), IRR (Internal Rate of Return), dan B/C (Benefit Cost Ratio).

    NPV digunakan untuk melihat selisih manfaat (benefit) dan biaya (cost) yang dihitung pada saat kini.

    NPV sangat bermanfaat karena dapat menunjukan ukuran relatif proyek. NPV dapat bernilai positif

    atau negatif, namun untuk melihat proyek nilai NPV haruslah positif untuk tingkat bunga yang

    ditentukan.

    IRR, jika diaplikasikan pada aliran manfaat dan biaya, adalah suatu nilai bunga dimana besarnya NPV

    adalah sama dengan nol. Untuk proyek nilai IRR harus sama dengan atau lebih besar dari pada biaya

    kesempatan mendapatkan modal atau tingkat bunga.B/C, diterapkan untuk melihat besarnya

    perbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dan besarna biaya yang harus dikeluarkan. Nilai

    BCR lebih besar dari 1.0 merupakan persyaratan untuk suatu proyek.

    Untuk dapat membandingkan keuntungan dan biaya tersebut diperlukan keseragaman nilai harga

    pada tahun yang sama, dapat berupa nilai uang saat ini (Present Value) ataupun nilai uang akan

    datang (Future Value).

    Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai uang sekarang (Present Value) adalah :

    P = F / (1 + i )n

    Dimana :

    P = Nilai uang sekarang

    F = Nilai uang tahun yang akan datang

    I = Besarnya bunga uang

    N = Jangka waktu (tahun)

    Parameter-parameter ekonomi yang biasa digunakan dalam analisa ekonomi adalah sebagai

    berikut.

    A. Net Present Value (NPV)NPV merupakan selisih antara present value benefit dan present value dari biaya, yang

    dinyatakan dengan rumus :

    dimana :

    t = umur proyek

    i = tingkat bunga

    Bt = benefit (manfaat proyek) pada tahun t

    Ct = cost ratio (biaya) pada tahun t

    n

    it

    t

    tt

    i

    CBNPV

    1

    (

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    38/43

    Bila nilai NPV > 0 dan positif berarti proyek dapat dilaksanakan, karena akan memberikan manfaat.

    NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar biaya (cost) yang dilakukan,

    sedangkan apabila nilai NPV < 0, maka proyek tidak akan memberi manfaat sehingga tidak layak

    untuk dilaksanakan.

    B. Interest Rate of Return (IRR)Nilai IRR adalah nilai discount rate ( i ) sehingga NPV proyek sama dengan nol. NPV dapat dinyatakan

    dengan persamaan

    Bila nilai IRR > social discount rate, maka proyek layak untuk dilaksanakan, dan bila IRR < social

    discount rate, maka proyek proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

    C. Benefit Cost Ratio (B/C)Benefit cost ratio adalah perbandingan antara benefit dan cost yang sudah disesuaikan dengan nilai

    sekarang (present value). B/C ratio dapat dinyatakan dengan persamaan :

    Proyek dapat dikatakan layak apabila parameter :

    - Apabila nilai B/C > 1,

    - NPV > 0

    - EIRR > suku bunga bank.

    2.5 Penyusunan Draft Laporan AkhirDraft Laporan Akhir merupakan hasil pengkajian lebih dalam dan penyempurnaan dari Laporan

    Antara, berisi uraian tentang :

    Gambaran Umum Kabupaten Gorontalo Utara, Tujuan dan sasaran, arah kebijakan perencanaandan pengembangan tata ruang kota baik fisik, sosial, budaya dan ekonomi, serta potensi dan

    permasalahan jaringan air bersih di Kab. Gorontalo Utara.

    Menyusun konsep kebijakan dan strategi dalam rangka mewujudkan suatu sistem perencanaanair bersih yang terpadu sebagai upaya mengatasi permasalahan air bersih di Kabupaten

    Gorontalo Utara.

    0

    1

    (

    n

    it

    t

    tt

    IRR

    CBNPV

    n

    it

    t

    t

    n

    it

    t

    t

    i

    C

    i

    B

    CB

    1

    1/

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    39/43

    Menentukan konsep alternatif-alternatif sistem prasarana air bersih yang akan diterapkan diKabupaten Gorontalo Utara .

    Membuat rancangan rencana sarana dan prasarana jaringan air bersih lainnya seperti fasilitaspompa bila aliran secara gravitasi tidak dapat memutuskan saluran sekunder ke saluran primeratau boezem.

    Laporan ini disusun dalam bentuk diskripsi tertulis yang dilengkapi dengan peta-peta, gambar-gambar dan foto.

    Sebelum penyerahan buku Laporan Akhir, Konsultan wajib melakukan Seminar untuk membahasDraft Laporan Akhir dengan Tim Teknis, Dinas/Badan/Bagian/Kantor terkait di lingkungan

    Pemerintah Daerah, Instansi Vertikal, DPRD, unsur Kecamatan, Kelurahan, Tokoh Masyarakat,

    LSM dan Akademisi.

    Konsultan wajib membuat Resume Draft Laporan Akhir untuk bahan bagi peserta Seminar.Resume ini sudah disampaikan dan diterima Pihak Pemberi Pekerjaan 2 (dua) hari sebelum

    pelaksanaan Seminar.

    2.6 Penyelenggaraan SeminarSeminar merupakan penjelasan hasil akhir perencanaan air bersih yang dilakukan oleh Konsultan

    setelah Draft Laporan Akhir dibahas dengan Tim Teknis. Dalam Seminar ini Konsultan mengundang

    Instansi Pemerintah Daerah yang terkait, selain itu juga mengundang unsur-unsur Kecamatan,

    Kelurahan. Tokoh Masyarakat, LSM Setempat dan Akademisi. Hasil dari Seminar digunakan sebagai

    acuan dalam penyusunan Laporan Akhir Perencaanan Air Bersih di Kabupaten Gorontalo.

    2.7 Penyempurnaan Laporan Akhir dan Album PetaLaporan Akhir merupakan hasil penyempurnaan Draft Laporan Akhir sesuai dengan konsep atau

    masukan dari Tim Teknis dan peserta seminar pada saat pembahasan dari Draft Laporan Akhir.

    Laporan Akhir diserahkan setelah berakhirnya masa pekerjaan berisi uraian tentang :

    Gambaran Umum Kabupaten Gorontalo, Tujuan dan sasaran, arah kebijakan perencanaan danpengembangan tata ruang kota baik fisik, sosial, budaya dan ekonomi, serta potensi dan

    permasalahan air bersih di Kab. Gorontalo Utara.

    Menentukan kebijakan dan strategi dalam rangka mewujudkan suatu sistem perencanaan airbersih yang terpadu sebagai upaya mengatasi permasalahan air bersih di Kabupaten Gorontalo

    Utara.

    Memuat alternatif terpilih sistem perencanaan air bersih yang akan diterapkan di KabupatenGorontalo Utara

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    40/43

    Memuat rencana dimensi saluran (primer, sekunder) pada sistem jaringan air bersih KabupatenGorontalo Utara yang dapat mengalirkan debit banjir rencana

    Memuat rencana sarana dan prasarana jaringan air bersih lainnya seperti fasilitas pompa bilaaliran secara gravitasi tidak dapat mematuskan debit banjir dari saluran sekunder ke saluranprimer atau boezem.

    Dalam Laporan Akhir selain berupa diskripsi juga dilengkapi peta-peta kondisi dan rencanasistem jaringan dengan skala sesuai kebutuhan, gambar dan foto.

    2.8 Jadwal Pelaksanaan PekerjaanWaktu pelaksanaan kegiatan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung mulai dikeluarkannya

    surat perintah mulai kerja atau sesudah penandatanganan kontrak. Adapun jadwal pelaksanaan

    kegiatan diuraikan pada tabel berikut ini:

    Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

    No KegiatanMinggu

    I

    Minggu

    II

    Minggu

    III

    Minggu

    IV

    Minggu

    V

    1Persiapan dan Konsolidasi

    Tim

    2Pengumpulan data dan

    informasi awal

    3 Diskusi I

    4 Evaluasi dan Koreksi

    5 Survei dan Observasi

    6Survei teknis dan

    pengukuran

    7 Analisis dan evaluasi

    8 Diskusi II

    9 Evaluasi dan Koreksi

    10Penyusunan rencana dan

    tahapan pengembangan

    11Perumusan laporan

    kegiatan

    12 Diskusi III

    13 Evaluasi dan Koreksi

    14 Perumusan Final Report

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    41/43

    2.9 Komposisi Tim dan PenugasanTenaga ahli yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebanyak 4 (empat) orang dengan bidang keilmuan

    dan tugas sebagai berikut:

    1) Team LeaderSarjana Teknik Sipil yang memiliki pengalaman yang sama/sejenis. Disyaratkan tenaga ahli ini

    berpengalaman tak kurang dari 10 (sepuluh) tahun untuk S1 / S2 yang mampu berkerja sama

    dalam satu tim.

    2) Ahli Teknik LingkunganSarjana S1 di bidang Penyehatan Lingkungan yang memiliki dasar kuat dalam analisis

    dampak lingkungan dari pembangunan kawasan/kota dan sudah berpengalaman kerja tak

    kurang dari 5 (lima) tahun.

    3) Ahli PerpipaanSarjana S1 Teknik Sipil yang terbiasa menangani pekerjaan perpipaan, dengan pengalaman

    kerja tak kurang dari 5 (lima) tahun.

    4) Cost EstimatorSarjana Teknik Sipil yang memiliki pengalaman yang sama/sejenis. Disyaratkan tenaga ahli ini

    berpengalaman tak kurang dari 5 tahun.

    Tim ahli tersebut didukung oleh tenaga penunjang, seperti :

    Ass. Lingkungan Ass. Perpipaan Surveyor

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    42/43

    2.10 Jadwal Penugasan Tenaga AhliDalam pelaksanaan pekerjaan, konsultan telah menyusun jadwal penugasan tenaga ahli untuk

    menyelesaikan pekerjaan Perencanaan Air Bersih pada Tahun Anggaran 2014. Adapun jadwal

    penugasan ini dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

    Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

    No Personil Durasi MInggu I MInggu II MInggu III MInggu IV MInggu V

    Tim Utama

    1 Eka Oktariyanto 5

    2 Yuyun Mulyani 3

    3 Prabowo Handonopuro 2

    4 Hadiyan Rosyidi 2

    Asisten

    1 Rubianto Ramelan 3

    2 Iwan Kosnandar 2

    3 Nugraha Sentana 2

  • 5/26/2018 Ustek Air Bersih

    43/43

    3 KUALIFIKASI TENAGA AHLI